PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
individu Indonesia. 1 Kepastian hukum merupakan salah satu ciri negara hukum
pemerintah. Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari hukum, bahkan sejak
manusia masih dalam kandungan ibunya sampai dengan meninggal dunia selalu
Dalam perkembangannya satu hal yang tidak pernah selesai dan terus
yang biasa (ordinary crimes) melainkan telah menjadi kejahatan yang luar biasa
1
Sumadi, A. F. (2015). Hukum dan Keadilan Sosial dalam Perspektif Hukum
Ketatanegaraan Law and Social Justice in Constitutional Law Perspective. Jurnal Konstitusi, 12(4),
853–854. https://doi.org/https://doi.org/10.31078/jk1249.
2
Didiek R. Mawardi. (2015). Fungsi Hukum Dalam Kehidupan Masyarakat. Masalah-
Masalah Hukum, 44(3), 1.
1
2
dilakukan dengan cara yang biasa tetapi dituntut dengan cara-cara yang luar
biasa.3
Korupsi yang menyatakan bahwa tindak pidana korupsi adalah perbuatan orang
orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.6
Masih belum hilang dalam ingatan, publik di kejutkan dengan kasus mega
skandal Jiwasraya yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
pertama kali dan satu-satunya asuransi jiwa milik negara yang bergerak di
3
Maulana, M. S. R. (2017). Tindak Pidana Korupsi Sebagai Kejahatan Luar Biasa, Al’Adl,
13(3), 1576–1580. https://doi.org/10.31602/al-adl.v9i3.1047
4
Ibid. Hal, 20.
5
Choirul Musta’in, S. (2017). Tinjauan Hukum Justice Collaborator Sebagai Upaya
Pengungkapan Fakta Hukum Kasus Tindak Pidana Korupsi Dalam Persidangan (Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta). In dspace.uii.ac.id.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/9106/TESIS FULL 1.pdf?sequence=1
6
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, 1 (1971).
3
2019, manajemen Jiwasraya tak mampu lagi membayar polis nasabah dengan
(BUMN) untuk meminta kepastian soal nasib uang mereka. 7 Besaran angka
pasar modal dan pengambil kebijakan. Megaskandal Jiwasraya tentu jauh lebih
besar dari kasus bail out ke PT Bank Century pada 2008 senilai Rp 6,7 triliun.
triliun. Beberapa pihak yang terlibat dalam skandal Jiwasraya inipun telah
komisaris PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM), Heru Hidayat dan Hary
Negara ini ingin membuat strategi untuk dapat mempercantik laporan keuangan
tahunan (window dressing) dengan cara membeli saham-saham lapis kedua dan
7
Elfahra, R., & Joesoef, I. E. (2021). Tanggung Jawab Negara (Pemerintah) atas Gagal
Bayar PT. Asuransi Jiwasraya (Persero): Studi Perlindungan Nasabah. JUSTITIA : Jurnal Ilmu
Hukum Dan Humaniora, 8(2), 304–312. https://doi.org/www. dx.doi.org 10.31604/justitia.v8i2.
304-312 Publisher
8
Devina Halim. (2020, January 15). Benny Tjokro dan Heru Hidayat Jadi Tersangka dan
Ditahan Terkait Kasus Jiwasraya, Begini Tanggapan Kuasa Hukum. Kompas.Com.
4
memperkuat hal itu, BPK menemukan jika harga saham yang dibeli oleh
Jiwasraya selalu melompat tinggi menjelang tutup tahun dan pada akhirnya di 2
tahun 2002 akibat dampak dari krisis ekonomi hingga pada akhirnya tidak
mampu membayar polis kepada nasabah hingga tahun 2020. Terus melonjaknya
meminta agar BPK melakukan audit investasi Jiwasraya di tahun 2020 dengan
Tahun Keterangan
2002 Insolvensi (cadangan lebih kecil dari yang seharusnya) Rp. 2,9 Triliun
2006 1. Ekuitas perusahaan negatif Rp 3,29 Triliun dengan aset yang lebih
9
Atika Sari Nasution. (2004). Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Pada Kasus
Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Pada Kasus Gagal. Pelanggaran Etika Profesi Pada Kasus
Gagal Bayar PT.Jiwasraya 2006, 1–8.
10
Sayekti, N. W. (2020). Permasalahan PT Asuransi Jiwasraya : Pembubaran Atau
Penyelamatan. Permasalahan PT Asuransi Jiwasraya: Pembubaran Atau Penyelamatan, 12(2),
19–24.
11
CNN Indonesia. (2020, January). Kronologi Kasus Jiwasraya, Gagal Bayar Hingga
Dugaan Korupsi. Persoalan Keuangan Jiwasraya Telah Terjadi Sejak Awal 2000-An.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200108111414-78-463406/kronologi-kasus-
jiwasraya-gagal-bayar-hingga-dugaan-korupsi.
5
laporan keuangan
yield obligasi).
reasuransi
keuangan tidak sesuai dengan realita yang ada atau melebihi realita
kerugian.
3. Kejanggalan pembelian saham dan reksa dana lapis kedua dan lapis
2. BPK menemukan sejumlah harga saham dan reksa dana yang lebih
Rp 601,85 Miliar.
kedua dan lapis ketiga sesuai dengan arahan yang diberikan oeh BPK.
dengan laba Rp 2,4 Triliun yang naik 37,64% dari tahun 2016.
penurunan aset.
5. Jiwasraya kembali membeli saham dan reksa dana lapis kedua dan
lapis ketiga.
6. OJK tidak meneeemukan saham dan reksa daana yang melebihi batas
2017 dari yang semula senilai Rp 2,4 Triliun menjadi senilai Rp 428
Miliar.
5. Jiwasraya tidak mampu membayar klaim polis jatuh tempo yang harus
anjlok. Masih terdapat Rp 8,1 Triliun di 26 saham dan 107 reksa dana
dan OJK.
2. Keseluruhan total klaim yang jatuh tempo pada akhir tahun 2020 yang
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Pasal 55 ayat (1)
KUHP. Pasal 2 ayat (1) berbunyi, “Setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
dapat dijerat pidana penjara seumur hidup atau paling sedikit penjara 4 tahun
atau paling lama 20 tahun dengan diikuti denda paling sedikit Rp.
12
Chasani, M. (2017). Corporate Criminal Liability in Indonesia on the Perspective of
Comparison. IJCLS (Indonesian Journal of Criminal Law Studies), 2(2), 144–154.
https://doi.org/10.15294/ijcls.v2i2.12322
13
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1971 , Op.cit.
11
yang dijatuhkan kepada tiga tersangka petinggi PT Asuransi Jiwasraya ini lebih
berat dibandingkan dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum. Jaksa Penuntut
14
Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 31/Pid.Sus-TPK/2021/PT.DKI, (2021).
15
Ibid.
12
Rupiah). 17
negara hingga 16,8 Triliun dan berdampak pada kerugian kepada masyarakat
1.000.000.000 (Satu Miliar Rupiah) tidak dibarengi dengan adanya denda uang
pengganti. Apakah dengan denda Rp. 1.000.000.000 (Satu Miliar Rupiah) sudah
terjadi, nyatanya hingga kini klaim belum bisa dibayarkan lunas. Bahkan yang
pemerintah adalah uang rakyat, karena uang pemerintah adalah uang rakyat.
tidak cukup sampai pertanggungjawaban pidana penjara dan pidana denda saja,
16
Ibid.
17
Ibid.
13
yang di alami negara yakni solusinya dengan ditetapkan denda uang pengganti.
Triliun yang di akibatkan oleh ulah terpidana dapat terganti dan klaim dana
Alasan mengapa harus ditetapkan denda uang pengganti karena jika dilihat
dari barang sitaan dari terpidana saja belum bisa menutup kerugian negara.
denda uang pengganti kepada para tersangka agar dapat membantu negara
18
Rizki, M. J. (2020, June 26). Pejabatnya Terseret Kasus Jiwasraya, OJK Dukung Proses
Penegakan Hukum. Hukum Online.
14
penjara 20 Tahun dan denda Rp. 1.000.000.000 (Satu Miliar Rupiah) ini
mencapai angka Triliun dan denda yang dijatuhkan hanya senilai kurang dari
koban juga perlu untuk dicarikan solusi. Akan percuma jika pelaku sudah di
penjara tetapi hak-hak korban belum terpenuhi, hukum akan terkesan omong
kosong. Dengan hipotesa tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
pengkajian secara mendalam dan ilmiah dengan di dalam skripsi penulis yang
TPK/2021/PT.DKI)”.
15
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka pokok
adalah:
UU No 20 Tahun 2001 ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan berguna antara lain di bawah
ini:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Kegunaan Penelitian
dilakukan.
F. Metode Penelitian
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Hal ini sangat menentukan
kualitas hasil penelitian. Berdasarkan hal ini, seorang peneliti harus menentukan
dan memilih metode yang tepat agar tujuan penelitian tercapai secara maksimal.
1. Metode Pendekatan
19
Soekanto, S., & Mamudji, S. (2009). Penelitian hukum normatif Suatu tinjauan singkat
(1st, Cet-1st ed.). Jakarta: Rajawali Press.
18
2. Jenis Data
jenis bahan hokum sekunder, yaitu bahan hukum yang diperoleh dari
lain, yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumen yang
20
Johnny Ibrahim. (2011). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif Empiris.
Edisi Revisi, cetakan keempat. Malang. Bayu Media Publishing.
21
Abdul Kadir, M. (2015). Hukum Dan Penelitian Hukum. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti., 8(1), 52.
19
a) UUD 1945 RI
Uang.
Anti Korupsi-2003).
istilah hukum.
22
Sutrisno Hadi. (2019). Metode Penelitian. Jilid ke-. Yogyakarta. Andi Offsite.
21
hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder
buku, jurnal, dan media cetak, artikel, makalah di internet dan hasil-
primer.25
23
Amirudin. (2012). Pemberantasan Korupsi Dalam Pengadaan Baran dan Jasa Melalui
Instrumen Hukum Pidana dan Administrasi. Jurnal Media Hukum, 19(1), 125–165.
24
Abdul Kadir, M. (2015). Hukum Dan Penelitian Hukum. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti., 8(1), 52.
25
Peter Mahmud Marzuki. (2005). Penelitian Hukum (cet-6). Kencana Prenada Media
Group.
22
teologis. Dalam hal ini analisa bahan hukum yang berbentuk dokumen
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini mebahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
penulisan.
Bab ini membahas mengenai pokok permasalahan yang dibagi menjadi 2 sub
26
Ibid. Hal, 30.
23
UU No 20 Tahun 2001.
Dalam bab ini akan dibahas berdasarkan data dan uraian penelitian yang berisi
jawaban dari permasalahan yang telah diteliti oleh peneliti. Di dalam bab ini
juga berisi saran-saran yang dapat bermanfaat dan juga dapat dijadikan sarana
dan yang memiliki kaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian
ini.