Anda di halaman 1dari 44

BAB

I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan semakin mendapat perhatian luas dan telah terjadi

perubahan pola pandang bahwa kesehatan sebagai suatu hal yang konsumtif menjadi

sesuatu yang bersifat global yaitu merupakan hak setiap orang dan investasi sumber daya

manusia dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional secara utuh dan

komprehensif dan dimulai dari lingkup yang paling kecil. Gerakan Pembangunan

Berwawasan Kesehatan sebagai strategi Pembangunan Nasional untuk mewujudkan

Indonesia Sehat dalam mendukung tercapainya MDGs (Milineum Devolopment Goals)

bidang Kesehatan di tahun 2015 yang lebih menekankan pembangunan kesehatan pada

aspek promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Dasar pandang baru dalam pembangunan kesehatan ini dikenal dengan Paradigma Sehat.

Puskesmas adalah institusi kesehatan yang merupakan ujung tombak pelayanan

kesehatan masyarakat di Indonesia. Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh

puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional, yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang

bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar dapat terwujud derajat kesehatan yang

setinggi–tingginya dalam rangka mewujudkan komitmen dunia dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat global yang dikenal dengan sebutan MDGs (Milinium

Devolopment Goals) tahun 2015 .

Untuk mencapai visi“Puskesma Daruba Mitra Masyarakat Mewujudkan Pulau

Morotai Sehat 2021”, maka Puskesmas Daruba menjalankan beberapa misi, yaitu:

1. Memberikan Pelayanan Sepuas Hati dengan 3S (Senyum, Sapa, Sentuh).

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 1


2. Menjadikan Puskesmas Daruba Sebagai Pusat Informasi Kesehatan Bagi Masyarakat.

3. Menggalang Kemitraan Dengan Masyarakat.

4. Meningkatkan Kesehatan Individu dan Lingkungan.

Menjalankan misi untuk mencapai visi bersama yang dilakukan oleh seluruh staf

Puskesmas Daruba haruslah mendukung platform baru era reformasi di bidang kesehatan

yaitu paradigma sehat, sehat adalah investasi, sehat adalah pilar kesehatan dan sehat adalah

hak azasi manusia yang merupakan komitmen dunia dalam pencapaian MDGs. Untuk itu

peran Puskesmas Daruba berorientasi pada upaya yang bersifat promotif dan preventif

tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan

indikator, antara lain Indikator MDGs dan Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang ditetapkan Dinas kesehatan kabupaten Pulau

Morotai.

Pencapaian dan hasil kinerja puskesmas tersebut disusun dalam bentuk profil

Puskesmas, yang merupakan sarana untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian dan

hasil kerja puskesmas dalam rangka menyelenggarakan Standar Pelayanan Minimal(SPM).

Profil yang disusun sekaligus merupakan salah satu bentuk informasi manajemen kesehatan

yang memudahkan puskesmas dalam menjalankan fungsinya, serta sebagai bahan masukan

bagi Dinas Kesehatan maupun instansi terkait dalam menyusun program kesehatan untuk

puskesmas di masa mendatang.

B. Tujuan dan Manfaat

a. Maksud

Profil ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan penyusunan Rancangan

Pelayanan kesehatan/desain model intervensi pelayanan kesehatan di masa yang akan

datang dan diharapakan dapat memberikan manfaat :

1. Memberikan dorongan semangat kepada para pengelolah program agar dapat

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengatasi berbagai masalah

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 2


kesehatan di wilayah kerja puskesmas Daruba melalui upaya perbaikan sistem dan

managemen kerja yang objektif dan professional berlandaskan asas kebersamaan dan

kemitraan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan masyarakat.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik dari segi jangkauan

pelayanan yang diberikan ataupun dari segi mutu/kualitas pelayanan.

Menjadi bahan evaluasi bagi stake holder baik ditingkat desa, kecamatan maupun

kabupaten sehingga lebih pro aktif dalam membangun kerja sama di masa yang akan

datang karena sesungguhnya masalah kesehatan adalah masalah kita bersama yang

membutuhkan kerja sama, dukungan, dan partisipasi dari semua pihak dalam

menyelesaikannya.

b. Tujuan Umum

Untuk menggambarkan sejauh mana pelayanan kesehatan yang telah dilakukan oleh

Puskesmas Daruba selama tahun 2015 dan rancangan kegiatan pelayanan kesehatan

yang akan dilakukan setahun kedepan dalam upaya peningkatan cakupan dan mutu

pelayanan sebagai tahapan menuju pencapaian MDGs Tahun 2015.

c. Tujuan Khusus

1. Tersusunnya gambaran pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Daruba

selama satu tahun sebagai bentuk gambaran kinerja dan kemampuan puskesmas

yang telah dicapai.

2. Tersusunnya rumusan masalah kesehatan masyarakat yang telah dilalui sebagai

acuan untuk melaksanakan rencana intervensi pelayanan kesehatan di masa

yang akan datang.

3. Tersusunnya rancangan intervensi dan tahapan pelaksanaan kegiatan pelayanan

kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Daruba melalui analisis situasi yang ada

sebelumnya.

C. Sistematika Penyajian

Agar Profil Kesehatan ini lebih informatif, maka profil disusun dengan sistematika

sebagai berikut:

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 3


BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan Profil Puskesmas

Daruba, Visi Misi Puskesmas, tujuan dan manfaat penulisan serta

sistematika penyajiannya..

BAB II : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan gambaran umum Puskesmas Daruba yang meliputi

keadaan geografis, administratif dan informasi umum lainnya. Bab ini juga

mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-

faktor lainnya seperti kependudukan, dan lingkungan.

BAB III : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka

kesakitan dan angka status gizi masyarakat

BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,

pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan Gizi

masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan

kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang

diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan

kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Puskesmas Daruba.

BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

BAB VI : Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan kabupaten di tahun 2015. Selain

keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat bab ini juga mengemukakan

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 4


hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan kesehatan.

LAMPIRAN :Pada lampiran ini berisi resume /angka pencapaian Puskesmas Daruba dan

79 Tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif gender.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 5


BAB
II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis

1. Letak Geografis
Puskesmas Daruba berada di kecamatan morotai selatan.Denganluas wilayah

total 36.310 km2, yang meliputi 25 desa dan 3 anak desa

Gambar 1.
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Kec. Morotai Selatan

Selain itu Batas-batas wilayah Kerja Puskesmas Daruba adalah :


a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Morotai Timur.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 6


b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Selatan Morotai Barat.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan laut Pasifik, dan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Halmahera Utara.

2. Iklim dan Topografi


Wilayah kerja Puskesmas Daruba beriklim tropis dan keadaan iklim sangat

dipengaruhi oleh iklim laut. Dikenal ada 3 musim yaitu musim Utara,Timur dan

Selatan Barat yang biasanya diselingi dengan 2 kali masa pancaroba setiap tahun.

Keadaan gelombang laut sangat dipengaruhi oleh arah angin yaitu pada bulan

Januari s/d maret terjadi tiupan angin dari arah utara yang menyebabkan keadaan

gelombang laut menjadi tidak bersahabat pada arah utara/timur kecamatan morotai

selatan sedangkan pada bulan april s/d bulan september terjadi tiupan angin dari

arah selatan sehingga kecenderungan terjadi gelombang laut yang tinggi terjadi

pada wilayah selatan dan pada bulan oktober s/d desember terjadi tiupan angin dari

arah barat yang dikenal dengan istilah lokal “galela majiko” yang menyebabkan

keadaan gelombang laut menjadi tidak bersahabat di wilayah barat kecamatan

morotai selatan.

B. Keadaan Penduduk
1. Jumlah Penduduk
Sumber data kependudukan yang diperoleh puskesmas daruba yaitu dari
hasil survei dan pendataan penduduk. Sampai dengan akhir tahun 2015, jumlah
penduduk di wilayah kerja puskesmas daruba berdasarkan data sebanyak 24.125
Jiwa dengan tingkat penyebaran penduduk menurut desa dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 7


Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan
Kepadatan Penduduk di
Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

LUAS RATA-
WILAYA JLH RATA KEPADATAN
NO KECAMATAN JLH RT
H ( km PDDK JIWA PDDK /km²
²) /RT

1 2 3 5 6 7 8
1 Daruba 3.107 482 6,45 0.09
2 Yayasan 1.788 264 6,77 0,05
3 Gotalamo 2.340 270 8,67 0,06
4 Muhajirin 897 176 5,10 0,02
5 Darame 1.896 257 7,38 0,05
6 Wawama 1.430 312 4,58 0,04
7 Pandanga 978 210 4,66 0,03
8 Juanga 676 145 4,66 0,02
9 Joubela 947 175 5,41 0,03
10 Totodoku 828 156 5,31 0,02
11 Mandiri 228 79 2,89 0,01
12 Momojiu 517 101 5,12 0,01
13 Sabatai Baru 890 181 4,92 0,02
14 Sabatai Tua 787 262 3,00 0,02
15 Sabala 474 96 4,94 0,01
16 Daeo Induk 1.147 288 3,98 0,03
17 Daeo Majiko 956 198 4,83 0,03
18 Dehegila 837 127 6,59 0,02
19 Morodadi 544 101 5,39 0,01
20 Nakamura 469 67 7,00 0,01
21 Falila 270 13 20,77 0,01
22 Aha 298 47 6,34 0,01
23 Pilowo 665 100 6,65 0,02
24 Galo – galo 607 84 7,23 0,02
25 Koloray 549 99 5,55 0,01

JUMLAH KECAMATAN 36.310 24.125 4.290 5,62 1

Sumber: Profil Puskesmas Daruba Tahun 2015

2. Kepadatan Penduduk
Table 1.diatas menggambarkan jumlah penduduk di wilayah kerja

puskesmas daruba tahun 2015 sebesar 24.125 dan 4.290 Rumah Tangga. Luas

wilayah 36.310Km² dengan rata-rata jiwa per rumah tangga sebesar 5,62

jiwa.Selanjutnya bila dilihat dari penyebaran penduduk di tiap desa maka desa

daruba merupakan Desa yang terbanyak penduduknya dengan jumlah penduduk

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 8


sebanyak 3.107 Jiwa dan desa dengan penduduk paling sedikit adalah desa falila

270 Jiwa. Kepadatan Penduduk per/Km² adalah 1.

a. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban


Tanggungan, dan Rasio Jenis Kelamin di wilayah kerja puskesmas daruba tahun
2015.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban
Tanggungan, dan Rasio Jenis Kelamin di wilayah kerja puskesmas daruba tahun 2015

JUMLAH PENDUDUK
Jumlah Laki –
KELOMPO RASIO JENIS
No LAKI- laki +
K UMUR KELAMIN
LAKI PEREMPUAN Perempuan

1 2 3 4 5 6
1 0 – 5 Bln 886 889 1775 99.66
2 6 – 11 Bln 1125 1039 2164 108.28
3 1–5 1223 1.233 2456 99.19
4 6–9 1577 1356 2933 116.30
5 10 – 14 1516 1124 2640 134.88
6 15 – 19 1394 1146 2540 121.64
7 20 - 44 1745 1712 3457 111.93
8 45 – 54 1357 1122 2479 120.94
9 55 – 59 1050 980 2030 107.14
10 > 70 899 752 1651 119.55
Jumlah 12.772 11.353 24.125 112.50
Angka Beban Tanggungan (Dependenci Ratio) 41

Sumber: Profil Puskesmas Daruba Tahun 2015


Tabel 2 menggambarkan jumlah penduduk sebesar 24.125 jiwa yang terdiri

dari laki-laki sebesar 12.772 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 11.353

jiwa. Sehingga rasio jenis kelamin di wilayah kerja puskesmas daruba yaitu sebesar

112.50 yang berarti penduduk laki – laki lebih banyak dari jumlah penduduk

perempuan .Rasio beban tanggungan di wilayah kerja puskesmas daruba sebesar 41

jiwa artinya satu orang bekerja membiayai 41 jiwa.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 9


b. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Gambar 2.
Jumlah Penduduk Menrut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di wilayah kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

> 70
55 – 59
45 – 54
20 - 44
Jumlah Penduduk Laki -
15 – 19
Laki
10 – 14
Jumlah Penduduk
6–9 Perempuan
1–5
6 – 11 Bln
0 – 5 Bln

0 1000 2000 3000 4000

Gambar 2 menunjukkan jumlah penduduk terbesar pada kelompok umur

20 – 44 tahun yaitu 3.457 jiwa dan kelompok umur terkecil pada umur> 70

tahunyaitu sebanyak 1.651 jiwa.Lebih jelasnya lihat lampiran tabel 2.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 10


BAB
3
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 23 tahun 1992.

Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari

indikator-indikator yang digunakan antara lain angka kematian, angka kesakitan serta

status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan

(fasility based) dan dari masyarakat (community based).

Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian

dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu kewaktu. Disamping itu kejadian kematian

juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan

dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat

dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.

A. Angka Kematian (Mortalitas)

Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian.

Berbagai faktor yang menjadi penyebab kesakitan yang berujung pada kematian antara

lain adalah masalah yang berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi, kualitas lingkungan

hidup, upaya pelayanan kesehatan, dll.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 11


1. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran
Penelitian menunjukkan bahwa IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas

lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan sosial ekonomi, tingginya IMR

menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan

kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi.

Angka kematian bayi baru lahir terutama disebabkan oleh antara lain infeksi

dan BBLR.Kondisi tersebut berkaitan erat dengan kondisi kehamilan, pertolongan

persalinan yang aman dan perawatan bayi baru lahir.Untuk itu kegiatan imunisasi

pada bayi harus dipertahankan atau ditingkatkan cakupannya sehingga mencapai

Univesal Child Immunization (UCI) sampai ditingkat Desa.

Berdasarkan data dan informasi yang di dapat, di wilayah kerja puskesmas

daruba tahun 2015 dari 556 kelahiran hidup + mati ditemukan 1 kematian pada

bayi, atau dengan kata lain dalam 1000 kelahiran hidup ada kasus kematian bayi

dan untuk lebih jelas dapat di lihat pada lampiran tabel 4 dan gambar di bawah ini :

Gambar 3.
Angka Kematian Bayi dan balita Menurut jenis kelamin
di wilayah kerja Puskesmas Daruba
Tahun 2015

Bayi Balita

1 1

0
0
Laki-laki
Perempuan

Sumber : Puskesmas Daruba 2015

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 12


2. Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup
Angka kematian balita yaitu jumlah anak berusia dibawah 5 tahun yang mati

selama setahun per 1.000 anak dalam kelompok usia tersebut dalam tahun yang

bersangkutan. Kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas rumah tangga dan

keadaan gizi anak.

