Anda di halaman 1dari 29

KMS Prototype for Enseval Medika Prima

• Topic-1: Pharmacy and Medical Device Industry

Tahun 1958 - 1967 merupakan satu tahun yang cukup signifikan untuk
perkembangan industri farmasi dimana industri ini mengalami satu peningkatan
dengan dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing (PMA)
sehingga mendorong perkembangan di Indonesia hingga saat ini. Dewasa ini,
industri farmasi di Indonesia merupakan salah satu industri yang berkembang
cukup pesat dengan pasar yang terus berkembang dan merupakan salah satu
pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN.

Sejak tahun 2014 lalu pasar farmasi Indonesia secara signifikan berevolusi. Hal
ini dikarenakan pemerintah meluncurkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Meski mampu memperluas cakupan pasar dan menyediakan akses layanan dan
perawatan kesehatan bagi masyarakat luas, namun pemerintah memasang harga
yang cukup ketat untuk obat-obatan yang diterima dalam JKN. Obat-obatan ini
kemudian disediakan secara gratis untuk warga negara yang memenuhi syarat
saat berobat.

Perkembangan Industri farmasi dan kesehatan terus berkembang, menurut data


Kementerian Kesehatan, sampai tahun 2021, terdapat 271 industri formulasi
farmasi, 17 industri bahan baku farmasi,132 industri obat tradisional, 18 industri
ekstraksi hasil alam. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Selain itu, produk farmasi dan alat kesehatan di Indonesia juga telah diekspor ke
beberapa negara, seperti Belanda, Inggris, Polandia, Nigeria, Kamboja, Vietnam,
Filipina, Myanmar, Singapura, Korea Selatan serta Amerika Serikat.
Ditengah kondisi Covid-19 yang melanda termasuk Indonesia, Farmasi menjadi
industri yang vital. Permintaan terhadap vitamin, suplemen, obat-obatan guna
menambahkan kekebalan tubuh meningkat secara signifikan. Seiring permintaan
yang tinggi, pertumbuhan industri kimia dan farmasi tercatat kuartal II/2020 dan
kuartal III/2020 cenderung sama, yakni di kisaran 7%; 9,15% pada kuartal
II/2021 dan 9,71% per kuartal III/2021 secara year on year (YoY).

Karena sektor industri alat kesehatan dan farmasi termasuk dalam kategori high
demand, kemandirian di sektor sehingga diperlukan dan diharapkan dapat
berkontribusi dalam program pengurangan angka impor hingga 35% pada akhir
tahun 2022. Dalam merealisasikan tujuan tersebut, pemerintah menambahkan
sektor alat kesehatan dan farmasi ke dalam sektor prioritas dalam Making
Indonesia 4.0.

Making Indonesia 4.0 adalah strategi menuju industri 4.0 dengan transformasi
digital manufaktur. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan
daya saing industri nasional sehingga dapat segera mewujudkan Indonesia yang
mandiri di sektor kesehatan. Sebagai contoh, perusahaan induk farmasi milik
negara telah memanfaatkan teknologi digital mulai dari proses produksi hingga
distribusinya. Perusahaan tersebut menggunakan sistem yang saling terhubung
untuk menumbuhkan jaringan; menyelenggarakan proses administratif digital;
dan mendorong terwujudnya kinerja yang lebih efektif dan efisien.

• Topic-2: Enseval Corporation

Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang dari usaha sederhana di
sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui proses
pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh
dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4
kelompok divisi usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk
Kesehatan (termasuk alat kesehatan) (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi
(kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi
30%). Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas
yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha
distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan
Indonesia. Di pasar internasional, Perseroan ini telah hadir di negara-negara
ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan
nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.

Sejak pendiriannya, Perseroan menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung


pertumbuhan usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan
dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk
konsumen dan nutrisi yang inovatif. Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra
internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan pengembangan
yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem
penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.

Didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi
penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian
di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan
pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan
publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp79,2 triliun
dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017.
PT. Enseval Medika Prima

Enseval Medika Prima (EMP) merupakan Perusahaan Penjualan dan


Pemasaran untuk alat kesehatan dan diagnostik in-vitro, bagian dari entitas
Enseval (Kalbe). Memulai bisnis pada tahun 1990-an di bawah PT. Enseval
Putera Megatrading tetapi mulai beroperasi sebagai entitas independen pada
tanggal 7 November 2007 untuk memperkaya kualitas kesehatan di
Indonesia. Lebih dari 300 orang dalam Divisi Penjualan dan Pemasaran dan
didukung dengan departemen layanan pelanggan yang komprehensif. Saat ini,
EMP telah mencakup 90% laboratorium dan rumah sakit di Indonesia.
Dalam menjalankan bisnisnya, EMP berkerjasama dengan perusahan farmasi
dan alat kesehatan dari berbagai negara (brand's partner). Selain itu, pertahun
2019, EMP sudah memiliki logo yang menjadi hak milik (paten EMP) yaitu E-
Care dan Elvasense.

Visi: Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia di perangkat medis dan


diagnostik didorong oleh merek sendiri, pertumbuhan berkelanjutan,
dan manajemen yang sangat baik.

Misi: Menyediakan alat kesehatan berkualitas tinggi dan produk diagnostik dan
layananya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.

Video Company Profile PT. Enseval Medika Prima


• Topic-3: EMP Catalog Product

Produk Laboratorium

Produk laboratorium meliputi produk cairan dan reagen kimia yang di gunakan
dalam kegiatan laboratorium seperti imunologi, hematologi, mikrobiologi, gas
dalam darah dan diagnosa molekular.
Produk Pencegah Infeksi dan Consumables

Produk ini meliputi produk pelengkap rumah sakit yang bersifat consumables
yang berhubungan terhadap pencegahan infeksi dan keselamatan di rumah sakit.
Produk Bioscience

Produk ini meliputi Cairan yang dibutuhkan laboratorium yang dibutuhkan


Industri (bukan pasar klinis)

Produk Equipment

Produk ini meliputi peralatan dan furnitur yang di perlukan di setiap bagian/
departemen di rumah sakit
Produk Surgery

Produk ini meliputi segala peralatan yang dibutuhkan dalam operasi seperti
benang operasi, cairan hemostatis, alat endoskopi dan berbagai alat lainya.
Produk Personal Health (Elvasense)

Personal Health merupakan lini bisnis yang menyediakan produk alat kesehatan
untuk kebutuhan rumahan mulai dari alat monitor gula darah, alat monitor
tekanan darah, nebulizer dan berbagai alat kesehatan rumahan lainnya.
• Topic-4: Firm Environment

Konsumen

Enseval Medika Prima (EMP) memiliki konsumen dengan berbagai kategori


sesuai dengan lini bisnisnya:

o Lini bisnis produk laboratorium memiliki konsumen seluruh


laboratorium baik yang berdiri sendiri sebagai suatu bisnis atau
laboratorium di rumah sakit (rumah sakit swasta dan rumah sakit
pemerintah) dan laboratorium pemerintah misalnya laboratorium Prodia,
Labkesda provinsi DKI Jakarta, Badan LITBANGKES dan berbagai
laboratorium lainnya.
o Lini bisnis produk pengontrolan infeksi dan consumables. Lini ini
memiliki konsumen yang dibagi menjadi 2 yaitu konsumen B2B
(Business to Business) dan konsumen B2C (Business to Customer).
Konsumen B2B meliputi rumah sakit swasta dan pemerintah,
laboratorium, perkantoran, area publik, apotek dan berbagai instansi
lainnya. Konsumen B2C, dimana penjualan dilakukan langsung ke end-
user melalui marketplace.
o Lini Bisnis Produk Bioscience. Lini bisnis ini memiliki konsumen
berupa industri (pabrik) yang membutuhkan cairan dalam proses
produksi. Contoh konsumennya adalah PT Unilever, PT. Ultrasakti dan
lain-lain.
o Lini Bisnis Equipment dan Lini Bisnis Surgery. Kedua lini ini memiliki
konsumen rumah sakit, klinik, dan berbagai instansi kesehatan lainnya.
o Lini Bisnis Personal Health. Lini bisnis ini bergerak khusus di B2C.
Konsumennya adalah penjualan ke end-user melalui perantara apotek,
toko alat kesehatan, distributor dan e-commerce.

