Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI KONNSUMSI TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekonomi
Makro Syariah

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Ahmad Fauzan 3321001


2. Erwin Syaputra Pasaribu 3321002

Dosen Pengampu:

H. Harfandi., SE., M.Si

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
T. A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”TEORI
KONSUMSI TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM ISLAM” ini. Makalah ini
merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah.
Salam dan salawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap
teguh dalam ajaran beliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan
kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhana wa Taala. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.

Bukittinggi, 18 September 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsumsi ............................................................................. 4
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran ............................................ 5
C. Jenis-Jenis Pengangguran....................................................................... 6
D. Beberapa Hal Yang Menyebabkan Pengangguran .................................. 7
2. INFLASI ........................................................................................................... 8
A. Pengertian Inflasi ................................................................................... 9
B. Jenis-Jenis Inflasi ................................................................................... 10
C. Faktor-Faktor Yang Menyebapkan Tejadinya Inflasi .............................. 11
D. Dampak dari Inflasi ............................................................................... 12
3. KEBIJAKAN PEMERINTAH ........................................................................ 13
A. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kebijakan Moneter ........................ 14
B. Kebijakan Fiskal .................................................................................... 15
C. Kebijakan Moneter ................................................................................ 16
4. CONTOH KASUS INFLASI, PENGANGGURAN DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAK UNTUK MENGATASINYA .............................................. 17
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18
A. Kesimpulan ........................................................................................... 19
B. Saran ..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, mereka
memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.
Hal ini bisa juga disebut sebagai interaksi yaitu adanya komunikasi satu sama
lain, diakibatkan adanya kebutuhan. Interaksi adalah salah satu dari kegiatan
muamalah.
Pada dasarnya setiap manusia selalu menginginkan kehidupannya di dunia
ini dalam keadaan bahagia, baik secara material maupun spiritual, individual
maupun sosial. Namun dalam praktiknya kebahagiaan multidimensi ini sangat
sulit diraih karena keterbatasan kemampuan manusia dalam memahami dan
menerjemahkan keinginannya secara komprehensif, keterbatasan dalam
menyeimbangkan antaraspek kehidupan maupun keterbatasan sumber daya yang
bisa digunakan untuk meraih kebahagiaan tersebut. Kebutuhan hidup manusia
yang semakin hari semakin meningkat, serta banyaknya bermunculan merk
barang, makanan, serta minuman yang menambah minat untuk membelinya
sedangkan kondisi ekonomi yang semakin hari menipis. Kebutuhan pokok
manusia berupa pangan, sandang, dan papan dalam kenyataannya adalah terbatas.
Setiap orang yang telah kenyang mengkonsumsi makanan tertentu, maka pada
saat itu sebenarnya kebutuhannya telah terpenuhi dan dia tidak menuntut untuk
makan makanan lainnya. Begitulah dengan pakaian setiap orang telah memiliki
beberapa potong saja, maka sebenarnya kebutuhan dia telah terpenuhi.
Perilaku konsumsi seperti di atas tentunya tidak dapat diterima begitu saja
dalam ekonomi Islam. Islam telah mengatur segala sesuatu terkait dengan
ekonomi, dan salah satunya adalah cara pemenuhan kebutuhan dengan cara
konsumsi itu sendiri. Ekonomi Islam tidak hanya mencari keuntungan semata

1
dalam segala kegiatannya tetapi juga mencari serta mengharapkan keberkahan dan
keridhoan dari sang pencipta sebagai tabungan atau pegangan diakhirat kelak,
serta menjunjung tinggi perilaku saling tolong menolong antar sesama serta
mempertimbangkan mashlahah daripada utilitas. Pencapaian mashlahah
merupakan tujuan dari syariat Islam (maqasid syariah), yang tentu saja harus
menjadi tujuan dari kegiatan konsumsi.
sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkannya, yang memuaskan,
bermanfaat, ataupun berkualitas tinggi, apakah memperhatikan halal-haramnya
atau tidak. Kecenderungan seseorang mengonsumsi suatu barang atau jasa yang
terjadi saat ini lebih mendahulukan keinginan semata saja serta rasa kepuasan
akan barang atau jasa tersebut.
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka masalah pokok dari
penelitian ini adalah mengenai “Teori Konsumsi Tabungan dan Investasi dalam
Islam”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa yang dimaksud dengan Konsumsi Tabungan dan Investasi?
 Apa yang mempengaruhi factor konsumsi, tabungan dan investasi?
 Apa fungsi konsumsi, tabungan dan investasi?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Agar siswa memahami arti Konsumsi, Tabungan dan Investasi
2. Agar siswa memahami factor yang mempengaruhi Konsumsi, tabungan
dan investasi
3. Agar siswa memahami fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KONSUMSI

