Anda di halaman 1dari 66

PROFILE

PUSKESMAS SUMBER REJO


TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat

pertama.

Visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Lampung Timur adalah “Lampung

Timur yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”. Kemudian untuk mewujudkan visi

Kabaupaten Lampung Timur tersebut Puskesmas Sumber Rejo juga merumuskan visi

“Terwujudnya Pelayanan Prima Di Puskesmas Sumber Rejo”. Dalam rangka

mewujudkan visi tersebut, seluruh upaya kesehatan yang dilakukan oleh sektor

kesehatan, non kesehatan dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan dan upaya mengatasi masalah kesehatan perlu dicatat dan dikelola dengan

baik dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang diarahkan untuk penyediaan data dan

informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna pengambilan keputusan disemua
1
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Salah satu produk dari Sistem Informasi

Kesehatan (SIK) adalah dokumen Profil Kesehatan yang merupakan gambaran situasi

kesehatan di wilayah Puskesmas Sumber Rejo dan diterbitkan setiap tahun. Setiap edisi

memuat berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang

berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pendidikan, fasilitas

kesehatan, pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana.

Profil Kesehatan Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2017 ini menggambarkan

situasi Derajat Kesehatan Masyarakat meliputi angka kematian, angka kesakitan dan

status gizi. Upaya Kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan

kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan. Sumber Daya Kesehatan

meliputi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan di Puskesmas

Sumber Rejo tahun 2016. Semua informasi yang terangkum dalam dokumen Profil

Kesehatan dipergunakan dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi

pencapaian pembangunan kesehatan di Puskesmas Sumber Rejo pada Tahun 2016, serta

pembinaan dan pengawasan program di bidang kesehatan.

1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum

Masyarakat mengetahu gambaran Puskesmas Sumber Rejo secara

keseluruhan baik struktur organisasi, berbagai program yang

dilakasanakan serta berbagai bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan.

2
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui hasil pencapaian setiap program kesehatan yang

dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo selama tahun

2017.

b. Mengetahui apakah setiap program kesehatan yang telah dilaksanakan

dapat mencapai target serta indikator yang ditetapkan.

c. Mengetahui gambaran situasi kesehatan serta berbagai masalah-

masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo

selama tahun 2016.

1.3. SISTIMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini maka disini di

kemukakan gambaran singkat secara keseluruhan tentang ini dari Porofil

Kesehatan Puskesmas Sumber Rejo, adapun isi dan Sistimatika penyusunan Profil

Kesehatan Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, tujuan serta sistimatika

penulisan Profil Kesehatan Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2015

BAB II : GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

Bab ini menyajikan gambaran umum Puskesmas Sumber Rejo yang

meliputi geografi, administratif dan informasi umum lainnya. Pada

bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

3
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

kesehatan dan faktor-faktor lainnya seperti : kependudukan,

ekonomi, pendidikan, sosial budaya, perilaku dan lingkungan.

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini indikator kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Sumber Rejo Tahun 2015 seperti jumlah kematian (kematian ibu,

bayi dan balita), jumlah kesakitan (menular dan tidak menular,

PD3I), Status gizi (bumil, bayi dan balita).

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan dasar,

upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan

penyakit menular, upaya pembinaan kesehatan lingkungan dasar,

upaya perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat

kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan pada bab ini

juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya

yang diselenggarakan oleh puskesmas Sumber Rejo.

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menyajikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan dan sumber-sumber lainnya.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini mencakup hal-hal penting yang patut disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Sumber Rejo

Tahun 2015, selain keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga

4
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

mencakup hal-hal yang dianggap masih kurang dalam

penyelenggaraan bidang pembangunan kesehatan.

LAMPIRAN

Pada Lampiran berisi tabel data Indikator pencapaian kinerja Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.

5
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PRILAKU PENDUDUK
PUSKESMAS SUMBER REJO

2.1. LETAK GEOGRAFI

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Waway Karya

6
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo terletak di Kecamatan Waway

Karya Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah 2.116,9 km2, terdiri dari 11

desa binaan, yaitu desa Sumber Rejo, Karang Anom, Karya Basuki, Ngesti Karya,

Tanjung Wangi, Mekar Karya, Tri Tunggal, Jembrana, Sumber Jaya, Sidorahayu,

dan Marga Batin.

Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo berbatasan

dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur

Sebelah Selatan : Kecamatan Katibung dan Kec.Way Sulan, Kab. Lampung

Selatan

Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan

Sebelah Timur : Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur

2.2. TOPOGRAFI

Berdasarkan topografinya, Kecamatan Waway Karya dapat dibagi ke dalam

2 (dua) satuan ruang: (1) daerah dataran alluvial; dan (2) daerah aliran sungai (river

basin).

Daerah dengan topografi dataran alluvial terdiri dari daerah dengan sedimen sungai,

rawa, tanah berpasir dan tanah liat. Kondisi topografi tersebut ditemui di seluruh

wilayah Kecamatan Waway Karya.

Daerah dengan topografi aliran sungai meliputi desa Sumber Rejo, Jembrana,

Mekar Karya, Marga Batin dan Sumber Jaya. Aliran sungai tersebut merupakan

cabang aliran dari salah satu sungai besar di Lampung Timur yaitu sungai Way

7
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Sekampung. Ketinggian tanah rata-rata di wilayah Kecamtan Waway Karya adalah

70 meter di atas permukaan laut (dpl).

2.3. KEPENDUDUKAN

Berdasarkan data pada tahun 2016 jumlah penduduk di wilayah kerja

Puskesmas Sumber Rejo adalah sebanyak 33.056 jiwa, dengan jumlah kepala

keluarga (KK) adalah 10.796 sehingga rata-rata jiwa dalam rumah tangga adalah

3,09 jiwa per KK. Dari 11 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo

tercatat desa yang paling banyak penduduknya adalah Desa Marga Batin dengan

jumlah penduduk 4.093 jiwa, sedangkan jumlah penduduk sasaran yang paling

sedikit adalah Desa Karang Anom yaitu 1.921 jiwa.

Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo adalah

169,56/km2. Penyebaran penduduk tidak merata atau bervariasi berkisar antara 139

jiwa per km2 sampai dengan 361 jiwa per km 2. Desa yang kepadatan penduduknya

paling tinggi adalah Desa Karang Anom dan desa dengan kepadatan penduduknya

paling rendah adalah Desa Jembrana.

