Anda di halaman 1dari 66

Profil Puskesmas Tahun

2014

KATA PENGANTAR

Atas Berkat dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, Profil Puskesmas Malalak Tahun

2014 telah selesai disusun dan ditetapkan. Profil Puskesmas Malalak berisikan Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, Strategi, Kebijakan dan program-program serta mengacu pada pendekatan perencanaan

yang ditetapkan dalam undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan memperhatikan pula RPJMD Kabupaten Agam tahun 2011-2015,

serta pencapaian dari masing masing program kerja yang ada di Puskesmas Malalak.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas perhatian, bantuan

dalam penyusunan Profil Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini. Dengan demikian Profil Puskesmas

Malalak ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan

kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi kita

sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Malalak, dalam upaya kita bersama

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarat.

Malalak, Januari 2015

Penyusun

Puskesmas malalak kab. agam 1


Profil Puskesmas Tahun
2014

BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia sebagai salah satu negara yang menandatangani Tujuan

Pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) berkomitmen mewujudkan

tujuan MDGs tersebut, sebagai perwujudan peningkatan kualitas sumber daya manusia

dan kualitas hidup yang lebih baik. Targetnya adalah tercapainya peningkatan ekonomi

global atau tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun

2015. Dari 8 (delapan) agenda pencapaian MDGs, 5 (lima) diantaranya merupakan

bidang kesehatan, terdiri dari memberantas kemiskinan dan kelaparan (tujuan 1),

menurunkan angka kematian anak (tujuan 4), meningkatkan Kesehatan ibu (tujuan

5), :Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya (tujuan 6), melestarikan

lingkungan hidup, (tujuan7).

Secara nasional komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai dokumen

perencanaan nasional, antara lain dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) tahun 2004 2009, kemudian dipertegas pada RPJMN 20102015

dan Inpres No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.

Pembangunan kesehatan Kecamatan Malalak secara umum bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikator meningkatnya sumber

daya manusia, meningkatnya kualitas hidup masyarakat, memperpanjang umur harapan

hidup, meningkatnya kesejahteraan keluarga dan meningkatnya kesadaran masyarakat

untuk hidup sehat. Disamping itu pembangunan bidang kesehatan di arahkan untuk

meningkatkan dan memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui

Puskesmas malalak kab. agam 2


Profil Puskesmas Tahun
2014

pemberdayaan sumberdaya manusia secara berkelanjutan, sarana prasarana dalam

bidang medis termasuk ketersediaan obat yang terjangkau oleh masyarakat.

Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan ada upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Perubahan pemahaman akan konsep

sehat dan sakit serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dengan informasi

tentang determinan penyebab penyakit yang multifaktorial, telah menggeser paradigma

pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat

kuratif dan rehalibitatif. Pentingnya penerapan PARADIGMA SEHAT merupakan

upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif.

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang

meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status

gizi masyarakat. Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun

2009-2015 bertujuan menguraikan langkah terpilih untuk mencapai tujuan

pembangunan Daerah sub sector kesehatan dengan mengacu pada Standar pelayanan

Minimal (SPM). Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam disusun untuk

mewujudkan visi Kabupaten AGAM yaitu, Terwujudnya Masyarakat Kabupaten

Agam Yang Sehat, Mandiri dan Madani.

Profil Kesehatan Puskesmas Malalak ini merupakan salah satu media

informasi Pembangunan Kesehatan di Kecamatan Malalak yang relatif lengkap,

meliputi data tentang derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumberdaya kesehatan, data

umum dan data lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan di wilayah Kecamatan

Malalak. Di samping itu profil ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk
Puskesmas malalak kab. agam 3
Profil Puskesmas Tahun
2014

melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan

kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang

kesehatan di Puskesmas Malalak.

Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang

masih jauh dari kondisi ideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam

penyelenggaraan sistem informasi kesehatan seperti data yang belum satu pintu,

kegiatan pengelolaan data dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi

dalam satu mekanisme kerjasama yang baik.

Buku Profil Kesehatan Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN.

Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang pembuatan profil dan sistimatika

penulisan Profil Puskesmas Malalak.

BAB II. GAMBARAN UMUM.

Bab ini menyajikan gambaran umum tentang uraian tentang letak geografis,

administrasi, dan informasi umum lainnya yang berhungan dengan kesehatan, serta

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya kesehatan seperti kependudukan,

prilaku penduduk, perekonomian.

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Puskesmas malalak kab. agam 4


Profil Puskesmas Tahun
2014

Bab ini berisi uraian situasi derajat kesehatan yang meliputi berbagai indikator

derajat kesehatan, diantaranya angka kematian, angka kesakitan dan status gizi

masyarakat.

BAB IV.SITUASI UPAYA KESEHATAN.

Bab ini menggambarkan hasil-hasil capaian upaya kesehatan yang telah dilaksanakan

pada tahun 2014 yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan penunjang,

pemberantasan penyakit, kesehatan lingkungan dan sanitasi, perbaikan gizi

masyarakat, pelayanan kefarmasian dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan, dan sumberdaya kesehatan lainnya.

BAB VI.KESIMPULAN

Bab ini merupakan rangkuman dari buku profil ini yang berisi sajian penting tentang

hal-hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk penyusunan rencana kerja

kesehatan Puskesmas Malalak tahun 2015. Selain keberhasilan bab ini juga

mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dan perlu perhatian untuk tahun

yang akan datang.

LAMPIRAN

Pada lampiran ini berisi tabel pencapaian program kesehatan Puskesmas Malalak dan

82 tabel data kesehatan.

Puskesmas malalak kab. agam 5


Profil Puskesmas Tahun
2014

BAB II

GAMBARAN UMUM

1. Geografi

Kecamatan Malalak juga merupakan kecamatan termuda dari 16 kecamatan

yang ada di Kabupaten Agam. Kecamatan Malalak memiliki luas wilayah sebesar

103,21 Km2, kemiringan lahannya berkisar antara 45% dengan ketinggian berkisar

antara 250-2.800 mdpl.

Secara geogafis Kecamatan Malalak merupakan perpaduan dataran rendah dan

perbukitan serta aliran sungai.

Kecamatan Malalak adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Agam dan

merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan IV Koto.

Kecamatan Malalak dibentuk berdasarkan Perda nomor 7 tahun 2006, tanggal

21 Desember 2006. Sebelumnya, Kecamatan Malalak hanyalah sebuah nagari,

kemudian dimekarkan menjadi 4 buah nagari yaitu

1. Nagari Malalak Utara dengan luas nagari 24,3 km

2. Nagari Malalak Barat dengan luas nagari 34,1 km

Puskesmas malalak kab. agam 6


Profil Puskesmas Tahun
2014

3. Nagari Malalak Timur dengan luas nagari 27,5 km

4. Nagari Malalak Selatan dengan luas nagari 28,5 km

Pusat pemerintahan Kecamatan Malalak terletak di Lambeh, Nagari Malalak Timur.

Secara administrasi Pemerintah Kecamatan Malalak terdiri dari 4 Nagari dan 17

Jorong, dengan Nagari terluas adalah Nagari Malalak Barat yang mencapai 34,10

km.

Batas Wilayah Kecamatan ini berbatasan langsung dengan :

A. Kecamatan IV Koto di sebelah utara,

B. Kabupaten Tanah Datar disebelah timur,

C. Kecamatan Tanjung Raya di sebelah barat dan

D. Kabupaten Padang Pariaman di sebelah selatan

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALALAK

Puskesmas malalak kab. agam 7


Profil Puskesmas Tahun
2014

2. Demografi.

Berdasarkan Pendataan yang dilakukan Petugas puskesmas Malalak bersama

Kader Posyandu pada tahun 2014, laju pertambahan penduduk, maka jumlah

penduduk kecamatan Malalak sebanyak 8.868 jiwa yang terdiri dari 4.584 jiwa laki-

laki dan 4.284 jiwa perempuan dengan ratio 107,00% yang artinya jumlah penduduk

laki-laki di Kecamatan Malalak lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk

perempuan. Sex Ratio terbesar terdapat di kelompok umur 25 29 tahun yaitu

139,85%. Secara keseluruhan penduduk Kecamatan Malalak lebih banyak laki-laki

dibandingkan dengan penduduk perempuan. Untuk jumlah penduduk jika

dibandingkan dengan jumlah penduduk Kecamatan malalak tahun sebelumnya terjadi

Puskesmas malalak kab. agam 8


Profil Puskesmas Tahun
2014

penurunan penduduk sebanyak 10.169 jiwa. Hal ini disebabkan karena sudah

banyaknya penduduk kecamatan malalak yang pindah pasca gempa bumi pada tahun

2009 yang lalu.

Rasio beban ketergantungan (Dependency Ratio) digunakan untuk mengetahui

Produktifitas penduduk. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan

perbandingan banyak oarang yang berada pada usia yang tidak produktif (dibawah 15

tahun dan diatas 65 tahun) dibandingkan dengan kelompok usia yang produktif ( 15

65 tahun). Angka ini juga menyatakan beratnya tanggungan kelompok usia produktif

terhadap usia tidak produktif. Semakin banyak kelompok usia non produktif maka

semakin berat beban usia produktif. Pada tahun 2014 ini penduduk Kecamatan

Malalak paling banyak berumur 25 29 tahun.

Komposisi penduduk Kecamatan Malalak menurut kelompok umur,

menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 556 orang,

yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 6.532 orang dan yang berusia tua (> 65

tahun) sebesar 757 orang. Dengan demikian penduduk Kecamatan Malalak yang

terbanyak berada pada usia produktif dan yang paling sedikit adalah yang berusia tua.

Laju pertambahan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah

penduduk dimasa yang akan datang, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan

pembangunan sesuai keadaan kependudukan.

2. Pendidikan.

Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena

pendidikan bisa berpengaruh terhadap prilaku kesehatan seseorang. Pengetahuan yang

Puskesmas malalak kab. agam 9


Profil Puskesmas Tahun
2014

dimiliki oleh seorang yang berpendidikan mempengaruhi keputusan seseorang untuk

berprilaku sehat.

Angka buta huruf berkorelasi dengan angka kemiskinan. Sebab, penduduk

yang tidak bisa membaca secara tidak langsung mendekatkan mereka pada

kebodohan, sedangkan kebodohan itu sendiri mendekatkan mereka pada kemiskinan.

Di Kecamatan malalak masih banyak penduduknya yang tidak tamat SD, hal ini

disebabkan kurangnya minat dan fasilitas yang tidak terjangkau bagi masyarakat.

3. Perekonomian.

Salah satu aspek yang dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan

pembangunan adalah keadaan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan Kondisi

perekonomian berkaitan dengan tingkat inflasi, semakin tinggi tingkat inflasi maka

semakin mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Disamping itu angkatan kerja dan

kesempatan kerja sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Survey Angkatan

Kerja Nasional (Sakernas) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan angkatan kerja

adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan tapi sementara tidak

bekerja dan mengganggur. Sementara yang dimaksud dengan bekerja adalah kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud untuk memperoleh

pendapatan atau keuntungan. Pengangguran terbuka adalah seseorang yang sedang

mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena

tak munkin dapat pekerjaan, termasuk orang yang masih sekolah atau mengurus

rumah tangga. Proporsi pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna bagi

pemerintah untuk membuka lapangan kerja baru dimasa yang akan datang sehingga

secara bertahap kondisi perekonomian membaik dan dampaknya adalah

meningkatnya kesejateraan masyarakat.


Puskesmas malalak kab. agam 10
Profil Puskesmas Tahun
2014

Pembangunan ekonomi diharapkan dapat mendorong kemajuan di semua

sektor, baik fisik maupun mental sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan

masyarakat secara keseluruhan. Kondisi ekonomi salah satu faktor yang

mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan

kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan

daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan

kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan

tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit penyakit

tertentu. Fenomena gizi buruk dan kurang seringkali dikaitkan dengan kondisi

ekonomi yang buruk jika merujuk pada fakta bahwa keterbatasan pemenuhan pangan

dapat menyebabkan busung lapar, Kwashiorkor, penyakit kekurangan vitamin seperti

Xeropthalmia, Scorbut, dan Beri-beri.

Kemiskinan membuat seseorang tidak mempunyai kemampuan ekonomi

untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan yang di ukur dengan

pengeluaran. Kecamatan Malalak pada tahun 2014 menutut BPS mempunyai 595

Rumah Tangga Miskin (RTM) dengan jumlah jiwa 2.673 jiwa.

Dari segi sosial ekonomi dapat dilihat perkembangan yang sangat bervariasi

dari tahun ke tahun. Pembangunan ekonomi yang diupayakan diharapkan mampu

mendorong kemajuan, baik fisik, sosial, mental dan spiritual di segenap pelosok

negeri terutama wilayah yang tergolong daerah tertinggal. Suatu daerah dikategorikan

menjadi daerah tertinggal karena beberapa faktor penyebab, yaitu geografis, sumber

daya alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, daerah rawan bencana dan

konflik sosial, dan kebijakan pembangunan. Keterbatasan prasarana terhadap berbagai

Puskesmas malalak kab. agam 11


Profil Puskesmas Tahun
2014

bidang termasuk di dalamnya kesehatan menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal

mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.

Di tahun 2014 penduduk Kecamatan Malalak yang bekerja menurut lapangan

usaha, terbanyak adalah Pertanian dan Perkebunan sebanyak 89,78 %, diikuti

peternakan, wiraswasta, pegawai.

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator

yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi

keberhasilan pelaksanaan program. Untuk menilai derajat kesehatan tersebut

digunakan beberapa indicator, yaitu Mortalitas (kematian), Status Gisi dan Morbiditas

(kesakitan).

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor

tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan

Puskesmas malalak kab. agam 12


Profil Puskesmas Tahun
2014

ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor

ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.

Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu

keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih

dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan

pembangunan kesehatan. Untuk mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut

perlu dilakukan analisis situasi dan kecenderungan di masa mendatang.

3.1. Angka Kematian

3.1.1. Kasus Kematian Bayi Kecamatan Malalak Tahun 2014

Kasus kematian Bayi adalah penduduk yang meninggal sebelum mencapai

usia 1 tahun. Kematian bayi ini dapat dikelompokkan menjadi bayi lahir mati,

kematian 0 -7 hari, kematian 8 28 hari dan kematian 1- 12 bulan. Kematian Bayi

merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka

menurunkan kejadian kematian bayi. Di Kecamatan Malalak pada tahun 2014 bayi

lahir hidup berjumlah 121 jiwa, kasus bayi lahir mati adalah 1 bayi, kasus ini

menurun dibanding dengan tahun 2013.

Berbagai faktor dapat menyebabkan penurunan kematian bayi, diantaranya

pemerataan pelayanan kesehatan berikutf asilitasnya. Hal ini disebabkan kematian

bayi sangat dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi

ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat

berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap

infeksi penyakit.

Puskesmas malalak kab. agam 13


Profil Puskesmas Tahun
2014

3.1.2. Kasus Kematian Balita

Kematian Balita adalah penduduk yang mati sebelum berumur 5 (lima) tahun

Target MDG`s untuk indicator AKABA di Indonesia sebesar 32 per 1000 kelahiran

hidup pada tahun 2015. Untuk kecamatan Malalak tidak bisa dikeluarkan Angka

Kematian Balita karena jumlah kelahiran kurang dari 1000, untuk itu kecamatan

malalak hanya memaparkan kasus kematian Balita saja. Pada Tahun 2014 tidak

terjadi kasus kematian Balita.

3.1.3. Kasus Kematian Ibu Kecamatan Malalak Tahun 2014


Kematian Ibu juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan

derajat kesehatan masyarakat. Kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,

melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa

memperhitungkan lama kehamilan.

Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan

pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan

pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor

kesehatan.

Pada tahun 2014 tidak ada terjadi kasus kematian ibu di Kecamatan Malalak.

3.1.4. Kasus Kematian Perinatal Tahun 2014

Kasus kematian Perinatal pada tahun 2014 sebanyak 3 neonatus dan 1

kelahiran mati, angka ini naik dibanding dengan tahun 2013, dan dibanding tahun

Puskesmas malalak kab. agam 14


Profil Puskesmas Tahun
2014

2010 sebanyak 2 kelahiran mati. Kasus kematian Perinatal ini penyebabnya antara

lain terlambat dalam memberikan penanganan baik pada bayi maupun ibu yang

mengalami masalah kesehatan. Untuk menurunkan kasus ini telah dilakukan

intervensi yang tepat, guna meningkatkan pemantauan dan penurunan kasus kematian

tersebut. Diharapkan dengan lebih terpantaunya kasus kematian, maka dapat di

ketahui permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ada di masyarakat.

3.2. Angka Kesakitan

Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun

prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam

suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian

terhadap derajat kesehatan masyarakat.


Berdasarkan laporan puskesmas penyakit yang paling banyak di Kecamatan

Malalak tahun 2014 adalah ISPA, diikuti oleh Penyakit gastritis dan rematik. Pola 10

penyakit terbanyak tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Sepuluh penyakit Terbanyak di Kecamatan Malalak Tahun 2013

NO PENYAKIT JUMLAH %

31,10
1 ISPA 1.282
14,58
2 Gastritis 601
10,60
3 Rematik 437
0,92
4 Febritis 380
0,76
5 Cepalgia 314
6 0,07
Psikosa 293
0,06
7 Asma 263
0,06
8 Penyakit Kulit 251
0,04
9 Hypertensi 188

Puskesmas malalak kab. agam 15


Profil Puskesmas Tahun
2014

0,02
10 Pulpa Jaringan 112
Total 4.121
Sumber : Balai Pengobatan Puskesmas Malalak

3.2.1. Cakupan Penyakit Menular

Hasil capaian program penyakit menular Tahun 2014 :

a. Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Acut Flaccid Paralysis.

Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam

PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita

mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0-3

tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher

dan sakit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika

seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian

berakibat pada kelumpuhan. Kasus AFP di kecamatan malalak tidak ditemukan.

b. Prevalensi Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet

orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB

menjadi salahsatu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam

MDGs.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case

DetectionRate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan

dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam

wilayah tersebut.

Puskesmas malalak kab. agam 16


Profil Puskesmas Tahun
2014

Untuk mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan

pengobatan (SR=Success Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB paru

BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang

menjalanipengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat.

Success Rate dapat membantu dalam mengetahui kecenderungan meningkat atau

menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut

Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang

dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Perkiraan penderita TB

Paru BTA (+) 1,6/1000 penduduk. Untuk Kecamatan Malalak target BTA(+) pada

tahun 2014 adalah 65 suspek. Untuk penemuan penderita baru TB Paru BTA (+)

tahun 2014 sebanyak 6 orang dan kasus lama (kambuh) 1 orang. Jika di lihat

berdasarkan jender, maka lebih banyak penderita TB Paru BTA (+) laki laki (4 orang)

dibandingkan perempuan penderita TB Paru BTA (+) sebanyak 2 orang. Jika

dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir terjadi penurunan penemuan penderita,

yaitu pada tahun 2013 sebanyak 8 kasus, 2011 (9 orang), 2010 sebanyak 8 kasus.

Untuk kasus penemuan penderita TB Paru BTA (+), semakin baiknya penjaringan

kasus maka akan semakin banyak ditemukan penderita TB Paru BTA (+).
Pada tahun 2014 Puskesmas melakukan pengobatan pada penderita TB Paru

BTA (+) sebanyak 6 penderita dan sembuh sebanyak 5 penderita atau sekitar 85 %.

Untuk kasus TB Paru kambuh pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 1 orang penderita
Keberhasilan upaya penanggulangan TB diukur dengan kesembuhan

penderita. Kesembuhan ini selain dapat mengurangi jumlah penderita, juga mencegah

terjadinya penularan. Oleh karena itu, untuk menjamin kesembuhan, obat harus

diminum dan penderita diawasi secara ketat oleh keluarga maupun teman

sekelilingnya dan jika memungkinkan dipantau oleh petugas kesehatan agar terjamin

kepatuhan penderita minum obat (Idris & Siregar, 2000). Dewasa ini upaya
Puskesmas malalak kab. agam 17
Profil Puskesmas Tahun
2014

penanggulangan TB dirumuskan lewat DOTS (Directly Observed Treatment

Shortcourse = pengobatan disertai pengamatan langsung). Pelaksanaan strategi DOTS

dilakukan di sarana-sarana Kesehatan Pemerintah dengan Puskesmas sebagai ujung

tombak pelaksanaan program. Pengobatan ini dilakukan secara gratis kepada

golongan yang tidak mampu.

c. Persentase Balita dengan Pnemonia ditangani

Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli).

Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat

terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang

rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut

lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,

gangguan imunologi).

Balita di Kecamatan Malalak pada tahun 2014 sebanyak 649 orang, untuk

jumlah perkiraan Balita terserang Pneumoni sebanyak 65 Balita. Temuan Kasus

Pneumoni dan diobati pada tahun 2014 sebanyak 78 balita yang terdiri dari 31 Balita

laki laki dan 47 Balita perempuan.

d. Persentase HIV/AIDS ditangani.


HIV & AIDS disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus

yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami

penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam

penyakit lain. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi

melalui proses hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang

terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan

melalui plasenta dan kegiatan menyusui.

Puskesmas malalak kab. agam 18


Profil Puskesmas Tahun
2014

Sampai saat ini kasus HIV / AIDS untuk wilayah kerja Puskesmas Malalak

Belum Ada kasus yang ditemukan, dan semoga tidak ada kasus HIV / AIDS ini.

e. Kasus Diare

Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi

feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila

feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau

buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam

Penyakit Diare sampai saat ini masih termasuk dalam urutan 10 penyakit

terbanyak di Kecamatan Malalak. Penyakit diare yang banyak ditemukan adalah

gastro enteritis yang disebabkan oleh kuman. Penderita yang berobat ke Puskesmas

diobati sesuai dengan prosedur tetap penatalaksanaan kasus diare dengan pengobatan

yang rasional.

Pada tahun 2014 dari 8.868 penduduk Kecamatan Malalak diperkirakan kasus

diare sebanyak 190 penderita. Kasus diare yang ditemukan dan ditangani pada tahun

2014 sebanyak 189 kasus, dimana pasien perempuan lebih banyak 124 kasus

dibanding pasien laki laki 65 kasus. Jika dilihat trend beberapa tahun terakhir maka

terjadi penurunan kasus diare, dimana pada tahun 2013 terjadi 218 kasus diare, tahun

2011 sebanyak 239 kasus.

f. Prevalensi Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan

Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,

anggota gerak dan mata.

Puskesmas malalak kab. agam 19


Profil Puskesmas Tahun
2014

Pada tahun 2014 ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Malalak ditemukan

3 kasus kasus penyakit Kusta, 2 orang dijorong salimpaung 1 orang dijorong Toboh.

Pasien yang dijorong salimpaung merupakan pasien yang tidak tuntas pengobatan

dimasa lalu. Sedangkan pasien dijorong toboh adalah kontak dari orang tua

penderita.

g. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) adalah

penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus non neonatorum, Tetanus neonatorum, Campak,

Polio dan Hepatitis B.

