Anda di halaman 1dari 9

1. Mengapa karyawan PT. ABC memiliki karakteristik yang berbeda dengan PT.XYZ?

Karakteristik individu atau karyawan adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
mempengaruhi seseorang untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan
pribadinya. Sikap dan nilai tersebut memberikan kekuatan untuk mendorong individu
bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Apabila individu termotivasi, maka individu
akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu karena dapat memuaskan
keinginannya.
Karakteristik karyawan juga dipengaruhi oleh budaya organisasi dan lingkungan
kerja.

Budaya organisasi adalah sistem nilai yang dianut oleh anggota organisasi yang
kemudian mempengaruhi cara mereka dalam bekerja, berperilaku dan beraktivitas.
Budaya organisasi juga menggambarkan keyakinan dan nilai-nilai organisasi dan
bagaimana karyawan berperilaku di dalamnya. Misalnya, budaya perusahaan dapat
mencakup aturan berpakaian organisasi atau apakah hubungan antara manajemen dan
tim mereka bersifat kasual atau formal. Dari uraian tersebut dapat dikatahui bahwa
PT. ABC mempunyai budaya organisasi yang baik, dimana semua karyawannya
dituntut untuk selalu belajar sehingga memiliki pengetahuan yang luas tentang produk
perusahaannya serta diberi kebebasan untuk mengerjakan proyek sesuai passion di
luar pekerjaan utama mereka. Selain itu, di ruang rapat, ruang santai, ruang dapur,
bahkan di halaman perusahaan, para karyawan terbiasa bertemu, belajar dan bekerja
dengan para pemimpin, manajer, pemikir, dan karyawan di perusahaannya. Sehingga
masalah teknis, manajerial dapat terselesaikan dengan baik.

Sedangkan lingkungan kerja adalah serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan


kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para karyawan yang
bekerja di dalam lingkungan tersebut. Lingkungan kerja berpengaruh langsung
terhadap karyawan yang melaksanakan kegiatan di dalam perusahaan.
Ketidaksesuaian lingkungan kerja di setiap perusahaan dapat menciptakan
ketidaknyamanan bagi karyawan dalam mengerjakan tugas-tugasnya, hal tersebut
dapat membuat para karyawan tidak berkerja secara efektif dan efisien.
Salah satu pengaruh lingkungan kerja yang membuat perbedaan karakteristik
karyawan PT. ABC dan PT. XYZ adalah adanya hubungan antar karyawan.
Hubungan antar karyawan yang tidak harmonis dapat menimbulkan perasaan tertekan
kepada karyawan yang berakibat pada menurunnya gairah kerja karyawan yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada kinerja karyawan tersebut. PT ABC berusaha
membuat hubungan antar karyawan yang harmonis dengan memfasilitasi karyawan
untuk bisa bekerja, belajar dan bersantai sambil bermain ping pong, biliar, dan
foosball alias table football. Meja-meja permainan ini terletak di beberapa tempat
dalam gedung. Bagi para karyawan yang hobi "berolahraga jempol", PT ABC juga
menyediakan perlengkapan video game. Sehingga hubungan pribadi terjalin akrab
mulai dari pimpinan teratas sampai dengan karyawan bawah.
2. Apa yang harus dilakukan PT. XYZ untuk membentuk budaya oraganisasi baru
seperti PT.ABC?

Budaya organisasi merupakan hal penting bagi suatu perusahaan untuk membentuk individu

yang berada di dalamnya memiliki nilai dan tujuan yang seirama dalam membangun

perusahaan. Suatu budaya organisasi yang telah terbentuk dan internalisasi dengan kuat akan

tercermin pada sikap dan perilaku karyawan yang bekerja di sana. Untuk itu, sebuah

organisasi harus memiliki budaya yang kokoh agar menjadi benefit tersendiri bagi

perusahaan. Berikut langkah yang bisa dilakukan PT. XYZ dalam membangun budaya

organisasi baru yang kuat yaitu:

1. Menetapkan visi dan misi

Cara membentuk budaya organisasi diawali dengan menetapkan nilai-nilai dasar dan
tujuan perusahaan. Budaya organisasi yang kuat tidak terlahir dengan sendirinya, tetapi
karena secara disengaja (by design) telah dikembangkan oleh para pemimpin organisasi
tersebut. Budaya organisasi nantinya akan berperan sebagai identitas yang melekat
pada citra perusahaan. Oleh karena itu perlu kehati-hatian agar dapat menentukan
nilai dasar yang kuat. Nilai dan tujuan ini kemudian dikembangkan ke dalam visi dan
misi perusahaan. Sehingga, memiliki cakupan yang lebih konkret dan komprehensif.

