Anda di halaman 1dari 16

Reformasi Hukum Trisakti e-ISSN 2657-182X

Vol. 5 No. 2 2023 : Hal : 443-458


Doi : https://doi.org/10.25105/refor.v5i2.16520

DUGAAN INSIDER TRADING OLEH PERUSAHAAN JOUSKA


FINANSIAL INDONESIA BERDASARKAN HUKUM PASAR MODAL

Novika Andriani
(E-mail: novikaandriani1102@gmail.com)

Dian Purnamasari
(E-mail: dian.p@trisakti.ac.id)

ABSTRAK
Insider trading merupakan praktik yang dilarang dalam pasar modal. Dalam kasus
PT Jouska Finansial Indonesia, nasabah mengalami kerugian atas pengelolaan
dana investasi yang dilakukan perusahaan tersebut. Kerugian nasabah tersebut
sebagai akibat adanya dugaan insider trading yang dilakukan direksi PT Jouska
Finansial Indonesia. Rumusan masalah yang diajukan adalah apakah perbuatan
direksi PT Jouska Finansial Indonesia dapat dikategorikan sebagai insider trading.
Penelitian dilakukan secara normatif berdasarkan data sekunder, yaitu melakukan
penelusuran pada literatur maupun peraturan yang berkaitan dengan permasalahan
dan data primer melalui wawancara sebagai pendukung data sekunder.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan dan
wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan cara penarikan
kesimpulan dilakukan secara deduktif. Berdasarkan surat perjanjian kerja antara
PT Jouska Finansial Indonesia dengan nasabah, dinyatakan bahwa perusahaan
tersebut dapat mengelola dana nasabahnya melalui investasi kedalam pasar modal
dengan adanya klausula pembukaan RDI. Selanjutnya, berdasarkan derivasi Pasal
95 UUPM, adanya insider trading dapat terlihat dari hubungan Aakar Abyasa
Fidzuno, selaku direktur utama dengan emiten, adanya informasi orang dalam
yang bersifat material yang dapat terlihat dalam perjanjian antara Aakar dengan
emiten pada tanggal 20 Maret 2019 dan adanya transaksi perdagangan efek dalam
portofolio nasabah PT Jouska Finansial Indonesia.

Kata kunci: Pasar Modal, Insider Trading, Investasi

443
Novika Andriani, Dian Purnamasari

LATAR BELAKANG

Insider trading merupakan kejahatan yang rentan terjadi dalam industri pasar
modal. Di Indonesia, sekitar 20 dugaan kasus insider trading terjadi sejak
berlakunya UUPM pada tahun 1996.1 Semua kasus tersebut telah diperiksa oleh
Bapepam, yang sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namun hanya
satu kasus yang dinyatakan secara tegas telah terjadi praktik insider trading, yaitu
kasus Bank Danamon yang terjadi pada tahun 2012.2

Menurut Indra Safitri, pembuktian insider trading memang sulit dilakukan,


karena UUPM sudah ketinggalan zaman. Kondisi pasar pada saat UUPM dibuat
masih sederhana, sementara saat ini modus pelaku insider trading sudah semakin
canggih.3 Namun secara teknis, indikasi terjadinya insider trading dapat dilihat
dari beberapa indikator, diantaranya abnormal return, volatility return, nilai
transaksi dan dominasi anggota bursa.4 Berdasarkan hal tersebut, setiap praktik
yang diduga merupakan insider trading perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Salah satu kasus yang diduga sebagai perbuatan insider trading adalah kasus
PT Jouska Finansial Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 2020 industri pasar modal
dikejutkan dengan adanya thread pengguna twitter dari nasabah atau klien dari PT
Jouska Finansial Indonesia.5 PT Jouska Finansial Indonsia sendiri merupakan
perusahaan yang memiliki izin sebagai penasihat keuangan. Dalam thread
tersebut nasabah PT Jouska Finansial Indonesia menyatakan bahwa perusahaan
tersebut dapat mengelola dana nasabah yang kemudian akan di investasikan dalam
bentuk saham.6

1
Arman Arman Nefi, Insider Trading: Indikasi, Pembuktian Dan Penegakan Hukum (Jakarta:
Sinar Grafika, 2020).
2
Fira Nurul Janati, “Insider Trading Dalam Pasar Modal” (On-line), tersedia di:
https://www.sembilanbintang.co.id (27 April 2022).
3
Bapepam Akui Sulit Buktikan Insider Trading” (On-line), tersedia di:
www.hukumonline.com.berita//baca/lt4dc46f2e0b77c (28 Maret 2013).
4
Arman Nefi, Op.Cit., hal.6.
5
Aprianto Cahyo Nugroho, “Kronologi Kasus Jouska dari Viral Medsos Hingga CEO Jadi
Tersangka” (On-line), tersedia di: https://kabar24.bisnis. com/read/
20211012/16/1453187/kronologi-kasus-jouska-dari-viral-medsos-hingga-ceo-jadi-tersangka (12
Oktober 2021).
6
Ibid.

444
Novika Andriani, Dian Purnamasari

Selanjutnya, nasabah diarahkan untuk menandatangani kontrak pengelolaan


Rekening Dana Investor (RDI) dengan PT Philip Sekuritas Indonesia dan bekerja
sama dengan PT Amarta Investa Indonesia dan PT Mahesa Strategis Indonesia
sebagai manajer investasi. Permasalahan timbul ketika nasabah dirugikan akibat
dana nasabah digunakan untuk pembelian saham PT Sentral Mitra Informatika
dengan kode LUCK. Perusahaan tersebut baru melantai di bursa sejak November
2018 dan sahamnya terus mengalami penurunan harga.7

Berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi


rumusan masalah yang diajukan adalah apakah perbuatan direksi PT Jouska
Finansial Indonesia dapat dikategorikan sebagai insider trading serta penulis
tertarik untuk mengkaji dan menganalisanya lebih lanjut dalam penulisan ilmiah
yang berjudul “Dugaan Insider Trading Oleh PT Jouska Finansial Indonesia
Berdasarkan Hukum Pasar Modal”.

METODE PENELITIAN

Tipe penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
hukum normatif, artinya mengacu kepada norma hukum yang terdapat di dalam
peraturan perundang-undangan serta kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di
masyarakat. Sifat penelitiannya adalah deskriptif dengan memberikan data atau
informasi secara detail mengenai dugaan insider trading dalam pengelolaan dana
investasi nasabah PT Jouska Finansial Indonesia, sehingga penelitian dapat
menggambarkan perbuatan direksi PT Jouska Finansial Indonesia dapat
dikategorikan sebagai perbuatan insider trading.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri
dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer terdiri
dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 31/POJK.04/2015 tentang

7
Pandu Gumilar, “Ada Apa antara LUCK dan Jouska?” (On-line), tersedia di:
https://finansial.bisnis.com/read/20200725/55/1271086/ada-apa-antara-luck-dan-jouska (25 Juli
2020).

445
Novika Andriani, Dian Purnamasari

Keterbukaaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan
Publik. Selain itu juga digunakan data primer sebagai pendukung data sekunder
dengan melakukan wawancara dengan pengacara nasabah PT Jouska Finansial
Indonesia.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara.


