Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekonomi
Makro Syariah
Disusun oleh:
Kelompok 1
Dosen Pengampu:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”TEORI
KONSUMSI TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM ISLAM” ini. Makalah ini
merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah.
Salam dan salawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap
teguh dalam ajaran beliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan
kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhana wa Taala. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsumsi ............................................................................. 4
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran ............................................ 5
C. Jenis-Jenis Pengangguran....................................................................... 6
D. Beberapa Hal Yang Menyebabkan Pengangguran .................................. 7
2. INFLASI ........................................................................................................... 8
A. Pengertian Inflasi ................................................................................... 9
B. Jenis-Jenis Inflasi ................................................................................... 10
C. Faktor-Faktor Yang Menyebapkan Tejadinya Inflasi .............................. 11
D. Dampak dari Inflasi ............................................................................... 12
3. KEBIJAKAN PEMERINTAH ........................................................................ 13
A. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kebijakan Moneter ........................ 14
B. Kebijakan Fiskal .................................................................................... 15
C. Kebijakan Moneter ................................................................................ 16
4. CONTOH KASUS INFLASI, PENGANGGURAN DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAK UNTUK MENGATASINYA .............................................. 17
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18
A. Kesimpulan ........................................................................................... 19
B. Saran ..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, mereka
memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.
Hal ini bisa juga disebut sebagai interaksi yaitu adanya komunikasi satu sama
lain, diakibatkan adanya kebutuhan. Interaksi adalah salah satu dari kegiatan
muamalah.
Pada dasarnya setiap manusia selalu menginginkan kehidupannya di dunia
ini dalam keadaan bahagia, baik secara material maupun spiritual, individual
maupun sosial. Namun dalam praktiknya kebahagiaan multidimensi ini sangat
sulit diraih karena keterbatasan kemampuan manusia dalam memahami dan
menerjemahkan keinginannya secara komprehensif, keterbatasan dalam
menyeimbangkan antaraspek kehidupan maupun keterbatasan sumber daya yang
bisa digunakan untuk meraih kebahagiaan tersebut. Kebutuhan hidup manusia
yang semakin hari semakin meningkat, serta banyaknya bermunculan merk
barang, makanan, serta minuman yang menambah minat untuk membelinya
sedangkan kondisi ekonomi yang semakin hari menipis. Kebutuhan pokok
manusia berupa pangan, sandang, dan papan dalam kenyataannya adalah terbatas.
Setiap orang yang telah kenyang mengkonsumsi makanan tertentu, maka pada
saat itu sebenarnya kebutuhannya telah terpenuhi dan dia tidak menuntut untuk
makan makanan lainnya. Begitulah dengan pakaian setiap orang telah memiliki
beberapa potong saja, maka sebenarnya kebutuhan dia telah terpenuhi.
Perilaku konsumsi seperti di atas tentunya tidak dapat diterima begitu saja
dalam ekonomi Islam. Islam telah mengatur segala sesuatu terkait dengan
ekonomi, dan salah satunya adalah cara pemenuhan kebutuhan dengan cara
konsumsi itu sendiri. Ekonomi Islam tidak hanya mencari keuntungan semata
1
dalam segala kegiatannya tetapi juga mencari serta mengharapkan keberkahan dan
keridhoan dari sang pencipta sebagai tabungan atau pegangan diakhirat kelak,
serta menjunjung tinggi perilaku saling tolong menolong antar sesama serta
mempertimbangkan mashlahah daripada utilitas. Pencapaian mashlahah
merupakan tujuan dari syariat Islam (maqasid syariah), yang tentu saja harus
menjadi tujuan dari kegiatan konsumsi.
sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkannya, yang memuaskan,
bermanfaat, ataupun berkualitas tinggi, apakah memperhatikan halal-haramnya
atau tidak. Kecenderungan seseorang mengonsumsi suatu barang atau jasa yang
terjadi saat ini lebih mendahulukan keinginan semata saja serta rasa kepuasan
akan barang atau jasa tersebut.
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka masalah pokok dari
penelitian ini adalah mengenai “Teori Konsumsi Tabungan dan Investasi dalam
Islam”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faktor selera
3
3. Faktor kekayaan
5. Tingkat bunga
6. Tingkat harga
Sampai saat ini konsumsi riil masih dianggap fungsi dari pendapatan riil. Oleh
karenanya, naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat harga
dengan proporsi yang sama tidak akan mengalami perubahan terhadap konsumsi riil.
