Anda di halaman 1dari 15

NAMA : DESTI AMALIA

NPM : 2043700353

MATA KULIAH : MANAJEMEN

TUGAS : MENANGGAPI BERITA

1. Targetkan penjualan tumbuh dobel digit pada 2021, ini strategi Pyridam Farma
(PYFA)

Perusahaan farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yakin mampu memenuhi target
pertumbuhan penjualan bersih dobel digit pada tahun 2021.Corporate Communication Manager
PT Pyridam Farma Tbk Kezia Mareshah menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan
penjualan bersih hingga 50% pada tahun ini. Untuk mewujudkannya, PYFA secara aktif selalu
melihat peluang bisnis dan produk baru, tidak hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari hasil
kerjasama dari sejumlah mitra luar negeri.

“Upaya ini akan diselaraskan dengan rencana investasi di perusahaan dalam bidang kesehatan
untuk meningkatkan sinergi dan penjualan produk-produk perusahaan.Target pertumbuhan
tersebut bakal ditopang oleh prospek industri farmasi dan alat kesehatan yang masih akan
berkembang di tahun ini. Apalagi, di masa pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat untuk
menjaga kesehatan semakin meningkat.

Dalam catatan Kontan.co.id, PYFA memiliki produk-produk vitamin dan suplemen yang
memiliki permintaan cukup tinggi. Di antaranya adalah Zeviton, Damuvit, Imudator, Caltrax,
dan Vinetron.Terkait distribusi produk, Kezia bilang bahwa mayoritas penjualan produk PYFA
masih dilakukan secara offline. Terlebih lagi, penjualan offline PYFA didukung oleh produk
obat-obatan yang bersifat ehical atau obat yang harus diperoleh dengan resep dokter dan hanya
bisa dibeli di apotik. Kendati begitu, Manajemen PYFA optimistis penjualan produk secara
online akan terus berkembang. Kezia pun menyebut, penjualan online PYFA sebenarnya telah
mengalami peningkatan pertumbuhan sebanyak dobel digit selama pandemi Covid-19.
“Kesadaran konsumen mulai timbul untuk membeli produk-produk consumer good secara
online,” imbuh dia.

Pihak PYFA belum bisa mengungkapkan nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) di
tahun ini.  namun, Kezia menyampaikan bahwa sumber pendanaan capex PYFA di tahun ini
akan berasal dari obligasi dan pinjaman fasilitas perbankan. Adapun penggunaan capex PYFA
untuk memperluas fasilitas dan mesin-mesin pabrik serta riset dan pengembangan produk-produk
farmasi baru. Sebagai informasi, per kuartal III-2020 penjualan bersih PYFA tumbuh 5,71%
(yoy) menjadi Rp 195,27 miliar. Adapun laba bersih tahun berjalan PYFA melesat 227,64%
(yoy) menjadi Rp 16,12 miliar.

Tanggapan berita ini ialah :


target penjualan tumbuh dobel digit pada 2021 memang sangat meningkat dikarenkan adanya
wabah covid ini jadi masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan mengkosumsi
berbagai vitamin dan suplemen maka dari itu pihak PYPA semakin ditingkatkan lagi kinerjanya.

2. Perkuat bisnis, Pyridam Farma (PYFA) membentuk empat anak usaha baru

Perusahaan farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) belum lama ini mendirikan empat entitas
anak usaha baru demi menopang rencana bisnis di masa mendatang. Empat anak usaha baru
PYFA meliputi PT Pyfa Medika Indonesia, PT Mega Inter Distrindo, PT Pyfa Investama
Medika, dan PT Pyfa Sehat Indonesia. Corporate Communication Manager PYFA Kezia
Mareshah menyampaikan, aksi korporasi tersebut bertujuan untuk mendukung rencana PYFA
memperkuat masing-masing unit bisnis. “Hal ini di antaranya seperti penjualan online, penjualan
alat kesehatan, dan aktivitas investasi untuk ekspansi bisnis,” 

Manajemen Pyridam menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 50% pada tahun 2021. Oleh
karena itu, PYFA secara aktif akan selalu melihat peluang bisnis dan produk baru, tidak hanya di
dalam negeri, melainkan juga dari hasil kerja sama dengan beberapa mitra di luar negeri. Upaya
ini akan diselaraskan dengan rencana investasi di perusahaan dalam bidang kesehatan untuk
meningkatkan sinergi dan penjualan produk-produk perusahaan, Mengutip keterbukaan
informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/3), PYFA mendirikan empat entitas anak
perusahaan pada 22 dan 23 Januari 2021. Pertama, PT Pyfa Medika Indonesia yang bergerak di
bidang perdagangan eceran barang farmasi di apotik, alat laboratorium, farmasi, dan kesehatan,
jasa pengujian laboratorium, serta aktivitas penunjang pelayanan kesehatan.