2. Mengembangkan standar perilaku sebagai nilai.

Ketika visi dan misi perusahaan telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah

mengembangkan standar sikap atau perilaku yang menggambarkan bagaimana visi dan misi

tersebut diterapkan. Misalnya misi yang akan dilakukan oleh organisasi adalah menjadi

produsen makanan yang bervariasi dan inovatif maka karyawan dituntut agar selalu belajar

untuk mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan informasi guna mengetahui minat

pasar.

3. Komunikasikan standar perilaku secara efektif

Ketika organisasi telah membuat dan mengembangkan standar sikap dan perilaku yang jelas

dan terukur, maka langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan


kepada semua karyawan secara efektif. Pada langkah ini pimpinan atau manajer perlu

mengkomunikasikan dengan media yang tepat ke semua jajaran karyawan. Dimulai dari level

pemimpin, karyawan level menengah hingga jajaran karyawan tingkat pelaksana. Para

pimpinan atau manajer juga perlu hadir sebagai contoh atau role-model yang benar-benar

menjalankan standar perilaku tersebut di keseharian mereka.

4. Implementasi melalui pelatihan & pengembangan

Setelah standard perilaku tersosialisasikan dan para pemimpin hadir sebagai role-model,

maka untuk membuat seluruh karyawan benar-benar menghidupinya akan diperlukan sarana

untuk memfasilitasi dan memastikan perilaku-perilaku tersebut dilakukan. Misalnya PT.

ABC ingin memberikan produk yang bervariasi dan inovatif maka perusahaan perlu

memberikan pelatihan-pelatihan untuk para penyedia layanan dengan harapan dapat memiliki

ketrampilan sesuai target perilaku yang dipersyaratkan.

Pelatihan ini juga yang membekali para karyawan untuk memiliki level pengetahuan yang

sama, ketrampilan yang terus dilatih dan motivasi diri untuk melakukan standar sikap dan

perilaku tersebut. Pelatihan juga dapat menjadi kesempatan yang tepat untuk para pemimpin

untuk memotivasi para karyawan menghidupi nilai-nilai yang ada dan mencapai sukses

bersama.

5. Apresiasi dan konsekuensi

Setelah program-program pelatihan dijalankan, tetapi ada kalanya beberapa karyawan yang

tidak menaatinya atau belum dapat melakukannya dengan maksimal. Hal ini bisa diatasi

dengan memberikan dukungan bagi mereka, yang dapat diberikan melalui dua pendekatan.

Yang pertama adalah dengan pendekatan pemberian penghargaan bagi karyawan yang

menerapkan sikap dan perilaku yang sudah ditentukan dengan baik. Sementara yang kedua

adalah dengan memberikan konsekuensi bagi karyawan yang tidak berkerja dan bersikap

sesuai dengan standar yang telah ditentukan.


6. Evaluasi kedalam penilaian kinerja secara berkala

Cara ini membantu untuk mengukur kesesuaian antara kinerja dengan sikap atau perilaku

yang selama ini ditunjukkan oleh karyawan. Dengan mengevaluasi secara berkala dapat

membuat karyawan terdorong untuk memperhatikan perilaku dan sikap kerjanya. Hendaknya

juga pimpinan atau manajer melakukan penilaian dan evaluasi ini dengan cara yang

memotivasi, misalnya dengan pendekatan dua arah atau diskusi yang terbuka dalam

memberikan penilaian kinerja ini pada semua karyawan.

3. Langkah apa yang sebaiknya dilakukan PT.XYZ untuk dapat bersaing dengan produk yang

dihasilkan oleh PT.ABC?

