Karakteristik individu atau karyawan adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
mempengaruhi seseorang untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan
pribadinya. Sikap dan nilai tersebut memberikan kekuatan untuk mendorong individu
bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Apabila individu termotivasi, maka individu
akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu karena dapat memuaskan
keinginannya.
Karakteristik karyawan juga dipengaruhi oleh budaya organisasi dan lingkungan
kerja.
Budaya organisasi adalah sistem nilai yang dianut oleh anggota organisasi yang
kemudian mempengaruhi cara mereka dalam bekerja, berperilaku dan beraktivitas.
Budaya organisasi juga menggambarkan keyakinan dan nilai-nilai organisasi dan
bagaimana karyawan berperilaku di dalamnya. Misalnya, budaya perusahaan dapat
mencakup aturan berpakaian organisasi atau apakah hubungan antara manajemen dan
tim mereka bersifat kasual atau formal. Dari uraian tersebut dapat dikatahui bahwa
PT. ABC mempunyai budaya organisasi yang baik, dimana semua karyawannya
dituntut untuk selalu belajar sehingga memiliki pengetahuan yang luas tentang produk
perusahaannya serta diberi kebebasan untuk mengerjakan proyek sesuai passion di
luar pekerjaan utama mereka. Selain itu, di ruang rapat, ruang santai, ruang dapur,
bahkan di halaman perusahaan, para karyawan terbiasa bertemu, belajar dan bekerja
dengan para pemimpin, manajer, pemikir, dan karyawan di perusahaannya. Sehingga
masalah teknis, manajerial dapat terselesaikan dengan baik.
Budaya organisasi merupakan hal penting bagi suatu perusahaan untuk membentuk individu
yang berada di dalamnya memiliki nilai dan tujuan yang seirama dalam membangun
perusahaan. Suatu budaya organisasi yang telah terbentuk dan internalisasi dengan kuat akan
tercermin pada sikap dan perilaku karyawan yang bekerja di sana. Untuk itu, sebuah
organisasi harus memiliki budaya yang kokoh agar menjadi benefit tersendiri bagi
perusahaan. Berikut langkah yang bisa dilakukan PT. XYZ dalam membangun budaya
Cara membentuk budaya organisasi diawali dengan menetapkan nilai-nilai dasar dan
tujuan perusahaan. Budaya organisasi yang kuat tidak terlahir dengan sendirinya, tetapi
karena secara disengaja (by design) telah dikembangkan oleh para pemimpin organisasi
tersebut. Budaya organisasi nantinya akan berperan sebagai identitas yang melekat
pada citra perusahaan. Oleh karena itu perlu kehati-hatian agar dapat menentukan
nilai dasar yang kuat. Nilai dan tujuan ini kemudian dikembangkan ke dalam visi dan
misi perusahaan. Sehingga, memiliki cakupan yang lebih konkret dan komprehensif.
Ketika visi dan misi perusahaan telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah
mengembangkan standar sikap atau perilaku yang menggambarkan bagaimana visi dan misi
tersebut diterapkan. Misalnya misi yang akan dilakukan oleh organisasi adalah menjadi
produsen makanan yang bervariasi dan inovatif maka karyawan dituntut agar selalu belajar
untuk mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan informasi guna mengetahui minat
pasar.
Ketika organisasi telah membuat dan mengembangkan standar sikap dan perilaku yang jelas
mengkomunikasikan dengan media yang tepat ke semua jajaran karyawan. Dimulai dari level
pemimpin, karyawan level menengah hingga jajaran karyawan tingkat pelaksana. Para
pimpinan atau manajer juga perlu hadir sebagai contoh atau role-model yang benar-benar
Setelah standard perilaku tersosialisasikan dan para pemimpin hadir sebagai role-model,
maka untuk membuat seluruh karyawan benar-benar menghidupinya akan diperlukan sarana
ABC ingin memberikan produk yang bervariasi dan inovatif maka perusahaan perlu
memberikan pelatihan-pelatihan untuk para penyedia layanan dengan harapan dapat memiliki
Pelatihan ini juga yang membekali para karyawan untuk memiliki level pengetahuan yang
sama, ketrampilan yang terus dilatih dan motivasi diri untuk melakukan standar sikap dan
perilaku tersebut. Pelatihan juga dapat menjadi kesempatan yang tepat untuk para pemimpin
untuk memotivasi para karyawan menghidupi nilai-nilai yang ada dan mencapai sukses
bersama.
Setelah program-program pelatihan dijalankan, tetapi ada kalanya beberapa karyawan yang
tidak menaatinya atau belum dapat melakukannya dengan maksimal. Hal ini bisa diatasi
dengan memberikan dukungan bagi mereka, yang dapat diberikan melalui dua pendekatan.
Yang pertama adalah dengan pendekatan pemberian penghargaan bagi karyawan yang
menerapkan sikap dan perilaku yang sudah ditentukan dengan baik. Sementara yang kedua
adalah dengan memberikan konsekuensi bagi karyawan yang tidak berkerja dan bersikap
Cara ini membantu untuk mengukur kesesuaian antara kinerja dengan sikap atau perilaku
yang selama ini ditunjukkan oleh karyawan. Dengan mengevaluasi secara berkala dapat
membuat karyawan terdorong untuk memperhatikan perilaku dan sikap kerjanya. Hendaknya
juga pimpinan atau manajer melakukan penilaian dan evaluasi ini dengan cara yang
memotivasi, misalnya dengan pendekatan dua arah atau diskusi yang terbuka dalam
3. Langkah apa yang sebaiknya dilakukan PT.XYZ untuk dapat bersaing dengan produk yang
Langkah yang sebaiknya dilakukan PT.XYZ agar dapat bersaing dengan PT. ABC:
Dengan mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan pesaing, apa
yang membuat pelanggan puas dan loyal kepada brand tersebut, dan inovasi apa yang
pesaing berikan dalam produk mereka. secara tidak langsung akan menentukan
situasi pasar yang ditargetkan sehingga dapat memunculkan inspirasi yang lebih luas
kebutuhan para konsumen, juga menjadi salah satu faktor penting yang perlu
diperhatikan.
