Anda di halaman 1dari 13

THE

OVERALL
AUDIT PLAN
and AUDIT
PROGRAM

Nama : Aisyah Ayu Saputri


NIM : 31402000171
Prodi : S1 Akuntansi
Jenis-jenis Pengujian
Audit
Dalam mengembangkan rencana audit
keseluruhan, auditor menggunakan
lima jenis pengujian untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar.
Prosedur Pengukuran Risiko
Pengujian Pengendalian
Prosedur Analitis
Pengujian Terperinci Saldo
Ikhtiar Jenis-Jenis Pengujian
Hubungan Antara Jenis Pengujian dan Bahan Bukti Audit

Hubungan antara prosedur audit lanjutan dengan jenis bukti


audit:
• Makin banyak jenis bukti, yang jumlah totalnya adalah enam,
digunkan untuk menguji peperincian saldo dibandingkan untuk
setiap jenis pengujian lainnya.
• Hanya pengujian terperinci saldo yang melibatkan pemeriksaan
fisik dan konfirmasi.
• Tanya jawab dengan klien dilakukan untuk setiap jenis
pengujian.
• Dokumentasi digunakan di setiap jenis pengujian kecuali
prosedur analitis.
• Pengerjaan ulang digunakan di setiap jenis pengujian kecuali
prosedur analitis dengan satu pengecualian.
• Penghitungan ulang digunakan untuk memverifikasi akurasi
matematis atas transaksi ketika melakukan pengujian substantif
transaksi dan saldo akun ketika melakukan pengujian atas
perincian saldo.
Metodologi Perancangan Bukti Audit

Pengujian atas transaksi

Analytical Procedures

Pengujian terinci atas saldo


Metodologi Perancangan Bukti Audit

 Pengujian atas transaksi


Empat langkah pendekatan ketika auditor merencanakan untuk
mengurangi assessed control risk (risiko pengendalian) :

1. Menggunakan transaction related audit objectives (tujuan audit


terkait transaksi) terhadap kelas transaksi yang diuji, misalkan
penjualan.
2. Mengidentifikasi pengendalian utama (key controls) yang dapat Analytical
Procedures
mengurangi control risk pada setiap transaction-related audit
objective.
3. Tests of controls yang tepat disusun untuk seluruh internal controls
Pengujian atas transaksi
yang digunakan untuk mengurangi penilaian awal terhadap control
risk dibawah maksimum (key controls).
4. Mendesain pengujian substantive tests of transactions dengan
mempertimbangkan kelemahan internal controls dan hasil dari
tests of controls (tests of controls dan substantive testing dapat
dilakukan secara simultan)
Metodologi Perancangan Bukti Audit

 Analytical Procedures
Karena murah (biaya pelaksanaan analytical procedures
relatif rendah) banyak auditor melaksanakan prosedur
analitik secara ekstensif pada semua tahapan audit.

1. Prosedur analitik dapat dilaksanakan pada ketiga tahapan audit,


yaitu: Analytical
Procedures
2. Pada tahap perencanaan audit, untuk membantu auditor
memahami bisnis klien dan menentukan bukti audit lain yang
diperlukan untuk menentukan acceptable audit risk. Pengujian atas transaksi
3. Pada tahap pelaksanaan audit, terutama selama pengujian
substantive. Pada tahap penyelesaian audit, sebagai pengujian
akhir untuk meyakinkan kewajaran hasil audit. Pelaksanaan
prosedur analitik pada tahap pengujian substantive biasanya
lebih fokus dan ekstensif dibandingkan pada tahap lainnya.
Metodologi Perancangan Bukti Audit

 Pengujian terinci atas saldo


Metodologi untuk merancang pengujian terinci pada saldo diorientasikan
pada tujuan audit. Rancangan pengujian tersebut merupakan bagian paling sulit
dalam keseluruhan proses perencanaan. Perencanaan prosedur tersebut bersifat
subyektif dan memerlukan pertimbangan professional.
Dalam perencanaan tersebut, metdologi piutang usaha yang banyak
dilakukan oleh auditor : Analytical
Procedures

1. Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko
bawaan untuk piutang.
Pengujian atas transaksi
2. Tetapkan risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penerimaan kas.
3. Rancang pengujian atas pengendalian, pengujian, substantive atas transaksi dan
prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penerimaan kas.
4. Rancang prosedur analitis untuk piutang usaha.
5. Rancang pengujian terinci atas saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan
spesifik berkait saldo audit.
Ikhtisar Proses Audit

Tahap IV
Penyelesaian audit
Tahap III dan penerbitan
Pelaksanaan laporan audit
prosedur analitis dan
pengujian terinci
Tahap II atas saldo.
Pengujian atas
pengendalian dan
pengujian substantif
atas transaksi
Tahap I
Perencanaan dan
perancangan
pendekatan audit
Ikhtisar Proses Audit
• Tahap I: Perencanaan dan
perancangan pendekatan audit
Perencanaan dan perancangan
pendekatan audit. Perbaharui
pemahaman atas struktur
pengendalian intern. Perbaharui
program audit. Laksanakan
prosedur analistis pendahuluan.
Ikhtisar Proses Audit
• Tahap II: Pengujian atas pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi.
• Lakukan pengujian atas pengendalian dan
pengujian atas transaksi untuk asumsikan bulan
pertama. Tujuan dalam tahap II adalah:
1) Mendapatkan bahan bukti yang mendukung
kebijakan dan prosedur pengendalian spesifik
yang berperan terhadap tingkat resiko
pengendalian yang ditetapkan (misalnya,
dimana risiko tersebut dikurangi menjadi
dibawah maksimum).
2) Untuk memperoleh bahan bukti yang
mendukung kebenaran moneter transaksi.
Ikhtisar Proses Audit
• Tahap III: Pelaksanaan prosedur
analitis dan pengujian terinci
atas saldo.
Tujuan tahap III adalah untuk
memperoleh bahan bukti
tambahan yang cukup untuk
menentukan apakah saldo akhir
dan catatan kaki pada laporan
keuangan dinyatakan dengan
wajar.
Ikhtisar Proses Audit
•  Tahap IV: Penyelesaian audit dan penerbitan
laporan audit
Ikhtisar hasil, telaah kewajiban bersyarat, telaah
peristiwa kemudian, dan menyelesaikan audit.
Tahap ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1) Menelaah kewajiban bersyarat
2) Menelaah peristiwa kemudian
3) Mengumpulkan bahan bukti akhir
4) Menerbitkan laporan audit
5) Komunikasi dengan komite audit dan
manajemen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai