BUDAYA PERUSAHAAN
ANGGOTA :
UNIVERSITAS HALMAHERA
Budaya Perusahaan (Dampak Dan Implikasi)
A. Budaya Dan Etika
Etika dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia sehari-hari. Karena manusia yang beretika akan menghasilkan budaya
yang beretika. Kata Etika sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti Ethios. Sedangkan
secara istilah Etika dapat diartikan sebagai nilai atau norma yang dapat dijadikan contoh atau
pegangan dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan budaya secara
bahasa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Budhayah yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan akal budi manusia, adapun secara istilah budaya dapat diartikan sebagai cara,
kebiasaan, dan segala hasil upaya manusia dalam mengolah pola pikir serta akal budinya.
Upaya-upaya tersebut tidak dilakukan secara individu namun diimplementasikan dalam skala
besar dan luas, maka dari itu dibutuhkan sebuah komunitas salah satu contohnya yaitu di
lingkungan masyarakat. Budaya juga adalah suatu pemahaman yang dimiliki lalu diyakini
oleh sebuah organisasi dan organisasi tersebut menjalankan, menggunakan atau
menerapkannya. Budaya sendiri terdapat beberapa dari nilai, pengetahuan, ide - ide, persepsi,
prefensi, konsep moralitas, kode perilaku yang suatu saat bisa menjadikan ciri dari organisasi
tersebut.
Etika selalu berhubungan dengan budaya karena etika merupakan bentuk tafsiran atau
penilaian terhadap budaya itu sendiri. Etika mempunyai nilai kebenaran yang harus selalu
disesuaikan dengan kebudayaan karena sifatnya yang tidak absolut dan mempunyai standar
moral yang disesuaikan dengan standar yang berbeda-beda sesuai dengan budaya yang
berlaku di daerah yang kita tinggali serta kehidupan sosial yang kita jalani.
B. Kepemimpinan Etis Dan Budaya Perusahaan
Jika tujuan perusahaan adalah mengembangkan nilai-nilai,harapan-harapan,keyakinan-
keyakinan,dan pola perilaku yang baik dan paling efektif mendukung pengambilan keputusan
yang etis,maka hal ini menjadi tanggung jawab pimpinan utama perusahaan untuk
melakukannya.Para pemimpin diserahi tugas ini sebagai alasannya, seluruh pemegang
kepentingan di organisasi tersebut diarahkan oleh perilaku para petinggi perusahaan.Sebuah
penelitian mengenai sifat dasar kepemimpinan yang etis menekankan perlunya terlihat
sebagai pemimpin yang berorientasi pada orang.begitu juga pentingnya pemimpin terlibat
dalam tindakan etis yang nyata.
Sifat yang juga penting meliputi kemauan menerima ide baru,mau mendengarkan,dan
keterbukaan,demikian juga sifat yang dianggap tradisional seperti integritas,kejujuran, dan
sikap dapat dipercaya Anggapan sebagai pemimpin yang memilki kewaspadaan terhadap
masalah etika yang luas,menunjukkan perhatian kepada berbagai pemegang kepentingan
perusahaan, dan menggunakan proses keputusan yang etis juga sama pentingnya.Orang-orang
melihat bahwa tujuan pemimpin yang etis tidak hanya berupa kinerja pekerjaan,namun
kinerja yang konsisten dengan seperangkat nilai dan prinsip-prinsip yang etis.Terakhir.dalam
prosesnya pemimpin yang etis menunjukkan kepedulian terhadap orang lain (para karyawan
dan para pemegang kepentingan eksternal).
C. Membangun Budaya Perusahaan Berdasarkan Nilai Nilai
1. Nilai - nilai budaya perusahaan
a) Teamwork
Satu perusahaan, satu tim, berkomitmen terhadap lingkungan kerjasama di mana
setiap orang adalah anggota terhormat, diperlakukan dengan hormat, didorong untuk
berkontribusi dan diberi pengakuan atas usahanya serta selalu berkomunikasi dengan
tepat dalam mencapai tujuan.
b) Integrity
Menerapkan standar etika dan moral tertinggi, menunjukkan kejujuran dan keadilan
dalam semua aktivitas.
c) Motivation
Mampu melakukan yang perlu dilakukan, tanpa pengaruh orang lain atau situasi
apapun. Bisa menemukan alasan dan kekuatan untuk menyelesaikan sebuah tugas
tanpa menyerah.
d) Accountability
Menerima tanggung jawab baik secara individu maupun sebagai tim dan memenuhi
komitmen yang telah dibuat. Bertanggung jawab atas kinerja dalam semua keputusan
dan tindakan.
e) Harmony
Kami selalu berusaha untuk tetap selaras dengan alam dan para pemangku
kepentingan.