Langkah yang sebaiknya dilakukan PT.XYZ agar dapat bersaing dengan PT. ABC:

1. Melakukan riset dan mengamati pesaing

Dengan mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan pesaing, apa

yang membuat pelanggan puas dan loyal kepada brand tersebut, dan inovasi apa yang

pesaing berikan dalam produk mereka. secara tidak langsung akan menentukan

bagaimana cara menghadapinya. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui

situasi pasar yang ditargetkan sehingga dapat memunculkan inspirasi yang lebih luas

ketika menawarkan suatu produk kepada konsumen. Perubahan minat dan

kebutuhan para konsumen, juga menjadi salah satu faktor penting yang perlu

diperhatikan.
2. Menciptakan produk yang unik

Produk yang ditawarkan ke pasar harus memiliki sisi yang berbeda, unik, dan otentik

dari apa yang sudah ada selama ini. Berikan inovasi pada produk yang akan dijual

agar memiliki ciri khas yang berbeda dengan milik pesaing, sehingga konsumen juga

mendapatkan pilihan yang berbeda. Konsumen juga butuh sesuatu yang berbeda dari

apa yang selama ini mereka konsumsi, tonjolkan apa yang tidak ditawarkan oleh

pesaing sehingga produk atau jasa bisa menjadi komoditas baru.

3. Menawarkan harga yang bersaing

Selain keunikan produk, harga yang kompetitif juga berguna agar konsumen tertarik

menggunakan alternatif produk yang ditawarkan. Memberikan harga yang bersaing,

bukan berarti harus menurunkan harga yang membuat rugi perusahaan, tapi dengan

seimbang tidak usah terlalu mahal dan sesuaikan dengan kualitas. Contohnya dengan

mengadakan program - program promo seperti cashback dan diskon bagi konsumen

yang memberikan rekomendasi produk pada temannya atau promo buy 1 get 1 jika

melakukan transaksi dengan sejumlah harga yang ditetapkan.

4. Berkolaborasi Dengan Mitra Usaha

Mengajak pihak - pihak yang terkait untuk bekerja sama juga menjadi salah satu

strategi agar PT. XYZ memiliki keunikan dengan penawaran yang berbeda dari

pesaing. Hal ini juga dapat memberikan ide segar untuk inovasi produk, serta menjadi

solusi untuk menembus segmen pasar yang baru.


5. Aktif berpartisipasi dalam offline event sebagai ajang promosi

Ada banyak acara - acara offline seperti konferensi startup, festival musik, dan

pameran setiap akhir pekan atau di hari - hari tertentu. Terutama di kota - kota besar,

acara yang melibatkan banyak orang menjadi tempat yang pas bagi PT. XYZ untuk

memperkenalkan kepada target market secara langsung tentang produknya. Selain

mempresentasikan secara langsung, perusahaan juga berpotensi mendapatkan mitra

kerja sama dan investor lewat sesi networking selama acara.

—-------

1. Apa pendekatan yang digunakan oleh PT. PLN dalam mengelola manajemen SDM?

Metode pendekatan Manajemen SDM yang digunakan oleh PT. PLN adalah metode

pendekatan sistem sosial.

Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa organisasi atau perusahaan adalah suatu

sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks. Manajer menyadari

dan mengakui bahwa tujuan organisasi atau perusahaan akan tercapai jika tercipta lingkungan

yang harmonis yang akan melahirkan kerjasama yang baik antara pihak atasan dan pihak

bawahan dalam suatu organisasi (Malayu S.P. Hasibuan:2006).

Pemikiran ini didasari oleh adanya saling ketergantungan, interaksi, dan keterkaitan antara

sesama karyawan. Setiap sistem senantiasa berkaitan, baik dengan sebuah sistem yang lebih

luas dan lebih tinggi tingkatannya, maupun dengan subsistem sendiri yang mewakili integrasi

berbagai sistem dari berbagai tingkatan yang lebih rendah. Perusahaan akan tumbuh dan
berkembang jika sistem sosial terintegrasi dalam satu sistem yang harmonis serta berinteraksi

dengan baik.