PYFA memiliki 99% saham Pyfa Medika Indonesia atau setara dengan Rp 49,50 juta, sedangkan
1% sisanya dimiliki oleh PT Pyfa Sehat Indonesia atau setara dengan Rp 500.000. PT Pyfa Sehat
Indonesia merupakan anak usaha PYFA dengan kepemilikan saham hingga 99%. Kedua,  PT
Mega Inter Distrindo yang bergerak di bidang perdagangan besar farmasi, obat tradisional,
kosmetik, serta alat laboratorium, farmasi, dan kesehatan. PYFA memegang 99% saham Mega
Inter Distrindo atau setara dengan Rp 49,50 juta, sedangkan Pyfa Sehat Indonesia menggengam
1% saham perusahaan tersebut atau setara Rp 500.000. Ketiga, PT Pyfa Investama Medika yang
bergerak di bidang perdagangan besar atas balas jasa atau kontrak, aktivitas perusahaan holding,
aktivitas akuntansi, pembukuan, dan pemeriksa, aktivitas konsultasi manajemen lainnya,
aktivitas konsultasi bisnis dan broker bisnis, dan aktivitas penyedia gabungan jasa administrator
kantor.

PYFA memiliki 99% saham Pyfa Investama Medika atau setara dengan Rp 49,50 juta, sementara
sisa 1% saham perusahaan tersebut dimiliki oleh Pyfa Sehat Indonesia atau setara dengan Rp
500.000. Keempat, PT Pyfa Sehat Indonesia yang bergerak di beberapa bidang usaha. Di
antaranya perdagangan eceran barang farmasi, obat tradisional, kosmetik, alat laboratorium,
farmasi, dan kesehatan, serta perdagangan eceran melalui media, aktivitas pengepakan, dan
portal website dan/atau platform digital dengan tujuan komersial.
Di perusahaan ini, PYFA memegang 99% saham atau setara dengan Rp 49,50 juta sedangkan
Direktur Pyfa Sehat Indonesia Yenfrino Gunadi memiliki 1% saham atau setara dengan Rp
500.000. Sekadar catatan, setiap anak usaha PYFA yang didirikan membutuhkan modal dasar
hingga Rp 200 miliar. Adapun modal ditempatkan dan disetor mencapai Rp 50 miliar dengan
nilai nominal sebesar Rp 500.000 per saham.

Tanggapan berita ini ialah :

Perusahaan farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) belum lama ini mendirikan empat entitas
anak usaha baru demi menopang rencana bisnis di masa mendatang. Empat anak usaha baru
PYFA meliputi PT Pyfa Medika Indonesia, PT Mega Inter Distrindo, PT Pyfa Investama
Medika, dan PT Pyfa Sehat Indonesia. Semoga kedepanya PYFA peningkatan kinerjanya untuk
kerja sama antara entitas empat anak usaha semakin kedepan semakin membaik.

3. Phapros (PEHA) bidik pertumbuhan double digit pada 2021

Prospek cerah permintaan produk multivitamin di kala pandemi Covid-19 ini tak disia-siakan
produsen obat dan farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA). Perusahaan plat merah ini menilai tren
penjualan produk vitamin masih meningkat. Hal ini memberi keyakinan kepada PEHA, sebab
perusahaan memiliki portofolio produk multivitamin yang dipercaya cukup lengkap. Untuk
multivitamin dengan kombinasi vitamin C dan E misalnya, PEHA memiliki produk
Becefort.Selain itu, terdapat pula produk-produk multivitamin lain seperti  misalnya Geriavita
dan Merzafit. Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PEHA mengatakan pada periode Januari -
Febuari 2021 berdasarkan datanya, tren penjualan multivitamin seperti Becefort, Geriavita dan
Merzafit masih terus meningkat. 

Kami mencatat peningkatan penjualan produk vitamin tumbuh di atas 30% dibandingkan dengan
tahun lalu, Meski terus meningkat, manajemen mengklaim kapasitas produksi untuk produk
vitamin masih sangat memadai dan mencukupi sebab PEHA telah menaikkan kapasitas produksi
sejak tahun 2018. Sayangnya, ia belum menyebutkan berapa saat ini total produksi yang
dimiliki. Adapun, PEHA juga optimis bahwa produk multivitamin ini dapat menjadi tulang
punggung dan berkontribusi terhadap total penjualannya. Namun ia juga belum menyebutkan
berapa kisaran porsi penjualan produk vitamin terhadap keseluruhan penjualan. 

Zahmilia menambahkan, tak hanya produk multivitamin saja namun juga produk-produk yang
berhubungan dengan Covid-19 diantaranya multivitamin baik oral maupun injeksi serta beberapa
produk kortikosteroid oral atau injeksi juga akan berkontribusi terhadap pendapatan
PEHA. Optimis dapat tumbuh dengan adanya produk multivitamin dan produk-produk unggulan
lainnya  PEHA pun menargetkan pertumbuhan tahun ini bisa double digit. Sebagai informasi,
dalam laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih PEHA tercatat menurun 11,57% secara
tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 791,93 miliar pada Januari-September 2019
menjadi Rp 700,27 miliar di Januari-September 2020. Sementara, laba yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk alias laba bersih PEHA juga ikut menyusut 16,64% yoy menjadi Rp 50,00
miliar di Januari-September 2020. Sebelumnya, laba bersih PEHA mencapai Rp 59,99 miliar
pada periode sama tahun lalu.
Tanggapan berita ini ialah :
Phapros (PEHA) bidik pertumbuhan double digit pada 2021 sangat meningkat dikarenakan
semakin meningkatnya wabah covid 19 megajarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan
dengan mengkonsumsi vitamin dll nya,ditahun ini juga peningkatan penjualan obat sangat
meningkat dari tahun sebelumnya, semoga kedepanya phapros kinerja nya semakin bagus dan
selalu menghasilkan produk-produk yang bermutu.

