Disusun oleh :
1. KIKI KARTIKA, S.Farm 40121031
2. LISTIA WULANDARI, S.Farm 40121032
3. LUCIA EKA YULIANTI, S. Farm 40121033
4. MALIKHATUL WAFIYAH, S.Farm 40121035
5. M. HISBI MUJANANDI, S.Farm 40121034
Disetujui Oleh :
(--------------------------) (--------------------------)
NIP. NIP. (jika ada)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri
(-------------------------------)
NIP.---------------------------
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKPA
B. Tujuan PKPA
C. Manfaat PKPA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian (tempat PKPA)
B. Tugas dan Fungsi
C. Ketentuan Umum dan Peraturan Perundang-undangan
D. Tugas dan Tanggung Jawab Apoteker
BAB III. TINJAUAN UMUM TEMPAT PKPA
A. Sejarah
B. Visi dan Misi
C. Lokasi, Sarana dan Prasarana
D. Struktur Organisasi
BAB IV. KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN
A. Kegiatan yang dilakukan
B. Tugas yang dikerjakan selama PKPA
C. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era industry 4.0 yang serba modern ini, dimana semua perindustrian
semakin meningkat pesat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama dalam bidang farmasi. menuntut untuk seorang apoteker dapat
menjalankan pekerjaan kefarmasian dalam hal pengadaan,penyimpanan, penyaluran
obat dan bahan obat, sehingga dapat tersebar merata untuk dapat memenuhi
kebutuhan obat/bahan obat dan alat kesehatan, maka sangat diperlukan suatu sarana
yang dapat menyalurkan obat/bahan obat dan alat kesehatan yaitu melalui Pedagang
Besar Farmasi (PBF).
Pelaksanaan upaya kesehatan, apoteker memegang peranan penting demi
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan
oleh seorang Apoteker dengan melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan
kefarmasian tersebut yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisional. Hal tersebut dapat diwujudkan oleh seorang Apoteker
melalui pengabdiannya pada pedagang besar farmasi (Presiden Republik Indonesia,
2009).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang
Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang
memiliki izin untuk pengadaan,penyimpanan, penyaluran obaat dan atau bahan obat
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan, Pedagang Besar
Farmasi (PBF) merupakan salah satu unit terpenting dalam kegiatan penyaluran
sediaan farmasi ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti apotek, instalasi farmasi
rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat agar dapat sampai ke tangan masyarakat
dengan mutu terjami, Apoteker sebagai penanggung jawab di PBF harus mampu
melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi di PBF dimulai dari pengadaan,
penyimpanan hingga pendistribusian sediaan farmasi ke sarana pelayanan kesehatan.
(PMK 1148.2011)
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang
Pedagang Besar Farmasi (PBF) Cabang adalah pbf yang telah memiliki pengakuan
untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau bahan obat
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (PMK
1148.2011)
Dalam pelaksanaan kegiatannya, PBF harus mengacu kepada Cara Distribusi
Obat yang Baik (CDOB) adalah cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat
yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi / penyaluran sesuai
persyaratan dan tujuan penggunaannya (CDOB, 2019)
PT MILLENIUM PHARMACON INTERNATIONAL TBK adalah PT yang
berbadan hukum yang berdiri sejak tahun 1952 oleh bapak soedarpo sastrosatomo dan
ibu minarsih soedarpo sastrosatomo wiranata kusuma.
Perusahaan ini bergerak di bidang usaha distribusi produk farmasi suplemen
makanan dan alat kesehatan dengan mencakup seluruh wilayah Indonesia beroperasi
dengan 33 cabang dan satu gudang pusat serta di dukung oleh sumber daya manusia
yang berpengalaman di bidang farmasi, yang berkomitmen menjadi perusahaan
distribusi dengan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan dan principle nya.
PT MILLENIUM PHARMACON INTERNATIONAL cabang Kediri terletak
dijalan masjid al-huda nomer 04 tepus ngadirejo kecamatan kota Kediri jawa timur,
yang bergerak di bidang dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas
pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang
terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang
ke beberapa tempat di kota kediri dan sekitarnya. Mengingat akan pentingnya hal
tersebut dan upaya untuk pemberian dukungan terhadap kompetensi apoteker di
Pedagang Besar Farmasi (PBF), maka Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi
IIK Bhakti Wiyata bekerja sama dengan PT. MPI dalam menyelenggarakan Praktek
Kerja Profesi Apoteker mulai tanggal 01 desember 2021. Praktek Kerja Profesi
Apoteker ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman calon apoteker mengenai
peranan apoteker di PBF, manajemen pengelolaan sediaan farmasi di PBF.
B. Tujuan PKPA
C. Manfaat PKPA
1. Memahami peran, fungsi, posisi dan tanggung jawab apoteker dalam praktik
kefarmasian di pedagang besar farmasi (PBF)
2. Mampu memahami wawasan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis
untuk melakukan pengalaman pekerjaan kefarmasian di pedagang besar farmasi
(PBF)
3. Mampu memahami pelaksanaan menegement dan kepemimpinan yang efektif
dan efisien dalam pengelolaan sarjana kefarmasian dan pelayanan kefarmasian
yang bermutu di pedagang besar farmasi (PBF)
4. Mampu memahami pengelolaan obat secara professional legal dan etik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian PBF
Pedagang Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF adalah perusahaan
berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan,
penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan.
PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk
melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam
jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CDOB adalah cara
distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan
mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan
penggunaannya.
Fungsi dan tugas dari Pedagang Besar Farmasi dapat dilihat dari Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pedagang
Besar Farmasi adalah akan diuraikan sebagai berikut:
Tugas dan fungsi PBF berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1148/Menkes/Per/VI/2011 adalah
obat.
tujuan penggunaannya.
Penyelenggaraan PBF memiliki landasan hukum yang diatur dalam Peraturan BPOM
No 6 tahun 2020 :
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang PBF.
b. Peraturan Kepala BPOM Republik Indonesia tahun 2012 Nomor
HK.03.1.34.11.12.7542 tentang pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB
2012).
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/Menkes/Per/V/2011
tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.
d. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
e. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2010 tentang Prekusor.
A. Sejarah
D. Struktur Organisasi
BAB IV
KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA