Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM

INDOSURYA

HUKUM DAN ETIKA DALAM BISNIS


1300A02B

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah


Drs.ec. Bambang Budiarto, M.Si.

Disusun Oleh:

Cecilia Natalie Tandyo - 130322072


KP D

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS SURABAYA
SURABAYA
2023
Kasus Koperasi Simpan Pinjam Indosurya

Latar Belakang

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya merupakan suatu lembaga yang menyediakan jasa
layanan pinjaman untuk membantu para anggota yang memerlukan dana atau modal dalam
mengemabangkan usahanya. Koperasi Simpan Pinjam Indosurya didirikan pada 27
September 2012. Pemilik atau pendiri dari KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya adalah
Henry Surya anak dari Effendy Surya yang sudah lama berbisnis di sektor keuangan dan juga
property. KSP Indosurya sendiri memiliki nomor badan hukum pendirian 430/BH/XII.1/-
1.829.31/XI/2012 dengan Nomor Induk Koperasi (NIK) 3173080020001. Akan tetapi, NIK
KSP Indosurya sudah expired sejak 5 November 2022. KSP Indosurya tugasnya yaitu
menghimpun 9 dana pinjaman melalui dana dari para anggota-anggotanya. Selanjutnya dana
tersebut akan disalurkan kembali kepada anggota tersebut. Dalam proses penghimpunan dana
tersebut adalah sebagai simpanan. KSP (Koperasi Simpan PInjam) Indosurya menghimpun
dana dari masyarakat dengan simpanan berjangka dengan bunga dari 8% hingga 11% lebih
tinggi dari bunga konvensional yang hanya direntang 5% hingga 7%, dapat dilihat dari
besarnya bunga yang ditetapkan Indosurya tidak mempunyai izin usaha dari OJK (Otoritas
Jasa Keuangan). Anak dari perusahaan koperasi simpan pinjam Indosurya ini ternyata
memiliki sekitar 37 perusahaan. 37 Perusahaan tersebut ada yang bergerak di bidang finance,
sekuritas, properti, kendaraan bermotor, dan lainnya.

Kronologi

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya terjerat kasus penggelapan dana yang merugikan
23.000 korban dengan total kerugiannya mencapai Rp 106 triliun. Dilansir dari
katadata.co.id. dari hasil audit nasabah, terdapat biaya kerugian sekitar Rp 6 triliun dari 6 ribu
orang nasabah. Jadi, besarnya kerugian tersebut banyak yang menyebut setara dengan
mendirikan sebuah perusahaan. Dalam hal itu, pemerintah mengajukan banding setelah
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis lepas terdakwa Henry Surya
dalam kasus penggelapan dana nasabah Koperasi Simpan Pinjam atau KSP Indosurya.
Pelanggaran pidana yang telah dilakukan oleh terdakwa Henry Surya telah melanggar UU
Perbankan pasal 46 karena menghimpun dana dari masyarakat tanpa izin dan tercatat 23.000
orang yang menyimpan dana di KSP tersebut bukan anggota koperasi.
 24 Februari 2020 : nasabah menerima surat dari KSP Indosurya bahwa uang deposit
tidak bisa dicairkan. Maka dari itu, Indosurya beralih uang itu dapat diambil 6 bulan
sampai 4 tahun tergantung pada asetnya.
 7 Maret 2022 : nasabah mengaku menerima pemberitahuan melalui via whatsapp
yang mengatakan bahwa mereka dapat menarik atau mengambil tabungan mereka
tanggal 9 maret dengan batas pengembalian Rp 1 juta per nasabah.
 12 Maret 2020 : nasabah diundang untuk menemu pihak ISP. Dalam pertemuan
tersebut nasabah diminta memilih opsi pembayaran yang mau dipilih sesuai keinginan
nasabah. Dari pertemuan tersebut, Indosurya mampu mengalihkan atau meredakan
isu-isu yang beredar.
 Isu-isu KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya kembali terdengar pada bulan Juni
2021. DPR RI memanggil pihak Kementerian Koperasi dan terungkaplah bahwa KSP
Indosurya mengalami kegagalan bayar hingga masuk dalam proses Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
 September 2022 : kasus pemungutan dana ilegal dari masyarakat terbesar di Indonesia
dengan total dana yang dikumpulkan yaitu mencapai Rp 106 triliun dari 23.000
korban.

Dalam kasus pencucian uang yang terjadi yaitu menurut laporan dari Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan bahwa dana penipuan tersebut dibawa
kabur ke luar negeri. Lalu, uang nasabah yang berjumlah sekitar Rp 1,5 triliun disalurkan ke
beberapa negara surga pajak. Kemudian, dana yang telah sampai di belikan aset di luar negeri
seperti pembelian jet pribadi, dibayarkan yacht, bahkan operasi plastic dan masih banyak
lagi.

Sudut Pandang Pelaku Bisnis


Dalam kasus KSP( Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya menimbulkan beberapa dampak yang
sangat signifikan antara para pelaku bisnis di bidang keuangan di Indonesia. Beberapa pelaku
bisnis merasa prihatin karena adanya kasus tersebut dikarenakan hilangnya kepercayaan atau
loyalitas nasabah terhadap lembaga keuangan secara umum.
Dari sudut pandang pelaku bisnis, kasus KSP (koperasi Simpan Pinjam) Indosurya ini
menunjukan pentingnya sebuah lembaga atau perusahaan dalam meningkatkan transparansi
dan juga akuntabilitas dalam mengelola keuangan serta meminimalkan risiko yang terjadi.
Lalu, para pelaku bisnis juga mampu memastikan bahwa tindakan mereka harus memenuhi
standar yang telah diatur oleh pemerintah melalui hukum dan peraturan Undang-Undang
yang berlaku, serta para pelaku bisnis selalu menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam
menjalankan sebuah bisnis. Selain itu, para pelaku bisnis juga mampu meningkatkan
kepercayaan dan loyalitas pada pelanggan atau karyawan mereka karena dalam kasus KSP
Indosurya ini menunjukkan pentingnya menjaga sebuah kepercayaan dan keterbukaan antar
nasabah dalam mengatur dan mengelola keuangan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis perlu
menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan atau karyawan dengan memberikan
layanan yang terbaik. Lalu, para pelaku bisnis mampu mendukung upaya pemerintah dalam
peningkatan pengawasan terhadap lembaga keuangan serta menjaga integritas dan
kredibilitas industry keuangan di Indonesia secara keseluruhan.

Sudut Pandang Ekonomi


Dari kasus penggelapan dana yang telah dilakukan oleh KSP (Koperasi Simpan Pinjam)
Indosurya menimbulkan dampak yang sangat signifikan khususnya pada perekonomian
Indonesia terutama pada sektor keuangan.
Dari sudut pandang ekonomi, dalam kasus KSP Indosurya ini menunjukan pentingnya
pengelolaan risiko dan keuangan yang baik dalam mengelola dan mengatur keuangan karena
lembaga keuangan di Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan
perekonomian di Indonesia. Karena kasus tersebut, mengalami kegagalan dalam mengelola
risiko dan keuangan yang menimbulkan serta mengancam keberlangsungan bisnis dan
menghambat pertumbuhan ekonomi. Dari kasus KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya
menunjukkan pentingnya keterbukaan dan transparansi dalam mengelola keuangan dan juga
risiko. Keterbukaan dan transparansi dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat
dan nasabah terhadap lembaga keuangan. Selain itu, pentingnya peran pemerintah dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih lembaga keuangan yang
aman dan juga terpercaya serta dapat memperkuat regulasi dan juga pengawasan di sektor
keuangan di Indonesia.

Sudut Pandang Pencucian Uang


Dari kasus KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya mengindikasikan adanya tindakan-
tindakan pencucian uang yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak tertentu terkait dengan
lembaga keuangan tersebut. Dari kasus KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Indosurya dilaporkan
telah melakukan tindakan-tindakan illegal dalam proses pengelolaan keuangannya, seperti
memberikan pinjaman kepada nasabah lalu tidak mampu membayar kembali, melakukan
pengalihan dana ke rekening pribadi untuk membeli aset di luar negeri, dan menyembunyikan
keadaan keuangan yang sebenarnya dari pihak-pihak terkait. Tindakan-tindakan yang telah
dilakukan memudahkan terjadinya praktik pencucian uang. Oleh karena itu, perlunya
pengawasan yang ketat oleh pemerintah dan OJK (otoritas jasa keuangan) dalam mencegah
terjadinya pencucian uang. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan tindakan identifikasi
dan verifikasi nasabah yang lebih ketat, meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum,
serta memperkuat regulasi yang mengatur lembaga keuangan.
SUMBER :

https://metro.tempo.co/read/1709818/penipuan-dan-penggelapan-natalia-rusli-segera-
disidangkan-di-pengadilan-negeri-jakarta-barat
https://bisnis.tempo.co/read/1686415/profil-indosurya-koperasi-simpan-pinjam-yang-
rugikan-23-ribu-korban-hingga-rp-106-triliun?page_num=3
https://www.cnbcindonesia.com/market/20230214074722-17-413531/terungkap-indosurya-
gelapkan-duit-nasabah-rp-43t-ke-sini
https://www.cnbcindonesia.com/market/20230130083213-17-409151/kronologi-indosurya-
rekor-penipuan-rp-106t-tersangka-bebas/2
https://www.cnbcindonesia.com/market/20230214080801-17-413546/indosurya-gelapkan-rp-
10t-ada-yang-ke-broker-saham-siapa
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230215074153-12-913186/kasus-tppu-koperasi-
simpan-pinjam-indosurya-naik-ke-penyidikan
https://katadata.co.id/sortatobing/ekonopedia/63ee12d989113/profil-ksp-indosurya-catat-
rekor-rugikan-anggotanya-rp-106-triliun

Anda mungkin juga menyukai