2. Menciptakan produk yang unik
Produk yang ditawarkan ke pasar harus memiliki sisi yang berbeda, unik, dan otentik
dari apa yang sudah ada selama ini. Berikan inovasi pada produk yang akan dijual
agar memiliki ciri khas yang berbeda dengan milik pesaing, sehingga konsumen juga
mendapatkan pilihan yang berbeda. Konsumen juga butuh sesuatu yang berbeda dari
apa yang selama ini mereka konsumsi, tonjolkan apa yang tidak ditawarkan oleh
Selain keunikan produk, harga yang kompetitif juga berguna agar konsumen tertarik
bukan berarti harus menurunkan harga yang membuat rugi perusahaan, tapi dengan
seimbang tidak usah terlalu mahal dan sesuaikan dengan kualitas. Contohnya dengan
mengadakan program - program promo seperti cashback dan diskon bagi konsumen
yang memberikan rekomendasi produk pada temannya atau promo buy 1 get 1 jika
Mengajak pihak - pihak yang terkait untuk bekerja sama juga menjadi salah satu
strategi agar PT. XYZ memiliki keunikan dengan penawaran yang berbeda dari
pesaing. Hal ini juga dapat memberikan ide segar untuk inovasi produk, serta menjadi
Ada banyak acara - acara offline seperti konferensi startup, festival musik, dan
pameran setiap akhir pekan atau di hari - hari tertentu. Terutama di kota - kota besar,
acara yang melibatkan banyak orang menjadi tempat yang pas bagi PT. XYZ untuk
—-------
1. Apa pendekatan yang digunakan oleh PT. PLN dalam mengelola manajemen SDM?
Metode pendekatan Manajemen SDM yang digunakan oleh PT. PLN adalah metode
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa organisasi atau perusahaan adalah suatu
sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks. Manajer menyadari
dan mengakui bahwa tujuan organisasi atau perusahaan akan tercapai jika tercipta lingkungan
yang harmonis yang akan melahirkan kerjasama yang baik antara pihak atasan dan pihak
Pemikiran ini didasari oleh adanya saling ketergantungan, interaksi, dan keterkaitan antara
sesama karyawan. Setiap sistem senantiasa berkaitan, baik dengan sebuah sistem yang lebih
luas dan lebih tinggi tingkatannya, maupun dengan subsistem sendiri yang mewakili integrasi
berbagai sistem dari berbagai tingkatan yang lebih rendah. Perusahaan akan tumbuh dan
berkembang jika sistem sosial terintegrasi dalam satu sistem yang harmonis serta berinteraksi
dengan baik.
Pendekatan sistem sosial ini hendaknya menekankan kepada kesadaran atas tugas dan
tanggung jawab setiap individu maupun kelompok yang didasari oleh sebuah pemahaman
bersama dari sebuah sistem nilai sehingga kinerja karyawan lebih optimal.
Pendekatan yang digunakan PT. PLN dalam mengelola SDM adalah pendekatan sistem
yaitu pendekatan yang mempertimbangkan SDM sebagai suatu kelompok atau
organisasi, dimana perlakuan yang diberlakukan juga harus memperhatikan perlakuan
terhadap group dan bersifatmulti perspektif dalam penerapannya. Contoh pendekatan ini
adalah pihak manajemen PT. PLN menggali informasi tentang kebutuhan kompetensi
perusahaan dan informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh pegawai melalui
penerapan aturan, sistem, pedoman, manual ataupun petunjuk kerja. Serta kegiatan dan
kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja atau disebut dengan Diklat
(Program pendidikan dan pelatihan pegawai). Dengan diselenggarakannya diklat
tersebut, diharapkan, perusahaan akan mendapatkan pegawai yang berkompeten dan
mampu mengoptimalkan potensi diri dalam berkarier di perseroan, sehingga setiap
pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat profesi yang sesuai dengan bidang
kompetensi yang dimiliki. Selain itu langkah-langkah pengangganan SDM PT.PLN
(PERSERO) dilakukan pada faktor eksternal dari diri karyawan yakni penyiapan job
description, menetapkan pola gaya kepemimpinan, serta mengembangkan budaya
pekerjaan berbasi kompetensi pada perusahaan atau kondisi lingkungan kerjanya.
3. Langkah-langkah apa saja yang diambil PT PLN untuk dapat menerapkan Manajemen
SDM tersebut?
Berdasarkan uraian soal, langkah-langkah yang diambil PT PLN untuk dapat menerapkan
pengembangan karyawan.
Organisasi yang merupakan organ yang sangat penting melakukan tindaklanjut atas
3. Bagian SDM dan Organisasi PT.PLN ini melakukan pendekatan yang sistematik dan
modern dalam mengelola sumber daya manusia dengan didasarkan pada dua hal yaitu,
4. Mengadakan program pendidikan dan pelatihan kerja atau disebut dengan Diklat
pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat profesi yang sesuai dengan
PT.PLN (PERSERO) dilakukan pada faktor eksternal dari diri karyawan yakni
penyiapan job description, menetapkan pola gaya kepemimpinan, serta
lingkungan kerjanya.
Sumber referensi:
https://www.cermati.com/artikel/budaya-organisasi
https://actconsulting.co/4-cara-membentuk-budaya-organisasi-di-perusahaan/
https://perpuskampus.com/metode-pedekatan-manajemen-sumber-daya-manusia/