Kompetitor

PT. EMP memiliki kompetitor/ pesaing baik berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri. Menurut data ASPAKI 2018, Jumlah perusahaan sebagai produsen
alat kesehatan ada sekitar 173 perusahaan. Adapun diantaranya adalah
Stockholders atau Owners

PT. Enseval Medika Prima (EMP) merupakan perusahaan yang berada


dalam naungan Kalbe Grup. Adapun jajaran para pemegang saham adalah

Serikat Pekerja

PT. Enseval Medika Prima memiliki sekitar 500 karyawan yang tersebar dari
sabang sampai merauke. Seluruh karyawan EMP tidak tergabung dalam serikat
pekerja. Dalam menjalankan pekerjaannya, seluruh hak dan tanggung jawab
karyawan EMP sesuai dengan UU RI No.13 tentang Ketenagakerjaan dan dalam
naungan Departemen Tenaga Kerja (DEPNAKER) atau Kementerian
Ketenagakerjaan.

Supplier

Sebagai industri yang bergerak dalam sales dan marketing alat kesehatan, lebih
dari 90% produk dari PT. EMP diperoleh dengan kerjasama dengan perusahaan
luar negeri dengan sistem OEM (Original Equipment Manufacturer) baik
dengan brand asal atau dengan brand milik EMP. contoh suplier EMP adalah
Flaem Nuova dari Italy, Transtek. Inc dari China, Phylosis Inc dari Korea,
Biomerux Inc. dan Thermofisher Scientific dari USA, dan supplier lainnya.
Brand's Partner

Finansial

Enseval Medika Prima (EMP) yang merupakan entitas usaha dari PT. Enseval
Megatrading (EPM) Tbk., memiliki unit investor relations. Fungsi utama unit
Investor Relations adalah untuk mewakili Perseroan dalam hubungan dengan
para pemegang saham, calon pemegang saham dan pemangku kepentingan lain
di kalangan investor. Tujuan jangka panjang dari unit Investor Relations adalah
untuk menciptakan jalur komunikasi yang konsisten dan membangun hubungan
yang baik dengan investor dan calon investor, serta memberikan masukan bagi
manajemen terkait pandangan investor. Tujuan dari Kebijakan Investor
Relations adalah untuk menjadi pedoman bagi karyawan Enseval mengenai
kesetaraan dan sistematika pengungkapan informasi sejalan dengan ketentuan
pasar modal.

Regulasi

Sebagai perusahaan publik, EMP taat pada Tata Kelola Perusahaan berstandar
internasional untuk mempertahankan kepentingan semua pemegang saham,
pelanggan, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Namun, mengingat
bahwa bisnis kami memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan
masyarakat, manajemen kami menekankan pada pertanggungjawaban penuh di
setiap tahap layanan dan transaksi yang kami lakukan.
Dalam menjalankan proses bisnis, Enseval Medika Prima memastikan bahwa
segala proses sudah memenuhi standar regulasi dan sertifikasi alat kesehatan
baik secara nasional dan internasional.

o Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB). CPAKB adalah


sistem untuk menjamin bahwa produk alat kesehatan dibuat dengan
konsisten dan dikontrol sesuai dengan standar mutu. Sistem ini dibuat
untuk meminimalisasi resiko pada penggunaan alat kesehatan termasuk
yang timbul pada produksi alat kesehatan yang tidak bisa dieliminasi
melalui pengujian produk akhir.
o ISO 13485: 2016. ISO 13485:2016 adalah standar manajemen mutu
untuk produsen perangkat medis. Produsen perangkat medis harus dapat
memberikan bukti bahwa perangkat mereka secara konsisten memenuhi
standar keselamatan dan kualitas dan berfungsi sebagaimana dimaksud
untuk pasien atau konsumen.
o Sertifikasi CE (CE Mark). CE Mark adalah tanda bahwa produk yang
dimaksudkan sudah terbukti memenuhi persyaratan lingkungan,
keselamatan, dan kesehatan yang ditetapkan oleh EEA atau wilayah
ekonomi eropa.
Komunitas Global

PT. EMP tergabung dalam komunitas :

o GAKESLAB atau Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan


Laboratorium seluruh Indonesia. EMP tergabung menjadi anggota aktif
GAKESLAB dari tahun 1985 hingga sekarang.
o ASPAKI atau Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia. EMP
tergabung menjadi anggota ASPAKI mulai tahun 1993 hingga sekarang.
o PAMKI atau Perhimpunan Dokter Spesialis Klinik Indonesia. Sejak tahun
2001, EMP menjadi salah satu sponsor utama dalam setiap acara PAMKI
baik lokal maupun nasional.
o EMP juga akan berpartisipasi aktif dalam kegiatan aktif dari berbagai
asosiasi profesi lainnya seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Apoteker
Indonesia, Ikatan Dokter Spesialis, Asosiasi Rumah Sakit, dan berbagai
asosiasi kesehatan lainnya.
• Topic-5: EMP Business Process

Proses Bisnis

Dalam topik ini, akan dijelaskan mengenai proses launching produk baru dan
proses penjualan produk yang terjadi dari PT.EMP secara general.
o Proses Launching New Produk
o Proses Selling Produk
• Topic-6: Sales dan Marketing EMP
Di tahun 2021, EMP juga berkontribusi dalam upaya penanganan COVID-19 dengan
mengeluarkan COVID-19 related product yaitu: ELVA Diagnostic SARS-CoV-2 Real-time
RT-PCR Kit dan ELVA RT LAMP Saliva, yang merupakan alat pendeteksi virus COVID-19
dengan teknologi RT-LAMP pertama yang dibuat dalam negeri. Selain produk-produk yang
berhubungan dengan COVID-19, EMP juga menyeimbangkan portofolio produk lain yang
tidak berhubungan secara langsung dengan COVID-19. EMP juga menambah bentuk transaksi
penjualan yang sebelumnya hanya Business to Business (B2B), yaitu Business to Customer
(B2C) untuk produk yang bersifat personal healthcare seperti, alat monitor dan strip tes gula
darah, nasal wash, nebulizer, dan tensimeter. Strategi ini dilakukan sebagai upaya untuk
mendukung Pemerintah dalam peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat melalui
ketersediaan alat kesehatan. Melalui berbagai tantangan dan peluang serta strategi yang
disusun, EMP berhasil meningkatkan kinerja ekonominya yang ditunjukkan melalui
pencapaian tahunan sebesar Rp 2,3 Triliun, dan pertumbuhan penjualan bruto sebesar 14,09%
dan penjualan neto bertumbuh sebesar 13,88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
• Topic-7: Sistem Teknologi Informasi EMP

Oracle Business Suite

Oracle Corp. merupakan salah satu perusahaan teknologi multinasional Amerika


yang berpusat di Austin, Texas. Pada tahun 2020, Oracle merupakan perusahaan
software terbesar ketiga didunia berdasarkan revenue dan kapitalisasi pasar.
Dalam menjalankan proses bisnis, PT. EMP menggunakan Oracle E-Business
Suite sebagai sistem informasi yang digunakan sejak tahun 2008.

Tampilan Depan Oracle

Oracle Business Suite ini digunakan oleh setiap lini bisnis yang terdapat didalam
PT.EMP, yaitu:

o Divisi Finance

Tujuan penggunaan Oracle didalam divisi finance adalah sebagai alat bantu dalam mengelola
keuangan termasuk laporan keuangan, buku arus kas, manajemen kas, hutang, piutang, aset tetap,
manajemen aset, monitoring transaksi keuangan dan berbagai proses keuangan lainnya.
o Divisi Sales dan Marketing

Divisi Sales dan Marketing merupakan divisi yang paling banyak menggunakan Oracle. Dengan
Oracle, tim sales dan marketing dapat melakukan pengambilan sampel produk, mengetahui stock
produk, mengetahui jumlah produk yang sudah terjual (sales), input data produk baru, dan
mengetahui alokasi produk dan status stock produk (sudah expired atau tidak) yang ada.

o Divisi Supply Chain Management (SCM)/ Logistik

Dengan Oracle, divisi SCM dapat mengetahui dan memprediksi kebutuhan bahan baku yang akan
dipesan ke prinsipal (pabrik), mengetahui dan memprediksi kebutuhan produk yang akan dipesan
ke pabrik, dapat mengetahui jumlah produk yang terjual dan membantu jumlah alokasi produk ke
tim cabang yang dibutuhkan.
o Divisi General Affairs (GA)

