2014
KATA PENGANTAR
Atas Berkat dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, Profil Puskesmas Malalak Tahun
2014 telah selesai disusun dan ditetapkan. Profil Puskesmas Malalak berisikan Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Strategi, Kebijakan dan program-program serta mengacu pada pendekatan perencanaan
yang ditetapkan dalam undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan memperhatikan pula RPJMD Kabupaten Agam tahun 2011-2015,
serta pencapaian dari masing masing program kerja yang ada di Puskesmas Malalak.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas perhatian, bantuan
dalam penyusunan Profil Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini. Dengan demikian Profil Puskesmas
Malalak ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi kita
sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Malalak, dalam upaya kita bersama
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan MDGs tersebut, sebagai perwujudan peningkatan kualitas sumber daya manusia
dan kualitas hidup yang lebih baik. Targetnya adalah tercapainya peningkatan ekonomi
global atau tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun
bidang kesehatan, terdiri dari memberantas kemiskinan dan kelaparan (tujuan 1),
menurunkan angka kematian anak (tujuan 4), meningkatkan Kesehatan ibu (tujuan
5), :Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya (tujuan 6), melestarikan
Nasional (RPJMN) tahun 2004 2009, kemudian dipertegas pada RPJMN 20102015
dan Inpres No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.
untuk hidup sehat. Disamping itu pembangunan bidang kesehatan di arahkan untuk
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
sehat dan sakit serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dengan informasi
meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status
pembangunan Daerah sub sector kesehatan dengan mengacu pada Standar pelayanan
meliputi data tentang derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumberdaya kesehatan, data
umum dan data lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan di wilayah Kecamatan
Malalak. Di samping itu profil ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk
Puskesmas malalak kab. agam 3
Profil Puskesmas Tahun
2014
Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang
masih jauh dari kondisi ideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan seperti data yang belum satu pintu,
kegiatan pengelolaan data dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi
Buku Profil Kesehatan Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini disusun dengan
BAB I. PENDAHULUAN.
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang pembuatan profil dan sistimatika
Bab ini menyajikan gambaran umum tentang uraian tentang letak geografis,
administrasi, dan informasi umum lainnya yang berhungan dengan kesehatan, serta
Bab ini berisi uraian situasi derajat kesehatan yang meliputi berbagai indikator
derajat kesehatan, diantaranya angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat.
Bab ini menggambarkan hasil-hasil capaian upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
pada tahun 2014 yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan penunjang,
BAB VI.KESIMPULAN
Bab ini merupakan rangkuman dari buku profil ini yang berisi sajian penting tentang
hal-hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk penyusunan rencana kerja
kesehatan Puskesmas Malalak tahun 2015. Selain keberhasilan bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dan perlu perhatian untuk tahun
LAMPIRAN
Pada lampiran ini berisi tabel pencapaian program kesehatan Puskesmas Malalak dan
BAB II
GAMBARAN UMUM
1. Geografi
yang ada di Kabupaten Agam. Kecamatan Malalak memiliki luas wilayah sebesar
103,21 Km2, kemiringan lahannya berkisar antara 45% dengan ketinggian berkisar
Jorong, dengan Nagari terluas adalah Nagari Malalak Barat yang mencapai 34,10
km.
2. Demografi.
Kader Posyandu pada tahun 2014, laju pertambahan penduduk, maka jumlah
penduduk kecamatan Malalak sebanyak 8.868 jiwa yang terdiri dari 4.584 jiwa laki-
laki dan 4.284 jiwa perempuan dengan ratio 107,00% yang artinya jumlah penduduk
penurunan penduduk sebanyak 10.169 jiwa. Hal ini disebabkan karena sudah
banyaknya penduduk kecamatan malalak yang pindah pasca gempa bumi pada tahun
perbandingan banyak oarang yang berada pada usia yang tidak produktif (dibawah 15
tahun dan diatas 65 tahun) dibandingkan dengan kelompok usia yang produktif ( 15
65 tahun). Angka ini juga menyatakan beratnya tanggungan kelompok usia produktif
terhadap usia tidak produktif. Semakin banyak kelompok usia non produktif maka
semakin berat beban usia produktif. Pada tahun 2014 ini penduduk Kecamatan
menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 556 orang,
yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 6.532 orang dan yang berusia tua (> 65
tahun) sebesar 757 orang. Dengan demikian penduduk Kecamatan Malalak yang
terbanyak berada pada usia produktif dan yang paling sedikit adalah yang berusia tua.
penduduk dimasa yang akan datang, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan
2. Pendidikan.
berprilaku sehat.
yang tidak bisa membaca secara tidak langsung mendekatkan mereka pada
Di Kecamatan malalak masih banyak penduduknya yang tidak tamat SD, hal ini
disebabkan kurangnya minat dan fasilitas yang tidak terjangkau bagi masyarakat.
