Pengujian terperinci saldo berfokus pada neraca dan saldo buku besar
laporan laba rugi. Sebagian besar tes keseimbangan berfokus pada
neraca. Contohnya termasuk mengkonfirmasikan saldo pelanggan di akun
piutang. Tes saldo akhir penting karena kurs, biasanya diperoleh dari
sumber independen, dianggap sangat andal. seperti transaksi, pengujian
auditor atas data neraca harus memenuhi semua tujuan audit yang
berkaitan dengan neraca untuk setiap akun neraca yang relevan.
Ringkasan Jenis-Jenis pengujian
Gambar ini mengikhtisarkan bagaimana auditor merepons risiko salah saji yang material, yang
diidentifikasi melalui prosedur penilaian risiko dengan menggunakan empat jenis prosedur audit
selanjutnya, guna mendapatkan kepastian audit dalam audit atas siklus penjualan dan
penagihan.
PEMILIHAN JENIS PENGUJIAN YANG AKAN DILAKUKAN
• H UB U N G A N A N TA R A P E N G UJ I A N P E N G E ND A L I A N D A N P E N G U J I A N S U B S TA N T I F
Auditor harus mengidentifikasi ada atau tidaknya deviasi di pengendalian intern klien, jika
ditemukan adanya deviasi yang mengindikasikan adanya salah saji material dalam laporan
keuangan maka auditor akan melaksanakan substantif tes.
• H UB U N G A N A N TA R A P R O S E D U R A N A L I T I S DA N P E N G U J I A N S U B S TA N T I F
Ketika prosedur analitis mengidentifikasi adanya fluktuasi yang tidak biasa maka auditor
harus melakukan pengujian substantif atau pengujian rincuan saldo untuk menentukan apakah
salah saji mata uang benar-benar terjadi.
• T R A D E - O F F ( P I L I H A N ) A N TA R A P E N G U J I A N P E NG E N D A L I A N D A N P E N G U J I A N S U B S TA NT I F
• Sebagai acuan pengumpulan data dan proses evluasi pelaksaanan tuga audit
• Sebagai alat untuk mengontrol dan mencatat pelaksanaan yang tepat dari
pekerjaan audit untuk meninjau pekerjaan audit
• Prosedur Analitis
• Prosedur awal
• Pengujian pengendalian
• Pengujian Transaksi
• Pengujian Saldo