Konsumsi merupakan kegiatan dalam memanfaatkan atau menggunakan


barang dan jasa. Kegiatan konsumsi atau pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi
pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Akan tetapai dalam pembahasan ini, kita
akan memfokuskan konsumsi rumah tangga karena pengeluaran konsumsi rumah
tangga mempunyai porsi terbesar dalam pengeluaran konsumsi total. Mengingat
porsinya yang besar, maka konsumsi rumah tangga memiliki pengaruh yang kuat
terhadap stabilitas perekonomian.Samuelson dan Nordhaus (2001), konsumsi adalah
pengeluaran yang dilakukan guna memenuhi pembelian barang dan jasa untuk
mendapatkan kepuasan maupun untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut
Suparmoko, Selain faktor pendapatan, ada beberapa faktor faktor yang mempengarui
konsumsi masyarakat, diantaranya sebagai berikut:

1. Faktor selera

Setiap individu memiliki selera yang berbeda-beda meskipun terdapat


kesamaan seperti tingkat pendapatan dan memiliki usia yang sama. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan selera setiap individu.

2. Faktor sosial ekonomi

Meliputi, usia, pendidikan, dan keadaan keluarga yang memiliki pengaruh


terhadap pengeluaran konsumsi. Tingkat pendaptan akan lebih tinggi pada kelompok
usia muda dan mencapai puncak pada usia pertengahan dan pada akhirya turun saat
usia tua.

3
3. Faktor kekayaan

Kekayaan seseorang baik secara eksplisit maupun implisit dikategorikan


sebagai fungsi agregat dalam menentukan faktor konsumsi. Misalnya pada
pendapatan permanen yang dikemukanan dalam teori Friedman, Albert Ando dan
Franco Modiligliani, menyebutkan bahwa hasil bersih dari suatu kekayaan
merupakan faktor terpenting dalam menentukan konsumsi.

4. Keuntungan dan kerugian capital

Keuntungan capital dengan meningkatnya hasil bersih dari kapital akan


mendorong bertambahnya tingkat konsumsi, sebaliknya dengan terjadinnya kerugian
kapital akan mengurangi tingkat konsumsi masyarakat

5. Tingkat bunga

Para ahli ekonom klasik mengemukakan bahwa konsumsi merupakan fungsi


dari tingkat bunga. Mereka meyakini bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan
mengurangi konsumsi.

6. Tingkat harga

Sampai saat ini konsumsi riil masih dianggap fungsi dari pendapatan riil. Oleh
karenanya, naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat harga
dengan proporsi yang sama tidak akan mengalami perubahan terhadap konsumsi riil.

2.2 PENGERTIAN TABUNGAN

Tabungan merupakan suatu simpanan yang berupa uang dari pihak ke tiga
"perorangan" atau suatu badan usaha pada Bank, yang dimana penarikan uangnya

4
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media tertentu, tapi tidak dapat
menggunakan biyet giro, cek ataupun alat- alat lainnya yang sama.

Menurut Sadono sukirno tabungan adalah merupakan pendapatan rumah tangga yang
disimpan dilembaga keuangan dan tidak digunakan untuk membeli barang.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tabungan diantaranya sebagai


berikut :

1. Pendapat yang diterima

Jadi semakin banyak pendapatan yang diterima maka akan semakin banyak juga
pendapatan yang akan disisihkan oleh nasabah dan nantinya akan ditabungkan.

2. Hasrat untuk menabung

Hal ini merupakan keinginan pada masing-masing individu dalam menyisihkan


pendapatannya untuk ditabung.

3. Tingkat suku bunga pada bank

Jika semakin tinggi tingkat suku bunga dari simpanan uang di bank maka akan
semakin banyak individu-individu untuk menabung.

2.3 PENGERTIAN INVESTASI

Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset
berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan
pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu
tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi
disebut juga sebagai penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata
Bahasa Italia, investire yang berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana
atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau

5
pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan
dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua
pihak.

Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak
akan dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta
yang setelah melewati masa tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Investasi tidak
selalu berujung menghasilkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam
berinvestasi. Maka dari itu, penting sekali memahami jenis-jenis investasi dan
risikonya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain: (Sukirno, 2004).

1. Suku bunga

Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan


kepada para pemilik modal (investor).

2. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan

Ramalan mengenai keuntungan dimasa depan akan memberikan gambaran pada


investor mengenai jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan
dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-
barang modal yang diperlukan.

3. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya

Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat


akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand
meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (induced
invesment)

4. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan

6
Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para
investor untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperoleh untuk
investasi-investasi baru.

5. Situasi politik

Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor
terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa
investasi memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali
modal yang di tanam dan memperoleh keuntungan sehingga stabilitas politik jangka
panjang akan sangat diharapkan oleh para investor.

6. Kemajuan teknologi

Dengan adanya temuan-temuan teknologi baru (inovasi), maka akan semakin banyak
kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin tinggi
tingkat investasi yang akan dicapai.

7. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah

Tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seperti jalan raya, listrik dan sistem
komunikasi akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di suatu
daerah.

2.4 FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI

 FUNGSI KONSUMSI (C)

Adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsu rumah
ranggan dengan pendapatan nasional dalam perekonomian.