3. Perekonomian.
perekonomian berkaitan dengan tingkat inflasi, semakin tinggi tingkat inflasi maka
semakin mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Disamping itu angkatan kerja dan
Kerja Nasional (Sakernas) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan angkatan kerja
adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan tapi sementara tidak
bekerja dan mengganggur. Sementara yang dimaksud dengan bekerja adalah kegiatan
mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena
tak munkin dapat pekerjaan, termasuk orang yang masih sekolah atau mengurus
rumah tangga. Proporsi pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna bagi
pemerintah untuk membuka lapangan kerja baru dimasa yang akan datang sehingga
daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan
kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan
tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit penyakit
tertentu. Fenomena gizi buruk dan kurang seringkali dikaitkan dengan kondisi
ekonomi yang buruk jika merujuk pada fakta bahwa keterbatasan pemenuhan pangan
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan yang di ukur dengan
pengeluaran. Kecamatan Malalak pada tahun 2014 menutut BPS mempunyai 595
Dari segi sosial ekonomi dapat dilihat perkembangan yang sangat bervariasi
mendorong kemajuan, baik fisik, sosial, mental dan spiritual di segenap pelosok
negeri terutama wilayah yang tergolong daerah tertinggal. Suatu daerah dikategorikan
menjadi daerah tertinggal karena beberapa faktor penyebab, yaitu geografis, sumber
daya alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, daerah rawan bencana dan
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
digunakan beberapa indicator, yaitu Mortalitas (kematian), Status Gisi dan Morbiditas
(kesakitan).
tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
usia 1 tahun. Kematian bayi ini dapat dikelompokkan menjadi bayi lahir mati,
masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka
menurunkan kejadian kematian bayi. Di Kecamatan Malalak pada tahun 2014 bayi
lahir hidup berjumlah 121 jiwa, kasus bayi lahir mati adalah 1 bayi, kasus ini
bayi sangat dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi
ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat
berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap
infeksi penyakit.
Kematian Balita adalah penduduk yang mati sebelum berumur 5 (lima) tahun
Target MDG`s untuk indicator AKABA di Indonesia sebesar 32 per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2015. Untuk kecamatan Malalak tidak bisa dikeluarkan Angka
Kematian Balita karena jumlah kelahiran kurang dari 1000, untuk itu kecamatan
malalak hanya memaparkan kasus kematian Balita saja. Pada Tahun 2014 tidak
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan
kesehatan.
Pada tahun 2014 tidak ada terjadi kasus kematian ibu di Kecamatan Malalak.
kelahiran mati, angka ini naik dibanding dengan tahun 2013, dan dibanding tahun
2010 sebanyak 2 kelahiran mati. Kasus kematian Perinatal ini penyebabnya antara
lain terlambat dalam memberikan penanganan baik pada bayi maupun ibu yang
intervensi yang tepat, guna meningkatkan pemantauan dan penurunan kasus kematian
suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian
Malalak tahun 2014 adalah ISPA, diikuti oleh Penyakit gastritis dan rematik. Pola 10
Tabel 3.2
NO PENYAKIT JUMLAH %
31,10
1 ISPA 1.282
14,58
2 Gastritis 601
10,60
3 Rematik 437
0,92
4 Febritis 380
0,76
5 Cepalgia 314
6 0,07
Psikosa 293
0,06
7 Asma 263
0,06
8 Penyakit Kulit 251
0,04
9 Hypertensi 188
0,02
10 Pulpa Jaringan 112
Total 4.121
Sumber : Balai Pengobatan Puskesmas Malalak
PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita
mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0-3
tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher
dan sakit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika
seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian
b. Prevalensi Tuberkulosis
orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB
MDGs.
DetectionRate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan
dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah tersebut.
BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang
menjalanipengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat.
Paru BTA (+) 1,6/1000 penduduk. Untuk Kecamatan Malalak target BTA(+) pada
tahun 2014 adalah 65 suspek. Untuk penemuan penderita baru TB Paru BTA (+)
tahun 2014 sebanyak 6 orang dan kasus lama (kambuh) 1 orang. Jika di lihat
berdasarkan jender, maka lebih banyak penderita TB Paru BTA (+) laki laki (4 orang)
yaitu pada tahun 2013 sebanyak 8 kasus, 2011 (9 orang), 2010 sebanyak 8 kasus.
Untuk kasus penemuan penderita TB Paru BTA (+), semakin baiknya penjaringan
kasus maka akan semakin banyak ditemukan penderita TB Paru BTA (+).
Pada tahun 2014 Puskesmas melakukan pengobatan pada penderita TB Paru
BTA (+) sebanyak 6 penderita dan sembuh sebanyak 5 penderita atau sekitar 85 %.
Untuk kasus TB Paru kambuh pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 1 orang penderita
Keberhasilan upaya penanggulangan TB diukur dengan kesembuhan
penderita. Kesembuhan ini selain dapat mengurangi jumlah penderita, juga mencegah
terjadinya penularan. Oleh karena itu, untuk menjamin kesembuhan, obat harus
diminum dan penderita diawasi secara ketat oleh keluarga maupun teman
sekelilingnya dan jika memungkinkan dipantau oleh petugas kesehatan agar terjamin
kepatuhan penderita minum obat (Idris & Siregar, 2000). Dewasa ini upaya
Puskesmas malalak kab. agam 17
Profil Puskesmas Tahun
2014
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat
terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang
rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut
lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,
gangguan imunologi).
Balita di Kecamatan Malalak pada tahun 2014 sebanyak 649 orang, untuk
Pneumoni dan diobati pada tahun 2014 sebanyak 78 balita yang terdiri dari 31 Balita
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam
penyakit lain. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi
melalui proses hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang
terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan
Sampai saat ini kasus HIV / AIDS untuk wilayah kerja Puskesmas Malalak
Belum Ada kasus yang ditemukan, dan semoga tidak ada kasus HIV / AIDS ini.
e. Kasus Diare
feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila
feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau
buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam
Penyakit Diare sampai saat ini masih termasuk dalam urutan 10 penyakit
gastro enteritis yang disebabkan oleh kuman. Penderita yang berobat ke Puskesmas
diobati sesuai dengan prosedur tetap penatalaksanaan kasus diare dengan pengobatan
yang rasional.
Pada tahun 2014 dari 8.868 penduduk Kecamatan Malalak diperkirakan kasus
diare sebanyak 190 penderita. Kasus diare yang ditemukan dan ditangani pada tahun
2014 sebanyak 189 kasus, dimana pasien perempuan lebih banyak 124 kasus
dibanding pasien laki laki 65 kasus. Jika dilihat trend beberapa tahun terakhir maka
terjadi penurunan kasus diare, dimana pada tahun 2013 terjadi 218 kasus diare, tahun
f. Prevalensi Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
3 kasus kasus penyakit Kusta, 2 orang dijorong salimpaung 1 orang dijorong Toboh.
Pasien yang dijorong salimpaung merupakan pasien yang tidak tuntas pengobatan
dimasa lalu. Sedangkan pasien dijorong toboh adalah kontak dari orang tua
penderita.
yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit
leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya
Pertusis atau batuk rejan adalah infeksi bakteri pada saluran pernafasan yang
sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya diakhiri dengan suara
pernafasan dalam bernada tinggi (melengking). Pertusis bisa terjadi pada siapapun
masuk ketubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah
satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus
Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus
campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi
melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.
Puskesmas malalak kab. agam 20
Profil Puskesmas Tahun
2014
Polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen
pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV),masuk ke tubuh
melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasukialiran darah dan mengalir ke sistem
yang disebut hepatitis. Awalnya dikenal sebagai "serum hepatitis", penyakit tersebut
telah menyebabkan epidemi di Asia dan Afrika, dan itu adalah endemik di Cina
Pada tahun 2014 penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar
menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Dan di Kecamatan Malalak sampai saat ini belum ada ditemukan kasus DBD ini.