Di Wilayah kerja Puskesmas Daruba pada Tahun 2015 jumlah kematian

balita ditemukan 1 Balita. Adapun kematian anak balita disebabkan oleh kasus

dehidrasi berat dan infeksi saluran pencernaan.

Peningkatan pelaksanaan ASI ekslusif dan peningkatan status gizi serta

peningkatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang jadi modal awal untuk

sehat.

Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi terutama infeksi saluran

pernapasan akut (ISPA), diare dan malaria terutama didaerah endemic perlu

ditingkatkan melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen

Terpadu Bayi Muda (MTBM).

3. Jumlah Kematian Ibu(AKI)


Adalah Kematian ibu yang terjadi selama masa kehamilan atau dalam 42 hari

setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap

penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau

penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau incidental (faktor kebetulan).

Di wilayah kerja puskesmas daruba tahun 2015 Angka kematian ibu hamil

berjumlah1 orang yaitu di desa Daruba. Sehingga angka kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup sebesar 911, untuk lebih jelas lihat lampiran tabel 6.

Penyebab langsung yang berkaitan dengan kematian ibu hamil adalah

Hiperemesis Gravidarum Grde III Uk 12 Minggu..

Kejadian komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada

masa sekitar persalinan sehingga pemeriksaan kesehatan pada saat hamil dan

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 13


kelahiran serta pertolongan tenaga kesehatan yang terampil pada masa persalinan

menjadi sangat penting.

B. Angka kesakitan
1. Sepuluh Pola Penyakit Utama

Sepuluh pola penyakit utama diwilayah Kerja Puskesmas Daruba adalah 10

jumlah penyakit yang terbanyak yang diderita oleh masyarakat selama tahun 2015.

Tabel 3
Sepuluh Pola Penyakit Utama di Wilyah kerja
Puskesmas Daruba Tahun 2015

JUMLAH
No JENIS PENYAKIT KUNJUNGAN Kode
KASUS
1 ISPA 2952 1302
2 Tekanan Darah Tinggi 722 12
3 Peny. pd sistem otot & jaringan Pengikat 476 21
4 Diare 433 102
5 Peny. Kulit Alergi 345 2002
6 Malaria Klinis 342 503
7 P. Pulpa 195 1502
8 Asma 169 1403
9 Peny. Kulit Infeksi 121 2001
10 Gingivitis 108 1502
Jumlah 5863
Sumber : Data jumlah kunjungan di Puskeamas, Pustu dan Plindes tahun 2015

Penyakit ISPA masih merupakan penyakit dengan urutan tertinggi sebanyak

2.952 kasus (30.15%), disusul Peyakit Tekanan Darah Tinggi berada pada urutan

kedua sebanyak 722 kasus (11.31%) sedangkan pola penyakit terkecil adalah

Gingivitis 108 (4.63%).

ISPA masih merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita di

Indonesia.Dari beberapa hasil SKRT diketahui bahwa 80% - 90% dari seluruh kasus

kematian akibat ISPA, disebabkan oleh pneumonia.ISPA sebagai penyebab utama

kematian pada bayi dan balita diduga karena pneumonia merupakan penyakit yang

akut dan kualitas penatalaksanaan masih belum memadai.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 14


2. Angka ”Acute Flaccid Paralysis” (AFP) pada Anak Usia <15 Tahun per 100.000
Anak.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan

melalui gerakan imunisasi polio.Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan

surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus AFP kelompok umur <15

tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya

virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja

dari kasus AFP yang dijumpai. Ada 4 strategi dalam upaya pemberantasan polio,

yaitu: imunisasi (yang meliputi peningkatan imunisasi rutin polio, PIN, dan Mop –

up), surveilans AFP, sertifikasi bebas polio, dan pengamanan virus polio di

laboratorium.

Selama tahun 2015 tidak ditemukan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) non

polio atau lumpuh layu pada anak usia < 15 tahun di wilayah kerja puskesmas

daruba.

3. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+


Selama tahun 2015 ditemukanpenderita melalui pemeriksaan dahak BTA

positif sebanyak 22 orang penderita. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran tabel 8.

4. Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA+


Gambar 4
Angka Kesembuhan (cure rate) dan Pengobatan Lengkap
(complete Rate) TB Paru BTA+ di wilayah Kerja Puskesmas
Daruba Tahun 2015

35 7.1
14,3
30
25
20
Abs
15 1 2 %
10
5
0
Complete Rate Cure Rate

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 15


Pada gambar 4 di atas Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA positf

adalah 2 orang dan yang mendapat pengobatan lengkap sebanyak 1 orang penderita

sehingga angka kesuksesanya adalah 21.4%. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran

tabel 9.

5. Persentase Balita dengan Pneumonia ditangani


Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan informasi bahwa di wilayah kerja

puskesmas daruba tahun 2015 dari 1.128 jumlah balita dan dari 113 perkiraan

penderita ditemukan 36 kasus Pneumonia. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran tabel

10.

6. Persentase HIV / AIDS Ditangani


Di wilayah kerja puskesmas daruba sampai dengan akhir desember tahun

2015 tidak ditemukan kasus penyakit HIV/AIDS. Namun perlu diketahui bahwa

mungkin saja penyakit HIV/AIDS ada dalam masyarakat tapi masyarakat tidak

berani untuk berobat ke petugas kesehatan oleh karena itu perlu dilakukan upaya

penyuluhan, pelacakan dan penjaringan dalam masyarakat.

7. Kasus Diare Ditangani


Diare adalah penyakit menular yang terjadi sebagai akibat dari lingkungan

yang buruk dan higyene pribadi. Berdasarkan data sepuluh besar penyakit utama di

wilayah kerja puskesmas daruba tahun 2015 penyakit diare menempati urutan ke 4

(433 Kasus).

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 16


Gambar 5
Jumlah Kasus diare yang ditangani di wilayah kerja puskesmas
daruba tahun 2015

1000
900
800 433
700
600 Diare ditangani
500 Jumlah Perkiraan Kasus
400
300 516
200
100 84
0
Abs %

Tabel 4.
Kasus Diare Ditangani Menurut Jenis Kelamin dan desa di
wilayah kerja puskesmas daruba tahun 2015

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 17


Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kasus Diare yang ditangani menurut

jenis kelamin dalam hal ini kasus diare terjadi pada semua golongan umur dan desa

paling terbanyak adalah di desa Daruba yaitu sebanyak 50 kasus perempuan dan

laki-laki Sedangkan paling sedikit adalah desa Mandiri, Nakamura,

Momojiu,Falila,Aha. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran tabel 13.

8. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 Penduduk

Kusta (Lepra/Leprosi /Morbus Hensen) adalah penyakit menular yang

menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Micobacterium leprae) yang

menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tumbuh lainnya kecuali susunan syaraf

pusat.

