Anda di halaman 1dari 2

3 Budaya Organisasi

1. Kolaborasi antar setiap individu.


Bentuk budaya organisasi yang pertama adalah kolaborasi antar setiap individu. Kita
semua tahu bahwa berkelompok-kelompok berakhir sampai masa SMA. Tetapi,
kenyataannya tidak. Bergabung dengan beberapa orang dan membentuk suatu
kelompok di dunia kerja merupakan hal yang biasa. Disinilah dibutuhkan peran
pemimpin yang dapat mengimbau dan mendorong para karyawan untuk dapat
berkolaborasi dengan setiap orang, bukan hanya dengan orang dalam kelompok
tertentu. Ketika kita bekerjasama dengan seseorang yang memiliki sudut pandang yang
berbeda, ini akan menantang pola pikir dan menaikkan level kreativitas juga inovasi
yang kita miliki. Jadilah seorang yang memberikan contoh akan kolaborasi dalam
organisasi Anda, terlebih jika rekan pembaca merupakan pemimpin. Jika sebagai
pemimpin, Anda jarang berinteraksi dengan atasan dan karyawan di perusahaan, Anda
tidak akan pernah dianggap oleh mereka. Pemimpin merupakan orang utama yang
harus memastikan dan menunjukkan bahwa komunikasi dan kolaborasi yang terjalin
antar bagian dan departemen merupakan hal yang berharga. 
 
2. Tujuan yang melebihi fasilitas.
Bentuk budaya organisasi yang kedua adalah memiliki tujuan yang lebih dari fasilitas.
Tenang saja, saya tidak mengatakan bahwa fasilitas bukanlah hal yang penting, tetapi
justru sebaliknya. Fasilitas merupakan hal yang berkaitan dengan tujuan dan diberikan
secara sengaja. Setiap organisasi atau perusahaan haruslah memberikan fasilitas bagi
para pekerja. Beberapa pemimpin handal mempercayai bahwa salah satu cara untuk
menaklukkan hati para bawahannya adalah dengan memberikan mereka keuntungan
lain seperti makanan gratis, boleh membawa hewan peliharaan ke kantor, bahkan
sampai kepada happy hour yang dihabiskan dengan pergi ke kafe bersama. Jika rekan
pembaca melakukan hal tersebut pada karyawan ataupun bawahan Anda, mereka akan
menikmati fasilitas tersebut, tetapi mereka tidak akan mengakarkan diri mereka dengan
budaya organisasi. Jadi, untuk membentuk budaya dan nilai-nilai dalam organisasi,
Anda harus melibatkan seluruh orang dalam perusahaan Anda. Sehingga, nantinya
mereka akan menjalankan nilai-nilai tersebut dengan senang hati, bukan hanya sekedar
kata-kata. Nilai-nilai inti perusahaan Anda adalah yang menciptakan budaya Anda.
Nilai-nilai ini tidak bisa hanya sekadar ditulis di situs web atau di buku pegangan
perusahaan Anda, mereka harus dipraktikkan setiap hari.
 
3. Pemimpin yang terlalu mengambil alih. 
Bentuk budaya organisasi yang ketiga adalah pemimpin yang terlalu mengambil alih.
Sebagai pemimpin dari organisasi, Anda mungkin tergoda untuk menjadi pelopor dalam
setiap proyek dan inisiatif baru. Kebanyakan para manajer melakukan ini sebagai
alasan pengendalian kualitas, tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka memperkuat diri
sebagai pemimpin dan karyawan sebagai pengikut. Jika Anda memiliki tujuan untuk
memiliki banyak karyawan yang bertalenta, Anda harus memberikan ruang
pertumbuhan bagi mereka.

Referensi : https://www.studilmu.com/blogs/details/3-bentuk-budaya-organisasi

Anda mungkin juga menyukai