• Hadari Nawawi (2003:65) budaya kerja adalah kebiasaan yang dilakukan secara
berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaran terhadap kebiasaan
ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral telah
menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati untuk
mencapai sebuah tujuan.
• Supriyadi dan triguno (2006:15) budaya kerja adalah berdsarkan pandangan hidup yang
termasuk nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan yang mendorong kelompok dan
tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan
yang terwujud sebagai kerja.”
JENIS-JENIS BUDAYA KERJA DI KANTOR
1. Budaya Klan
Budaya kerja klan merupakan budaya kerja dengan menciptakan lingkungan
kerja yang ramah dan bersahabat. Budaya klan ini membuat para karyawan
merasa seperti keluarga besar yang sedang bekerja sama untuk mencapai
hasil dengan terlibat di berbagai kegiatan kantor.
Kunci utama dari jenis budaya ini adalah teamwork yang solid dan memiliki
komunikasi yang baik.
2. BUDAYA PASAR
Budaya ini lebih menekankan konsep lingkungan kerja yang formal dan terstruktur.
Orang-orang dengan jabatan tinggi memegang penuh kendali perusahaan.
Budaya kerja ini diklaim sebagai yang paling tepat untuk meningkatkan produktivitas
kerja.
4. BUDAYA ADHOKRASI
Perusahaan yang menganut budaya kerja adhokrasi lebih bersifat dinamis dan
kreatif. Di perusahaan atau kantor, para pemimpin akan dipandang sebagai
sosok inovator yang berani mengambil resiko dan memotivasi karyawan untuk
menyampaikan fresh ideas.
Budaya adhokrasi menggunakan strategi menciptakan standar baru, membuat
kejutan yang menyenangkan untuk karyawan, pengembangan berkelanjutan, dan
mencari solusi kreatif bersama-sama.
Hal yang perlu Anda perhatikan adalah penerapan
masing-masing budaya harus sesuai dengan situasi dan
kondisi perusahaan atau kantor. Jangan sampai Anda
menerapkan budaya kerja yang salah dan tidak sesuai
INDIKATOR BUDAYA KERJA
MENURUT TALIZIDUHU NDRAHA (2003:25)
1. Kebiasaan
Dapat dilihat dari cara pembentukan perilaku berorganisasi pegawai yang
berkaitan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban. Selain sikap, terdapat
juga pendirian yang diharapkan tidak berdasarkan keteguhan atau
kekuatannya. Sikap dapat diartikan sebagai cermin pola tingkah laku,
kebiasaan biasanya sulit diperbaiki secara cepat, namun dapat diatasi dengan
aturan-aturan yang tegas baik dari organisasi ataupun perusahaan.
2. PERATURAN
Penilaian mengenai tugas yang penting dan kurang penting maupun baik dan
kurang baik. Peran nilai ini dapat diamati dan diraksakan jika terekam atau
termuat pada suatu wahana dan budaya kerja. Maka penilaian dirasakan sangat
penting untuk memberikan evaluasi terhadap kinerja pegawai agar dapat
memberikan nilai baik secara kualitas maupun kuantitas.
CARA MENCIPTAKAN BUDAYA KERJA YANG BAIK DALAM
KANTOR
1. BUAT VISI DAN MISI PERUSAHAAN DAN KOMUNIKASIKAN
membedakan organisasi satu dengan yang lainnya. Secara sederhana budaya organisasi bertujuan untuk
membentuk identitas tersendiri bagi setiap perusahaan yang menerapkannya.
Perusahaan atau organisasi terdiri dari berbagai macam orang yang memiliki sikap, pemikiran, latar belakang,
dan karakteristik yang berbeda-beda. Tujuan dari adanya budaya kerja yaitu untuk menyatukan aspek-aspek
tersebut, agar menjadi satu kesatuan yang solid.
• Menciptakan Sistem Sosial yang Stabil
terciptanya sistem sosial yang stabil dan positif di dalam perusahaan. Sistem sosial ini mencangkup lingkungan kerja
yang positif, membangun, dan juga perubahan yang dikelola dengan baik.
• Alat Komunikasi
Budaya kerja dapat berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh para pekerjanya untuk berinteraksi, baik itu
antar staff, maupun ke atasan dan bawahan. Budaya kerja sebagai alat komunikasi terlihat pada aspek-aspek komunikasi,
seperti gaya bahasa ataupun perilaku.
• Membentuk Perilaku Karyawan
Budaya kerja yang baik akan mampu membentuk perilaku karyawannya agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
perusahaan. Masalah yang sering terjadi di perusahaan yaitu beradaptasi dengan lingkungan eksternal maupun integrasi
internal
• Pegangan dalam Pembuatan Rencana Perusahaan
Pembuatan rencana pemasaran, segmentasi pasar, penentuan posisi perusahaan di pasar, bisa dilakukan dan dibuat
berdasarkan budaya kerja yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Penyesuaian tersebut dilakukan, agar perusahaan dapat
lebih mudah dalam menjalankan aspek-aspek tersebut.