Anda di halaman 1dari 4

Nama: Kelompok 3

1. Aini Restu M

2. Alma Nabila

3. Annisa Salsabila DI ( 1401193489 / Absen 10 )

4. Erika Kirana Putri

5. Fahrizal Alfaridzi S

6. Ni Nengah Nitha P

7. Syifa Aulia L

8. Zaidan Yusuf

Tugas Pengantar Bisnis Minggu Ke-2

Case Ponzi Scheme, Insider Trading, Money Laundering dan Malpractice.

1. Insider Trading
Insider Trading merupakan penjualan informasi tentang saham staupun surat yang
berharga. Insider Trading itu biasanya melibatkan perdagangan saham di suatu perusahaan
oleh seseorang yang memang mempunyai informasi lebih tentang material non public tentang
saham tersebut. Sudah tidak heran biasanya di perusahaan ada bahasa ‘orang dalam’.
Sebenarnya perdagangan orang dalam itu ada yang illegal dan juga tidak karena tergantung
orang dalam nya tersebut. Perdagangan orang dalam ini tentu mempunyai konsekuensi yang
cukup berat. Berikut kami akan menganalisis tentang contoh kasus yang memang ada
hubungan nya dengan Insider Trading yaitu “Dugaan Insider Trading Bank Muamalat”.
Rencana Minna Padi Investama Sekuritas (PADI) untuk mencaplok saham Bank Muamalat
Indonesia pada paruh kedua tahun 2017 terganjal oleh rumor Insider Trading. Pasalnya, harga
saham PADI melonjak secara abnormal hanya beberapa hari sebelum informasi tersebut
diumumkan secara luas atau public.
Penyelidikan OJK terhadap dugaan ini berlangsung hingga awal 2018, tetapi tak ada bukti-
bukti lebih lanjut. Yang jelas, harga saham PADI langsung merosot terus dan belum mampu
pulih lagi hingga sekarang. Ada satu hal penting yang bisa kita pelajari dari kasus Insider
Trading di pasar saham Indonesia ini yaitu kenaikan harga saham secara tidak wajar itu patut
dicurigai. Sebagai investor individual yang tak punya akses info “orang dalam”, lebih baik
kita menghindar saja ketika menyaksikan abnormalitas semacam itu. Daripada mengikuti
selentingan yang tak jelas asal-usulnya, pilihlah saham-saham yang memiliki fundamental
kokoh dan laporan keuangannya berkinerja prima secara konsisten dari tahun ke tahun.

Sumber: https://investasi.online/3-kasus-insider-trading-di-pasar-saham-indonesia/

2. Money Laundering
Money Laundering atau pencucian uang adalah suatu upaya perbuatan untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang / dana atau harta kekayaan hasil tindak
pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau harta kekayaan tersebut seolah
olah berasal dari kegiatan yang sah atau legal. Salah satu kasus yang terjadi di Indonesia
adalah kasus yang terjadi pada Kasus Pencucian Uang Muhammad Nazarudin, mantan
bendahara umum Partai Demokrat. Sidang putusan terdakwa kasus pencucian uang
Muhammad Nazaruddin sudah ditetapkan dan Nazaruddin mendapatkan hukuman 6 tahun
penjara disertai denda Rp 1 miliar subsidier satu tahun. Nazaruddin awalnya diminta oleh
JPU untuk penyitaan Rp 300 miliar berasal dari saham dan uang yang disita sekitar Rp 100
miliar. Namun, saat ini Kresno belum bisa memberitahukan berapa nominal dari penyitaan
saham dan uang yang ditetapkan. Jumlah tersebut belum termasuk aset dari properti seperti
rumah dan pabrik yang nilainya diperkirakan cukup besar.
Sebelumnya, Nazaruddin didakwa telah menerima uang senilai Rp40,3 miliar dari PT Duta
Graha Indah (DGI) dan PT Nindya Karya sebagai imbalan melancarkan proyek. Dia juga
didakwa menyamarkan asal-usul harta kekayaannya yang diduga berasal dari tindak pidana
korupsi. Awalnya, jaksa mendakwa Nazaruddin telah mentransfer uang menggunakan
rekening perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Permai Grup dan rekening atas nama
orang lain. Ada 42 rekening yang menjadi tempat persembunyian uang Nazaruddin, di
antaranya PT Pasific Putra Metropolitan, PT Permai Raya Wisata, PT Exartech Technologi
Utama, PT Cakrawaja Abadi, PT Darmakusumah, PT Dulamayo Raya, PT Buana Ramosari
Gemilang, PT Nuratindo Bangun Perkasa, PT Anugerah Nusantara, PT Marell Mandiri, PT
Panahatan, PT City Investment, PT Alfindo Nuratama, PT Borisdo Jaya, PT Darmo Sipon,
PT Putra Utara Mandiri, Neneng Sri Wahyuni, Amin Handoko, dan Fitriaty Kuntana.
Dalam berkas dakwaan, Nazaruddin disebut telah mengalihkan kepemilikan atas saham
perusahaan Permai Grup, mengalihkan kepemilikan atas tanah dan bangunan,
membelanjakan atau membayarkan untuk pembelian tanah dan bangunan, membelanjakan
untuk kendaraan bermotor, membayarkan polis asuransi, dan membayarkan pembelian saham
dan obligasi sukuk.

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160615195824-12-138428/nazaruddin-
divonis-enam-tahun-kasus-pencucian-uang

3. Ponzi Scheme
Ponzi Scheme adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada
investor dari uang mereka sendiri atau dengan uang yang dibayarkan investor selanjutnya.
Skema Ponzi ini suatu konsep investasi yang dikembangkan oleh seseorang berkebangsaan
Italia, yang bernama Charles Ponzi. Skema Ponzi ini itu merupakan penipuan investasi
dimana klien di janjikan untuk mendapatkan keuntungan besar tanpa adanya risiko.
Alur nya yaitu owner atau pengelola perusahaan nya membunjuk investor baru dengan
menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dalam waktu yang singkat. Owner bahkan rela
menyiapkan banyak fasilitas karena untuk memberikan kesan kredibel kepada investor,
walaupun itu fasilitas ‘bodong’. Contoh kasus Skema Ponzi yang terjadi di Indonesia yaitu
‘First Travel Anugerah Karya Wisata’. Siapa yang tidak tahu dengan First Travel?
First Travel ini perusahaan yang bergerak di bidang biro perjalanan dan umrah. First Travel
ini diketahui menggunakan Skema Ponzi dalam menjalankan bisnis perjalanan umrah nya.
First Travel ini diminati banyak customer karena menawarkan harga umrah murah, yaitu
sekitar Rp 14-15jt. Sedangkan standart biaya umrah pada umumnya dan yang sudah di
tetapkan di Kementerian Agama yaitu Rp.22-23jt.
First Travel ini menggunakan Skema Ponzi itu tidak memberikan keuntungan, melainkan
dengan cara menawarkan harga paket umrah yang murah. Ternyata kekurangan biaya umrah
itu di tutupi dari biaya umrah jamaah yang lain yang mendaftar belakangan. First Travel
akhirnya mengalami kegagalan memberangkatkan umrah, karena dana nya digunakan owner
untuk membeli asset pribadi yang sangat mahal dan untuk gaya hidup mewahnya. Pada
akhirnya kasus First Travel ini berakhir dengan vonis penjara masing masing selama 20 dan
18 tahun serta denda Rp 10 Miliar.

Sumber: https://www.wartaekonomi.co.id/read236857/apa-itu-skema-ponzi
4. Mal Practice
Malpracice itu artinya Pelaksaan Yang Salah. Malpraktik menurut harfiah adalah ‘Mal’
yang berarti ‘salah’ dan ‘Praktik’ yang mempunyai arti ‘pelaksaan atau tindakan’. faktor
yang snagat berpengaruh saat kita mau melahirkan adalah kepercayaan dan kenyamanan pada
siapa dan dimana kita akan melahirkan, artinyya pada seorang bidanpun kalau memang
kondisi ibu dan bayinya tidak bermasalah dan sang ibu merasa perca dan nyaman makan akan
baik-baik saja. Hanya yang perlu di perhatikan adalah seorang bidan mempunyai keterbatasan
dalam melakukan tindakan, walaupun dia mampu secara ilmu pengetahuan dan
pengalamannya.
Ada beberapa tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang dokter saat menolong
persalinan. Jika sang bidan tetap melalukan tindakan yang seharusnya tidak boleh dilakukan,
itu sudah termasuk malpraktek kecuali bidan yang praktek ditempat yang terpencil dan tidak
ada dokter atau tempat rujukan sangatlah jauh dari tempat praktek bidan dan persalinan sudah
harus segera dilakukan (permenkes pasal 14). tapi jika memungkinkan maka segera lakukan
tindakan rujukan karena kadang bidan apalagi yang sudah senior merasa yakin dan bisa
melakukan tindakan yang dilarang dan terjadi suatu hal, maka itu akan jadi masalah besar.
Misalnya, seperti kasus bayi sungsang yang kepala putus, penolongnya adalah bidan senior
berusia 60th dan terkenal dimasyarakat. Maka upaya pencegahan dalam menghadapi tuntutan
malpraktek untuk menggugat tenaga bidan karena adanya malpraktek, diharapkan para bidan
dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni :
-tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian
berbentuk daya upaya bukan perjanjian akan berhasil.
-sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
-mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
-apabila terjadi keraguan, konsultasikan kepada senior/dokter.
-memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhannya.
-menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga, dan masyarakat.

Sumber : https://www.slideshare.net/AdriyanbinAsmanSayuti/makalah-42083728

Anda mungkin juga menyukai