Anda di halaman 1dari 69

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan merupakan

tujuan utama pembangunan kesehatan yang tercantum dalam

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal sebagai bagian dari

peningkatan kesejahteraan secara umum.

Upaya kesehatan berkembang kearah kesatuan upaya untuk

seluruh masyarakat dengan peran serta masyarakat secara aktif

dan mencakup upaya peningkatan (Promotif), Pencegahan

(Preventif), Penyembuhan (Kuratif) dan Pemulihan (Rehabilitatif).

Di era desentralisasi ini, penyelenggaraan puskesmas di tetapkan

sebagai unit pelaksanaan teknis dinas (UPTD), oleh karena itu

puskesmas mempunyai kewajiban melaksanakan tugas-tugas

teknis operasional dengan pengendalian dan pembinaan dari

kesehatan.

Puskesmas merupakan pusat perkembangan, pembinaan,

dan pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan pos

terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat berfungsi

melaksanakan tugas teknis dan administrasi.

Puskesmas adalah salah satu organisasi kesehatan

fungsional yang merupakan pusat perkembangan kesehatan

masyarakatyang juga membina peran serta masyarakat disamping

memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu diwilayah

kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha kesehatan

integrasi yang kegiatannya merupakan kegiatan lintas sektoral.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


2

Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas

pemeliharaan kesehatan masyarakat di wilayah kerja.

Kesehatan merupakan bagian dari ruang lingkup kehidupan

masyarakat yang dipandang sangat penting dalam berbagai sektor

kehidupan sejalan dengan ketersediaan sarana dan prasarana

pendukung , dengan demikian profil Kesehatan setiap Kecamatan

di terbitkan secara berkala setiap setahun sekali bertujuan untuk

memberikan gambaran situasi dan kondisi kesehatan masyarakat

umumnya di Kabupaten Mamuju Tengah dan khusus ditingkat

Kecamatan.

B. TUJUAN

Tujuan disusunnya profil Puskesmas Tobadak Tahun 2018

adalah

1. Tujuan Umum

Masyarakat mengetahui gambaran Puskesmas Tobadak

secara keseluruhan baik struktur organisasi, berbagai program

yang dilaksanakan serta berbagai bentuk pelayanan

kesehatan yang dilakukan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui hasil pencapaian setiap program kesehatan

yang dilaksakan di wilayah kerja Puskesmas Tobadak

selama tahun 2018.

b. Mengetahui apakah setiap program yang dilaksanakan

dapat mencapai target serta indicator yang di tetapkan.

c. Mengetahui gambaran situasi kesehatan serta berbagai

masalah-masalah yang ada di wilayah kerja puskesmas

tobadak pada tahun 2018.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


3

Diharapkan dengan disusunnya Profil Puskesmas Tobadak tahun

2018 dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi kesehatan

di wilayah kerja puskesmas tobadak serta dapat digunakan dalam

menyusun rencana pembangunan kesehatan dan perencanaan kegiatan

selanjutnya.

Dalam rangka penyebaran data dan informasi kesehatan “Profil

Kesehatan” Puskesmas Tobadak merupakan sarana informasi yang

bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran situasi dan kondisi

kesehatan masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Tobadak yang di

terbitkan setiap tahun oleh Puskesmas Tobadak.Profil kesehatan ini

menyajikan tentang:

1. Gambaran umum Puskesmas Tobadak yang meliputi keadaan

geografis dan administratif wilayah Puskesmas Tobadak,

dinamika penduduk, komposisi penduduk dan kepadatan

penduduk, situasi pendidikan menurut kecamatan dan tingkat

pendidikan masyarakat yang di tamatkan, keadaan social

ekonomi, social budaya dan lingkungan yang dapat

mempengaruhi timbulnya masalah-masalah kesehatan

masyarakat.

2. Situasi derajat kesehatan yang meliputi angka kelahiran

penduduk, angka kematian bayi dan balita, angka kematian

akibat persalinan, angka kematian akibat kecelakaan lalu

lintas, angka kesakitan penduduk dalam masyarakat

berdasarkan golongan penyakit dalam waktu tertentu, status

gizi balita yang ada di wilayah Puskesmas Tobadaknyang

mencakup BBLR, balita yang di timbang, balita berat badan

naik, balita dibawah garis merah (BGM) dan balita gizi buruk.

3. Situasi upaya kesehatan yang meliputi: Pencapaian program

pokok pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


4

Pustu/Poskesdes, jenis pelayanan rujukan dan penunjang di

Puskesmas, upaya kesehatan keluarga, upaya

pemberantasan penyakit menular, upaya pembinaan

kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, upaya perbaikan

gizi masyarakat, pelayanan ke farmasian dan alat/sarana

kesehatan.

4. Situasi sumber daya kesehatan yang meliputi : Keadaan

tenaga kesehatan menurut kualifikasi pendidikan yang di

tamatkan dan jenis jabatan keadaan sarana pelayanan

kesehatan sebagai penunjang, sumber dan besarnya

pembiayaan kesehatan dalam program pembangunan

kesehatan di daerah, pembiayaan sumber daya kesehatan

lainnya.

5. Kesimpulan yang meliputi : Uraian tentang pencapaian

program pembangunan kesehatan di Puskesmas Tobadak

dan masalah-masalah kesehatan yang belum tercapai.

6. Lampiran yang meliputi : Penyajian data umum dan

kesehatan yang disajikan dalam bentuk pada lampiran profil

yang merupakan sumber rujukan dalam pembahasan profil

kesehatan Puskesmas Tobadak tahun 2018.

Dalam penyusunan profil kesehatan Puskesmas Tobadak, uraian

penyajian data dan informasi kesehatan meliputi:

Bab l : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil

kesehatan dan sistematika dari penyajiannya.

Bab ll :Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Puskesmas.

Selain uraian tentang letak geografis, administrative dan informasi

umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


5

berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya

misalnya Kependudukan, Agama, Ekonomi, Pendidikan, Social

Budaya dan Lingkungan.

Bab III :Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka

kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat di

wilayah Puskesmas Tobadak.

Bab IV :Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan

penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi

dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan

alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga

mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan

lainnya yang diselenggarakan di Puskesmas Tobadak

Bab V :Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga

kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan

lainnya yang ada di Puskesmas Tobadak

Bab VI: Penutup

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal – hal penting yang

perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan

Puskesmas Tobadak tahun 2018. Selain keberhasilan –

keberhasilan yang perlu di catat, bab ini juga mengemukakan hal

– hal yang dianggap masih kurang dalam rangka

penyelanggaraan program pembangunan kesehatan di wilayah

Puskesmas Tobadak

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


6

Lampiran:

Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Puskesmas

Tobadak dan 82 tabel kesehatan yang terkait dengan kesehatan

yang responsive gender, daftar table dalam bab dan daftar

grafik dalam bab

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


7

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFIS

1. Letak dan Luas Wilayah

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak


 Wilayah Kerja PKM Salupangkang

 Wilayah Kerja PKM Topoyo


 Kabupaten Luwu Utara Prov. Sul- Sel
 Desa Batu Parigi
 Desa Tobadak  Desa Polongaan

 Desa Mahahe
 Wilayah Kerja PKM Saluadak
 Desa Sulobaja

 Wilayah Kerja  Desa Bambadaru  Wilayah Kerja PKM Salugata


 PKM Babana

.........Kecamatan Tobadak merupakan salah satu dari lima Kecamatan

yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah dangan batas wilayah :

Sebelah Utara : Kecamatan Topoyo

Sebelah Timur : Kabupaten Luwu utara Prov Sul Sel

Sebelah Selatan : Puskesmas Sauladak dan PKM Salugatta

Sebelah Barat : Puskesmas Babana Kecamata Budong-

Budong...................................................

........Puskesmas Tobadak merupakan Puskesmas rawat inap yang terletak

diibukota kecamatan Tobadak, dengan jarak 15 km dari ibukota kabupaten

mamuju tengah. Wilayah Puskesmas Tobadak meliputi enam desa yaitu

desa Tobadak, desa Mahahe, desa Polongaan, desa Batuparigi, desa

Sulobaja, desa Bambadaru. Meliputi 6 desa 45 dusun dan 5 pustu 3

poskesdes. Sedangkan luas wilayah kerja Puskesmas Tobadak adalah

354,62 km2 .

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


8

Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Dan Luas Wilayah
Puskesmas Tobadak Kecamatan Tobadak Tahun 2018

Luas Wilayah
No Desa %
(KM2)
1 2 3 4
1 Tobadak 70,37 19,84
2 Mahahe 5,60 1,58
3 Polongaan 27,91 7,87
4 Batuparigi 216,34 61,01
5 Sulobaja 15,56 4,39
6 Bambadaru 18,84 5,31

Jumlah 354,62 100


Sumber : Badan Pusat Statistik Kecamatan Tobadak
Tahun 2018

Grafik 2.1
Persentase Luas Di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 3

2. Topografi

Topografi merupakan studi tentang bentuk permukaan bumi

dan objek lain, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan

saja tapi juga menggambarkan pengaruh manusia terhadap

lingkungan bahkan kebudayaan lokal dan ilmu pengetahuan,

keadaaan topografi sangat mempengaruhi profil tanah.

Keadaan topografi wilayah puskesmas Tobadak lebih di

dominasi daerah dataran, dan hanya sedikit yang berada pada

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


9

posisi landai dan curam, dari enam desa wilayah Puskesmas

Tobadak desa yang wilayahnya sebagian pegunungan yaitu desa

Batuparigi.

B. KEADAAN DEMOGRAFIS

Diwilayah kerja puskesmas Tobadak yang meliputi 6 desa

dengan kondisi geografis sebagaian besar merupakan dataran

rendah yaitu Desa Tobadak, Desa Mahahe, Desa Polongaan, Desa

Sulobaja dan Bambadaru. Untuk Desa Batuparigi sebagian dataran

tinggi dan sebagaian lagi merupakan dataran tinggi / Pegunungan

Secara Klimatologis Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak tidak ada

bedanya dengan daerah lain di Indonesia yaitu hanya dikenal dua

musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni

sampai dengan September arus angin bertiup dari Australia dan

tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim

kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret

arus angin yang banyak mengandung uap air berhembus dari Asia

dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Namun akhir-

akhir ini musim hujan dan kemarau mengalami perubahan waktu.

C. KEPENDUDUKAN

Adapun masalah Kependudukan saat ini pada dasarnya

meliputi jumlah penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan

penduduk semakin meningkat seiring dengan kepadatan penduduk

yang relative tinggi.

