Anda di halaman 1dari 19

Harsanto Nursadi

2/14/2022 ©HN2022 1
City state vs Nation State

City
Nation State
state

2/14/2022 ©HN2022 2
Herman Willem Daendels (1808-1811)
• Centralization – effectiveness
• Sembilan prefektur yang dibentuk
Daendels di Jawa,
• tiap prefektur dipimpin seorang
berkebangsaan Belanda.
• Di bawah prefektur terdapat distrik
(kabupaten)
• dipimpin orang pribumi.

2/14/2022 ©HN2022 3
Daerah jaman Raffless (1811-1816)
Eks kekuasaan Belanda, oleh Inggris (Lord Minto di
Calcuta) dibagi menjadi
• Gubernemen Melaka,
• Sumatra Barat,
• Jawa beserta bawah-annya yaitu Palembang, Sunda
kecil, Banjarmasin, dan Makasar, dan Maluku
• Jawa dipegang oleh Thomas Stamford Raffles sebagai
bawahan Lord Minto dengan pangkat Letnan Gubernur
Jendral
• Benda.
• Pemerintahan dilakukan secara prefecture
• Karesidenan = 18
• Kawedanaan/Afdeling
• Distric
• Devisie/Onder Distric
• Desa
2/14/2022 ©HN2022 4
Daerah di Indonesia
Jaman Belanda
Di Jawa sebelum 1903 dibentuk:
1. Gewest (kemudian disebut residentie),
2. Afdeling (meliputi satu atau dua kabupaten),
3. District (Kawedanaan),
4. Onderdistrict (Kecamatan)
Wet Op de Bestuurshervormings 1922 (Stbl 1922 No. 216):
Jawa di bagi menjadi 3 provinsi dan 76 kabupaten berikut dewannya
1. Provincie, dipimpin oleh gouverneur,
2. Regenschap dipimpin oleh regent Berperan juga sebagai
ketua Dewan
3. Stadsgemeente dipimpin oleh burgemeester
4. Groepsgemeenschap dipimpin oleh voorzitter
2/14/2022 ©HN2022 5
Bestuurshervormingswet 1922
• Ordonansi Propinsi, yang mengatur daerah Otonom Propinsi yang
luas daerahnya sama dengan daerah admnistratif gewest, dalam
Lembaga Negara (Ind. Staatsblad), 1924 No78.
• Propinsi Jawa Barat (1925), Jawa Timur (1927), dan Jawa lengah (1929).
• Ordonansi Kabupaten, yang mengatur daerah otonom Regentschap
dalam Lembaran Negara 1924 No.79, yang menjadi dasar bagi
pembentukan Dewan-dewan Kabupaten di tiga propinsi pulau Jawa
• Ordonansi Kotapraja, yang mengatur otonomi Staatsgemeenten,
dalam Lembaran Negara (Staatsblad) 1926 Nomor 365, yang
mengubah Gemeenteraden di Jawa menjadi Staatsgemeente

2/14/2022 ©HN2022 6
BAB I; BENTUK DAN KEDAULATAN
Pasal 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik.
BAB VI; PEMERINTAH DAERAH
Pasal 18
UUD 1945 Pembagian Daerah atas Daerah besar dan kecil,
dengan bentuk susunan pemerintahannya
ditetapkan dengan Undang-undang dengan
memandang dan mengingat dasar
permusyawaratan dalam sidang Pemerintahan
Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat Istimewa.

2/14/2022 ©HN2022 7
penjelasan
Bab VI Pemerintah Daerah; Pasal 18
I. Oleh karena Negara Indonesia itu suatu "een heidsstaat", maka Indonesia tak akan mempunyai
daerah di dalam lingkungannya yang bersifat "Staat" juga.
Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah propinsi dan daerah propinsi akan dibagi pula dalam
daerah yang lebih kecil.
Daerah-daerah itu bersifat autonoom (streek dan locale rechtsgemeenschappen) atau bersifat
daerah administrasi belaka, semuanya menurut aturan yang akan ditetapkan dengan
undangundang.
Di daerah-daerah yang bersifat autonoom akan diadakan badan perwakilan daerah, oleh karena
di daerahpun pemerintahan akan bersendi atas dasar permusyawaratan.
II.Dalam territoir Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 "Zelfbesturende landschappen" dan
Volksgemeenschappen, seperti desa di Jawa dan Bali, negeri di Minangkabau, dusun dan marga di
Palembang dan sebagainya. Daerah-daerah itu mempunyai susunan asli, dan oleh karenanya
dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat istimewa.

2/14/2022 ©HN2022 8
• Pasal 43 Dalam penjelesaian susunan federasi Republik
Indonesia Serikat maka berlakulah asas-pedoman, bahwa
kehendak Rakjatlah didaerah-daerah bersangkutan jang
dinjatakan dengan merdeka menurut djalan demokrasi,
memutuskan status jang kesudahannja akan diduduki oleh
daerah2 tersebut dalam federasi.
• Pasal 44 . Perubahan daerah sesuatu daerah-bagian, begitu
pula masuk kedalam atau menggabungkan diri kepada suatu
daerah-bagian jang telah ada, hanja boleh dilakukan oleh

KONSTITUSI
sesuatu daerah sungguhpun sendiri bukan daerah-bagian–
menurut aturan2 jang ditetapkan dengan undangundang
federal, dengan mendjundjung asas seperti tersebut dalam
RIS pasal 43, dan sekadar hal itu mengenai masuk atau
menggabungkan diri, dengan persetudjuan daerah-bagian jang
bersangkutan.
• Pasal 45 Tataan dan tjaramendjalankan pemerintahan
daerah2-bagian haruslah menurut tjara demokrasi, sesuai
dengan asas2 jang termaktub dalam Konstitusi ini.
2/14/2022 ©HN2022 9
(1) Pemerintahan atas daerah2 jang diluar
Daerah2 jang lingkungan daerah sesuatu daerah-bagian,
bukan dan atas distrik federal Djakarta dilakukan
oleh alat2-perlengkapan Republik
daerah- Indonesia Serikat menurut aturan2 jang
akan ditetapkan dengan undang-undang
bagian dan federal.
distrik federal (2) Daerah2-bagian jang masuk bilangan untuk
Djakarta itu, boleh disertakan dalam pemerintahan
itu dengan persetudjuan pemerintahnja.

2/14/2022 ©HN2022 10
UU 7 Tahun 1950 UUDS
BAB I. NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
BAGIAN I. Bentuk Negara dan kedaulatan.
Pasal 1.
1. Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu Negara-
Hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan.

BAGIAN II. Daerah Negara.


Pasal 2 .
Republik Indonesia meliputi seluruh daerah Indonesia.

2/14/2022 ©HN2022 11
BAB IV.
PEMERINTAH DAERAH DAN DAERAH-DAERAH SWAPRAJA.
Pasal 131.
1. Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan
kecil yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri
otonom, dengan bentuk susunan pemerintahannya
ditetapkan dengan Undang-undang, dengan
lanjutan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan
dan dasar perwakilan dalam sistim pemerintahan
negara.
2. Kepada daerah-daerah diberikan autonomi seluas-
luasnya untuk mengurus rumah tangganya sendiri.
3. Dengan undang-undang dapat diserahkan
penyelenggaraan tugas-tugas kepada daerah-daerah
yang tidak termasuk dalam urusan rumah tangganya.

2/14/2022 ©HN2022 12
lanjutan
Pasal 132.
1. Kedudukan daerah-daerah Swapraja diatur dengan undang-undang dengan
ketentuan bahwa dalam bentuk susunan pemerintahannya harus diingat
pula ketentuan dalam Pasal 131, dasar-dasar permusyawaratan dan
perwakilan dalam sistem pemerintahan negara.
2. Daerah-daerah Swapraja yang ada tidak dapat dihapuskan atau diperkecil
bertentangan dengan kehendaknya, kecuali untuk kepentingan umum dan
sesudah undang-undang yang menyatakan bahwa kepentingan umum
menuntut penghapusan atau pengecilan itu, memberi kuasa untuk itu
kepada Pemerintah.
3. Perselisihan-perselisihan hukum tentang peraturan-peraturan yang
dimaksud dalam ayat 1 dan tentang menjalankannya diadili oleh badan
pengadilan yang dimaksud dalam Pasal 108.
lanjutan

Pasal 133.
Sambil menunggu ketentuan-ketentuan sebagai dimaksud dalam Pasal
132 maka peraturan-peraturan yang sudah ada tetap berlaku, dengan
pengertian bahwa penjabat-penjabat daerah bagian dahulu yang tersebut
dalam peraturan-peraturan itu diganti dengan penjabat-penjabat yang
demikian pada Republik Indonesia.
UUD NRI 1945
BAB VI
PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerahdaerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang undang. **)
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan. **)

2/14/2022 ©HN2022 15
UUD 1945; Pemerintah Daerah UUDS 50 UUD NRI 1945; Pemerintahan Daerah
Pembagian daerah berhak mengurus rumah tangganya Dibagi dlm Provinsi
Daerah besar: Provinsi sendiri otonom Provinsi dibagi dlm kab/kota
Daerah kecil:
DB dan DK dgn UU P/K/K → mengatur dan mengurus
(otonomi dan TP)
Pembentukan daerah dgn musy Kepada daerah-daerah diberikan DPRD → Pemilu
Unsur Musyawarah di DB dan DK autonomi seluas-luasnya untuk G/B/W → Demokratis
mengurus rumah tangganya sendiri Otonomi seluas luasnya-kecuali
hak-hak asal-usul dalam daerah yang dapat diserahkan penyelenggaraan
bersifat Istimewa tugas-tugas Tugas Pembantuan
Een heidsstat (tdk ada negara lain) Swapraja: Otonom, BPD
DB dan DK: otonom dan Adm belaka D Swapraja tdk dpt dihapus
DO: BPD (musyawarah) Swapraja ➔ dihapus
ZL dan VG:

2/14/2022 ©HN2022 16
lanjutan
• (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
**)
• (4) Gubernur, Bupati dan Walikota masingmasing sebagai Kepala Pemerintah Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis. **)
• (5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undangundang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
**)
• (6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. **)
• (7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam
undangundang. **)

©HN2022 2/14/2022 17
Pasal 18A Pasal 18B
(1) Hubungan wewenang antara (1) Negara mengakui dan
pemerintah pusat dan menghormati satuansatuan
pemerintah daerah provinsi, pemerintahan daerah yang
kabupaten, dan kota atau antara bersifat khusus atau bersifat
provinsi dan kabupaten dan kota, istimewa yang diatur dengan
diatur dengan Undangundang Undangundang. **)
dengan memperhatikan (2) Negara mengakui dan
kekhususan dan keragaman
lanjutan daerah. **)
menghormati
kesatuankesatuan masyarakat
(2) Hubungan keuangan, pelayanan hukum adat serta hakhak
umum, pemanfatan sumber daya tradisonalnya sepanjang masih
alam dan sumber daya lainnya hidup dan sesuai dengan
antara pemerintah pusat dan perkembangan masyarakat dan
pemerintahan daerah diatur dan prinsip Negara Kesatuan
dilaksanakan secara adil dan Republik Indonesia, yang diatur
selaras berdasarkan dalam undangundang. **)
undangundang. **)
2/14/2022 ©HN2022 18
2/14/2022 ©HN2022 19

Anda mungkin juga menyukai