International,
produsen
minuman
kesehatan,
untuk
terus
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat.
Agar
dapat
produk
obat-obatan,
nutrisi,
makanan
dan
minuman
3. Divisi Bisnis
a. Divisi Obat Resep
Divisi Obat Resep Kalbe menawarkan rangkaian obat resep yang
lengkap untuk seluruh segmen ekonomi masyarakat, dari obat
generik tidak bermerek, obat generik bermerek hingga obat paten.
Produk-produk didistribusikan ke rumah sakit, apotek hingga toko
obat di seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi yang terintegrasi.
Kalbe juga memiliki tim pemasaran yang solid, yang dikelompokkan
untuk masing-masing segmen dan kelas terapi guna menjamin
kegiatan pemasaran yang terfokus dan efektif. Beberapa produk
terapi
obat
bebas
dengan
merek-merek
dominan
yang
unggulan
Kalbe
seperti
Promag,
Komix,
Mixagrip
dan
melengkapi
portofolio
produknya
dengan
meluncurkan
Untuk
menjamin
ketersediaan
produk
di
seluruh
wilayah
baku
kimia,
peralatan
kesehatan
serta
layanan
jasa
4. Struktur Organisasi
JUMLAH LEMBAR
SAHAM
4,767,872,885
10,17
4,509,646,840
9,62
PT Diptanala Bahana
4,447,970,440
9,49
4,439,895,440
9,47
4,322,952,940
9,22
4,060,816,540
8,66
20,325,967,025
40.03
Public
PT Kalbe Farma Tbk
TOTAL
3,904,950,000
50,780,072,110
100
bersifat
makroekonomi
seperti
faktor
tingkat
bunga,
merupakan
faktor
penentu
bagi
perkembangan
sektor
kesehatan.
Di berbagai propinsi, para pemimpin lokal yang reformis mulai
meluncurkan skema asuransi kesehatan sebagai bagian dari program
pengembangan ekonomi dan kesejahteraan. Peluncuran Kartu Sehat
Jakarta bagi sebanyak 4,7 juta penduduk berpenghasilan rendah di
ibu kota, adalah salah satu contoh dari makin banyaknya skema
asuransi kesehatan lokal di Indonesia. Lebih dari itu, keputusan
Pemerintah untuk mulai menerapkan kebijakan jaminan kesehatan
nasional di tahun 2014 akan meningkatkan akses masyarakat ke
layanan kesehatan, dan meningkatkan prospek industri kesehatan ke
depan. Sebagai bagian dari industri kesehatan, sektor farmasi
Indonesia telah berhasil meraih tren pertumbuhan positif dalam
sepuluh tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
13,6% per tahun. Pada tahun 2012, industri farmasi berhasil meraih
pertumbuhan 15,9% mencapai lebih dari Rp50 triliun di akhir tahun.
Segmen obat resep menyumbang sebesar Rp30,1 triliun dari total
penjualan, sedangkan sisanya sebesar Rp19,9 triliun berasal dari
obat bebas.
Program kesehatan pemerintah adalah salah satu pendorong
tingginya pertumbuhan di segmen obat generik tanpa merek.
Dibandingkan total segmen farmasi nasional, segmen produk obat
generik tanpa merek terus meningkatkan segmen pasarnya, dari
sebesar 5,9% di tahun 2008 menjadi 9,7% dari total segmen farmasi
di akhir 2012. Perkembangan ini diperkirakan akan terus berlanjut
seiring pelaksanaan kebijakan jaminan kesehatan nasional di tahun
2014. Guna mengantisipasi pertumbuhan permintaan, perusahan-
Meningkatnya
pemintaan
pelayanan
kesehatan
telah
1.000
penduduk
Indonesia.
Di
sektor
industri
farmasi,
yang
berhati-hati,
serta
secara
seksama
mengamati
sektor
ini
memiliki
prospek
positif
seiring
makin
makanan
kesehatan,
perusahaan
berkeinginan
untuk
terhadap
rasio-rasio
keuangan
yang
menggambarkan
Rp4,000
Rp2,000
Rp2,046
Rp1,758
Rp1,691
Rp1,260
Rp2009 2010 2011 2012
Total Aset
Kewajiban
Total Ekuitas
Rp8,000
Rp7,000
Rp7,371
Rp6,000
Rp6,515
Rp5,771
Rp5,000
Rp4,000 Rp4,790
Rp3,000
Rp2,000
Rp1,000
Rp2009 2010 2011 2012
Total Ekuitas
Total Ekuitas Kalbe juga terus meningkat dari tahun 2009 hingga
tahun 2012 mencapai Rp 7.371 miliar. Peningkatan tahun 2012 terutama
disumbangkan oleh akumulasi saldo laba yang meningkat sebesar 13,2%
Penjualan Bersih
Rp16,000
Rp14,000
Rp13,636
Rp12,000
Rp10,000
Rp10,911
Rp10,226
Rp8,000 Rp9,087
Rp6,000
Rp4,000
Rp2,000
Rp2009 2010 2011 2012
Penjualan Bersih
Total penjualan bersih terus meningkat khususnya pada tahun 2012,
meningkat sebesar 25% dari tahun sebelumnya yaitu dari Rp 10.911
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 13.636 miliar pada tahun 2012.
Peningkatan yang sangat signifikan ini merupakan keberhasilan strategi
Kalbe dalam meningkatkan efektivitas pemasaran dan penjualan melalui
branding management, program pemasaran dan pemasaran serta
distribusi yang terfokus dan terintegrasi sehingga dapat memperluas
ketersediaan dan visibility produk.
Laba Bersih
Rp2,000
Rp1,772
Rp1,539
Rp1,346
Rp1,500
Rp1,000
Rp1,049
Rp500
Rp-
2009
2010
2011
2012
Laba Bersih
Pertumbuhan biaya yang tidak secepat pertumbuhan penjualan
membuat laba bersih juga terus meningkat dari tahun 2009 hingga tahun
2012.
Secara umum rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Rasio Likuiditas.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara
lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio), Rasio Lancar
(current ratio), Waktu penagihan (collection period), serta rasio
jumlah hari untuk menjual persediaan (days to sell inventory).
Dalam kaitannya dengan saham PT Kalbe Farma, rasio yang
digunakan yaitu Rasio lancar dan Rasio Cepat.
Rasio
perusahaan
lancar
untuk
memberi
gambaran
membayar
kembali
tentang
kemampuan
kewajiban
jangka
Rasio lancar=
Aset Lancar
Kewajiban Lancar
Jika nilai rasio lancar lebih besar dari satu, itu menunjukkan
perusahaan berada dalam kondisi yang baik. Hal ini karena nilai
rasio lancar yang semakin besar berarti perusahaan lebih mampu
membayar kewajibannya. Sementara untuk Rasio cepat didapatkan
dengan rumus:
Rasio Cepat =
2012
2011
2010
2009
3,41
3,68
4,39
2,98
2,01
2,41
2,85
1,83
Rasio Likuiditas
5
4.5
4
3.5
3
2.98
2.5
2
1.83
1.5
1
0.5
0
2009
4.39
3.68
2.85
2010
Current Ratio
2.41
2011
Acid Test Ratio
3.41
2.01
2012
Penurunan
itu
dipicu
oleh
bertambahnya
jumlah
2) Rasio Solvabilitas
Rasio
solvabilitas
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
Total Kewajiban
Ekuitas Pemegang Saham
berarti
semakin
kecil.
Untuk
PT
Kalbe
Farma,
2012
2011
2010
2009
Debt to Equity
0,28
0,27
0,22
0,35
0,021
0,020
0,020
0,025
Rasio
Rasio Solvabilitas
0.4
0.35
0.35
0.3
0.25
0.2
0.27
0.28
0.02
2011
0.02
0.22
0.15
0.1
0.05
0.03
0
2009
0.02
2010
Total Debt to Equity
2012
jangka
panjang
yang
memang
tidak
mengalami
Efisiensi
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan
Penjualan
Ratarata Total Aset
2012
2011
2010
2009
1,45
1,32
1,45
1,40
3,36
3,14
3,26
2,93
3.36
3.26
3.14
1.45
1.32
1.45
2010
2011
2012
2
1.5
1.4
1
0.5
0
2009
Inventory Turnover
bisa
mempertahankan
memanfaatkan
aset
yang
kinerja
ada
manajemennya
seefisien
mungkin
dalam
untuk
4) Rasio Profitabilitas
Rasio
ini
Penjualan BersihHPP
Penjualan Bersih
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
LabaOperasi
Penjualan Bersih
Laba Bersih
Penjualan Bersih
RASIO
2012
2011
2010
2009
0,48
0,51
0,51
0,50
Operating Profit
Margin
0,16
0,18
0,18
0,17
0,13
0,14
0,13
0,12
yang
Rasio Profitabilitas
0.6
0.51
0.51
0.2
0.17
0.12
0.1
0.18
0.13
0.18
0.14
0.16
0.13
0
2009
2010
2011
2012
0.5
0.5
0.48
0.4
0.3
GPM
OPM
NPM
penurunan
yang
terjadi
setiap
tahunnya
tidak
begitu
Laba bersih
Total Ekuitas
Sementara
rasio
ini
menunjukkan
rata-rata
perhitungan
2012
2011
2010
2009
Return on Assets
0,25
0,24
0,25
0,23
Return on Common
Equity
0,24
0,24
0,23
0,22
0.25
0.25
0.24
0.24
2011
2012
0.23
2010
ROA
ROE
tidak
terjadi
namun
nilai
peningkatan
terjaga
yang
pada
signifikan
posisi
positif
setiap
yang
Dividend Yield=
PER=
PBV =
Keempat
rasio
diatas
merefleksikan
pandangan
pasar
2011
2010
2009
60,13%
51,09%
25,77%
Dividen Yield
2,79%
2,15%
1,92%
21,5
23,7
13,4
2012
28,6
7,31
5,3
6,14
3,06
51.09%
2.15%
2010
Dividen Payout Rate
Dividen Yield
60.13%
2.79%
2011
28.6
23.7
21.5
6.14
5.3
2010
2011
7.31
2012
2. Analisis teknikal
analisis teknikal adalah merupakan suatu teknik analisis yang
dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi
trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang
lampau, terutama pergerakan harga dan volume
[1]
Pada awalnya
yang
bersangkutan,
dengan
asumsi
bahwa
harga
dapat
menarik
investor
untuk
menanamkan
modalnya
fundamental
dalam
menentukan
nilai
intrinsik
dengan
melihat kinerja dan juga prospek ke depan yang baik bagi perusahaan ini,
disarankan investor yang telah memiliki saham Kalbe untuk menahan
sahamnya tersebut.