Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKONOMI

Yang meliputi:
MASALAH POKOK EKONOMI ( KONSUMSI )
Guru yang mengajar: Ibu Gusti Wahyuni S.pd

Kelas: XE-1

Disusun oleh:

1. Ananda Micho christian


2. Anggie Prisya Imanuella
3. Dera Aprilian Wijaya
4. Farah Adiba Fauzia
5. Farila Alya Rachma
6. Joan Naumara yuda
7. Lukman Andi Saputra
8. Nur Atika Siregar
9. Sera Fitriyani
10. Shaila Nurhafizah
11. Toni Gunawan

SMA NEGERI 2 KASONGAN

JL. TJILIK RIWUT KM. 2,5 KASONGAN LAMA, KEC. KATINGAN HILIR, KAB.
KATINGAN, PROV. KALIMANTAN TENGAH

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGHANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami Dapat menyusun dan Menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.

kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempumaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Kasongan, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR.......................................................
DAFTAR ISI........................................................................
BAB I: PENDAHULUAN...................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH............................
B. TUJUAN.....................................................................
C. MANFAAT.................................................................
BAB II: PEMBAHASAN....................................................
A. PENGERTIAN............................................................
B. PENJELASAN............................................................
BAB III: PENUTUP............................................................
A. KESIMPULAN..........................................................
B. SARAN......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
secara langsung.ada juga yg berpendapat bahwa Konsumsi merupakan pengeluaran
konsumen untuk membeli barang dan jasa. Faktor utama yang menentukan konsumsi
seorang konsumen akan barang dan jasa adalah tingkat pendapatan konsumen
tersebut. Tingkat pendapatan berpengaruh positif, dalam arti apabila pendapatan
konsumen naik maka pengeluaran konsumsinya juga akan mengalami kenaikan,
begitu pula sebaliknya.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat yang


mempengaruhi adalah pendapatan nasional, tingkat inflasi, suku bunga deposito, dan
jumlah uang beredar.

Menurut Keynes, terdapat hubungan antara pengeluaran konsumsi dan


pendapatan nasional, di mana pengeluaran konsumsi dan pendapatan nasional
dinyatakan dalam tingkat harga konstan. Pendapatan nasional yang mempengaruhi
konsumsi adalah pendapatan nasional yang terjadi saat ini, bukan pendapatan nasional
yang lalu ataupun yang diramalkan. (Suparmono, 2004 : 74)

Dari data pendapatan nasional di berbagai negara, termasuk di negara kita,


dengan nyata dapat dilihat bahwa konsumsi rumah tangga merupakan komponen yang
sangat penting dalam perbelanjaan agregat. Di kebanyakan negara konsumsi rumah
tangga meliputi di sekitar 60-70 persen dari pendapatan nasional. Konsumsi tersebut
meliputi pengeluaran rumah tangga untuk membeli kebutuhankebutuhan hidupnya
seperti makanan dan minuman, pakaian, kendaraan, sewa rumah, hiburan, pendidikan
dan perobatan. (Sukirno, 2000 : 96)

Pendapatan nasional didefinisikan sebagai jumlah barang-barang dan jasajasa


akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya satu tahun.
Nilai pendapatan nasional yang dihasilkan merupakan nilai pasar dari barang dan jasa.
Nilai pasar tersebut dalam arti nilai kotor atau bruto, karena tidak seluruh produk yang
dihasilkan pada periode tertentu merupakan penambahan pada produk yang ada,
khususnya untuk barang modal. (Sudarman, 2004 : 18)

Tingkat inflasi adalah kenaikan harga barang secara umum (inflasi)


menyebabkan terjadinya efek substitusi. Konsumen akan mengurangi pembelian
terhadap barang-barang yang harganya relatif mahal dan menambah pengeluaran
konsumsi terhadap barang-barang yang harganya relatif murah. Adanya inflasi berarti
harga semua barang mengalami kenaikan dan ini akan menimbulkan efek substitusi
antara pengeluaran konsumsi dengan tabungan. Kenaikan tingkat harga umum
tidaklah berarti bahwa kenaikan harga barang terjadi secara proporsional. Hal ini
mendorong konsumen untuk mengalihkan konsumsinya dari barang yang satu ke
barang lainnya. Inflasi yang tinggi akan melemahkan daya beli masyarakat terutama
terhadap produksi dalam negeri yang selanjutnya akan mengurangi kepercayaan
masyarakat terhadap nilai mata uang nasional. (Guritno, 1998 : 78-79).