4. Pyridam Farma (PYFA) agresif menjajal pasar consumer health

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA),  perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan
distribusi obat-obatan, semakin agresif menjajal pasar consumer health di kuartal I 2021. Hal ini
dilakukan setelah masuknya investor baru dalam PYFA di akhir tahun lalu. Buktinya makin
seriusnya Pyridam Farma menjajal pasar consumer health dengan meluncurkan Pyfahealth dan
membuka kantor perwakilan di Korea Selatan.Salah satu transformasi yang Pyridam Farma
lakukan pada awal tahun ini dengan meluncurkan Pyfahealth, sebuah online platform dimana
konsumen dapat membeli langsung produk-produk unggulan dari Pyridam Farma," jelas Andrey
Septiana, Head of Sales Consumer Health Pyridam Farma dalam keterangan resmi yang diterima
Kontan.co.id, Kamis (4/3). 

Ke depannya Pyridam Farma akan meluncurkan beraneka ragam produk mulai dari multivitamin,
suplemen dan produk inovator bagi masyarakat Indonesia. Lebih lanjut Andrey menambahkan
bahwa dengan membuka kantor perwakilan di Korea, Pyridam Farma (PYFA) akan terbuka dan
terus menggali kesempatan untuk berkolaborasi dengan perusahaan farma internasional guna
memajukan industri farmasi di Indonesia.  Andre mengatakan, Pyridam Farma ingin hadir lebih
dekat dengan konsumen melalui jalur offline seperti distribusi ke outlet modern dan traditional
trade serta melalui jalur online seperti menjalin kerjasama dengan marketplace agar dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Indonesia.

Kezia Mareshah selaku Corporate Communication Manager Pyridam Farma


menambahkan,PYPA juga bekerjasama dengan beberapa marketplace ternama, serta membuat
akun resmi Pyfahealth official. Agar memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk
menemukan produk-produk Pyridam Farma dengan promo yang menarik terutama untuk produk
unggulan kami seperti D3-1000, Ferospat, Syalox dan masih banyak lagi," pungkas Kezia.

Tanggapan berita ini ialah :

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA),  perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan
distribusi obat-obatan, semakin agresif menjajal pasar consumer health di kuartal I 2021. Hal ini
dilakukan setelah masuknya investor baru dalam PYFA di akhir tahun lalu. Buktinya makin
seriusnya Pyridam Farma menjajal pasar consumer health dengan meluncurkan Pyfahealth dan
membuka kantor perwakilan di Korea Selatan.Salah satu transformasi yang Pyridam Farma
lakukan pada awal tahun ini dengan meluncurkan Pyfahealth, sebuah online platform dimana
konsumen dapat membeli langsung produk-produk unggulan dari Pyridam Farma. Ke depannya
Pyridam Farma akan meluncurkan beraneka ragam produk mulai dari multivitamin, suplemen
dan produk inovator bagi masyarakat Indonesia. Lebih lanjut Andrey menambahkan bahwa
dengan membuka kantor perwakilan di Korea, Pyridam Farma (PYFA) akan terbuka dan terus
menggali kesempatan untuk berkolaborasi dengan perusahaan farma internasional guna
memajukan industri farmasi di Indonesia, semoga kedepanya pyridam selalu menghasilkan
produk-produk baru dan kedepanya PYFA semakin jaya.

5. CKD OTTO Pharmaceuticals ekspor obat kanker ke Aljazair senilai Rp 250 miliar

PT CKD OTTO Pharmaceuticals, perusahaan farmasi Indonesia yang mengkhususkan diri untuk
memproduksi obat onkologi mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak kerja
sama bisnis dengan Saidal Grup, Badan Usaha Milik Negara Aljazair yang juga merupakan
perusahaan farmasi terkemuka di sana setelah diawali oleh nota kesepahaman dengan Saidal
Grup pada bulan Desember 2020.

Dikarenakan pandemi Covid-19, upacara penandatanganan kontrak kerjasama ini dilakukan


secara virtual. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Saidal Grup Fatoum Akachem,
Presiden Direktur PT CKD OTTO Pharmaceutical In Hyun Baik, dan Kepala Badan Pengawasan
Obat dan Makanan Penny K. Lukito. Penny K. Lukito, dalam pidatonya di upacara
penandatanganan menjelaskan, penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang terus
meningkat prevalensinya secara global. Data di Indonesia yang dikutip dari riset Kesehatan
Dasar Kementrian Kesehatan menunjukan adanya peningkatan prevalensi tumor atau kanker dari
1,4 per 1.000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,8 per 1.000 penduduk di tahun 2018.

"Secara global, dari data Global Cancer Observatory (Globocan), salah satu platform berbasis
web interaktif yang menyajikan statistik kanker yang terkait dengan aspek pengendalian dan
penelitian terkait kanker secara global, didapatkan data tahun 2020 terdapat 19,3 juta kasus baru
secara global dengan angka kematian tinggi yaitu sebanyak 10 juta kematian," terang Penny
dalam siaran pers yang diterima Kontan.

Peningkatan prevalensi ini menunjukkan adanya kenaikan permintaan untuk obat-obat onkologi,
di mana kebutuhan untuk obat-obatan tersebut harus dapat dijawab. Bisnis model di dalam
perjanjian kerja sama antara CKD OTTO dan SAIDAL Grup berusaha untuk menjawab
kebutuhan tersebut. Bisnis model tersebut dimulai dengan eksportasi enam item obat kanker
yang diproduksi di Indonesia oleh CKD OTTO dalam bentuk bulk vial yang kemudian akan
mengalami pengemasan kedua di Aljazair.

Fase pertama ini akan dilakukan selama tiga tahun dengan nilai Rp 250 miliar. Pada fase kedua,
transfer teknologi akan dilakukan dari CKD OTTO kepada Saidal setelah pabrik onkologi Saidal
Grup selesai dibangun. Selain ketersediaan obat-obatan onkologi, kualitas dari obat-obatan
tersebut dan preferensi konsumen juga perlu diperhatikan. Dengan investasi lebih dari Rp 400
miliar untuk pabriknya, CKD OTTO dapat memproduksi obat-obat onkologi dengan standar
yang tinggi.
Pabrik onkologi CKD OTTO juga merupakan pabrik onkologi pertama di Indonesia yang telah
mendapatkan sertifikat halal dari MUI, sehingga diharapkan dapat menjangkau 2 miliar orang di
negara-negara Islam dan negara-negara lainnya, termasuk pasar farmasi Aljazair, karena pasar
farmasi Aljazair sendiri menduduki posisi kedua di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara
dengan nilai sebesar Rp 56 triliun. In Hyun Baik berharap semua obat unggulan hasil produksi
CKO OTTO dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia. "Selain itu, kami juga berharap dapat berkontribusi terhadap perkembangan
dan pertumbuhan ekonomi Asia, dimulai dari Indonesia,"

Tanggapan berita ini ialah :

CKD OTTO Pharmaceuticals ekspor obat kanker ke Aljazair senilai Rp 250 miliar

Fase pertama ini akan dilakukan selama tiga tahun dengan nilai Rp 250 miliar. Pada fase kedua,
transfer teknologi akan dilakukan dari CKD OTTO kepada Saidal setelah pabrik onkologi Saidal
Grup selesai dibangun. Selain ketersediaan obat-obatan onkologi, kualitas dari obat-obatan
tersebut dan preferensi konsumen juga perlu diperhatikan. Dengan investasi lebih dari Rp 400
miliar untuk pabriknya, CKD OTTO dapat memproduksi obat-obat onkologi dengan standar
yang tinggi. kedepanya berharap semua obat unggulan hasil produksi CKO OTTO dapat
memberikan kontribusi bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Dan Selain itu, kami juga berharap dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi Asia, dimulai dari Indonesia.

6. Pyridam Farma (PYFA) agresif menjajal pasar consumer health

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA),  perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan
distribusi obat-obatan, semakin agresif menjajal pasar consumer health di kuartal I 2021. Hal ini
dilakukan setelah masuknya investor baru dalam PYFA di akhir tahun lalu.  Buktinya makin
seriusnya Pyridam Farma menjajal pasar consumer health dengan meluncurkan Pyfahealth dan
membuka kantor perwakilan di Korea Selatan.

“Salah satu transformasi yang Pyridam Farma lakukan pada awal tahun ini dengan meluncurkan
Pyfahealth, sebuah online platform dimana konsumen dapat membeli langsung produk-produk
unggulan dari Pyridam Farma," jelas Andrey Septiana, Head of Sales Consumer Health Pyridam
Farma dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (4/3). Ke depannya Pyridam
Farma akan meluncurkan beraneka ragam produk mulai dari multivitamin, suplemen dan produk
inovator bagi masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut Andrey menambahkan bahwa dengan membuka kantor perwakilan di Korea,
Pyridam Farma (PYFA) akan terbuka dan terus menggali kesempatan untuk berkolaborasi
dengan perusahaan farma internasional guna memajukan industri farmasi di Indonesia.  Andre
mengatakan, Pyridam Farma ingin hadir lebih dekat dengan konsumen melalui jalur offline
seperti distribusi ke outlet modern dan traditional trade serta melalui jalur online seperti menjalin
kerjasama dengan marketplace agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada
masyarakat Indonesia.

Kezia Mareshah selaku Corporate Communication Manager Pyridam Farma


menambahkan, PYFA juga bekerjasama dengan beberapa marketplace ternama, serta membuat
akun resmi Pyfahealth official. Agar memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk
menemukan produk-produk Pyridam Farma dengan promo yang menarik terutama untuk produk
unggulan kami seperti D3-1000, Ferospat, Syalox dan masih banyak lagi," pungkas Kezia.

Tanggapan berita ini ialah :

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA),  perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan
distribusi obat-obatan, semakin agresif menjajal pasar consumer health di kuartal I 2021. Salah
satu transformasi yang Pyridam Farma lakukan pada awal tahun ini dengan meluncurkan
Pyfahealth, sebuah online platform dimana konsumen dapat membeli langsung produk-produk
unggulan dari Pyridam Farma, Pyridam Farma (PYFA) akan terbuka dan terus menggali
kesempatan untuk berkolaborasi dengan perusahaan farma internasional guna memajukan
industri farmasi di Indonesia semoga kedepanya juga PYFA semakin jaya.  

7. KGBio dan Genexine teken perjanjian lisensi obat Immuno-Onkologi GX-I7

Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio),
menandatangani perjanjan lisensi dengan Genexine Korea Selatan untuk mengembangkan dan
melakukan komersialisasi obat imuno-onkologi GX-I7 (Efineptakin Alpha). Asal tahu saja, obat
tersebut merupakan long-acting interleukin-7 yang menggunakan platform teknologi hyFc
Genexine. Perjanjian itu secara keseluruhan bernilai US$ 1,1 miliar termasuk upfront payment
senilai US$ 27 juta dan akan diikuti dengan milestone registrasi dan komersialisasi serta royalti
sebesar 10% terhadap pendapatan penjualan.

Adapun lisensi pengembangan dan komersialisasinya meliputi wilayah Timur Tengah, Oceania,
India, Afrika, dan seluruh wilayah Asia kecuali Cina, Jepang dan Korea. "Kesepakatan lisensi
obat GX-I7 antara KGBio dan Genexine merupakan kesepakatan yang sangat strategis dan
penting bagi KGBIo untuk membangun portofolio produk, sehingga dapat menyediakan produk
therapeutic yang inovatif untuk 655 juta populasi di Asia Tenggara melalui jaringan penjualan
dan pemasaran Kalbe dan terus dikembangkan di wilayah India, Oceania, dan Timur Tengah,”
ungkap Presiden Direktur PT Kalbe Genexine Biologics yang juga menjadi Direktur PT Kalbe
Farma Tbk, Sie Djohan, dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (18/1).

Lebih lanjut diungkapkan, melalui lisensi ini akan terbangun kolaborasi antara KGBio dengan
banyak partner global yang akan membawa KGBio ke level berikutnya, yakni menjadi
perusahaan bioteknologi terkemuka di Asia Tenggara. Adapun CEO Genexine Dr Sung
menambahkan, kesepakatan lisensi dengan KGBio telah membuktikan produk GX-I7 memiliki
value yang sangat tinggi. "Genexine akan terusberkolaborasi secara aktif dengan partner global
untuk membuktikan agar obat GX-I7 diakui sebagai obat imuno-onkologi yang inovatif,"
imbuhnya. Asal tahu saja, sebelumnya KGBio telah mendapat persetujuan pelaksanan uji klinik
(PPUK) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM). GX-I7 adalah
satu-satunya long-acting interleukin-7 dalam pengembangan di dunia yang dapat meningkatkan
jumlah limfosit absolut.

Peningkatan jumlah limfosit oleh GX-I7 inilah yang dapat mencegah perburukan kondisi pasien
Covid-19  mild atau asymptomatic terutama pada populasi rentan seperti orang tua dengan
mengaktivasi T-cells dan system imun pada tahap awal infeksi Covid-19. Sebagai tambahan,
KGBio juga berencana melakukan kombinasi uji klinik GX-I7 dengan anti-PD1 HLX10 untuk
meningkatkan dan memperluas value dari keseluruhan pipeline. Selain uji klinik GX-I7 yang
dilakukan sebagai obat imuno-onkologi, KGBio tengah melakukan uji klinik fase-2 obat Covid-
19 di Indonesia untuk mengurangi risiko pasien mengalami ke kondisi yang lebih parah.

Adapun pada tahun 2016, KGBio mendapatkan lisensi long-acting erythropoietin GX-E4


(Efepoetin alfa) dari Genexine untuk terapi anemia, dan saat ini sedang melakukan uji klinis fase
3 di Australia, Taiwan, dan ASEAN. Tahun 2019, KGBio juga menandatangani perjanjian lisensi
dengan Henlius (HK 2696), anak perusahaan Fosun Pharma, dengan nilai US$ 692 juta, serta
menambahkan immune checkpoint inhibitor HLX10 ke dalam portofolionya. Memperkuat
langkah KGBio sebagai perusahaan bioteknologi terkemuka di Asia Tenggara, pada Januari 2021
KGBio telah menerima investasi dari General Atlantic, perusahaan financial investor global dari
Amerika Serikat, sebesar US$ 55 juta sebagai modal inti (primary capital) kepada KGBIo.

Tanggapan berita ini ialah :


KGBio dan Genexine teken perjanjian lisensi obat Immuno-Onkologi GX-I7,obat tersebut
merupakan long-acting interleukin-7 yang menggunakan platform teknologi hyFc Genexine.
Perjanjian itu secara keseluruhan bernilai US$ 1,1 miliar termasuk upfront payment senilai US$
27 juta dan akan diikuti dengan milestone registrasi dan komersialisasi serta royalti sebesar 10%
terhadap pendapatan penjualan.

Adapun lisensi pengembangan dan komersialisasinya meliputi wilayah Timur Tengah, Oceania,
India, Afrika, dan seluruh wilayah Asia kecuali Cina, Jepang dan Korea. "Kesepakatan lisensi
obat GX-I7 antara KGBio dan Genexine merupakan kesepakatan yang sangat strategis dan
penting bagi KGBIo untuk membangun portofolio produk, sehingga dapat menyediakan produk
therapeutic yang inovatif untuk 655 juta populasi di Asia Tenggara melalui jaringan penjualan
dan pemasaran Kalbe dan terus dikembangkan di wilayah India, dan semoga pihak KGBio dan
genexine semakin meningkatkan kinerja terhadap produk-produk yang dihasilkan.

