Anda di halaman 1dari 38

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan yang berkesinambungan yang bertujuan untuk kemakmuran seluruh

lapisan masyarakat tentu harus didukung oleh pembangunan diberbagai bidang salah

satunya adalah pembangunan di bidang kesehatan. Pembangunan bidang kesehatan tentu

bertujuan adalah meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal .Berbagai upaya dilakukan

untuk mencapai tujuan tersebut yang secara menyeluruh berjenjang dan terpadu serta

tentu harus didukung oleh berbagai faktor salah satunya ada penyedian sarana dan

prasarana pelayanan kesehatan .

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 Pusat Kesehatan

Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas Kesehatan Yang

Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perseorangan

tingkat Pertama dengan Mengutamakan Upaya Promotif dan Preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Demikian

puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,

pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata

pertama.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan

wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di

Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan

pembangunan kesehatan melalui peningkatan indeks pembangunan manusia.

Yang merupakan dalam upaya kesehatan wajib adalah Promosi Kesehatan,

Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan

Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, serta Pengobatan.

1
Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditemukan di

masyarakat setempat serta disesuaian dengan kemampuan Puskesmas.

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas ecara terpadu yaitu

azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat keterpaduan dan rujukan.

Semua Kegiatan di Puskesmas Wara Barat

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus

melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan program Puskesmas

secara efektif dan efisien.Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh

kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.

Dalam penyelenggaraan pelayana puskesmas mempunyai tata kerja seperti

Berkoordinasi dengan kantor kecamatan, bertanggung jawab kepada Dinkes Kota/kab,

menjalin kerja sama yang erat dengan dengan fasilitas rujukan, bermitra dengan sarana

pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya, serta berkoordinasi dengan lintas sector

lainnya dan bermitra dengan masyarakat.

Semua Kegiatan di Puskesmas Wara Barat Tahun 2018 dirangkum dalam bentuk

profil Puskesmas Tahun 2018. Profil ini memuat data dan informasi mengenai situasi

kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan, dan pencapaian program di wilayah

kerja Puskesmas Wara Barat.

B. TUJUAN

Tujuan dari profil Puskesmas adalah untuk memutakhirkan data dasar

Puskesmas yang mencakup data bangunan, peralatan, sarana penunjang, tenaga serta

biaya di Puskesmas dan jaringannya, yaitu dengan melakukan updating dan validasi data

2
dasar Puskesmas yang telah dikumpulkan pada tahun 2018 sehingga tersedianya data

dasar Puskesmas yang valid dan reliable dan diperolehnya gambaran kondisi Puskesmas

dan jaringannya untuk kebutuhan pengambilan keputusan di seluruh jenjang administratif

mulai dari Puskesmas, kota, provinsi, dan para stake holder di lingkungan Departemen

Kesehatan serta seluruh pihak yang membutuhkannya.

Profil puskesmas juga menjadi bahan evaluasi yang tentu memberi manfaat

yang sangat besar dalam penyusunan perencanaan puskesmas tahun berikutnya dan

menjadi umpan balik/gambaran kegiatan yang sudah atau belum dilaksanakan oleh

puskesmas.

C. SASARAN

Sasaran dari Pendataan Data Dasar Puskesmas adalah tersedianya data dasar

Puskesmas yang valid dan reliable dan diperolehnya gambaran kondisi Puskesmas dan

jaringannya untuk kebutuhan pengambilan keputusan di seluruh jenjang administratif

mulai dari Puskesmas kabupaten/kota, provinsi, dan para stake holder di lingkungan

Departemen Kesehatan serta seluruh pihak yang membutuhkannya.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Wara Barat tahun 2018

mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014 secara menyeluruh adalah sebagai

berikut :

BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisi uraian tentang maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Puskesmas

Wara Barat tahun 2018 dan penjelasan sistematik penyajiannya.

BAB II. Gambaran Umum Puskesmas

3
Bab ini berisi tentang gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Wara Barat tahun 2018

yang meliputi keadaan georafi, batas wilayah, keadaan kependudukan dan tingkat

pendidikan masyarakat yang ada

BAB III. Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi tentang gambaran mortalitas (Angka Kematian), morbiditas (Angka

Kesakitan), Status Gizi, Pelayanan Kesehatan, Keadaan Lingkungan dan Sanitasi Dasar,

serta Perilaku Masyarakat.

BAB IV. Program Upaya Pelayanan Kesehatan

Bab ini berisi tentang Visi & Misidan Upaya- upaya Kesehatan pelayanan kesehatan di

Puskesmas Wara Barat Tahun 2018 yang dilaksanakan.

BAB V. Hasil Pencapaian Program

Bab ini berisi tentang hasil Pencapaian Program Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan

di Puskesmas Wara Barat Tahun 2018 yang di tampilkan dalam bentuk tabel.

BAB VI. Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari Profil Kesehatan Puskesmas Wara Barat tahun

2018 dan saran-saran yang berisi uraian berupa rekomendasi dalam rangka mengatasi

masalah-masalah kesehatan dan peningkatan kinerja kesehatan.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari profil Puskesmas ini meliputi :Jenis Informasi dan waktu

penyampaian, keadaan sarana dan prasarana , pencapaian program tahun 2018.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEORAFIS DAN DEMOGRAFI

Pemerintah Kota Palopo memiliki 8 Kecamatan yaitu kecamatan Telluwanua,

Kecamatan Bara, Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Wara Timur, Kecamatan Wara

Barat, Kecamatan Wara Selatan, Kecamatan Mungkajang, dan Kecamatan Cendana.