Dari data jumlah penduduk tahun 2016 sex ratio antara penduduk laki-laki

dan perempuan adalah sebesar 103,73. Hal ini bisa berarti bahwa laju pertumbuhan

penduduk laki-laki lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk perempuan

atau bisa juga disebabkan oleh mobilitas perempuan yang lebih tinggi karena

bekerja di luar daerah. Dari 33.056 jiwa yang ada sebanyak 19.878 jiwa (59,63%)

tergolong kategori miskin. Perincian jumlah penduduk per desa dapat dilihat dari

tabel 1. berikut :

8
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Tabel 1. Perincian Jumlah Penduduk per Desa tahun 2016


NO. DESA JUMLAH KK JUMLAH JIWA
1 Sumber Rejo 1,215 3,733
2 Ngesti Karya 1,208 3,591
3 Tri Tunggal 647 2,155
4 Sidorahayu 1,142 3,976
5 Jembrana 866 2,618
6 Tanjung Wangi 907 2,802
7 Marga Batin 1,443 4,093
8 Mekar Karya 765 2,516
9 Sumber Jaya 1,070 3,478
10 Karang Anom 747 1,921
11 Karya Basuki 786 2,173
JUMLAH 0 10796
Sumber : Data Kependudukan Kantor Kecamatan Waway Karya tahun 2016

Sedangkan penduduk miskin yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo

Perincian jumlah penduduk per desa dapat dilihat dari tabel 2. berikut :

Tabel 2. Perincian Jumlah Penduduk Miskin per Desa tahun 2016


NO. DESA JUMLAH KK JUMLAH JIWA
1 Sumber Rejo 638 2.184
2 Ngesti Karya 629 2.219
3 Tri Tunggal 598 1.610
4 Sidorahayu 245 1.849
5 Jembrana 458 1.137
6 Tanjung Wangi 805 4.92
7 Marga Batin 991 2.463
8 Mekar Karya 652 2.316
9 Sumber Jaya 983 3.250
10 Karang Anom 403 1.021
11 Karya Basuki 514 1.337
JUMLAH 0 6916
Sumber : Data Kependudukan Kantor Kecamatan Waway Karya tahun 2016

9
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

2.4. SOSIAL EKONOMI

Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo

adalah di sektor pertanian (61,62%) baik sebagai buruh tani maupun petani,

sedangkan sisanya bekerja di sektor jasa. Di wilayah kerja Puskesmas Sumber

Rejo, menunjukkan masih lambannya pertumbuhan ekonomi masyarakat, hal ini

tercermin dari jumlah penduduk 10.796 Kepala Keluarga (33.338 jiwa) terdapat

6.916 Kepala Keluarga (19.878 jiwa) adalah kategori penduduk miskin (56,86 %)

dari total keseluruhan jumlah penduduk, hal ini menunjukkan masih banyak

keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga sulit untuk memenuhi

kebutuhan gizi keluarga yang cukup dan juga untuk memeriksakan kesehatannya.

2.5. PERILAKU DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Indikator terhadap perilaku dan peran serta masyarakat dalam pembangunan

kesehatan antara lain dapat diukur dengan seberapa banyaknya kepesertaan

masyarakat dalam jaminan pemeliharaan kesehatannya misalnya melalui BPJS dll.

Tercatat diwilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo pembiayaan kesehatan peserta

BPJS PNS sebanyak 247 jiwa dan peserta Askes untuk Keluarga Miskin

(Jamkesmas) sebanyak 20.125 jiwa sedangkan untuk asuransi kesehatan ataupun

dana sehat yang lain tidak ada. Dari data yang ada terlihat bahwa masyarakat

diwilayah Puskesmas Sumber Rejo belum terbiasa menjadi anggota asuransi

pembiayaan kesehatan. Cara Pembiayaan dalam pelayanan kesehatan masyarakat

biasanya bersifat langsung.

10
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Adapun tempat pelayanan yang digunakan masyarakat diwilayah puskesmas

Sumber Rejo dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien rawat jalan Puskesmas

Sumber Rejo sebanyak 12.500 kunjungan atau 37,8%, kunjungan rawat inap 456

kunjungan atau 1.4 % dan BOR Puskesmas 1031 atau 47,8% . Dari data di atas

dapat disimpulkan masyarakat lebih banyak memanfaatkan tempat pelayanan

kesehatan pemerintah, karena biaya yang terjangkau oleh masyarakat diwilayah

Puskesmas Sumber Rejo.

Diagram 1. Jumlah Pasien Rawat Jalan Pkm Sumber Rejo Tahun 2016

JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN


PKM SUMBER REJO TAHUN 2016

12500
15000
7903
10000 4597
5000
0
UMUM JAMKES MAS TOTAL KUNJUNGAN
PUSKESMAS

Diagram 2. Jumlah Pasien Rawat Inap Pkm Sumber Rejo Tahun 2016

JUMLAH PASIEN RAWAT INAP


PKM SUMBER REJO TAHUN 2015

500 456
411
400
300
200 45

100
0
UMUM JAMKES MAS TOTAL KUNJUNGAN
PUSKESMAS
Sumber : Koordinator Yankes tahun 2016

11
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Perilaku masyarakat dalam mencari pengobatan atau pelayanan kesehatan

cenderung berobat ke sarana-sarana kesehatan pemerintah seperti Puskesmas,

Bidan desa dan Puskesmas Pembantu (Pustu). Bentuk peran serta masyarakat yang

lain adalah adanya UKBM disemua desa. Jumlah Posyandu Balita 42 pos dengan

jumlah kader aktif sebanyak 210 orang, 11 Posyandu Usila, 11 KPKIA yang aktif,

dan 11 PSI dengan kegiatan kelas ibu.

Perilaku masyarakat terhadap gizi diwakili dengan pemberian ASI

Eksklusif. Tidak ada data yang pasti untuk dijadikan acuan karena pada umumnya

ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo memberikan makanan tambahan

kepada bayi sebelum usia 6 bulan. Selain itu juga dapat dilihat dari pola konsumsi

makanan pada masyarakat. Rata-rata masyarakat mengkonsumsi protein nabati

(tahu-tempe).

Perilaku penduduk dalam pemanfaatan Posyandu balita dapat dilihat dari

banyaknya balita yang datang ditimbang. Jika dilihat dari jumlah balita yang datang

ditimbang selama tahun 2012 adalah 2462 balita atau (58,6%) dan pada tahun 2013

dari jumlah 3.877 balita yang ada jumlah balita yang datang ditimbang sebanyak

3.299 balita atau (85,1%) kemudian pada tahun 2014 dari jumlah 3.394 balita yang

ada jumlah balita yang datang ditimbang sebanyak 2.986 balita atau (88,0%) dan

pada tahun 2015 dari jumlah 3.660 balita yang ada jumlah balita yang datang

ditimbang sebanyak 2.859 balita atau (78,1%).

Walaupun belum ada data yang pasti mengenai perilaku hidup sehat lainnya

misalnya tidak merokok, namun perilaku merokok dapat dikatakan cukup

memprihatinkan terutama dikalangan penduduk laki-laki yang berpendidikan

12
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

rendah dan berpenghasilan rendah. Sesuai dengan hasil penelitian dimana

disebutkan adanya korelasi yang signifikan antara pendidikan dan income terhadap

perilaku merokok.

2.6. LINGKUNGAN

2.6.1. Fisik

Lingkungan fisik di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo yaitu merupakan

daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 400 meter diatas

permukaan laut, kondisi tanah berpasir dan bersuhu tropis di dominasi areal

dataran persawahan dan perladangan tanah berpasir dengan tingkat

kelembaban udara sedang dan tingkat polusi yang minimal, karena di daerah

wilayah Puskesmas Sumber Rejo tidak ada pabrik-pabrik besar, diwilayah

Kecamatan Waway Karya dilalui oleh beberapa sungai baik besar maupun

kecil. Kepadatan penduduk dan sanitasi yang kurang memadai

menyebabkan beberapa penyakit yang berbasis lingkungan sangat dominan.