Penyakit Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae

yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit

leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya

membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan

Pertusis atau batuk rejan adalah infeksi bakteri pada saluran pernafasan yang

sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya diakhiri dengan suara

pernafasan dalam bernada tinggi (melengking). Pertusis bisa terjadi pada siapapun

tapi 50% ditemukan pada anak berusia kurang dari 4 tahun.

Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang

masuk ketubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah

satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus

TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan

oleh tenaga kesehatan yang rendah.

Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus

campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi

melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.
Puskesmas malalak kab. agam 20
Profil Puskesmas Tahun
2014

Polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen

pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV),masuk ke tubuh

melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasukialiran darah dan mengalir ke sistem

saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dankadang kelumpuhan.

Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV)

yang menginfeksi hati hominoidae, termasuk manusia, dan menyebabkan peradangan

yang disebut hepatitis. Awalnya dikenal sebagai "serum hepatitis", penyakit tersebut

telah menyebabkan epidemi di Asia dan Afrika, dan itu adalah endemik di Cina

Pada tahun 2014 penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi

(PD3I) belum ada ditemukan dari jenis penyakit tersebut.

h. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus

Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar

menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.

Dan di Kecamatan Malalak sampai saat ini belum ada ditemukan kasus DBD ini.

Upaya yang dilakukan untuk pencegahan Kasus DBD di Kecamatan Malalak antara

lain :

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD

Salah satu kegiatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

karena penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN DBD secara

berkesinambungan pada wilayah kerja Puskesmas. Dengan kegiatan ini

diharapkan tempat perkembang biakan nyamuk aedes aegypti bisa dikurangi yang

pada akhirnya tidak ada tempat untuk berkembang biak nyamuk aedes aegepty.

2. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)

Puskesmas malalak kab. agam 21


Profil Puskesmas Tahun
2014

Pemeriksaan Jentik Berkala dilaksanakan oleh Kader dan Petugas secara

berkala ke rumah-rumah penduduk sambil memberikan penyuluhan tentang

penyakit DBD dan pencegahannya, yang dikoordinir oleh petugas puskesmas.

3. Abatisasi

Abatisasi bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk aedes, dengan cara

menaburkan abate pada tempat-tempat penampungan air. Abatisasi dilaksanakan

pada 60 kelurahan endemis yang dilaksanakan oleh kader yang dikoordinir oleh

petugas puskesmas. Disamping itu, pemberian abate juga diberikan pada

kelurahan non endemis .

i. Malaria.

Kasus penyakit malaria di Kecamatan Malalak sampai saat ini masih belum

ada.

j. Filariasis

Survei darah jari untuk filariasis dilakukan sejak tahun 2012 dengan hasil

sebagai berikut : tahun 2012, ditemukan 1 kasus positif filarial, tahun 2013 ditemukan

1 kasus, yaitu pada anak sekolah dasar

Setiap tahun dilakukan pengobatan massal filaria pada seluruh Jorong yang

ada di kecamatan Malalak. Sebelum dilakukan pengobatan massal telah dilatih kader

sebanyak 88 orang. Sasaran pengobatan tahun 2014 sebanyak 7.780 orang, capaian

7.737 orang, yang menolak sebanyak 43 orang dan dalam masa tunda 1.223 orang.

Penduduk yang katagori tunda adalah berusia kurang dari 2 tahun, keadaan sakit

berat, hamil, menyusui dan gizi buruk serta penderita yang dalam proses pengobatan.
Puskesmas malalak kab. agam 22
Profil Puskesmas Tahun
2014

3.3. Status Gizi

a. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Berat bayi lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari

2500 gr. Pada tahun 2014 bayi lahir hidup 120, terdiri dari laki laki 62 dan perempuan

58. Jumlah bayi yang mengalami BBLR pada tahun 2014 berjumlah 4 orang yang

terdiri dati 2 laki-laki dan 2 perempuan, kasus ini meningkat dibandingkan tahun 2013

sebanyak 3 bayi, dimana bayi perempuan lebih banyak (2 bayi) mengalami BBLR

dibanding bayi laki laki (1 bayi). Bayi yang mengalami BBLR jika tidak diikuti

dengan penyakit lain bila diikuti dengan penyakit bawaan lainnya maka akan di rujuk

ke Rumah sakit.

b. Balita Dengan Gizi Kurang

Pemantauan Status Gizi Balita dilakukan secara rutin di Posyandu setiap

bulan dan secara khusus 1 kali setiap tahun dilakukan secara bersamaan pada bulan

Agustus. Hasil PSG tahun 2014 menunjukan Prevalensi Status gizi balita berdasarkan

BB/U adalah: dari 300 anak yang ditimbang ditemukan : Gizi lebih 6 orang atau

0,02% , Gizi baik 279 orang atau 93%, Gizi kurang 15 orang atau 0,05% dan Gizi

buruk tidak ditemukan. Balita yang mengalami gizi kurang diberikan penyuluhan

pada ibu Balita dan diberikan makanan tambahan berupa biskuit (MP-ASI) serta Susu

Formula bagi Balita.

3.3.1. Balita Dengan Gizi Buruk

Puskesmas malalak kab. agam 23


Profil Puskesmas Tahun
2014

Pada tahun 2014 tidak ditemukan adanya kasus balita yang mengalami gizi

buruk, hal ini mengalami kemajuan dimana kejadian kasus yang sama pada tahun

2014 berjumlah 3 orang dan dibanding tahun 2013 terjadi peningkatan kasus gizi

buruk, dimana pada tahun 2012 Balita Gizi buruk berjumlah 2 orang

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi

timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan perorangan adalah

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan

penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

Situasi Upaya Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Malalak pada tahun 2014

dapat diuraikan sebagai berikut :

4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar

a. Program Ibu dan anak

Puskesmas malalak kab. agam 24


Profil Puskesmas Tahun
2014

PWS KIA bertujuan untuk memantau secara berkesinambungan pelayanan

kesehatan ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta kesehatan anaknya.

Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan K1, K4, Deteksi Resti oleh tenaga

kesehatan/masyarakat, Kunjungan Neonatus, Persalinan oleh tenaga kesehatan, dan

persalinan yang ditolong dukun.

Target pencapaian program untuk K1 = 152 orang dan K4 = 152. Pencapaian

K1 = 116 atau 87,5%, K4 = 77,1 %, Kunjungan Neonatus (KN), dan Persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) sudah mencapai target, dan mengalami trend

peningkatan sejak tahun 2011.

Tingginya capaian K1 pada tahun sebelumnya disebabkan antara lain

keakuratan dalam pencatatan. Semakin baiknya capaian K4 ini menggambarkan

adanya jalinan kerja sama yang baik dalam melaksanakan pemantauan wilayah

setempat antara Puskesmas dengan Bidan desa yang berpraktek di wilayah kerja

Puskesmas, sehingga kunjungan K4 terpantau dan terlaporkan dengan lebih baik.

Diharapkan kedepan Puskesmas lebih meningkatkan kualitas forum komunikasi di

Puskesmas, sehingga kualitas dan kuantitas pemantauan dan pelaporan ke Puskesmas

akan semakin lebih baik dan lebih maksimal.

Ibu hamil (Bumil) tahun 2014 berjumlah 140 orang dan sebanyak 2%

diantaranya mengalami Resiko Tinggi (Resti). Kedepan diharapkan, pembina wilayah

lebih meningkatkan kerjasama dengan kader supaya dapat sedini mungkin terdeteksi

ibu hamil dengan resiko tinggi di masyarakat, sehingga dapat dilakukan pelayanan

yang cepat, tepat dan aman.