Fungsi konsumsi Keynes dapat dijabarkan dengan rumus

C=a+ MPC (Yd)

C = konsumsi agregat

7
a = autonomous comsumption (tingkat konsumsi minimal untuk bertahan hidup
walaupun pendapatan = 0)

Yd = Disposable Income; atau pendapatan yang siap dibelanjakan

Contoh Soal:

Jika fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C 15+0,75 Yd, pendapatan yang
dapat dibelanjakan adalah Rp 30 milyar.

1. Berapa nilai konsumsi agregat?

2. Berapa besar keseimbangan pendapatan nasional?

Penyelesaian:

1. Jika Yd = Rp 30 milyar, maka C = 15 +0,75 (30) .

Jawabannya adalah C = 37,5 milyar

2. Yd C+S atau S = Yd-C S Yd (15+0,75 Yd)

S = 0,25 Yd - 15

Keseimbangan pendapatan terjadi bila S=0

Jadi, 0=0,25 Yd-15

0,25 Yd = 15

Yd=60 milyar

C-15+0,75 (60) = 60 milyar

 FUNGSI TABUNGAN

8
Fungsi tabungan adalah semua pendapatan setelah dikurangi dengan konsumsi. Pada
perekonomian yang lebih luas pengurang pendapat lebih banyak seperti pajak dan
lain lain.Fungsi tabungan secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

S= Yd-C

S-Tingkat tabungan agregat

Y-tingkat pendapatan

C= tingkat konsumsi

Contoh Soal

Diketahui fungsi konsumsi C = 60 miliar +0,7Y. Jika pendapatan nasionalnya


Rp500.000 miliar, maka besarnya tabungan masyarakat adalah .....

Pembahasan

Jika Y500.000 miliar, maka

C=60+0,7 (500.000) = Rp350.060 miliar

S = Rp500.000 miliar - Rp350.060 miliar = Rp149.940 milyar

 FUNGSI INVESTASI

Investasi yang menghasilkan profit apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan
lebih besar daripada nilai sekarang dari modal yang diinvestasikan. Nilai sekarang
dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Y=C+I

C = Pendapatan

Y = fungsi Konsumsi

I = Investasi

9
Contoh soal

Jika suatu perusahaan memiliki pendapatan sebesar 1.500 Miliar dan pengeluaran
untuk konsumsi sebesar 800 Miliar, maka berapakah investasi yang dilakukan
perusahan tersebut.

Jawaban :

Dik: Y = 1500

C=800

Dit: I=...?

Jawab: => Y=C+I

maka, >I=Y-C =>I=1500-800

=>I = 700 M

10
BAB III
PENUTUP

Konsumsi merupakan kegiatan dalam memanfaatkan atau


menggunakan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi atau pengeluaran konsumsi
terdiri dari konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Akan tetapai
dalam pembahasan ini, kita akan memfokuskan konsumsi rumah tangga
karena pengeluaran konsumsi rumah tangga mempunyai porsi terbesar dalam
pengeluaran konsumsi total. Mengingat porsinya yang besar, maka konsumsi
rumah tangga memiliki pengaruh yang kuat terhadap stabilitas perekonomian.
Factor-factor yang mempengaruhi konsumsi yaitu:
1. Faktor selera
2. Faktor sosial ekonomi
3. Faktor kekayaan
4. Keuntungan dan kerugian capitan
5. Tingkat bunga
6. Tingkat harga
Tabungan merupakan suatu simpanan yang berupa uang dari pihak ke
tiga "perorangan" atau suatu badan usaha pada Bank, yang dimana penarikan
uangnya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media tertentu, tapi
tidak dapat menggunakan biyet giro, cek ataupun alat- alat lainnya yang sama.
Factor-faktor yang mempengaruhi Tabungan yaitu:

11
1. Pendapatan yang diterima
2. Hasrat untuk menabung
3. Tingkat suku bunga pada bank
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau
aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan
harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah
kurun waktu tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan di kemudian
hari inilah investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Factor-faktor yang mempengaruhi Investasi:
1. Suku bunga
2. Tingkat keuntungan investasi yang di ramalkan
3. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan perubahan nya
4. Keuntungan yang diperoleh
5. Situasi politik
6. Kemajuan teknologi
7. Kemudahan kemudaan yang diberikan pemerintah

12
DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia, 2010. Teori Mikro Ekonomi (Suatu

Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensiona). Jakarta:

Kencana.

Ali, Zainuddin. 2011. Metode Penelitian Hukum,Cet; III, Jakarta: Sinar Grafik.

Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa, Cet VII; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Diana, Ilfi Nur. 2008. Hadis-hadis Ekonomi, Cet I; Malang: UIN-Malang Press.

Karim, Adiwarman A. 2012. Ekonomi Mikro Islami, Cet; V, Jakarta: Rajawali

Pers.

Najed, M. Nasri Hamang. 2013. Ekonomi Islam, Parepare: LBH Press STAIN

Parepare.

Naqvi, Syed Nawab Haider. 2003. Islam Economics and Siciety, terj. M. Saiful

Anam dan Muhammad Ufuqul Mubin, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam,

(Cet I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

13
14

Anda mungkin juga menyukai