Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR (PKA)

Angkatan : IV
Nama Mata Pelatihan : Kepemimpinan Transformasional
Nama Peserta : Mohd. Ari Dwi Wahyudi, ST
Nomor Daftar Hadir : 22
Pembaga Penyelenggara Pelatihan : BPSDM Provinsi Riau

A. Pokok pikiran

 Yang di maksud dengan Pemimpin adalah Individu yang melakukan proses


mempengaruhi sebuah kelompok atau organisasi untuk memcapai tujuan yang
telah di tetapkan.
 Yang di maksud dengan Kepemimpinan adalah sifat dan karakter seorang
pemimpin untuk mempengaruhi anggota kelompoknys untuk mencapai sasaran
dan tujuan tertentu.
 Pemimpin transformasional dalam menstransformasikan organisasinya menuju
kinerja yang optimal perlu melakukan perubahan-perubahan yang inovatif
dimana para pengikut merasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan
penghormatan terhadap pemimpin sehingga termotivasi untuk melakukan
pekerjaan secara optimal.
 Yang dimaksud dengan Inovasi adalah suatu kreasi, pengembangan dan
implementasi suatu produk, proses ataupun layanan baru dengan tujuan
meningkatkan efisiensi, efektifitas ataupun keunggulan bersaing.
 Ciri-ciri Inovasi:
1)Keuntungan Relatif (Relative Advantages).
2) Kesesuaian (Compatability).
3) Kerumitan (Complexity).
4) Kemungkinan untuk dicoba (Triability).
5) Kemudahan diamati (Observability).
 Perilaku yang mendukung Inovasi:
1) Selalu melakukan penyempurnaan.
2) bersikap terbuka.
3) meningkatkan kompetensi dan kapasitas pribadi.
4) berani mengambil terobosan dan solusi.
5) memanfaatkan teknologi.

1
 Coaching adalah proses memfasilitasi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada coachee sehingga dapat mengeksplore atau menggali dari
diri sendiri hingga menemukan solusinya.
 Yang di maksud dengan Mentoring adalah proses pembelajaran yang di
lakukan melalui orang yang jauh lebih berpengalaman kepada orang yang
kurang berpengalamandalam bidang tertentu.
 Ciri-ciri pemimpin berintegritas di antaranya:
 berkarakter/berakhlak yang baik;
 memiliki konsep wawasan kebangsaan;
 memiliki kompetensi untuk mengembangkan organisasi;
 memiliki kemampuan untuk menciptakan jejaring kerja yang luas;
 berkomitmen yang kuat untuk mengembangkan organisasi;

PROFIL TOKOH

Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pejuang politik, dan kebudayaan sekaligus pendiri
Taman Siswa. Dalam mendirikan Taman Siswa Ki Hajar Dewantara mengenalkan
Kepemimpinan Tri Pakarti Utama yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha Ing Madya Mangun
Karsa Tut Wuri Handayani.
1. Ing Ngarso Sung Tuladha berarti bahwa seorang pemimpin hendaknya memberi
contoh bagi bawahannya. Seorang pemimpin berada digaris depan harus mampu
memberi contoh kepada bawahannya. Pemimpin akan dilihat bawahannya sebagai
panutan, dimana bawahan tidak hanya memperhatikan perilaku pemimpinnya secara
pribadi, namun juga sejauh mana nilai-nilai organisasi telah tertanam dalam diri
pemimpinnya. Seorang pemimpin memiliki karakteristik tertentu agar menjadi
teladan bagi bawahannya, seperti karakter berkharisma, pemimpin yang memiliki
kharisma tersendiri akan mudah menjalankan peran ini, sebab kharisma seorang
pemimpin akan menginspirasi bawahannya.
2. Ing Madya Mangun Karsa Ing Madya artinya di tengah – tengah. Mangun berarti
membangkitkan atau menggugah dan Karsa diartikan sebagai bentuk kemauan atau
niat. Pemimpin berperan sebagai motivator di dalam organisasi yang dipimpin
olehnya. Pemimpin mampu menempatkan diri di tengah-tengah untuk membangun
motivasi dan membangkitkan semangat serta memberi stimulus agar bawahannya
dapat mencapai performa kinerja terbaik. Berkaitan dengan motivasi maka seorang
pemimpin juga harus perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
bawahannya. Dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut, akan memotivasi
bawahan untuk memberikan kinerja terbaik kepada perusahaan atau organisasi.

2
3. Tut Wuri Handayani Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan Handayani berarti
memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri
Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja
dari belakang. Tut Wuri Handayani berarti bahwa pemimpin harus sanggup memberi
kemerdekaan kepada para pengikutnya dengan perhatian sepenuhnya untuk
memberikan petunjuk dan pengarahan jika kemerdekaan yang diberikan akan
membahayakan dari para anggota.

PENERAPAN DITEMPAT KERJA

Kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk


mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Adanya penerapan kepemimpinan
transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal, dan respek kepada
pemimpinnya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari
yang diharapkan.
Penerapan ditempat tugas yaitu :
1. Membangun Energi Positif (sustained energy) adalah kemauan untuk komit dengan
membangun energi positif dan mendukung bawahannya,. tidak hanya mampu
melaksanakan tugas administratif tetapi dapat memberikan waktu bersama
Pegawai dan membangun rasa kekeluargaan bersama dalam berbagai tingkatan.
Memberikan teladan seperti masuk kantor dan pulang kantor sesuai jadwal.
2. Ketabahan (perseverance) Pemimpin adalah mencoba memberikan pengikut atau
bawahan suatu kekuasaan untuk mengontrol proses dalam rangka melakukan
proses pemberdayaan yang tentu akan menghadapi perlawanan, rintangan dan
hambatannya. Kepala Bidang dalam melaksanakan program kerja maupun
menyusun perencanaan program kerja banyak menerima masukan dan kritikan dari
bawahannya sebagai masukan yang positif maupun kritikan yang membangun untuk
kebaikan organisasi.

3
3. Pencitraan diri yang positif (positive self-image) Pemimpin transformasional
membutuhkan pemikiran yang didasarkan pada mental yang kuat. Citra dirinya
sendiri harus positif dapat cara baik dan efektif berhubungan dengan orang lain
yang akan berusahan merusak konsep-konsep yang telah direncanakan. Memiliki
kemampuan gambaran mental yang positif sebagai orang yang jujur, cerdas,
memahami visi organisasi, proaktif dan visioner. Kepala bidang memberikan
pengaruh positif kepada bawahannya untuk berpakaian secara rapi dan sesuai
dengan hari yang telah ditentukan.
4. Kepercayaan (creadibility). Kepercayaan tersebut memiliki dua dimensi yaitu
kewenangan dan karakter. Kepala Bidang mempunyai strategi yang dilakukan untuk
memperoleh rasa kepercayaan dari bawahannya dengan menerapkan sistem
reward bagi bawahannya yang memiliki prestasi Prestasi diberikan kepada
bawahanya diantaranya yang disiplin dalam bekerja seperti tidak pernah bolos
datang dan pulang tepat waktu dan menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya
dan yang memiliki kreasi dan inovasi dalam melaksanakan pekerjaannya.

B. Isu Penerapan Kepemimpinan Transformasional

Implementasi model kepemimpinan transformasional di UPT Samsat Perawang


Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau antara lain :
 Memahami tugas pokok dan fungsi saya selaku Ka. UPT Samsat Perawang.
 Memahami Masalah, Tantangan Dan Visi Misi Pemerintah Provinsi Riau
sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Riau Tahun 2019 – 2023
dan Renstra Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau.
 Memahami Potensi Staff yang terdiri dari 3 pejabat pengawas dan 8 pelaksana
dan ditambah 11 Tenaga Honorer.
 Menstransformasikan Perhatian Kebutuhan Pegawai dengan pelaksanaan
administrasi kepegawaian yang tepat waktu.
 Memperluas Kebutuhan Pegawai.
 Mengangkat Nuansa Kebutuhan Pegawai Ke Tingkatan Yang Lebih Tinggi
Pada Hirarki Motivasi.
 Mempertinggi Nilai Kebenaran.
 Membangun Komunikasi yang efektif kepada Pejabat Pengawas beserta Staff
dan Tenaga Honorer yang berada di UPT Samsat Perawang, untuk dapat
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Pekanbaru, 09 Maret 2021

(22. Mohd. Ari Dwi Wahyudi, ST – BAPENDA RIAU)

Anda mungkin juga menyukai