1. Jumlah Penduduk.

Penduduk Kecamatan Tobadak dalam Wilayah Kerja

Puskesmas Tobadak 26.010 Jiwa , yang mendiami 6 Desa

dengan jumlah Penduduk tertinggi terdapat didesa Tobadak

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


10

sebanyak 8.662 Jiwa dan jumlah Penduduk terendah berada

pada Desa Bambadaru sebanyak 1.650 Jiwa dengan jumlah

penduduk menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 13.687 jiwa

dan perempuan 12.321 jiwa.

Tabel 2.2
Sex Ratio Kecamatan Tobadak Puskesmas Tobadak
Tahun 2018.

Perempua Jumlah
No Desa Laki-laki
n Penduduk
1 Sulobaja 1.435 1. 419 2.854
2 Bambadaru 881 769 1.650
3 Batuparigi 3.895 3.292 7.187
4 Polongaan 1.520 1.347 2.867
5 Mahahe 1.453 1.337 2.790
6 Tobadak 4.503 4.159 8.662
Sumber : Badan Pusat Statistik Kecamatan Tobadak
Tahun 2018

Grafik 2.2
Persentase Sex Ratio Di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 5

Grafik 2.3
Persentase Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 7

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


11

D. SOSIAL

1. Tingkat Pendidikan

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat

pembangunan sumber daya manusia pada suatu daerah adalah

tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan sebagai suatu faktor penting

terhadap perubahan prilaku khususnya bagi pengetahuan

kesehatan, sehingga di harapkan masyarakat yang berpendidikan

memiliki kesadaran yang tinggi pula dalam prilaku hidup sehat..

2. Sekolah

Jumlah sekolah yang ada di kecamatan tobadak wilayah

Puskesmas Tobadak adalah sebagai berikut: PAUD/TK sebanyak

17, SD/Sederajat sebanyak 18 sekolah, SMP/Sederajat sebanyak 4

sekolah, SMA/MA sebanyak 3 sekolah, SMK sebanyak 1 sekolah

Tabel 2.4
Jenjang Pendidikan Berdasarkan Jumlah Sekolah dan
Jumlah Guru Kecamatan TobadakWilayah
Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Jenjang Jumlah
No Jumlah Guru
Pendidikan Sekolah
1. PAUD 65 17
2. SD 212 18
3. SMP/MTS 103 4
4. SMA/MA 120 3
5. SMK 32 1
Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Tobadak
Tahun 2018
Gambar 1.5
Persentase Jenjang Pendidikan Berdasarkan Jumlah Sekolah
Dan Jumlah Guru Kecamatan Tobadak Wilayah
Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 9

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


12

Grafik 2.5
Persentase Jenjang Pendidikan Berdasarkan Jumalah Guru
danJumlah Murid Kecamatan Tobadak
Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 11

E. AGAMA

Prasarana Peribadatan di wilayah puskesmas Tobadak terdiri

dari Masjid/Mushollah, Gereja dan Pura. Agama yang mayoritas

adalah Islam maka sarana peribadatan yang terbanyak adalah

masjid/mushollah dibandingkan dengan sarana peribadatan yang

lainnya. Secara keseluruhan di wilayah Puskesmas Tobadak

tersedia Masjid/Mushola sebanyak 59 buah, Gereja sebanyak 46

buah, Pura sebanyak 7 buah.

Tabel 2.5
Jumlah Tempat Peribadatan
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Gereja Gereja
No Desa Mesjid Pura Vihara
Protestan Khatolik
1 Tobadak 18 15 1 1 0
2 Mahahe 9 7 1 1 0
3 Sulobaja 10 3 0 2 0
4 Bambadaru 5 2 1 1 0
5 Batuparigi 12 8 5 0 0
6 Polongaan 5 3 1 2 0
Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Tobadak
Tahun 2018

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


13

Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Agama
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

No Desa Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya

1 Tobadak 4367 1994 0 343 0 0


2 Mahahe 1682 578 89 318 0 0
3 Polongaan 884 679 423 606 0 0
4 Batuparigi 3255 1662 1039 0 0 0
5 Sulobaja 2119 289 249 417 0 0
6 Bambadar 970 180 43 250 0 0
u
Jumlah 1327 5382 1843 1934 0 0
7
Sumber: Pendataan Profil Puskesmas Tobadak Tahun 2018

Grafik 2.6
Persentase Jumlah Tempat Peribadatan
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 13

Grafik 2.7
Persentase Jumlah Penduduk Menurut Agama
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 15

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


14

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Kesehatan merupakan hak dasar setiap manusia dan sangat

penting bagi perkembangan sosial dan ekonomi. Pembangunan

kesehatan merupakan bagian integral dan pembangunan nasional yang

bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dipengaruhi

4 (empat) faktor menurut “Hendrik L. Blum” yakni lingkungan, perilaku,

keturunan dan pelayanan kesehatan. Dalam mencapai tujuan itu

Pemerintah telah banyak berupaya dan bersungguh-sungguh

meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan baik yang bersifat

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Derajat kesehatan yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan

yang tinggi dan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan

kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dan setiap orang atau

masyarakat dan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus

menerus.

Tujuan pembangunan kesehatan di kecamatan tobadak khususnya

wilayah Puskesmas Tobadak adalah terselenggaranya pelayanan

kesehatan secara merata, bermutu dan berkeadilan yang berhasil guna

dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat Mamuju Tengah

yang optimal.

Berbagai upaya terobosan telah dilakukan dalam rangka

meningkatkan upaya pembangunan kesehatan secara lebih berdayaguna

dan berhasilguna serta mendekatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan utamanya

untuk daerah terpencil, secara terus menerus dan sekaligus dapat

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


15

meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Dengan pembangunan

yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan merata

serta ditunjang oleh informasi kesehatan yang semakin mantap maka

diharapkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai tersebut

dapat semakin meningkat dan menjangkau ke seluruh wilayah

Puskesmas Tobadak Kecamatan Tobadak.

Derajat kesehatan Masyarakat merupakan gambaran

kemampuan/kinerja petugas kesehatan untuk mencapai indicator

kesehatan, kemampuan Petugas Kesehatan dalam merencanakan,

melaksanakan, mengendalikan program/kegiatan sehingga mampu

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mengacu kepada

indikator berikut:

A. Angka Kematian (Mortality Rate)

1. Angka Kematian Neonatal

Angka kematian bayi endogen atau kematian Neonatal

adalah banyaknya kematian bayi yang terjadi pada bulan

pertama (dinyatakan dengan per 1000 kelahiran hidup)

setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-

faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dan

orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama

kehamilan.

Grafik 3.1
Angka kematia Neonatal
Di wilayah puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


16

Object 17

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan laporan Data program KIA (Kesehatan Ibu

Dan Anak) Puskesmas Tobadak tahun 2018 angka kematian

neonatal Berjumlah 5 orang, angka ini cenderung menurun

jika dibandingkan dengan data kematian neonatal pada

tahun 2017 yaitu berjumlah 6 orang.

2. Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator

sosial yang sangat penting untuk mengukur keberhasilan

program kesehatan ibu dan anak, sebab AKB ini berkaitan

erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Kematian Bayi

adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir

sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (0-1bulan 29

hari). Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi.

Secara garis besar kematian bayi, dan sisi penyebabnya,

ada 2 macam yaitu endogen (Neonatal) dan kematian

eksogen (post neonatal). Kematian Neonatal adalah

kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah

dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang

dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dan orang tuanya

pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian post Neonatal adalah kematian bayi yang terjadi

setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


17

yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian oleh

pengaruh lingkungan luar.

Salah satu indikator kesejahteraan rakyat di bidang

kesehatan adalah Angka Kematian Bayi (AKB ) dalam setiap

seribu kelahiran hidup. Tingginya AKB merupakan indikator

buruknya derajat kesehatan masyarakat secara umum,

sebagai dampak dan rendahnya pelayanan kesehatan dan

ketidakmampuan secara ekonomi. Jumlah kematian Bayi

dalam dua tahun terakhir dapat di tekan melalui program

-program dibidang kesehatan.

Grafik 3.2
Angka Kematian Bayi
Di wilayah puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 20

Sumber : Data program KIA

Data kasus kematian bayi di Puskemas Tobadak untuk

tahun 2018 sebanyak 1 orang. Hal ini terjadi peningkatan

jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang dimana tidak

terjadi kematian bayi.

Program Imunisasi dan kerjasama lintas sektor dan

pemerintah yang semakin baik melalui keterlibatan PKK dan

juga dipengaruhi oleh keterampilan petugas yang semakin

meningkat. Program Imunisasi dan kerjasama lintas sector

dan pemerintah yang semakin baik melalui keterlibatan PKK

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


18

dan Juga dipengaruhi oleh keterampilan petugas yang

semakin meningkat melalui, pelatihan-pelatihan seperti

Pelatihan Asfiksia, BBLR, Penanganan bayi baru lahir,

Pelatihan PONED untuk tenaga serta Komitmen Kemitraan

Bidan dan Dukun.

3. Angka Kematian Balita

Angka kematian Balita menggambarkan tingkat

permasalahan kesehatan anak dan faktor — faktor yang

berpengaruh terhadap kesehatan anak balita sepertigizi,

sanitasi, penyakit infeksi, kecelakaan. Angka Kematian

Balita (AKBA) adalah jumlah kematian anak berusia 0-4

tahun (59 Bulan) selama satu tahun tertentu per 1.000

Kelahiran Hidup pada tahun yang sama (termasuk kematian

bayi). AKBA mengambarkan faktor-faktor Iingkungan yang

berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti Gizi,

sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan.

Grafik 3.3
Angka Kematian Balita
Di wilayah puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 23

Sumber : Data program KIA

Berdasarkan grafik diatas tidak ditemukan kematian

balita diwilayah puskesmas tobadak pada kurun waktu tahun

2017-2018.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


19

4. Jumlah Kematian Ibu

Jumlah kematian Ibu (AKI) berguna untuk

menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,

status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,

tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu

hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa

nifas. Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat

hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak

terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan

atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan

karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan

karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan

lain-lain (Budi Utomo 1985).

Grafik 3.4
Angka Kematian Ibu
Di wilayah puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 25

Sumber : Data Program KIA

Untuk Data jumlah kematian ibu bersalin di Puskesmas

Tobadak Tahun 2018 sebanyak 1 Orang. Hal ini terjadi

peningkatan bila dibandingkan dengan data tahun 2017

dimana tidak terjadi kematian ibu pada saat Bersalin.