Kecamatan Wara Barat terletak pada bagian barat Kota Palopo tepatnya

berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja, Sebelah Selatan dan timur

berbatasan dengan Kecamatan Wara sedangkansebelah utara berbatasan dengan

Kecamatan Wara Utara dan Kecamatan Telluwanua secara administrasi pemerintahan

Wara Barat terbagi menjadi 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Tamarundung, Lebang,

Battang dan Battang Barat

Pada Tahun 2018 Pemerintah Kota Palopo memiliki 12 Puskesmas yang

sebelumnya Tahun 2014 hanya memiliki 11 Puskesmas, salah satunya adalah Puskesmas

Wara Barat yang mana Puskesmas ini terletak di Jalan Lasaktiaraja KM 04 Lebang

poros Toraja - Palopo Kecamatan Wara Barat Kota Palopo. Puskesmas Wara Barat mulai

diresmikan dan beroperasi pada bulan Maret tahun 2007 dengan keadaan geografis

wilayah kerjanya sebagian besar berbukit dan bergunung-gunung . Puskesmas Wara

Barat merupakan satu-satunya Puskesmas yang telah terakreditasi di kota Palopo pada

tahun 2015 dengan terakreditasi dengan kategori Madya.

5
Penduduk Kecamatan Wara Barat pada tahun 2018 tercatat sekitar 8.627 jiwa yang tersebar

di 4 Kelurahan. Namun persebaran tersebut tidak merata karena sekitar separuh penduduk

tinggal di Kelurahan Tamarundung dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Jumlah Penduduk Puskesmas Wara Barat Tahun 2018


Berdasarkan Kelurahan

JUMLAH PENDUDUK
NO KELURAHAN
L P L+P
1 2 4 5 6

1 TAMARUNDUNG 2,065 1,406 3,471

2 LEBANG 1,138 1,693 2,831

3 BATTANG 726 752 1,478

4 BATTANG BARAT 428 419 847

JUMLAH TOTAL 4,357 4,270 8,627

Dapat dirincikan sebagai berikut:

Jumlah Ibu hamil : 181 orang

Jumlah Ibu Nifas : 176 orang

Jumlah WUS : 36 orang

Jumlah PUS : 1341 orang


6
Jumlah peserta KB aktif : 795 orang

Jumlah Bayi : 177 orang

Jumlah anak balita : 864 orang

Jumlah usila : 907 orang

B. Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2018 sebesar

160 penduduk per Km2 dengan luas wilayah 44 Km2.

C. SARANA PENDIDIKAN

Kondisi pendidikan merupakan salah satu indicator yang kerap di telaah dalam

mengukur tingkat pembangunan manusia suatu wilayah khususnya dalam ini adalah

Kecamatan. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku

kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu

factor pencetus (predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang

untuk hidup sehat. Untuk mendukung hal tersebut tentu perlu didukung oleh sarana dan

prasarana. Sarana pendidkan yang ada di diwilayah Puskesmas Wara Barat adalah

1. TK :4

2. SD/MI :9

3. SLTP/MTS :2

4. SMU/SMK/MA :2

5. PERGURUAN TINGGI: 1

D. SOCIAL BUDAYA

Wilayah kecamatan Wara Barat di diami berbagai suku bangsa seperti, Rongkong,

Toraja, Bugis, Luwu, Jawa, dll, sebagian besar adalah bahasa toraja atau juga bahasa

luwu (tae) meski demikian tidak menghambat komunikasi antar sesama penduduk,

karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dimengerti juga.

7
Agama kepercayaan yang banyak dianut oleh masyarakat adalah, Islam, Kristen, Hindhu,

Budha, dsbg

E. EKONOMI

Kondisi alam yang berbukit dan bergunung-gunung yang tentu cocok sebagai

lahan perkebunan mengharuskan kebanyakan penduduknya mata pencaharianya adalah

petani(berkebun), serta lokasinya yang terletak sebagai jalan tranportasi darat memberi

peluang sebagai pedagang atau usaha kecil-kecilan yang menawarkan berbagai jenis

makanan khas..

F. SARANA DAN PRASARANA

Untuk menunjang proses pelayanan kesehatan di puskesmas Wara Barat didukung oleh

sarana&prasarana seperti

1. Pustu : 2 Unit

2. Poskeskel : 3 Unit

3. Puskel : 1 Unit

4. Posyandu : 11 Unit

5. Kendaraan Roda 4 : 2 Unit

6. Kendaraan Roda 2 : 16 Unit

G. KETENAGAAN

Jumlah tenaga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat tahun 2018 sebanyak 27

orang yang bertugas di Puskesmas Induk, Pustu dan Poskeskel.

Komposisi Tenaga Kesehatan


Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2018
NO KOMPOSISI PEGAWAI JUMLAH
1 Dokter Umum 2 Orang
2 Dokter gigi 1 Orang
4 Asisten Apoteker 1 Orang
5 Perawat 6 Orang
6 Bidan 2 Orang
7 Nutrisionis 1 Orang

8
10 Perawat Gigi 1 Orang
11 Kesehatan Masyarakat 2 Orang
12 Non Kesehatan 3 Orang
13 Rekam Medik 1 Orang
14 PTT 3 Orang
15 AKK 2 Orang
16 Laboran 1 Orang
17 Surveilans 1 Orang
Sumber : Laporan Tahunan Kepegawaian Puskesmas Wara Barat Tahun 2018

Selain dari tenaga kesehatan yang berstatus PNS dan Honor Daerah/PTT di

Puskesmas Wara Barat juga dibantu oleh tenaga Sukarela sebanyak 49 orang yang

berada di Puskesmas dan jaringannya.

H. Sumber Dana Puskesmas

Dalam upaya pembangunan kesehatan diperlukan pembiayaan yang bersumber baik

dari pemerintah maupun masyarakat swasta. Pada Tahun 2018 sumber dana Puskesmas

Wara Barat berasal dari (JKN) sebesar Rp. 690.000.000,- (Enam Ratus Sembilan Puluh

Juta Rupiah)dan APBD Sebesar Rp. 88.490.000,- (Delapan Puluh Dalapan Juta Empat

Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah) melalui BOK sebesar Rp. 685.854.186,- (Enam

Ratus Delapan Puluh Lima Juta Delapan Ratus Lima Puluh Empat Ribu Seratus Delapan

Puluh Enam Rupiah).

9
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Gambaran situasi derajat kesehatan masyarakat kerap dipaparkan dengan berbagai

indicator yang secara garis besar terdiri dari 2 aspek yaitu

A. MORTALITAS

Adalah kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat mencerminkan

kondisi kesehatan masarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai

program kesehatan lainnya juga dapat diukur melalui tingkat kematian yang ada.

1. Angka Kematian bayi (AKB)

Irfant Mortality rateatau angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator yang

lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan banyak

program-program pelayanan kesehatan menitik beratkan pada upaya penurunan AKB.

Angka kematian bayi merujuk pada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara

kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat

merupakan angka yang berasal dari laporan bulanan yang berasal dari Pustu dan

Poskeskel.

Angka kematian per 1000 kelahiran hidup di wilayah kerja Puskesmas Wara

Barat pada tahun 2018 ditemukan 2 kematian bayi.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita atau AKABA merupakan peluang untuk meninggal pada fase

antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.

Berdasarkan laporan dari pustu dan data di Puskesmas Wara Barat Kecamatan Wara

Barat tidak terdapat kasus kematian balita pada tahun 2018.

3. Angka Kematian Ibu maternal (AKI)

10
Angka kematian ibu maternal bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa

menjadi indicator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. AKI mengacu pada

jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinanan dan nifas.

B. ANGKA KESAKITAN( MORBIDITAS)

Berdasarkan data Tahun 2018 jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Wara

Barat sebanyak 7.027 jiwa dengan 10 penyakit terbanyak adalah sebagai berikut :

Jumlah
No ICDX Nama Penyakit
Kasus
1 J.O6 Penyakit Saluran Pernapasan Atas Akut Tidak Spesifik 788
2 K04 Penyakit Pulpa dan jaringan Periapikal 602
3 K29.0 Gastritis 473
4 R50 Demam yang tidak diketahui penyebabnya 406
5 I10 Hypertensi 331
6 R05 Batuk 290
7 J00 Common cold (C.Cold) 267
8 L20-30 Dermatitis dan Eksim 234

9 T14 Fraktur cedera lainnya kemasukan benda asing, luka 198


bakar dan korosi
10 M79.1 Myalgia 193

11
Dengan Grafik Pie sebagai berikut:

Penyakit Saluran Pernapasan Atas Akut


Tidak Spesifik

Penyakit Pulpa dan jaringan Periapikal

Gastritis
198 193
788
234
Demam yang tidak diketahui penye-
267 babnya
290 602
Hypertensi
331
406 473 Batuk

Common cold (C.Cold)

Dermatitis dan Eksim

Fraktur cedera lainnya kemasukan


benda asing, luka bakar dan korosi

Myalgia

Sumber : Laporan SP2TP Puskesmas Wara Barat Tahun 2018

Dari gambar di atas menunjukkan kasus penyakit ISPA merupakan masalah

kesehatan yang utama di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat tahun 2018. Kasus yang

paling tinggi dari sepuluh penyakit terbesar adalah ISPA dengan jumlah penderita

sebanyak 788 kasus, yang kedua adalah Penyakit Pulpa dan jaringan Periapikal sebanyak

602 kasus, yang ketiga adalah penyakit Gastritis sebanyak 473 kasus, sedangkan yang

paling rendah kasusnya adalah penyakit Myalgia sebanyak 193 kasus.

Berikut ini gambaran morbiditas di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat yang

didapat dari laporan Pustu serta data di SP2TP Puskesmas Wara Barat.

1. Malaria

Kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2018 dapat dilihat

dari gambar berikut ini :

12
Pencapaian Program Malaria di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat
Tahun 2018
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1 0 0 0 0
0
tamarundung Lebang Battang Battang Barat

Sumber : Data Program Malaria Puskesmas Wara Barat tahun 2018

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2018 tidak terdapat kasus

malaria.

2. TB Paru

Pencapaian Program TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun

2015 sampai dengan tahun 2018 dapat dilihat dari grafik/gambar berikut ini :

Cakupan Penderita P2 TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat

70 61
60
50
40 31 Suspek
30 BTA(+)
19 17
15
20 11
10
0
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Sumber : Data Program P2 TB Paru Puskesmas Wara Barat Tahun 2016 s/d

Tahun 2018

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa kasus penemuan BTA (+) pada tahun

2018 yaitu sebanyak 28 Kasus.

13
3. ISPA

Cakupan Program P2 ISPA di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat dapat

dilihat pada grafik berikut ini :

Cakupan Penderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat

Tahun 2016 s/d tahun 2018

1529 1536
1600

1400
1124 1126
1200

1000
788 812
Tahun 2016
800
Tahun 2017
600 Tahun 2018

400

200
7 2 24
0
ISPA bukan Pneumonia balita Total
Pneumonia

Sumber : Data Program P2 ISPA Puskesmas Wara Barat Tahun 2016 s/d 2018

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2018 terdapat kasus ISPA

sebanyak 788 kasus dengan 24 kasus pneumonia Balita..

4. DBD

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Wara

Barat pada Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Angka kesakitan DBD di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat

Tahun 2018

14
16
14
12
10
15
8
6
4
2 0
0
Jumlah Kasus Meninggal

Sumber : Data Program DBD Puskesmas Wara Barat Tahun 2018

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD pada tahun 2018

sebanyak 15 Kasus dan tidak terdapat kasus kematian akibat DBD.

5. Diare

Capaian Program P2 Diare di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun

2018 yaitu terdapat penderita diare sebanyak 215 orang.

6. Kusta

Tidak terdapat kasus kusta pada tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Wara

Barat.

