Anda di halaman 1dari 9

KONSUMSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas:


Mata Kuliah : PEREKONOMIAN INDONESIA

Dosen pengasuh : ODALIGOZIDUHU HALAWA,S.E.,M.M.

OLEH:
KELOMPOK 1 ( SATU )
1. AGUS JELTRI ZAI
2. AGUS KURNIAMAN LAOLI
3. ARMAN SANTO HAREFA
4. AMELIA RIMAGAWATI HULU
5. YUSTINUS LASE
6.

KELAS MB-4
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NIAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Mahakuasa yang telah mengizinkan kita
semua berada dalam kasih sayang, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Perekonomian Indonesia dengan waktu yang tepat. Dalam makalah ini kami membahas tentang
“Konsumsi ”. Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memperdalam pemahaman tentang
Konsumsi terhadap suatu Perekonomian, dalam suatu harapan mendapatkan ilmu yang baik
dalam memanfaatkan pengetahuan dengan baik.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman kami masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini, demikian kami ucapkan Terimakasih.

Penulis

Kelompok 1 (Satu)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………….
1. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………….
A. KONSUMSI………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………..
1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah Konsumsi adalah kegiatan membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan,
memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut. Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah nilai
belanja yang di lakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai kebutuhan dalam satu tahun tersebut.
Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan mereka yang lain
digolongkan pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang diproduksi untuk digunakan oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang konsumsi. Kegiatan produksi ada karena
ada yang mengkonsumsi, kegiatan konsumsi ada karena ada yang memproduksi, dan kegiatan produksi
muncul karena ada jarak antara konsumsi dan produksi. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang
dalam mengkonsumsi diantaranya pendapatan, tingkat harga, tingkat bunga dan sebagainya. Pendapatan
rumah tangga mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat konsumsi. Seiring dengan perkembangan
teknologi saat ini tingkat konsumsi di masyarakat juga dipengaruhi oleh penggunaan kartu kredit yang
dikeluarkan oleh bank. Jumlah penduduk juga 2 akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara
menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata seseorang atau keluarga relatif rendah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSUMSI
Defenisi konsumsi
konsumsi Secara umum, kegiatan konsumsi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari
produksi dan distribusi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pengertian konsumsi
adalah pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya).
Dengan kata lain, pengertian konsumsi adalah tindakan manusia untuk menghabiskan atau
mengurangi kegunaan (utility) suatu benda baik secara langsung atau tidak langsung – pada
pemuasan terakhir dari kebutuhannya.
Teori-Teori Konsumsi
a. John Maynard Keynes
Faktor terpenting yang menentukan besarnya pengeluaran rumah tangga, baik perorangan
maupun keseluruhan adalah pendapatan (income = Y). Income (Y) pada suatu waktu tertentu secara
sederhana dapat digunakan untuk keperluan konsumsi (consumption = C) dan di tabung (saving = S).
Secara matematis dituliskan :
Y = C+S
Pada saat tingkat income masyarakat sangat rendah pada umumnya pengeluaran rumah tangga
lebih besar dari pendapatan, sehingga pengeluaran konsumsi saat itu tidak hanya dibiayai oleh
pendapatan saja tetapi juga menggunakan sumber-sumber lain seperti tabungan dari waktu
sebelumnya, menjual harta rumah tangga atau meminjam. Selanjutnya pada suatu tingkat income yang
cukup tinggi, konsumsi rumah tangga akan sama besar dengan incomenya. Bila income meningkat lagi,
maka rumah tangga akan mengalami kondisi kelebihan income karena pada saat itu pengeluaran
pemerintah lebih rendah dari incomenya. Pada saat itulah rumah tangga dapat menabung kelebihan
income yang tidak digunakan untuk konsumsi.
Secara umum adanya pertambahan income (∆Y) diimbangi masyarakat dengan menambah
konsumsinya (∆C). Rasio perubahan terhadap perubahan income dikenal dengan kecenderungan
mengkonsumsi marginal (marginal propercity to consume = MPC).
Secara matematis ditulis :
MPC = ∆C/∆Y
Kenaikan income pada umumnya diiringi dengan kenaikan konsumsi rumah tangga, namun
kecenderungan menunjukkan bahwa perubahan konsumsi tersebut lebih kecil dibanding dengan
perubahan pendapatannya sehingga 0 ≤ MPC ≤ 1 dan terdapat selisih yang positif akan menjadi
tabungan (∆S).
Secara matematis ditulis :
∆Y = ∆C + ∆S b
b. Teori Irving Fisher Irving Fisher
menganalisa bagaimana seorang konsumen yang rasional dan berpandangan kedepan membuat
pilihan antara waktu yang berbeda (intemporal choice). Fisher menunjukkan kendala yang dihadapi
konsumen dan bagaimana mereka memilih antara konsumsi dan tanbungan. Ketika seseorang
memutuskan berapa banyak pendapatan yang dikonsumsi dan berapa banyak yang akan ditabung, dia
akan mempertimbangkan kondisi sekarang dan kondisi yang akan datang. Semakin banyak dia
konsumsi hari ini, maka semakin sedikit yang dia konsumsi dimasa yang akan datang.
Ada beberapa prinsip teori utilitas:
1. Barang (goods) yang dikonsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin besar manfaatnya.
Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin banyak justru mengurangi kenikmatan
hidup tidak dapat didefinisikan sebagai barang, misalnya penyakit.
2. Utilitas adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi barang. Dengan demikian
utilitas merupakan ukuran manfaat (kepuasan) bagi seseorang karena mengkonsumsi barang.
Keseluruhan manfaat yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi sejumlah barang disebut dengan
utilitas total (total utility) Utilitas marjinal (marginal utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh
karena menambah satu unit konsumsi barang tertentu.
3. Pada teori Utilitas berlaku hukum pertambahan manfaat yang makin menurun yaitu bahwa awalnya
sesorang konsumen mengkonsumsi satu unit barang tertentu akan memperoleh tambahan utilitas
(manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit konsumsi barang tersebut akan memberikan
tambahan utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan bahkan dapat memberikan manfaat negatif.
Dengan kata lain, utilitas marjinal mula-mula adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya
unit barang yang dikonsumsi.
4. Pada teori utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna berkaitan
dengan keputusan konsumsinya. Mereka dianggap (diasumsikan) mengetahui persis kualitas barang,
kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dsb.
Tujuan kegiatan konsumsi
Sebagaimana pengertian di atas, tujuan dari kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Bagi masyarakat
tradisional, kegiatan konsumsi adalah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sedangkan bagi masyarakat modern kegiatan konsumsi adalah bukan hanya untuk
mempertahankan hidup, tetapi juga untuk memperoleh kesenangan dan harga diri.
Kondisi pendapatan seseorang atau rumah tangga akan mempengaruhi tingkat konsumsinya.
Makin tinggi pendapatan, maka makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya,
makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. Barang-barang
yang diproduksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya merupakan
barang-barang konsumsi. Apabila pengeluaran pengeluaran konsumsi semua orang dalam suatu
negara dijumlahkan, maka hasilnya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat negara yang
bersangkutan.

Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi 


1. Dilakukan secara langsung
2. Barang konsumsi didapatkan dengan pengorbanan atau pembelian
3. Barang/jasa yang dibeli punya nilai manfaat
4. Kegiatan konsumsi adalah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
5. Barang dan jasa akan berkurang nilainya 

Fungsi kegiatan konsumsi


Selain pengertian konsumsi, kamu juga perlu mengenali fungsinya. Menurut Tim
Jackson, ada beberapa fungsi konsumsi, di antaranya adalah:

- Pemenuhan kebutuhan dasar

Konsumsi berfungsi untuk memenuhi serangkaian kebutuhan bahan dasar yang


terbatas. Ini terutama mencakup kebutuhan akan makanan dan tempat tinggal yang memadai.

- Kesejahteraan/kebahagiaan

Konsumsi seharusnya menghasilkan peningkatan kesejahteraan dengan membuat


segalanya lebih mudah dan lebih nyaman. Misalnya, mobil memberi manusia mobilitas yang
lebih besar. Selanjutnya manusia akan mengonsumsi barang atau jasa tertentu untuk
kesenangan.

- Daya tarik/afeksi

Orang merasa perlu untuk diidamkan. Ini adalah masalah persaingan sosial dan
seksual, perhatian dan kasih sayang. Dalam masyarakat konsumen, kebutuhan ini dipenuhi
dengan mengonsumsi barang-barang tertentu. Misalnya, mobil mewah dan mahal membuat
pemiliknya menarik, atau parfum atau sabun mandi tertentu membuat orang lebih menarik.

- Identitas

Perilaku manusia sebagai konsumen terkait erat dengan identitas pribadi dan kolektif.
Manusia adalah apa yang ia miliki. Barang konsumsi tertentu memainkan peran utama dalam
proses pembentukan identitas seperti pakaian, musik atau makanan. Orang-orang memakai
mode terbaru untuk mengidentifikasi dengan kelompok sosial tertentu, untuk memposisikan
diri di dalamnya, untuk membedakan diri dari kelompok lain dan untuk menunjukkan cita-cita
yang mereka pegang.

Manusia juga mengonsumsi untuk berkomunikasi. Produk yang dikonsumsi seringkali memiliki
arti simbolis bagi penggunanya. Misalnya membeli produk organik melambangkan pencarian
untuk dunia yang lebih baik.

- Kepentingan sosial

Tujuan konsumsi dapat berfungsi untuk membatasi posisi manusia dalam masyarakat,
memberi tingkat kepentingan sosial tertentu. Jenis konsumsi ini berfungsi untuk memposisikan
konsumen dalam hubungannya dengan orang lain, mendapatkan status tertentu dalam
masyarakat.

- Kebiasaan

Manusia mengonsumsi hal-hal tertentu tanpa disadari, karena kebiasaan. Manusia


tidak mempertanyakan pembelian tertentu karena itu adalah kebiasaan seumur hidup, yang
mencerminkan kebiasaan orang tua atau masyarakat pada umumnya. Ini dikenal sebagai efek
penguncian: masyarakat membuat diri mereka bergantung secara sosial dan material pada
barang-barang konsumsi tertentu.

Faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi

Menurut Suparmoko dalam Pengantar Ekonomi Makro, ada sejumlah faktor tang
memengaruhi konsumsi selain pendapatan. Ini meliputi:

- Selera. Konsumsi masing-masing individu berbeda meskipun individu tersebut mempunyai


umur dan pendapatan yang sama, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan selera pada
tiap individu.

- Faktor sosial ekonomi. Faktor sosial ekonomi seperti umur, pendidikan, dan keadaan
keluarga juga mempunyai pengaruh terhadap pengaluaran konsumsi. Pendapatan akan tinggi
pada kelompok umur muda dan mencapai puncaknya pada umur pertengahan dan akhirnya
turun pada umur tua.

- Kekayaan. Kekayaan secara eksplisit maupun implisit sering dimasukan dalam fungsi


agregat sebagai faktor yang menentukan tujuan konsumsi. Menurut Friedman, Albert Ando
dan Franco Modigliani menyatakan bahwa hasil bersih dari suatu kekayaan merupakan faktor
penting dalam menetukan konsumsi.

- Keuntungan kapital. Keuntungan kapital adalah yaitu dengan naiknya hasil bersih dari
kapital akan nmendorong tambahnya konsumsi, selebihnya dengan adanya kerugian kapital
akan mengurangi tujuan konsumsi.

- Tingkat bunga. Ahli-ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi


dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan
dan mengurangi konsumsi.

- Tingkat harga. Sejauh ini dianggap konsumsi riil merupakan fungsi dari pendapatan riil.
Oleh karena itu naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat harga
dengan proposi yang sama tidak akan merubah konsumsi riil.

Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi 

 Penghasilan. Semakin besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi
lebih banyak barang atau jasa, begitu juga sebaliknya.

 Tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat


konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
 Harga barang dan jasa. Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi
seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin
rendah, dan begitu juga sebaliknya.

 Jumlah keluarga. Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat
konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya.

 Jenis kelamin. Kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda.
Hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.

 Selera dan gaya. Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal
berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi
ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.

 Adat Istiadat dan kebiasaan. Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi
tingkat konsumsi masyarakatnya.

 Tingkat bunga. Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari
tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan
mengurangi konsumsi.

Dampak Positif Perilaku Konsumsi

Perilaku konsumsi memiliki pengaruh positif, di antaranya:

 Dapat menjaga keberlangsungan siklus ekonomi bagi konsumen serta produsen.

 Perilaku konsumsi dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau perekonomian menjadi lebih
maju.

 Perilaku konsumsi membuat arus perputaran barang serta jasa menjadi lebih cepat sebagai
konsekuensi atas tindakan dari konsumsi yang berkelanjutan. 

Perilaku konsumsi bagi produsen yaitu dapat meningkatkan produksi barang atau jasa yang
dijual. Sedangkan aspek positif perilaku konsumsi bagi konsumen merupakan pemenuhan kebutuhan
hidup. Selain itu, sikap konsumtif dari konsumen dapat mendatangkan permintaan yang kemudian
mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dampak Negatif Perilaku Konsumsi Perilaku

konsumsi juga memiliki aspek negatif, seperti:

 Sikap konsumtif maupun perilaku konsumsi dapat menyebabkan seorang individu menjadi tidak
hemat atau boros.

 Sifat tidak hemat atau boros tersebut menyebabkan seorang individu dapat terjebak utang.

 Perilaku konsumsi dapat menurunkan minat atau motivasi seseorang untuk menabung,
sehingga mengakibatkan sumber dana investasi pada bank menurun. 

Contoh Kegiatan Konsumsi dalam Kehidupan Sehari-hari

Kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terbatas gender, usia, maupun status
sosial dan jumlah kekayaan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas konsumsi atau pemanfaatan
barang dan jasa yang sering dilakukan oleh banyak orang. 

Contoh kegiatan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari antara lain seseorang membeli baju
untuk keluarganya menjelang hari raya, seseorang memesan layanan transportasi online untuk
berangkat bekerja, dan lain-lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan
Ponjong, Kabupaten Gunungkidul cenderung mengarah kepada makanan yaitu yaitu sebesar
65% dan sisanya non makanan yaitu sebesar 35%. Pada kelompok makanan, didominasi oleh
jenis padi-padian sebanyak 16,14% dan minyak sebanyak 6,61%. Kemudian pada kelompok
non makanan didominasi oleh jenis barang dan jasa sebanyak 12,62% dan keperluan pesta dan
upacara sebanyak 10,45% Pola konsumsi yang cenderung ke arah makanan, mengindikasikan
bahwa kesejahteraan rumah tangga pekerja tambang batu kapur di Desa Sidorejo, Kecamatan
Ponjong, Kabupaten Gunungkidul masih relatif rendah.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga pekerja tambang batu kapur di
Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul:

Anda mungkin juga menyukai