0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Tiga bentuk budaya organisasi yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah kolaborasi antar individu, memiliki tujuan yang melebihi fasilitas, dan pemimpin yang terlalu mengambil alih. Kolaborasi antar individu penting untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, tujuan organisasi harus melibatkan seluruh karyawan agar budaya terinternalisasi dengan baik, sedangkan pemimpin perlu memberikan ruang bagi karyawan untuk berke
Tiga bentuk budaya organisasi yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah kolaborasi antar individu, memiliki tujuan yang melebihi fasilitas, dan pemimpin yang terlalu mengambil alih. Kolaborasi antar individu penting untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, tujuan organisasi harus melibatkan seluruh karyawan agar budaya terinternalisasi dengan baik, sedangkan pemimpin perlu memberikan ruang bagi karyawan untuk berke
Tiga bentuk budaya organisasi yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah kolaborasi antar individu, memiliki tujuan yang melebihi fasilitas, dan pemimpin yang terlalu mengambil alih. Kolaborasi antar individu penting untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, tujuan organisasi harus melibatkan seluruh karyawan agar budaya terinternalisasi dengan baik, sedangkan pemimpin perlu memberikan ruang bagi karyawan untuk berke
Bentuk budaya organisasi yang pertama adalah kolaborasi antar setiap individu. Kita semua tahu bahwa berkelompok-kelompok berakhir sampai masa SMA. Tetapi, kenyataannya tidak. Bergabung dengan beberapa orang dan membentuk suatu kelompok di dunia kerja merupakan hal yang biasa. Disinilah dibutuhkan peran pemimpin yang dapat mengimbau dan mendorong para karyawan untuk dapat berkolaborasi dengan setiap orang, bukan hanya dengan orang dalam kelompok tertentu. Ketika kita bekerjasama dengan seseorang yang memiliki sudut pandang yang berbeda, ini akan menantang pola pikir dan menaikkan level kreativitas juga inovasi yang kita miliki. Jadilah seorang yang memberikan contoh akan kolaborasi dalam organisasi Anda, terlebih jika rekan pembaca merupakan pemimpin. Jika sebagai pemimpin, Anda jarang berinteraksi dengan atasan dan karyawan di perusahaan, Anda tidak akan pernah dianggap oleh mereka. Pemimpin merupakan orang utama yang harus memastikan dan menunjukkan bahwa komunikasi dan kolaborasi yang terjalin antar bagian dan departemen merupakan hal yang berharga.
2. Tujuan yang melebihi fasilitas. Bentuk budaya organisasi yang kedua adalah memiliki tujuan yang lebih dari fasilitas. Tenang saja, saya tidak mengatakan bahwa fasilitas bukanlah hal yang penting, tetapi justru sebaliknya. Fasilitas merupakan hal yang berkaitan dengan tujuan dan diberikan secara sengaja. Setiap organisasi atau perusahaan haruslah memberikan fasilitas bagi para pekerja. Beberapa pemimpin handal mempercayai bahwa salah satu cara untuk menaklukkan hati para bawahannya adalah dengan memberikan mereka keuntungan lain seperti makanan gratis, boleh membawa hewan peliharaan ke kantor, bahkan sampai kepada happy hour yang dihabiskan dengan pergi ke kafe bersama. Jika rekan pembaca melakukan hal tersebut pada karyawan ataupun bawahan Anda, mereka akan menikmati fasilitas tersebut, tetapi mereka tidak akan mengakarkan diri mereka dengan budaya organisasi. Jadi, untuk membentuk budaya dan nilai-nilai dalam organisasi, Anda harus melibatkan seluruh orang dalam perusahaan Anda. Sehingga, nantinya mereka akan menjalankan nilai-nilai tersebut dengan senang hati, bukan hanya sekedar kata-kata. Nilai-nilai inti perusahaan Anda adalah yang menciptakan budaya Anda. Nilai-nilai ini tidak bisa hanya sekadar ditulis di situs web atau di buku pegangan perusahaan Anda, mereka harus dipraktikkan setiap hari.
3. Pemimpin yang terlalu mengambil alih. Bentuk budaya organisasi yang ketiga adalah pemimpin yang terlalu mengambil alih. Sebagai pemimpin dari organisasi, Anda mungkin tergoda untuk menjadi pelopor dalam setiap proyek dan inisiatif baru. Kebanyakan para manajer melakukan ini sebagai alasan pengendalian kualitas, tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka memperkuat diri sebagai pemimpin dan karyawan sebagai pengikut. Jika Anda memiliki tujuan untuk memiliki banyak karyawan yang bertalenta, Anda harus memberikan ruang pertumbuhan bagi mereka.