7. PD3I

Pencapaian Program PD3I Imunisasi pada Tahun 2018 terlihat pada Tabel

dibawah ini:

Data Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi di wilayah kerja


Puskesmas Wara Barat Tahun 2018

15
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0 0 0 0 0
0
HB0 BCG DPT+HB1 DPT+HB3 Polio 4 Campak

Sumber : Laporan Tahunan Program PD3I Puskesmas Wara Barat Tahun

2018

8. IMS

Capaian Program P2 IMS di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat dapat

dilihat pada gambar 12 berikut ini :

Cakupan Program P2 IMS di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat


Tahun 2017 s.d 2018

2
1.8
1.6
1.4
1.2 2 Kasus IMS
1
0.8
0.6
0.4 0
0.2
0
2017 2018
014
Sumber : Data Program P2 IMS Puskesmas Wara Barat Tahun 2017 s.d Tahun 2018

Dari grafik diatas menunjukkan tidak terdapat kasus kasus IMS 2018 di wilayah kerja

Puskesmas Wara Barat.

C. Status Gizi

Status Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator diantaranya

adalah bayi dengan BBLR, status gizi balita, status gizi ibu hamil Kurang Energi

Kronis (KEK). Untuk balita dengan gizi kurang diberikan pelayanan rawat jalan,

16
meliputi konsultasi gizi dan pemberian MP ASI sesuai dengan umur balita.

Sedangkan untuk balita dengan gizi buruk menjalani rujukan dengan rawat inap di

bawah asuhan medis, nutrisi dan asuhan keperawatan. Deteksi kasus gizi buruk

sebenarnya dapat dilakukan melalui penimbangan rutin di posyandu.

1. Kunjungan Neonatus

Angka Kunjungan Neonatus di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2018

sebanyak 169 kunjungan dari total jumlah bayi baru lahir sebanyak atau

95,5 % kunjungan neonatus.

2. Kunjungan Bayi

Kunjungan Bayi di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2018 sebanyak

177 kunjungan dari total jumlah bayi sebanyak 177 atau 100,0 %.

3. BBLR

Pada tahun 2018 terdapat 1 bayi yang mengalami BBLR.

4. Gizi Buruk

Berdasarkan hasil laporan Program Gizi Puskesmas Wara Barat tidak terdapat

kasus gizi buruk pada tahun 2018. Di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat

partisipasi masyarakat untuk menimbang anaknya ke posyandu masih kurang.

Dari hasil penimbangan bayi dan balita di posyandu perbulan jumlah kunjungan

bayi berbanding jumlah semua bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wara

Barat (D/S) pada tahun 2018 sebesar 7-;L0,2 %, sedangkan angka balita BGM

Tahun 2018 sebanyak 18 orang.

D. Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat. Berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat telah

17
dilakukan. Berikut adalah uraian beberapa hal mengenai upaya pelayanan kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2018.

1. Pelayanan Antenatal

Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

professional (Dokter, Perawat dan Bidan) kepada ibu hamil di masa kehamilannya

dengan mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat

pada kegiatan promotif dan preventif.

Cakupan K1 merupakan gambaran seberapa besar ibu hamil yang telah

melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan. Sedang K4 adalah

merupakan gambaran seberapa besar ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar dengan paling sedikit 4 (empat) kali kunjungan selama

kehamilan dengan criteria sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester ke-2

(dua) dan 2 (dua) kali pada trimester ketiga.

Berdasarkan laporan bulanan KIA dan KB Puskesmas Wara Barat tahun 2018

persentase K1 sebesar 181 dari target proyeksi ibu hamil sebesar 170 atau 106,5 %,

hal ini kunjungan ibu hamil semuanya dalam lingkup wilayah kerja. persentase K4

adalah 164 dari target proyeksi 170 ibu hamil atau 96,5 %.s

Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)


Di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2016 s.d 2018

184 183
185 181
180 176
175
170 164
162 K1
165
K4
160
155
150
2016 2017 2018

18
Sumber : Laporan KIA Puskesmas Wara Barat Tahun 2016 s.d 2018

2. Pertolongan Persalinan

Komplikasi dan kematian maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi

pada masa sekitar persalinan, hal ini dapat disebabkan persalinan yang tidak dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Cakupan persalinan

dengan tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat pada tahun 2018

sebesar 176 orang atau sebesar 100% dari target 163 ibu bersalin.

Cakupan Persalinan
Di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Tahun 2016-2018

180
160
140
120
100 173 176
Jumlah Persalinan Nakes
80 136
60
40
20
0
2016 2017 2018

Sumber : Laporan KIA Puskesmas Wara Barat Tahun 2016 s.d 2018

3. Ibu Nifas Mendapat Pelayanan

Berdasarkan hasil pengolahan data dari KIA dan KB di Puskesmas Wara Barat

tahun 2018 menunjukkan bahwa cakupan Kunjungan Ibu Nifas yang mendapatkan

pelayanan di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat mencapai 176 dari 163 target ibu

bersalin atau 108.0 %.

4. Peserta KB Aktif

Adapun peserta KB Aktif yang terjaring dalam pendataan KIA/KB Puskesmas

Wara Barat sebagai pengguna aktif alat kontrasepsi pada tahun 2018 adalah sebesar

19
783 peserta atau 58,4 % dari 1341 PUS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wara

Barat.

Untuk penggunaan alat kontrasepsi secara rinci dapat dilihat pada gambar 15

berikut ini :

Gambar 15
Persentase Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Baru
Di Wilayah kerja Puskesmas Wara Barat
Tahun 2018

400
300
200 392
256 Pengguna Kontrasepsi
100 92
12 42 1
0
IUD Implant Kondom MOW Suntik PIL

Sumber : Laporan KB Puskesmas Wara Barat Tahun 2018

Dari grafik diatas menunjukkan alat kontrasepsi yang paling banyak

digunakan yaitu Suntik sebanyak 392 disusul pil sebanyak 256.

5. Pelayanan Imunisasi

Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan

suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi

secara lengkap dengan ditunjukkan pada cakupan imunisasi campak. Berdasarkan data

pelayanan imunisasi Puskesmas Wara Barat pada Tahun 2018 capaian imunisasi

menunjukkan hanya dua Kelurahan dari empat kelurahan di wilayah kerja Puskesmas

Wara Barat merupakan Kelurahan UCI yaitu kelurahan Battang dan Battang Barat.

6. Pemberian ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi secara

terus menerus selama 6 bulan tanpa pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)

20
pada tahun 2018 jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif sebanyak 63 bayi dari 77

bayi yang ada atau sekitar 81,8 %.

7. Pemberian Kapsul Vit.A

Hasil dari kegiatan laporan kegiatan gizi 2018 menunjukkan bahwa cakupan

pemberian Vit.A selama 2 kali sebanyak 730 atau 89,02 % dari 819 balita (6-59 Bln)

yang ada.

8. Pemberian Tablet Fe

Cakupan pemberian Tablet Fe.1 dan Fe3 pada bumil untuk tahun 2018 di

wilayah kerja Puskesmas Wara Barat untuk Fe.1 tidak ada dan Fe 3 sebanyak 175

atau 96,2%.

180
160
140
120
175
100
80
60
40
20 0
0
Fe 1 Fe3

Sumber : Data Program Gizi Puskesmas Wara Barat tahun 2018

E. Keadaan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

1. Rumah Sehat

Kondisi lingkungan yang sehat sangat mempengaruhi rumah yang ditempati,

rumah sehat sangat penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. Kepadatan

hunian dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan.

Berdasarkan data laporan dari Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Wara Barat tahun 2018 didapatkan bahwa rumah tangga yang diperiksa berjumlah

21
974 dari 1490 rumah yang ada, dengan persentase rumah sehat sebanyak 921 atau

(93,83%) dari 974 rumah yang diperiksa.

2. Jamban Sehat

Berdasarkan data program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas

Wara Barat pada Tahun 2018, dari Jumlah Penduduk 8.627 maka penduduk dengan

akses sanitasi yang layak 232 atau 2,7 %. Atau sekitar 8.627 Jiwa.

3. Pelayanan Hygiene Sanitasi di Tempat Umum

Di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat terdapat Tempat Umum dan tempat

Pengolahan Makanan (TPM). Jumlah tempat umum yang diperiksa sebanyak 36

Tempat Umum dan diperoleh persentase sehat sebesar 100 % karena dari 36 tempat

umum yang diperiksa semuanya telah memenuhi syarat sehat.sedangkan untuk TPM,

dari 58 TPM yang ada dan yang diperiksa, jumlah TPM yang memenuhi syarat

sebanyak 41 TPM atau 70,7%.

F. Perilaku Masyarakat

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

kesehatan masyarakat. PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu untuk melaksanakan perilaku hidup

bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat telah dilakukan

upaya penyuluhan hidup bersih dan sehat rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas

Wara Barat, serta penyuluhan PHBS sekolah sebagai upaya penanaman Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat sejak dini dengan dilakukannya Praktek Mencuci Tangan

22
dengan menggunakan air bersih dan sabun serta praktek memotong kuku dan

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut disertai praktek cara menggosok gigi yang baik

dan benar yang dilakukan pada 9 Sekolah Dasar Negeri yang tersebar di wilayah kerja

Puskesmas Wara Barat.

Dari hasil survey tahun 2018 telah didapatkan data rumah tangga yang

diperiksa telah ber PHBS sebanyak 921 ( 51,2%) dari 1.788 rumah tangga yang

dipantau di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat.

2. Posyandu

Dalam upaya meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

berbagai upaya telah dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya masyarakat, yakni

Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Posyandu merupakan salah

satu bentuk UKBM yang telah lama dikembangkan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan bagi masyarakat. Puskesmas Wara Barat membina 11 Posyandu

3. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Berdasarkan laporan pengelola Promkes Puskesmas Wara Barat selama tahun

2018 telah dilakukan 160 kali penyuluhan kesehatan di institusi di wilayah kerja

Puskesmas Wara Barat, disamping itu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat

terutama tentang bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat pada setiap kunjungan

rumah yang diadakan oleh petugas Puskesmas Wara Barat.

23
BAB IV
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

A. VISI DAN MISI

1. Visi

Menjadikan Puskesmas Wara Barat Sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat Menyeluruh

Yang Mandiri, Berkualitas dan Bermutu Menuju Palopo Sehat 2018

2. Misi

a. Meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Masyarakat,

Termasuk Swasta.

b. Melindungi, memelihara dan meningkatkan mutu Pelayanan kesehatan dengan

menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, inovasi dan

berkeadilan.

c. Menerapkan Manajemen yang transparan disetiap program

B. UPAYA KESEHATAN DILAKSANAKAN

Adapun program-program yang dilaksanakan di Puskesmas Wara Barat antara lain

1. Upaya Kesehatan Wajib

a. Upaya Kesehatan Ibu, Anak & KB

Pada kegiatan kesehatan ibu dan anak dilakukan beberapa kegiatan antara

lain, kelas ibu hamil, sweeping K4, pemasangan stiker P4K dan amanat

persalinan, kunjungan neonatal dan kunjungan nifas, pelayanan dan penyuluhan

KB di puskesmas dan posyandu. Selain itu dilakukan kegiatan kemitraan Bidan

dan Dukun dimana kegiatannya yaitu pertemuan dukun yang dilaksanakan di

Puskesmas Wara Barat, serta refreshing kemitraan, dan penandatanganan

kesepakatan kerjasama antar petugas kesehatan dengan dukun yang dibina.

Diharapkan dengan kegiatan ini petugas kesehatan dengan dukun yang ada di

24
wilayah kerja dapat bekerjasama sehingga kejadian kematian ibu dan bayi dapat

dicegah.

b. Upaya Promosi Kesehatan

Pada kegiatan upaya promosi kesehatan terdapat beberapa kegiatan yang

telah dilaksanakan oleh Puskesmas Wara Barat. Diantaranya yaitu : pembinaan

kelurahan siaga. Kelurahan Siaga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wara

Barat sebanyak 4 kelurahan dan masing-masing kelurahan telah dilakukan

pembinaan dan telah terbentuk forum Kelurahan Siaga, dimana tugas dari forum

ini yaitu bekerjasama dengan pihak Puskesmas Wara Barat dan aparat kelurahan

dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah kelurahan tersebut.

