Disusun Oleh:
1. Tasya Nur Haliza_022120007
2. Putri Komariah_022120008
3. Elsya Pricilla_022120009
Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menghabiskan
nilai guna. Di samping itu tindakan ini juga untuk memenuhi kebutuhan baik individu
atau bersamaan. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi dapat disebut sebagai
seorang konsumen.
Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan menggunakan
serta mengurangi daya guna dari suatu barang maupun jasa yang memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup serta kepunahan manusia baik secara perlahan atau
sekaligus.
B. Tujuan Konsumsi
Tujuan konsumsi yang paling utama adalah memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan
konsumsi dalam teori ekonomi konvensional adalah mencari kepuasan (utility) tertinggi.
Konsumen adalah salah satu unit pengambil keputusan dalam ekonomi yang bertujuan
untuk memaksimumkan keputusan dari berbagai barang atau jasa yang dikonsumsi.
Konsumsi adalah awal dari semua aktivitas ekonomi manusia. Jika seseorang
menginginkan sesuatu, ia akan melakukan tindakan untuk memuaskan keinginan
tersebut. Hasil dari upaya tersebut adalah konsumsi, yang juga berarti terpenuhinya
keinginan manusia.
kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terbatas gender, usia, maupun
status sosial dan jumlah kekayaan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas konsumsi
atau pemanfaatan barang dan jasa yang sering dilakukan oleh banyak orang.
Seseorang yang membeli daging ayam untuk digunakan sebagai bahan sup atau
kari.
Seorang ibu yang membelikan baju lebaran untuk keluarganya menjelang hari
raya.
Seorang siswa yang membeli sepatu untuk digunakan saat sekolah.
Seorang pria yang datang ke tukang cukur rambut ketika rambutnya dirasa telah
gondrong.
Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online untuk berangkat
bekerja.
D. Fungsi Konsumsi
Ada tiga aspek positif dari perilaku konsumsi, berikut ketiga aspeknya.
Dapat menjaga keberlangsungan siklus ekonomi bagi konsumen serta produsen.
Perilaku konsumsi dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau perekonomian
menjadi lebih maju.
Perilaku konsumsi membuat arus perputaran barang serta jasa menjadi lebih cepat
sebagai konsekuensi atas tindakan dari konsumsi yang berkelanjutan.
Seperti yang Anda ketahui, perilaku konsumsi juga memiliki aspek negatif, berikut tiga
aspek negatif dari perilaku konsumsi yang telah penulis rangkum.
Sikap konsumtif maupun perilaku konsumsi dapat menyebabkan seorang individu
menjadi tidak hemat atau boros.
Sifat tidak hemat atau boros tersebut menyebabkan seorang individu dapat
terjebak hutang piutang.
Perilaku konsumsi dapat menurunkan minat atau motivasi seseorang untuk
menabung, sehingga mengakibatkan sumber dana investasi pada bank menurun.
1. Faktor Demografi
Jumlah Penduduk
Faktor demografi pertama yang menentukan tingkat konsumsi nasional adalah
jumlah penduduk. Semakin banyak penduduk suatu negara, maka akan
semakin tinggi tingkat konsumsinya. Hal tersebut dikarenakan semakin
banyak orang yag harus dipenuhi kebutuhannya.
Komposisi Penduduk
Semakin banyak penduduk dalam usia produktif, maka akan semakin tinggi
tingkat konsumsi nasional. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka akan
semakin tinggi tingkat konsumsinya. Dan semakin banyak penduduk yang
tinggal dikota daripada di desa, maka akan semakin tinggi juga tingkat
konsumsinya.
2. Faktor Ekonomi
Pendapatan
kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil seperti rumah, tanah, dan mobil,
juga kekayaan finansial seperti deposito dan saham. Kekayaan tersebut dapat
menambah pendapatan dan secara otomatis juga meningkatkan konsumsi
pemiliknya.