Upaya yang dilakukan untuk pencegahan Kasus DBD di Kecamatan Malalak antara
lain :
diharapkan tempat perkembang biakan nyamuk aedes aegypti bisa dikurangi yang
pada akhirnya tidak ada tempat untuk berkembang biak nyamuk aedes aegepty.
3. Abatisasi
pada 60 kelurahan endemis yang dilaksanakan oleh kader yang dikoordinir oleh
i. Malaria.
Kasus penyakit malaria di Kecamatan Malalak sampai saat ini masih belum
ada.
j. Filariasis
Survei darah jari untuk filariasis dilakukan sejak tahun 2012 dengan hasil
sebagai berikut : tahun 2012, ditemukan 1 kasus positif filarial, tahun 2013 ditemukan
Setiap tahun dilakukan pengobatan massal filaria pada seluruh Jorong yang
ada di kecamatan Malalak. Sebelum dilakukan pengobatan massal telah dilatih kader
sebanyak 88 orang. Sasaran pengobatan tahun 2014 sebanyak 7.780 orang, capaian
7.737 orang, yang menolak sebanyak 43 orang dan dalam masa tunda 1.223 orang.
Penduduk yang katagori tunda adalah berusia kurang dari 2 tahun, keadaan sakit
berat, hamil, menyusui dan gizi buruk serta penderita yang dalam proses pengobatan.
Puskesmas malalak kab. agam 22
Profil Puskesmas Tahun
2014
Berat bayi lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gr. Pada tahun 2014 bayi lahir hidup 120, terdiri dari laki laki 62 dan perempuan
58. Jumlah bayi yang mengalami BBLR pada tahun 2014 berjumlah 4 orang yang
terdiri dati 2 laki-laki dan 2 perempuan, kasus ini meningkat dibandingkan tahun 2013
sebanyak 3 bayi, dimana bayi perempuan lebih banyak (2 bayi) mengalami BBLR
dibanding bayi laki laki (1 bayi). Bayi yang mengalami BBLR jika tidak diikuti
dengan penyakit lain bila diikuti dengan penyakit bawaan lainnya maka akan di rujuk
ke Rumah sakit.
bulan dan secara khusus 1 kali setiap tahun dilakukan secara bersamaan pada bulan
Agustus. Hasil PSG tahun 2014 menunjukan Prevalensi Status gizi balita berdasarkan
BB/U adalah: dari 300 anak yang ditimbang ditemukan : Gizi lebih 6 orang atau
0,02% , Gizi baik 279 orang atau 93%, Gizi kurang 15 orang atau 0,05% dan Gizi
buruk tidak ditemukan. Balita yang mengalami gizi kurang diberikan penyuluhan
pada ibu Balita dan diberikan makanan tambahan berupa biskuit (MP-ASI) serta Susu
Pada tahun 2014 tidak ditemukan adanya kasus balita yang mengalami gizi
buruk, hal ini mengalami kemajuan dimana kejadian kasus yang sama pada tahun
2014 berjumlah 3 orang dan dibanding tahun 2013 terjadi peningkatan kasus gizi
buruk, dimana pada tahun 2012 Balita Gizi buruk berjumlah 2 orang
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
kesehatan ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta kesehatan anaknya.
Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan K1, K4, Deteksi Resti oleh tenaga
K1 = 116 atau 87,5%, K4 = 77,1 %, Kunjungan Neonatus (KN), dan Persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) sudah mencapai target, dan mengalami trend
adanya jalinan kerja sama yang baik dalam melaksanakan pemantauan wilayah
setempat antara Puskesmas dengan Bidan desa yang berpraktek di wilayah kerja
Ibu hamil (Bumil) tahun 2014 berjumlah 140 orang dan sebanyak 2%
lebih meningkatkan kerjasama dengan kader supaya dapat sedini mungkin terdeteksi
ibu hamil dengan resiko tinggi di masyarakat, sehingga dapat dilakukan pelayanan
pendistribusian tablet Fe pada ibu hamil selama tiga bulan. Cakupan Fe1 Bumil pada
tahun 2014 adalah 133 bumil atau 95,0% dan untuk Fe3 sebanyak 122 bumil atau
87,14 %.
imunisasi TT. CAkupan TT Bumil pada tahun 2014 adalah : TT-1 = 8 orang atau 5,7
%, TT-2 = 23 orang atau 16,4 %, TT-3 = 21 orang atau 15 %, TT-4 = 2 orang atau
1,4 %, TT-5 = 1 atau 0,7 % dan TT2+ = 47 orang atau 33,6 %. Cakupan TT Bumil
Sasaran ibu bersalin pada tahun 2014 adalah 140 orang dan melakukan
persalinan dengan tenaga kesehatan 100 %. Untuk ibu nifas yang mendapat
kesehatan.