Gambar 6
Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kusta (PB/MB)di
wilayah kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

18 16
16
14
12 PB/Kusta Kering
10 MB/Kusta Basah
8
6
4 2
2
0

Gambar 6 menunjukkan jumlah kasus baru penyakit kusta jenis Multi Basiler

(MB)/ Kusta basah merupakan kasus tertinggi yaitu paling banyak di wilayah kerja

Puskesmas Daruba sebanyak 16 sedangkan penyakit kusta jenis Pausi Basiler (PB)/

Kusta Kering terdapat 2 kasus.

Untuk lebih jelas Lihat lampiran tabel 14.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 18


9. Angka Prevalensi Penyakit Kusta per 10.000 Penduduk

Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan informasi bahwa pada tahun

2015 di wilayah kerja puskesmas daruba untuk jumlah kasus penyakit kusta

tercatat PB (Pausi Basiler)/ Kusta kering sebanyak 2 orang sedangkan Kusta MB

(Multi Basiler)/ Kusta Basa sebanyak 16 orang. Sehingga angka prevalensi per

10.000 penduduk adalah 8,7 orang. Artinya setiap10.000 penduduk di Kab. Pulau

Morotai terdapat 18 kasus penyakit kusta baik kasus baru maupun kasus lama.

Untuk lebih jelasnya lihat lampiran tabel 16.

10. Persentase Penderita Kusta selesai berobat


Jumlah penderita kusta PB tahun 2015 sebanyak 2 orang dan masi dalam

tahap pengobatan. Sedangkan jumlah penderita kusta MB pada tahun 2015

sebanyak 12 juga masih tahapan pengobatan. Untuk lebih jelas lihat tabel 17.
]]]]

11. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk
Di wilayah kerja Puskesmas Daruba sampai dengan akhir desember tahun

2015 tidak di temukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk lebih jelasnya

dapat di lihat pada lampiran tabel 21.

12. Angka kesakitan Malaria per 1000 Penduduk


Penyakit malaria di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah

kesehatan masyarakat.Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di

daerah Indonesia bagian timur.Di daerah transmigrasi dimana terdapat campuran

penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di

daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB)

malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit

malaria masih tinggi di daerah tersebut.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 19


Gambar 7.
Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria di wilayah kerja
Puskesmas Daruba Tahun 2015

173 169 173 169


180
160
140
120
100
80
60 Abs
40 19 13
20 0 0 0
0
L P L P L P L P L
Suspek Sediaan Positif Meninggal CFR
Darah di
Periksa

Dari gambar di atasdapat dilihat bahwa di wilayah kerja puskesmas Daruba

tahun 2015 jumlah penderita malaria dengan pemeriksaan sediaan darah sebanyak

342 Sample.Maka Angka Kesakitan (API) per 1.000 penduduk sebesar 0.50%. pada

tahun 2015 tidak ada kematian yang di akibatkan oleh malaria. Lihat lampiran tabel

22.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 20


BAB
IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan Dasar

Menurut H. L. Blum, Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat setelah factor lingkungan dan perilaku

karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan

kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta

kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat

penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.Dengan pemberian

pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah

kesehatan masyarakat dapat teratasi, terutama kesehatan ibu dan anak.

Gambar 8
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4), Persalinan Nakes dan
Palayanan Nifas Di Wilyaha Kerja Puskesmas Daruba Tahun
2015

Pel. Nifas 556 82

Pel. Nakes 557 82.6


Abs
%
K1 636 90.1

K4 605 85.7

0 200 400 600 800

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 21


1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K–1

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil kebidan

atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untukmendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal.

(K1) Kunjungan baru ibu hamil yaitu Kunjungan ibu hamil yang pertama

kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 mencapai 90,1% (dibandingkan jumlah

sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) ini menunjukkan

keterjangkauan pelayanan antenatal yang belum maksimal yang mungkin

disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran ibu hamil akan pentingnya

pemeriksaan awal kehamila dan pola pelayanan yang belum cukup aktif. Belum

maksimalnya K1 menunjukkan bahwa akses petugas kepada ibu hamil masih perlu

ditingkatkan.

Pada gambar 10 jumlah kunjungan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal

sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan sebesar 636 (90,1%) dari

jumlah sasaran ibu hamil yaitu 706 Bumil. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran

tabel 29.

2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K–4

(K4) kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan

pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama,

satu kali trimester ke dua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan K4 mencapai

85,7% (dari jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun).

3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Persalinan Nakes adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

(bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya)

Gambar 10 menunjukan jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh bidan atau

tenaga kesehatan lainnya berjumlah 557 (82,6%) dari jumlah sasaran ibu bersalin

yaitu 674 Bulin. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran tabel 29.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 22


4. Cakupan Pelayanan Nifas
Gambar 10 menggambarkan jumla ibu nifas 674 yang mendapat pelayanan

nifas berjumlah 556 (82%).

5. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas


Salah satu upaya suplementasi Vit.A pada ibu nifas adalah pemberian kapsul

Vit.A pada ibu nifas (0 – 42 hari). Lampiran tabel 29 menunjukan pemberian Vit.A

pada ibu nifas adalah 556 (82,5%) dari jumlah ibu bersalin/nifas yaitu 674 ibu

bersalin/nifas.

6. Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil

Gambar 9
Cakupan Imunisasi TT1, TT2 dan TT2+ Di Wilayah Kerja
Puskesmas Daruba Tahun 2015

700 626 605 605


600

500

400 Abs

300 %

200
89 86 86
100

0
TT1 TT2 TT2+

Sumber : Laporan PKM Tahun 2015

Gambar 9 di atas menunjukan jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi

TT1 sebanyak 626 Bumil (89%), TT2 sebanyak 605 Bumil (86%) dan TT2+ sebanyak

605 Bumil (86%). Untuk lebih jelas lihat lampiran tabel 30.

7. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe


Zat Besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh ibu hamil yang diberikan selama

kehamian sebanyak 90 tablet. Akibat yang dapat ditimbulkan dengan kekurangan Fe

ini adalah ibu hamil mengalami anemia atau kekurangan darah. Anemia
΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 23
menyebabkan tingkat kegawatan akibat kekurangan darah dan risiko infeksi saat

melahirkan. Ini menjadi penyebab penting kematian ibu. Anak yang lahir dari ibu

yang menderita anemia sering mengalami berat badan rendah dan anemia.

Sulementasi zat besi bagi ibu hamil dapat melindungi ibu dan bayinya.

Gambar 10
Persentase Cakupan Pemberian Fe 1 dan Fe 3 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

500 454
413
450
400
350
300 Abs
250
%
200
150
64 58.5
100
50
0
FE1 FE3

Di wilayah kerja Puskesmas Daruba dari 706 ibu hamil yang mendapat tablet

FE1 (30 tablet ) yaitu sebanyak 454 (64%), sedangkan yang mendapatkan FE3 (90

tablet ) berjumlah 413 (58,5%) Bumil. Untuk lebih jelas lihat lampiran tabel 32.