Selain itu dilaksanakan pembinaan UKBM yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Wara Barat. Diharapkan dari kegiatan ini semakin banyak peran serta

masyarakat dalam rangka peningkatan kesehatan yang nantinya akan sangat

bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.

Selanjutnya dilaksanakan penyuluhan pada kelompok masyarakat yang

beresiko dalam hal ini dilakukan penyuluhan tentang NAPZA, HIV-AIDS pada

kelompok usia remaja yang dilakukan disekolah-sekolah di wilayah kerja

Puskesmas Wara Barat.

Khusus pada program promosi kesehatah terdapat kegiatan inivasi yaitu

Pelatihan Gawat darurat yang sasarannya siswa binaan Puskesmas Wara Barat dan

kader posyandu serta kader kelurahan Siaga, kegiatan Konseling Individu, serta

pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga dan tanaman lainnya

yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi dan perbaikan gizi masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan karena melihat kondisi wilayah kerja Puskesmas Wara

Barat yang merupakan daerah pertanian dengan membentuk Kelompok Tani.

25
c. Upaya Kesehatan Lingkungan

Pada kegiatan ini dilakukan pendataan sarana kesehatan lingkungan yang

ada di wilayah kerja Puskesmas Wara barat, dengan dilakukan pendataan ini

diharapkan dapat dilakukan intervensi selanjutnya serta dapat diketahui masalah

kesehatan lingkungan yang ada di masyarakat, selanjutnya dilakukan pembinaan

kesehatan lingkungan. Kegiatan yang termasuk didalamnya yaitu : pembinaan

rumah sehat, pembinaan TTU dan TPM, PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

d. Upaya perbaikan Gizi

Pada kegiatan perbaikan Gizi Masyarakat terdapat beberapa kegiatan yang

dilakukan antara lain, Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) di posyandu,

pemberian dan sweeping Vit.A, pemantauan garam beryodium, kunjungan balita

BGM, Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Keluarga Sadar Gizi (kadarzi),

pemberian PMT penyuluhan, pemberian PMT pemulihan balita BGM.

e. Upaya perbaikan dan Pemberantasan Penyakit menular

Pada kegiatan upaya pencegahan penyakit terdapat beberapa kegiatan antara

lain, pelacakan Suspect TB Paru, PMO dan konseling penderita TB, penyuluhan

etika batuk yang dilakukan di posyandu dimana diajarkan tata cara batuk yang

beretika, pelacakan kasus yang disebabkan binatang berbahaya, pemberantasan

sarang nyamuk yang bekerjasama dengan program kesehatan lingkungan, fogging

yang dilakukan pada rumah transmigrasi baru yang bekerjasama dengan Dinas

Kesehatan. Pemeriksaan RDT untuk mendiagnosa penyakit malaria.

f. Upaya Pengobatan Dasar

g. Upaya Program MTBS

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Dilaksanakan dengan masalah kesehatan yang ada dan kemampuan Puskesmas

26
a. Upaya kesehatan Laboratorium

b. Upaya Kesehatan Usila

c. Upaya Kesehatan Perkesmas

d. Upaya Kesehatan Prolanish yang bekerja sama dengan BPJS

3. Upaya Kesehatan Inovasi (dikembangkan Tahun 2015)

a. POSBINDU

b. Senam Kesehatan Jasmani Tiap Kelurahan

c. Pembentukan Kelompok Tani

d. Pemeriksaan kesehatan di tempat Umum dan Rumah ibadah

e. Senam lansia

a. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014 dengan kategori Puskesmas Pedesaan

27
28
BAB V

HASIL PENCAPAIAN PROGRAM

Pencapaian Kinerja masing –masing program kegiatan pelayanan kesehatan

Puskesmas Wara Barat ditampilkan dalam bentuk tabel sesuai. Tabel ini ditampilkan dalam

bentuk angka dan dan persentase.

A. Hasil pencapaian program dapat dilihat dalam sebagai dalam RESUME PROFIL

sebagai berikut:

ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR Lampira
L P L+P Satuan
n
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 44 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 4 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 4,357 4,270 8,627 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga #DIV/0! Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 #DIV/0! Jiwa/Km2 Tabel 1
per 100
penduduk
6 Rasio Beban Tanggungan #DIV/0! produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin #DIV/0! Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3

II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 0 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Puskesma
Jumlah Puskesmas Rawat Inap 1 s Tabel 4
13 Puskesma
Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 1 s Tabel 4
Puskesma
14 Jumlah Puskesmas Keliling 1 s keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 4 Pustu Tabel 4

29
16 Jumlah Apotek 1 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 #DIV/0! % Tabel 6

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 1,641.9 2,443.6 4,085.5 % Tabel 5
19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 1.2 1.7 2.9 % Tabel 5
per 1.000
20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di pasien
RS #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! keluar Tabel 7
per 1.000
Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di pasien
21 RS #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! keluar Tabel 7
22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS #REF! % Tabel 8
23 Bed Turn Over (BTO) di RS #REF! Kali Tabel 8
24 Turn of Interval (TOI) di RS #REF! Hari Tabel 8
25 Average Length of Stay (ALOS) di RS #REF! Hari Tabel 8
26 Puskesmas dengan ketersediaa obat vaksin & 1.0
essensial % Tabel 9

II.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


(UKBM)
11.
27 Jumlah Posyandu 00 Posyandu Tabel 10
100.
28 Posyandu Aktif 00 % Tabel 10
3. per 100
29 Rasio posyandu per 100 balita 72 balita Tabel 10
4. Posbindu
30 Posbindu PTM 00 PTM Tabel 10