2.6.2. Biologis

Belum ada jumlah data yang pasti tentang populasi binatang ternak yang ada

di wilayah kerja puskesmas Sumber Rejo. Keadaan sanitasi diwilayah kerja

Puskesmas Sumber Rejo dengan menganalisa pemakaian jamban yang

memenuhi syarat kesehatan. Pada tahun 2014 dari seluruh Cakupan KK

yang memiliki SAB 67,1 %, Cakupan KK yang memiliki SPAL adalah

31,1%, dan Untuk Cakupan KK yang memiliki JAGA adalah 69,2%

13
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Status kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok

maupun masyarakat yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan umum yang

digambarkan dengan Umur Harapan Hidup. Angka Kematian (Mortalitas), Angka

Kesakitan (Morbiditas) dan status gizi masyarakat. Gambaran derajat kesehatan di

Puskesmas Sumer Rejo dapat diuraikan sebagai berikut :

3.1. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

3.2.1. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu juga merupakan salah

satu target yang telah ditentukan dalam Tujuan Pembangunan Millenium

(Millenium Developement Goals) yang kelima yaitu meningkatkan

kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai dengan tahun 2014

adalah mengurangi hingga ¾ risiko jumlah kematian ibu. Kemudian

RPJMN 2015-2019 kementrian kesehatan pada GOAL 3 SDGs yang salah

satu indikatornya adalah angka kematian ibu 309/100.000 kelahiran hidup.

14
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Gambar 2. Jumlah Kematian Ibu


DATA JUMLAH KEMATIAN IBU
PUSKESMAS SUMBER REJO TAHUN 2016
Kec. Tanjung Bintang-LamSel

JEMBRANA
U

Kec. Marga Sekampung


Kec. Katibung-LamSel

MEKAR KARYA

KARYA BASUKI
NGESTI KARYA
Kec. Jabung

Kec. Way Sulan-LamSel


SIDORAHAYU

MARGA BATIN
Tidak ditemuakan kematian ibu
1 jumlah kematian ibu

2-3 jumlah kematian ibu


Kec. Candipuro-LamSel
>3 jumlah kematian ibu

Kejadian kematian ibu di wilayah kerja pus-kesmas Sumber Rejo dari tahun

ke tahun masih selalu ada, tercatat sejak tahun 2011 sampai dengan tahun

2016 mengalami fluktuatif.

Pada Tabel 3 berikut ini menunjukkan jumlah kematian ibu melahirkan dan

penyebab kematian di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo.

15
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Tabel 3. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Puskesmas Sumber Rejo


Tahun 2011 sampai Tahun 2016
ANGKA
TAHUN PENYEBAB KEMATIAN
KEMATIAN IBU
2011 2 Pre Eklampsia Berat (PEB)
2012 1 Retensio Placenta
2013 1 PEB/Perdarahan
2014 2 Susp Rupter Uteri, Perdarahan
2015 1 PEB
2016 1 Perdarahan
Sumber : Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo 2016

Diagram 3. Jumlah Kematian Ibu Melahirkan Puskesmas Sumber Rejo


Tahun 2011 sampai Tahun 2016

JUMLAH KEMATIAN IBU


5
4
3
2 2
2
1 1 1 1
1
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

Terjadinya kematian pada ibu melahirkan pada umumnya disebabkan masih

kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan ibu hamil. Diluar

faktor morbiditas tersebut, terdapat faktor lain yang ikut berperan dalam

menyebabkan masih dijumpainya kematian ibu melahirkan yaitu: tingkat

16
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

pendidikan, sosial ekonomi, lingkungan masyarakat termasuk di dalamnya

minimnya sarana dan prasarana transportasi yang memadai.

3.2.2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Dalam 5 tahun terakhir, Angka Kematian Neonatal (AKN) tetap sama yakni

19/1000 kelahiran, sementara untuk Angka Kematian Pasca Neonatal

(AKPN) terjadi penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000 kelahiran hidup.

Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan

merefleksikan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan anak-anak bertempat

tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya.

Gambar 3. Jumlah Kematian Bayi


DATA JUMLAH KEMATIAN BAYI
PUSKESMAS SUMBER REJO TAHUN 2016
Kec. Tanjung Bintang-LamSel

U
JEMBRANA

Kec. Marga Sekampung


Kec. Katibung-LamSel

MEKAR KARYA

KARYA BASUKI
NGESTI KARYA
Kec. Jabung

Kec. Way Sulan-LamSel


SIDORAHAYU

MARGA BATIN
Tidak ditemuakan kematian bayi
1 jumlah kematian bayi

2-3 jumlah kematian bayi


Kec. Candipuro-LamSel
>3 jumlah kematian bayi

17
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Jumlah kasus kematian bayi di wilayah kerja puskesmas Sumber Rejo pada

tahun 2011 terdapat 6 kasus, pada tahun 2012 terdapat 4 kasus, pada tahun

2013 terdapat 5 kasus dan pada tahun 2014 terdapat 1 kasus kemudian pada

tahun 2015 terdapat 5 kasus dan pada tahun 2016 terdapat 3 kasus.

Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah kematian bayi di

wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo dalam 4 tahun cenderung mengalami

penurunan akan tetapi pada tahun 2015 kembali mengalami peningkatan

yang cukup signifikan dan pada tahun 2016 terjadi penurunan kasus

kematian bayi. Pada kasus kematian bayi di tahun 2016 sudah dilakukan

penangan sesuai dengan protap sampai dengan dilakukan rujukan ke rumah

sakit. Oleh karena itu masih diperlukan upaya yang lebih keras lagi agar

jumlah kasus kematian bayi dapat lebih di tekan. Tren atau fluktuasi jumlah

kasus kematian bayi dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada diagram

dibawah ini :

Diagram 4. Jumlah Kematian Bayi Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2011


sampai Tahun 2016
JUMLAH KEMATIAN BAYI
8
6
6 5 5
4
4 3
2 1
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

18
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

3.2.3. Angka kematian balita (AKABA)

Target ISS 2010 sebanyak 58/1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita

(AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan

meninggal sebelum usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000

kelahiran hidup.

Di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo, dalam 6 tahun terakhir

didapatkan 2 kematian pada anak usia 1 hingga 5 tahun. Dan pada tahun

2014 terdapat 1 kematian balita 1 s.d 5 tahun kemudian pada tahun 2015 s.d

2016 tidak terjadi kematian balita. Jumlah kematian balita dalam 6 tahun

terakhir dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 4. Angka Kematian Balita (AKABA) Puskesmas Sumber Rejo Tahun


2011 sampai Tahun 2016
TAHUN JUMLAH KEMATIAN BALITA PENYEBAB / PENYAKIT
2011 0 -
2012 1 Tumor Hati
2013 1 -
2014 1 Infeksi Paru
2015 0 -
2016 0 -
Sumber Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

Diagram 5. Jumlah Kematian BalitaPuskesmas Sumber Rejo Tahun 2011


sampai Tahun 2016

JUMLAH KEMATIAN BALITA


5
4
3
2 1 1 1
1 0 0 0
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

19
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

3.2. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)

3.3.1. Angka Kesakitan Umum

Data angka kesakitan di wilayah Puskesmas Sumber Rejo dapat dilihat dari

pola 10 besar penyakit yaitu, penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Perubahan gaya hidup di masyarakat menyebabkan terjadinya transisi

epidemiologis yang ditandai dengan masih tingginya kasus penyakit infeksi

disertai dengan meningkatnya kasus penyakit degeneratif (non-infeksi).

Berdasarkan data yang tersaji pada tabel 10 besar penyakit, angka kesakitan

didominasi oleh Penyakit Saluran Pernafasan, sedangkan penyakit

degeneratif menunjukan trend naik – turun.

Secara umum pola 10 besar penyakit di Puskesmas Sumber Rejo tidak

menunjukan perubahahan yang berarti.

Tabel 5. 10 Besar Penyakit Puskesmas Sumber Rejo Tahun


2012, 2013, 2014, 2015 dan Tahun 2016

TAHUN 2012
No Kode Cakupan
Nama Penyakit
Pnykt Abs %
1 J02 Infeksi Saluran Napas Atas Akut 2034 40,3
2 K30 Dispepsia (termasuk Gastritis) 896 17,7
3 I10 Hipertensi Esensial 498 9,9
4 A09 Diare dan Gastroenteritis Akut 459 9,1
5 J04 Penyakit lain pd saluran nafas bag atas 389 7,7
6 2002 Penyakit Kulit Alergi 181 3,6
7 B15 Acute Hepatitis A 178 3,5
8 R50.9 Demam yang tidak spesifik 173 3,5
9 21 Penyakit pd sistem otot & jaringan 131 2,6
10 2001 Penyakit Kulit Infeksi 114 2,3
Sumber : Laporan SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2012

20
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

TAHUN 2013
No Kode Cakupan
Nama Penyakit
Pnykt Abs %
1 J06 Acute Upper Respiratory Infection 1521 24,3
2 K29 Gastritys 980 15,6
3 J00 Infeksi Akut lain Pd Sal Nafas Bag Atas 927 14,8
4 I10 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 621 9,9
5 L23 Penyakit Kulit Alergi 500 8,0
6 A09 Diare dan Gastroenteritis Akut 408 6,5
7 J11 Influenza, Virus not Identified 371 5,9
8 21 Pnyk Pd System Otot & Jaringan 342 5,5
9 J00 Acute Nasoparharyngitis 307 4,9
10 J06 Penyakit Lain Pd Sal Nafas Bag Atas 292 4,7
Sumber : Laporan SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2013

TAHUN 2014
No Kode Cakupan
Nama Penyakit
Pnykt Abs %
1 J00 ISPA (Common cold) 1402 22,2
2 K29 Gastritis dan Duodenitis 1013 16,1
3 J11 Influenza, Virus not Identified 698 11,1
4 I10 Hipertensi primer (esensial) 686 10,9
5 J02 Faringitis 615 9,7
6 M25.5 Nyeri sendi 493 7,8
7 K30 Dispepsia 461 7,3
8 A09 Diare dan Gastroenteritis 335 5,3
9 L23 Dermatitis kontak alergi 321 5,1
10 M13.9 Arthritis tidak spesifik 287 4,5
Sumber : Laporan SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2014

TAHUN 2015
No Kode Cakupan
Nama Penyakit
Pnykt Abs %
1 J06.9 ISPA 1458 26.15
2 K29.7 Gastritis 807 14.48
3 J11.8 Influenza 594 10.65
4 I10 Hypertensi 541 9.70
5 A09 Diare dan Gastroenteritis 498 8.93
6 K30 Dispepsia ( Gangguan fungsi lambung ) 461 8.27
7 J02.9 Pharingitis Akut 425 7.62
8 M06.9 Rheumatoid artritis 375 6.73
9 L23 Dermatitis Kontak/Alergi 252 4.52
10 K02 Karies gigi 164 2.94
Sumber : Laporan SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2015
21
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

TAHUN 2016
No Kode Cakupan
Nama Penyakit
Pnykt Abs %
1 J06.9 ISPA 1940 25,27
2 K29.7 Gastritis 1185 15,44
3 I10 Hypertensi 753 9,81
4 J20.9 Bronchitis Akut 696 9,07
5 R50.9 Febris / Demam 662 8,62
6 K30 Dispepsia ( Gangguan fungsi lambung ) 582 7,58
7 A09 Diare dan Gastroenteritis 500 6,51
8 M06.9 Rheumatoid artritis 485 6,32
9 L23 Dermatitis Kontak/Alergi 449 5,85
10 M79.1 Mialgia 424 5,52
Sumber : Laporan SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016
Banyaknya kasus 10 besar penyakit Tahun 2016 dapat dilihat pada diagram

dibawah ini.

Diagram 6. Persentase 10 Besar Penyakit Puskesmas Sumber Rejo Tahun


2016

25 25.27

20
15 15.44

10 9.81 9.07 8.62


7.58 6.51 6.51
5 5.85 5.52

0
ISPA Gastritis Hypertensi Bronchitis Akut Febris / Demam

Dispepsia Diare Rheumatoid artritis Dermatitis Kontak/Alergi Mialgia

Sumber: SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

22
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

3.3.2. AngkaKesakitanPotensial

1. Penyakit Menular

Permasalahan penyakit menular di wilayah Puskesmas Sumber Rejo

tahun 2016 dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 6. Pola Penyakit Menular Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2011


sampai Tahun 2016
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No Jenis Penyakit Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
2012 2013 2014 2015 2016
1. Malaria Klinis 11 48 5 0 0
2. Malaria (+) 0 0 0 0 0
3. TB Paru BTA (+) 15 20 17 15 23
4. Diare Semua Umur 559 408 335 498 500
5. DBD 0 1 0 0 15
6. AFP 0 0 0 0 0
7. Campak 0 0 0 0 0
8. Pneumonia Balita 15 0 0 0 9
9. Rabies GHTR 0 0 0 0 O
10. Rabies (+) 0 0 0 0 0
11. Kusta 3 1 0 0 0
12. HIV (+) 0 0 0 0 0
13. PMS 0 0 0 0 2
14. Suspek Flu Burung 0 0 0 0 0
15. Filariasis 3 3 3 3 0
16. Hepatitis A Akut 187 24 0 0 0
Sumber : SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

a. Malaria Klinis

Kasus Malaria klinis yang terdiagnosa pada tahun 2012 sampai

dengan 2013 mengalami peningkatan dan menurun sampi dengan

tahun 2014 dan pada tahun 2015 s.d 2016 tidak tercatat kasus malaria

klinis yang berobat/memeriksakan ke fasilitas kesehatan. Kasus

malaria (+) dengan pemeriksaan laboratorium tidak terdeteksi

dikarenakan karena Puskesmas Sumber Rejo belum memiliki

23
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

laboratorium sederhana dan belum memiliki tenaga

laboratorium/analis. Data tersebut diatas tidak termasuk insiden

malaria yang ditemukan oleh penyedia jasa layanan kesehatan swasta.

b. TB Paru

Penemuan kasus TB paru periode 2011 s/d 2016 dapat dilihat dari

tabel dibawah ini :

Tabel 7. Penderita TB Paru Klinis dan Penderita TB Paru BTA (+)


Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2011 s/d 2016
Target Px Pemeri
BTA
BTA sputum ksaan Target
No Tahun % Positif %
(Suspect TB BTA BTA (+)
(+)
Paru) Sputum
1. 2011 558 112 19,3 58 8 13,8
2. 2012 556 116 20,9 60 15 25,0
3. 2013 556 93 16,7 60 20 27,4
4. 2014 556 55 9,89 56 14 25,0
5. 2015 560 106 18,9 56 15 26,8
6 2016 480 157 32,7 52 23 44,0
Sumber : SP2TP Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

Dilihat dari pencapaian temuan penderita TB Paru (+) masih rendah,

kasus TB BTA (+) pada tahun 2016 CDR hanya tercapai 44 %. Target

CDR adalah tercapaianya angka penemuan TB BTA (+) hingga 70 %

(52 kasus).

