a. WHAT IS CORPORATE CULTURE ? b. CULTURE AND ETHICS c. COMPLIANCE AND VALUE BASED CULTURE d. ETHICAL LEADERSHIP AND CORPORATE
CULTURE e. EFFECTIVE LEADERSHIP AND ETHICAL EFFECTIVE LEADERSHIP f. BUILDING A VALUE BASED CORPORATE CULTURE g. MANDATING AND ENFORCING CULTURE : THE FEDERAL SENTENCING GUIDELINES FOR ORGANIZATIONS
What is Corporate Culture ?
Budaya sebuah perusahaan dapat diartikan sebagai
representasi tentang interaksi kelompok dan
pengharapan kelompok. Sejumlah faktor penting yang muncul mencakup norma, keyakinan, nilai-nilai standar, ritual, struktur, penghargaan, iklim, dan jenis interaksi yang dapat diharapkan dalam sebuah perusahaan. Budaya perusahaan juga mencerminkan permintaan manajerial pada perusahaan. Jadi, budaya perusahaan ini mencakup semua kebijakan, prosedur, tujuan, strategi dan tindakan manajemen.
Culture and Ethics
Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku etis,
dan sebaliknya dapat pula mendorong terciptanya
perilaku yang tidak etis. Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan tersebut berupa kode etik (code o.f conduct). Tiga faktor terciptanya iklim etika : Terbangunnya budaya perusahaan secara baik, saling percaya dan manajemen hubungan antar pegawai.
Compliance and Value Based Culture
Geert Hofstede penulis budaya organisasi yang terkenal
dari Belanda (1928), mengatakan : budaya
organisasional terdiri dari berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi sekelompok orang dalam lingkungannya. Secara singkat didefinisikan sebagai serangkaian nilai atau keyakinan yang menghasilkan pola perilaku tertentu secara kolektif dalam korporasi. Dengan nilai bersama tersebut, permasalahan bersama yang muncul sebagai akibat dari perubahan lingkungan, dapat diatasi secara efektif karena ada kebersamaan yang dibangun atas dasar rasa saling percaya satu sama lain.
Ethical leadership and corporate culture
Etika bisnis merupakan output pendidikan
seseorang pada masa kecil, dan dipengaruhi oleh
lingkungan (sosial budaya sekitarnya). Hal ini terdapat pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dari tingkatan manajer terhadap tingkah laku etis dalam pengambilan keputusan. Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan peka akan adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat di mana dia berada.
Effective leadership and ethical effective
leadership Dalam mendukung proses pengambilan keputusan
para manajer menempatkan perspektif etika sebagai
penguat keputusan. Selama ini para manajer sering menempatkan pendekatan normatif dalam setiap pengambilan keputusan mereka. Memahami etika perusahaan sebagai ilmu tidaklah sulit, namun menerimanya sebagai suatu nilai dan kemudian mengimplementasikannya dalam pekerjaan sehari-hari tidak mudah.
Building a Value Based Corporate Culture
Membangun suatu etika bisnis harus dilakukan secara
berkesinambungan. Suatu model peningkatan siklus
lingkaran dibuat berdasarkan tiga unsur penting, yaitu unsur peningkatan diri, pengembangan rencana peningkatan dan implementasi rencana peningkatan. Perkembangan peningkatan ini seharusnya bukan merupakan reaksi atas tekanan sosial, tapi merupakan tindakan proaktif dari perusahaan. Membangun iklim etika memang tidaklah mudah karena memerlukan penciptaan syarat-syarat khusus seperti budaya, saling percaya, dan hubungan karyawan dalam perusahaan.
Mandating and enforcing culture : The federal
sentencing guidelines for organizations Perkembangan internet dan umumnya dunia cyber
tidak selamanya menghasilkan hal-hal yang positif.
Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di internet mengubah banyak hal. Contohnya : seseorang cracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server di Pentagon tanpa ijin. Salahkah dia bila sistem di Pentagon terlalu lemah sehingga mudah ditembus ?