Tahun 1958 - 1967 merupakan satu tahun yang cukup signifikan untuk
perkembangan industri farmasi dimana industri ini mengalami satu peningkatan
dengan dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing (PMA)
sehingga mendorong perkembangan di Indonesia hingga saat ini. Dewasa ini,
industri farmasi di Indonesia merupakan salah satu industri yang berkembang
cukup pesat dengan pasar yang terus berkembang dan merupakan salah satu
pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN.
Sejak tahun 2014 lalu pasar farmasi Indonesia secara signifikan berevolusi. Hal
ini dikarenakan pemerintah meluncurkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Meski mampu memperluas cakupan pasar dan menyediakan akses layanan dan
perawatan kesehatan bagi masyarakat luas, namun pemerintah memasang harga
yang cukup ketat untuk obat-obatan yang diterima dalam JKN. Obat-obatan ini
kemudian disediakan secara gratis untuk warga negara yang memenuhi syarat
saat berobat.
Karena sektor industri alat kesehatan dan farmasi termasuk dalam kategori high
demand, kemandirian di sektor sehingga diperlukan dan diharapkan dapat
berkontribusi dalam program pengurangan angka impor hingga 35% pada akhir
tahun 2022. Dalam merealisasikan tujuan tersebut, pemerintah menambahkan
sektor alat kesehatan dan farmasi ke dalam sektor prioritas dalam Making
Indonesia 4.0.
Making Indonesia 4.0 adalah strategi menuju industri 4.0 dengan transformasi
digital manufaktur. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan
daya saing industri nasional sehingga dapat segera mewujudkan Indonesia yang
mandiri di sektor kesehatan. Sebagai contoh, perusahaan induk farmasi milik
negara telah memanfaatkan teknologi digital mulai dari proses produksi hingga
distribusinya. Perusahaan tersebut menggunakan sistem yang saling terhubung
untuk menumbuhkan jaringan; menyelenggarakan proses administratif digital;
dan mendorong terwujudnya kinerja yang lebih efektif dan efisien.
Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang dari usaha sederhana di
sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui proses
pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh
dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4
kelompok divisi usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk
Kesehatan (termasuk alat kesehatan) (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi
(kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi
30%). Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas
yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha
distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan
Indonesia. Di pasar internasional, Perseroan ini telah hadir di negara-negara
ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan
nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.
Didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi
penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian
di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan
pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan
publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp79,2 triliun
dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017.
PT. Enseval Medika Prima
Misi: Menyediakan alat kesehatan berkualitas tinggi dan produk diagnostik dan
layananya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Produk Laboratorium
Produk laboratorium meliputi produk cairan dan reagen kimia yang di gunakan
dalam kegiatan laboratorium seperti imunologi, hematologi, mikrobiologi, gas
dalam darah dan diagnosa molekular.
Produk Pencegah Infeksi dan Consumables
Produk ini meliputi produk pelengkap rumah sakit yang bersifat consumables
yang berhubungan terhadap pencegahan infeksi dan keselamatan di rumah sakit.
Produk Bioscience
Produk Equipment
Produk ini meliputi peralatan dan furnitur yang di perlukan di setiap bagian/
departemen di rumah sakit
Produk Surgery
Produk ini meliputi segala peralatan yang dibutuhkan dalam operasi seperti
benang operasi, cairan hemostatis, alat endoskopi dan berbagai alat lainya.
Produk Personal Health (Elvasense)
Personal Health merupakan lini bisnis yang menyediakan produk alat kesehatan
untuk kebutuhan rumahan mulai dari alat monitor gula darah, alat monitor
tekanan darah, nebulizer dan berbagai alat kesehatan rumahan lainnya.
• Topic-4: Firm Environment
Konsumen
Kompetitor
PT. EMP memiliki kompetitor/ pesaing baik berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri. Menurut data ASPAKI 2018, Jumlah perusahaan sebagai produsen
alat kesehatan ada sekitar 173 perusahaan. Adapun diantaranya adalah
Stockholders atau Owners
Serikat Pekerja
PT. Enseval Medika Prima memiliki sekitar 500 karyawan yang tersebar dari
sabang sampai merauke. Seluruh karyawan EMP tidak tergabung dalam serikat
pekerja. Dalam menjalankan pekerjaannya, seluruh hak dan tanggung jawab
karyawan EMP sesuai dengan UU RI No.13 tentang Ketenagakerjaan dan dalam
naungan Departemen Tenaga Kerja (DEPNAKER) atau Kementerian
Ketenagakerjaan.
Supplier
Sebagai industri yang bergerak dalam sales dan marketing alat kesehatan, lebih
dari 90% produk dari PT. EMP diperoleh dengan kerjasama dengan perusahaan
luar negeri dengan sistem OEM (Original Equipment Manufacturer) baik
dengan brand asal atau dengan brand milik EMP. contoh suplier EMP adalah
Flaem Nuova dari Italy, Transtek. Inc dari China, Phylosis Inc dari Korea,
Biomerux Inc. dan Thermofisher Scientific dari USA, dan supplier lainnya.