B. Angka Kesakitan

1. CNR Kasus baru BTA+

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


20

TB atau yang dulu dikenal TBC adalah penyakit menular

langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobecterium

Tuberculosis). TB dapat menyerang siapa saja, terutama

menyerang usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun)

dan anak-anak.

Grafik 3.5
Angka Penderita TBC
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 27

Sumber : Data Pemegang Program TBC

Berdasarkan data program TB CNR kasus baru BTA+

Puskesmas Tobadak Tahun 2018 ditemukan CNR kasus

Sebanyak 31 orang BTA+. Hal ini terjadi peningkatan kasus

sebanyak 9 kasus baru jika dibandingkan dengan data tahun

2017 yaitu sebanyak 22 kasus BTA+.

1.1 CNR Seluruh kasus TB

Berdasarkan data program TB, CNR seluruh Kasus TB di

wilayah Puskesmas Tobadak pada tahun 2018 sebanyak 31

kasus , dengan suspek sebesar 393 orang per 10.000

penduduk.

1.2 Proporsi Kasus TB Anak 0-14 Tahun

Berdasarkan data program TB Puskesmas Tobadak

tahun 2018, kasus TB Anak 0-14 tahun 0% karena tidak ada

ditemukan kasus TB anak usia 0-14 tahun.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


21

1.3 Angka keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA+

TB dapat menyebabkan kematian, apabila tidak diobati,

50% dan pasien akan meninggal setelah 5 tahun. Keberhasilan

pelaksanaan program penanggulangan TB Paru dapat diukur

dan pencapaian angka kesembuhan penderita.Pada Tahun

2018 Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA(+) di

Puskesmas Tobadak sebesar 100% dengan rincian Laki-laki

61,2% Perempuan 38,7%, angka pengobatan Iengkap 93,54%,

dengan rincian 1 orang putus obat namun kembali lagi berobat

kategori II. Jumlah BTA(+) diobati sebanyak 31 orang jadi

angka keberhasilan pengobatan penderita TB Paru BTA+ di

Puskesmas Tobadak tahun 2018 sebesar 100 % .

Grafik 3.6
Angka Kematian Kasus TBC
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 30

Sumber : Data Program TB

Berdasarkan grafik diatas jumlah kematian kasus TBC di

wilayah puskesmas tobadak sebanyak 2 orang dalam kurun

waktu tahun 2017-2018.

2. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani

Sampai saat ini diketahui bahwa 80% - 90% dan seluruh

kasus kematian ISPA disebabkan oleh Pneumonia, dan

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


22

Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian bayi

dan balita.

Grafik 3.7
Angka Kasus Pneumonia
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 32

Sumber : Pemegang Program Pneumonia

Berdasarkan data program Pnemonia Puskesmas

Tobadak Pada tahun 2018 ditemukan adanya kasus

pneumonia sebanyak 27 kasus. Hal ini cenderung menurun

jika dibandingkan dengan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 53

kasus.

3. Jumlah Kasus HIV

Virus imunodifisiensi manusia (Human

Immunodeficiency Virus) adalah suatu virus yang dapat

menyebabkan penyakit AIDS virus ini menyerang

kekebalan/imunitas tubuh sehingga tubuh menjadi Iemah

dalam melawan infeksi dengan kata lain, kehadiran virus ini

dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan)

system imun. bblrPerlu diketahui bahwa menjadi terinfeksi HIV

bukan berarti kita AIDS. Laporan terakhir Kemenkes kasus

HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan September 2015

sebanyak 68.917 kasus. Berdasarkan Data program HIV Aids

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


23

dalm kurun waktu tahun 2017-2018 puskesmas tobadak tidak

ada kasus ditemukan.

4. Jumlah Kasus AIDS

Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) adalah

kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan system

kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV.

Saat ini sudah sangat memprihatinkan kelangsungan hidup

manusia. Epidemi AIDS telah menyebar dengan sangat cepat

dan melanda hampir seluruh negara di dunia. Saat ini

Indonesia mengalami epidemi yang berkembang paling cepat

di Asia.

5. Jumlah Kasus Syphilis

Jumlah kasus Syphilis yang dilaporkan Puskesmas

Tobadak kurun waktu tahun 2017-2018 yaitu 0 % Karena tidak

ada ditemukan kasus Syphilis.

6. Persentase Infeksi Menular Sexual Diobati

Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah

satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh faktor perilaku

seseorang akibat hubungan seksual. Penyakit ini biasanya

sering terjadi pada daerah- daerah perkotaan karena penyakit

ini erat kaitannya dengan keberadaan sarana/tempat-tempat

hiburan seperti diskotik, Bertempat penginapan atau hotel

sebagam sarana prostitusi bagi Wanita Tuna Susila (WTS).

Berdasarkan Data Tahun 2018 kasus Infeksi Menular

Sexual (Syphilis) yaitu 0 % Karena tidak ada ditemukan

penderita lni membuktikan dapat mengindikasi adanya

keberhasilan program tahun 2018.

7. Darah Donor Deskrining Terhadap HIV

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


24

Berdasarkan data Data Darah Deskrining Terhadap HIV

Puskesmas Tobadak tahun 2018 bahwa Persentase Donor

Darah Diskrining Terhadap HIV yaitu 0 %. ini membuktikan

dapat mengindikasi adanya keberhasilan program tahun 2018.

8.Kasus Diare Ditemukan dan Ditangani

Diare merupakan penyakit menular berbasis lingkungan.

Penyakit ini akan tinggi apabila kondisi sanitasi lingkungan

yang rendah dan tidak memenuhi syarat - syarat kesehatan

.Grafik 3.8
Angka Kasusu Diare
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 34

Sumber : Pemegang Program Diare

Jumlah kasus Diare yang dilaporkan dan ditangani

Puskesmas Tobadak pada tahun 2018 tercatat 433 kasus, hal

ini terjadi kenaikan apabila dibandingkan dengan data tahun

2017 yaitu sebesar 384 kasus.

9. Angka Penemuan Kasus baru kusta Per 100.000 Penduduk

Penyakit Kusta atau Lepra (Leprosy) atau disebut juga

Morbus Hansen merupakan sebuah penyakit infeksi menular

kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae.

Indonesia dikenal sebagai satu dan tiga Negara yang paling

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


25

banyak memiliki pendenita kusta dua Negara lainnya India dan

Brazil.

Grafik 3.9
Angka Kasus Kusta
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 36

Sumber : PemegangProgram Kusta

Berdasarkan data Program Kusta Puskesmas Tobadak

dalam kurun waktu tahun 2017-2018 jumlah penemuan kasus

Penyakit Kusta sebanyak 3 orang, dengan rincian laki-laki 3

orang dan 0 orang perempuan. Penderita di temukan di Desa

Tobadak.

10. Persentase Kasus baru Kusta Anak Usia 0-14 Tahun

Berdasarkan data kasus baru kusta anak usia 0-14 tahun

Puskesmas Tobadak dalam kurun waktu tahun 2017-2018

ditemukan kasus kusta anak usia 0- 14 tahun sebanyak 0

kasus

11. Persentase Cacat tingkat 2 penderita kusta

Berdasarkan Data Program Kusta Tahun 2017-2018

bahwa tidak ditemukan kasus penderita kusta dengan cacat

tingkat 2..

12. Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Per 100.000 Penduduk

Berdasarkan data program Kusta tahun 2017-2018

bahwa tidak di temukan penderita kusta tingkat 2 per 100.000

penduduk di wilayah puskesmas tobadak..

13. Angka Prevalensi Kusta Per 10.000 Penduduk

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


26

Berdasarkan data Program Kusta Puskesmas Tobadak

tahun 2018 bahwa tidak ditemukan angka prevalensi kusta per

10.000 penduduk.

14. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Berdasarkan data program kusta Puskesmas Tobadak

tahun 2018 bahwa jumlah penderita kusta selesai berobat atau

RFT(Relese From Treatment) PB tidak ditemukan atau 0

kasus.

15. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

“Acute Flaccit Paralysis” (AFP) Per 100.000 Penduduk< 15

Tahun

Acute Flaccit Paralysis atau lumpuh layu merupakan

kelumpuhan atau paralisis secara lokal. Berdasarkan laporan

dan Bidang P2PL Dinas Kesehatan tahun 2018.Cakupan

penemuan dan penanganan penderita penyakit “Acute Flaccit

Paralysis” Per 100.000 Penduduk< 15 Tahun tercatat 0,00 per

10.000 Penduduk.

16. Jumlah Kasus Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah

Dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat

diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program Imunisasi,

adapun penyakit menular yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I) adalah Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorium,

Campak, Polio dan Hepatitis B. penyakit-penyakit ini timbul

karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

pentingnya Imunisasi.

Berdasarkan Data program Imunisasi Puskesmas

Tobadak pada tahun 2017-2018 tidak ada ditemukan kasus

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


27

penyakit Difteri, Pertusis,Tetanus Neonatorium maupun non

Neonatorium, hal ini mengindikasi keberhasilan program

terhadap temuan kasus.

17. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per

100.000 Penduduk

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit menular

bersifat akut yang disebabkan oleh virus Dengue, yang

ditularkan melalui perantaraan vektor (Nyamuk Aedes Aegypti).

Grafik3.10
Angka Kasus DBD
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 38

Sumber : Data Program DBD

Jumlah kasus DBD di Puskesmas Tobadak Tahun 2017

sebanyak 10 kasus dengan rincian laki-laki 6 orang dan

perempuan 4 orang, Jika dibandingkan dengan tahun 2018

maka terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan yaitu

sebesar 45 kasus, dengan rincian laki-laki 22 orang dan

perempuan 23 orang. Dari rekapitulasi penemuan kasus

demam berdarah dinas kesehatan tahun 2018 puskesmas

tobadak tertinggi dalam penemuan kasus DBD, untuk menekan

lonjakan kasus DBD maka dilakukan foging tapi hal ini tidak

lepas dari kerjasama lintas sektoral antara pemerintah

kesehatan khususnya Dinas Kesehatan, serta masyarakat

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


28

setempat untuk menekan lonjakan angka kesakitan Demam

Berdarah Dengue.

18. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dari 45 kasus DBD yang ditemukan oleh Puskesmas

Tobadak tahun 2018 tidak ada kematian, hal ini menandakan

keberhasilan program DBD tiap tahun untuk menurunkan

angka kematian dan penderita.

19. Angka Kesakitan Malaria Positif per-I .000 Penduduk

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan

masyarakat di Indonesia. Walaupun angka kesakitan dan

kematian akibat malaria di Indonesia saat mi cenderung

menurun, namun demikian Pemerintah memandang malaria

masih merupakan ancaman terhadap status kesehatan

masyarakat terutama pada masyarakat yang hidup di daerah

terpencil.

Grafik 3.11
Angka Kasus Malaria
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 40

Sumber : Data Program Malaria

Berdasarkan Data program Malaria Puskesmas Tobadak

Tahun 2018, Penemuan Penderita Malaria sebanyak 3 orang

dan sediaan darah diperiksa rincian laki-laki 1 kasus dan

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


29

perempuan 2 kasus suspeck, sedangkan positif malaria laki —

laki 1 orang dan perempuan 2 orang.Annual Parasite Insidence

(API) per 1000 penduduk beresiko yaitu 0,1 per 1000

penduduk. Jika dibandingkan dengan tahun 2017 maka terjadi

penurunan kasus yaitu sebesar 7 kasus dengan rincian laki-laki

5 orang, perempuan 2 orang.

20. Angka Kematian Malaria

Berdasarkan data program Malaria Di Puskesmas

Tobadak pada tahun 2018 tidak ditemukan Kematian akibat

Malaria, begitu pula tahun sebelumnya tidak ditemukan

Kematian akibat Malaria.

21. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Filariasis adalah penyakit Zoonisis menular yang banyak

ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia, penyebabnya

adalah sekelompok cacing parasit nematoda yang tergolong

superfamilia Filario,dea yang menyebabkan infeksi sehingga

berakibat munculnya edema. Gejala yang umum terlihat adalah

terjadinya elevantiasis, berupa membesamya tungkai bawah

(kaki) dan kantung Zakar (Skrotum) sehingga penyakit ini

secara awam dikenal dengan penyakit kaki gajah walaupun

demikian gejala pembesaran mi tidak selalu disebabkan oleh

filariasis, Filariasis dikelompokkan menjadi tiga macam,

berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat

bersarangnya yaitu Filariasis Limfatik, Subkutan, Rongga

Serosa, penyakit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat

pengisap darah atau untuk Dracunculus oleh kopepoda

(Crustacea).

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


30

Berdasarkan data program penyakit filariasis puskesmas

Tobadak Tahun 2017-2018 tidak ditemukan kasus penyakit

Filariasis.

22. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua

metode yaitu metode langsung dengan menggunakan kanula

atau jarum dan metode tidak Iangsung dengan menggunakan

spighmamonometer, adapun kriteria menurut WHO seseorang

dikatakan mempunyai penyakit tekanan darah tinggi

(hipertensi) bila di ukur dalam keadaan istirahat cukup dan

kondisi tenang, sistolik sama atau diatas 160 mmHg, diastolik

diatas 90 mmHg.

Grafik 3.12
Cakupan Pengukuran Tekanan Darah
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 42

Sumber : Data Program PTM

Berdasarkan data Puskesmas Tobadak Tahun 2018

Cakupan pengukuran tekanan darah mencapai 2582 jiwa

dengan rincian laki-laki sebanyak 1290 kasus sedangkan

perempuan sebanyak 1291 kasus. Jika dibandingkan dengan

tahun 2017 maka terjadi peningkatan yaitu sebesar 219 kasus

dengan rincian laki-laki 113 kasus dan perempuan 106 kasus.

23. Cakupan Pemeriksaan Obesitas

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


31

Kegemukan atau Obesitas adalah suatu kondisi medis

berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian

rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi

kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup

dan/atau meningkatkan masalah kesehatan, seseorang

dianggap menderita kegemukan (obesitas) bila Indeks Massa

Tubuh (IMT), yaltu ukuran yang diperoleh dan hasil pembagian

berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan

dalam meter Iebih dan 30 Kg/m2.

Berdasarkan data Puskesmas Tobadak Tahun 2017-2018

Cakupan Pemeriksaan Obesitas tidak di temukan.

24. Cakupan Pemeriksaan IVA+

IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan

cara infeksi visual pada serviks dengan pemberian asam

asetat. Di Negara Negara berkembang seperti Indonesia

penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian

akibat Kanker, Di dunia setiap dua menit seorang wanita

meninggal dunia akibat Kanker Serviks. WHO menyatakan,

saat imi penyakit Kanker Serviks menempati peringkat teratas

diantara berbagai jenis Kanker yang menyebabkan kematian

pada perempuan di dunia, di Indonesia lebih dan 15.000 kasus

Kanker Serviks dan kira-kira sebanyak 8000 diantaranya

berakhir dengan kematian.

Grafik 3.13
Angka Pemeriksaan IVA
Di Wilayah Puekasmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


32

Object 44

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan Data program KIA Puskesmas Tobadak

Tahun 2017 Cakupan Pemeriksaan IVA + sebanyak 0 orang.

Sedangkan jika dibandingkan dengan data tahun 2018 terjadi

peningkatan yaitu sebesar 6 orang

25. Cakupan Pemeriksaan CBE+

Clinical Breast Examination (CBE) merupakan

pemeriksaan payudara secara manual yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan terlatih, pemeriksaan mi dilakukan untuk

mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara serta

mengevaluasi kanker pada payudara ditahap sebelum

berkembang ke tahap yang Iebih lanjut.

Berdasarkan data program KIA Puskesmas Tobadak

Tahun 2017-2018 Cakupan Pemeriksaan CBE+ Sebanyak 0

orang

26. Cakupan Desa /kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 jam

Berdasarkan data KLB puskesmas Tobadak Tahun 2017-

2018, Cakupan Kejadian Luar Biasa 0% karna tidak ada data

yang tercatat menyangkut Kejadian Luar Biasa yang dilaporkan

oleh pemegang program.

C. Status Gizi

1. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR)

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


33

Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia

kehamilan yang belum cukup bulan (premature ) disamping itu

juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan

(Usia kehamilan 38 minggu),tapi berat badan (BB) lahimya

lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak

mencapai 2.500 gram.

Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan

pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang

disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan

plasenta, infeksi, Hipertensi dan keadaan — keadaan lain

yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang .“

(Pringgardani,SpA).

Berat badan Lahir Rendah (<2.500 gram) merupakan

salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian

perinatal dan neonatal. (Barker dkk dalam Hardiansyah dkk

( 2000 ) mengungkapkan bahwa BBLR mempunyai dampak

yang kompleks sampai usia dewasa antara lain meningkatkan

resiko terkena penyakit jantung koroner, Diabetes mellitus,

gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan

fisik yang resultantenya adalah beban ekonomi individu dan

masyarakat.

Grafik 3.14
Angka Kasus BBLR
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 46

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


34

Sumber : Data Program Gizi

Berdasarkan data program Gizi Tahun 2018 bayi lahir

yang ditimbang sebanyak 552 bayi atau 100% dan 552 bayi

lahir hidup, diperoleh jumlah bayi berat badan lahir rendah

(BBLR) 20 bayi. Jika dibandingkan dengan data tahun 2017

dimana dari 998 bayi lahir hidup yang ditimbang diperoleh

jumlah bayi badan lahir rendah (BBLR) sebesar 449 bayi.

2. Jumlah Balita dengan Gizi Buruk

Gizi buruk adalah bentuk terparah dan proses terjadinya

kekurangan gizi menahun. Anak balita atau kurang gizi secara

sederhana dapat diketahul dengan membandingkan antara

berat badan menurut umumya dengan rujukan (standar) yang

telah ditetapkan. Pengertian busung lapar adalah keadaan

yang terjadi akibat kekurangan pangan dalam kurun waktu

tertentu pada satu wilayah, sehingga mengakibatkan

kurangnya asupan gizi yang di perlukan, yang pada akhirnya

berdampak pada kondisi status gizi menjadi gizi buruk.

Grafik 3.15

Object 48

Berdasarkan Data program Gizi Puskesmas Tobadak

Tahun 2018 Jumlah kasus balita Gizi buruk sebanyak 2 kasus

yang ditemukan dengan rincian 2 laki-laki 0 perempuan,

semua (2 kasus) mendapat perawatan atau sebesar 100%.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


35

Melihat kasus adanya Balita Gizi Buruk hal ini perlu

ditinjau lebih serius oleh Puskesmas Tobadak bersama-sama

dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah dalam

menangani kasus Balita Giz Buruk.

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Kunjungan ibu Hamil K-I

Cakupan KI merupakan gambaran seberapa besar ibu

hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasihtas

pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan. Pelayanan yang diberikan oleh petugas

Kesehatan pada ibu hamil yang berkunjung ke tempat

pelayanan kesehatan atau antenatal care (ANC) meliputi

penimbangan, berat badan, pemeriksaan kehamilannya,

pemberian tablet besi (fe), pemberian imunisasi TT dan

konsultasi.

Grafik 4.1
Cakupan Angka Kunjungan K1
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


36

Object 50

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan data Program KIA Puskesmas Tobadak

tahun 2018 Cakupan kunjungan K1 di Puskesmas Tobadak

Tahun 2018 sebesar 90,94% atau 572 kunjungan dari target

629 kunjungan. Sedangkan pada tahun 2017 cakupan

kunjungan K1 lebih tinggi yaitu sebesar 563 atau 94,9 % dari

target 593 kunjungan.

2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4

Sedang K4 adalah merupakan gambaran seberapa

besar ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan hamil

sesuai standar dengan paling sedikit 4 (empat) kali

kunjungan selama kehamilan dengan kriteria sekali pada

trimester pertama, sekali pada trisemester kedua dan dua

kali pada trisemester ketiga.

Grafik 4.2
Cakupan Kunjungan K4
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 52

Sumber : Data Program KIA

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


37

Berdasarkan Data Program KIA Puskesmas Tobadak.

Cakupan kunjungan K4 di Puskesmas Tahun 2018 sebesar

81,24%, atau 511 kunjungan dari target 629 kunjungan.

Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2017 lebih

rendah yaitu sebesar 80,4 % atau 477 kunjungan dari target

593 kunjungan.

3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga profesional

(dokter spesialis, kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu

bidan, dan perawat bidan) dan Non Medis yaitu Tenaga

Dukun.