Pendekatan sistem sosial ini hendaknya menekankan kepada kesadaran atas tugas dan

tanggung jawab setiap individu maupun kelompok yang didasari oleh sebuah pemahaman

bersama dari sebuah sistem nilai sehingga kinerja karyawan lebih optimal.

2. Pendekatan apa yang digunakan PT. PLN dalam Mengelola SDM?

Pendekatan yang digunakan PT. PLN dalam mengelola SDM adalah pendekatan sistem
yaitu pendekatan yang mempertimbangkan SDM sebagai suatu kelompok atau
organisasi, dimana perlakuan yang diberlakukan juga harus memperhatikan perlakuan
terhadap group dan bersifatmulti perspektif dalam penerapannya. Contoh pendekatan ini
adalah pihak manajemen PT. PLN menggali informasi tentang kebutuhan kompetensi
perusahaan dan informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh pegawai melalui
penerapan aturan, sistem, pedoman, manual ataupun petunjuk kerja. Serta kegiatan dan
kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja atau disebut dengan Diklat
(Program pendidikan dan pelatihan pegawai). Dengan diselenggarakannya diklat
tersebut, diharapkan, perusahaan akan mendapatkan pegawai yang berkompeten dan
mampu mengoptimalkan potensi diri dalam berkarier di perseroan, sehingga setiap
pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat profesi yang sesuai dengan bidang
kompetensi yang dimiliki. Selain itu langkah-langkah pengangganan SDM PT.PLN
(PERSERO) dilakukan pada faktor eksternal dari diri karyawan yakni penyiapan job
description, menetapkan pola gaya kepemimpinan, serta mengembangkan budaya
pekerjaan berbasi kompetensi pada perusahaan atau kondisi lingkungan kerjanya.

3. Langkah-langkah apa saja yang diambil PT PLN untuk dapat menerapkan Manajemen

SDM tersebut?
Berdasarkan uraian soal, langkah-langkah yang diambil PT PLN untuk dapat menerapkan

Manajemen SDM adalah:

1. Melakukan survei kepada karyawan terkait kondisi kinerja perusahaan maupun

pengembangan karyawan.

2. Selanjutnya struktur organisasi PT.PLN (PERSERO) yaitu bagian SDM dan

Organisasi yang merupakan organ yang sangat penting melakukan tindaklanjut atas

survei tersebut. Langkahlangkah penanganan pelbagai masalah pada ruang lingkup

karyawan di PT.PLN (PERSERO) dilakukan. Mulai dari melakukan menganalisis

kebutuhan pengembangan sumber daya manusia untuk memastikan kesesuaian antara

kompetensi jabatan dengan kebutuhan kompetensi jabatan, membuat pemantauan

berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian manajemen dalam pengambilan

keputusan, menganalisis kebutuhan diklat yang diperlukan dan melakukan

pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi pegawai.

3. Bagian SDM dan Organisasi PT.PLN ini melakukan pendekatan yang sistematik dan

modern dalam mengelola sumber daya manusia dengan didasarkan pada dua hal yaitu,

informasi tentang kebutuhan kompetensi perusahaan dan informasi tentang

kompetensi yang dimiliki oleh pegawai.

4. Mengadakan program pendidikan dan pelatihan kerja atau disebut dengan Diklat

(Program pendidikan dan pelatihan pegawai). Dengan diselenggarakannya diklat

tersebut, diharapkan, perusahaan akan mendapatkan pegawai yang berkompeten dan

mampu mengoptimalkan potensi diri dalam berkarier di perseroan, sehingga setiap

pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat profesi yang sesuai dengan

bidang kompetensi yang dimiliki. Selain itu langkah-langkah pengangganan SDM

PT.PLN (PERSERO) dilakukan pada faktor eksternal dari diri karyawan yakni
penyiapan job description, menetapkan pola gaya kepemimpinan, serta

mengembangkan budaya pekerjaan berbasi kompetensi pada perusahaan atau kondisi

lingkungan kerjanya.

Sumber referensi:

https://www.cermati.com/artikel/budaya-organisasi

https://actconsulting.co/4-cara-membentuk-budaya-organisasi-di-perusahaan/

https://perpuskampus.com/metode-pedekatan-manajemen-sumber-daya-manusia/

Anda mungkin juga menyukai