Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 2

1. DEVI LURNIAWATI C0C021004


2. SANTA MONICA BR. SIRINGO –RINGO
COCO21022
3. DEKI ROMANSYAH
MATERI KALI INI YANG AKAN KITA BAHAS ADALAH
1. DELAPAN TAHAPAN DALAM PERENCANAAN AUDIT

2. JENIS-JENIS PENGUJIAN YANG AKAN DILAKUKAN

3. PEMILIHAN JENIS AUDIT YANG AKAN DILAKUKAN

4. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGUJIAN


AUDIT

5. KOMBINASI BUKTI

6. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT

7. RINGKASAN TERMINOLOGI BUKTI

8. IKHTISAR PROSES AUDIT


*
PENGERTIAN
Perencanaan audit adalah suatu tahapan yang terperinci, yang menyangkut
prosedur dan rencana auditor yang akan digunakan dalam pelaksanaan suatu
audit
8 TAHAPAN DALAM
PERENCANAAN AUDIT
Tujuh tahapan pertama, untuk
1. Penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal
2. Memproleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha prosedur penilaian risiko,
klien
3. Menilai risikjo bisnis
tahapan kedelapanmerupakan
4. Melaksanakan prosedur analistis pendahuluan respon atas ketujuh tahapan
5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang
dapat diterima dan risiko inheren sebelumnya
6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko
pengendalian
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko
kecurangan
8. Menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit
JENIS-JENIS PENGUJIAN YANG AKAN DILAKUKAN

1. Pengujian Pengendalian
2. Pengujian Subtansif
3. Prosedur Analistis Subtansif
4. Pengujian Rinci Saldo

Pengujian pengendalian, baik secara manual maupun


otomatis mencangkup jenis-jenis bukti
1. Mengajukan pertanyaan kepada personel yang
sesuai
2. Memeriksa dokumen, catatan dan laporan
3. Melakukan pengamatan, atas aktivitas
pengendalian terkait
4. Melakukan ulang prosedur-prosedur klien.
Jumlah Bukti untuk tambahan Pengujian pengendalian tergantung pada

Banyaknya bukti yang diperoleh Rencana pengurangan risiko


dalam memproleh pemahaman Pengendalian
tentang pengendalian internal
Pemilihan jenis pengujian yang akan dilakukan

A. Ketersediaan jenis-jenis bukti untuk pelaksanaan prosedur au


lebih lanjut
Hubungan antara prosedur audit lebih lanjut dengan jenis buk
antara lain:
.- Pengujian rinci saldo membutuhkan jenis bukti yang paling banya
dibaandingkan pengujian lainnya
- Hanya pengujian rinci saldo yang membutuhkan jenis bukti
pemeriksaan fisik dan konfirmasi
- Permintaan keterangan pada klien digunakan pada semua jenis
pengujian
- Dokumentasi digunakan pada seriap jenis pengujian, kecuali prose
analitis
- Pelaksanaan ulang dilakukan pada setiap jenis pengujian, kecuali
prosedur analitis.
- Rekalkulasi digunakan untuk memeriksa ketelitian perhitungan pa
waktu melakukan pengujian
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGUJIAN AUDIT

Standar auditing mengakui bahwa apabila terdapat banyak bukti audit dalam bentuk elektronik, tidaklah praktis
memungkinkan untuk mengurangi risiko deteksi pada suatu tingkat bisa diterima hanya dengan melakukan pengujian
subtansif
Kombinasi Audit
Bukti audit adalahbukti yang dikumpulkan dan di
uji auditor untuk menentukan apakah laporan
keuangan yang dijajikan sesuai dengan standar
pelaporan keuangan yang berlaku sesuai dengan
SAK sesuai dengan framework keuangan
keuangan-financial reporting frame work
Bukti audit laporan keuangan terdiri dari

1. Bukti pembukaan seperti jurnal, buku


pembantu, buku besar atau file

2. Bukti pendukung seperti transaksi dan bukti


pembukuan pendukung lainnya
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT

1. Menerima klien dan melaakukan perencanaan audit awal


2. Memahami bisnis dan industri klien
3. Menilai risiko bisnis klien
4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat
diterima, serta risiko inheren
6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8. Mengembangkan strategi audit dan program audit secara
keseluruhan
RINGKASAN TERMINOLOGI BUKTI

Ringkasan Terminologi fase proses audit, empat fase proses audit dalam
kolom pertama merupakan cara, yang mendasar dimana suatu audit
disusun, sebagaimana digambarkan menunjukan komponen-
kommponen kunci terhadap keempat fase dalam prosespengauditan ini

1. Tujuan audit (Audit ojectives)


2. Jenis-jenis pengujian (types of test)
3. Keputusan bukti (evidence decisions)
4. Jenis-jenis bukti (types of evidence)
I. Fase I: Merencanakan Dan Merancang Sebuah Pendekatan Audit
2. Fase II: Melakukan Pengujian Pengendalian Dan Pengujian
Substantif Transaksi
3. Fase III: Melakukan Prosedur Analitis Dan Pengujian Terperinci
Saldo
4.Fase IV: Menyelesaikan Audit Dan Menerbitka Suatu Laporan Audit
I dan fase II dan untuk setiap akun selama fase III, auditor harus
TERIMA KASIH
mendapatkan bukti berikut untuk laporan keuangan secara keseluruhan
selama fase penyelasaian.
1. Melakukan prosedur analitis akhir
2. Mengevaluasi asumsi keberlangsungan usaha (going concern)
3. Mendapatkan surat representasi klien.
4. Membaca informasi dalam laporan tahunan untuk meyakinkan
bahwa informasi yang disajikan konsiten dengan laporan keuangan.

Menerbitkan Laporan Audit. Jenis laporan audit yang akan diterbitkan


bergantung pada bukti yang dikumpulkan dan temuan-temuan
auditnya.

Anda mungkin juga menyukai