Menurut Undang Undang no.17 tahunj 2023 tentang rumah sakit : Rumah Sakit adalah Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan perseorangan secara paripurna
melalui Pelayanan Kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/ atau paliatif dengan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan Gawat Darurat. Dari definisi tentang rumah sakit
tersebut didapatakan kesimpulan bahwa didalam rumah sakit untuk menjalankan kegiatannya dapat di
kelompokkan dalam berbagai budaya organisasi yaitu:
1. Budaya kerja organisasi yang yang membutuhkan Kerjasama tim untuk memperoleh tujuan
organissi rumah sakit
2. Budaya kerja organisisi yang membutuhkan penetrasi pasar untuk mendapatkan
pelangggan/customer
3. Budaya kerja organisasi yang membutuhkan ketaaatan terhadap regulasi atau standard
opersional perosedur menjaga kualitas pelayanan maupun akuntabilatas
4. Budaya kerja organisi yang menekankan inovasi pelayanan untuk
kemudahan cuctomer dan layanan layanan baru
Budaya kerja adalah nilai, karakteristik, dan atribut yang dimiliki suatu perusahaan
dan dijalankan oleh setiap pekerja. Secara akumulatif, budaya kerja akan terlihat dari
praktik kepemimpinan, perilaku karyawan, fasilitas tempat kerja, hingga kebijakan
sebuah perusahaan. Oleh karenanya, budaya kerja berhubungan erat dengan kondisi
lingkungan kerja dan mentalitas para karyawan perusahaan yang mempengaruhi
suasana kerja mereka.
Dalam hal ini, membangun budaya kerja yang positif sangat penting untuk
meningkatkan nilai perusahaan, termasuk dalam mencapai tujuan perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki budaya kerja yang berbeda-beda. Namun, dilihat dari sifat
atau gaya perusahaan, terdapat empat jenis budaya kerja. Berikut penjelasannya!
1. Clan Culture
Klan merupakan budaya kerja yang menekankan lingkungan kerja yang
interpersonal, kolaboratif, dan komunikatif. Budaya kerja ini bertujuan
menciptakan perusahaan seperti keluarga besar yang bahagia.
2. Hierarchy Culture
Berkat kejelasan atas peran dan tanggung jawab, budaya kerja ini bisa
mendatangkan koordinasi yang lebih efisien. Budaya kerja ini cocok bagi
karyawan perusahaan yang mendambakan kejelasan peran dan stabilitas.
3. Adhocracy Culture
Adhocracy culture atau budaya adhokrasi adalah budaya kerja yang memacu
kreativitas dan pertumbuhan dengan menantang status quo. Budaya kerja ini
menekankan inovasi dan inisiatif serta berani mengambil risiko dalam
menavigasi aktivitas kerja.
4. Market Culture
Market culture adalah jenis budaya organisasi yang paling agresif karena
menekankan tempat kerja yang didorong target, tenggat waktu, dan kebutuhan
untuk mendapatkan hasil. Oleh karenanya, kinerja staf dipantau secara ketat.
Market culture seperti budaya klan dan budaya adhokrasi yang menekankan
fleksibilitas, tetapi masih membutuhkan stabilitas untuk tetap berfungsi atau
bertahan.
Dengan orientasi pada hasil, tim kerja yang memenuhi target atau melebihi
harapan bisa menjadi lingkungan kerja yang bermanfaat bagi karyawan
perusahaan.
Dengan orientasi pada hasil, tim kerja yang memenuhi target atau melebihi
harapan bisa menjadi lingkungan kerja yang bermanfaat bagi karyawan
perusahaan.