24
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Diagram 7. Cakupan TB Paru Klinis Puskesmas Sumber Rejo tahun


2011 sampai dengan tahun 2016.
CAKUPAN SUSPECT TB PARU
600
500 558 556 556 556 560
400 480
300
200 157
112 116 93 106
100 55
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
TARGET CAKUPAN

Sumber: Laporan P2 TB Paru Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016


Diagram 8. Cakupan TB Paru BTA(+) Puskesmas Sumber Rejo
tahun 2011 sampai dengan tahun 2016
CAKUPAN TB PARU BTA(+)
70
60
50 58 56 56 56 56
52
40
30
20 23
20 15 14 15
8
10
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

TARGET CAKUPAN

Sumber: Laporan P2 TB Paru Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

Rendahnya cakupan penemuan kasus TB paru BTA

positif tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

penyakit TB paru. Hal ini ditandai dengan rendahnya kesadaran

masyarakat untuk memeriksakan diri kembali (kontrol) ke

petugas kesehatan saat dinyatakan sebagai tersangka (suspect)


25
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

penderita TB Paru. Hal ini menyebabkan banyak kasus yang

didiagnosis sebagai suspect TB Paru tidak dapat ditindaklanjuti.

2. Masih belum samanya pengetahuan dan persepsi petugas

kesehatan tentang cara penegakan diagnosis TB Paru. Hal ini

menyebabkan cakupan penjaringan pasien dengan suspect TB

Paru masih rendah. Hal ini dapat diperbaiki melalui pembinaan

teknis maupun lokakarya mini tingkat puskesmas bagi petugas

kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo dengan

menyatukan persepsi tentang cara penjaringan suspect TB Paru

melalui kriteria diagnosis TB Paru.

c. Penyakit Diare

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang selalu masuk

dalam 10 besar penyakit. Tahun 2012 tercatat 559 kasus, pada tahun

2013 terjadi penurunan penemuan kasus yaitu tercatat mencapai 408

kasus dan pada tahun 2014 tercatat 335 kasus, pada tahun 2015

tercatat 498 kasus, kemudian pada tahun 2016 tercatat 602 kasus.

dengan IR 11,71 per1000 penduduk.

Dari data tersebut di atas terdapat penurunan angka kejadian diare di

Puskesmas Sumber Rejo yang cukup signifikan. Pelaksanaan program

kesling dan promkes yaitu penyuluhan kesehatan tentang penyakit

berbasis lingkungan selama 2 tahun terakir berpengaruh besar angka

kejadian terhadap beberapa penyakit yang berbasis lingkungan.

d. Penyakit DBD

26
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Berdasarkan data dari P2PL Puskesmas Sumber Rejo selama 4 tahun

terakhir yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 tidak ditemukan

kasus DBD. Pada tahun 2013 di temukan 1 kasus DBD dan dirawat di

rumah sakit dan sembuh. Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015

tidak ditemukan kasus DBD. Kemudian pada tahun 2016 di temukan

sebanyak 15 kasus yang tersebar di 6 desa. Dari 15 kasus yang di

temukan rata-rata desebabkan penularan dari daerah lain karena

mobilitas pasien tersebut di daerah yang endemic DBD. Hal ini

kemungkinan disebabkan wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo

bukan merupakan daerah endemis DBD.

e. Penyakit Pneumonia Balita

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terdapat peningkatan

penemuan kasus Pneumonia Balita pada tahun 2012. Kasus

Pneumonia Balita di puskesmas Sumber Rejo pada tahun 2010 tercatat

3 kasus dan pada tahun 2011 tercatat 3 kasus sedangkan pada tahun

2012 sebanyak 15 kasus (3,7%). Pada tahun 2013 dan 2015 tidak

ditemukan kasus pneumonia yang berobat ke Puskesmas. Kemudian

pada tahun 2016 ditemukan 9 kasus (12,3 %).

f. Penyakit Rabies / GHTR

Pada tahun 2011 ditemukan 3 kasus gigitan hewan terrsangka Rabies

dan selama tahun 2012 sampai dengan 2016 tidak ditemukan kasus

Rabies/GHTR.

g. Penyakit Kusta

27
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Menurut data dari P2PL Puskesmas Sumber Rejo pada tahun 2012

tercatat 3 penderita kusta yaitu 2 penderita dengan kasus Kusta MB

dan 1 penderita Kusta (PB). Pada tahun 2013 tercatat 1 penderita

dengan kasus Kusta MB dan pada tahun 2014 s.d 2016 tidak

ditemukan kasus Kusta.

h. HIV + PMS.

Selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 tidak diketemukan

kasus HIV dan PMS di Puskesmas Sumber Rejo. Kemudian pada

tahun 2016 ditemukan kasus IMS 2 kasus yang berasal dari 2 desa

yang berobat ke puskesmas.

i. Filariasis

Kasus Filariasis di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo seluruhnya

adalah kasus lama (kronis) yaitu sebanyak 2 kasus. Dari kedua kasus

tersebut seluruhnya sudah mengalami kecacatan dan dinyatakan

sembuh

Pada tahun 2013 sampai dengan 2015 tidak ditemukan kasus filariasis

akut. Pada tahun 2016 dilaksanakan pengobatan filariasis masal yang

dilaksanakan di 11 desa yang ada di wilayah kerja Puskes mas Sumber

Rejo.

Tabel 8. Data Penderita Kasus Filariasis di Puskesmas Sumber Rejo


tahun 2016

28
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

No Nama Umur Alamat Status Pengobatan

1. Susi 30 th Tri Tunggal Sembuh

2. Rusniati 38 th Ngesti karya Sembuh

Sumber : Data P2PL Puskesmas Sumber Rejo 2016

Gambar 4. Jumlah Kasus Filariasis

DATA JUMLAH PENDERITA FILARIASIS


PUSKESMAS SUMBER REJO TAHUN 2016
Kec. Tanjung Bintang-LamSel

JEMBRANA
U

Kec. Marga Sekampung


Kec. Katibung-LamSel

MEKAR KARYA

KARYA BASUKI
NGESTI KARYA
Kec. Jabung

Kec. Way Sulan-LamSel


SIDORAHAYU

MARGA BATIN
Tidak ditemuakan kematian ibu

1 jumlah kematian ibu

2-3 jumlah kematian ibu


Kec. Candipuro-LamSel
>3 jumlah kematian ibu

2. Penyakit Tidak Menular

29
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Kasus penyakit tidak menular selama tahun 2011 sampai dengan tahun

2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9. Jumlah Penyakit Tidak Menular Puskesmas Sumber


Rejo Tahun 2011 s.d 2016
JUMLAH KASUS
NO NAMA PENYAKIT
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Gastritis 928 896 980 1013 807 1185
2. Hypertensi 395 498 621 686 541 752
3. Penypd otot & jar pengikat 697 131 342 493 375 485
4. Penyakit Infeksi Kulit 324 114 183 103 97 189
5. Penyakit Kulit Allergi 584 181 500 321 252 449
Sumber : Laporan SP2TP Puskesmas Sumber Rejo,2016

a. Gastritis

Pada tahun 2016 penyakit Gastritis masuk dalam 10 besar penyakit

yaitu pada urutan ke 2 dengan 1185 kasus.

b. Hipertensi

Pada tahun 2016 penyakit Hipertensi masuk dalam 10 besar penyakit

yaitu pada urutan ke 8 dengan 485 kasus.

c. Penyakit Pada Jaringan Otot

Pada tahun 2016 penyakit pada Jaringan Otot masuk dalam 10 besar

penyakit yaitu pada urutan ke 8 dengan 375 kasus.

d. Penyakit Kulit Infeksi

Pada tahun 2016 terjadi 189 kasus penyakit kulit infeksi sehinga

penyakit ini tidak masuk dalam 10 besar penyakit.

e. Penyakit Kulit Allergi

30
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Pada tahun 2016 penyakit Kulit Allergi masuk dalam 10 besar

penyakit yaitu pada urutan ke 9 dengan 449 kasus. Tingginya kasus ini

dikarenakan tingkat personal hygiene masyarakat masih rendah

3.3.3. Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiseperti

tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, campak, polio, dan hepatitis B

merupakan penyebab kematian anak di negara-negara berkembang. Salah

satu penyakit yang dapat dibasmi dengan imunisasi di Indonesia pada tahun

1974 adalah penyakit cacar (varisela), sedangkan penyakit polio dapat

ditekan melalui imunisasi.

Selama tahun 2013-2014 tidak diketemukan kasus PD3I. Pada tahun 2015

ditemukan kasus Hepatitis A Akut sebanyak 187 kasus. Dan tahun 2016

tidak diketemukan kasus PD3I (Campak, Pertusis, Hepatitis, Tetanus,

Tetanus Neonatorum, Polio).

3.3. STATUS GIZI

Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui peningkatan

status gizi terutama pada balita. Keadaan status gizi pada masa balita sangat

berpengaruh terhadap kecerdasan dan pertumbuhan selanjutnya. Kecukupan gizi

yang baik menghasilkan kualitas, produktifitas manusia yang baik pula. Masalah

gizi saat ini adalah KEP (kurang enegi protein), kekurangan vit A, gondok dan

anemia zat besi.

3.4.1. Status Gizi Balita

31
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Tabel 10. Status Gizi Balita Puskesmas Sumber Rejo 2013 s.d Tahun 2016

Hasil
BGM
No Tahun Jml Sasaran Cakupan (D/S)
Abs % Abs %
1 2013 3534 3298 93,3 254 7,7
2 2014 3394 2986 88,0 13 0,4
3 2015 3660 2859 78,1 47 1,6
4 2016 3015 2152 71,4 39 1,8
Sumber : Laporan Program Gizi Pkm. Sumber Rejo Tahun 2016

Dari data tersebut diatas menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan

pentingnya penimbangan, pemantauan tumbang Balita dan pentingnya

mengikuti kegiatan posyandu mengalami penurunan.

Status BGM pada Balita Pada Tahun 2014 mengalami penurunan yang

signifikan dibandingkan tahun 2013. Akan tetapi pada tahun 2015 dan 2016

mengalami peningkatan kembali

3.4.2. Cakupan Fe Ibu Hamil dan Ibu Nifas

Di Puskesmas Sumber Rejo tercatat cakupan bumil yang mendapat

pelayanan kesehatan yaitu pemberian 90 butir atau Fe 1, Fe 3 dan Fe pada

Bufas dapat di lihat pada table di bawah ini.

Tabel 11. Data Cakupan Fe 1 dan Fe 3 Puskesmas Sumber Rejo Tahun


2013 s.d Tahun 2016.
FE & VIT A 2013 2014 2015 2016
NO
BUFAS SSRN ABS % SSRN ABS % SSRN ABS % SSRN ABS %

1 FE 1 920 905 98,4 920 916 99,6 700 700 100 664 664 100
2 FE 3 920 866 94,1 920 855 92,9 700 680 97,1 664 632 95,2
VIT A
3 797 771 96,7 648 637 98,3 669 625 93,4 634 603 95,1
BUFAS
Sumber : Laporan Program Gizi PKM Sumber Rejo Tahun 2016

3.4.3. Desa Bebas Rawan Gizi

32
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Pada Tahun 2016 kecamatan Waway Karya seluruh desa yang ada termasuk

desa yang telah bebas rawan gizi.

3.4.4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Selama Tahun 2016 tidak ditemukan kasus GAKY

3.4.5. Kekurangan Vitamin A (KVA)

Pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan setiap 6 bulan sekali yaitu pada

bulan Februari dan Agustus. Cakupan balita yang mendapatkan kapsul

vitamin A pada tahun 2015 di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo dalam

2 kali pemberian adalah 85,3%. Sementara target SPM Kabupaten

Lampung Timur tahun 2015 adalah 80%. Dengan demikian capaian

program pemberian kapsul vitamin A di Puskesmas Sumber Rejo telah

mencapai target. Tabel 3.7 berikut menunjukkan data cakupan kegiatan

pemberian kapsul vitamin A pada balita tahun 2013 s.d 2016.

Tabel 12. Data Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2013 s.d Tahun 2016

2013 2014 2015 2016


VIT A
NO
(SPM 90%)
SSRN ABS % SSRN ABS % SSRN ABS % SSRN ABS %

1 BAYI 453 417 92,1 947 829 87,5 749 938 96,3 297 297 100

ANAK
2 2847 2647 93,0 3094 2616 84,5 3285 3005 91,5 3004 2767 92,1
BALITA

3 BALITA 3691 3064 83,0 4041 3445 85,3 4259 3943 92,6 3330 3093 92,9

Sumber : Laporan Program Gizi PKM Sumber Rejo Tahun 2016

33
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR

4.1.1. Pelayanan Pengobatan (Kunjungan Pasien)

Puskesmas Sumber Rejo merupakan puskesmas induk yang menaungi 3

puskesmas pembantu (pustu), yaitu Pustu Ngesti Karya, Pustu Jembrana dan

Pustu Sidorahayu dan 11 Poskesdes yang berada di 11 desa yang ada di

wilayah kerja puskesmas Sumber Rejo. Sejak bulan April tahun 2011

Puskesmas Sumber Rejo telah melaksanakan fungsinya sebagai puskesmas

perawatan. Sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama maka

Puskesmas Sumber Rejo memberikan pelayanan kesehatan berupa

pelayanan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) dan pelayanan rawat inap

tingkat pertama (RITP).

Berdasarkan data dari program Sistim Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Puskesmas (SP2TP) Puskesmas Sumber Rejo pada tahun 2016 adalah

sebagai berikut :

a. Cakupan kunjungan Puskesmas Adalah 13.628 kunjungan (41,2%) dari

sasaran 33.056.

b. Cakupan kunjungan Rawat jalan Adalah 12.500 kasus (37,8%) dari

sasaran 33.056 Penduduk.

34
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

c. Cakupan kunjungan Rawat inap Adalah 456 kasus (1,4%) dari sasaran

33.056 Penduduk.

d. Puskesmas memiliki Rawat Inap inap dengan jumlah tempat tidur 6 buah

tempat tidur. BOR puskesmas Rawat Inap pada tahun 2014 tercapai 1031

hari rawat (47,8%)

Tabel. 13 Jumlah kunjungan pasien puskesmas Sumber Rejo 2016


Jumlah Kunjungan
No Sarana Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Rawat Inap
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Puskesmas Sumber Rejo 5,580 6,920 12,500 204 252 456

Sub Jumlah I 5,580 6,920 12,500 204 252 456


Jumlah Kunjungan (Puskesmas) 3,950 4,297 8,247 152 167 319
Jumlah Penduduk (Wilker
16,848 16,208 33,056 16,848 16,208 33,056
Puskesmas)
Cakupan Kunjungan (%) 33,1 42,7 37,8 1,2 1,6 1,4
Sumber : Ko. Unit Yankes Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

Diagram 9. Persentase Kunjungan Pasien menurut jenis


kunjungan Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016
KUNJUNGAN PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016
70.0
60.0
50.0 37.8 41.2 40
40.0
30.0
15
20.0
10.0 1.4 1.5
0.0
RJ RI Total Kunj
% Kunjungan % Target
Sumber : Ko. Unit Yankes Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

4.1.2. Kunjungan K1 dan K4 (Target SPM K1 = 100% dan K4 = 95%)

35
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Cakupan Kunjungan K1 dan K4 selama kurun waktu 2 tahun terakhir

mengalami fluktuasi. Cakupan K1 dan K4 dapat dilihat pada tabel :

Tabel 14. Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Puskesmas


Sumber Rejo Tahun 2011 sampai Tahun 2016
CAKUPAN
TARGET
TAHUN K1 K4 DO
Abs % Abs % K1 K4
2011 951 96,10 914 92,40 100 95
2012 804 95,90 770 92,10 100 95
2013 905 98,4 866 94,1 100 95
2014 903 98,2 846 92,0 100 95
2015 692 98,9 661 94,4 100 95
2016 664 100 632 95,2 100 95
Sumber : Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

Dari data yang diperlihatkan cakupan pelayanan ibu hamil K1 dan K4 tahun

2011 sampai dengan tahun 2015 masih belum mencapai target SPM dan

pada tahun 2016 target SPM dapat tercapai baik K1 maupun K4. Cakupan

pelayanan ibu hamil K1 dan K4 mengalami fluktuatif. Berikut ini diagram

cakupan pelayanan K1 dan K4 Puskesmas Waway Karyatahun 2011 sampai

dengan 2016 :

Diagram 10. Persentase Hasil Cakupan Pelayanan K1 Tahun 2011 s .d


Tahun 2016
% CAKUPAN PELAYANAN K 1
120 100 100 100 100 100 100
100
80 96.1 95.9 98.4 98.2 98.9 100
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

TARGET CAKUPAN

Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

Diagram 11. Persentase Hasil Cakupan Pelayanan K4 Tahun 2011 s .d


Tahun 2016

36
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

% CAKUPAN PELAYANAN K 4
120
95 95 95 95 95 95
100
80 92.4 92.1 94.1 92 94.4 95.2
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
TARGET CAKUPAN
Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

4.1.3. Kunjungan Neonatal (Target SPM = 95%)

Tabel 15. Cakupan Pelayanan KN1 dan KN2 Puskesmas Sumber Rejo
Tahun 2011 dan Tahun 2016
CAKUPAN
TAHUN KN1 KN2 TARGET DO
Abs % Abs %
2011 853 94,7 823 91,6 95 %
2012 771 92,5 748 89,1 95 %
2013 783 93,7 772 87,9 95 %
2014 797 95,3 790 94,5 95 %
2015 634 99,5 614 96,4 95 %
2016 626 103 603 99,8 95 %
Sumber : Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

Diagram 12. Persentase Hasil Cakupan Pelayanan KN 1 Tahun 2011 s .d


Tahun 2016
% CAKUPAN PELAYANAN KN 1
120
95 95 95 95 95 95
100
99.5 103
80 94.7 92.5 93.7 95.3
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
TARGET CAKUPAN

Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016


Diagram 13. Persentase Hasil Cakupan Pelayanan KN 2 Tahun 2011 s .d
Tahun 2016

37
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

% CAKUPAN PELAYANAN KN 2
120
95 95 95 95 95 95
100
94.5 96.4 99.8
80 91.6 89.1 87.9
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

TARGET CAKUPAN

Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

Sampai dengan tahun 2014 persentase cakupan KN1 dan KN2 belum

mencapai target standar pelayanan minimal. Dan pada tahun 2015 target

SPM KN1 dan KN2 telah mencapai target SPM kemudian meningkat

kembali pada tahun 2016.

4.1.4. Pertolongan Persalinan Oleh Nakes (Target SPM = 92,8%)

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan selama tahun 2011 sampai tahun

2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 16. Cakupan Pelayanan Persalinan Nakes Puskesmas Sumber Rejo


Tahun 2011 sampai Tahun 2016
CAKUPAN PERSALINAN
TAHUN NAKES DT TARGET SPM
Abs % Abs %
2011 691 72,1 266 26,9 92,8%
2012 623 78,8 84 9,6 92,8%
2013 772 87,9 106 12,1 92,8%
2014 774 88,2 35 4,4 92,8%
2015 577 86,2 68 10,2 92,8%
2016 580 91,5 50 7,8 100
Sumber : Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

Diagram 14. Persentase Hasil Cakupan Persalinan Nakes Tahun 2011 s .d


Tahun 2016

38
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

% CAKUPAN PERSALINAN NAKES


120 100
91 92.8 92.8 92.8 92.8
100
80 87.9 88.2 91.5
86.2
60 78.8
72.1
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

TARGET CAKUPAN
Sumber: Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

Persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami kenaikan setiap tahunnya akan

tetapi masih di bawah standar pelayanan minimal.

4.2. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

4.2.1. Bumil Resti Dirujuk (Target SPM = 90%)

Berdasarkan data Laporan Kesga Puskesmas Waway Karya tahun 2015

hasil cakupan Bumil Resti di Kecamatan Waway Karya ditemukan 142

(101,3 %) bumil resti dari perkitraan kasus sebanyak 140 bumil resti. Yang

dirunjuk ke rumah sakit sebanyak 63 (43,7%) Bumil dari 142 Bumil Resti

yang ada. Dan 80 (56,3 %) bumil resti yang lain mendapatkan perawatan di

Puskesmas Sumber Rejo dan poskesdes yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Sumber Rejo.

Penanganan pelayan rujukan bagi bumil Resti adalah pemberian pelayanan

dan perawatan dengan fasilitas ANC sesuai standar dan sarana dengan

kriteria PONED. Sarana yang melayani rujukan bisa puskesmas PONED

juga rumah sakit PONED . Selain itu juga diberikan pelayanan ANC pada

bumil gakin menggunakan dana JKN.