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru

lahir sebagian terjadi pada masa di sekitar persalinan, salah

satu cara untuk menghindari atau mengatasi masalah

tersebut yaitu dengan melakukan persalinan yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompotensi

kebidanan.

Grafik 4.3
Cakupan Persalinan Ditolong Oleh Nakes dan Dukun
Di PuskesmasTobadak
Tahun 2017-2018

Object 54

Sumber : Data Program KIA

Dan grafik diatas trend cakupan Persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Tobadak

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


38

tahun 2018 sebesar 550 persalinan atau 99,4%, dan yang

ditolong oleh dukun sebesar 3 persalinan atau 1,6%.

Sementara pada tahun 2017 cakupan persalin yang ditolong

oleh nakes sebesar 550 atau 99,5%, dan yang ditolong oleh

dukun sebesar 2 atau 1,5%.

4. Cakupan Pelayanan Nifas

Cakupan kunjungan nifas merupakan perawatan ibu

maternal pasca persalinan, Kunjungan nifas sering disama

artikan dengan kunjungan neonatus karena waktunya yang

bersamaan.

Penurunan angka kematian ibu dapat ditempuh dengan

menciptakan kondisi itu selama kehamilan, persalinan dan

postpartum atau nifas menjadi aman dan terpantau oleh

Petugas Kesehatan.

Grafik 4.4
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Di Wilayah PuskesmasTobadak
Tahun 2017-2018

Object 56

Berdasarkan Data KIA Puskesmas Tobadak tahun 2018

Cakupan pelayanan Ibu Nifas Sebesar 92,13% atau 527

kunjungan dari target 572 kunjungan. Sementara pada tahun

2017 lebih tinggi cakupannya yaitu sebesar 99,1% atau 443

kunjungan dari target 477 kunjungan

5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


39

Dalam masa nifas diperlukan suatu asuhan yang

bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik

fisik maupun psikologis serta memberikan pendidikan

kesehatan tentang perawatan kesehatan dll, Nutrisi, KB,

menyusui, pemberian imunisasi pada bayinya dan

perawatan bayi sehat. Pada asuhan masa nifas yang

berhubungan dengan nutrisi, ibu nifas mempunyai

kebutuhan dasar yaitu minum Vitamin A (200.000 unit) untuk

mempercepat masa pemulihan pasca melahirkan.

Grafik 4.5
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Di Wilayah PuskesmasTobadak
Tahun 2017-2018

Object 58

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan data program KIA Puskesmas Tobadak

tahun 2018 Jumlah ibu nifas yang mendapat vitamin A

tercatat sebanyak 550 orang. Sementara pada tahun 2017

jumlah ibu nifas yang mendapat vitamin A sebesar 447 ibu

nifas.

6. Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi tetanus toksoid (TT) merupakan proses untuk

pembangunan kekebalan sebagai upaya pencegahan

terhadap infeksi tetanus. Imunisasi dengan vaksin TT ini

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


40

diberikan 2 (Dua) kali kepada wanita usia subur ( Calon

Pengantin) dan kepada ibu hamil.

Grafik 4.6
Cakupan Pelayanan TT Ibu Hamil
Di Wilayah PuskesmasTobadak
Tahun 2017-2018

Object 60

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan data program Puskesmas Tobadak tahun

2018 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada ibu hamil

sebesar 72,02% atau 412 dari target 572 ibu hamil. TT 1

sebesar 116 ibu hamil, TT 2 sebesar 135 ibu hamil, TT 3

sebesar 101 ibu hamil, TT 4 sebesar 26 ibu hamil, TT5

sebesar 34 ibu hamil. Sementara pada tahun 2017

cakupannya lebih tinggi yaitu sebesar 91,27% atau 450 dari

target 593 ibu hamil yang di TT. Dengan rincian TT 1

sebesar 152 ibu hamil, TT 2 sebesar 114 ibu hamil, TT3

sebesar 111 ibu hamil, TT 4 sebesar 40 ibu hamil, TT 5

sebesar 33 ibu hamil.

7. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe

Grafik 4.7
Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe
Di Wilayah PuskesmasTobadak
Tahun 2017-2018

Object 62

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


41

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan Data program KIA puskesmas Tobadak

tahun 2018 persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Fe

sebesar 94,9% atau 543 dari target sasaran 572 ibu hamil

yang mendapat Fe. Hal ini cenderung naik jika dibandingkan

dengan cakupan tahun 2017 yang sebesar 32,88% atau 195

dari target sasaran 593 ibu hamil yang mendapatkan Fe.

8. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan

kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat

penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan

kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.

Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan mengalami

komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan

persalinan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh

karenanya semua persalinan harus ditolong oleh tenaga

kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera

dideteksi dan ditangani.

Resiko tinggi pada ibu hamil adalah keadaan ibu hamil

yang mengancam kehidupannya maupun janinnya, misalnya

umur, paritas, interval dan tinggi badan. Sedangkan yang

dimaksud dengan komplikasi pada proses persalinan adalah

keadaan dalam proses persalinan yang mangancam

keadaan ibu maupun janinnya, misalnya perdarahan,

prekiamsia ( keracunan kehamilan ), infeksi jalan lahir, letak

lintang, partus lama dan lain - lain.

Grafik 4.8
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
Di Wilayah PuskesmasTobadak
Tahun 2017-2018

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


42

Object 64

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan data Program KIA Puskesmas Tobadak

tahun 2018 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

sebanyak 126 kasus. Hal ini terjadi peningkatan jika

dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 111 kasus.

9. Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani

Berdasarkan data program KIA Puskesmas Tobadak

tahun 2018 penanganan komplikasi neonatus yang ditangani

sebesar 21,6% atau 18 kasus, hal ini cenderung menurun

jika dibandingkan dari perkiraan kasus yang ditangani

sebesar 86 kasus. Sedangkan pada tahun 2017 kasus

komplikasi neonatal yang ditangani sebesar 82,7% atau 158

kasus, hal ini juga cenderung menurun jika dibandingkan

dari perkiraan kasus yang ditangani sebesar 191 kasus.

Grafik 4.9
Cakupan Komplikasi Neonatus yang Ditangani
Di Wilayah PuskesmasTobadak
Tahun 2017-2018

Object 66

Sumber : Data Program KIA

10. Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi

Berdasarkan tahun 2018 Persentase peserta KB Aktif

yang menggunakan MKJP sebesar 22,08% atau 722

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


43

peserta , sedangkan dan Peserta KB Aktif yang

menggunakan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

(Non MKJP) sebesar 77,02% atau 2518 peserta. Jumlah

total peserta KB aktif puskesmas tobadak sebesar 3.269

peserta.

Gambar 4.10
Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi (MKJP)
Di Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 68

Sebagaimana data diatas persentase KB Aktif MKJP

pada tahun 2018 yaitu penggunaan IUD sebesar 43 peserta,

MOP 13 peserta, MOW 20 peserta, IMPLAN 646 peserta.

Sementara pada tahun 2017 peserta KB aktif MKJP lebih

seditkit disbanding tahun 2018 yaitu sebesar IUD 0 peserta,

MOP 1 peserta, MOW 0 peserta, Implan 2 peserta.

Gambar 4.11
Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
(Non MKJP) di Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 70

Sumber : Data Program KB

Berdasarkan gambar diatas persentase KB Aktif Non

MKJP tahun 2018 penggunaan Suntik memiliki persentase

terbesar yaitu 1635 peserta, Pil 790 peserta dan Kondom

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


44

sebesar 69 peserta. sedangkan pada tahun 2017 lebih

rendah yaitu sebesar 78 peserta, dengan rincian Pil 24

peserta, suntik 54 peserta, kondom 0 peserta. Terjadi

kesenjangan antara Peran laki-laki (suami) dan Perempuan

(Ibu) dalam pelaksanaan KB dengan Metode Non MKJP,

jenis kontrasepsi kondom memiliki persentase yang sangat

kecil dan jenis kontrasepsi lainnya.

11. Cakupan Kunjungan Neonatal

Berdasarkan data program KIA tahun 2018 Cakupan

kunjungan Neonatal 1 kali (KN 1) sebanyak 551 orang atau

sebesar 99,15%, dengan rincian bayi laki-laki 227 dan bayi

perempuan 219. Sedangkan cakupan kunjungan Neonatal 3

kali (KN lengkap) 516 orang atau 90,21% dengan rincian

bayi laki-laki 267 dan bayi perempuan 249. Sedangkan pada

tahun 2017 jumlah kunjungan Neonatal 1 kali (KN1)

sebanyak 446 orang atau sebesar 44,6%, dengan rincian

bayi laki-laki 227 dan bayi perempuan 219. Sedangkan

cakupan kunjungan Neonatal 3 kali (KN lengkap) 485 orang

atau 48.59% dengan rincian bayi laki-laki 259 dan bayi

perempuan 226.

Grafik 4.12
Cakupan Kunjungan Neonatal
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 73

Sumber : Data Program KIA

14. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


45

ASI (Air susu ibu) merupakan salah satu makanan yang

sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur

— unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan

dan perkembangan bayi guna mencapai pertumbuhan dan

perkembangan bayi yang optimal. Oleh sebab itu pemberian

ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan

dan dapat dilanjutkan sampai anak umur 2 tahun.

ASI Ekslusif adalah memberikan ASI saja tanpa

makanan tambahan kecuali obat, vitamin dan mineral

kepada bayi sejak lahir sampai 6 bulan.

Berdasarkan Defenisi Operasional yang ada sasaran

ASI Ekslusif adalah Bayi berusia 0-6 bulan, kendala yang

dihadapi bahwa program yang menangani ASI Ekslusif tidak

mendapatkan rumus proyeksi tentang sasaran bayi berumur

0-6 bulan, sehingga masih menggunakan rumus penentuan

sasaran Bayi, hal ini menyebabkan rumus yang digunakan

atau sasaran yang digunakan masih menggunakan sasaran

Bayi. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dan

memerlukan pemikiran dalam mencari upaya terobosan

serta tindakan nyata yang harus dilakukan oleh provider

dibidang kesehatan khususnya dan diharapkan semua

komponen masyarakat dalam rangka penyampaian

informasi maupun sosialisasi guna meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran masyarakat.

Grafik 4.13
Cakupan Asi Ekslusif Usia 0-6
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


46

Object 75

Sumber : Data Program KIA

Berdasarkan data program KIA Puskesmas Tobadak

tahun 2018 jumlah cakupan pemberian ASI Ekslusif Usia 0-6

Bulan sebesar 0 bayi, sedangkan jumlah bayi 0-6 bulan

sebesar 115 bayi. Hal ini menurun jika dibandingkan dengan

tahun 2017 dimana jumlah bayi 0-6 bulan sebesar 10 bayi,

dan cakupan pemberian Asi Ekslusif sebesar 5 bayi atau

50%.

15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Grafik 4.14
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
Di Wialyah Puskesmas Tobadak
Tahun2017-2018

Object 77

Berdasarkan data Puskesmas Tobadak tahun 2018

cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 93,47% atau

sebanyak 516 bayi dari target 552 bayi, dengan rincian bayi

laki-laki sebesar 274 dan bayi perempuan sebesar 242. Hal

ini cenderun turun jika dibandingkan data tahun 2017

dimana cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 98,88%

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


47

atau sebanyak 533 bayi dari target 539 bayi, dengan rincian

bayi laki-laki sebesar 282 dan perempuan sebesar 251 bayi.

16. Cakupan Desa/kelurahan “Universal Child Imunization”

Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada

dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan

sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara

lengkap dengan di tunjukkan pada cakupan Imunisasi

campak dan polio.BiIa cakupan UCI dikaitkan dengan

batasan Wilayah tertentu (desa), hal ini berarti dalam

Wilayah tersebut dapat diprediksi tingkat kekebalan

masyarakat terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi.

Grafik 4.15
Cakupan Desa Uci
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 79

Sumber : Data Program Imunisasi

Berdasarkan data Program Imunisasi Puskesmas

Tobadak tahun 2018 Cakupan desa UCI tahun 2018 sebesar

83,33% atau ada 1 desa yang tidak UCI ditahun 2018, hal ini

menurun jika dibandingkan dengan data tahun 2017 yang

mencapai desa UCI 100% atau seluruh desa diwilayah

puskesmas tobadak UCI.

17. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


48

Gambar 4.16
Trend Cakupan Imunisasi HB 0 +BCG
Di Puskesmas Tobadak
Tahun 2018

Object 82

Sumber : Data Program Imunisasi

Berdasarkan gambar diatas cakupan persentase

imunisasi HB0 pada tahun 2018 sebesar 99,8% atau 551

bayi dari sasaran 552 bayi, dengan rincian 298 bayi laki-laki,

dan 253 bayi perempuan. Hal ini meningkat jika

dibandingkan tahun 2017 dimana capaian imunisasi HB0

sebesar 82,75% atau 451 bayi dari sasaran 545 bayi.

Sedangkan cakupan imunisasi BCG pada tahun 2018

sebesar 76,6% atau 423 bayi dari sasaran 423 bayi, dengan

rincian 225 bayi laki-laki, dan 198 bayi perempuan. Hal ini

cenderung turun jika dibandigkan dengan data tahun 2017

sebesar 86,06% atau 465 bayi dari sasaran 545 bayi,

dengan rincian 254 bayi laki-laki dan 215 bayi perempuan.

Gambar 4.17
Trend Cakupan imunisasi DPT3+HB3, POLIO, CAMPAK/MR
Di Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Object 84

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


49

Sumber : Data Program Imunisasi

Berdasarkan gambar diatas cakupan persentase

imunisasi DPT3+HB3 pada untuk tahun 2018 sebesar 77,1%

atau 441 bayi dari sasaran 572 bayi, dengan rincian 235

laki-laki dan 205 perempuan. Hal ini menurun jika

dibandingkan data tahun 2017 yang cakupannya yaitu

sebesar 95% atau 512 bayi dari sasaran 539 bayi dengan

rincian 261 laki-laki dan 251 perempuan. Sedangkan

cakupan imunisasi Polio pada tahun 2018 sebesar 76,2%

atau sebesar 436 bayi dengan rincian 234 laki-laki dan 202

perempuan, hal ini menurun jika dibandingkan data tahun

2017 yang capaiannya sebesar 94,4% atau 509 bayi dengan

rincian 260 laki-laki dan 249 perempuan. Cakupan imunisasi

campak pada tahun 2018 sebesar 95,3% atau 545 bayi

dengan rincian 285 laki-laki dan 260 perempuan. Hal ini

menurun jika dibandingkan dengan data tahun 2017 yang

cakupannya sebesar 97,4% atau 525 bayi dengan rincian

280 laki-laki dan 245 peremuan.

18. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita

Pemberian vitamin A dosis tinggi merupakan program

Nasional yang pemberian dilakukan secara periodik yakni

pada bulan Februari dan Agustus.

Gambar 4.17
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Di Puskesmas Tobadak
Tahun 2017-2018

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


50

Object 86

Berdasarkan data program Gizi Puskesmas Tobadak

tahun 2018 Cakupan pemberian Vitamin A pada Bayi dan

anak balita sebesar 82,24% atau 2.075 bayi/balita dari target

2.523 bayi/balita yang diberikan vitamin A. hal ini menurun

jika dibandingkan dengan data tahun 2017 yang cakupannya

sebesar 85,5% atau 2.079 bayi/balita dari target 2.430

bayi/balita.

19. Cakupan Baduta Ditimbang

Berdasarkan data Program Gizi Puskesmas Tobadak

tahun 2018 Cakupan Baduta (anak usia 0-23 bulan)

Ditimbang sebesar 44,3% atau 1.118 baduta yang ditimbang

dari tota sasaran 2.523 dengan rincian 591 laki-laki dan 527

perempuan. Jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2017

lebih tinggi yaitu sebesar 100% atau 665 baduta dengan

rincian 342 laki-laki dan 323 perempuan.

20. Cakupan Pelayanan Anak Balita

Berdasarkan data laporan program Gizi Puskesmas

Tobadak tahun 2018 Cakupan Anak Balita yang mendapat

pelayanan kesehatan (minimal 8 kali) sebesar 71,5% atau

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


51

1.804 baduta dengan rincian 908 laki-laki dan 896

perempuan dari sasaran 2.523 balita, hal ini mengalami

peningkatan dimana Cakupan Anak Balita yang mendapat

pelayanan kesehatan(minimal 8 kali) di puskesmas tobadak

2017 sebesar 54,5% atau 1.294 balita dengan rincian 666

balita laki-laki dan 628 perempuan dari sasaran 2.376 balita.

21. Cakupan Balita Ditimbang

Perkembangan keadaan gizi masyarakat yang dapat

dipantau berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan

pemegang Program gizi Perbaikan gizi masyarakat yang

tercermin dalam hasil penimbangan balita setiap bulan di

posyandu atau Anak balita yang mendapatkan pelayanan

kesehatan. Berdasarkan data program Gizi tahun 2018

menunjukkan bahwa pada tahun 2018 jumlah balita yang

dilaporkan sebanyak 2.523 balita dan yang ditimbang

sebanyak 1.118 jadi cakupan balita ditimbang diperoleh

sebesar 44,3 % mengalami penurunan dan tahun

sebelumnya tahun 2017 jumlah Balita yang mendapatkan

pelayanan/ditimbang sebesar 100 %., Cakupan Balita BGM

di Puskesmas Tobadak pada tahun 2017 sampai 2018

mempunyai jumlah yang sama yaitu 2 balita atau 0,1%,

perlu dijelaskan sebelumnya bahwa kasus BGM menjadi

salah satu factor penyebab terjadinya Gizi Buruk oleh sebab

itu penanganan Kasus Gizi Buruk bisa dimulai dan

menekan/mengurangi jumlah kasus Balita yang BGM. Dan

kembali lagi mi bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas

Kesehatan tapi merupakan tanggung jawab bersama

khususnya orang tua dalam memberikan pola asuh yang

baik dengan memberikan asupan makanan yang berniali

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


52

Gizi seimbang, dengan demikian adanya penurunan BGM

mengindikasikan keberhasilan dan program yang telah

dilakukan selama ini tinggal bagamana program tersebut

ditingkatkan demi menekan/mengurangi jumlah kasus balita

yang BGM.

22. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Berdasarkan data Program Gizi puskesmas tobadak

tahun 2017 sampai 2018 didapati Jumlah Balita Gizi buruk

sebanyak 2 balita dan seluruhnya mendapatkan perawatan

atau sebesar 100%.

23. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Berdasarkan Data Program Promosi Kesehatan

Puskesmas Tobadak tahun 2018 Siswa SD dan setingkat

berjumlah 248 siswa dan yang mendapat pelayanan

kesehatan (penjaringan) sebanyak 248 siswa jadi Cakupan

penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat sebesar

100%. Jumlah siswa SMP 1.027 siswa dan yang mendapat

pelayanan kesehatan penjaringan sebanyak 1.007 siswa

atau sekitar 98,1%, sedangkan jumlah siswa SMA 681 siswa

dan yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sebesar

675 siswa atau sekitar 99,1%. Sedangkan pada tahun

sebelumnya tahun 2017 cakupan pelayanan kesehatan

penjaringan siswa SD dan setingkat sangat rendah yaitu

sekitar 2%

24. Rasio Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap

Berdasarkan laporan SP2TP (LB 4) data yang tercatat

menyangkut Tumpatan di puskesmas toabadak tahun 2018

sebesar 42 orang, sedangan pencabutan gigi tetap sebesar

235 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2017 maka

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


53

terjadi peningkatan dimana data tumpatan sebesar 15

orang, dan pencabutan gigi tetap sebesar 170 orang

25. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan

Setingkat

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu

Iayanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu

kelompok tertentu atau individu dalam kurung waktu yang

dilaksanakan secara terencana, terarah dan

berkesinambungan untuk mencapai tarif kesehatan gigi dan

mulut yang optimal(Depkes RI 2000).

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan

setingkat yang mendapatkan pelayanan tahun 2018 sebesar

446 anak atau 100%. Dari jumlah siswa SD setingkat sebesar

446 siswa, hal ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya Diana cakupannya 0%,

26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila

Berdasarkan Data Program Usila Puskesmas Tobadak

tahun 2018, jumlah usila (60 tahun +) sebanyak 2.029 dan

yang mendapat pelayanan kesehatan cakupan pelayanan

kesehatan usia lanjut (60 tahun +) jumlahnya 1909 atau

94,09%, dengan rincian 890 usila laki-laki dan 1.019 usila

perempuan. Hal ini terjadi penurunan jika dibandingkan

dengan tahun 2017 dimana cakupan pelayanan kesehatan

usia lanjut (60 tahun +) mencapai 100% atau 266 usila.

