Kapan audit
dilaksanakan?
Meliputi informasi yang dihasilkan, baik secara
internal maupun eksternal.
Meliputi informasi yang mendukung maupun
bertentangan dengan asersi manajemen.
Dipengaruhi oleh tindakan-tindakan manajemen.
Dapat dikembangkan dengan menggunakan ahli
dari luar.
Dapat diperoleh melalui prosedur-prosedur lain
yang lazim digunakan auditor.
Prosedur apa yang harus digunakan.
Berapa besar ukuran sampel yang harus diperoleh
untuk prosedur audit tersebut.
Unsur-unsur apa yang harus dipilih dari populasi.
Kapan prosedur tersebut diterapkan.
Standar Audit (SA 500, Paragraf 6)
“Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat
sesuai dengan kondisi untuk memeperoleh bukti audit yang CUKUP dan
TEPAT”
Kecukupan Bukti berkaitan dengan pertanyaan,
“Berapa Banyak” bukti audit harus dikumpulkan:
• Ukuran kuantitas bukti audit.
• Dipengaruhi oleh penilaian auditor tentang risiko
audit.
• Diukur dengan ukuran sampel yang dipilih auditor.
Ketepatan Bukti berkaitan ukuran “kualitas bukti”
yaitu Relevansi dan Realibilitas.
Ketepatan Bukti berkaitan ukuran “kualitas bukti” yaitu
Relevansi dan Realibilitas.
Relevansi bukti.
• Bukti harus berkaitan atau relevan dengan tujuan
audit.
Realibilitas Bukti. Memenuhi karakteristik sebagai
berikut:
• Independensi pembuat bukti
• Efektivitas pengendalian intern klien
• Pengetahuan langsung auditor
• Kualifikasi individu pemberi informasi
• Tingkat Obyektivitas
• Ketepatan waktu
1. Inspeksi
2. Observasi
3. Dokumentasi
4. Konfirmasi Eksternal
5. Penghitungan Ulang
6. Pelaksanaan Kembali
7. Prosedur Analitis
8. Permintaan Keterangan
Dua tipe bukti yang paling mahal untuk
mendapatkannya adalah:
1. Pemeriksaan Fisik, mahal karena harus mengikutkan
auditor pada saat pemeriksaan fisik, apalagi kalau
operasinya meliputi berbagai negara.
2. Konfirmasi, menjadi mahal karena auditor harus
mengikuti prosedur dengan teliti dari penyiapan,
pengiriman, penerimaan jawaban, tindak lanjut atas
konfirmasi yang tidak ada jawaban, dan jawaban
yang selisih
No Istilah Tipe Bukti
1 Periksa Inspeksi
2 Scan Prosedur Anlitis
3 Baca Inspeksi
4 Hitung Prosedur Anlitis
5 Hitung Ulang Penghitungan Ulang
6 Jumlahkan Menurun Penghitungan Ulang
7 Telusuri Inspeksi, Pelaksanaan Kembali
8 Bandingkan Inspeksi
9 Hitung Bukti Fisik
10 Observasi Observasi
11 Meminta Keterangan Pengajuan Pertanyaan
12 Mencocokan ke Dokumen Inspeksi
TUJUAN
Membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang layak bahwa audit telah
dilaksanakan secara memadai sesuai dengan standar auditing. Secara lebih
spesifik dokumentasi audit memberikan:
1. Suatu dasar untuk merananakan audit
2. Suatu catatan tentang bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
3. Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat
4. Suatu dasar untuk mereview oleh supervisor dan partner