8. Gandeng bank swasta dan Himbara, Bio Farma siap amankan vaksin Covid-19

Persediaan vaksin Covid-19 di dunia sangat terbatas, sedangkan permintaan untuk vaksin ini
sangat tinggi. Indonesia termasuk salah satu negara tercepat yang memberikan vaksin ini untuk
masyarakatnya. Untuk tahap awal, pada bulan Januari - Februari 2021, sebanyak satu juta tenaga
kesehatan sudah mendapatkan vaksin Coronavac dari Sinovac. Berikutnya sebanyak 17 juta lebih
petugas pelayan publik seperti TNI, POLRI, akan mendapatkan vaksin Covid-19 pada bulan
Februari - Maret 2021.
Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, dalam
keadaan pandemi Covid-19 seperti saat ini, seluruh dunia berusaha untuk menyediakan vaksin
bagi rakyatnya, untuk menekan angka penularan / penyebaran virus Covid-19, yang
mengakibatkan kita dihadapkan pada isu kecepatan untuk memberikan vaksin Covid-19 untuk
masyarakat, sehingga isu supply vaksin Covid-19 menjadi tantangan kita semua. Indonesia
melalui jalur diplomasi, termasuk salah satu negara yang tercepat untuk mendapatkan akses
vaksin Covid-19 dari berbagai produsen, baik secara bilateral, maupun melalui Multilateral
(COVAX).

Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan satu-satunya produsen vaksin di
Indonesia berencana akan melakukan produksi Vaksin COVID-19, guna memenuhi kebutuhan
supply Vaksin Covid-19 Pemerintah untuk melakukan vaksinasi secara nasional dan sebagai
tahap awal pengadaan vaksin didapat dari Sinovac. Pengadaan vaksin untuk tahap awal,
ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara Bio Farma dengan Sinovac sebagai
penyedia bulk dan vaksin Covid-19 di China pada tanggal 20 Agustus 2020 dengan disaksikan
langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, serta
penandatanganan Local Manufacturing Agreement of COVID-19 Vaccine pada tanggal 28
September 2020.

“Saat ini, jumlah produsen vaksin Covid-19 di dunia sangat terbatas, sedangkan permintaan
vaksin Covid-19, melebihi persediaannya, oleh karenanya, kita memerlukan supply vaksin dari
berbagai sumber. Indonesia sendiri, untuk pengadaan vaksin Covid-19, diberikan kepada Bio
Farma yang didasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2020 dan
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang
Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)”,
ujar Bambang dalam Siaran Pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (17/2).

Bambang menambahkan, dari Permenkes tersebut vaksin COVID-19 akan didapat dari hasil
produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group
Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co.,
Ltd dan Novavax. Untuk dapat mendatangkan vaksin - vaksin ini, Bio Farma tentu memerlukan
modal kerja untuk pembelian importasi bulk Vaksin Covid-19 dari Sinovac yang didapat dari
sumber pendanaan pihak ketiga (Perbankan).

Adapun jenis pendanaan yang diperlukan adalah fasilitas pembiayaan modal kerja revolving
dalam valuta US Dollars (USD) dan sub limit fasilitas Trade Financing dengan skema clean
basis. Sebagai tindak lanjut atas kebutuhan pendanaan tersebut, Bio Farma juga sedang menjalin
kerja sama pembiayaan kepada HIMBARA dan Bank Swasta Nasional (Mandiri, BRI, BNI,
BTN, Maybank, Danamon dan HSBC).

Terkait dengan kemitraan yang terjalin antara Maybank Indonesia dengan produsen dan
distributor produk farmasi milik negara PT Bio Farma (Persero) dilakukan melalui unit usaha
syariah Maybank Indonesia  dengan menyediakan fasilitas pembiayaan berbasis Syariah kepada
Bio Farma atas peran sentralnya dalam penanggulangan Covid-19 melalui pengadaan vaksin.

Tanggapan berita ini ialah :


Persediaan vaksin Covid-19 di dunia sangat terbatas, sedangkan permintaan untuk vaksin ini
sangat tinggi. Indonesia termasuk salah satu negara tercepat yang memberikan vaksin ini untuk
masyarakatnya. Untuk tahap awal, pada bulan Januari - Februari 2021, sebanyak satu juta tenaga
kesehatan sudah mendapatkan vaksin Coronavac dari Sinovac. Bio Farma sebagai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan satu-satunya produsen vaksin di Indonesia berencana akan
melakukan produksi Vaksin COVID-19, guna memenuhi kebutuhan supply Vaksin Covid-19
Pemerintah untuk melakukan vaksinasi secara nasional dan sebagai tahap awal pengadaan vaksin
didapat dari Sinovac. Pengadaan vaksin untuk tahap awal, ditindaklanjuti dengan
penandatanganan MoU antara Bio Farma dengan Sinovac sebagai penyedia bulk dan vaksin
Covid-19 di China.

Adapun jenis pendanaan yang diperlukan adalah fasilitas pembiayaan modal kerja revolving
dalam valuta US Dollars (USD) dan sub limit fasilitas Trade Financing dengan skema clean
basis. Sebagai tindak lanjut atas kebutuhan pendanaan tersebut, Bio Farma juga sedang menjalin
kerja sama pembiayaan kepada HIMBARA dan Bank Swasta Nasional (Mandiri, BRI, BNI,
BTN, Maybank, Danamon dan HSBC).