B. Akses dan mutu pelayanan kesehatan

1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


54

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan

Nasional Tahun 2018 di wilayah puskesmas tobadak tercatat

jumlah peserta jaminan Kesehatan Nasional sebanyak

13.638 jiwa atau 52,43%, sementara jumlah penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Tobadak tahun 2018 sebesar

26.010 jiwa.

2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana

Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan Data Kunjungan Rawat Jalan, jumlah

kunjungan rawat jalan Puskesmas Tobadak Tahun 2018

sebesar 12.459 jiwa dengan rincian 5.380 laki-laki dan 7.079

perempuan, jika dibanding tahun 2017 terjadi penurunan

kunjungan rawat jalan sebesar 9.848 jiwa, dari total

kunjungan pasien rawat jalan puskesmas tahun 2017

sebanyak 22.3017 jiwa.

Jumlah Kunjungan rawat Inap di puskesmas tobadak

Tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 98 jiwa dari

total kunjungan rawat inap sebesar 654 jiwa pada tahun

2018. Sedangkan pada tahun 2017 jumlah kunjungan rawat

inap sebesar 556 jiwa dengan rincian 267 pasien laki-laki

dan 289 pasien perempuan.

3. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan

Kesehatan

Berdasarkan Data Puskesmas Tobadak tahun 2018

kunjungan pasien gangguan jiwa sebanyak 100% atau 25

pasien dari jumlah keseluruhan pasien gangguan jiwa

sebesar 25 pasien dengan rincian 14 penderita laki-laki dan

11 pemderita perempuan, jumlah pasien gangguan jiwa

yang dipasung sebesar 12% atau 3 pasien. Jumlah tersebut

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


55

naik sebesar 11 penderita, jika dibandingkan dengan tahun

2017 dimana jumlah pasien gangguan jiwa sebesar 14

penderita. Salah satu Permasalahan yang dihadapi saat ini

adalah masih adanya masyarakat yang beranggapan bahwa

kesehatan jiwa belum menjadi alasan penting untuk datang

berobat kesarana pelayanan kesehatan. Dan permasalahan

tersebut, upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan

pembinaan program kesehatan jiwa disarana kesehatan

milik pemerintah ataupun milik swasta, pelatihan / refressing

bagi dokter dan paramedis puskesmas terutama upaya

promotif dan preventif serta peningkatan pelaksanaan

sistem monitoring dan evaluasi maupun pencatatan

pelaporan program kesehatan jiwa.

4. Angka Kematian Pasien puskesmas

Berdasarkan Data Kematian Puskesmas Tobadak

Tahun 2017 sampai 2018 jumlah pasien Puskesmas

Tobadak yang keluar mati sebanyak 0 orang.

5. Indikator Kinerja Pelayanan puskesmas

Untuk melengkapi Indikator Standar Pelayanan Minimal

sebagai salah satu indikator pelayanan publik dalam

penyusunan profil ini, disajikan hasil pengumpulan dan

analisis data di Puskesmas Tobadak.

Persentase pemakaian tempat atau Bed Occupancy

Rate (BOR) di Puskesmas Tobadak Tahun 2018 sebesar

59,8 %. Rata-rata lama rawatan (dalam satuan hari) seorang

pasien atau Length of Stay (LOS) di Puskesmas Tahun 2018

sebesar 2,8%. Rata-rata han tempat tidur tidak ditempati

dan saat terisi ke saat terisi benikutnya atau Turn Over

Interval (TOl) Puskesmas Tobadak sebesar 2,0%

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


56

6. Prilaku Hidup Masyarakat

6.1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS

Rumah Tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat) adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya

berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10

indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan, bayi diberi ASI Ekslusif, Bahkan ditimbang setiap

bulannya, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan

air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat,

memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur

dan buah setiap hail, melakukan aktifitas fisik setiap hari,

dan tidak merokok di dalam rumah.

Berdasarkan Data Promosi Kesehatan Puskesmas

Tobadak tahun 2018 serta dan laporan puskesmas yang

telah melaksanakan pembinaan dan pendataan Rumah

Tangga ber PHBS sepanjang Tahun 2018 Jumlah Rumah

Tangga yang telah dipantau sebanyak 210 RT Yang telah

ber-PHBS sebanyak 169 RT atau sebesar 80,5%, jika

dibandingkan dengan tahun 2017 maka terjadi kenaikan

rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 88 rumah tangga.

Pada tahun 2017 cakupan keluarga.yang ber-PHBS sebesar

81 rumah tangga.

7. Keadaan lingkungan

7.1. Persentase Rumah Sehat

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar

manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian

dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah sehat dan

nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk

meningkatkan produktifitas. Konstruksi rumah dan

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


57

Iingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan

merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis

penyakit khususnya penyakit yang berbasis Iingkungan.

Upaya penyehatan Iingkungan dilaksanakan dengan Iebih

diarahkan pada peningkatan kualitas Iingkungan, yaitu

melalui kegiatan yang bersifat preventif, promotif dan kuratif.

Namun yang menjadi permasalahan utama pada umumnya

yaitu masih rendahnya jangkauan program. Halini lebih

banyak diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain : masih

kurangnya tenaga promosi di lapangan, terbatasnya

anggaran serta akses terhadap lingkungan yang masih

rendah.

Berdasarkan Data Promosi Kesehatan Puskesmas

Tobadak tahun 2018 jumlah Rumah Tangga dibina sebanyak

210 RT dan jumlah RT yang dibina memenuhi syarat

sebanyak 169 RT atau sebesar 80,5%. Hal ini menandakan

adanya indikasi keberhasilan dan program yang dilakukan

dimana mengalami Peningkatan, jika dibandingkan dengan

tahun 2017 rumah tangga yang memenuhi syarta hanya

sebesar 81 keluarga.

7.2 Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum yang

Layak

Penyediaan air bersih (Water Supply) dapat menjadi

media penularan penyakit. Oleh karena sarana yang tidak

memenuhi syarat akan tercemar oleh bakteriologis sehingga

berpotensi menimbulkan penyakit. Untuk menghindari

penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi air yang tidak

memenuhi syarat kesehatan, Maka haws menggunakan

sarana yang menurut standar kesehatan berbagai sarana

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


58

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi

penduduk baik untuk keperluan air minum, masak, mencuci,

dan keperluan Iainnya.

Berdasarkan Data Program Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Tobadak Tahun 2018, tercatat bahwa jumlah

penduduk yang memiliki akses air minum sebanyak 6.354

Pengguna. Hal ini tejadi peningkatan jika dibandingkan

dengan data tahun 2017 yaitu berjumlah 3.608 penduduk

yang memiliki akses air minum.

7.3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat

Kesehatan

Air minum yang memenuhi syarat sesuai dengan

peraturan menteri kesehatan nomor

492/MENKES/PERIIV/2010 tentang persyaratan kualitas air

minum pada pasal 3 ayat I menjelaskan bahwa “Air minum

aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,

mokrobiologis dan radioaktif yang dibuat dalam parameter

wajib dan parameter tambahan”.

Berdasarkan Data Program Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Tobadak tahun 2017 sampai 2018, ditemukan

fakta bahwa tidak satupun penyelenggara yang melakukan

uji sampel sehingga tidak ada catatan tertulis tentang jumlah

sampel air minum yang memenuhi syarat. Hal ini perlu

mendapat perhatian serius dan Instansi terkait maupun

penyelenggara melihat kualitas air minum yang tidak

memenuhi syarat sangat besar berpotensi menimbulkan

penyakit.

7.4 Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Yang

Layak

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


59

Lingkungan fisik dan biologis berpengaruh terhadap

derajat kesehatan masyarakat, Terutama terlihat dan masih

tingginya kesakitan penduduk yang disebabkan penyakit

berbasis lingkungan. Timbulnya penyakit yang berbasis

lingkungan diantaranya diare, typus dan penyakit parasit

serta penyakit Iainnya akibat mutu lingkungan yang kurang

sebagal dampak dan pencemaran lingkungan dan

pertambahan penduduk yang tidak terkendali.

Upaya untuk menekan penyakit berbasis lingkungan

dengan penyediaan air bersih serta pembuangan kotoran

manusia yang memenuhi syarat kesehatan, Pembuangan

kotoran balk sampah, air limbah dan tinja yang tidak

memenuhi syarat kesehatan berpengaruh langsung

terhadap rendahnya kualitas air, serta dapat menimbulkan

penyakit menular di masyarakat.

Berdasarkan Data Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Tobadak tahun 2018 penduduk yang memiliki

akses sanitasi yang layak 3.911 KK, dari jumlah KK 5.773

atau sebesar 67,74%. Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya maka terjadi peningkatan sebesar 0,5 %,

jumlah penduduk yang memiki akses sanitasi yang layak

pada tahun 2017 sebesar 3.890 KK.

7.5 Persentase Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

Berdasarkan laporan Bidang P2PL Dinas Kesehatan

Kabupaten Mamuju Tengah tahun 2018 tercatat jumlah desa

yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

(STBM) 4 desa, hal ini meningkat jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang hanya 2 desa yang melaksanakan

sanitasi total berbasis masyarakat.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


60

7.6. Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat

Berdasarkan data Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Tobadak tahun 2018 tercatat jumlah Tempat-Tempat Umum

Memenuhi Syarat kesehatan sebanyak 8 tempat. Jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi

peningkatan sebesar 7 tempat, pada tahun 2017 tempat umum

yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 1 tempat.

7.7 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi

Syarat, Dibina, dan Diuji Petik

Berdasarkan data Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Tobadak tahun 2017 - 2018 tercatat jumlah Tempat

Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat Higiena

Sanitasi sebanyak 0 tempat.

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat

yang dibina dan Diuji Petik sebesar 0%. Berdasarkan

Laporan yang masuk tahun 2018 di Bidang Promosi

Kesehatan Penyehatan TTU & TPM jumlah Tempat Umum

dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat yang ada di

Puskesmas Tobadak Jumlah TUPM yang ada sebanyak 0%

atau tidak ada.

8. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat

Selama tahun 2018, Seksi Farmasi dan POM telah

melakukan penyusunan rencanaIusulan kebutuhan obat

PKD (Pelayanan Kesehatan Dasar) berdasarkan

data/laporan LPLPO atau LB-2 dan GFK dan PKM secara

terkoordinasi. Konsep penyusunan rencana kebutuhan obat

PKD menggunakan Metode “Konsumsi” yaltu berdasarkan

pemakaian obat yang ada. Konsep ini ditunjang dengan

melihat asumsi yang ada seperti laju pertumbuhan

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


61

penduduk Mamuju tengah yang dipatok pada angka 5%

pertahun serta asumsi Standar skala nasional tentang biaya

pelayanan kesehatan sekitar Rp. 9000,-Ikapita, Asumsi

lainnya yang dijadikan acuan dalam penyusunan rencana

kebutuhan obat PKD antara lain waktu tunggu (lead — time)

yaitu waktu yang diperhitungkan terhadap ketersediaan obat

di GFK dan proses pemesanan hingga obat tersebut ada

dalam gudang Farmasi dan siap di distribusikan . Rata —

rata lead time dipatok pada 3 sampai 6 bulan.

Adapun kendala yang ditemukan yaitu masih

kurangnya sumber daya manusia yang mengerti tentang

dunia obat - obatan ditingkat puskesmas, sehingga

penanganan obat - obatan senng ditangani oleh sumber

daya yang tidak sesuai bidangnya, mengakibatkan

banyaknya pemakaian obat yang tidak rasional di

puskesmas. Oleh karena itu diharapkan ada solusi,

mengingat obat menupakan obyek yang sangat berperan

pada pelayanan kesehatan , maka pelatihan tentang

manajemen obat mutlak dilaksanakan agar dapat

menghasilkan sumber daya manusia yang siap pakai.

Untuk ketersediaan obat baik ditingkat Puskesmas

(Gudang Farmasi) maupun di tingkat pustu/poskesdes

sepanjang tahun 2017 sampai dengan 2018 masih dalam

keadaan cukup.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


62

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

1. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya

Berdasarkan Data Kepegawaian Puskesmas Tobadak

tahun 2018 tercatat Puskesmas Tobadak masuk ke dalam

Puskesmas Perawatan dengan Jumlah Puskesmas

Pembantu 5 unit, dan Poskesdes 5 unit.

2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan

Pengelola

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan

dasar yang menyelenggarakan kegiatan promosi

kesehatan, kesehatan Iingkungan, pelayanan kesehatan

ibu dan anak (KIA) termasuk keluarga berencana (KB),

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


63

perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular dan

pengobatan. Beberapa puskesmas yaitu puskesmas

perawatan, selain menyelenggarakan pelayanan

kesehatan seperti puskesmas pada umumnya, juga

menyediakan fasifitas pelayanan rawat nginap. Dengan

demikian puskesmas perawatan juga berfungsi sebagai

“pusat rujukan antara” yang melayani pendenta gawat

darurat sebelum dirujuk kerumah sakit.

Jumlah puskesmas di Kecamatan Tobadak adalah 2

yaitu puskesmas saluadak dan puskesmas

tobadak.Semua merupakan kepemilikan Pemerintah

Kabupaten Mamuju Tengah. Jumlah Poskesdes/Pustu

sebanya 10 buah dengan kepemilikan Pemerintah

Kabupaten Mamuju Tengah.

3. Posyandu Menurut Strata

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang

dikelola dan diselenggarakan dan, oleh, untuk dan

bersama masyarakat dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka

kematian ibu dan bayi.

Terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak

tahun 1997, berpengaruh terhadap kinerja posyandu yang

turun secara bermakna. Dampaknya terlihat pada

menurunnya status gizi dan kesehatan masyarakat.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


64

Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah telah mengambil

Iangkah bijak dengan mengeluarkan Surat Edaran Menteri

Dalam Negeri Nomor 441.311116/SJI tanggal 13 Juni 2011

tentang Revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Sasaran Revitalisasi Posyandu adalah seluruh posyandu

di Seluruh Indonesia.

Berdasarkan Data Program Promosi Kesehatan tahun

2018 Jumlah posyandu tahun 2018 di wilayah Puskesmas

Tobadak sebanyak 24 buah (Pratama 8, Madya 10,

Purnama 4, Mandiri 2) Persentase Posyandu Aktif tahun

2018 sebesar 100%. Jika dibandingkan tahun sebelumnya

maka terjadi peningkatan sebesar 58,3%, jumlah pusyandu

ditahun 2017 sebanyak 14 buah.

6. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Desa Siaga

Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif diselenggarakan melalui

berbagai UKBM seperti Poskesdes dan Posyandu. Di

wilayah Puskesmas Tobadak Tahun 2018 memiliki desa

siaga 6 desa sebesar 100%., Sedangkan Jumlah

Pustu/Poskesdes sebanyak 10 buah, Polindes 0 buah,

posbindu 0 buah. Jika dibandingkan dengan data tahun

sebelumnya terjadi kenaikan sebesar 1 Pustu/Poskesdes.

B. TENAGA KESEHATAN

1. Jumlah Rasio Tenaga Medis dan paramedis di Sarana Kesehatan

Untuk membantu pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat serta

dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah

telah mengangkat dokter/dokter gigi dan bidan sebagai Pegawal tidak

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


65

tetap dengan masa bakti selama tiga tahun, baik yang diangkat oleh

pemerintah pusat dalam hal mi adalah Depkes RI atau dengan cara lain.

Pemenintah kabupaten juga diberikan kewenangan untuk mengangkat

Dokter/ Dokter Gigi sebagai Pegawai tidak tetap Daerah (PTTD) yang

dibiayai oleh APBD masing-masing.

Tabel 5.1
Jumlah Tenaga Medis dan Para Medis
Di Wilayah Puskesmas Tobadak
Tahun 2018
PNS KONTRAK SUKARELA
JENIS TENAGA TOTAL
L P L P L P
KEPALA
PUSKESMAS 1 - - - - - 1
DOKTER
UMUM - 1 - - - - 1
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 5 5 3 10 1 3 27
BIDAN 0 13 0 14 0 14 41
PERAWAT GIGI 1 0 0 1 0 0 2
ANALIS LAB 0 1 0 0 0 0 1
APOTEKER 0 1 0 1 0 0 2
NUTRISIONIS 0 0 1 0 1 0 2
SANITARIAN 0 0 0 1 0 0 1
ASISTEN
APOTEKER 0 0 0 2 0 0 2
KES.
MASYARAKAT 0 0 0 1 0 1 2
PEKARYA 0 0 1 2 0 0 3
TOTAL 7 21 5 34 2 18 85
Sumber : Data Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Tahun 2018

Jumlah dokter umum di wilayah kerja Puskesmas

Tobadak tahun 2018 sebanyak 1 orang (perempuan 1

orang) per 10.000 penduduk,. Jumlah dokter spesialis

yang tidak ada. Jumlah Dokter Gigi yang ada 0 orang,

Jumlah Bidan dan perawat (PNS) yang ada Puskesmas

sebanyak 23 dengan rincian perawat 5 orang ( laki-laki 5

orang, perempuan 5 orang), bidan 13 orang, Tenaga

kontrak daerah bidan dan perawat sebesar 27 orang

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


66

dengan rincian perawat 13 orang ( laki-laki 3 orang,

perempuan 10 orang), bidan 14 orang. Tenaga sukarela

perawat dan bidan sebesar 18 orang dengan rincian

perawat 4 orang atau 22% ( laki-laki 1 orang, perempuan 3

orang), bidan 14 orang 73%. Jumlah Tenaga Apoteker

sebanyak 2 orang ( perempuan 2 orang) dengan status 1

orang PNS, dan 1 orang tenaga kontrak daerah, Asisten

apoteker 2 orang (perempuan 2 orang) tenaga kontrak

daerah. Jumlah Tenaga Gizi sebanyak 1 orang (Laki-laki 1

orang) Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat (Kesmas)

puskesmas tobadak tahun 2018 sebanyak 2 orang. Jumlah

Tenaga Kesehatan Lingkungan berjumlah 1 orang. Jumlah

Fisoterapis tidak ada tenaga,raksionis Optisien 0, Ortetik

Prostetik 0, Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 0,

Teknisi Transfusi Darah 0, Teknisi Kardiovaskuler 0.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Kota

Sumber daya pembiayaan adalah Salah satu sumber

daya yang sangat penting dalam mendukung berbagal

aspek kegiatan pembangunan Puskesmas Tobadak Pada

tahun 2018 total anggaran sebesar Rp. 1.539.098,284

Rupiah.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


67

BAB VI

PENUTUP

Dalam upaya mencapal Visi yaitu Pelayanan Kesehatan Dasar

Paripurna Menuju Masyarakat Sehat Mandiri dan Misi 1.

Meningkatkan Kinerja Dan Mutu Pelayanan Kesehatan, 2.

Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia, 3.

Meningkatakan Kerjasama Lintas Program Dan Lintas Sektor, salah

satu sarana yang dapat digunakan adalah dengan melakukan Pelaporan,

Pemantauan dan Evaluasi terhadap pencapalan hasil pembangunan

kesehatan, termasuk kinerja dan penyelenggaraan pelayanan sesuai

dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan.

Keberhasilan dan kegagalan suatu program tidak terlepas dan

kinerja yang balk dan didukung oleh perencanaan yang baik dan realistis

sesuai dengan tujuan sasaran. OIeh karena itu Profil Puskesmas Tobadak

Tahun 2018 diharapkan mampu memberikan dan menyajikan data dan

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


68

informasi kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tobadak untuk

kemudian dapat dijadikan acuan dalam membuat perencanaan khususnya

di bidang kesehatan.

A. Hambatan-Hambatan

Adapun hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Program dan

Kegiatan selama Tahun 2018, antara lain:

1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) baik dan segi

kuantitas maupun kualitas

2. Masih adanya daerah terpencil yang menyebabkan sulitnya akses

pelayanan terhadap sarana kesehatan.

3. Fungsi manajemen yang masih perlu dibenahi secara

komprehensi.

B. SARAN

Adapun saran – saran dalam pelaksanaan program dan kegiatan

puskesmas tobadak selama 2018 antara lain:

1. Perlunya peningkatan sumber daya manusia baik dalam bentuk

pelatihan atau kegiatan lain yang mendukung profesionalisme

petugas puskesmas tobadak

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018


69

2. Masih perlunya penambahan kendaraan operasional kegiatan

puskesmas Tobadak bagi petugas kesehatan yang ada

3. Perlunya pelatihan manajemen bagi petugas untuk meningkatkan

profesionalisme kinerja pegawai

4. Tingkat Kesadaran Masyarakat akan pentingnya berobat

ketempat pelayanan kesehatan yang terdekat sudah mengalami

peningkatan baik ke puskesmas maupun pustu-pustu terdekat.

Profil Kesehatan Puskesmas Tobadak 2018

Anda mungkin juga menyukai