Untuk mencegah terjadinya Anemia pada ibu hamil, dilakukan

pendistribusian tablet Fe pada ibu hamil selama tiga bulan. Cakupan Fe1 Bumil pada

Puskesmas malalak kab. agam 25


Profil Puskesmas Tahun
2014

tahun 2014 adalah 133 bumil atau 95,0% dan untuk Fe3 sebanyak 122 bumil atau

87,14 %.

Untuk pencegahan terjadinya Tetanus Toksoid pada ibu hamil dilakukan

imunisasi TT. CAkupan TT Bumil pada tahun 2014 adalah : TT-1 = 8 orang atau 5,7

%, TT-2 = 23 orang atau 16,4 %, TT-3 = 21 orang atau 15 %, TT-4 = 2 orang atau

1,4 %, TT-5 = 1 atau 0,7 % dan TT2+ = 47 orang atau 33,6 %. Cakupan TT Bumil

ini hampir sama beberapa tahun terakhir.

Sasaran ibu bersalin pada tahun 2014 adalah 140 orang dan melakukan

persalinan dengan tenaga kesehatan 100 %. Untuk ibu nifas yang mendapat

pelayanan kesehatan sebanyak ibu yang persalinannya di tolong oleh tenaga

kesehatan.

Cakupan Persalinan yang ditolong oleh Nakes menunjukan trend

Peningkatan setiap tahunnya, ini menunjukan adanya peningkatan kerjasama antara

Puskesmas dan BPS dalam pelaksanaan PWS KIA. Meskipun demikian masih harus

tetap dilakukan pembinaan kepada Pengelola program KIA Puskesmas, Pembina

Wilayah.

Pada tahun 2014 Pasangan Usia Subur (PUS) berjumlah 1.161. PUS yang

merupakan peserta KB aktif dan KB baru adalah sebanyak 246 (96,9%),. Alat

kontrasepsi yang digunakan oleh peserta Aktif adalah : suntik = 633 PUS atau 64,2

%, Pil = 88 pus atau 8,9 %, IUD = 82 pus atau 8,3 %, Implan = 120 pus atau 12 %,

MOP = 12 pus atau 1,1 %, MOW = 26 pus atau 2,6 % dan Kondom = 25 pus atau

2,5 %.

Penggunaan alat kontrasepsi pada tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun

2013. Pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2014 berjumlah 1.057. PUS yang

merupakan peserta KB baru dan KB aktif sebanyak 986 PUS.


Puskesmas malalak kab. agam 26
Profil Puskesmas Tahun
2014

Bayi lahir hidup tahun 2014 sebanyak 116 bayi. Adapun cakupan kunjungan

bayi tahun 2014 adalah 121 bayi atau 90,1 %, dimana kunjungan bayi perempuan 58

bayi atau 78,4%, bayi laki laki 63 bayi atau 85,1%. Cakupan kunjungan bayi di

tahun 2014 ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013.

Bayi yang mendapat ASI Ekslusif adalah bayi yang mendapat ASI saja

sampai berumur 6 bulan. Bayi yang mendapat ASI Ekslusif pada tahun 2014 adalah

sebanyak 46 bayi atau hanya 38,3%.

Untuk cakupan imunisasi rutin tahun 2014 adalah sebagai berikut : BCG

77,44 % (103 orang), DPT1+HB1 = 80,45 % (107 orang), DPT3+HB3 = 71,43 %

(95 orang), Polio 4 = 68,42 % (91 orang) dan Campak 66,17 % (88 orang).

Tahun 2014 dari 17 jorong 16 jorong (88,2 %) sudah UCI (Universal Child

Immunization) data terlampir. Jika dibanding tahun 2013 ada peningkatan capaian

UCI karena untuk tahun ini ada perubahan penilaian UCI.

Pendistribusian Vitamin A dilakukan pada bulan Pebruari dan Agustus.

Vitamin A diberikan pada bayi usia 6-12 bulan dan anak Balita 1-5 tahun. Cakupan

Vitamin A bayi tahun 2014 sebesar 100,00% (64 bayi), dan untuk Vitamin A Anak

Balita sebesar 99,43 % (524 balita).

Anak usia 6 23 bulan dari keluarga miskin di beri makanan pendamping

ASI (MP-ASI) berupa susu, biskuit dan bubur susu.

b. Balita ditimbang :

Salah satu cara pemantauan status gizi Balita dan tingkat partisipasi

masyarakat terhadap Posyandu adalah dengan menggunakan indicator SKDN. SKDN

adalah data untuk memantau pertumbuhan balita. SKDN sendiri mempunyai

singkatan S = jumlah Balita yang ada di wilayah Posyandu, K = Jumlah Balita yang
Puskesmas malalak kab. agam 27
Profil Puskesmas Tahun
2014

terdaftar dan mempunyai KMS, D = Jumlah Balita yang dating ditimbang bulan ini

dan N = Jumlah Balita yang naik berat badannya. Posyandu yang aktif melakukan

kegiatan pada tahun 2014 adalah 22 Posyandu. Adapun strata Posyandu pada tahun

2014 adalah Pertama = 0, Madya = 5, Purnama = 9 dan Mandiri = 8. Dari 672 Balita

yang ada di Kecamatan Malalak, sebanyak 547 Balita melakukan penimbangan atau

81,40 %

c. Penjaringan Kesehatan Siswa:

Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Malalak tahun 2014

diantaranya adalah melakukan skrining pada anak baru masuk sekolah dan

melakukan penyuluhan kesehatan. Anak Sekolah Dasar (SD) dan setingkat pada tahun

2014 berjumlah 188 siswa terdiri dari 102 laki laki dan 86 perempuan. Murid SD

yang mendapat pelayanan standar laki laki 86 orang atau 84,3% dan pertempuan 73

orang atau 84,9%. Murid SD kelas 1 pada tahun 2014 berjumlah 143 siswa. Untuk

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD kelas 1 ini pada tahun 2014 mencapai 143

orang atau 84,6 %. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD ini sedikit meningkat

dibanding tahun 2013.

Untuk Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah kegiatannya lebih banyak

bersifat Promotif dan Preventif. Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Kecamatan

Malalak tahun 2014 memiliki 13 SD/MI, diantaranya melakukan sikat gigi massal.

Dari 1.104 murid SD/MI dilakukan pemeriksaan terhadap 548 siswa. Untuk kegiatan

sikat gigi massal dilakukan oleh 13 SD/MI.

d. Program Usila:

Puskesmas malalak kab. agam 28


Profil Puskesmas Tahun
2014

Pada hakikatya menjadi tua merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh

seseorang. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran baik dari segi psikis

maupun fisik, oleh sebab itu perlu upaya kesehatan agar para usia lanjut (Usila) ini

dapat hidup sehat dan mandiri. Progaram upaya kesehatan yang dilakukan antara lain

penyuluhan secara berkesimbungan, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan

melakukan penjaringan Usila resiko tinggi.

Pada tahun 2014 di Kecamatan Malalak terdapat 1.000 orang yang berusia

diata 60 tahun, dimana laki laki 457 orang dan perempuan 543 orang. Usila yang

mendapat pelayanan kesehatan untuk laki laki 296 orang atau 64,77 % dan perempuan

347 orang atau 63,90 %.

Jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan cakupan pelayanan

usila ini.

Untuk meningkatkan cakupan pelayanan lansia ini perlu kerjasama yang baik

antara puskesmas, tokoh masyarakat, kader Posyandu dan lintas terkait.

e. Program Kesehatan gigi:

Program Pelayanan kesehatan gigi dilaksanakan berupa pelayanan klinik di

Puskesmas, Upaya kesehatan gigi di Masyarakat dan Usaha Kesehatan gigi Sekolah

melalui kegiatan UKGS.

f. Penyuluhan Kesehatan.

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara

menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,

tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah


Puskesmas malalak kab. agam 29
Profil Puskesmas Tahun
2014

untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.