Tingkat bunga, terutama bunga simpanan, juga mempengaruhi pengeluaan


konsumsi seseorang konsumen. Apabila tingkat bunga tinggi, konsumen cenderung
untuk tidak membelanjakan uangnya dan lebih suka untuk menyimpan uangnya
dibank. Hal ini dikarenakan konsumen tidak menginginkan kehilangan kesempatan
untuk memperoleh pendapatan bunga dari uang yang dimilikinya. Begitu pula
sebaliknya, apabila tingkat suku bunga rendah, maka konsumen cenderung untuk
tidak menyimpan uangnya dan membelanjakannya untuk membeli barang dan jasa.
(Suparmono, 2004 : 74)

Jumlah uang beredar dapat didefinisikan sebagai stok uang beredar melalui
jumlah rekening deposito yang dapat dijadikan cek (rekening koran si bank), CD
(certificate of deposit ) ditambah uang kartal (currency) yang dipegang oleh
masyarakat. (Boediono, 1990 : 339). Adapun faktor-faktor atau komponen yang
mempengaruhi besarnya jumlah uang beredar adalah perubahan dalam sektor aktiva
luar negeri, sektor tagihan pada perusahaan perorangan dan lembaga pemerintah,
sektor pemerintah pusat, sektor pinjaman berjangka dan tabungan, serta sektor lain.
Sejalan dengan bertambahnya jumlah uang beredar di Indonesia, likuiditas
perekonomian indonesia juga meningkat dengan pesat (Suparmoko, 1991: 232).

B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui apa saja yang berkaitan dengan konsumsi
misalnya pengertian, penjelasan dan sebagainya.

C. MANFAAT
1. Mengetahui pengertian dari masalah ekonomi konsumsi
2. Mengetahui contoh-contoh dari masalah ekonomi konsumsi
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
ADA BEBERAPA PENGERTIAN KONSUMSI DIANTARANYA:

Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan


barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kepuasan secara langsung.

Sementara Konsumen adalah setiap pemakai barang dan jasa yang tersedia. Siapapun
bisa menjadi pelaku konsumsi, seperti rumah tangga dalam sebuah keluarga, pemerintah,
serta industri atau perusahaan

Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan tujuan


menghabiskan nilai guna. Di samping itu tindakan ini juga untuk memenuhi kebutuhan baik
individu atau bersamaan. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi dapat disebut sebagai
seorang konsumen.

Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan


menggunakan serta mengurangi daya guna dari suatu barang maupun jasa yang memiliki
tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta kepunahan manusia baik secara perlahan atau
sekaligus.

Konsumsi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh manusia. Seseorang yang melakukan kegiatan konsumsi, umumnya disebut sebagai
konsumen, sedangkan produk-produk yang dikonsumsi merupakan barang maupun jasa yang
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.

Konsumsi memiliki tujuan utama yang ingin diperoleh manusia, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan hidup serta kepuasan. Umumnya, kegiatan konsumsi dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari bagi masyarakat tradisional, sedangkan bagi masyarakat modern
kegiatan konsumsi dilakukan untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh
kesenangan dan harga diri.

Pada masyarakat yang masih tradisional, umumnya kegiatan konsumsi adalah untuk
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan pada masyarakat modern, kegiatan
konsumsi mereka bukan hanya untuk mempertahankan hidup, tapi juga untuk kesenangan
dan harga diri.

PENGERTIAN KONSUMSI MENURUT PARA AHLI:

Menurut T. Gilarso (2003)

Pengertian Konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi
masyarakat.
Menurut Gregory Mankiw (2007)

Pengertian konsumsi adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Yang
dimaksud dengan barang adalah barang rumah tangga yang sifatnya tahan lama meliputi,
perlengkapan, kendaraan, dan barang yang tidak tahan lama, contohnya makanan dan
pakaian. Pembelanjaan jasa yang dimaksud adalah barang yang tidak berwujud konkret,
contohnya pendidikan.

Kamus Besar Ekonomi (KBBI)

Menurut Kamus Besar Ekonomi (KBBI), arti kata konsumsi adalah tindakan manusia untuk
menghabiskan atau mengurangi kegunaan (utility) suatu benda baik secara langsung atau
tidak langsung – pada pemuasan terakhir dari kebutuhannya.

Samuelson dan Nordhaus (2001)

Konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan guna memenuhi pembelian barang dan jasa
untuk mendapatkan kepuasan maupun untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumsi
digolongkan menjadi dua yakni konsumsi rutin dan konsumsi yang sifatnya sementara.
Konsumsi yang sifatnya rutin memiliki arti sebagai pengeluaran yang dilakukan untuk
pembelian barang maupun jasa secara berulang ulang selama bertahun – tahun. Sedangkan
arti konsumsi sifatnya sementara adalah setiap tambahan yang sifatnya tidak terduga dalam
konsumsi rutin.

Menurut Muhamad Abdul Halim

Konsumsi adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup pengeluaran yang


dilakukan oleh rumah tangga untuk mendapatkan barang dan jasa sebagai kebutuhan hidup
sehari-hari dalam suatu periode tertentu.