Terkait dengan kemitraan yang terjalin antara Maybank Indonesia dengan produsen dan
distributor produk farmasi milik negara PT Bio Farma (Persero) dilakukan melalui unit usaha
syariah Maybank Indonesia  dengan menyediakan fasilitas pembiayaan berbasis Syariah kepada
Bio Farma atas peran sentralnya dalam penanggulangan Covid-19 melalui pengadaan vaksin.

9. Prodia: Hasil pemeriksaan Covid-19 sudah terhubung dengan eHAC

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) ditetapkan sebagai salah satu laboratorium pemeriksaan
Covid-19 dalam rangka Travel Corridor Arrangement (TCA). Penentuan itu tertuang dalam
Keputusan Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No.HK.02.2/I/10979/2020
tentang Penetapan Laboratorium Pemeriksa Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) dalam
rangka Travel Corridor Arrangement (TCA). Selain PRDA, jejaring layanan laboratorium lain
yang terlibat meliputi Laboratorium Pusat Rujukan Nasional di Prodia Pusat Kramat Jakarta, dan
Laboratorium Rujukan Regional yang ada di Surabaya, Medan, dan Makassar.

Dengan tergabung dalam jaringan laboratorium pemeriksaan Covid-19 dalam rangka TAC, hasil
pemeriksaan terkasi Covid-19 dari PRDA telah terhubung dengan Electronic Health Alert Card
(eHAC). Asal tahu saja, eHAC berfungsi sebagai sistem monitoring pergerakan mobilisasi
masyarakat yang berpergian dari satu daerah ke daerah lain melalui Bandara/Pelabuhan/Check
Point/Stasiun Kereta Api. Adapun eHAC  oleh DirektoratSurveilans dan Karantina Kesehatan,
Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, KementerianKesehatan Republik
Indonesia.

"Kami sangat mendukung penggunaan aplikasi eHAC yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan. Dengan adanya eHAC, pengawasan pergerakan mobilisasi masyarakat akan lebih
mudah dilakukan sehingga identifikasi status kesehatan pelaku perjalanan dapat dengan cepat
diketahui,” ujar Direktur Utama PRDA Dewi Muliaty seperti yang tertulis dalam keterangan
resmi, Rabu (10/2). Lebih lanjut dijelaskan, sebagai laboratorium terpilih PRDA memiliki tugas
di antaranya: menerima dan melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan Real Time PCR dengan
hasil kurang dari 24 jam untuk pelaku perjalanan tertentu, melakukan pemeriksaan screening
pada spesimen Covid-19 menggunakan form dan standar operasional prosedur sesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan.

Selain itu PRDA juga bertanggung jawab mengirimkan spesimen untuk uji pemantapan mutu ke
laboratorium rujukan nasional Covid-19 (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan)
secara berkala,  menginput dengan segera seluruh hasil pemeriksaan Covid-19 melalui aplikasi
allrecord-tc19 setiap hari dan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan penyelidikan
epidemiologi. Di samping menggunakan aplikasi allrecord-tc19, Prodia juga wajib mengunggah
hasil pemeriksaan dalam aplikasi eHAC untuk pelanggan pelaku perjalanan.

Asal tahu saja, pada awalnya unggahan dokumen kesehatan dilakukan secara mandiri oleh
pelaku perjalanan ke aplikasi eHAC. Akan tetapi untuk saat ini, laboratorium pemeriksa Covid-
19 yang akan memasukkan data hasil pemeriksaan laboratorium tersebut ke eHAC perjalanan.
"Sehingga pelaku perjalanan cukup menunjukkan hasil di eHAC yang telah terkoneksi ke sistem
dan dashboard di pihak maskapai penerbangan dan travel agent," imbuhnya. Lebih lanjut
diungkapkan, fitur utama eHAC bagi pelaku perjalanan (traveller) adalah pembuatan eHAC dan
permintaan Lab Test ke Prodia atau fasyankes lainnya yang sudah bekerja sama.  Paspor sehat
adalah provider yang menyediakan layanan end to end untuk eHAC dalam membaca pergerakan
masyarakat. Caranya, dengan memberikan QR Code digital dari hasil test Covid-19 yang dapat
terbaca oleh aplikasi eHAC untuk melakukan validasi digital. Data tersebut akan langsung
terintegrasi ke dalam sistem Kemenkes. Sehingga,  pergerakan masyarakat dapat terpantau.

Sekadar informasi, Per 1 Februari 2021, seluruh cabang Prodia yang melakukan pemeriksaan
RT-PCR Covid-19 dan Rapid Test Antigen telah menggunakan eHAC untuk hasil pemeriksaan
laboratorium bagi pelaku perjalanan.

Tanggapan berita ini ialah :

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) ditetapkan sebagai salah satu laboratorium pemeriksaan
Covid-19 dalam rangka Travel Corridor Arrangement (TCA). Dengan tergabung dalam jaringan
laboratorium pemeriksaan Covid-19 dalam rangka TAC, hasil pemeriksaan terkasi Covid-19 dari
PRDA telah terhubung dengan Electronic Health Alert Card (eHAC). Asal tahu saja, eHAC
berfungsi sebagai sistem monitoring pergerakan mobilisasi masyarakat yang berpergian dari satu
daerah ke daerah lain melalui Bandara/Pelabuhan/Check Point/Stasiun Kereta Api. Adapun
eHAC  oleh DirektoratSurveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jendral Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kami sangat mendukung
penggunaan aplikasi eHAC yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan. Dengan adanya
eHAC, pengawasan pergerakan mobilisasi masyarakat akan lebih mudah dilakukan sehingga
identifikasi status kesehatan pelaku perjalanan dapat dengan cepat dan kedepanya semakin bagus
kinerjaya dalam megatasi wabah covid 19.
10. Total penjualan erythropoietin (EPO) Daewoong Infion melampaui Rp 100
miliar di 2020

Daewoong Infion, perusahaan joint venture dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan
Daewoong Group, mengumumkan bahwa per tanggal (1/2) nilai penjualan larutan Erythropoietin
(EPO) pada tahun 2020 telah melampaui Rp 100 miliar rupiah atau meningkat sebesar 21%
dibandingkan dengan tahun 2019. Daewoong Infion, perusahaan joint venture antara Daewoong
Pharmaceutical dari Korea dan Infion, perusahaan Indonesia, membuka pabrik biofarmasi
pertama di Surabaya dan menyerahkan teknologi biofarmasi unggul dari Daewoong
Pharmaceutical untuk melakukan penelitian, mengembangkan, dan memproduksi produk
biofarmasi di Indonesia.

Daewoong Infion memproduksi erythropoietin (EPO) di Indonesia dalam bentuk produk jadi dan
larutan/undiluted solution. Erythropoietin (EPO) diluncurkan ke pasaran pada tahun 2017
sebagai pengobatan anemia bagi pasien penyakit ginjal kronis serta pasien anti kanker yang
menjalani dialisis ginjal.  Berkat strategi lokalisasi dan reverse innovation menyeluruh yang
diterapkan oleh perusahaan untuk Erythropoetin (EPO), Daewoong Infion mengalami
pertumbuhan penjualan yang solid dengan mencatat angka pertumbuhan dua digit di tiap tahun,
dari EPO diluncurkan angka pertumbuhan mencapai 68% di tahun 2019 dan 21% di tahun 2020.

Tak hanya melakukan produksi secara langsung di Indonesia, Daewoong Infion juga
mengembangkan produk yang cocok untuk pasar dalam negeri dengan mempekerjakan talenta
lokal dan mendirikan lembaga pengembangan bio research. Mengingat Indonesia adalah salah
satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Daewoong Infion juga telah menerima
sertifikasi halal dari LPPOM MUI pada Januari 2020 yang merupakan langkah awal untuk
masuk ke pasar Indonesia dan Timur Tengah

Selain itu, Daewoong Infion mendorong strategi reverse innovation dengan cara mengekspor
larutan EPO kembali ke Korea, yang mana sebagai negara maju dibidang farmasi. Daewoong
Infion memproduksi EPO dalam bentuk larutan dan produk jadi dan menjualnya di Indonesia,
sedangkan Daewoong Pharmaceutical Korea mengimpor larutan EPO tersebut dari Indonesia ke
Korea yang kemudian akan diproses untuk menghasilkan produk jadi. Daewoong Pharmaceutical
Korea mengekspor EPO dalam bentuk produk jadi ke Korea termasuk enam negara asing lainnya
(Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Irak, dan Mongolia). Chang-woo Suh mengatakan,
selain memasok obat-obatan, Daewoong Infion juga telah secara aktif melakukan kerjasama
penelitian produk obat biomedis baru dan uji klinis melalui kerjasama terbuka dengan UI, ITB,
universitas besar lainnya, dan juga lembaga penelitian.

Kami berencana untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dengan menghasilkan produk biofarmasi yang cocok untuk pasar dalam negeri,
berkualitas, aman, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Selain memproduksi
erythropoietin (EPO), Daewoong Infion juga berupaya menyediakan produk biofarmasi
berkualitas tinggi lainnya bagi masyarakat Indonesia seperti EGF (Epidermal Growth Factor)
dan obat hormon pertumbuhan (growth hormone medicine). Sebagai pengakuan atas perusahaan,
Daewoong Infion pada tahun 2017 dinobatkan sebagai 'Perusahaan Biofarmasi Terbaik' oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pada November di tahun yang sama, perusahaan
juga memenangkan Minister's Award dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

Tanggapan berita ini ialah :

Daewoong Infion, perusahaan joint venture dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan
Daewoong Group, mengumumkan bahwa per tanggal (1/2) nilai penjualan larutan Erythropoietin
(EPO) pada tahun 2020 telah melampaui Rp 100 miliar rupiah atau meningkat sebesar 21%
dibandingkan dengan tahun 2019. Daewoong Infion memproduksi erythropoietin (EPO) di
Indonesia dalam bentuk produk jadi dan larutan/undiluted solution. Erythropoietin (EPO)
diluncurkan ke pasaran pada tahun 2017 sebagai pengobatan anemia bagi pasien penyakit ginjal
kronis serta pasien anti kanker yang menjalani dialisis ginjal. 

Sebagai pengakuan atas perusahaan, Daewoong Infion pada tahun 2017 dinobatkan sebagai
'Perusahaan Biofarmasi Terbaik' oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pada
November di tahun yang sama, perusahaan juga memenangkan Minister's Award dari
Kementrian Kesehatan (Kemenkes).semoga kedepannya daewoong infion semakin jaya dan
menjadi perusahaan terbaik ditahun berikutnya.
 

Anda mungkin juga menyukai