Penyuluhan Kesehatan dilakukan dengan dua cara, yaitu penyuluhan kelompok dan

penyuluhan massa. Penyuluhan juga dilakukan melalui halo-halo puskel dan melalui

media leaflet dan spanduk.

4.2.Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

a. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra bayar

Asuransi kesehatan sosial (social health insurance) adalah suatu mekanisme

pendanaan pelayanan kesehatan yang semakin banyak digunakan di seluruh dunia

karena kehandalan sistem ini menjamin kebutuhan kesehatan rakyat suatu Negara.

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra bayar di Kecamatan Malalak terdiri dari Askes,

Jamkesda dan Jamkesmas. ASKES merupakan program pemeliharaan kesehatan bagi

pegawai negeri sipil dan keluarganya; ASKESKIN adalah Asuransi Kesehatan untuk

orang miskin yang pembiayaannya dibebankan pada pemerintah pusat. Askeskin atau

JAMKESMAS adalah bentuk belanja bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini dilakukan secara nasional agar

terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang

menyeluruh bagi masyarakat miskin. JAMKESDA adalah asuransi untu masyarakat

miskin yang pembiayaannya di beban pada pemerintah daerah.

Penduduk Kecamatan Malalak tahun 2014 sebanyak 8.868 jiwa. Penduduk

yang mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra bayar berupa Askes = 595

jiwa, Askeskin / Jamkesmas = 1.501 dan Jamkesda = 3.348.


Puskesmas malalak kab. agam 30
Profil Puskesmas Tahun
2014

b. Kunjungan Gangguan Jiwa.

Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau

bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas

hidup manusia yang utuh. Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang

kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,

intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan

secara selaras dengan keadaan orang lain. Gangguan kesehatan jiwa bukan seperti

penyakit lain yang bisa datang secara tiba-tiba tetapi lebih kearah permasalahan yang

terakumulasi dan belum dapat diadaptasi atau terpecahkan. Dengan demikian akibat

pasti atau sebab yang melatar belakangi timbulnya suatu gangguan.

Kunjungan pasien terhadap gangguan jiwa Puskesmas Malalak tahun 2014

sebanyak 20 kunjungan, terdiri dari 11 kunjungan laki-laki dan 9 kunjungan

perempuan.

4.3.Prilaku Hidup Masyarakat

Rumah tangga Ber-PHBS

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan

pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu

masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-

Puskesmas malalak kab. agam 31


Profil Puskesmas Tahun
2014

masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,

memelihara dan meningkatkan kesehatan

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat

serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat

Jumlah Rumah Tangga yang ada pada tahun 2014 adalah sebanyak 2.295

rumah. Rumah tangga yang dilakukan pemantauan PHBS sebanyak 397 rumah.

Berdasarkan hasil pemantauan ini 232 rumah atau 58,4 % diantaranya sudah

melaksanakan PHBS di rumah tangganya.

4.4. Kesehatan Lingkungan

a. Rumah Sehat.

Untuk hidup sehat, kita harus memulai dengan lingkungan yang sehat. Rumah

sebagai tempat kita menghabiskan waktu setiap hari memegang peranan penting

dalam menciptakan suasana yang sehat dan mempertahankan badan kita tetap fit dan

jreng. Rumah yang sehat adalah yang memenuhi standar kesehatan, seperti Sirkulasi

Udara Yang Lancar, Kualitas air yang memadai, Penerangan yang cukup dan Sanitasi

yang benar

Rumah yang ada di Kecamatan Malalak pada tahun 2014 adalah 2520 rumah.

Dilakukan pemeriksaan sehat sebanyak 1.679 rumah dan dinyatakan sehat 662 rumah

atau 26,27 %. Angka ini menunjukan masih banyak rumah tangga yang belum sehat,

untuk itu perlu dilakukan upaya promotif lebih berdayaguna lagi. Hal ini juga

disebabkan karena masih banyak rumah yang rusak pasca Gempa tahun 2009 yang

menyebabkan banyak rumah di kecamatan malalak yang hancur ataupun retak-retak

akibat gempat tersebut.


Puskesmas malalak kab. agam 32
Profil Puskesmas Tahun
2014

b. Rumah/Bangunan yang diperiksa Jentik Nyamuk Aedes.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang

disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti maupun

Aedes albopictus.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas

daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan

penduduk. Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya dan

obatnyapun juga masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah dan

menanggulanginya dengan cara memberantas nyamuk penularnya.

Pemeriksaan jentik nyamuk pada rumah/bangunan tahun 2014 dilakukan

sebanyak 1.679 rumah dari 2.295 rumah. Dari hasil pemeriksaan ini 85 % rumah

bebas jentik nyamuk. Jika dibandingkan dengan hasil pemeriksaan tahun lalu, maka

ada penurunan persentase rumah yang bebas jentik nyamuk

c. Jenis Sarana Air Bersih yang di gunakan

Air adalah salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air berbagai

proses kehidupan mustahil dapat berlangsung. Meskipun air termasuk sumber daya

alam yang dapat diperbaiki (renewable resource), namun kenyataan menunjukkan

bahwa ketersediaan air tanah tidak pernah bisa bertambah, bahkan cenderung terus

menurun baik dan segi kuantitas maupun kua1itasnya.

Pada tahun 2014 dari 2.435 keluarga, dilakukan pemeriksaan air bersih

sebanyak 1.679 keluarga. Berdasarkan hasil pemeriksaan, air bersih yang paling
Puskesmas malalak kab. agam 33
Profil Puskesmas Tahun
2014

banyak digunakan adalah system perpipaan yaitu sebanyak 1.068 keluarga, kemudian

PAH sebanyak 1.050 keluarga, PMA sebanyak 415 keluarga dan SGL 24 keluarga.

d. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

Sanitasi dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus

dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Ruang lingkup

sanitasi dasar yakni sarana penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga, sarana

pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah.

Pada tahun 2014 dari 2.453 Kepala Keluarga dilakukan pemeriksaan sanitasi

dasar sebanyak 1.679, hasilnya adalah sebagai jamban sehat 1.450 kk atau 63,18 %,

Pengelolaan sampah sehat 1.576 kk atau 63,88 % dan Limbah sehat 1.478 kk atau

60,69%.

e. TUPM Sehat

Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang diperiksa tahun ini

adalah Pasar dan TPUM lainnya. Pada tahun 2014 pasar berjumlah 7 buah yang

merupakan pasar rakyat, dilakukan pemeriksaan pada 7 pasar dan tidak ada pasar

yang Memenuhi Syarat Kesehatan. Dan TUPM lainnya berjumlah 115 buah dilakukan

pemeriksaan sebanyak 78 dan dinyatakan sehat 2 buah (1,74%).

f. Institusi yang dibina Kesehatan lingkungannya

Pada tahun 2014 dilakukan pembinaan kesehatan lingkungan pada sarana


kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran, dan sarana lainnya. Institusi
yang dibina kesehatan lingkungannya di tahun 2014 adalah 69 sarana , yang terdiri
dari 7 sarana pelayanan kesehatan, 19 sarana pendidikan dan 34 sarana Ibadah serta
sarana perkantoran 9 sarana. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
Puskesmas malalak kab. agam 34
Profil Puskesmas Tahun
2014

peningkatan jumlah institusi yang di bina kesehatan lingkungannya. Berdasarkan hasil


pemeriksaan institusi pada tahun 2014 : sarana kesehatan berjumlah 7 buah, dan
dilakukan pembinaan pada 7 sarana (100%). Institusi pendidikan berjumlah 19 buah,
yang dibina 19 (100%). Saran Ibadah berjumlah 34 buah dan dilakukan pembinaan
pada 23 sarana (67,64%). Total jumlah sarana yang di data sebanyak 69 sarana dan
yang dibina sebanyak 49 sarana atau 71,01 %.