8. Persentase peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi


Tabel 34 menggambarkan peserta KB aktif yang memakai kontrasepsi yang

paling terbanyak pada kontrasepsi Non MKJP yaitu suntik sebesar 1.993 (75,7%)

diikuti pil 311 (11,8%) dan kondom 1 (0,0%) sedangkan kontrasepsi MKJP yaitu

implan 321(12,2%) diikuti IUD 7 (0.3%), MOW 0 (0%) dan MOP 0 (0%).

9. Persentase peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi


Tabel 35 menggambarkan peserta KB baru yang menggunakan kontrasepsi
yang terbanyak pada kontrasepsi Non MKJP yaitu suntik sebesar 236 (79,5%) diikuti
pil 11 (3,7%), kondom 1 (0,3%) sedangkan kontrasepsi MKJP yaitu implan 42
(14,1%) , IUD 7 (2,4%)) , MOP dan MOW 0 (()%).

10. Persentase peserta KB baru dan KB aktif

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 24


Jumlah pasangan usia subur (PUS) di wilayah kerja Puskesmas Daruba tahun

2015 adalah sebanyak 4.101 dengan jumlah peserta KB baru 297 orang atau

sebanyak (7,2%).Sedangkan jumlah peserta KB aktif 2.633 atau sebanyak (64,2%).

Lihat lampiran tabel 36.

11. Persentase Bayi Baru Lahir di Timbang


Bayi baru lahir di timbang adalah jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang
segera setelah lahir, tabel 37 manggambarkan bayi bayi yang baru lahir ditimbang
dengan persentase 100% artinya semua bayi yang baru lahir langsung ditimbang
oleh tenaga kesehatan maupun oleh dukun.
12. Cakupan Kunjungan Neonatus
Cakupan Kunjungan Neonatus adalah cakupan neonatal yang mendapatkan

pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan distribusi waktu 1 kali pada

6–48 jam, 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 – hari ke 28

setelah lahir sehingga dapat meningkatkan status kesehatan bayi. Perawatan setelah

melahirkan sangat penting dilakukan demi kesehatan ibu dan bayinya.

Gambar 11
Cakupan KN1 dan KN Lengkapdi Wilayah Kerja Puskesmas
Daruba Tahun 2015

105
100 99.5
100

95

90 Capaian

85 85 Target
85

80

75
KN 1 KN Lengkap

Dari jumlah bayi yang lahir sebanyak 556 bayi dan yang mendapat

pelayanan neonatal adalah sebanyak87%. Artinya semua bayi yang lahir mendapat

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 25


pelayanan neonatal dan Melebihi target Standar Pelayanan Minimal yaitu sebesar

85%

13. Persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif


ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan tunggal terbaik yang bisa memenuhi

seluruh kebutuhan gizi bayi normal untuk tumbuh kembang di bulan-bulan

pertama kehidupannya

Asi Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu saja kepada bayi umur 0 – 6

bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi

(pengobatan penyakit)

Tabel 39 menggambarkan jumlah bayi sebanyak 556 bayi dan yang

mendapat ASI eksklusif hanya 72 orang bayi atau 12,9%.Hal ini disebabkan karena

kurang pahamnya masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI.Untuk lebih

jelasnya lihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 12
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
Daruba Tahun 2015

12.9
%

Bayi di Beri ASI


Eksklusif

Abs
72

0 20 40 60 80

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 26


14. Cakupan Desa/Kelurahan ”Universal Child Immunization” (UCI)
Desa/Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana lebih dari atau sama

dengan 90% dari jumlah bayi yang ada di daerah tersebut sudah mendapat

imunisasi dasar lengkap.

Untuk tahun 2015 dari 25 Desa yang berada diwilayah kerja puskesmas

daruba yang mencapai Desa UCI 17 Desa atau 68%.

Persentase desa UCI di wilayah kerja puskesmas daruba masih rendah bila

dibandingkan dengan indikator 85%. Hal ini disebabkan karena sering terjadinya

kekosongan vaksin di Dinas Kesehatan Kab. Pulau Morotai selain itu pemahaman

masyarakat pun masih rendah.

15. Persentase cakupan imunisasi bayi


Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan

penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang

paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah

jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya,

maka mereka memiliki kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu

masalah kesehatan. Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-

masalah dalam pemberian imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang masih

kurang pada sebagian masyarakat, mitos salah tentang imunisasi, sampai jadwal

imunisasi yang terlambat.

Pada lampiran Tabel 42 menggambarkan jumlah bayi 630 Jumlah bayi yang

mendapat imunisasi DPT1+HB1 sebanyak 552 (99,3%), jumlah bayi mendapat

imunisasi DPT3+HB3 392 (70,5%) dan jumlah bayi yang mendapat imunisasi

campak sebanyak 317 (57.0%). Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar di bawah

ini :

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 27


Gambar 13
Persentase Cakupan Imunisasi DPT, HB dan Campak Pada Bayi Di
wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

700
99.3
600

500
70.5
400 %
57
300 552 Abs
392
200 317
100

0
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

Gambar 14
Persentase Imunisasi BCG dan Polio Pada Bayi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

450

400 381
349
350

300

250
Abs
200
%
150

100 69 63
50

0
BCG Polio 4

Gambar 13 diatas menunjukan jumlah bayi yang mendapat imunisasi BCG

sebanyak 381 (69%) sedangkan bayi yang mendapat imunisasi Polio 4 sebanyak

349 bayi dari total bayi lahir hidup 556. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran tabel

43.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 28


Gambar 15
Persentase Pemberian VIT. A pada Bayi (6-11 bln), Balita(12-59
bln) di Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

84.66
84.7 84.62

84.6

84.5 84.42

84.4

84.3
Bayi Anak Balita Balita

Bayi Anak Balita Balita

16. Cakupan Pemberian Vit. A pada bayi dan balita.


Gambar 14 menunjukan persentase bayi 6 – 11 bulan yang mendapat Vit.A
yaitu 84,42% (542 bayi 6-11 bulan) dari 642 bayi. Persentase anak balita yang
mendapat vitamin A yaitu 84,66% (2.175 anak balita 12-59 bulan). Sedangkan
persentase balita yang mendapat vitamin A yaitu 84,62% ( 2.717 balita 6-59 bulan).
17. Jumlah Balita Ditimbang

Gambar 16
Persentase Balita Di Timbang, Dengan BB Naik dan Balita Dengan BGM Menurut Desa
di Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

350
332
300 301

250 250
217 202
200
199 184 190 180
165 172
150 153 158
140 150 140
132 131 122
121 144 121 125
115 119 102
100 101 99 99 89
87 78 71 64
70 58
50 57 57
46 56 58 50
32 31 29 23 28
14 19 21
0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
Joubela

Falila
Darame

Morodadi

Pilowo
Mandiri
Daruba
Yayasan

Muhajirin

Wawama

Momojiu

Sabatai Tua

Daeo Majiko

Nakamura
Aha
Sabala
Gotalamo

Juanga

Sabatai Baru

Daeo Induk

Koloray
Galao-galo
Pandanga

Dehegila
Totodoku

Balita di Laporkan (S) Balita di Timbang BGM

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 29


Gambar 15 menunjukkan Jumlah balita yang ditimbang tertinggi pada Desa

Daruba, Gotalamo, Darame dengan kata jumlah keseluruhan bayi yang ditimbang

yang tersebar di 25 desa adalah sebanyak 2613 balita dari jumlah target yaitu 3090

balita, sedangkan Balita dengan berat Dibawah Garis Merah (BGM) berjumlah 15

balita. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran tabel 47.

18. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Tabel 48 menggambarkan di wilayah kerja puskesmas daruba terdapat 2

balita gizi buruk dan semuanya mendapat perawatan (100%).

19. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat


Pada lampiran tabel 49 menggambarkan jumlah SD yang mendapat

penjaringan adalah 26 SD dengan jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat berjumlah

707 siswa dan yang mendapat pelayanan kesehatan 502 orang atau 71%. Jadi

cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah 71%.

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Peningkatan kualitas pelayanan baik akses maupun mutu pelayanan adalah salah
satu isu yang sangat krusial dalam manajemen, baik sektor pemerintah maupun
swasta. Hal ini terjadi karena di satu sisi tuntunan masyarakat terhadap perbaikan
kualitas pelayanan dari tahun ke tahun menjadi semakin besar, sedangkan disisi
lain, praktek penyelenggaraan pelayanan tidak mengalami perbaikan yang berarti.
Secara umum pengertian mutu pelayanan kesehatan adalah derajat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan dengan menggunakan potensi di Rumah Sakit maupun Puskesmas secara
wajar, efisien serta diberikan secara aman dan memuaskan secara norma, etika,
hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan
pemerintah, serta masyarakat sebagai konsumen.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 30


Gambar 16
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar di Wilayah Kerja
Puskesmas Daruba Tahun 2015

12000
10024
10000
8090
8000
5954
6000 5071 BPJS
4070
4000 3019
JAMKESDA

2000 34.74 66.64 48.54


25.77 56.76 39.17
0
Abs % Abs % Abs %
Laki - Laki Perempuan L+P

1. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar


Jaminanpemeliharaan kesehatan adalah upaya pembiayaan kesehetan, baik

keanggotaannya secara sukarela maupun wajib yang iurannya dibayarkan oleh

pemerintah dan diselenggarakan dengan kendali biaya dan kendali mutu.

Pada lampiran Tabel 54 menggambarkan peserta pemeliharaan jaminan

kesehatan pada tahun 2015 berjumlah 18.114 terdiri dari Peserta BPJS sebesar

8.090 jiwa, dan Jamkesda Sebesar 10.024 Jiwa maka persentase peserta jaminan

pemelihara kesehatan di wilayah kerja puskesmas daruba (kec. Morotai Selatan)

tahun 2015 adalah sebesar 87,71%.

C. Perilaku Hidup Masyarakat

Perilaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga

dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri.Di samping itu,

juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan

sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 31


Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk

memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman

penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga

anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan

dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Tabel 58 menggambarkan rumah tangga yang dipantau dan rumah tangga

yang ber perilaku hidup bersih sehat tidak ada data yang tersedia.

D. Keadaan Lingkungan

Lingkungan memiliki pengaruh dan peranan terbesar terhadap kesehatan

diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan.Lingkungan sangat bervariasi,

umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek

fisik dan sosial.Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah,

air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya.Sedangkan lingkungan sosial

merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi,

dan sebagainya.

1. Persentase Rumah Sehat

Di wilayah kerja puskesmas daruba tahun 2015 terdapat 4.685 rumah

penduduk namun belum dilakukan pembinaan terhadap rumah-rumah penduduk

sementara rumah yang memenuhi syarat rumah sehat yaitu 662 rumah atau 14,1%.

Untuk lebih jelas lihat lampiran tabel 59.

2. Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan


Air bersih merupakan kebutuhan vital bagi kelangsungan hidup manusia

yang bisa diperoleh dari beberapa sumber yang memenuhi syarat.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 32


BAB
V
SUMBER DAYA KESEHATAN

1. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)


Tabel 5. Jumlah Desa dan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat
di wilayah kerja puskesmas daruba tahun 2015

UPAYA KESEHATAN
BERSUMBERDAYA MASYARAKAT Strata dan Jumlah Posyandu
NO Nama Desa (UKBM)
Poskesdes Polindes Posbindu Pratama Madya Purnama Mandiri
1 2 3 5 6 7 8
1 Daruba 0 0 0 0 1 0 0
2 Yayasan 0 0 0 0 1 0 0
3 Gotalamo 0 0 0 0 2 0 0
4 Muhajirin 0 0 0 0 1 0 0
5 Darame 0 0 0 0 1 0 0
6 Wawama 0 1 0 0 1 0 0
7 Pandanga 0 0 0 0 1 0 0
8 Juanga 0 0 0 0 1 0 0
9 Joubela 0 0 1 0 1 0 0
10 Totodoku 1 0 0 0 1 0 0
11 Mandiri 0 0 0 0 1 0 0
12 Momojiu 0 1 0 0 1 0 0
13 Sabatai Baru 0 1 0 0 1 0 0
14 Sabatai Tua 1 0 0 0 1 0 0
15 Sabala 0 0 0 0 1 0 0
16 Daeo Induk 0 0 0 0 1 0 0
17 Daeo Majiko 1 0 0 0 1 0 0
18 Dehegila 1 0 0 0 3 0 0
19 Morodadi 0 1 0 1 0 0 0
20 Nakamura 0 1 0 1 0 0 0
21 Falila 0 0 0 0 1 0 0
22 Aha 0 0 0 1 0 0 0
23 Pilowo 1 0 0 0 1 0 0
24 Galo – galo 1 0 0 0 1 0 0
25 Koloray 0 1 0 0 1 0 0

JUMLAH KECAMATAN 6 7 1 3 25 0 0

Sumber Data : Profil Kesehatan Puskesmas Daruba tahun 2015

Tabel 5 menggambarkan Jumlah desa diwilayah kerja Puskesmas Daruba


Sebanyak 25 desa, jumlah Poskesdes 7 Unit dan jumlah posyandu 28 Posyandu.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 33


Posyandu Pratama adalah Posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya

belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas, berdasarkan data yang

diperoleh tahun 2015 di di wilayah kerja Puskesmas Daruba tahun 2015 jumlah

Posyandu pratama sebanyak 3 posyandu hal ini menunjukkan terdapat 3 buah

Posyandu atau 10,71% yang kegiatannya belum rutin tiap bulan dan kader yang aktif

masih sedikit.

Posyandu madya adalah Posyandu yang dapat melaksanakan kegiatan > 8 kali

per tahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi

cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah, yaitu (50%).

Data yang diperoleh didapatkan bahwa jumlah Posyandu Madya sebanyak 25 Posyandu

atau 89,29%.

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang frekuensi kegiatannya > 8 kali per

tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan program

utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) > 50% sudah ada program tambahan, bahkan

mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. Berdasarkan data yang

diperoleh jumlah Posyandu Purnama di wilyah kerja Puskesmas Daruba belum

Terbentuk.

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan

secara teratur, cakupan program utamanya sudah bagus, ada program tambahan dan

dana sehat telah menjangkau > 50% kepala keluarga. Data yang diperoleh

menunjukkan bahwa Posyandu Mandiri di wilyah kerja Puskesmas Daruba belum

Terbentuk.sehingga perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana posyandu dalam

hal ini memiliki gedung sendiri, peralatan sendiri minimal memiliki timbangan dacin

dan pengukur tinggi badan, begitu juga dengan keaktifan kadernya.

