Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI AUDIT

&
PROGRAM AUDIT
NAMA KELOMPOK 4

1 022120003
3
0221200013
Puspita Genta Ramadita Nur
Salsha Argian Alviyanti

022120008 4 022120030
2 Putri Komariah Doni Mulyana
JENIS-JENIS
PENGUJIAN
Penerimaan klien dan Memperoleh Menilai risiko bisnis
pembuatan rencana pemahaman klien
audit awal tentang bisnis dan
bidang usaha klien

Menetapkan Menyusun strategi audit


Melaksanakan prosedur materialitas dan
Memahami keseluruhan dan program audit
analitis pendahuluan menilai risiko yang Mengumpulkan
pengendalian internal
dapat diterima dan dan menilai risiko informasi untuk menilai
resiko pengendalian pengendalian risiko kecurangan
PROSEDUR AUDIT
Dalam merancang prosedur audit lebih lanjut, standar audit
(SA 330.7) mentapkan bahwa auditor harus :

• Mempertimbangkan dasar penilaian yang dilakukan


atas risiko kesalahan penyajian material pada tingkat
asersi untuk setiap golongan transaksi, saldo akun, atau
pengungkapan.
• Memperoleh bukti yang lebih meyakinkan ketika
auditor menilai risiko yang lebih tinggi.
Jenis - Jenis Pengujian dalam Prosedur Audit Lebih
LanjutPENGUJIAN
Pengujian Pengendalian
Pemahaman auditor tentang pengendalian internal
digunakan untuk menilai risiko pengendalian untuk setiap
tujuan audit transaksi

Pengujian Substansif Golongan Transaksi


Suatu prosedur audt yang dirancang untuk mendeteksi kesalahan penyajian
material pada tingkat asersi, digunakan untuk menentukan apakah kernam
tujuan audit transaksi telah terpenuhi untuk setiap golongan transaksi
Prosedur Analistis
Mencakup investigasi sebagaimana yang diperlukan atas fluktasi atas
hubungan teridentifikasi yang konsisten dengan informasi relevan lain,
atau yang berbeda dari nilai yang diharapkan dalam jumlah yang
signifikan

Pengujian Rinci Salso


Pengujian berfokus pada saldo akhir akun-akun buku besar, baik akun
neraca maupun akun laba rugi. tekanan utama kebanyakan pengujian
rinci saldo adalah pada akun-akun neraca (akun rill)
Ketersediaan Jenis-Jenis Bukti Untuk Pelaksanaan
Prosedur Audit Lebih Lanjut
Masing-masing dari empat jenis prosedur audit lanjutan hanya melibatkan beberapa jenis bukti audit
(konfirmasi, dokumentasi, dan seterusnya).Kita dapat melakukan beberapa pengamatan berikut:
• Makin banyak jenis bukti, yang jumlah totalnya adalah enam, digunakan untuk memuji
peperincian saldo di bandingkan untuk setiap jenis pengujian lamanya.
• Hanya pengujian terperinci saldo yang melibatkan pemeriksaan fisik dan konfirmasi.
• Tanya jawab dengan klien dilkukan untuk setipa jenis pengujian.
• Dokumentasi digunakan untuk setiap jenis pengjian kecuali prosedur analitis.
• Pengerjaan ulang digunakan untuk setiap jenis pengujian, kecuali prosedur analitis.
• Penghitungan ulang digunakan untuk memverfikasi akurasi metematis atas transaksi ketika
dilakukan pengujian substansif transaksi dan saldo akun ketika melakukan akun pengujian atas
perincian saldo.
Biaya Pelaksanaan Pengujian
Jenis-jenis pengujian yang disusun dalam daftar
berikut berdasarkan urutan biaya yang rendah ke
yang tinggi.
Ketika auditor harus
memutuskan jenis Prosedur analitis.
pengujian apakah yang
Prosedur penilaian resiko
harus dipilih untuk
mendapkan bukti yang Pengujian pengendalian
tepat, biaya bukti
tersebut penting untuk Pengujian substansif transaksi
di pertimbangkan.
Pengujian terperinci saldo
Penjelasan:
Biaya Pelaksanaan Pengujian
Prosedur analistis
Potensi kesalahan penyajian dapat diperoleh
dengan cara yang sederhana

Prosedur penilaian risiko Pengujian substantif golongan transaksi


dapat dengan mudah meminta keterangan kepada Lebih mahal dari pengujian pengendalian,
klien dan melakukan pengamatan serta prosedur pengujian substantif sering membutuhkan
analistis rekalkulasi dan penelusuran

Pengujian Rinci Saldo


Pengujian Pengendalian
Hampir selalu mahal dari pada prosedur audit lsinnys
Relatif lebih mahal, karena perlu dilakukannya sejumlah
karena biaya pelksanaan prosedur seperti misalnya
pengujian untuk memperoleh bukti bahwa pengendalian
mengirim kofirmasi piutang dan melakukan perhitungan
berjalan dengan efektif
persediaan
Hubungan Antara Pengujian Pengendalian dan Hubungan Antara Prosedur Analitis
Pengujian Substantif Dengan Pengujian Substantif

Adanya suatu penyimpngan Apabila prosedur analitis memberi indikasi


ditemukan dalam pengujian adanya fluktuasi tidak biasa, auditor harus
pengendalian hanya indikasi tentang melakukan pengujian substantif golongan
transaksi atau pengujian rasio saldo untuk
kemungkinan adanya kesalahan
memastikan apakah rupiah kesalahan
penyajian yang berpengaruh terhadap
penyajian sungguh sungguh terjadi.
nilai rupiah dalam laporan keuangan,
Apabila auditor melakukan prosedur
sedangkan suatu penyimpngan yang analitis substantif dan yakin bahwa
dijumpai dalam pengujian subtansi kemungkinan kesalahan penyajian rendah,
golongan transaksi atau pengajuan maka pengujian substantif liannya bisa
rinci saldo adalah suatu kesalahan dikurangi
penyajian laporan keuangan.
Pilihan Antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substansif

Terdapat dilema antara pengujian pengendalian


dengan pengujian substansif.selama perencanaan,
auditor harus memutuskan apakah akan menilai
risiko pengendalian dibawah maksimum.Jika mereka
melakukannya,mereka kemydian harus melakukan
pengujian pengendalian untuk menentukan apakah
tiongkat risiko pengendalian yang dinilai tersebut
dapat dibenarkan
Dampak Teknologi Informasi
Pada Pengujian Audit

Auditor harus melakukan pengujian


Standar Auditing mengakui bahwa pengendalian untuk memperoleh bukti
apabila terdapat banyak bukti audit yang mendukung penetapan tingkat
dalam bentuk eletronik, tidaklah praktis / risiko pengendalian dibawah maksimum.
memungkinkan untuk mengurangi risiko Mengurangi pengujian substantif apabila
deteksi pada suatu tingkat bisa diterima hasil pengujian pengendalian mendukung
hanya dengan melakukan pengujian efektifitas pengendalian.
substantif.
Merencanakan dan merancang sebuah pendekatan
audit

Empat fase yang perlu Melakukan pengujian pengendalian dan pengujian


substantive transaksi
diperhatikan dalam
proses pengauditan
Melakukan prosedur analistis dan pengujan saldo

Menyelesaikan audit dan menerbitkan satu laporan


audit
Analisis Audit 1

(Merencanakan dan merancang suatu pendekatan audit)


IKHTISAR auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari prosedur

PROSES AUDIT perencanaanawal, memahami bisnis dan bidang usaha klien, menilai
penilaiaan risiko yang berhubungan dengan penerimaan klien dan

risiko bisnis klien dan melaksanakan prosedur analitis. untuk


mengembangkan suatu strategi auditr keseluruhan dan program audit
auditor menggunakan penilaian materialitas, risiko audit bisa
diterima , risiko inheren, risiko pengendalian dan risko kecurangan
terindentifikasi.
Analisis Audit 2
(Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Subtantif Transaksi), tujuan:
1. memperoleh bukti untuk mendukung pengendalian spesifik yang memberi

IKHTISAR kontribusi terhadap penilaian risiko pengendalian yang dilakukan auditor


(yakni ,menurunkan risiko pengendalian pada suatu batas tertentu dibawah
PROSES AUDITmaksium).
2. memperoleh bukti untuk mmendukung koreksi moneter transaksi.
Tujuan pertama bisa dicapai dengan melaksnakan pengujian pengendalian,
dan tujuan kedua bisa dipenuhi dengan melakukan pengujian subtantif
transaksi seringkali kedua pengujian dilakukan secara berbarengan untuk
transaksi yang sama. apabila pengendalian dipandang tidak efektif atau
apabila auditor menemukan penyimpangan (deviasi), pengujian subtantif
dapat diperluas pada tahap ini atau pada tahap III.
Analisis Audit 3

( Melaksanakan Prosedur Analitis dan Pengujian Rinci Saldo)

IKHTISAR Tujuan tahap III adalah untuk memperoleh tambahan bukti yang cukup
atau menentukan apakah saldo akhir dan pengungkapan dalam laporan
PROSES AUDITkeuangan telah ditetapkan dengan wajar. sifat dan luasnya pekerjaan
akan sangat tergantuing pada temuan dalam dua tahapan sebelumnya.
dua kategori umum pada prosedur-prosedur tahap III adalah:
1. prosedur analitis subtantif yang menilai kewajaran menyeluruh dari
transaksi dan saldo
2. pengujian rinci saldo yaitu prosedur audit yang menguji kesalahan
penyajian moneter dalam saldo dilaporan keuangan .
Analisis Audit 4

IKHTISAR (Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan Laporan Audit)


setelah tiga tahapan diatas dioselesaikan, auditor
harus
PROSES AUDITmengumpulkan tambahan bukti yang berkaitan dengan tujuan
penyajian dan pengungkapan, meringkas temuan, menerbitkan
laopran audit dan melakukan komunikasi lainnya.
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT

Masing-masing siklus transaksi akan dievaluasi dengan menggunakan seperangkat


subprogram audit yang terpisah. Dalam siklus penjualan dan penagihan, misalnya. Auditor
dapat menggunakan subprogram-subprogram dibawah ini:

Program audit pengujian Program audit Program audit pengujian terperinci


pengendalian dan pengujian prosedur analitis saldo untuk kas, piutang dagang, beban
substantif transaksi untuk substantif untuk piutang tak tertagih, penyisihan piutang
penjualan dan penerimaan kas keseluruhan fisik tak tertagih dan piutang lain-lain.
Terima Kasih
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai