Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 4

BUDAYA PERUSAHAAN

ANGGOTA :

1. ANGLI DJUKU 32210374


2. MERSI WANE 32210381
3. JEINNITA A.P PAULUS 32210393

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS HALMAHERA
Budaya Perusahaan (Dampak Dan Implikasi)
A. Budaya Dan Etika
Etika dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia sehari-hari. Karena manusia yang beretika akan menghasilkan budaya
yang beretika. Kata Etika sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti Ethios. Sedangkan
secara istilah Etika dapat diartikan sebagai nilai atau norma yang dapat dijadikan contoh atau
pegangan dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan budaya secara
bahasa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Budhayah yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan akal budi manusia, adapun secara istilah budaya dapat diartikan sebagai cara,
kebiasaan, dan segala hasil upaya manusia dalam mengolah pola pikir serta akal budinya.
Upaya-upaya tersebut tidak dilakukan secara individu namun diimplementasikan dalam skala
besar dan luas, maka dari itu dibutuhkan sebuah komunitas salah satu contohnya yaitu di
lingkungan masyarakat. Budaya juga adalah suatu pemahaman yang dimiliki lalu diyakini
oleh sebuah organisasi dan organisasi tersebut menjalankan, menggunakan atau
menerapkannya. Budaya sendiri terdapat beberapa dari nilai, pengetahuan, ide - ide, persepsi,
prefensi, konsep moralitas, kode perilaku yang suatu saat bisa menjadikan ciri dari organisasi
tersebut.
Etika selalu berhubungan dengan budaya karena etika merupakan bentuk tafsiran atau
penilaian terhadap budaya itu sendiri. Etika mempunyai nilai kebenaran yang harus selalu
disesuaikan dengan kebudayaan karena sifatnya yang tidak absolut dan mempunyai standar
moral yang disesuaikan dengan standar yang berbeda-beda sesuai dengan budaya yang
berlaku di daerah yang kita tinggali serta kehidupan sosial yang kita jalani.
B. Kepemimpinan Etis Dan Budaya Perusahaan
Jika tujuan perusahaan adalah mengembangkan nilai-nilai,harapan-harapan,keyakinan-
keyakinan,dan pola perilaku yang baik dan paling efektif mendukung pengambilan keputusan
yang etis,maka hal ini menjadi tanggung jawab pimpinan utama perusahaan untuk
melakukannya.Para pemimpin diserahi tugas ini sebagai alasannya, seluruh pemegang
kepentingan di organisasi tersebut diarahkan oleh perilaku para petinggi perusahaan.Sebuah
penelitian mengenai sifat dasar kepemimpinan yang etis menekankan perlunya terlihat
sebagai pemimpin yang berorientasi pada orang.begitu juga pentingnya pemimpin terlibat
dalam tindakan etis yang nyata.
Sifat yang juga penting meliputi kemauan menerima ide baru,mau mendengarkan,dan
keterbukaan,demikian juga sifat yang dianggap tradisional seperti integritas,kejujuran, dan
sikap dapat dipercaya Anggapan sebagai pemimpin yang memilki kewaspadaan terhadap
masalah etika yang luas,menunjukkan perhatian kepada berbagai pemegang kepentingan
perusahaan, dan menggunakan proses keputusan yang etis juga sama pentingnya.Orang-orang
melihat bahwa tujuan pemimpin yang etis tidak hanya berupa kinerja pekerjaan,namun
kinerja yang konsisten dengan seperangkat nilai dan prinsip-prinsip yang etis.Terakhir.dalam
prosesnya pemimpin yang etis menunjukkan kepedulian terhadap orang lain (para karyawan
dan para pemegang kepentingan eksternal).
C. Membangun Budaya Perusahaan Berdasarkan Nilai Nilai
1. Nilai - nilai budaya perusahaan
a) Teamwork
Satu perusahaan, satu tim, berkomitmen terhadap lingkungan kerjasama di mana
setiap orang adalah anggota terhormat, diperlakukan dengan hormat, didorong untuk
berkontribusi dan diberi pengakuan atas usahanya serta selalu berkomunikasi dengan
tepat dalam mencapai tujuan.
b) Integrity
Menerapkan standar etika dan moral tertinggi, menunjukkan kejujuran dan keadilan
dalam semua aktivitas.
c) Motivation
Mampu melakukan yang perlu dilakukan, tanpa pengaruh orang lain atau situasi
apapun. Bisa menemukan alasan dan kekuatan untuk menyelesaikan sebuah tugas
tanpa menyerah.
d) Accountability
Menerima tanggung jawab baik secara individu maupun sebagai tim dan memenuhi
komitmen yang telah dibuat. Bertanggung jawab atas kinerja dalam semua keputusan
dan tindakan.
e) Harmony
Kami selalu berusaha untuk tetap selaras dengan alam dan para pemangku
kepentingan.

2. Langkah membangun budaya perusahaan


a) Mulai dari founder 
Ketika seorang founder memutuskan untuk memulai sebuah bisnis, mendirikan perusahaan,
ia memulai dari nilai-nilai yang dipegangnya dan juga pengalamannya. Dengan begitu, ia bisa
membuat struktur yang diinginkannya pada perusahaan baru ini.
Sebagai founder, Anda bisa mulai mengidentifikasi nilai-nilai penting yang Anda pegang.
Dari sini kemudian baru terlahir visi perusahaan dan juga budaya perusahaan. 
b) Merekrut dengan tepat
Budaya perusahaan bisa terealisasi dengan baik ketika karyawan yang ada di dalamnya
menjalankannya. 
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, budaya perusahaan seperti kepribadian
perusahaan. Kita tahu bahwa kepribadian bukan sesuatu yang bisa diubah dengan mudah
seperti membalik telapak tangan. 
Salah satu yang bisa diupayakan adalah merekrut kandidat yang memiliki kepribadian sesuai
dengan budaya yang ada dalam organisasi, bukan hanya fokus pada keahlian kerjanya saja. 
Merekrut kandidat yang tidak cocok dengan budaya kerja bisa menjadi sesuatu yang
merugikan. Pastikan kandidat yang direkrut adalah ia yang punya visi yang sama dengan
perusahaan dan siap bekerja keras untuk mewujudkannya.
c) Visi
Ketika mendirikan perusahaan, sebagai founder, Anda tentu punya berbagai visi untuk
perusahaan. 
d) Branding
Hal ini penting sekali untuk memudahkan perusahaan membangun kepribadian dan
reputasinya. Selain itu, ini juga bisa menjadi faktor pembeda penting dengan kompetitor. 
Di blog Vantage Circle, salah satu contoh yang menarik adalah Coca-Cola di mana
menggunakan branding bahwa produknya bisa menyegarkan badan, perasaan dan jiwa. Hal
ini kemudian menginspirasi pada momen optimis, menciptakan nilai dan membuat perbedaan
dengan produsen lain. 
Hadirkan cerita dan keberpihakan yang lebih besar dari produk Anda, inilah yang akan
menjadi inspirasi dan juga tentu saja branding.
e) Tingkatkan kepuasan karyawan
Budaya perusahaan yang baik adalah yang bisa membuat karyawan merasa senang dan puas.
Dalam hal ini, penting untuk memastikan karyawan merasa puas dengan pekerjaannya dan
senang bekerja dengan Anda. 
Salah satu hal yang bisa diinisiasi adalah melakukan survei kepuasan internal perusahaan.
Dari sini, company culture yang berjalan bisa dianalisis dan juga tentu saja diperbaiki untuk
meningkatkan tingkat kepuasan karyawan.
f) Perhatikan kebutuhan karyawan
Perusahaan tanpa karyawan tentu tidak sempurna. Karyawan ibarat kerangka yang menyusun
perusahaan. 
Betul bahwa budaya perusahaan digagas oleh founder namun dalam perjalanannya tidak bisa
dilepaskan dari interpretasi dan praktik dari masing-masing di individu dalam organisasi,
termasuk karyawan. 
Kebutuhan di sini, tidak terbatas kompensasi secara finansial saja. Hal ini termasuk
mendengarkan karyawan dan juga menghargai mereka. Hal-hal kecil yang bisa dilakukan
seperti tidak lupa mengucapkan terima kasih, maaf dan tolong. 
Selain itu, bisa juga menunjukkan perhatian di hari-hari penting mereka seperti hari ulang
tahun atau anniversary-nya bergabung ke perusahaan.
Tidak lupa untuk memberikan dukungan untuk pertumbuhan diri dan karier karyawan juga
bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk memperhatikan karyawan. Ketika
karyawan tumbuh, di saat yang sama perusahaan juga bisa tumbuh. 

D. Kepemimpinan Yang Efektif dan Etis


Kepemimpinan etis adalah inti dari pada manajemen, sedangkan inti kepemimpinan
adalah ”human relations”, maka dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang
atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Pengaruh kepemimpinan etis merupakan esensi dari kepemimpinan, dan para pemimpin yang
berkuasa dapat memiliki kuasa yang cukup besar pada kehidupan para pengikut dan
nasib organisasi. Betapa tidak, potensi penyalahgunaan kekuasaan yang besar sekali adalah
salah satu alasan begitu banyak orang yang tertarik pada aspek etis kepemimpinan.
Satu alasan adalah kepercayaan publik yang menurun kepada para
pemimpin bisnis dan politik, yang diperburuk dengan skandal berulang yang dipublikasikan.
Oleh karenanya, prinsip menghargai, melayani, adil, kejujuran serta sifat yang membangun
komunitas adalah beberapa faktor yang perlu di miliki oleh serang pemimpin.
Karna kepemimpinan etis merupakan faktor yang paling penting bagi perusahaan, maka nilai-
nilai etis dan budaya organisasi perlu di jaga secara baik oleh seorang pemimpin. Kemudian
daripada itu sala satu faktor yang penting dalam organisasi untuk
meningkatkan kinerja karyawan adalah budaya organisasi.
Kepemimpinan etis merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan
bertindak seseorang sehingga apa yang dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai
perbuatan terpuji dan meningkatkan martabat dan kehormatan seseorang.
Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang dinamis, karena berlangsung di
lingkungan suatu organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk mencapai
tujuan tertentu, yang bersifat dinamis pula.
Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang bervariasi, karena dipengaruhi oleh
kepribadian pemimpin dalam mewujudkan hubungan manusiawi dengan orang-orang yang
dipimpinnya. Di dalam proses seperti itu kepemimpinan akan berlangsung efektif, apabila
fungsi-fungsi kepemimpinan diwujudkan sesuai dengan type kepemimpinan yang mampu
memberikan peluang bagi orang yang dipimpin, untuk ikut berperan serta dalam menetapkan
dan melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan demikian berarti setiap kreativitas dan
inisiatif dalam kepemimpinan yang efektif harus disalurkan dan dimanfaatkan.
Kepemimpinan yang efektif seperti tersebut di atas, hanya terwujud jika mampu
menghormati hak-hak asasi manusia, meskipun akan selalu menghadapkan kepemimpinan
pada berbagai konflik. Untuk itu kepemimpinan yang efektif harus mampu menyelesaikan
setiap konflik berdasarkan prinsip moral, sebagai bagian dari prosesnya yang dinamis.

Anda mungkin juga menyukai