B. PENJELASAN
CONTOH KEGIATAN KONSUMSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terbatas gender, usia, maupun status
sosial dan jumlah kekayaan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas konsumsi atau
pemanfaatan barang dan jasa yang sering dilakukan oleh banyak orang.

1. Seseorang yang membeli daging ayam untuk digunakan sebagai bahan sup atau kari.
2. Seorang ibu yang membelikan baju lebaran untuk keluarganya menjelang hari raya.
3. Seorang siswa yang membeli sepatu untuk digunakan saat sekolah.
4. Seorang pria yang datang ke tukang cukur rambut ketika rambutnya dirasa telah
gondrong.
5. Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online untuk berangkat
bekerja.
Setiap orang memiliki pola konsumsi yang dipengaruh oleh berbagai faktor di sekitarnya,
dalam buku Pola Konsumsi Masyarakat Nelayan Muslim dibawah ini akan menganalisis pola
konsumsi pada penduduk setempat sehingga dapat menemukan lima faktor di dalamnya.

FUNGSI KONSUMSI
1. Menghabiskan atau Mengurangi nilai Guna Suatu Barang Sekaligus
2. Pemenuhan Kebutuhan Jasmani dan Rohani
3. Mendukung Aktivitas Produksi
4. Membantu Menyesuaikan Rumusan Tarif Upah Minimum untuk Pekerja
5. Sebagai Titik Awal dan Akhir Kegiatan Ekonomi

CIRI-CIRI BARANG KONSUMSI


Barang konsumsi memiliki manfaat, nilai dan volume yang jika digunakan akan habis
sekaligus atau habisnya secara berangsur-angsur. Habis atau tidaknya suatu barang saat
dikonsumsi dapat dibedakan menjadi barang yang dapat habis dalam sekali pemakaian,
misalnya seperti: minuman dan makanan. Lalu barang yang dipakai berulang-ulang dan
semakin lama semakin habis atau akan rusak. Misalnya seperti celana, baju, sepatu, ember, tv
dan lain-lain.

Barang konsumsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika penggunaan traktor,
cangkol, palu dan sebagainya. Tidak termasuk kedalam kegiatan konsumsi, karena barang
atau benda tersebut termasuk kedalam produksi.

Barang konsumsi dapat memenuhi kebutuhan hidup. Contoh, moda transportasi seperti motor
yang digunakan untuk bepergian dari rumah ke tempat kerja termasuk ke dalam barang
konsumsi.

Barang konsumsi harus merupakan barang ekonomi yang diperoleh dengan pengorbanan.
Sebagai contoh, makanan, minuman, dan pakaian diperoleh dengan melakukan transaksi
ekonomi di pasar. Oksigen atau sinar matahari yang manfaatnya dirasakan setiap hari tentu
saja bukan barang konsumsi karena keduanya bukan merupakan barang ekonomi.

CIRI-CIRI KEGIATAN KONSUMSI


1. Dilakukan Secara Langsung
2. Barang Kegiatan Konsumsi
3. Barang dan Jasa yang Digunakan Selalu Berkurang
4. Memiliki Nilai yang Bermanfaat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI


Pola konsumsi merupakan suatu susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan
jasa yang akan dikonsumsi berdasarkan pendapatan dalam jangka waktu tertentu. Perlu
diketahui pola konsumsi seseorang berbeda dengan orang lainnya. Hal ini tergantung dari
besarnya pendapatan seseorang.
Seseorang juga akan menyusun kebutuhan konsumsinya berdasarkan prioritas yang
pokok kemudian sekunder. Seperti misalnya kebutuhan pokok adalah kebutuhan untuk
makan, pendidikan, dan kesehatan. Sedangkan yang termasuk ke dalam kebutuhan sekunder
adalah hiburan dan rekreasi.

Sehingga ketika pendapatan seseorang tersebut mengalami penurunan, maka orang


tersebut akan memangkas kebutuhan sekunder nya kemudian memprioritaskan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi pokok terlebih dahulu. Hal ini akan menekan kebiasaan
melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Karena pada dasarnya perilaku konsumtif akan
menimbulkan efek negatif yang tidak baik bagi kondisi perekonomian seseorang. Sementara
faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi, diantaranya:

Penghasilan – Penghasilan berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin


besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak barang
atau jasa, begitu juga sebaliknya.

Tingkat Pendidikan – Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam


melakukan kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya
tingkat konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.

Harga Barang dan Jasa – Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi
seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin
rendah, dan begitu juga sebaliknya.

Jumlah Keluarga – Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat
konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Jenis Kelamin – Kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda.
Hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.

Selera dan Gaya – Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal
berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih
tinggi ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.

Adat Istiadat dan Kebiasaan – Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga
mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakatnya.

Tingkat bunga Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari
tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan
mengurangi konsumsi.

Untuk lebih jelasnya silahkan buka link berikut:


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konsumsi/amp/

Anda mungkin juga menyukai