BAB V
SUMBERDAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam

penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5.1. Sarana Kesehatan

a. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakan

salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota. Puskesmas sebagai unit

pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan,

harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan

pilihan yang disesuikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi

serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai :

1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan;

2) pusat pemberdayaan masyarakat;

3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer;

4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.

Puskesmas malalak kab. agam 35


Profil Puskesmas Tahun
2014

Untuk lebih meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap

masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan

kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berjumlah 2 buah, Pos

Kesehatan Nagari (Poskesri) yang berjumlah 1 buah dan Polindes yang berjumlah 4

buah.

b. Ketersediaan Obat menurut Jenisnya.


Obat yang tersedia di Puskesmas dan jaringannnya adalah obat obatan untuk

pelayanan kesehatan dasar. Secara umum pada tahun 2014 ini, ketersediaan obat

obatan sudah mencukupi, namun ada beberapa item obat yang tingkat ketersediaannya

masih rendah.

c. Sarana kesehatan menurut kepemilikan.

Kecamatan Malalak yang terletak di daerah Tertinggal tindak memiliki sarana

kesehatan lainnya baik yang dimiliki oleh BPS atau pun Rumah Sakit. Pelayanan

Kesehatan Masyarakat Malalak hanya ke Puskesmas yang ada dan sarana Pustu,

Poskesri dan Polindes yang ada. Sedangkan untuk proses Rujukan terhadap Pasien

yang sangat membutuhkan sarana kesehatan yang lebih lengkap dirujuk Ke Rumah

sakit yang ada di Kota Bukittinggi, Kota Pariaman atau langsung ke RSUP yang ada

di kota Padang.

d. Posyandu menurut Strata

Posyandu merupakan kependekan dari Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu.

Kegiatan di Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partispasi

masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan

Puskesmas malalak kab. agam 36


Profil Puskesmas Tahun
2014

untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapat

pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.

Posyandu ini terbagi atas 4 strata ,yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.

Di Kecamatan Malalak pada tahun 2014 mempunyai Posyandu sebanyak 22

buah. Jika dilihat berdasarkan Starata, maka Posyandu Pratama tidak ada, Posyandu

Madya 9 buah, Posyandu Purnama 9 buah dan Posyandu Mandiri 4 buah.


e. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan

menerapkan berbagai pendekatan, termasuk di dalamnya dengan melibatkan potensi

masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan pengembangan masyarakat.

UKBM di antaranya terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos

Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di Desa Siaga dan Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Upaya kesehatan bersumber masyarakat baru tersebar pada kegiatan

Posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan

5 program prioritas yaitu :

kesehatan ibu dan anak,

keluarga berencana,

perbaikan gizi,

imunisasi, dan

penanggulangan diare.

Puskesmas malalak kab. agam 37


Profil Puskesmas Tahun
2014

5.2. Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan di Puskesmas Malalak


Tahun 2014
N0 Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan

1 Dokter 1 PNS
2 Dokter gigi 1 PNS
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 3 PNS
4 Sarjana Keperawatan 2 PNS
5 Perawat D III 3 PNS
6 Bidan D III 10 5 PNS, 5 PTT
7 Sanitarian 1 PNS
8 Gizi 1 PNS
9 Asisten Apoteker 1 PNS
10 Analis kimia 1 PNS
11 Perawat Gigi D III 1 PNS
12 SMA/Administrasi 2 PNS
13 Sopir 1 PNS
14 K3 1 Kontrak Dinkes
15 Satpam 1 Kontrak Dinkes
Jumlah 30

Sumber : Data Puskesmas Malalak

Dilihat dari tabel ketenagaan yang ada pada Puskesmas Malalak pada tahun

2014, masih terdapat kekurangan tenaga medis yaitu dokter umum dan dokter gigi.
Untuk di desa juga masih ada desa/jorong yang membutuhkan bidan desa

karena keterbatasan sarana transportasi dan jalan yang menyebabkan masyarakat jauh

dan tidak terlayani oleh Puskesmas sehingga sangat perlu adanya bidan desa.

Puskesmas malalak kab. agam 38


Profil Puskesmas Tahun
2014

5.3. Pembiayaan Kesehatan


Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Malalak pada umumnya adalah

Jamkesmas dan Jamkesda. Hal ini disebabkan karena Masyarakat Malalak adalah

masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Sementara hanya 5 %

masyarakat yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Swasta yang

dibiayai oleh Asuransi kesehatan (ASKES dan JAMSOSTEK)

BAB VI
KESIMPULAN

6.1. Situasi Derajat Kesehatan.

Secara umum pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu

keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih

dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan

pembangunan kesehatan.

Puskesmas malalak kab. agam 39


Profil Puskesmas Tahun
2014

Salah satu Indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

adalah angka kematian. Banyak upaya telah dilakukan agar kasus kematian bayi,

Balita, ibu dan kematian kasar bisa ditekan. Kasus kematian pada tahun 2014

sebanyak 3 kematian bayi dan Lahir mati = 1 bayi, dan tidak ada terjadi kematian

ibu. Secara keseluruhan jika dibandingkan dengan beberapa tahan terakhir terjadi

penurunan angka kematian ini. Untuk menekan adanya kematian atau bayi lahir mati

kepada seluruh petugas diharapkan untuk lebih meningkatkan ANC baik secara

kantitas dan kwalitas.

Angka kesakitan juga di gunakan sebagai indikator derajat kesehatan.

Berdasarkan laporan dari Puskesmas, penyakit terbanyak adalah ISPA (31,10%),

Gastritis (14,58%) dan Rematik (10,60%).

Penyakit Menular

Situasi cakupan penyakit menular di kecamatan Malalak pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

a. TB - Paru

BTA (+) yang diobati di Puskesmas sebanyak 7 penderita dan sembuh sebanyak

5 orang atau 72,14 %. Untuk kasus TB Paru kambuh ditemukan sebanyak 3

orang

b. Balita dengan Pnemonia


Kasus Pnemonia Balita ditemukan sebanyak 78 dan 100 % telah mendapat

pengobatan di Puskesmas. Jika dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir

terjadi penurunan kasus yang cukup siknifikan


c. Diare
Kasus diare pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 189 kasus. Dan dapat

ditangani oleh petugas Puskesmas


d. Filariasis
Puskesmas malalak kab. agam 40
Profil Puskesmas Tahun
2014

Pada tahun 2014 tidak ditemukan adanya kejadian kasus filariasis

Status gizi

Bayi yang lahir hidup pada tahun 2014 ini berjumlah 120 bayi. Bayi lahir

dengan berat badan lahir rendah sebanyak 3 bayi, laki laki = 1 bayi dan perempuan 2

bayi. Bayi BBLR ini di beri pelayanan kesehatan sesuai protap yang ada.

Hasil Pemantauan Status Gizi di Puskesmas tahun 2014 Balita gizi buruk dan

kurang ini di beri makanan tambahan berupa : MP ASI, Susu, dan Bubur susu.

6.2. Situasi Upaya Kesehatan.

Pelayanan Kesehatan Dasar

PWS KIA bertujuan untuk memantau secara berkesinambungan pelayanan

kesehatan ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta kesehatan anaknya.

Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan K1, K4, Deteksi Resti oleh

tenaga kesehatan/masyarakat, Kunjungan Neonatus, Persalinan oleh tenaga kesehatan,

dan persalinan yang ditolong dukun.

Pencapaian K1, K4, Kunjungan Neonatus (KN), dan Persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan (PN) sudah mencapai target, dan mengalami trend

peningkatan sejak tahun 20011.

Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2014 berjumlah 1.161 PUS. PUS yang

merupakan peserta KB aktif sebanyak 986 PUS dan peserta KB baru sebanyak 246%

PUS. Peserta KB aktif dan peserta KB baru paling banyak menggunakan alat

kontrasepsi berupa suntik.

Bayi yang lahir hidup pada tahun 2014 berjumlah 120 dan sebanyak 38,3

memperoleh ASI Ekslusif. Untuk cakupan imunisasi wajib bayi adalah BCG 103
Puskesmas malalak kab. agam 41
Profil Puskesmas Tahun
2014

orang atau 77,14 %, DPT1+HB1 = 107 orang atau 80,45 % , DPT3+HB3 = 95

orang atau 71,43 %, Polio 4 = 91 atau 68,43 % dan Campak = 88 orang atau 66,17

%. Dan 15 jorong dari 17 jorong di kecamatan Malalak sudah UCI (Universal

Child Immunizatiori)

Cakupan bayi yang mendapat Vitamin A bayi = 64 orang atau 100,00 % dan

Vitamin A Balita = 524 orang atau 99,43%.

Salah satu cara untuk melihat keberhasilan Posyandu adalah dengan

menggunakan SKDN. Berdasarkan indikator SKDN tersebut ada empat kriteria yaitu

D/S = 84,28%, N/D 76,8 %, BGM/D =0,4% dan Gizi kurang sebanyak 0,3%.

Untuk Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat tahun 2014 ini

188 orang. Siswa SD/ setingkat yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

159 orang atau 84,6 %, dimana siswa laki laki lebih banyak 86 orang atau 84,3%)

mendapat pelayanan kesehatan dibanding siswa perempuan = 73 orang atau 84,9%.

Pada tahun 2014 Usila di Kecamatan Malalak berjumlah 1.000 jiwa, yang

mendapat pelayanan kesehatan 576 orang atau 55,87 %. Dilihat berdasarkan jender,

maka usila perempuan lebih banyak yaitu 319 orang atau 55,67 % mendapat pelayana

kesehata dibanding usila laki laki yaitu 257 orang atau 56,11%.

Penyuluhan Kesehatan dilakukan dengan dua cara ,yaitu penyuluhan

kelompok dan penyuluhan massa. Pada tahun 2014 ini penyuluhan kelompok

dilakukan sebanyak : 350 kali dan Penyuluhan Massa dilakukan sebanyak 150 kali.

6.3. Situasi Sumber Daya Kesehatan.

Sarana Kesehatan

Puskesmas malalak kab. agam 42


Profil Puskesmas Tahun
2014

Untuk Kecamatan Malalak hanya ada 1 Puskesmas induk yang terletak di

jorong Campago Nagari Malalak Utara kecamatan malalak yang membawahi 1 buah

Poskesri 2 buah Pustu dan 4 buah Polindes


Untuk ketersediaan Obat baik di Puskesmas maupun dijaringannya dipenuhi

melalui pengadaan obat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Agam. Obat yang tersedia

di Puskesmas dan jaringannnya adalah obat obatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Secara umum kebutuhan obat di Puskesmas sudah terpenuhi, hanya beberapa jenis

yang tingkat ketersediaanya dibawah 100 %.

Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan yang ada di lingkungan Puskesmas Malalak berjumlah 31

orang yang terdiri dari Medis = 18 orang, Sarjana medis dan Non Medis = 5 orang,

Sarjana Muda Kesehatan dan non Kesehatan = 3 orang, SLTA = 3 orang, dan pagawai

kontrak 2 orang. Tenaga kesehatan ini tersebar di berbagai unit kerja, yaitu

Puskesmas termasuk Poskesri, Pustu & Polindes.


Berdasarkan kebutuhan tenaga medis untuk pelayanan kesehatan ini perlu

penambahan untuk tenaga medis, perawat dan bidan masih dibutuhkan terutama untuk

bidan desa.

Puskesmas malalak kab. agam 43


Profil Puskesmas Tahun
2014

PENUTUP

Alhamdulillah kami ucapkan atas selesainya pembuatan dan penyusunan Profil

Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini. Semoga dengan terbitnya Profil Puskesmas ini dapat

menjadi bahan referensi bagi masyarakat, Petugas dan Dinas Kesehatan serta semua pihak

yang membutuhkan, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan kinerja dan

pelayanan Puskesmas Malalak untuk tahun-tahun berikutnya.

Kami sadar penyusunan Profil Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi tata bahasa, tata letak dan isi yang terkandung didalamnya.

Besar harapan kami agar Bapak / Ibu Pembaca untuk dapat memberi masukan terhadap Profil

Puskesmas Malalak Tahun 2014 yang telah kami buat.

Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang tidak

dapat kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang diberikan terhadap informasi-informasi

Puskesmas malalak kab. agam 44


Profil Puskesmas Tahun
2014

yang ada didalam Profil ini sehingga dapat menjadi referensi dibidang kesehatan untu

kecamatan malalak.

Malalak, April 2015

Penyusun

Puskesmas Malalak

LAMPIRAN KEGIATAN
PUSKESMAS DALAM BINGKAI

1. KEGIATAN BIAS

Puskesmas malalak kab. agam 45


Profil Puskesmas Tahun
2014

2.KEGIATAN PEMBINAAN DOKTER KECIL & UKS

Puskesmas malalak kab. agam 46


Profil Puskesmas Tahun
2014

3.KEGIATAN SIKAT GIGI MASSAL & UKGS

Puskesmas malalak kab. agam 47


Profil Puskesmas Tahun
2014

4. KEGIATAN PENYULUHAN KE SEKOLAH

Puskesmas malalak kab. agam 48


Profil Puskesmas Tahun
2014

5. KEGIATAN PKPR DI SMP

Puskesmas malalak kab. agam 49


Profil Puskesmas Tahun
2014

6. KEGIATAN POSYANDU
Puskesmas malalak kab. agam 50
Profil Puskesmas Tahun
2014

7. KEGIATAN PENYULUHAN DALAM GEDUNG


Puskesmas malalak kab. agam 51
Profil Puskesmas Tahun
2014

8. KEGIATAN PEYULUHAN LUAR GEDUNG


Puskesmas malalak kab. agam 52
Profil Puskesmas Tahun
2014

9. KEGIATAN FILARIASIS

Puskesmas malalak kab. agam 53


Profil Puskesmas Tahun
2014

10. KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Puskesmas malalak kab. agam 54


Profil Puskesmas Tahun
2014

11. KEGIATAN KELAS IBU BALITA

Puskesmas malalak kab. agam 55


Profil Puskesmas Tahun
2014

12. KEGIATAN KELAS IBU HAMIL


Puskesmas malalak kab. agam 56
Profil Puskesmas Tahun
2014

13. KEGIATAN LOKMIN


Puskesmas malalak kab. agam 57
Profil Puskesmas Tahun
2014

14. KEGIATAN VITAMIN A


Puskesmas malalak kab. agam 58
Profil Puskesmas Tahun
2014

Puskesmas malalak kab. agam 59


Profil Puskesmas Tahun
2014

15. KEGIATAN PUSKEL

Puskesmas malalak kab. agam 60


Profil Puskesmas Tahun
2014

16. KEGIATAN IGD

Puskesmas malalak kab. agam 61


Profil Puskesmas Tahun
2014

17. KEGIATAN PENJARINGAN KATARAK

Puskesmas malalak kab. agam 62


Profil Puskesmas Tahun
2014

18. KEGIATAN OLAH RAGA

Puskesmas malalak kab. agam 63


Profil Puskesmas Tahun
2014

19. PEMUATAN MEDIA INFORMASI

Puskesmas malalak kab. agam 64


Profil Puskesmas Tahun
2014

20. LINTAS SEKTOR

Puskesmas malalak kab. agam 65


Profil Puskesmas Tahun
2014

Puskesmas malalak kab. agam 66

Anda mungkin juga menyukai