Brand's Partner
Finansial
Enseval Medika Prima (EMP) yang merupakan entitas usaha dari PT. Enseval
Megatrading (EPM) Tbk., memiliki unit investor relations. Fungsi utama unit
Investor Relations adalah untuk mewakili Perseroan dalam hubungan dengan
para pemegang saham, calon pemegang saham dan pemangku kepentingan lain
di kalangan investor. Tujuan jangka panjang dari unit Investor Relations adalah
untuk menciptakan jalur komunikasi yang konsisten dan membangun hubungan
yang baik dengan investor dan calon investor, serta memberikan masukan bagi
manajemen terkait pandangan investor. Tujuan dari Kebijakan Investor
Relations adalah untuk menjadi pedoman bagi karyawan Enseval mengenai
kesetaraan dan sistematika pengungkapan informasi sejalan dengan ketentuan
pasar modal.
Regulasi
Sebagai perusahaan publik, EMP taat pada Tata Kelola Perusahaan berstandar
internasional untuk mempertahankan kepentingan semua pemegang saham,
pelanggan, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Namun, mengingat
bahwa bisnis kami memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan
masyarakat, manajemen kami menekankan pada pertanggungjawaban penuh di
setiap tahap layanan dan transaksi yang kami lakukan.
Dalam menjalankan proses bisnis, Enseval Medika Prima memastikan bahwa
segala proses sudah memenuhi standar regulasi dan sertifikasi alat kesehatan
baik secara nasional dan internasional.
Proses Bisnis
Dalam topik ini, akan dijelaskan mengenai proses launching produk baru dan
proses penjualan produk yang terjadi dari PT.EMP secara general.
o Proses Launching New Produk
o Proses Selling Produk
• Topic-6: Sales dan Marketing EMP
Di tahun 2021, EMP juga berkontribusi dalam upaya penanganan COVID-19 dengan
mengeluarkan COVID-19 related product yaitu: ELVA Diagnostic SARS-CoV-2 Real-time
RT-PCR Kit dan ELVA RT LAMP Saliva, yang merupakan alat pendeteksi virus COVID-19
dengan teknologi RT-LAMP pertama yang dibuat dalam negeri. Selain produk-produk yang
berhubungan dengan COVID-19, EMP juga menyeimbangkan portofolio produk lain yang
tidak berhubungan secara langsung dengan COVID-19. EMP juga menambah bentuk transaksi
penjualan yang sebelumnya hanya Business to Business (B2B), yaitu Business to Customer
(B2C) untuk produk yang bersifat personal healthcare seperti, alat monitor dan strip tes gula
darah, nasal wash, nebulizer, dan tensimeter. Strategi ini dilakukan sebagai upaya untuk
mendukung Pemerintah dalam peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat melalui
ketersediaan alat kesehatan. Melalui berbagai tantangan dan peluang serta strategi yang
disusun, EMP berhasil meningkatkan kinerja ekonominya yang ditunjukkan melalui
pencapaian tahunan sebesar Rp 2,3 Triliun, dan pertumbuhan penjualan bruto sebesar 14,09%
dan penjualan neto bertumbuh sebesar 13,88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
• Topic-7: Sistem Teknologi Informasi EMP
Oracle Business Suite ini digunakan oleh setiap lini bisnis yang terdapat didalam
PT.EMP, yaitu:
o Divisi Finance
Tujuan penggunaan Oracle didalam divisi finance adalah sebagai alat bantu dalam mengelola
keuangan termasuk laporan keuangan, buku arus kas, manajemen kas, hutang, piutang, aset tetap,
manajemen aset, monitoring transaksi keuangan dan berbagai proses keuangan lainnya.
o Divisi Sales dan Marketing
Divisi Sales dan Marketing merupakan divisi yang paling banyak menggunakan Oracle. Dengan
Oracle, tim sales dan marketing dapat melakukan pengambilan sampel produk, mengetahui stock
produk, mengetahui jumlah produk yang sudah terjual (sales), input data produk baru, dan
mengetahui alokasi produk dan status stock produk (sudah expired atau tidak) yang ada.
Dengan Oracle, divisi SCM dapat mengetahui dan memprediksi kebutuhan bahan baku yang akan
dipesan ke prinsipal (pabrik), mengetahui dan memprediksi kebutuhan produk yang akan dipesan
ke pabrik, dapat mengetahui jumlah produk yang terjual dan membantu jumlah alokasi produk ke
tim cabang yang dibutuhkan.
o Divisi General Affairs (GA)
Divisi ini berbeda dengan divisi marketing dan sales. Divisi ini bertugas untuk
membantu segala proses yang diperlukan oleh marketing diluar produk dan
strategi marketing dan sales. Divisi ini menggunakan Oracle untuk membantu
dalam pengurusan dokumen kebutuhan marketing, pembelian barang promosi,
proses pengurusan dokumen pengambilan sampel dan berbagai aktivitas
marketing lainnya.
Cost Structure
Dalam penghitungan biaya maintenance Oracle, angka yang digunakan adalah
estimasi biaya dari perhitungan menggunakan kalkulator Oracle, karena data
perusahaan bersifat confidential.
Saat pertama kali ditawarkan ke EMP, paket dan fitur Oracle yang diberikan
masih dalam bentuk umum. Tentunya hal tersebut tidak dapat diterapkan
sepenuhnya karena model dan sistem bisnis yang berbeda. Oleh karena
itu, manajemen EMP menerapkan kebijakan melalui kostumisasi terhadap
sistem oracle yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan bisnis.
Blue Print Sistem Oracle EMP