Divisi GA menggunakan sistem ini untuk melakukan pembelian dan pemantauan


terhadap aset tetap perusahaan misalnya kendaraan, peralatan perusahaan, ATK,
dan berbagai kebutuhan perusahaan lainnya.

o Divisi Marketing Sistem Support

Divisi ini berbeda dengan divisi marketing dan sales. Divisi ini bertugas untuk
membantu segala proses yang diperlukan oleh marketing diluar produk dan
strategi marketing dan sales. Divisi ini menggunakan Oracle untuk membantu
dalam pengurusan dokumen kebutuhan marketing, pembelian barang promosi,
proses pengurusan dokumen pengambilan sampel dan berbagai aktivitas
marketing lainnya.

• Topic-8: Rincian Biaya Sistem Oracle EMP

Cost Structure
Dalam penghitungan biaya maintenance Oracle, angka yang digunakan adalah
estimasi biaya dari perhitungan menggunakan kalkulator Oracle, karena data
perusahaan bersifat confidential.

o Oracle Cloud Infrastructure: bagian utama dari sistem informasi yang


digunakan. Estimasi biaya yang dibutuhkan adalah 1.750 USD atau
sekitar Rp.25.375.000 per 744 jam atau per bulan (31 hari dalam 1 bulan).
o Storage-Block Volumes : biaya penyimpanan data. Estimasi biaya adalah
85 USD atau sekitar Rp.1.232.500
o Database : Estimasi biaya 1.418 USD atau Rp.20.561.000 per 744 jam
atau per bulan (31 hari dalam 1 bulan).
o Aplikasi Java : Estimasi biaya adalah 3.072 USD atau sekitar Rp
44.544.000 per 744 jam atau per bulan (31 hari dalam 1 bulan).
o Load Balancer : Estimasi biaya adalah 5.21 USD atau sekitar Rp.75.545
per 744 jam atau per bulan (31 hari dalam 1 bulan).
o Storage - Object Storage: Estimasi biaya adalah 127 USD atau sekitar
Rp.1.841.500 per 744 jam atau per bulan (31 hari dalam 1 bulan).
o Secara total, estimasi biaya investasi oracle dalam 1 tahun yang
dibutuhkan adalah sekitar 6.458 USD atau sekitar Rp.93.641.000 x 12
= Rp.1.123.692.000 (kurang dari 1% dari Gross Sales Tahun 2021)
*1 USD = Rp.14.500

• Topic-9: Strategi Sistem Teknologi Informasi EMP

Saat pertama kali ditawarkan ke EMP, paket dan fitur Oracle yang diberikan
masih dalam bentuk umum. Tentunya hal tersebut tidak dapat diterapkan
sepenuhnya karena model dan sistem bisnis yang berbeda. Oleh karena
itu, manajemen EMP menerapkan kebijakan melalui kostumisasi terhadap
sistem oracle yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan bisnis.
Blue Print Sistem Oracle EMP

Namun dalam prakteknya, berbagai hambatan ditemukan saat kostumisasi oracle


dalam sistem bisnis EMP sehingga produk Oracle yang tersedia tidak utilisasi
secara maksimal sehingga beberapa divisi dalam proses operasional masih
menggunakan sistem manual atau sistem lainnya seperti Divisi HRD, Customer
Service (yang berhubungan dengan teleservice post marketing), Divisi Project
Management dan Divisi Learning Management.

Oleh karena itu untuk memaksimalkan proses bisnis, EMP akan


mengaplikasikan sistem teknologi Oracle kedalam keseluruhan bisnis
proses.

• Topic-10: Rekomendasi Penerapan Oracle di EMP

Berikut adalah rekomendasi penggunaan sistem informasi Oracle di EMP agar


lebih maksimal

o Mengkoordinasikan dengan manajemen EMP dalam mendeskripsikan


proses bisnis EMP secara lebih detail agar penyesuaian terhadap Oracle
menjadi lebih maksimal.
o Menyiapkan SOP dalam implementasi Oracle disetiap lini bisnis terkait.
o Mensosialisasikan SOP atau cara penggunaan Oracle secara baik dan
benar ke semua pemilik user dan pengguna Oracle
o Adanya keaktifan dari divisi IT dalam penerapan training product
knowledge Oracle secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai