PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
3. TUJUAN
BAB II
ANALISIS SITUASI
UPT. Puskesmas Penanae merupakan salah satu dari tujuh Puskesmas yang terdapat di
Kota Bima dengan status Puskesmas nonperawatan, memiliki Luas Tanah 1000 m² dengan
Luas Bangunan 700 m², dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Asakota dan Kecamatan Ambalawi Kab Bima
Sebelah Selatan : Kecamatan Belo Kab Bima
Sebelah Timur : Kecamatan Rasanae Timur
Sebelah Barat : Kecamatan Mpunda
Adapun kesebelas Kelurahan yang menjadi wilayah kerja UPT. Puskesmas Penanae adalah
sebagai berikut:
1. Kelurahan Ntobo
2. Kelurahan Rite
3. Kelurahan Kendo
4. Kelurahan Penanae
5. Kelurahan Penaraga
6. Kelurahan Rabadompu Barat
7. Kelurahan Rabadompu Timur
8. Kelurahan Rabangodu Utara
9. Kelurahan Rabangodu Selatan
10. Kelurahan Rontu
11. Nitu
Ibukota Raba adalah Penaraga dengan luas wilayah hanya 0,74 km2, atau 1,16 persen
dari luas Kecamatan Raba. Bila ditinjau dari jarak kelurahan dengan ibukota kecamatan,
Kelurahan Nitu adalah kelurahan yang paling jauh jaraknya dengan ibukota kecamatan,
yaitu sekitar 8 km.
Gambar 2.1
Peta Wilayah UPT,Puskesmas Penanae Kecamatan Raba
Persebaran penduduk di wilayah Kecamatan Raba tidak merata. Di kecamatan ini,
terdapat 6 kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk hingga diatas 1.000 jiwa per km2.
Kelurahan Penaraga merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk paling tinggi, yakni
mencapai 7.364 jiwa per km2 dengan luas wilayah hanya 0,74 km2. Sementara itu,
Kelurahan Ntobo sebagai kelurahan yang memiliki wilayah terluas merupakan kelurahan
dengan kepadatan penduduk terendah yaitu hanya 100 jiwa per km2.
Jumlah penduduk di Kecamatan Raba menurut hasil estimasi Susenas (Survei Sosial
Ekonomi Nasional) tahun 2017 adalah 41.099 jiwa, terdiri atas 20.167 penduduk laki-laki
dan 20.932 penduduk perempuan yang tersebar dalam 10.248 rumah tangga. Secara rata-rata
setiap rumah tangga diperkirakan memiliki jumlah anggota sebanyak 4 orang.
Tabel 2.1. Jumlah penduduk di wilayah UPT. Puskesmas Penanae
dibagi perjenis kelamin Tahun 2018
Jumlah Penduduk tertinggi di wilayah kerja puskesmas Penanae, adalah pada kelurahan
Rabadompu Barat dengan 5.997 Jiwa. Sedangkan yang terendah adalah kelurahan Nitu
dengan jumlah penduduk 1.208 jiwa
Sedangkan srtuktur organisiasi puskesmas Penanae yang mengacu kepada penetapan strujtur
organisis puskesmas yang telah di tetapkan oleh dinas kesehatan Kota Bima adalah sebagai
berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
UPT. PUSKESMAS PENANAE TAHUN 2018
SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN
PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB UKM ESSENSIAL DAN PENANGUNG JAWAB UKP , KEFARMASIAN DAN
PENANGGUNG JAWAB UKM PENGEMBANGAN
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT LABORATORIUM
PEL. PROMOSI KESEHATAN TERMASUK UKS PELAYANAN KESEHATAN JIWA PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM
PEL. KESEHATAN LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
PEL. KIA-KB YANG BERSIFAT UKM PELAYANAN KESEHATAN INDERA PELAYANAN KIA - KB YANG BERSIFAT UKP
PEL. GIZI YANG BERSIFAT UKM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA PELAYANAN PERSALINAN
PEL. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT PELAYANAN KESEHATAN KERJA PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKP
PENANGGUNG JAWAB JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KELURAHAN NITU
Disusun dengan berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 75 Tahun 2014
Penanae, Januari 2018
Prasana , sarana medis dan non medis serta alat kesehatan di Puskesmas Penanae adalah sebagai
berikut
Sumber daya manusia yang professional dan berkopenten sangatlah diperlukan untuk
menunjang peningkatan pelayanan kesehatan menuju tercapainya derajat kesehatan yang
optimal.
Grafik 2.1
Jenis Ketenagaan/ Sumber daya Manusia
Di UPT. Puskesmas Penanae Tahun 2018
Cleaning servis Satpam Sopir Dokter umum
Administrasi 3% Analis 1% 0% 4%
dokter gigi
4% Rekam Medik 1% 2%
Kesmas
1%
Sanitarian 4%
2%
Pet. Gizi
4%
Pengelola Obat Bidan
3% 36%
Perawat Gigi
2%
Perawat
33%
Dari grafik tersebut diatas dapat terlihat bahwa jumlah tenaga Bidan lebih banyak dari
pada tenaga lainya yaitu 36 %, tenaga yang tidak ada adalah tenaga sopir
- Promosi Kesehatan;
- Kesehatan Lingkungan;
- Pelayanan Gizi KIA-KB;
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular;
- Surveilans dan Sentinel SKDR; dan
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
b) Data UKM Pengembangan, antara lain:
- Kunjungan Puskesmas;
- Pelayanan Umum;
- Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
- Rawat Inap, UGD, Kematian, dll.
- Data Keperawatan Kesehatan Masyarakat, data laboratorium, dan
data kefarmasian.
- Data PIS-PK
i. keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB);
ii. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
iii. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
iv. bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
v. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
vi. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar;
vii. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
BAB III
ANALASIS DATA.
A. ANALISI DATA
1. Diskriptif
2. Komparatif
3. Hubungan dalam program dan antar Program
4. Analisi dengan cara Pandang Masayarakat melalui identifikasi kebutuhan
masayarakat
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
BAB IV
IDENTIFIKASI RESIKO
BAB V
UPAYA PENGEMBANGAN
BAB VI
RENCANA KEGIATAN
BAB VII
BAB I