Puskesmas dan BPS dalam pelaksanaan PWS KIA. Meskipun demikian masih harus
Wilayah.
Pada tahun 2014 Pasangan Usia Subur (PUS) berjumlah 1.161. PUS yang
merupakan peserta KB aktif dan KB baru adalah sebanyak 246 (96,9%),. Alat
kontrasepsi yang digunakan oleh peserta Aktif adalah : suntik = 633 PUS atau 64,2
%, Pil = 88 pus atau 8,9 %, IUD = 82 pus atau 8,3 %, Implan = 120 pus atau 12 %,
MOP = 12 pus atau 1,1 %, MOW = 26 pus atau 2,6 % dan Kondom = 25 pus atau
2,5 %.
2013. Pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2014 berjumlah 1.057. PUS yang
Bayi lahir hidup tahun 2014 sebanyak 116 bayi. Adapun cakupan kunjungan
bayi tahun 2014 adalah 121 bayi atau 90,1 %, dimana kunjungan bayi perempuan 58
bayi atau 78,4%, bayi laki laki 63 bayi atau 85,1%. Cakupan kunjungan bayi di
Bayi yang mendapat ASI Ekslusif adalah bayi yang mendapat ASI saja
sampai berumur 6 bulan. Bayi yang mendapat ASI Ekslusif pada tahun 2014 adalah
Untuk cakupan imunisasi rutin tahun 2014 adalah sebagai berikut : BCG
(95 orang), Polio 4 = 68,42 % (91 orang) dan Campak 66,17 % (88 orang).
Tahun 2014 dari 17 jorong 16 jorong (88,2 %) sudah UCI (Universal Child
Immunization) data terlampir. Jika dibanding tahun 2013 ada peningkatan capaian
Vitamin A diberikan pada bayi usia 6-12 bulan dan anak Balita 1-5 tahun. Cakupan
Vitamin A bayi tahun 2014 sebesar 100,00% (64 bayi), dan untuk Vitamin A Anak
b. Balita ditimbang :
Salah satu cara pemantauan status gizi Balita dan tingkat partisipasi
singkatan S = jumlah Balita yang ada di wilayah Posyandu, K = Jumlah Balita yang
Puskesmas malalak kab. agam 27
Profil Puskesmas Tahun
2014
terdaftar dan mempunyai KMS, D = Jumlah Balita yang dating ditimbang bulan ini
dan N = Jumlah Balita yang naik berat badannya. Posyandu yang aktif melakukan
kegiatan pada tahun 2014 adalah 22 Posyandu. Adapun strata Posyandu pada tahun
2014 adalah Pertama = 0, Madya = 5, Purnama = 9 dan Mandiri = 8. Dari 672 Balita
yang ada di Kecamatan Malalak, sebanyak 547 Balita melakukan penimbangan atau
81,40 %
diantaranya adalah melakukan skrining pada anak baru masuk sekolah dan
melakukan penyuluhan kesehatan. Anak Sekolah Dasar (SD) dan setingkat pada tahun
2014 berjumlah 188 siswa terdiri dari 102 laki laki dan 86 perempuan. Murid SD
yang mendapat pelayanan standar laki laki 86 orang atau 84,3% dan pertempuan 73
orang atau 84,9%. Murid SD kelas 1 pada tahun 2014 berjumlah 143 siswa. Untuk
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD kelas 1 ini pada tahun 2014 mencapai 143
orang atau 84,6 %. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD ini sedikit meningkat
Malalak tahun 2014 memiliki 13 SD/MI, diantaranya melakukan sikat gigi massal.