III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


31 Jumlah Dokter Spesialis 0 0 0 Orang Tabel 11
32 Jumlah Dokter Umum 0 2 2 Orang Tabel 11
2.0 per
100.000
33 Rasio Dokter (spesialis+umum) penduduk Tabel 11
34 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 0 1 1 Orang Tabel 11
1.0 per
100.000
35 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) penduduk Tabel 11
36 Jumlah Bidan 2 Orang Tabel 12
0.0 per
100.000
37 Rasio Bidan per 100.000 penduduk penduduk Tabel 12
38 Jumlah Perawat 0 6 6 Orang Tabel 12
0.0 per
100.000
39 Rasio Perawat per 100.000 penduduk penduduk Tabel 12
40 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 2 2 4 Orang Tabel 13
41 Jumlah Tenaga Sanitasi 1 0 1 Orang Tabel 13
42 Jumlah Tenaga Gizi 0 1 1 Orang Tabel 13

30
43 Jumlah Tenaga Kefarmasian 1 1 2 Orang Tabel 15

IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
1,896.
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 96 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk
kesehatan #DIV/0! % Tabel 18
46 Total Anggaran Kesehatan 0 Rp Tabel 19
47 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota #DIV/0! % Tabel 19
48 Anggaran Kesehatan Perkapita 0 Rp Tabel 19

V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 91 86 177 Orang Tabel 20
per 1.000
Kelahiran
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 0.0 22.7 11.2 Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 0 Ibu Tabel 21
per
100.000
Kelahiran
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0.0 Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 106.5 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 96.5 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 0.0 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 96.7 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 108.0 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di
Fasyankes 108.0 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 101.2 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 108.0 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 0.0 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 59.3 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 91.5 % Tabel 29

V.2 Kesehatan Anak


64 Jumlah Kematian Neonatal 0 2 2 neonatal Tabel 31
per 1.000
Kelahiran
65 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 0.0 23.3 11.3 Hidup Tabel 31
66 Jumlah Bayi Mati 0 0 0 bayi Tabel 31
per 1.000
Kelahiran
67 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0.0 0.0 0.0 Hidup Tabel 31
68 Jumlah Balita Mati 0 0 0 Balita Tabel 31
per 1.000
Kelahiran
69 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0.0 0.0 0.0 Hidup Tabel 31
70 Penanganan komplikasi Neonatal 0.0 0.0 0.0 % Tabel 30

31
71 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 33
1 0.
72 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) - .16 56 % Tabel 33
97 93 95.
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) .80 .02 48 % Tabel 34
102 88 95.
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) .20 .37 48 % Tabel 34
81.
75 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 82 % Tabel 35
100 100 100.
76 Pelayanan kesehatan bayi .00 .00 00 % Tabel 36
50.
77 Desa/Kelurahan UCI 00 % Tabel 37
66 80 73.
78 Cakupan Imunisasi Campak/MR pada Bayi .67 .52 55 % Tabel 39
66 80 73.
79 Imunisasi dasar lengkap pada bayi .67 .52 55 % Tabel 39
132.
80 Bayi Mendapat Vitamin A 43 % Tabel 41
84.
81 Anak Balita Mendapat Vitamin A 83 % Tabel 41
100 100 100.
82 Pelayanan kesehatan balita .00 .00 00 % Tabel 42
70 70 70.
83 Balita ditimbang (D/S) .83 .83 83 % Tabel 43
84 Balita gizi kurang (BB/umur) 2.07 % Tabel 44

85 Balita pendek (TB/umur) - % Tabel 44


1.
86 Balita kurus (BB/TB) 71 Tabel 44
87 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1 99. %
SD/MI 34 Tabel 45
88 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 7 54. %
SMP/MTs 11 Tabel 45
89 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 10 100. %
SMA/MA 00 Tabel 45

V.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut


22 73 47.
90 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif .45 .52 80 % Tabel 48
35 46 40.
91 Pelayanan Kesehatan Usila (60+ tahun) .00 .98 90 % Tabel 49

VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.
1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan
pelayanan sesuai standar #DIV/0! % Tabel 51
per
100.000
94 CNR seluruh kasus TBC 324.56 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC #DIV/0! % Tabel 51

32
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak #DIV/0! % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 94.44 100.00 96.55 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 100.00 100.00 100.00 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate)
semua kasus TBC 200.00 200.00 200.00 % Tabel 52
per
100 100.000
Jumlah kematian selama pengobatan 7.1 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 68.6 % Tabel 53
102 Balita Pneumonia yang diberikan tatalaksana
standar 100.0 % Tabel 53
103 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 1.0 % Tabel 53
104 Jumlah Kasus HIV 0 1 1 Kasus Tabel 54
105 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 55
106 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 55
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada
balita #DIV/0! % Tabel 56
108 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada
semua umur #DIV/0! % Tabel 56
109 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 57
per
100.000
110 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.0 0.0 0.0 penduduk Tabel 57
111 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun #DIV/0! % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
113 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
per
100.000
114 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 penduduk Tabel 58
per 10.000
115 Angka Prevalensi Kusta 0.0 Penduduk Tabel 59
116 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60
117 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60

VI. Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah


2 dengan Imunisasi
per 100.000
penduduk
118 AFP Rate (non polio) < 15 th 0.0 <15 tahun Tabel 61
119 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 62
120 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 62
121 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 62
122 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 62
123 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 62
124 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 62
125 Jumlah Kasus Suspek Campak 0 0 0 Kasus Tabel 62
per
100.000
126 Insiden rate Campak 0.0 0.0 0.0 penduduk Tabel 62

33
127 KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 63

VI. Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan


3 Zoonotik
per
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.000
128 Angka kesakitan (Incidence Rate)DBD penduduk Tabel 65
129 Angka kematian (Case Fatality Rate) DBD 0.0 0.0 0.0 % Tabel 65
per 1.000
0.0 0.0 0.0
130 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) penduduk Tabel 66
131 Konfirmasi laboratorium pada suspek Malaria 200.0 % Tabel 66
132 Pengobatan standar kasus Malaria positif #DIV/0! % Tabel 66
133 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 66
134 Penderita Kronis Filariasis 0 0 0 Kasus Tabel 67