2. Data Dasar Puskesmas


Berikut merupakan data dasar puskesmas perawatan Bere-bere :
a. Asal Propinsi : Maluku Utara
b. Asal Kabupaten : Pulau Morotai

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 34


c. Asal Kecamatan : Morotai Utara
d. Alamat Puskesmas : Jalan Puskesmas no 4 . Kode Pos : 97771
e. Nama Kepala Puskesmas : dr.Diana Pinangkaan Hp : 081339361456
f. Kategori wilayah : Terpencil
g. Jenis Puskesmas : Rawat Jalan
h. Letak Puskesmas : Ibukota Kabupaten
i. Topografi wilayah : Kepulauan
j. Ketersediaan Air : Air bersih bersumber dari sumur
k. Ketersediaan Listrik : Listrik tersedia 24 jam bersumber dari PLN
l. Akses Transportasi
Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas, di antaranya meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar.

Di sini peran Puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat

menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di

wilayah kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Dengan demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat

ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja.

3. Sarana dan Prasarana Kesehatan


Adapun fasilitas penunjang yang di miliki puskesmas Daruba yaitu :
- Mobil Ambulans 1 buah
- Sepeda Motor 2 buah

Daftar Ketersediaan Alkes Puskesmas Daruba Tahun 2015


a. Poli Gigi

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 35


1. Alat Scaling:
- Scaler Ultrasonic 1 unit
- Scaler Manual 15 buah
2. Alat Penambalan:
- Burniser 1 Buah
- Spatula Semen 2 Buah
- Spatula GI 1 Buah
- Stoper Semen 2 Buah
- Glasslab Kaca 1 Buah
- Matriks Holder 1 Buah
3. Alat Dasar Pemeriksaan
- Kaca Mulut 1 Buah
- Sonde Lurus 1 Buah
- Sonde Bengkok 1 Buah
- Escavator 3 Buah
- Pinset Dental 2 Buah
- Probe Periodontal 1 Buah
4. Alat Pencabutan Gigi Permanen
- Tang Anterior RA 2 Buah
- Tang Sisa Akar Anterior RA 2 Buah
- Tang Premolar RA 2 Buah
- Tang Posterior Kanan RA 2 buah
- Tang Posterior Kiri RA 2 buah
- Tang M3 Atas 1 Buah
- Tang Anterior RB 2 Buah
- Tang Sisa Akar RB 1 Buah
- Tang M3 Bawah 1 Buah
- Bein 6 Buah
- Crayer 4 Buah
5. Tang Pencabutan Gigi Susu
- Tang Anterior RA 2 Buah
- Tang Posterior RA 2 Buah
- Tang Sisa Akar RA 1 Buah
- Tang Anterior RB 2 Buah
- Tang Posterior RB 2 Buah
- Tang Sisa Akar RB 2 Buah
6. Handpiece:
- High Speed 1 Buah
- Low Speed 1 Buah
7. Mata Bur
- High speed 1 Set (6 Buah)
- Low speed 1 Set (6Buah)
8. Nierbeken 3 Buah
9. Tempat Kapas 1 Buah

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 36


10. Baki Logam Besar 2 Buah
11. Baki Logam Kecil 2 Buah
12. Mikromotor 1 Buah
13. Light Curing Unit 1 Buah
14. Dental Unit 1 Buah
15. Kompresor 1 Buah

b. Laboratorium
1. Mikroskop 1 Buah
c. UGD
1. Pinset Anatomi 2 Buah
2. Pinstet Sirugis 1 buah
3. Klem 2 Buah
4. Gunting biasa 2 Buah
5. Bengkok 1 Buah
6. Tromol 1 buah
7. Korentang 1 buah
8. Oksigen kecil 1 buah
9. Lemari 1 buah
10. Sterilisator 1 buah
11. Troli 1 Buah
12. Bed 2 buah
d. Poli KIA-KB
1. Bak Instrumen 1 buah
2. Klem sirurgis 1 Rusak
3. Gunting episiotomi 1 buah
4. Gunting tali pusat 1 buah
5. Gunting biasa 1 buah
6. Nalfoeder 1 Buah
7. Pinset sirugis ukuran kecil 1 buah
8. Pinset anatomi ukuran kecil 1 buah
9. Linek Besi 1 buah
10. Linek kayu 1 buah
11. Bengkok 1 buah
12. Delee 1 buah
13. Inkubator 1 buah
14. Selimut bayi 1 buah
15. Bak instrument besar dan kecil 1 buah
16. Speculum sim 3 buah
17. Spekulum cocor bebek 3 buah 1
18. Klem porsio 3 buah
19. Hb sahli 1 buah
20. Reflek patella 3 buah
21. Spatel 4 buah
22. Duk lubang 2 buah
΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 37
23. Ukur panggul 1 buah
24. Celemek 1 buah
25. Head Lamp 1 buah
26. Bad 1 buah

4. Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan di wilyah kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

secara keseluruhan sebanyak 54 orang yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi,

tenaga kefarmasian, tenaga gizi, bidan, perawat, tenaga kesmas, dll. Baik PNS maupun

PTT.

Adapun rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk berdasarkan jenis

tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas Daruba dapat dilihat pada penjelasan

berikut ini :

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (Dokter Umum, Spesialis, Dokter Gigi) di Sarana
Kesehatan
Gambaran mengenai jumlah tenaga medis dapat dilihat dari indikator

jumlah tenaga medis per 100.000 penduduk. Jumlah tenaga medis yang ada di

wilayah kerja puskesmas Daruba pada tahun 2015 yaitu 2 orang dokter umum dan

2 orang dokter gigi. Adapun rasio tenaga medis per 100.000 penduduk dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 6
Rasio Tenaga Medis per 100.000 Penduduk
Di Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

No Jenis Tenaga Medis Jumlah Rasio/100.000

1 Dokter Spesialis 0 0
2 Dokter Umum 2 9
3 Dokter Gigi 2 9
Jumlah 4 17
Sumber: Bezzeting Puskesmas Tahun 2015

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 38


2. Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan

Gambaran distribusi tenaga bidan (D III Bidan dan Bidan) dan perawat
(Sarjana Keperawatan, D III Perawat dan SPK) dalam rangka memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak dapat ditunjukkan dengan jumlah bidan dan perawat per
100.000 penduduk. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7
Rasio Tenaga Kebidanan dan Keperawatan per 100.000 Penduduk
Di Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

Jenis Tenaga Bidan dan


No Jumlah Rasio/100.000
Perawat

I. Bidan
1 D III Kebidanan 22 223.33
2 Sarjana Kebidanan 0 0
Total 22 223.33

II. Perawat
3 Sarjana Keperawatan 2 9.32
4 D III Keperawatan 7 32.61
Total II 9 41.92
Total I + Total II 31 265.65
Sumber: Bezzeting Puskesmas Tahun 2015

Tabel 7 menggambarkan tenaga bidan berjumlah 22 orang dan tenaga


perawat 9 orang. Rasio tenaga bidan adalah 223 per 100.000 penduduk artinya satu
orang bidan di Puskesmas Darubamelayani 223 orang penduduk. Sedangkan untuk
perawat 41.92 per 100.000 penduduk maka setiap perawat melayani 41 orang
penduduk.