Dari 1.104 murid SD/MI dilakukan pemeriksaan terhadap 548 siswa. Untuk kegiatan
d. Program Usila:
Pada hakikatya menjadi tua merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh
seseorang. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran baik dari segi psikis
maupun fisik, oleh sebab itu perlu upaya kesehatan agar para usia lanjut (Usila) ini
dapat hidup sehat dan mandiri. Progaram upaya kesehatan yang dilakukan antara lain
Pada tahun 2014 di Kecamatan Malalak terdapat 1.000 orang yang berusia
diata 60 tahun, dimana laki laki 457 orang dan perempuan 543 orang. Usila yang
mendapat pelayanan kesehatan untuk laki laki 296 orang atau 64,77 % dan perempuan
usila ini.
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan lansia ini perlu kerjasama yang baik
Puskesmas, Upaya kesehatan gigi di Masyarakat dan Usaha Kesehatan gigi Sekolah
f. Penyuluhan Kesehatan.
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
Penyuluhan Kesehatan dilakukan dengan dua cara, yaitu penyuluhan kelompok dan
penyuluhan massa. Penyuluhan juga dilakukan melalui halo-halo puskel dan melalui
karena kehandalan sistem ini menjamin kebutuhan kesehatan rakyat suatu Negara.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra bayar di Kecamatan Malalak terdiri dari Askes,
pegawai negeri sipil dan keluarganya; ASKESKIN adalah Asuransi Kesehatan untuk
orang miskin yang pembiayaannya dibebankan pada pemerintah pusat. Askeskin atau
JAMKESMAS adalah bentuk belanja bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini dilakukan secara nasional agar
yang mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra bayar berupa Askes = 595
Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau
bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas
hidup manusia yang utuh. Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
secara selaras dengan keadaan orang lain. Gangguan kesehatan jiwa bukan seperti
penyakit lain yang bisa datang secara tiba-tiba tetapi lebih kearah permasalahan yang
terakumulasi dan belum dapat diadaptasi atau terpecahkan. Dengan demikian akibat
perempuan.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan
masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
Jumlah Rumah Tangga yang ada pada tahun 2014 adalah sebanyak 2.295
rumah. Rumah tangga yang dilakukan pemantauan PHBS sebanyak 397 rumah.
Berdasarkan hasil pemantauan ini 232 rumah atau 58,4 % diantaranya sudah
a. Rumah Sehat.
Untuk hidup sehat, kita harus memulai dengan lingkungan yang sehat. Rumah
sebagai tempat kita menghabiskan waktu setiap hari memegang peranan penting
dalam menciptakan suasana yang sehat dan mempertahankan badan kita tetap fit dan
jreng. Rumah yang sehat adalah yang memenuhi standar kesehatan, seperti Sirkulasi
Udara Yang Lancar, Kualitas air yang memadai, Penerangan yang cukup dan Sanitasi
yang benar
Rumah yang ada di Kecamatan Malalak pada tahun 2014 adalah 2520 rumah.
Dilakukan pemeriksaan sehat sebanyak 1.679 rumah dan dinyatakan sehat 662 rumah
atau 26,27 %. Angka ini menunjukan masih banyak rumah tangga yang belum sehat,
untuk itu perlu dilakukan upaya promotif lebih berdayaguna lagi. Hal ini juga
disebabkan karena masih banyak rumah yang rusak pasca Gempa tahun 2009 yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti maupun
Aedes albopictus.
kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas
penduduk. Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya dan
obatnyapun juga masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah dan
sebanyak 1.679 rumah dari 2.295 rumah. Dari hasil pemeriksaan ini 85 % rumah
bebas jentik nyamuk. Jika dibandingkan dengan hasil pemeriksaan tahun lalu, maka
Air adalah salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air berbagai
proses kehidupan mustahil dapat berlangsung. Meskipun air termasuk sumber daya
bahwa ketersediaan air tanah tidak pernah bisa bertambah, bahkan cenderung terus
Pada tahun 2014 dari 2.435 keluarga, dilakukan pemeriksaan air bersih
sebanyak 1.679 keluarga. Berdasarkan hasil pemeriksaan, air bersih yang paling
Puskesmas malalak kab. agam 33
Profil Puskesmas Tahun
2014
banyak digunakan adalah system perpipaan yaitu sebanyak 1.068 keluarga, kemudian
PAH sebanyak 1.050 keluarga, PMA sebanyak 415 keluarga dan SGL 24 keluarga.
dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Ruang lingkup
sanitasi dasar yakni sarana penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga, sarana
Pada tahun 2014 dari 2.453 Kepala Keluarga dilakukan pemeriksaan sanitasi
dasar sebanyak 1.679, hasilnya adalah sebagai jamban sehat 1.450 kk atau 63,18 %,
Pengelolaan sampah sehat 1.576 kk atau 63,88 % dan Limbah sehat 1.478 kk atau
60,69%.
e. TUPM Sehat
Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang diperiksa tahun ini
adalah Pasar dan TPUM lainnya. Pada tahun 2014 pasar berjumlah 7 buah yang
merupakan pasar rakyat, dilakukan pemeriksaan pada 7 pasar dan tidak ada pasar
yang Memenuhi Syarat Kesehatan. Dan TUPM lainnya berjumlah 115 buah dilakukan
BAB V
SUMBERDAYA KESEHATAN
a. Puskesmas
salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota. Puskesmas sebagai unit
pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan,
harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan
pilihan yang disesuikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi
Kesehatan Nagari (Poskesri) yang berjumlah 1 buah dan Polindes yang berjumlah 4
buah.
pelayanan kesehatan dasar. Secara umum pada tahun 2014 ini, ketersediaan obat
obatan sudah mencukupi, namun ada beberapa item obat yang tingkat ketersediaannya
masih rendah.
kesehatan lainnya baik yang dimiliki oleh BPS atau pun Rumah Sakit. Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Malalak hanya ke Puskesmas yang ada dan sarana Pustu,
Poskesri dan Polindes yang ada. Sedangkan untuk proses Rujukan terhadap Pasien
yang sangat membutuhkan sarana kesehatan yang lebih lengkap dirujuk Ke Rumah
sakit yang ada di Kota Bukittinggi, Kota Pariaman atau langsung ke RSUP yang ada
di kota Padang.
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapat
Posyandu ini terbagi atas 4 strata ,yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.
buah. Jika dilihat berdasarkan Starata, maka Posyandu Pratama tidak ada, Posyandu
Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di Desa Siaga dan Tanaman Obat Keluarga (Toga).
keluarga berencana,
perbaikan gizi,
imunisasi, dan
penanggulangan diare.
1 Dokter 1 PNS
2 Dokter gigi 1 PNS
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 3 PNS
4 Sarjana Keperawatan 2 PNS
5 Perawat D III 3 PNS
6 Bidan D III 10 5 PNS, 5 PTT
7 Sanitarian 1 PNS
8 Gizi 1 PNS
9 Asisten Apoteker 1 PNS
10 Analis kimia 1 PNS
11 Perawat Gigi D III 1 PNS
12 SMA/Administrasi 2 PNS
13 Sopir 1 PNS
14 K3 1 Kontrak Dinkes
15 Satpam 1 Kontrak Dinkes
Jumlah 30
Dilihat dari tabel ketenagaan yang ada pada Puskesmas Malalak pada tahun
2014, masih terdapat kekurangan tenaga medis yaitu dokter umum dan dokter gigi.
Untuk di desa juga masih ada desa/jorong yang membutuhkan bidan desa
karena keterbatasan sarana transportasi dan jalan yang menyebabkan masyarakat jauh
dan tidak terlayani oleh Puskesmas sehingga sangat perlu adanya bidan desa.
Jamkesmas dan Jamkesda. Hal ini disebabkan karena Masyarakat Malalak adalah
masyarakat yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Swasta yang
BAB VI
KESIMPULAN
pembangunan kesehatan.
adalah angka kematian. Banyak upaya telah dilakukan agar kasus kematian bayi,
Balita, ibu dan kematian kasar bisa ditekan. Kasus kematian pada tahun 2014
sebanyak 3 kematian bayi dan Lahir mati = 1 bayi, dan tidak ada terjadi kematian
ibu. Secara keseluruhan jika dibandingkan dengan beberapa tahan terakhir terjadi
penurunan angka kematian ini. Untuk menekan adanya kematian atau bayi lahir mati
kepada seluruh petugas diharapkan untuk lebih meningkatkan ANC baik secara
Penyakit Menular
Situasi cakupan penyakit menular di kecamatan Malalak pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
a. TB - Paru
BTA (+) yang diobati di Puskesmas sebanyak 7 penderita dan sembuh sebanyak
orang
Status gizi
Bayi yang lahir hidup pada tahun 2014 ini berjumlah 120 bayi. Bayi lahir
dengan berat badan lahir rendah sebanyak 3 bayi, laki laki = 1 bayi dan perempuan 2
bayi. Bayi BBLR ini di beri pelayanan kesehatan sesuai protap yang ada.
