Anda di halaman 1dari 5

A.

Konseling ASI
Konseling ASI merupakan upaya atau usaha yang dilakukan dengan cara
memberikan informasi, melalui tatap muka antara dua orang atau lebih tentang
pentingnya ASI.
Air Susu Ibu ( disingkat ASI ) adalah susu yang diproduksi oleh manusia
untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat
mencerna makanan padat.
a. Pengertian Konseling

Siapakah mereka? Konselor Laktasi adalah seseorang (baik dari kalangan


medis maupun non-medis) yang telah mengikuti pelatihan konselor laktasi
berdasarkan modul 40 jam WHO. Aspek konseling yang merupakan kegiatan
utama dari seorang Konselor Laktasi terdiri dari 2 komponen:

1. Mendengarkan dan menerima pendapat atau pandangan ibu tanpa


menghakimi; dan
2. Membantu ibu untuk menentukan pilihan yang terbaik berdasarkan informasi
relevan dan saran-saran yang telah diberikan oleh seorang Konselor Laktasi.

Bukan suatu kebetulan bila urutan dari suatu proses konseling adalah
seperti diatas ini, karena tanpa melakukan yang nomor 1 dengan baik dan benar,
seorang Konselor Laktasi belum bisa melakukan yang nomor 2. Seringkali inilah
bagian dari proses konseling yang paling berat bagi seorang Konselor Laktasi.
Lah, wong pendapatnya si ibu sudah jelas-jelas salah, bagaimana kita bisa
menerima pendapat tersebut apalagi sampai harus menahan diri agar tidak
menghakimi si ibu dengan menyebutkan kesalahannya.

Oleh karena itu, dalam melakukan konseling seorang Konselor Laktasi


dituntut untuk memiliki setidaknya ketrampilan-ketrampilan berikut ini:

 Ketrampilan mendengarkan dan mempelajari


 Ketrampilan membangun percaya diri dan memberikan dukungan
 Ketrampilan mengamati kegiatan menyusui dan mencatat riwayat menyusui
b. Tatalaksana Konseling
Merujuk dari keterangan-keterangan diatas, maka bisa diambil kesimpulan
bahwa kegiatan konseling adalah:

1. Ada tatap muka antara ibu dan Konselor Laktasi – dalam hal ini, konseling
melalui telepon dan email mungkin bisa katakan kurang efektif karena
sebagian besar teknik berkomunikasi tidak dapat dilakukan;
2. Kegiatan yang dilakukan satu lawan satu atau one on one, artinya seorang
Konselor Laktasi melakukan satu kesempatan konseling dengan hanya satu
ibu. Kegiatan konseling tidak dapat dilakukan secara berkelompok, karena
hal tersebut akan mengarah pada kegiatan penyuluhan dan pengajaran;
3. Dalam proses konseling selalu ada komunikasi dua arah, dengan porsi
berbicara yang lebih banyak pada si ibu menyusui – Konselor Laktasi tidak
mendikte, memerintah, menyuluh, mengajar atau menasihati;
4. Konselor Laktasi mempraktekkan semua ketrampilan dan kompetensi yang
seharusnya dimiliki olehnya, terutama ketrampilan berkomunikasi
sebagaimana yang telah diuraikan diatas;
5. Konselor Laktasi dan ibu menyusui bersama-sama berdiskusi dan
memutuskan hal terbaik yang akan dilakukan oleh si ibu sesuai dengan
informasi relevan serta saran-saran yang telah diberikan oleh Konselor
Laktasi terkait dengan kondisi menyusui ibu tersebut.

B. Pengertian Posisi Menyusui


Posisi adalah cara ibu mendekap bayi saat sedang menyusui. Pelekatan
adalah letak mulut bayi pada payudara ibu ketika sedang menyusu. Mengapa
sedemikian penting? Posisi dan pelekatan yang kurang tepat dapat menyebabkan
kesakitan pada ibu (payudara bengkak, puting lecet dan luka) serta bayi tidak dapat
minum ASI secara optimal ketika sedang menyusu, sehingga mengganggu tumbuh
kembangnya.

Posisi menyusuinya sebetulnya bisa bermacam-macam, tergantung


kenyamanan ibu dan bayi. Tetapi ada elemen-elemen dasar penting yang harus
dipastikan untuk mendapatkan posisi yang benar apapun macam posisi menyusui
yang digunakan:

1. Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus, Jadi biasanya bila menyusui
sambil duduk, bisa letakkan seluruh tubuh bayi di atas bantal agar posisinya
tidak terlalu rendah.

2. Badan bayi didekap dekat dengan badan ibu hingga menempel. Bila
menggunakan posisi tidur miring, berarti indikatornya dimana perut bayi
menempel di perut ibu

3. Tangan ibu harus menopang seluruh badan bayi, bukan hanya kepala dan bahu

4. Bawa bayi menghadap ke payudara, dengan hidung bayi berhadapan dengan


puting.

Gambar 11 Posisi menyusui

C. Macam Posisi Menyusui


Berbagai macam tekhnik menyusui yang dapat digunakan oleh ibu, antara lain:
1. Posisi mendekap atau cradle hold, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi
ditopang dengan lengan kiri.
2. Posisi menyilang atau cross cradle, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi
ditopang dengan lengan kanan.
3. Posisi dari samping atau football hold, yaitu menyusui dari payudara kiri dan
tubuh bayi disebelah badan ibu serta ditopang dibawah lengan kiri.
4. Posisi tiduran menyamping atau lying down, muka bayi menghadap payudara
dan perut bayi menempel pada perut ibu.

Gambar 1.2 Macam posisi menyusui pada bayi tunggal

Gambar 1.3 Posisi menyusui pada bayi kembar

D. Perlekatan Menyusui Pada Bayi


Jadi, Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan posisi ibu yang benar, sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Setelah
mendapatkan posisi yang benar, tahap berikutnya adalah memastikan pelekatan
yang benar juga:

1. Mulut terbuka lebar. Jangan buru-buru memasukkan payudara ke mulut bayi jika
mulutnya belum terbuka lebar.Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar dengan
lidah di bawah. ibu dapat mengajari bayi membuka mulut lebar dengan cara:

a. Arahkan bayi menuju payudara, sentuhlah bibir atas bayi pada puting pelan-
pelan mundurkan mulut bayi
b. Sentuhkan kembali bibir atas bayi pada puting, mundurkan kembali mulut
bayi
c. Ulangi hingga bayi membuka mulut lebar-lebar dan lidahnya maju
Bayi akan membuka mulutnya lebar untuk mencakup puting dan lingkaran
gelap di sekitar puting (areola), puting ibu sebaiknya berada pada langit-langit
mulut bayi

2. Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama
yang terletak di bagian bibir bawah bayi. Dengan kata lain, Areola yang masih
nampak (setelah payudara masuk mulut), lebih banyak di bagian atas daripada
bagian bawah. Jadi ketika memasukkan payudara ke dalam mulut, lakukan dari
bagian bawah mulut bayi agar areola bagian bawah banyak yang masuk.

3. Bibir bawah bayi harus melengkung keluar. Jangan sampai mulut bayi berbentuk
kuncup (mecucu).

4. Dagu bayi menyentuh payudara ibu

Gambar 1.4 Perlekatan menyusui

Sumber:
https://aimi-asi.org/layanan/lihat/posisi-menentukan-prestasi
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-
menyusu-yang-benar
http://kellymom.com/parenting/parenting-faq/ear-infection-nursing/

Anda mungkin juga menyukai