VI.
4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular
135 Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan
Kesehatan 100.0 100.0 100.0 % Tabel 68
136 Penyandang DM mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 100.0 % Tabel 69
%
perempuan
138 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker usia 30-50
Payudara 1.6 tahun Tabel 70
139 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50
tahun 19.0 % Tabel 70
140 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50
tahun 0.0 % Tabel 70
141 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan
Jiwa Berat 100.0 % Tabel 71

VII KESEHATAN LINGKUNGAN


142 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air 18.2
minum berkualitas (layak) % Tabel 72
143 Sarana air minum dengan risiko R+S 100.0 % Tabel 73
144 Sarana air minum memenuhi syarat 100.0 % Tabel 73
145 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang 2.7
layak (jamban sehat) % Tabel 74
146 36,475.
Desa STBM 0 % Tabel 75
147 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 60.0 % Tabel 76
148 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat 70.7
kesehatan % Tabel 77

34
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Puskesmas Wara Barat dengan luas wilayah 44 Km 2 terdiri dari 4 Kelurahan, Jumlah

Penduduk 8.627 jiwa dengan kepadatan 160 penduduk/Km 2. Wilayah kerja

Puskesmas Wara Barat merupakan daerah pegunungan dan walau termasuk dalam

wilayah Kota Madya Palopo namun puskesmas Wara Barat masih termasuk dalam

kategori Puskesmas pedesaan sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014

2. Situasi mortalitas di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat dari AKB pada tahun 2014

tidak terdapat angka kematian bayi

3. Angka kesakitan yang terjadi pada tahun 2018 yang tertinggi adalah ISPA sebesar 788

kasus.

4. Kegiatan pemberantasan penyakit menular yang telah dilakukan adalah deteksi dini

kasus dengan cara melaporkan kasus yang potensial wabah setiap minggu yang

dikenal dengan Laporan W2 serta melakukan pelacakan terhadap suspek.

5. Kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat

adalah kegiatan survey dan pembinaan kesehatan lingkungan.

6. Kegiatan Promkes dilakukan penyuluhan PHBS rumah tangga dan PHBS sekolah

serta Penyuluhan UKGS sekolah.UKBM di Puskesmas Wara Barat Posyandu, UKS,

UKGS. Jumlah posyandu 11 buah. Usaha Kesehatan Sekolah dilakukan kegiatan

penjaringan kesehatan anak usia sekolah SD, SMP dan SMA.

35
7. Untuk pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Puskesmas adalah sebagai berikut

REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017

Puskesmas : WARA BARAT


Kabupaten / Kota : PALOPO

% Cakupan Sub Bobot Upaya


Nilai Rata2 nilai
NO Upaya Kesehatan dan Program Variabel Kesehatan dan
Program Upaya
Program Program
1 2 3 4 5 6 7
I UKM Esensial 300 2791.54
1.        Promosi Kesehatan 66.73 50 3336.46
2.        Kesehatan Lingkungan 62.11 50 3105.31
3.        KIA 5.70 50 284.98
4.        Gizi 66.00 75 4950.19
5.        P2 30.41 75 2280.75

II UKM Pengembangan 150 274.07


1. Perkesmas 66.67 25 1666.67
2. Upaya Kesehatan Jiwa 0.00 20 0.00
3. Kesgilut 0.00 15 0.00
4. Upaya Kesehatan Tradisional
0.00 15 0.00
Komplementer
5. Upaya Kesehatan Olahraga 33.33 15 500.00
6. Upaya Kesehatan Indera 20.00 15 300.00
7.  Upaya Kesehatan Lansia 0.00 15 0.00
8. Upaya Kesehatan Kerja 0.00 15 0.00
9.  Upaya Kesehatan Matra 0.00 15 0.00

III UKP 200 1173.75


1.  Rawat jalan 20.79 35 727.59
2. Pelayanan gawat darurat 90.73 35 3175.39
3. Pelayanan Kefarmasian 44.39 35 1553.77
4. Pelayanan Laboratorium 52.86 30 1585.71
5. Pelayanan satu hari ( one day
0.00 30 0.00
care)
6. Rawat inap 0.00 35 0.00

IV Manajemen Puskesmas 200 815.42


1.   Manajemen Umum 157 15 2355.00
2. Manajemen Pemberdayaan
24 15 360.00
Masyarakat

36
3.    Manajemen Peralatan 47 15 705.00
4. Manajemen Sarana Prasarana 40 15 600.00
5. Manajemen Keuangan 40 15 600.00
6.  Manajemen Sumber Daya
41 15 615.00
Manusia
7. Manajemen Pelayanan
216 15 3240.00
Kefarmasian
8.   Manajemen Data dan Informasi 74 15 1110.00
9. Manajemen Program UKM
0 20 0.00
esensial
10.   Manajemen Program UKM
0 20 0.00
Pengembangan
11.  Manajemen Program UKP 0 20 0.00
12.   Manajemen Mutu 10 20 200.00

V Mutu 150 2328.20


1. Survei Kepuasan Masyarakat 0.00 30 0.00
2. Survei Kepuasan Pasien 94.70 30 2841.00
3. Penanganan Pengaduan
100.00 30 3000.00
pelanggan
4. Sasaran Keselamatan pasien 100.00 30 3000.00
5.PPI 93.33 30 2800.00

Rekapitulasi Total Nilai PKP


7382.98
( I+II+III+IV+V)

B. Saran

1. Ketenagaan, sarana dan prasarana yang memadai akan sangat membantu

meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat

2. Peningkatan kerjasama tim dalam berkoordinasi untuk pelaksanaan program (Lintas

Program), Lintas sektor dan peran serta aktif masyarakat dapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat.

3. Diperlukan peningkatan kemampuan dan kompetensi petugas kesehatan dan

dianggarkan dalam APBD

4. Perlu Peningkatan hubungan lintas sector dalam komunikasi peningkatan pelayanan

kesehatan

5. Peningkatan kelengkapan pendataan untuk penyusunan laporan terutama Laporan

Tahunan per-program mempermudah penyusunan Profil Puskesmas Wara Barat.

37
38

Anda mungkin juga menyukai