Jumlah barang tahan lama dimasyarakat
Jumlah barang tahan lama (durable goods) dalam masyarakat juga menjadi
faktor penentu tingkat konsumsi nasional. Contoh barang tahan lama adalah
kendaraan bermotor. Semakin banyak penduduk menggunakan kendaraan
bermotor, maka akan semakin besar konsumsi bahan bakar, suku cadang, dan
perawatan kendaraan yang dikeluarkan.
Bijakan moneter
kebijakan moneter (tingkat suku bunga, inflasi, kredit, dan sebagainya)
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi.
Misalnya, suku bunga yang tinggi dan inflasi akibat kebijakan moneter akan
menurunkan tingkat konsumsi nasional.
Prakiraan tentang masa depan
Semakin baik prakiraan masa depan seseorang, maka akan semakin besar
konsumsi yang dikeluarkannya. Misalnya, seseorang memutuskan untuk
melakukan cicilan rumah karena memperkirakan akan tetap bekerja selama
sepuluh tahun ke depan. Atau seseorang yang berhemat (mengurangi
konsumsi) karena kontrak kerjanya dengan perusahaan akan habis dan belum
mendapatkan pekerjaancadangan.
3. Faktor Non-Ekonomi
Faktor non ekonomi yang menentukan tingkat konsumsi nasional adalah
sosial dan budaya masyarakat. Kebiasaan berbelanja, budaya dalam
masyarakat, hingga pergaulan sosial menentukan seberapa besar tingkat
konsumsi seseorang.
Nilai itu bertambah sekitar Rp38.905 atau naik 3,17% dari tahun 2020, yang rata-ratanya
Rp1,22 juta per bulan.
Pengeluaran konsumsi bulanan pada 2021 bahkan meningkat 22% jika dibanding tahun
2017, yang rata-ratanya masih Rp1,03 juta per bulan.
Menurut BPS, hal ini mengindikasikan adanya peningkatan biaya kebutuhan hidup
masyarakat selama masa pandemi Covid-19.
Jika dirinci berdasarkan pos pengeluarannya, pada 2021 rata-rata penduduk Indonesia
menghabiskan Rp622,8 ribu per bulan untuk konsumsi makanan, kemudian Rp641,7 ribu
untuk konsumsi non-makanan.
MPC = ΔC / ΔYd
Dimana:
Untuk dapat memahami konsep marginal propensity to consume (MPC) lebih mendalam,
perhatikanlah contoh ilustrasi perhitungan MPC dalam tabel berikut:
Menghitung nilai ΔC
ΔC = C4– C3
MPC = ΔC / ΔYd
MPC = 0,6
Nilai marginal propensity to consume (MPC) yaitu berkisar antara 0 dan 1. Ketika MPC
bernilai 0 berarti tidak ada perubahan konsumsi meskipun pendapatan berubah.
Sebaliknya apabila MPC bernilai 1 berarti seluruh kenaikan pendapatan yang diterima
digunakan untuk menaikkan konsumsi sebesar perubahan pendapatan tersebut. Pada
contoh perhitungan diatas, diperoleh nilai MPC yaitu sebesar 0,6. Hal tersebut berarti
bahwa pada kenaikan pendapatan sebesar 500.000, maka sebanyak 300.000 digunakan
sebagai tambahan konsumsi.
APC = C / Yd
Dengan menggunakan rumus tersebut, hasil perhitungan nilai APC Nampak seperti hasil
pada tabel diatas. Misalkan seperti pada baris keempat bahwa konsumsinya sebesar
1.500.000, dan pendapatan disposabel yang diperoleh juga sebesar 1.500.000 sehingga
nilai APC nya yaitu sebesar 1.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konsumsi/
https://hot.liputan6.com/read/4656592/tujuan-konsumsi-dalam-ekonomi-ketahui-fungsi-dan-
faktor-yang-memengaruhinya
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/21/berapa-rata-rata-pengeluaran-konsumsi-
masyarakat-tiap-bulan#:~:text=Menurut%20data%20Badan%20Pusat
%20Statistik,Rp1%2C22%20juta%20per%20bulan.
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/mpc-mps-apc-aps/