Anda di halaman 1dari 17

STRATE

GI
AUDIT KELOMPOK 2
1. Ari Suprianto 2002106017
2. Dhivara Amalia MJ2002106019
Pengujian audit atau pengendalian yaitu : Suatu proses audit yang
dirancang untuk mengevaluasi efektivitas operasi pengendalian dalam
mencegah atau mendeteksi , kesalahan penyajia material pada tingkat
asersi.
Auditor menggunakan 5 jenis pengujian untuk menentukan apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar . Yaitu :
1. Prosedur Penilaian Risiko.
Dilakukan untuk menilai risiko salah saji material dalam laporan
keuangan . Pengujian yang dilakukan :
a. Pengujian Pengendalian.
b.Pengujian substantif atas transaksi.
c.Prosedur analitis dan pengujian rincian saldo.
2. Prosedur audit selanjutnya ( 4 pengujian )yaitu :
A. Pengujian pengendalian ( Tes of control )
pengujian pengendalian akan mencerminkan efektivitas pengendalian dan
berguna untuk menentukan kecukupan dan ketetapan bukti audit yang
dikumpulkan . Pengumpulan bukti audit terkait pengendalian dapat
dilakukan sebagai berikut :

• Meminta keterangan kepada personil klien yang tepat.


• Memeriksa dokumen ,catatan ,laporan.
• Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian
• Melaksanakan ulang prosedur klien.
• Pengujian pengendalian dilakukan melalui Walkthrough system terhadap
• sampel transaksi penggunaan bukti tambahan pada pengujian
pengendalian internal .
B. Pengujian substantive atas transaksi
Merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dollar (moneter)
secara langsung yang berkaitan dengan kebenaran saldo laporan keuangaN.
Pengujian substantive atas transaksi digunakan untuk menentukan apakah enam
tujuan audit terkait transaksi telah terpenuhi.
C. Prosedur Analitis .
Prosedur analitis melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan
yang dikembangkan oleh auditor .Tujuan prosedur analitis yaitu :
a. Menunjukan salah saji yang mungkin terjadi
b. Memberikan bukti substantive .
Jika prosedur analitis menghasilkan hasil yang memuaskan pengujian atas rincian
saldo mungkin tidak diperlukan atau dikurangi.
D. Pengujian atas rincian saldo.
Menekankan saldo akhir buku besar baik untuk neraca maupun laporan laba rugi
( lebih ditekankan pada neraca ) pengujian rincian saldo harus memenuhi semua
tujuan audit terkait saldo akun.
Prosedur penilain risiko ( sesuai diatas ) sangat
diperlukan dalam semua audit untuk menilai risikl
salah saji yang material. Sedangkan 4 lainya
merupakan respon terhadap risiko yang diidentifikasi
sebelum›ya sebagai dasar penyusunan laporan audit.
Faktor yang mempengaruhi jenis pengujian yang
dipilih :
1. Ketersediaan jenis bukti untuk prosedur audit
selanjutnya .
2 Biaya relative.
Berikut adalah urutan jenis pengujian
berdasarkan biaya relative :
• Prosedur analitis ( paling murah )
• Prosedur analitis risiko
• Pengujian pengendalian
• Pengujian substantive atas transaksi
• Pengujian rincian saldo ( paling mahal ).

3. Hubungan antara pengujian pengendalian dengan


pengujian substantive .
• Pengujian pengendalian hanya menghidrasikan
salah saji yang mungkin terjadi.
• Pengujian substantive dilakukan terhadap
kemungkinan salah saji tersebut untuk
memastikan salah saji tersebut.
4. Hubungan antara prosedur analitis dengan
pengujian substantive.
• Prosedur analitis hanya menghidrasikan salah saji
yang akan mempengaruhi laporan keuangan tanpa
harus menyediakan bukti langsung.
• Pengujian substantive digunakan untuk menentukan
apakah salah saji tersebut benar-benar terjadi .

5. Trade off antara pengujian pengendalian dan


pengujian substantive .
• Pengendalian internal yang memadai akan
menghasilkan risiko pengendalian yang rendah pada
saat dilakukan pengujian ( pengujian pengendalian
yang ekstensive )
• Karena risiko pengendalian yang rendah maka auditor
mengurangi pengujian ,substantive dengan
meningkatkan risiko deteksi yang direncanakan ( PDR).
5. Trade off antara pengujian pengendalian
dan pengajuan substantive.
• Pengendalian internal yang memadai akan
menghasilkan risiko pengendalian yang rendah
pada saat dilakukan pengujian ( pengujian
pengendalian yang ektensif) .
• Karena risiko pengendalian yang rendah maka
auditor mengurangi pengujian substantive
dengan meningkatkan risiko deteksi yang
direncanakan ( PDR).
ToC

SToT

Prosedur
Analitis

ToDB
0 20 40 60

Jenis pengujian dapat berbeda tergantung


pengendalian internal dan risiko
inheren,auditor menggunakan kombinasi
empat pengujian selanjutnya
( ToC,SToT,Prosedur analitis dan ToDB).
Pengujian pengendalian Auditor menggunakan penilaian
dan substantive risiko yang dilaksanakan pada
tahap perencanaan audit khusus
Prosedur Analitis harus direncanakan dan
dikombinasikan menjadi program
audit.
Prosedur rincian saldo Risiko yang dilaksanakan pada tahap
perencanaan program audit juga
dirancang dalam 5 tambahan
Hubungan audit dan yaitu:
transaksi
0 10 20 30
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive
atas transaksi.
• Apabila risiko pengendalian rendah,auditor sangat
menekankan pada pengujian pengendalian.
• Apabila risiko pengendalian maksimal hanya
pengujian substantive atas transaksi yang
digunakan.

Auditor menekankan pada tujuan audit terkait


transaksi dengan 4 pendekatan untuk mengurangi
risiko pengendalian sebagai berikut :
Prosedur analitis yang dilakukan pada pengujian
pengendalian dan substantive lebih fokus dan
lebih ekstensif dari pada saat
perencanaa .Auditor mungkin akan
menggunakan data disagregat ( bulanan per lini
bisnis ,dsb ) karena lebih efektif dari pada data
keseluruhan.
Perancangan prosedur pengujian rincian saldo biasanya
sulit dilakukan karena sifatnya subsjektif dan butuh
pertimbangan profesional dan berorientasi pada tujuan
audit terkait saldo.
Hubungan antara tujuan audit terkait transaksi saldo
,dan tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan.
A. Fase I
Merancang dan merencanakan pendekatan audit.
• enerimaan Klien
• Memahami bisnis dan industri klien
• Memahami risiko klien ( risiko pengendalian dan inheren).
• Analisi pendahuluan.

B. Fase I I
Melaksanakan pengujian pengendalian dan substantive atas transaksi dengan
tujuan :
• Memperoleh bukti untuk mendukung pengendalian khusus yang berkontribusi
pada penilaian risiko pengendalian.
• Memperoleh bukti untuk mendukung ketepatan moneter atas transaki
( pengujian substantive ).
C. Fase I I I
Melakukan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo bertujuan untuk
memperoleh bukti tambahan yang cukup guna menentukan apakah saldo akhir
dan catatan atas laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar.

D. Fase IV
Menyelesaikan dan mengeluarkan laporan audit.
• Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan
• Mengumpulkan bukti akhir
▪ Melakukan prosedur analitis terakhir
▪ Melakukan evaluasi asumsi going concern
▪ Mendapatkan surat representasi klien.
Jika kamu tidak sanggup
menahan lelahnya belajar
maka kamu harus sanggup
menahan perihnya kebodohan.
~Imam Syafi'i R.A
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai