CABANG MAKASSAR
Laporan praktek pemagaman profesi akuntansi
Sebagian persyaratan untuk memenuhi praktek pemagaman
Program profesi akuntansi
Diajukan oleh :
NAMA : SUHARLINA
NIM : 13/358844/EE/06556
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktek pemagangan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi dan
memperoleh gelar Akuntan (Ak) pada fakultas ekonomika dan bisnis Universitas
Gadjah Mada. Penyusunan laporan praktek pemagangan ini membahas tentang
PROSEDUR PENGAJUAN ASURANSI
MAKASSAR, dimana karya ini masih merupakan karya sederhana yang masih
jauh dari kata sempurna. Penulis berharap laporan praktek pemagangan ini dapat
memberi tambahan wawasan, sedikit pengetahuan kepada masyarakat tentang
asuransi KUR yang menjadi program unggulan pemerintah saat ini, dan mungkin
dapat digunakan sebagai bahan referensi buat semua kalangan, baik mahasiswa
maupun kalangan umum.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud atas bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT yang memberikan petunjuk dan kemudahan dalam
menyelesaikan laporan pemagangan.
2. Ayahanda Sutra dan Ibunda Nurhidayah yang telah memberikan
dukungan dan doa yang tiada hentinya bagi penulis.
iv
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan Praktek Pemagangan Profesi Akuntansi
(P3A) Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta,
Juli 2013
Penulis,
SUHARLINA
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I
A. Latar belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan penulisan ..........................................................................................3
BAB II
A. Pengertian prosedur......................................................................................4
B. Kredit ...........................................................................................................4
C. Penjaminan kredit ......................................................................................11
D. Asuransi kredit bank ..................................................................................15
BAB III
A. Gambaran umum perusahaan .....................................................................17
B. Kegiatan kerja di tempat magang ...............................................................22
C. Evaluasi tempat magang ............................................................................22
vi
BAB IV
A. Simpulan ...................................................................................................26
B. Saran ..........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... viii
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
(UMKMK),
kemiskinan,
Pemerintah
penciptaan
lapangan
menerbitkan
Paket
kerja,
dan
Kebijakan
penanggulangan
yang
bertujuan
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penjaminan KUR di PT
askrindo
2. Untuk mengetahui apakah penjaminan KUR sudah sesuai dengan
prosedur atau belum
3. Untuk memberi gambaran kepada masyarakat umum tentang KUR
sebagai program unggulan pemerintah saat ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prosedur
Menurut muhammad ali (2000:325) prosedur adalah tata cara kerja atau
cara menjalankan suatu pekerjaan. Kemudian
Menurut kamaruddin
kredit
kepada
seseorang
berarti
memberikan
Tahir (2006, hal. 138) kredit adalah suatu prestasi yang diserahkan
pada saat sekarang dengan harapan pada masa akan datang akan
menerima kontra prestasi. Sedangkan Simorangkir (2003, hal. 100) kredit
adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi
(kontra prestasi) akan terjadi pada waktu mendatang.
Mulyono (2005, hal. 10) mendefinisikan kredit yaitu kemampuan
untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman
dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan, ditangguhkan pada
suatu jangka waktu yang telah disepakati. Kent dalam Suyatno (2003,
hal. 13) mengemukakan bahwa kredit adalah hak untuk menerima
pembayaran atas kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu
diminta atau pada waktu yang akan datang karena penyerahan barangbarang sekarang.
Dengan demikian untuk suatu persetujuan kredit diterima maka
harus memenuhi kriteria berikut ini :
a. Terdapat dua belah pihak
b. Persetujuan pinjam meminjam antara kreditur dengan debitur
c. Mempunyai jangka waktu tertentu
d. Hak kreditur untuk menuntut dan memperoleh pembayaran
e. Kewajiban debitur untuk membayar prestasi yang diterima.
2. Fungsi Kredit
Hadiwidjaja (2006, hal. 8) bahwa fungsi pokok kredit pada
dasarnya adalah untuk pemenuhan jasa pelayanan terhadap kebutuhan
3. Unsur Kredit
Dalam kata kredit megandung berbagai maksud. Atau dengan kata
lain dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi
satu. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu
fasilitas kredit adalah sebagai berikut :
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit
bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa)
benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka
kredit. Untuk memperoleh keyakinan tersebut, kreditur melaksanakan
penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan
dan prospek usaha pihak debitur. Substansinya bahwa kepercayaan
bank terhadap itikad baik debitur disini yang terpenting adalah agunan
(unsur jaminan).
b. Kesepakatan
Kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit
dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan
ini kemudian dituangkan dalam akad kredit tanpa surat perjanjian
tertulis. Artinya, setiap pemberian kredit dalam bentuk apapun
senantiasa harus disertai dengan surat perjanjian tertulis yang jelas dan
lengkap.
jumlah,
jangka
waktu,
suku
bunga
dan
sedangkan
kewajibannya
adalah
mengembalikan
semua
10
f. Balas Jasa
Bagi lembaga keuangan, balas jasa merupakan keuntungan atau
pendapatan atas pemberian suatu kredit. Disamping balas jasa dalam
bentuk bunga, lembaga keuangan juga membebankan kepada nasabah
biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bagi
lembaga keuangan.
C. Penjaminan Kredit
Penjaminan adalah suatu perjanjian dengan pihak ketiga, guna
kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan si
berutang manakala orang ini sendiri tidak memenuhinya (Pasal 1820
1850 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Penjaminan Utang).
Brosur Askrindo (2011) penjaminan berasal dari kata Jamin yang
mendapatkan akhiran menjadi jaminan yang dapat berarti garansi atau
penjaminan atas ketidakpastian terhadap resiko yang mungkin timbul di
masa yang akan datang.
Dalam sebuah kegiatan penjaminan kredit, terdapat 3 (tiga) pihak
yang terlibat dan berperan aktif sesuai dengan tanggung jawab dan fungsi
masing-masing. Para pihak tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penjamin adalah perorangan atau lembaga yang memberikan jasa
penjaminan bagi kredit atau pembiayaan dan bertanggung jawab untuk
memberikan ganti rugi kepada penerima jaminan akibat kegagalan
Debitur atau Terjamin dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana
diperjanjikan dalam perjanjian kredit/pembiayaan.
11
12
b. Memperoleh pendapatan dari fee atau imbal jasa yang diberikan untuk
dikelola dengan menggunakan asas pengelolaan keuangan yang sehat
dan bertanggung jawab.
c. Mengambil alih sementara resiko kegagalan pelunasan pinjaman yang
diterima pihak Terjamin, sehingga kewajiban Terjamin kepada
penerima jaminan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
Adapun prosedur penjaminan kredit (askrindo,2011) yaitu :
a. Mengisi blangko permohonan penjaminan kredit yang terdiri dari :
1.) Nama / nama usaha debitur (terjamin).
2.) Alamat debitur.
3.) Nomor ijin usaha.
4.) Sektor usaha.
5.) Jumlah tenaga kerja.
6.) Plafond kredit.
7.) Jangka waktu pelunasan kredit.
8.) Jumlah tunggakan.
b. Dokumen mengenai profil perusahaan calon terjamin (debitur).
c. Copy / tembusan permohonan kredit dari terjamin kepada lembaga
keuangan.
d. Surat keterangan dari lembaga keuangan atas ketidaksanggupan
debitur dalam melunasi piutang.
13
e. Copy neraca keuangan, laba / rugi, dan cash flow untuk dua tahun
terakhir.
Sesuai dengan prinsip-prinsip yang dimiliki, suatu kegiatan
penjaminan kredit membutuhkan landasan hukum atau legalitas untuk
dapat digunakan dan diselenggarakan. Sebagai bukti penjaminan, pihak
Penjamin akan mengeluarkan sebuah komitmen tertulis akan kesediaannya
dalam menjamin suatu kredit dan dituangkan secara formal dalam sebuah
sertifikat yang merupakan bukti persetujuan penjaminan dari perusahaan
atau lembaga yang menyediakan jasa penjaminan. Dalam dokumen
tersebut dengan jelas disebutkan data pihak Terjamin atau Debitur
kredit/pembiayaan dan data pihak Penerima Jaminan atau Kreditur
penyedia perkreditan, termasuk profil kredit yang dijamin.
