Anda di halaman 1dari 4

RMK Auditing

AUDIT

EVIDENCE

Daftar Pustaka : Alvin, A.Arens.2012.Auditing and Assurance Service.14th


edition.New Jersey:Pearson Prentice Hall
1. Pendahuluan
Audit Evidence atau bahan bukti audit adalah seluruh informasi yang
digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit
telah sesuai atau belum dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Bahan bukti tidak hanya digunakan oleh auditor, tetapi juga oleh ilmuwan,
pengacara dan sejarawan, dan dari keseluruhan bahan bukti tersebut
bertujuan untuk membantu menarik kesimpulan.
2. Keputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan yang paling penting yang dihadapi auditor adalah penentuan
jenis dan jumlah dari bahan bukti yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar.
Ada empat keputusan yang harus dilakukan oleh auditor dalam hal
pengumpulan bahan bukti, yaitu :
a. Prosedur audit yang digunakan
b. Ukuran sampel untuk dilakukan prosedur audit
c. Unsur / komponen yang dipilih dari populasi
d. Waktu pelaksanaan prosedur
Prosedur audit adalah instruksi rinci yang menjelaskan bukti audit yang
akan diperoleh selama audit sehingga auditor dapat mengikuti petunjuk ini
selama audit.
Audit program adalah daftar prosedur audit dari keseluruhan proses
audit, biasanya termasuk ukuran sampel, komponen yang dipilih, dan waktu
pelaksanaan pengujian.
3. Sifat Persuasif dari Bahan Bukti
Bahan bukti audit harus menguatkan opini yang dikeluarkan auditor
sehingga bahan bukti tersebut harus bersifat persuasif sehingga bisa
dikatakan layak.

Bahan bukti bisa dikatakan layak apabila memenuhi syarat sebagai


berikut :
a. Relevansi
Bukti audit harus relevan, berkelanjutan antara satu prosedur dengan
prosedur selanjutnya sehingga sesuai dengan tujuan yang akan digali.
b. Keandalan
Bukti audit harus bisa diandalkan, bisa dilihat dari beberapa karakter
berikut :
- Tingkat independence dari pemberi informasi
- Efektivitas pengendalian internal klien
- Pengetahuan auditor
- Kualifikasi pemberi informasi
- Tingkat objektifitas
- Ketepatan waktu
c. Kecukupan
Jumlah dari bukti audit menentukan kecukupan untuk pengambilan
kesimpulan
d. Kombinasi
Bahan bukti

yang

dapat

memberikan

kesimpulan

hanya

dapat

dievaluasi setelah mempertimbangkan gabungan / kombinasi dari


relevansi, kompetensi, dan kecukupan.
4. Memperoleh Bahan Bukti Audit
Prosedur audit bisa terdiri dari satu atau lebih jenis perolehan bahan bukti
audit. Auditor dapat memperoleh bahan bukti audit dengan cara sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan atau penghitungan langsung oleh auditor dari aset
berwujud
b. Konfirmasi
Verifikasi ketepatan dari informasi yang diberikan oleh klien dengan
cara respon langsung secara tertulis
c. Dokumentasi
Pemeriksaan auditor pada dokumen dokumen dan pencatatan
informasi yang terkait dengan laporan keuangan
d. Prosedur analitis
Perbandingan dan pencarian hubungan data untuk menilai kesesuaian
akun
e. Tanya jawab dengan klien
Pertanyaan bisa tertulis atau lisan kepada klien
f. Penghitungan kembali
Pengecekan kembali pada perhitungan yang telah dilakukan oleh klien
g. Pelaksanaan ulang (reperformance)
Melaksanakan ulang prosedur akuntansi yang telah dilakukan oleh
klien untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian internal
h. Pengamatan
Pengamatan pada aktifitas klien

Ada beberapa istilah yang digunakan oleh auditor kaitannya dengan hasil
bahan bukti audit :
Examine
Scan
Read
Compute
Recompute
Trace
Compare
Count

:
:
:
:
:
:
:
:

Pemeriksaan
Telaah sekilas
Baca
Hitung
Hitung ulang
Penelurusan
Perbandingan
Hitung

Dokumen
Prosedur analitis
Dokumen
Prosedur analitis
Penghitungan kembali
Dokumen
Dokumen
Penghitungan
secara

fisik
observe
: Pengamatan
Observasi
Vouch
: Verifikasi
Dokumen
5. Pendokumenan Audit (kertas kerja audit)
Dokumentasi audit adalah catatan utama audit yang menunjukkan
prosedur yang diterapkan, bukti bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang
dicapai auditor dalam pelaksanaan audit. Tujuan dari pencatatan dalam
dokumen audit adalah :
a. Sebagai dasar perencanaan audit
b. Sebagai pengumpulan dari bukti audit yang telah dihitung dan hasil
dari pengujian
c. Sebagai sumber

informasi

untuk

menentukan

kelayakan

yang

mencukupi atas bukti audit


d. Sebagai bahan untuk revisi oleh supervisi / rekan kerja
Dokumentasi audit dan segala hal yang ada di dalamnya adalah properti
milik auditor, dalam hal pemeriksaan oleh pengadilan, dokumen audit boleh
diserahkan untuk pemeriksaan kembali oleh pengadilan.
Daftar dan penyusunan kertas kerja :
a. Data permanen, berisikan data historis klien
b. Data saat ini, berisikan semua kertas kerja audit yang bersangkutan
dengan tahun berjalan:
- Program audit
- Informasi umum
- Neraca saldo
- Penyesuaian dan reklasifikasi
- Jadwal pendukung
Kerta kerja audit / dokumentasi audit harus memiliki karakter sebagai
berikut :
-

Mengidentifikasikan

informasi

yang

mencukupi

tentang

klien,

periode waktu yang diaudit, deskripsi singkat dari isi kertas kerja,
-

inisial pembuat kertas kerja, tanggal persiapan dan daftar isi


Harus memiliki daftar isi dan kode referensi untuk membantu dalam

pengorganisasian dan penyimpanan file


Dokumen audit yang sudah selesai harus menunjukkan pekerjaan
audit yang telah dilakukan
3

Dokumentasi audit harus mencakup informasi yang cukup untuk

memenuhi tujuan yang akan dicapai


Menampilkan kesimpulan audit yang dijelaskan secara jelas

Anda mungkin juga menyukai