Dengan analisis dilakukan secara kualitatif guna mendapatkan jawaban yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dengan menggunakan dasar-dasar
ilmu hukum. Cara penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan secara
deduktif, dimulai dengan menganalisa mengenai pasar modal secara umum,
kemudian bentuk pelanggaran dan kejahatannya, sampai pada adanya perbuatan
insider trading dalam pasar modal beserta dengan kategori dan indikatornya
hingga penulis mendapatkan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan surat perjanjian kerja antara PT Jouska Finansial Indonesia (untuk


selanjutnya disebut sebagai JOUSKA) dengan nasabah, dinyatakan bahwa
JOUSKA dapat mengelola dana nasabahnya melalui investasi kedalam pasar
modal dengan adanya klausula pembukaan RDI. Selanjutnya, berdasarkan arahan
dari JOUSKA, nasabah menandatangani perjanjian dana pengelolaan investasi
dengan PT Amarta Investa Indonesia (untuk selanjutnya disebut sebagai
AMARTA) dan PT Mahesa Strategis Indonesia (untuk selanjutnya disebut
sebagai MAHESA) selaku manajer investasi untuk mengelola dana investasi
nasabah. Dalam hal ini direktur utama JOUSKA, Aakar Abyasa Fidzuno,
merupakan pemegang saham atau komisaris utama kedua perusahaan tersebut.8

Setelah nasabah bekerja sama dengan kedua manajer investasi tersebut,


kemudian JOUSKA mengarahkan nasabah untuk membuka RDI pada PT Philip
Sekuritas Indonesia (untuk selanjutnya disebut sebagai PHILIP SEKURITAS)

8
Ibid.

446
Novika Andriani, Dian Purnamasari

selaku perantara pedagang efek. Selanjutnya, JOUSKA mengalihkan pengelolaan


RDI nasabah kepada AMARTA dan MAHESA.9

Dalam pengelolaan dana investasi nasabah tersebut, JOUSKA selanjutnya


memberikan rekomendasi terkait saham yang menjanjikan keuntungan bagi
nasabah, yaitu saham PT. sentral Mitra Informatika (untuk selanjutnya disebut
sebagai SMI) dengan kode LUCK.10 Sebelum saham LUCK melantai di bursa,
JOUSKA mengundang para nasabahnya untuk menghadiri acara public expose
SMI yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2018 bertempat di hotel Westin
Jakarta. Acara tersebut juga dihadiri oleh direksi JOUSKA dan para petinggi
SMI.11 SMI kemudian melakukan IPO atau melakukan penawaran umum pada
tanggal 22 November 2018 dan tercatat di BEI pada tanggal 28 November 2018.

Dalam IPO tersebut, PHILIP SEKURITAS bertindak sebagai penjamin


pelaksana emisi efek dari SMI.12 Selanjutnya, RDI nasabah hampir seluruhnya
ditransaksikan oleh AMARTA dan MAHESA untuk pembelian saham LUCK atas
arahan Aakar Abayasa Fidzuno, tanpa adanya persetujuan dari para nasabah.

Pada akhir tahun 2019, nilai saham LUCK mengalami penurunan drastis secara
terus menerus. BEI kemudian memasukan saham LUCK ke dalam UMA, karena
sahamnya menurun luar biasa pada 12 November 2019.13 Nasabah kemudian
meminta kepada JOUSKA untuk melakukan mitigasi risiko untuk meminimalisir
kerugian yang dialami. Akan tetapi, pihak JOUSKA tidak memenuhi permintaan
nasabah. Belakangan diketahui, bahwa terdapat perjanjian kerja sama antara
Aakar Abyasa Fidzuno, selaku direktur utama dan pemegang saham mayoritas
JOUSKA, dengan Caroline Himawati Hidayat, Josephine Handayani Hidayat dan
Cristine Herawati, selaku pemegang saham mayoritas SMI.

9
Putusan Sela Nomor 676/Pdt.G/2020/PN Jkt.Pst.
10
Rinto Wardana, Pengacara, wawancara dengan penulis, Rinto Wardana Law Firm,
Jakarta,15 September 2022.
11
Undangan Public Expose SMI (10 Oktober 2018).
12
Ibid
13
Perdagangan Saham LUCK di Bursa Efek Indonesia.

447
Novika Andriani, Dian Purnamasari

PEMBAHASAN

Unsur-Unsur Insider Trading

Berdasarkan derivasi Pasal 95 UUPM, insider trading terjadi apabila


memenuhi tiga unsur, yaitu adanya pihak yang termasuk orang dalam, adanya
informasi orang dalam yang bersifat material, dan adanya transaksi perdagangan
efek. Selanjutnya, dalam Penjelasan Pasal 95 UUPM dinyatakan bahwa orang
dalam tidak terbatas pada setiap orang yang bekerja di dalam emiten atau
perusahaan publik, tetapi juga semua pihak yang karena kedudukannya
mempunyai hubungan dengan emiten atau perusahaan publik.14

Dalam kasus JOUSKA, dugaan bahwa Aakar Abyasa Fidzuno, selaku direktur
utama, termasuk kategori orang dalam dilihat dari hubungan antara JOUSKA
sebagai penasihat keuangan dan SMI selaku emiten. Hal ini dapat diketahui dari
acara pubic expose SMI yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2018 di hotel
Westin, Jakarta. Terkait dengan public expose, JOUSKA mengundang
nasabahnya melalui email pada tanggal 10 Oktober 2018 untuk menghadiri acara
tersebut, dengan tujuan menarik nasabah untuk melakukan pembelian saham
LUCK pada saat IPO. Salah satu nasabah yang menerima email JOUSKA adalah
saudara CFH. Pada kesempatan tersebut, SMI memaparkan mengenai profil
perusahaan serta rencana perusahaan ke depan. Acara tersebut dihadiri oleh
direksi JOUSKA dan para petinggi SMI.15

Dugaan lain direktur utama JOUSKA tersebut sebagai orang dalam dapat
dilihat berdasarkan unggahan foto pada laman media sosial instagram dari Aakar
Abyasa Fidzuno dengan CEO dari Serial System Ltd, yaitu Derek Goh Bak Heng
pada tanggal 29 November 2018 atau sehari setelah saham LUCK melantai di
bursa. Adapun Serial System Ltd merupakan pemegang mandatory convertible
subscription agreement (perjanjian pemesanan obligasi konversi wajib) saham
LUCK dengan nilai konversi sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima
milyar rupiah). Konversi tersebut dilakukan pada saat saham LUCK melantai di

14
Undang-Undang No.8 Tahun 1995, Penjelasan Pasal 95.
15
Undangan Public Expose SMI, Loc.Cit.

448
Novika Andriani, Dian Purnamasari

bursa. Dengan demikian Serial System Ltd merupakan pemegang saham LUCK
dengan nilai presentasi sebesar 20%.16 Berdasarkan keterangan yang diberikan
Aakar Abaysa Fidzuno pada laman foto tersebut, diketahui bahwa mereka
mempunyai hubungan kerjasama.17

Selanjutnya diketahui bahwa pada tanggal 20 Maret 2019, terdapat perjanjian


antara Aakar Abyasa Fidzuno, selaku direktur utama JOUSKA, dengan Caroline
Himawati Hidajat, selaku komisaris utama, Josephine Handayani Hidajat, selaku
direktur utama, dan Cristine Herawati, selaku direktur SMI. Dalam perjanjian
tersebut, Aakar Abyasa Fidzuno sepakat untuk menaikan harga saham LUCK
dengan nilai minimum Rp1.500,00 (seribu lima ratus rupiah) selama enam bulan.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa


Aakar Abyasa Fidzuno merupakan orang dalam SMI selaku emiten, karena
hubungan usahanya dengan emiten yang memungkinkan Aakar untuk
memperoleh informasi orang dalam.

Selanjutnya, unsur adanya informasi orang dalam yang bersifat material dapat
terlihat dalam perjanjian antara JOUSKA dengan SMI pada tanggal 20 Maret
2019. Dalam perjanjian tersebut, direktur utama JOUSKA bersepakat akan
menaikkan harga saham LUCK selama enam bulan minimum Rp1.500,00 (seribu
lima ratus rupiah) per lembar saham. Hal ini dilakukan sebelum adanya transaksi
antara SMI dengan Serial System Ltd.18

Atas dasar tersebut, dapat dikatakan bahwa direktur utama JOUSKA


mengetahui informasi akan terjadi transaksi antara SMI dengan Serial System Ltd
sebelum informasi tersebut disampaikan kepada publik. Dalam kenyataanya,
setelah adanya informasi atau fakta material tersebut harga saham LUCK setelah
perjanjian mengalami kenaikan sebesar 77,5% pada bulan April. Harga saham
LUCK terus meningkat hingga bulan September atau enam bulan sesuai
perjanjian antara JOUSKA dengan SMI.

16
Prospektus PT Sentral Mitra Informatika Tbk.
17
Pandu Gumilar, Loc.Cit.
18
Rinto Wardana, Pengacara, wawancara dengan penulis, Rinto Wardana Law Firm, Jakarta,
15 September 2022.

449
Novika Andriani, Dian Purnamasari

Selain itu, setelah JOUSKA mengalihkan sebagian dana investasi nasabah


untuk pembelian saham LUCK, JOUSKA enggan menyetujui permintaan nasabah
untuk menjual saham LUCK. JOUSKA menjelaskan kepada salah satu
nasabahnya berinisal FS, bahwa direktur utama JOUSKA mempunyai orang
dalam yang akan membeli saham LUCK senilai Rp1700,00 (seribu tujuh ratus
rupiah) sampai Rp2.000,00 (dua ribu rupiah) per lembar saham.19 Dengan adanya
informasi tersebut nasabah JOUSKA kemudian enggan menjual saham LUCK
dengan pertimbangan harga saham akan terus mengalami kenaikan sesuai
penjelasan JOUSKA.

Berdasarkan kedua informasi atau fakta terkait perjanjian, untuk menaikkan


harga saham antara JOUSKA dan SMI dan informasi akan terjadinya kenaikan
harga saham yang disampaikan JOUSKA kepada nasabahnya, maka kedua
informasi atau fakta tersebut merupakan informasi orang dalam yang bersifat
material karena dapat mempengarui harga saham dan dapat mempengaruhi
keputusan pemodal menurut Pasal 1 angka 7 UUPM dan POJK
No.31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material.

Unsur selanjutnya adalah adanya transaksi perdagangan efek. Dalam portofolio


salah satu nasabah JOUSKA berinisial YA yang dikelola oleh AMARTA,
terdapat alokasi dana yang maksimal untuk pembelian saham LUCK sebesar
97,5% dari total investasi sebesar Rp65.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

Berdasarkan transaksi yang dilakukan oleh PHILIP SEKURITAS dan


AMARTA sesuai portofolio nasabah di RDI tersebut, dapat diketahui bahwa telah
terjadi transaksi perdagangan saham LUCK yang didorong oleh adanya informasi
material yang diberikan oleh direktur utama JOUSKA selaku orang dalam emiten
kepada PHILIP SEKURITAS dan AMARTA. Hal ini diperkuat dengan adanya
fakta bahwa PHILIP SEKURITAS, AMARTA maupun JOUSKA tidak pernah
mengindahkan permintaan nasabah untuk melakukan penjualan saham LUCK.
Ketiga perusahaan tersebut melakukan transaksi saham LUCK bukan untuk

19
Ibid.

450
Novika Andriani, Dian Purnamasari

kepentingan nasabahnya tapi sebaliknya, yaitu menggunakan dana investasi


nasabah untuk kepentingan ketiga perusahaan tersebut.20

Indikator Insider Trading

Selain mengacu pada pemenuhan unsur-unsur terjadinya perdagangan orang


dalam, terdapat indikator yang dapat dilihat untuk membuktikan terjadinya insider
trading, yaitu abnormal return, volatilitas, dominasi anggota bursa, dan frekuensi.
Abnormal return merupakan selisih antara margin dan loss, yaitu harga sebelum
dan sesudah transaksi. Indikasi abnormal return terhadap perdagangan saham
LUCK dapat terlihat sejak IPO, yaitu pada 28 November 2018.

Pada bulan Maret 2019 terdapat perjanjian untuk menaikan harga saham antara
JOUSKA dan SMI selama enam bulan. Berikut ini akan disertakan data harga
saham LUCK mulai saat listing sampai dengan bulan September 2019, yaitu bulan
keenam sejak diadakannya perjanjian kenaikan harga saham LUCK.21

Tabel 1.
Harga saham LUCK periode 28 November 2018- 1 September 2019 (harga
saham dalam Rupiah)

Tanggal Harga Harga Harga Harga Volume


Pembukaan tertinggi terendah penutupan
Nov 28, 2018 285 428 428 428 38,300
Des 3, 2018 660 760 535 760 19,685,100
Jan 2, 2019 710 715 705 710 145,100
Feb 1, 2019 695 695 685 690 85,500
Mar 1, 2019 655 655 630 630 32,300
Apr 1, 2019 705 750 700 700 1,504,900
Mei 2, 2019 915 955 910 950 2,600,600
Jun 10, 2019 1075 1120 1085 1095 5,544,600
Jul 1, 2019 1885 1900 1855 1900 12,163,000
Ags 1, 2019 1985 1990 1940 1940 13,364,700
Sep 2, 2019 1460 1460 1460 1460 155,500
(Sumber: Perdagangan saham LUCK di BEI menggunakan software Bloomberg)

20
Ibid.
21
Rinto Wardana, Pengacara, wawancara dengan penulis, Rinto Wardana Law Firm, Jakarta,
15 September 2022.

451
Novika Andriani, Dian Purnamasari

Berdasarkan data harga saham, pada saat listing harga saham LUCK Rp285,00
(dua ratus delapan puluh lima rupiah) per lembar dan volume transaksi sebesar
38.800 saham.22 Pada saat itu berlaku 1 lot sama dengan 100 lembar saham.
Selanjutnya, pada tanggal 26 Juni 2019, saham LUCK masuk kedalam
pengawasan khusus BEI, karena harga sahamnya meningkat tajam luar biasa atau
unusual market activity (UMA).
Apabila volume transaksi yang terjadi sebesar 13.364.700 lot dan perdagangan
di dominasi oleh salah satu pialang, maka dapat dipastikan pialang tersebut akan
mendapatkan return dengan jumlah yang sangat besar mengingat seharusnya
harga wajar saham LUCK pada 2019 adalah sebesar Rp554,00 (lima ratus lima
puluh empat rupiah) sampai Rp577,00 (lima ratus tujuh puluh tujuh rupiah) per
lembar saham.23
Indikator selanjutnya adalah volatilitas, yaitu statistik yang mencerminkan
fluktuasi pergerakan harga saham. Untuk melihat adanya volatilitas, maka dapat
dilihat dari harga perdagangan saham LUCK dari bulan November 2018 pada saat
IPO sampai dengan bulan September 2019, yaitu enam bulan setelah adanya
perjanjian untuk menaikan harga saham LUCK, sebagaimana digambarkan
diagram berikut ini:
Diagram 1.
Harga saham per bulan periode November 2018-Oktober 2019
(harga dalam rupiah)

2500
2000
1500
1000
500
0

Harga Tertinggi Harga terendah

(Sumber: Perdagangan saham LUCK di BEI menggunakan software Bloomberg)

22
Perdagangan Saham LUCK, Loc.Cit.
23
Perhitungan Nilai Wajar Saham LUCK, (On-line), tersedia di: http://www.izzystock.com
(26 November 2022).

452
Novika Andriani, Dian Purnamasari

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat diketahui bahwa volatilitas harga
meningkat sejak IPO, yaitu pada bulan November 2018 sampai bulan Januari
2019. Kemudian terjadi penurunan harga pada bulan Februari dan Maret 2019.
Selanjutnya, volatilitas harga meningkat tajam sejak bulan April dimana telah
terjadi perjanjian untuk menaikan harga saham LUCK antara JOUSKA dengan
direksi SMI.
Selanjutnya, indikator insider trading adalah dominasi anggota bursa.
Dominasi anggota bursa merupakan perusahaan efek yang mendominasi
perdagangan saham tertentu dalam jangka waktu tertentu.24 Berdasarkan data
perdagangan saham LUCK di bursa sejak awal IPO sampai bulan Oktober 2019
atau sebulan sebelum saham LUCK kembali masuk pengawasan BEI, karena
harga sahamnya turun luar biasa, pialang yang paling aktif membeli saham LUCK
adalah PHILIP SEKURITAS yang merupakan penjamin emisi efek saham
tersebut dan merupakan sekuritas dimana nasabah membuka RDI. 25 Untuk
memperjelas pemaparan mengenai pialang yang aktif mentransaksikan saham
LUCK dalam periode tersebut, maka akan dijelaskan dalam diagram dibawah ini:
Diagram 2.
Data transaksi saham LUCK periode
28 November 2018-29 Oktober 2019

7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-
KK TF YP CC YJ PD DX

Volume beli Volume Jual

(Sumber: Perdagangan saham LUCK di BEI menggunakan software Bloomberg)

24
Arman Nefi, Loc.Cit.
25
Danang Sugianto, “Benarkah Ada Bandar di Saham LUCK yang Bikin Klien Rugi?” (On-
line), tersedia di: https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d. (28 Juli 2020).

453
Novika Andriani, Dian Purnamasari

Berdasarkan diagram tersebut, PHILIP SEKURITAS dengan kode perusahaan


KK mendominasi volume perdagangan saham LUCK sejak November 2018
sampai Oktober 2019. Volume jual dan beli dari sekuritas tersebut jauh diatas
rata-rata anggota bursa lain.
Indikator berikutnya adalah frekuensi. Dalam data perdagangan dapat
diketahui suatu transaksi termasuk wajar atau tidak wajar, dengan melihat
seberapa besar frekuensi perdagangan yang dilakukan dalam kurun waktu
tertentu. Semakin tinggi frekuensi perdagangan suatu saham, maka semakin aktif
perdagangan saham tersebut. Untuk lebih memperjelas mengenai frekuensi
transaksi saham LUCK, maka selanjutnya akan disertakan tabel frekuensi
perdagangan LUCK periode November 2018 sampai dengan November 2019.
Tabel 2.
Perdagangan saham LUCK periode
November 2018-November 2019

Bulan Tahun Frekuensi


November 2018 10
Desember 2018 3471
Januari 2019 46
Februari 2019 28
Maret 2019 26
April 2019 316
Mei 2019 312
Juni 2019 640
Juli 2019 906
Agustus 2019 428
September 2019 59
Oktober 2019 96
November 2019 612
(Sumber: Perdagangan saham LUCK di BEI menggunakan software Bloomberg)
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi saham LUCK pada saat IPO adalah sebesar
10 kali perdagangan. Sebulan setelah IPO, saham LUCK sangat aktif

454
Novika Andriani, Dian Purnamasari

diperdagangkan, yaitu sebanyak 3471 kali. Bulan berikutnya, saham LUCK


mengalami penurunan perdagangan.
Pada Januari saham LUCK hanya diperdagangkan sebanyak 46 kali. Hal yang
sama terjadi pada bulan Februari maupun Maret 2019. Pada April 2019, setelah
adanya perjanjian untuk menaikan harga saham LUCK antara JOUSKA dan SMI,
perdagangan saham LUCK meningkat menjadi 316 kali, sehingga dapat dikatakan
frekuensi perdagangan saham LUCK meningkat 687% dari frekuensi pada bulan
Maret.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini adalah
perbuatan direksi PT Jouska Finansial Indonesia dapat dikategorikan sebagai
insider trading, karena memenuhi unsur-unsur dan indikator terjadinya insider
trading. Adapun unsur-unsur insider trading sesuai dengan Pasal 95 UUPM yaitu
adanya pihak yang termasuk orang dalam, adanya informasi yang bersifat
material, adanya transaksi perdagangan efek. Selain unsur-unsur tersebut,
perbuatan direksi PT Jouska Finansial Indonesia dapat dikategorikan insider
trading, karena terpenuhinya indikator-indikator yaitu abnormal return,
volatilitas, dominasi anggota bursa dan frekuensi perdagangan efek.

Saran

Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka hal yang kiranya dapat digunakan
sebagai masukan dalam penelitian ini yaitu masyarakat sebaiknya harus lebih
cerdas dalam berinvestasi. Masyarakat dapat memperhatikan beberapa hal
sebelum berinvestasi diantaranya aspek legalitas perusahaan yang menjual dan
menawarkan produk investasi, memperhatikan regulator yang mengawasi
perusahaan tersebut dan memahami ketentuan produk investasi serta kontrak atau
perjanjian investasi. Selain itu, aparat penegak hukum hendaknya lebih jeli dan
serius dalam memeriksa dugaan terhadap praktik insider trading apabila terdapat
beberapa indikasi terkait praktik tersebut, sehingga dapat menciptakan kepastian
hukum dalam pasar modal.

455
Novika Andriani, Dian Purnamasari

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arman Arman Nefi, Insider Trading: Indikasi, Pembuktian Dan Penegakan
Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2020)

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM).


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik.

PUTUSAN

Putusan Sela Nomor 676/Pdt.G/2020/PN Jkt.Pst.

WAWANCARA ATAU SURAT

Perjanjian Kerja PT Jouska Finansial Indonesia dengan nasabah


No.0282/0543/7003/VIII/2018.
Undangan Public Expose SMI (10 Oktober 2018).
Prospektus PT Sentral Mitra Informatika, 2018.
Perdagangan Saham LUCK di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan
software Bloomberg.
Surat Permohonan Pengalihan Saham Sdr. Aakar Abyasa Fidzuno pada PT
Sentral Mitra Informatika Tbk Kepada Client, Nomor 084/RWL-
PPS/XII/2020.

Rinto Wardana, Pengacara, wawancara dengan penulis, Rinto Wardana Law Firm,
Jakarta,15 Sept.ember 2022.

ONLINE DARI INTERNET

Aprianto Cahyo Nugroho, “Kronologi Kasus Jouska dari Viral Medsos Hingga
CEO Jadi Tersangka” (On-line), tersedia di:
https://kabar24.bisnis.com/read/20211012/16/1453187/kronologi-kasus-
jouska-dari-viral-medsos-hingga-ceo-jadi-tersangka (12 Oktober 2021).
Bapepam Akui Sulit Buktikan Insider Trading” (On-line), tersedia di:
www.hukumonline.com.berita//baca/lt4dc46f2e0b77c (28 Maret 2013).
Danang Sugianto, “Benarkah Ada Bandar di Saham LUCK yang Bikin Klien
Rugi?” (On-line), tersedia di: https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d.
(28 Juli 2020).
Fira Nurul Janati, “Insider Trading Dalam Pasar Modal” (On-line), tersedia di:
https://www.sembilanbintang.co.id (27 April 2022).

456
Novika Andriani, Dian Purnamasari

Pandu Gumilar, “Ada Apa antara LUCK dan Jouska?” (On-line), tersedia di:
https://finansial.bisnis.com/read/20200725/55/1271086/ada-apa-antara-luck-
dan-jouska (25 Juli 2020).
Perhitungan Nilai Wajar Saham LUCK, (On-line), tersedia di:
http://www.izzystock.com (26 November 2022).

457
Novika Andriani, Dian Purnamasari

458

Anda mungkin juga menyukai