Anda di halaman 1dari 9

AUDITING SATU

PERIKATAN AUDIT

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI


Jujur
Teliti
dan Rapih
Adalah Sifat Kami
Sebagai Seorang Akuntan
PERIKATAN AUDIT

ULASAN

Pengertian singkat Perikatan Audit


Tahap- tahap Penerimaan Perikatan Audit
Hal- hal yang harus diperhatikan Auditor
sebelum menerima suatu Perikatan Audit
Studi Kasus
Kesimpulan
PEMBAHASAN

A. PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT


Perikatan adalah kesepakatan dua pihak atau lebih untuk
mengadakan suatu ikatan perjanjian.
PERIKATAN AUDIT
B. TAHAP-TAHAP PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT

1. Mengevaluasi integritas manajemen


2. Mengidentifikasi keadaan khusus dan luar biasa
3. Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit
4. Menilai independensi auditor
5. Menentukan kemampuan untuk menggunakan
kemahiran profesionalnya dalam kecermatan
dan keseksamaan
6. Membuat surat perikatan audit
PERIKATAN AUDIT
C. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN AUDITOR
SEBELUM MENERIMA SUATU PERIKATAN AUDIT

1. Mengidentifikasi Pemakai Laporan yang Telah Diaudit


2. Menilai Stabilitas Keuangan dan Hukum Calon Klien
3. Mengidentifikasi Pembatasan Lingkup
4. Mengevaluasi Sistem Pelaporan Keuangan Entitas dan
Kemampuan Audit
D. KASUS PERIKATAN AUDIT DALAM MENGEVALUASI
INDEPENDENSI
MENGEVALUASI INDEPENDENSI

Pemilik perusahaan membutuhkan jasa audit dari KAP yang independen karena untuk memastikan bahsa laporan
keuangan perusahaan telah disusun sebagaimana mestinya sesuai dengan prinsip-prinsip pencatatan yang diatur
dalam Prinsip Standar Akuntansi Indonesia (PSAK). Jasa auditor independen digunakan untuk memberi jaminan
bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan reliable, sehingga dapat menigkatkan kepercayaan semua pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut, termasuk pihak Bank. Perusahaan harus melakukan Audit dari
KAP yang independen karena hal tersebut menjadi salah satu syarat bagi perusahaan dalam pengajuan kredit
pinjaman kepada Bank. Sedangkan pihak Bank juga membutuhkan Audit yang independen agar bisa dijadikan
reverensi yang bisa menambah keyakinan untuk memberikan kredit kepada perusahaan. Jasa audit dari KAP
independen merupakan penengah dari pihak perusahaan dan pihak Bank agar tidak terjadi kesalah pahaman dan
benturan kepentingan antara kedua belah pihak.

Menurut kami KAP diperolehkan menerima perikatan Audit tanpa adanya partner dan manajer audit yang ahli
di bidang perdagangan barang elektronik, karena pihak KAP bisa menggunakan jasa dari orang-orang yang ahli
dalam bidang yang dibutuhkan, misalnya orang yang ahli dalam bidang elektronik. Seperti yang dijelaskan dalam
Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 210.9.e bahwa :

Menggunakan tenaga ahli jika dibutuhkan


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengaudit industry barang elektronik berbeda secara signifikan dengan audit
atas dealer mobil yang sebelumnya juga sebagai klien dari KAP walaupun keduanya sama sama dalam jasa
pemasaran dan penjualan, karena industry barang elektronik sangat fluktuatif baik harga maupun pajaknya.
Sedangkan dealer mobil tidak begitu fluktuatif dalam harga dan pajak yang dikenakan.

Auditor memiliki kewajiban untuk mendiskusikan pemahamannya yang kurang atau rencara yang telah
disusun dengan klien pada para ahli di bidang perdagangan barang elektronik, agar semua bukti yang diperoleh
relevan dengan keadaan sebenarnya, sesuai dengan PSA no.39 ayat 9, bahwa :
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang sifat pekerjaan yang dilaksanakan atau akan dilaksanakan oleh
spesialis. Pemahaman tersebut harus mencakup berikut ini:
Tujuan dan lingkup pekerjaan spesialis
Hubungan spesialis dengan klien
KESIMPULAN

Jadi, Sebelum auditor mengambil keputusan untuk mengaudit suatu


perusahaan, maka sebaiknya auditor mempertimbangkan hal-hal
dibawah ini sebelum memutuskan untuk melakukan perikatan audit.
Sesi Tanya Jawab, cuy . . .

Anda mungkin juga menyukai