Anda di halaman 1dari 6

Nama : Citra Shalma Altiar

NPM : 11218575
Kelas : 4EA07

Manajemen Strategi Tugas 1

PT Kalbe Farma TBK.

“KALBE FARMA”

1. Sejarah Perusahaan dan Semua Hal Yang Berhubungan


Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang dari usaha sederhana di sebuah
garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia.
Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan
bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi
usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi
Nutrisi (kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30%).
Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang
komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau
lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.
Di pasar internasional, Perseroan telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika
Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.
Sejak pendiriannya, Perseroan menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung
pertumbuhan usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang
formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif.
Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif
riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem
penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.
Didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan
kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding,
distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan
produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp79,2 triliun
dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017.

2. Pendiri dan Pemilik Perusahaan


Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. (Khou Liep Boen, lahir pada tahun 1933) lebih dikenal
dengan "Dr. Boen" adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Bersama 6 saudaranya, ia
mendirikan PT Kalbe Farma, bergerak dibidang farmasi, yang berkembang menjadi Kalbe Group.
Kalbe Group berkembang kebeberapa lini,diantaranya: farmasi, makanan kesehatan, bisnis
pengepakan, distribusi, pergudangan, sarana riset modern, pendidikan (Kalbis Institute) dan rumah
sakit. Pada 2008, jabatannya di Kalbe digantikan oleh Bernadette Ruth Irawati Setiady, keponakan
dari Dr. Boen. Pada 2013, majalah Forbes menobatkan Dr. Boen sebagai orang terkaya no. 7
di Indonesia.

3. Perkembangan Bisnis
Jakarta, 30 Maret 2015 – PT Kalbe Farma Tbk dan entitas anak (“Kalbe” atau “Perseroan”)
hari ini mengumumkan kinerja Perseroan untuk tahun 2014 berdasarkan laporan keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit. Penjualan bersih konsolidasi tercatat
sebesar Rp 17,4 Triliun untuk tahun 2014, meningkat sebesar 8,5% dibanding periode yang sama
tahun lalu sebesar Rp 16,0 Triliun.
Sesuai dengan indikasi awal, hasil audit laporan keuangan Kalbe menunjukkan kinerja
yang baik pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penjualan produk-produk Kalbe yang mantap,”
kata Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe. “Walaupun menghadapi
kondisi pasar yang menantang, produk-produk obat resep, produk kesehatan, maupun nutrisi,
mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang baik. Terjadinya penurunan pertumbuhan
Kalbe secara keseluruhan terutama terkait oleh kinerja produk-produk pihak ketiga pada bisnis
distribusi kami.”
Kalbe membukukan penjualan bersih pada kisaran Rp 17,4 Triliun pada tahun 2014 atau
mencatat pertumbuhan sebesar 8,5%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 16,0
Triliun.
Laba kotor bertumbuh sebesar 10,4% dibandingkan tahun 2013. Sementara itu, marjin laba kotor
terhadap penjualan bersih sedikit meningkat menjadi 48,8% dibandingkan 48,0% pada tahun
sebelumnya, walaupun terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah sekitar 12,5%. Perubahan bauran
bisnis dengan melambatnya pertumbuhan bisnis distribusi telah memberikan dampak positif
terhadap marjin.
Laba usaha bertumbuh sebesar 8,3%. Walaupun marjin laba kotor meningkat, rasio laba
usaha terhadap penjualan bersih pada tahun 2014 stabil pada tingkat 15,9%, akibat peningkatan
beban penjualan dan pemasaran serta biaya riset dan pengembangan. Perseroan secara konsisten
melakukan aktivitas pemasaran di seluruh Indonesia untuk meningkatkan brand awareness,
terutama atas produk-produk baru Kalbe. Di samping itu, Perseroan terus melakukan aktivitas
riset dan pengembangan secara berkelanjutan untuk memperkuat portofolio produk Kalbe.
Laba bersih bertumbuh sebesar 7,6% dibandingkan tahun 2013, lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan laba usaha terutama akibat peningkatan beban bunga dan biaya keuangan serta biaya
lain-lain.
Kinerja masing-masing Divisi PerseroanDivisi Obat Resep mencatat pertumbuhan
penjualan sebesar 11,9% pada tahun 2014, yang terutama didukung oleh pertumbuhan volume.
Segmen obat generik tidak bermerek terus mencatat pertumbuhan yang mantap dengan
dimulainya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 1 Januari 2014. Terjadinya
perlambatan pertumbuhan produk obat generik bermerek pada tahun 2014 merupakan dampak
penyesuaian pasar terhadap program JKN. Perseroan juga terus mengembangkan produk-produk
obat resep berteknologi tinggi seperti di antaranya produk onkologi untuk memperkuat portofolio.
Divisi Produk Kesehatan mencatat pertumbuhan yang mantap sebesar 16,7% pada tahun
2014, yang terutama didukung oleh pertumbuhan volume. Produk minuman energi Extra Joss dan
produk minuman siap saji tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan, sementara obat bebas
mencatat pertumbuhan yang lebih stabil. Produk-produk unggulan baru seperti Hydro Coco,
Original Love Juice, dan Bintang Toedjoe Masuk Angin, menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Perseroan terus melakukan inovasi untuk memperkuat portofolio produk, antara lain dengan
menawarkan varian baru atas produk yang telah ada seperti Woods Herbal, Promag Gazero,
Promag Cair, Original Love Juice dan Extra Joss Blend.
Divisi Nutrisi membukukan pertumbuhan penjualan yang kuat sebesar 20,8%, yang
terutama didukung oleh pertumbuhan volume produk-produk unggulan kami seperti Morinaga,
Prenagen, dan Diabetasol. Produk-produk baru seperti Zee, Fitbar dan Diva menunjukkan
pertumbuhan yang baik. Untuk meningkatkan brand awareness dan mendukung pertumbuhan
penjualan, kami terus melakukan berbagai aktivitas pemasaran, khususnya aktivitas pemasaran
langsung kepada konsumen dan meningkatkan berbagai layanan kami seperti Kalbe e-store, Kalbe
Home Delivery, Kalbe Customer Care, dan Kalbe Family Rewards Card. Perseroan juga sedang
merampungkan fasilitas produksi untuk minuman nutrisi siap saji yang diharapkan selesai pada
semester kedua tahun 2015.
Ketersediaan produk Kalbe di seluruh wilayah Indonesia merupakan salah satu daya saing
utama kami. Divisi Distribusi dan Logistik memainkan peranan sangat penting untuk menjamin
ketersediaan produk-produk Kalbe ke seluruh Indonesia. Pada tahun 2014, divisi ini mencatatkan
pertumbuhan negatif sebesar -5.2% yang terutama mencerminkan perlambatan pertumbuhan
prinsipal pihak ketiga. Ke depannya, Perseroan akan terus memperkuat jaringan distribusi untuk
meningkatkan jangkauan dan ketersediaan produk Kalbe. Pada tahun 2015, Perseroan akan terus
melaksanakan strategi untuk mendorong pertumbuhan penjualan yang mantap dan berkelanjutan.
Menata, memperkuat, dan mengintegrasikan portofolio produk dan bisnis melalui inovasi
produk, merger, dan akuisisi.
Meningkatkan efektifitas pemasaran dan penjualan melalui program marketing dan sales
yang inovatif dan terintegrasi.
Mempercepat perwujudan “Go Global” dengan mengembangkan global brand secara
konsisten, melalui kerjasama dan kemitraan.
Mengembangkan pemimpin yang berkompeten dan berkarakter Kalbe Panca Sradha secara
berkesinambungan.
Memperkuat quality assurance, memastikan compliance, dan tanggung jawab sosial
korporasi untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
4. Visi dan Misi
Perusahaan sebesar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna) tentu saja memiliki
visi dan misi untuk menjadi perusaahaan besar, berikut visi dan misi perusahaan ini:

Visi: Menjadi Perusahaan yang Paling Terkemuka di Indonesia.

Misi: Tangan-tangan yang mewakili pemangku kepentingan utama yang harus dirangkul
Perusahaan untuk mencapai visi dan misinya.

5. Hirarki Korporasi atau Struktur Organisasi


6. Wilayah Pemasaran
Divisi Distribusi dan Logistik yang dikelola oleh anak perusahaannya PT Enseval Putera
Megatrading Tbk (EPMT) yang bertanggung jawab atas distribusi produk-produk Kalbe dan
produk prinsipal pihak ketiga ke lebih dari 1 juta outlet di seluruh pelosok Indonesia. Di samping
itu, Kalbe juga telah memperluas portofolio bisnis Divisi tersebut dengan perdagangan bahan
baku kimia, peralatan kesehatan serta layanan jasa kesehatan secara ritel.
Jaringan distribusi dan logistik Kalbe merupakan jaringan distribusi yang paling luas di
Indonesia untuk produk farmasi. Dengan dukungan 2 Pusat Distribusi Regional (Regional
Distribution Center atau RDC) di kota Jakarta dan Surabaya serta 74 cabang yang tersebar di 54
kota, Kalbe mampu menjangkau lebih dari 1 juta outlet di seluruh Indonesiasecara langsung dan
tidak langsung bekerja sama dengan perusahaan sub-distribusi lokal.

Anda mungkin juga menyukai