Tabungan merupakan suatu simpanan yang berupa uang dari pihak ke tiga
"perorangan" atau suatu badan usaha pada Bank, yang dimana penarikan uangnya
4
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media tertentu, tapi tidak dapat
menggunakan biyet giro, cek ataupun alat- alat lainnya yang sama.
Menurut Sadono sukirno tabungan adalah merupakan pendapatan rumah tangga yang
disimpan dilembaga keuangan dan tidak digunakan untuk membeli barang.
Jadi semakin banyak pendapatan yang diterima maka akan semakin banyak juga
pendapatan yang akan disisihkan oleh nasabah dan nantinya akan ditabungkan.
Jika semakin tinggi tingkat suku bunga dari simpanan uang di bank maka akan
semakin banyak individu-individu untuk menabung.
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset
berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan
pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu
tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi
disebut juga sebagai penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata
Bahasa Italia, investire yang berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana
atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau
5
pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan
dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua
pihak.
Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak
akan dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta
yang setelah melewati masa tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Investasi tidak
selalu berujung menghasilkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam
berinvestasi. Maka dari itu, penting sekali memahami jenis-jenis investasi dan
risikonya.
1. Suku bunga
6
Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para
investor untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperoleh untuk
investasi-investasi baru.
5. Situasi politik
Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor
terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa
investasi memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali
modal yang di tanam dan memperoleh keuntungan sehingga stabilitas politik jangka
panjang akan sangat diharapkan oleh para investor.
6. Kemajuan teknologi
Dengan adanya temuan-temuan teknologi baru (inovasi), maka akan semakin banyak
kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin tinggi
tingkat investasi yang akan dicapai.
Tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seperti jalan raya, listrik dan sistem
komunikasi akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di suatu
daerah.
Adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsu rumah
ranggan dengan pendapatan nasional dalam perekonomian.
C = konsumsi agregat
7
a = autonomous comsumption (tingkat konsumsi minimal untuk bertahan hidup
walaupun pendapatan = 0)
Contoh Soal:
Jika fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C 15+0,75 Yd, pendapatan yang
dapat dibelanjakan adalah Rp 30 milyar.
Penyelesaian:
S = 0,25 Yd - 15
0,25 Yd = 15
Yd=60 milyar
FUNGSI TABUNGAN
8
Fungsi tabungan adalah semua pendapatan setelah dikurangi dengan konsumsi. Pada
perekonomian yang lebih luas pengurang pendapat lebih banyak seperti pajak dan
lain lain.Fungsi tabungan secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
S= Yd-C
Y-tingkat pendapatan
C= tingkat konsumsi
Contoh Soal
Pembahasan
FUNGSI INVESTASI
Investasi yang menghasilkan profit apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan
lebih besar daripada nilai sekarang dari modal yang diinvestasikan. Nilai sekarang
dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Y=C+I
C = Pendapatan
Y = fungsi Konsumsi
I = Investasi
9
Contoh soal
Jika suatu perusahaan memiliki pendapatan sebesar 1.500 Miliar dan pengeluaran
untuk konsumsi sebesar 800 Miliar, maka berapakah investasi yang dilakukan
perusahan tersebut.
Jawaban :
Dik: Y = 1500
C=800
Dit: I=...?
=>I = 700 M
10
BAB III
PENUTUP
11
1. Pendapatan yang diterima
2. Hasrat untuk menabung
3. Tingkat suku bunga pada bank
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau
aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan
harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah
kurun waktu tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan di kemudian
hari inilah investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Factor-faktor yang mempengaruhi Investasi:
1. Suku bunga
2. Tingkat keuntungan investasi yang di ramalkan
3. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan perubahan nya
4. Keuntungan yang diperoleh
5. Situasi politik
6. Kemajuan teknologi
7. Kemudahan kemudaan yang diberikan pemerintah
12
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia, 2010. Teori Mikro Ekonomi (Suatu
Kencana.
Ali, Zainuddin. 2011. Metode Penelitian Hukum,Cet; III, Jakarta: Sinar Grafik.
Diana, Ilfi Nur. 2008. Hadis-hadis Ekonomi, Cet I; Malang: UIN-Malang Press.
Pers.
Najed, M. Nasri Hamang. 2013. Ekonomi Islam, Parepare: LBH Press STAIN
Parepare.
Naqvi, Syed Nawab Haider. 2003. Islam Economics and Siciety, terj. M. Saiful
13
14