Sesuai dengan prinsip penjaminan kredit adalah suatu kegiatan
pelengkap (accessoir) bagi suatu perkreditan, maka sebelum memulai
kegiatan penjaminan terlebih dahulu harus terdapat perjanjian kredit antara
Terjamin dan Penerima Jaminan. Meskipun demikian, karena penjaminan
kredit melibatkan tiga (3) pihak dan terutama mengikat keberadaan pihak
Penjamin dan Penerima Jaminan, maka sebelum mengeluarkan komitmen
penjaminan
atau
Sertifikat
Penjaminan,
penjamin
dapat
14
15
Bank Syariah
Bank Syariah
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 1 tanggal 11 Januari 1971, Pemerintah
Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan dan Bank Indonesia
mendirikan lembaga khusus guna mendorong kelancaran pemberian kredit
Perbankan yaitu PT. Asuransi Kredit Indonesia atau lebih dikenal dengan
sebutan ASKRINDO beserta kantor cabang yang menyebar diberbagai
daerah di Indonesia. Lembaga ini diberi tugas menyediakan jaminan
institusional (institusional collateral) untuk mendampingi (supplementation)
perbankan di Indonesia dalam penyaluran kredit kepada UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah) khususnya untuk memenuhi persyaratan UndangUndang Perkreditan pada waktu itu (UU Pokok Perbankan No. 14 Tahun
1967, yaitu Bank Umum tidak memberikan kredit tanpa jaminan) .
Pendirian tersebut didukung dengan adanya Akta Notaris Prabowo Achmad
Kadijono, S.H., No. 2 tanggal 6 April 1971. Dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 99 Tambahan No. 555 tanggal 10
Desember 1971.
Maksud dan tujuan didirikan Askrindo antara lain untuk menjembatani
kesenjangan antara usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang layak
(feasible), tetapi tidak memiliki agunan cukup untuk mendapatkan kredit dari
perbankan. Fungsi Askrindo adalah sebagai penanggung risiko kredit apabila
UMKM tersebut tidak mampu mengembalikan kredit tersebut (macet).
17
fungsi sebagai
Lembaga
Penjamin (Credit
Guarantee
18
mendapatkan
pengesahan
Menteri
Kehakiman
No.
C2
seluas-luasnya.
b)
Melakukan
usaha
dibidang
Asuransi
19
20
Visi
Menjadi perusahaan yang sehat, handal dan terpercaya yang berorientasi
pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
2. Misi
Mendukung pelaksanaan dan kebijakan serta program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama
dalam menciptakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
tangguh.
3. Motto perusahaan
PRIMA, merupakan motto yang melandasi tekad dan semangat kerja
bagi segenap direksi dan karyawan PT Askrindo yang wajib dilaksanakan
dalam setiap perilaku kerja. Adapun PRIMA yang dimaksud yaitu :
Professional. Memiliki kecakapan, kemampuan, dan menguasai
bidang pekerjaan.
Responsible. Menjunjung tinggi tanggung jawab, kejujuran dan
kepercayaan dalam melaksanakan tugas.
Innovative. Memilki daya piker dan kreasi dalam mengembangkan
produk dan pelayanan.
Motivated. Memilki kemauan untuk meningkatkan kinerja, kerja
sama dan produktifitas.
21
22
23
penjaminan
atau
Sertifikat
Penjaminan,
penjamin
dapat
24
25
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A. Simpulan
Dalam pelaksanaan prosedur pengajuan penjaminan kredit pada PT
Askrindo cabang Makassar, terdapat beberapa kekurangan yang menjadi
kendala dalam proses pelaksanaan penjaminan kredit, yaitu masih
ditemukannya divisi lain yang terkadang memberikan rekomendasi
penanganan penjaminan kredit termasuk klaim kredit, adanya staf yang
kurang kompeten dalam memantau dan menganalisa perkembangan
penjaminan kredit, kurangnya dilakukan training secara kontinyu terhadap
staf yang menangani analisis klaim kredit, serta kurang telitinya pihak
askrindo dalam hal memeriksa data-data calon penjaminannya.
B. Saran
1. Kepala cabang melakukan kontroling dengan melakukan pelatihan rutin
dan menjaga fokus kerja tiap pegawainya serta pemberian insentif
pegawai yang bekerja lebih.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mengupayakan
pelatihan teknis meliputi aspek pendidikan mengenai perkreditan dan
penjaminan kredit.
3. Konsistensi dalam pelaksanaan tugas dan wewenang serta penganalisaan
dan penyampaian informasi yang tepat dan akurat.
4. Langkah-langkah perbaikan dalam pelaksanaan dipantau oleh auditor
internal harus dilakukan secara berkala dan mengingatkan secara tertulis
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan , Alwin, 2008, Peranan Audit Manajemen Atas fungsi Pengawasan Kredit
Dalam Menunjang Efisiensi Dan Efektifitas Pada PT PINDAD Bandung.
Hery, 2010, Asuransi dan Penjaminan Kredit, Penerbit: Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
viii