Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KERI PRANATA

NIM : 185010109111015
MATKUL : PEMDA

Tugas Pemda : Perkembangan UU yang mengatur pemerintahan pusat dengan daerah

No. UU Sentralisasi/Desentralisasi Keterangan


1. UU No. 1 Sentralistik 1. Terbentuk komite untuk mempersiapkan
tahun 1945 pemilihan umum. KND terdapat pada
beberapa tingkatan daerah, seperti
Kabupaten, Kota, dan Keresidenan.
KND diharapkan menjadi BPRD (Badan
Perwakilan Rakyat Daerah) yang setara
dengan DPRD
2. KND menjadi Badan Eksekutif yang
bersama dengan kepala daerah
menjalankan kewajiban untuk mengatur
rumah tangga di daerahnya.
3. Namun pemerintah pusat masih dapat
mengintervensi pemerintah daerah.
4. Adanya pejabat yang diperbolehkan
menjabat 2 rangkap jabatan dalam
eksekuti maupun legislative.
2. UU No. 22 Sentralisasi 1. Pasal 15 menunjukan awal adanya
Tahun 1948 otonomi daerah, bahwa DPRD yang
menjadi penguasa membuat pedoman
untuk DPD untuk mengatur cara
menjalankan kekuasaan dan
kewajibannya
2. Pasal 23 mencantumkan ketentuan
bahwa segala urusan rumah tangga
daerah diselenggarakan oleh pemerintah
daerah dan apabila terdapat urusan yang
belum diatur oleh pemerintah pusat atau
pemerintah yang lebih tinggi
wewenangnya dapat diatur oleh
pemerintah daerah. Ketentuan ini
merupakan awal dari berlakunya
otonomi daerah.
3. Namun ada pengawasan secara preventif
dan represif. Pejabat daerah boleh
menjabat dengan dua rangkap jabatan
yaitu di pemerintah daerah dan pusat.
3. UU No. 44 Desentralisasi 1. mengatur perihal terkait Pokok-pokok
Tahun 1950 pemerintahan daerah bagian Sulawesi,
Maluku, dan Nusa Tenggara. UU ini
merupakan pengaturan lebih lanjut dari
UU No. 22 tahun 1948.
2. UU ini disebutkan bahwa terdapat tiga
tingkatan daerah otonomi di wilayah
NIT, yaitu Daerah (tingkat I), Daerah
Bagian (Tingkat II), dan Daerah Anak
Bagian.
4. UU No. 1 Desentralisasi 1. Dalam Pemeritah daerah tersusun oleh
tahun 1957 DPRD dan DPD, Kepala Daerah
menjadi ketua sekaligus anggota DPD
2. Dalam urusan otonomi daerah, pasal 31
Menyebutkan bahwa DPRD mengatur
dan mengurus rumah tangganya sendiri
kecuali urusan yang diatur dalam uu
yang diserahkan ke penguasa
5. UU No. 19 Sentralisasi 1. mengatur tentang desa praja sebagai
tahun 1965 bentuk peralihan untuk mempercepat
terbentuknya daerah tingkat III di
seluruh wilayah Indonesia
2. desapraja yaitu, kesatuan masyarakat
hukum yang tertentu batas daerahnya,
berhak untuk mengurus rumah
tangganya sendiri, memilih siapa
pemimpinnya, dan memilik harta benda
sendiri.
3. Adanya demokrasi terpimpin, yang
membuat semua daerah diuniform kan
6. UU No. 5 Sentralisasi 1. pasal 7 mengatur terkait dengan
tahun 1974 otonomi daerah, Namun untuk
pelaksanaan desentralisasi, dibentuk
Daerah Tingkat I dan II, terlihat masih
tidak adanya keluasan atau kebebasan
otonomi di seluruh daerah dan merasa
terlalu sempit sehingga dengan itu
otonomi bisa ditarik kembali oleh UU
setingkat, dan pelaksanaan otonomi
daerah masih diatur dalam peraturan
PerUUan
2. mengatur salah satu aspek dalam asas
desentralisasi yaitu penambahan
penyerahan urusan kepada daerah
ditetapkan melalui peraturan
3. namun, dalam pasal 9 disebutkan bahwa
urusan atau kewenanga dari daerah bisa
ditarik kembali oleh pemerintah pusat.
Tentu masih adanya intervensi dari
pemerintah pusat, sehingga asas dalam
menjalankan otonomi seluas luasnya
belum ada.
7. UU No. 5 Desentralisasi 1. mengharapkan kedudukan pemerintahan
tahun 1979 desa dapat diseragamkan dengan tetap
mengindahkan keragaman kondisi desa
dan ketentuan adat istiadat yang masih
berlaku
2. memperkuat pemerintahan desa
sehingga semakin mampu untuk
menggerakkan masyarakat dalam
partisipasinya mencapai tujuan
pembangunan nasional dan
melaksanakan administrasi desa yang
semakin meluas dan efektif.
3. Namun UU ini merupakan turunan
otonomi daerah namun bukan menjadi
dasar adanya otonomi desa, namun
adanya pengakuan terhadap kearifan
local desa
8. UU No. 22 Desentralisasi 1. UU ini dalam pasal 7 menjadi bukti
tahun 1999 adanya system desentralisasi, namun
kewenanagan daerah masih sangat
terbatas.
2. UU ini menyatukan kembali urusan
kewenangan antara pemerintahan daerah
dan desa

9. UU No. 32 Desentralisasi 1. pasal 10 menjadi dasar dalam


tahun 2004 penyelenggaraan otonomi daerah sesuai
dengan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
2. memperhatikan segala prinsip
demokrasi, keadilan, pemerataan,
kekhususan dan keistimewaan suatu
daerah dalam lingkup negara kesatuan
Republik Indonesia.
10. UU No. 23 Desentralisasi 1. penegasan pada pasal 4 yang
Tahun 2014 menyebutkan bahwa UU ini
menggunakan asas desentralisasi.
2. Pasal 9 menekankan otonomi daerah
terkait dengan urursan kewenangan
yang dimiliki pemerintah pusat dan
daerah menjadi 3 urusan. Ayat 4,
menjadi dasar bahwa adanya otonomi
daerah.

Anda mungkin juga menyukai