022120003 0221200
01 PUSPITA GENTA 02 ELSYA PRISILIA
SALSHA ARGIAN
01
KASUS
Sejak tahun 2006-2019
J
JI
JIW
JIW A
JIW A S
JIW A S R
JIW A S R A
JIW A S R A
JIW A S R A Y
JIW A S R A Y A
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
PT Asuransi Jiwasraya
adalah badan usaha milik
negara Indonesia yang
bergerak di bidang asuransi
sejak tahun 1859.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
tengah menjadi sorotan
masyarakat. Asuransi jiwa tertua di
Indonesia itu mengalami tekanan
likuiditas sehingga ekuitas perseroan
tercatat negatif Rp23,92 triliun pada
September 2019. Selain itu, Jiwasraya
membutuhkan uang sebesar Rp32,89
triliun untuk kembali sehat.
2006
2010-
2008 2014 2017 2018 2019
2012
Kasus
2008
2010-
2006 2014 2017 2018 2019
2012
Kasus
Jiwasraya melanjutkan skema reasuransi dan mencatatkan surplus sebesar Rp1,3
triliun pada akhir 2011. Namun keuntungan operasi dari reasuransi cuma
mencerminkan keuntungan semu dan tidak memiliki keuntungan ekonomis.
2014
2010-
2006 2008 2017 2018 2019
2012
Kasus
Kondisi keuangan Jiwasraya tampak membaik. Laporan keuangan Jiwasraya
pada 2017 positif dengan raihan pendapatan premi dari produk JS Saving Plan
mencapai Rp21 triliun. Selain itu, perseroan meraup laba Rp2,4 triliun naik
37,64 persen dari tahun 2016.
2017
2010- 2014
2006 2008 2018 2019
2012
Kasus
Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim dan Direktur Keuangan Jiwasraya
Hary Prasetyo dicopot. Nasabah mulai mencairkan JS Saving Plan karena
mencium kebobrokan direksi lama.
Mei 2018, pemegang saham menunjuk Asmawi Syam sebagai direktur utama
Jiwasraya. Di bawah kepemimpinannya, direksi baru melaporkan terdapat
kejanggalan laporan keuangan kepada Kementerian BUMN.
Indikasi kejanggalan itu betul, karena hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP)
PricewaterhouseCoopers (PwC) atas laporan keuangan 2017 mengoreksi laporan
keuangan interim dari laba sebesar Rp2,4 triliun menjadi hanya Rp428 miliar.
2018
2010-
2006 2008 2014 2017 2019
2012
Kasus
Agustus 2018, Menteri BUMN Rini Soemarno mengumpulkan direksi untuk mendalami
potensi gagal bayar perseroan. Ia juga meminta BPK dan BPKP untuk melakukan audit
investigasi terhadap Jiwasraya.
Oktober-November 2018, masalah tekanan likuiditas Jiwasraya mulai tercium publik.
Perseroan mengumumkan tidak dapat membayar klaim polis jatuh tempo nasabah JS
Saving Plan sebesar Rp802 miliar. November, pemegang saham menunjuk Hexana Tri
Sasongko sebagai Direktur Utama menggantikan Asmawi Syam.
Hexana mengungkap Jiwasraya membutuhkan dana sebesar Rp32,89 triliun untuk
memenuhi rasio solvabilitas (RBC) 120 persen. Lalu aset perusahaan tercatat hanya
sebesar Rp23,26 triliun, sedangkan kewajibannya mencapai Rp50,5 triliun. Akibatnya,
ekuitas Jiwasraya negatif sebesar Rp27,24 triliun. Sementara itu, liabilitas dari produk
JS Saving Plan yang bermasalah tercatat sebesar Rp15,75 triliun.
2018
2010-
2006 2008 2014 2017 2019
2012
Kasus
November, Kementerian BUMN kepemimpinan Erick Thohir mengaku
melaporkan indikasi kecurangan di Jiwasraya ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Hal itu dilakukan setelah pemerintah melihat secara rinci laporan keuangan
perusahaan yang dinilai tidak transparan.
Kementerian BUMN juga mensinyalir investasi Jiwasraya banyak ditaruh di
saham-saham gorengan. Hal ini yang menjadi satu dari sekian masalah gagal bayar
klaim Asuransi Jiwasraya.
Selain Kejagung, Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta juga menaikkan status
pemeriksaan dari penyelidikan menjadi penyidikan pada kasus dugaan korupsi.
Desember, Penyidikan Kejagung terhadap kasus dugaan korupsi Jiwasraya
menyebut ada pelanggaran prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi. Jaksa Agung
ST Burhanuddin bahkan mengatakan Jiwasraya banyak menempatkan 95 dana
investasi pada aset-aset berisiko 2019
2010-
2006 2008 2014 2017 2018
2012
Imbasnya
KOMPAS.com
1. Heru Hidayat
• Vonis yang diterima Heru sama seperti tuntutan yang
diajukan JPU yaitu penjara seumur hidup dan denda Rp
5 miliar subsider 1 tahun penjara. Heru dinyatakan
bersalah melakukan korupsi yang merugikan keuangan
negara sebesar Rp 16,807 triliun serta melakukan tindak
pidana pencucian uang (TPPU).
• Berdasarkan dakwaan pertama dari Pasal 2 Ayat (1) jo
Pasal 18 UU Tipikor jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dan
dakwaan kedua dari Pasal 3 Ayat (1) huruf c UU Nomor
15 Tahun 2002 sebagai telah diubah dengan UU Nomor
25 Tahun 2003 tentang TPPU dan dakwaan ketiga Pasal
3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan TPPU.
2. Benny Tjokrosaputro
• Vonis yang dijatuhkan yaitu penjara seumur hidup dan
denda Rp 5 miliar subsider 1 tahun penjara. Benny juga
dijatuhi pidana tambahan membayar uang pengganti
sebesar Rp 6.078.500.000.000
• Vonis tersebut berdasarkan dakwaan pertama dari Pasal 2
ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Korupsi jo Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP dan kedua dari Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
• Benny dianggap melakukan korupsi yang terorganisir
dengan baik. Majelis hakim mengungkapkan, Benny
menggunakan pihak lain dalam jumlah banyak sebagai
nominee dan menggunakan KTP palsu serta
menggunakan perusahaan yang tidak memiliki kegiatan
untuk menampung usahanya.
3. Joko Hartono Tirto
• Di vonis penjara seumur hidup dan pidana denda Rp 1
.
miliar subsider enam bulan penjara.
• Joko dinyatakan terbukti melanggar Pasal 2 ayat (1) jo
Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
• Ia dianggap menggunakan cara-cara licik seolah ingin
membebaskan Jiwasraya dari kebangkrutan, tetapi
malah menyebabkan kerugian perseroan semakin
besar. perbuatan Joko juga dinilai merusak dunia
pasar modal, menghilangkan kepercayaan masyarakat
terhadap asuransi,
4. Hendrisman Rahim
Pemanfaatan demi kepentingan pribadi Semua terdakwa melakukan fraud ini demi keuntungan pribadi.
Analisis Kasus Jiwasraya
Kumparan.com
TERIMA KASIH