Hasil Pemantauan Status Gizi di Puskesmas tahun 2014 Balita gizi buruk dan
kurang ini di beri makanan tambahan berupa : MP ASI, Susu, dan Bubur susu.
kesehatan ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta kesehatan anaknya.
Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan K1, K4, Deteksi Resti oleh
Pencapaian K1, K4, Kunjungan Neonatus (KN), dan Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan (PN) sudah mencapai target, dan mengalami trend
Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2014 berjumlah 1.161 PUS. PUS yang
merupakan peserta KB aktif sebanyak 986 PUS dan peserta KB baru sebanyak 246%
PUS. Peserta KB aktif dan peserta KB baru paling banyak menggunakan alat
Bayi yang lahir hidup pada tahun 2014 berjumlah 120 dan sebanyak 38,3
memperoleh ASI Ekslusif. Untuk cakupan imunisasi wajib bayi adalah BCG 103
Puskesmas malalak kab. agam 41
Profil Puskesmas Tahun
2014
orang atau 71,43 %, Polio 4 = 91 atau 68,43 % dan Campak = 88 orang atau 66,17
Child Immunizatiori)
Cakupan bayi yang mendapat Vitamin A bayi = 64 orang atau 100,00 % dan
menggunakan SKDN. Berdasarkan indikator SKDN tersebut ada empat kriteria yaitu
D/S = 84,28%, N/D 76,8 %, BGM/D =0,4% dan Gizi kurang sebanyak 0,3%.
Untuk Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat tahun 2014 ini
188 orang. Siswa SD/ setingkat yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
159 orang atau 84,6 %, dimana siswa laki laki lebih banyak 86 orang atau 84,3%)
Pada tahun 2014 Usila di Kecamatan Malalak berjumlah 1.000 jiwa, yang
mendapat pelayanan kesehatan 576 orang atau 55,87 %. Dilihat berdasarkan jender,
maka usila perempuan lebih banyak yaitu 319 orang atau 55,67 % mendapat pelayana
kesehata dibanding usila laki laki yaitu 257 orang atau 56,11%.
kelompok dan penyuluhan massa. Pada tahun 2014 ini penyuluhan kelompok
dilakukan sebanyak : 350 kali dan Penyuluhan Massa dilakukan sebanyak 150 kali.
Sarana Kesehatan
jorong Campago Nagari Malalak Utara kecamatan malalak yang membawahi 1 buah
melalui pengadaan obat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Agam. Obat yang tersedia
di Puskesmas dan jaringannnya adalah obat obatan untuk pelayanan kesehatan dasar.
Secara umum kebutuhan obat di Puskesmas sudah terpenuhi, hanya beberapa jenis
Tenaga Kesehatan
orang yang terdiri dari Medis = 18 orang, Sarjana medis dan Non Medis = 5 orang,
Sarjana Muda Kesehatan dan non Kesehatan = 3 orang, SLTA = 3 orang, dan pagawai
kontrak 2 orang. Tenaga kesehatan ini tersebar di berbagai unit kerja, yaitu
penambahan untuk tenaga medis, perawat dan bidan masih dibutuhkan terutama untuk
bidan desa.
PENUTUP
Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini. Semoga dengan terbitnya Profil Puskesmas ini dapat
menjadi bahan referensi bagi masyarakat, Petugas dan Dinas Kesehatan serta semua pihak
yang membutuhkan, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan kinerja dan
Kami sadar penyusunan Profil Puskesmas Malalak Tahun 2014 ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi tata bahasa, tata letak dan isi yang terkandung didalamnya.
Besar harapan kami agar Bapak / Ibu Pembaca untuk dapat memberi masukan terhadap Profil
Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang diberikan terhadap informasi-informasi
yang ada didalam Profil ini sehingga dapat menjadi referensi dibidang kesehatan untu
kecamatan malalak.
Penyusun
Puskesmas Malalak
LAMPIRAN KEGIATAN
PUSKESMAS DALAM BINGKAI
1. KEGIATAN BIAS
6. KEGIATAN POSYANDU
Puskesmas malalak kab. agam 50
Profil Puskesmas Tahun
2014
9. KEGIATAN FILARIASIS