3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (Apoteker, Asisten Apoteker) di Sarana


Kesehatan

Jumlah tenaga farmasi (Apoteker, Asisten Apoteker) per 100.000 penduduk


dapat memberikan gambaran tentang penyebaran tenaga farmasi di Puskesmas
Daruba. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 39


Tabel 8
Rasio Tenaga Kefarmasian per 100.000 Penduduk
Di Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

Jenis Tenaga
No Jumlah Rasio/100.000
Kefaramasian
Apoteker dan Sarjana
1 0 0
Farmasi
D III Farmasi dan Asisten
2 1 4
Apoteker
Jumlah 1 4

Sumber: Bezzeting Puskesmas Daruba Tahun 2015


Tabel 8 menunjukkan di Puskesmas Daruba Tahun 2015 jumlah tenaga
kefarmasian 1 orang. Untuk tenaga kefarmasian 10 per 100.000
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi (Ahli gizi) di Sarana Kesehatan
Tabel 9
Rasio Tenaga Gizi per 100.000 Penduduk
Di Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

No Jenis Tenaga Gizi Jumlah Rasio/100.000

1 D-VI/ Sarjana Gizi 0 0


2 D III Gizi 3 3
Jumlah 3 13

Sumber: Bezzeting Puskesmas Daruba Tahun 2015

Tabel 9 menunjukkan tenaga gizi di Puskesmas Daruba pada tahun 2015


berjumlah 3. Jika rasio ahli gizi per 100.000 penduduk adalah 22 per 100.000
penduduk maka Puskesmas Daruba masih kekurangan beberapa orangtenaga ahli
gizi.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 40


5. Kesehatan Masyarakat (Kesmas, Sanitasi) di Sarana Kesehatan
Tabel 10
Rasio Tenaga Kesmas per 100.000 Penduduk
Di Wilayah Kerja Puskesmas Daruba Tahun 2015

No Jenis Tenaga Kesmas Jumlah Rasio/100.000

1 Sarjana Kesmas 1 4

2 Diploma (D III) Kesmas 0 0

3 Tenaga Sanitasi 0 0

Jumlah 1 4

Sumber: Bezzeting Puskesmas Daruba Tahun 2015

Tabel 8 menggambarkan tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas Daruba


pada tahun 2015 hanyaberjumlah 1 orang. Jika rasio ahli kesehatan adalah 17per
100.000 penduduk di wialayah kerja Puskesmas Daruba masih membutuhkan
tenaga kesmas. Sedangkan tenaga sanitasi masih belum ada.

Gambar 23
Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan
Kategori Di Puskesmas Daruba Tahun 2015

25 22
20
15
9
10 7
5 2 2 3
1 1
0

5. Pembiayaan Kesehatan

Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstitutif dalam proses
kehidupan seseorang. Tanpa kesehatan tidak mungkin bisa berlangsung aktifitas seperti
biasa. Dalam kehidupan brbangsa, pembangunan kesehatan sesungguhnya bernilai

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 41


sangat investatif. Nilai investasinya terletak pada tersedianya sumber daya yang
senantiasa siap pakai.
Masih minimnya anggaran bagi sektor kesehatan, dapat dipandang sebagai
rendahnya apresiasi kita akan pentingnya bidang ini sebagai elemen penyangga, yang
bila terabaikan akan menimbulkan rangkaian problem baru yang justru akan
menyerap keuangan negara lebih besar lagi.
Pendapatan puskesmas berasal dari pendapatan rawat jalan (termasuk dari

puskesmas pembantu dan polindes), pendapatan secara keseluruhan di setor ke Dinas

kesehatan Kabupaten Pulau Morotai sebagai retribusi untuk penunjang PAD Kabupaten

Pulau Morotai, jumlah rata-rata setoran ke Dinas Kesehatan Kabuapten Pulau Morotai

sebesar Rp. 210.000/bulan.

Dalam melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan Puskesmas Daruba

ditunjangoleh beberapa sumber dana diantaranya adalah APBD Kabupaten Pulau

Morotai dalam bentuk dana Jaminan Pemieliharaan Kesehatan (Jamkesda sebesar

Rp410.000.000.realisasi sampai dengan desember 2015 sebesar Rp

410.000.000(100%), dan BPJS sebesar Rp 514.351.500 dan telah teralisasi sebesar Rp

514.351.500/100% )serta bantuan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

sebesar Rp 210.000.000-, yang telah teralisasi sebesar100%, artinya puskesmas daruba

dalam melaksanakan fungsi pelayanannya pada tahun 2015 mendapatkan suntikan

dana sebesar Rp. 1.135.054.500 ( Satu Milyar Seratus Tiga Puluh Lima Juta Lima Puluh

Empat Ribu Lima Ratus Rupiah ). Untuk lebih jelas Sebaran dana yang masuk ke

Puskesmas Daruba selama tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran table 82.

BD Kabupaten Pulau Morotai sebesar Rp. 400.793.374.723,- sehingga


persentase APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten Pulau Morotai
adalah1.562%.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 42


BAB
VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Pulau Morotaisampai saat ini secara

kuantitas sudah cukup merata diseluruh kecamatan dan desa. Hanya secara kualitas ada

beberapa program pelayanan kesehatan yang capaian kinerjanya belum meraih hasil

secara optimal terutama program dengan upaya bersifat preventif dan

promotif.Misalnya penyakit tertentu yang masih menjadi masalah dan masih

merupakan penyakit tertinggi beberapa tahun terakhir, dan cakupan - cakupan

program yang belum mencapai target sesuai Arah Kebijakan Umum, RENSTRA dan SPM.

Ada beberapa faktor penyebab, diantaranya adalah :

1. Belum tercukupinya kebutuhan tenaga di beberapa titik desa, sehingga masih

banyak petugas yang mempunyai fungsi rangkap bahkan merangkap lebih dari 2

program Puskesmas.

2. Belum optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral

3. Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih relatif

rendah.

B. Saran

Dalam rangka mewujudkan visi Morotai Sehat 2015 diperlukan suatu

komitmen, khususnya dari tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Pulau Morotai

terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam RENSTRA dan SPM

(Standar Pelayanan Minimal). Untuk itu disarankan kepada seluruh pengelola program

kesehatan agar :

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 43


1. Lebih intensif lagi dalam melakukan sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat kepada masyarakat.

2. Melaksanakan program dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal

(SPM)

3. Mempunyai target kerja berupa indikator keberhasilan pembangunan kesehatan

dibidangnya yang jelas dan terukur.

4. Memanfaatkan perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi di Bidang

kesehatan, seperti pemanfaatan hasil-hasil penelitian di bidang kesehatan.

5. Perlu adanya kerjasama antara program dilingkungan Dinas Kesehatan maupun

lintas sektoral di lingkup Kabupaten Pulau Morotai.

΅Profil Kesehatan Puskesmas Daruba Tahun 2015΅ Halaman 44

Anda mungkin juga menyukai