39
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

4.2.2. Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ditangani (Target

SPM=100%)

Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang ditangani tahun 2012 dari

754 kelahiran hidup sebanyak 11 (1,46%) bayi berat lahir rendah (BBLR),

pada tahun 2013 dari 878 kelahiran hidup sebanyak 15 (1,71%) bayi berat

lahir rendah (BBLR) dan pada tahun 2014 dari 781 kelahiran hidup

sebanyak 12 (1,54%) bayi berat lahir rendah (BBLR) kemudian pada tahun

2015 dari 624 kelahiran hidup sebanyak 18 (2,9%) bayi berat lahir rendah

(BBLR) dari kesemuanya 100% ditangani. Dilihat dari target SPM (100%)

maka cakupan bayi berat lahir rendah yang ditangani sudah mencapai target.

4.2.3. Neonatal Resti Dirujuk

Tercatat sebanyak 20 neonatus resti di tangani (2,65%) dari 754 neonatus di

tangani dan 2 neonatus yang di rujuk yang ada dikecamatan Waway Karya

Tahun 2012. Kemudian pada 2013 tercatat 53 neonatus resti di tangani

(6,04%) dari 878 jumlah kelahiran, pada tahun 2014 tercatat 146 neonatus

resti di tangani (16,63%) dari 878 jumlah kelahiran dan pada tahun 2015

tercatat 97 neonatus resti di tangani (101,5%) dari 637 neonatus dan 23

(23,7 %) neonatus yang di rujuk. Dari jumlah tersebut telah 100% mendapat

penanganan. Angka ini telah memenuhi target kabupaten sebesar 100%.

Penenganan neonatus Resti yang dapat dilakukan antara lain pemantauan

kesehatan dan cara pemberian ASI pada bayi prematu, perawatan khusus

dalam incubator dan pelayanan kesehatan sesuai standar PONED dan APN.

40
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

4.3. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Indonesia saat ini sedang berada pada masa transisi epidemiologi yang ditandai

dengan meningkatnya kasus penyakit degeneratif akan tetapi di sisi lain masih

dijumpai tingginya kejadian atau insiden penyakit menular/infeksi. Oleh karena itu,

diperlukan upaya-upaya untuk mencegah insiden penyakit menular dan jika

memungkinkan memberantas penyakit menular tersebut sehingga tercapai

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan berkurangnya

angka kesakitan.

Dalam pelaksanaan upaya pencegahan dan pemeberantasan penyakit menular,

Puskesmas Sumber Rejo melakukan kegiatan-kegiatan berupa :

4.3.1. Program Imunisasi

Upaya pemberian imunisasi meliputi pemberian TT dengan sasaran ibu

hamil dan WUS serta imunisasi dasar. Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap

untuk mencegah atau menurunkan serta jika mungkin memberantas

penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Imunisasi

dasar yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo antara

lain : imunisasi BCG, imunisasi DPT, imunisasi Campak, Polio, dan

Hepatitis B yang diberikan pada bayi 0-12 bulan. Selain itu imunisasi unruk

anak usia sekolah juga dilaksanakan dengan sasaran anak sekolah Sd yaitu

imunisasi Campak untuk siswa kelas 1 dan DT & TT untuk siswa kelas 1

sampai dengan kelas 3.

a. Imunisasi Ibu Hamil

41
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Tabel 17. Cakupan Imunisasi Ibu Hamil Puskesmas Sumber Rejo


Tahun 2012 sampai Tahun 2016
2012 2013 2014 2015 2016
No Imunisasi
Abs % Abs % Abs % Abs % Abs %
1. TT 1 804 87,4 793 86,2 24 2,6 221 31,6 284 42,7
2. TT 2 825 89,7 788 85,7 25 2,7 232 33,1 285 42,9
3. TT 3 378 41,1 302 32,8 75 8,2 270 38,6 290 43,6
4. TT 4 295 32,1 238 25,9 29 3,2 184 26,3 234 35,2
5. TT 5 242 26,3 177 19,2 4 0,4 111 15,9 188 28,3
Sumber : Laporan Kesga Puskesmas Sumber Rejo 2016

Hasil cakupan TT1 & TT2 pada tahun 2012 dan 2013 sudah tercapai

target sedangkan pada tahun 2014 angka cakupan sangat kecil

dikarenakan persedian vaksin TT di dinas kesehatan baru tersedia pada

bulan September 2014. Kemudian pada tahun 2015 dan 2016 target

cakupan TT1 & TT2 juga masih di bawah target SPM.

b. Imunisasi Bayi

Target pemberian imunisasi pada bayi adalah cakupan campak 100%

diseluruh desa yang ada sehingga tercapai Universal Child Imunization

(UCI). Pada Tahun 2016 data cakupan imuisasi bayi di wilayah kerja

Puskesmas Sumber Rejo jauh di atas target sasaran di karenakan kami

menggunakan data sasaran yang diperoleh dari BPS tahun 2014 dan

nyata riil di lapangan data bayi yang ada melebihi data sasaran dari

BPS. Hasil cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Waway Karyaadalah

sebagai berikut :

Tabel 18. Cakupan Imunisasi Bayi Puskesmas Sumber Rejo Tahun


2013 s.d Tahun 2016

42
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Cakupan Imunisasi

NO Imunisasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


Cak Cak Cak Cak Cak Cak Cak Cak
SSRN SSRN SSRN SSRN
Abs (%) Abs (%) Abs (%) Abs (%)

1 BCG 836 677 81.0 898 904 101 637 780 122,4 605 680 106,7
2 DPT-HB1 836 667 83,4 898 637 818 134,2 605 666 115,0

3 DPT-HB3 836 693 86,6 898 924 107 637 897 147,1 605 655 113,1

4 POLIO 4 836 693 86,6 898 926 107,4 637 912 149,6 605 655 113,1

5 CAMPAK 836 693 86,6 898 947 109,9 637 888 145,7 605 715 123,0

Sumber : Laporan Prog Imunisasi Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

c. Imunisasi Anak SD

Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada tahun 2016

dilaksanakan pada bulan Agustus dan bulan November. Pada bulan

September pelaksanaan BIAS dilaksanakan untuk siswa kelas 1 yaitu

imunisasi Campak dan pada bulan Agustus dilaksanakan pada siswa

kelas 1 yaitu imunisasi DT dan untuk siswa kelas 2 dan 3 imunisasi TT.

Cakupan pelayanan imunisasi anak sekolah dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 19. Cakupan Imunisasi BIAS Puskesmas Sumber Rejo Tahun


2011 s.d Tahun 2016
JENIS KUNJUNGAN
TAHUN DT / Campak TT
SSRN Cak % SSRN Cak %
2011 866 848 97,9 1703 1664 97,7
2012 925 908 98,2 1721 1688 98,1
2013 816 805 98,7 2297 2263 98,5
2014 811 811 100 2264 2263 99,9
2015 836 836 100 1622 1622 100
2016 868 856 98,6 1678 1659 98,9
Sumber : Laporan Prog Imunisasi Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

4.3.2. Program Survailens

a. Tetanus Neonatorum ( TN )

43
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Pada tahun 2015 di Kecamatan Waway Karya tidak ditemukan kasus

Tetanus Neonatorum.

b. Acut Flacid Paralyse ( AFP )

Pada tahun 2015 di Kecamatan Waway Karya tidak ditemukan kasus

Acut Flacid Paralyse ( AFP ).

c. Campak

Pada tahun 2015 di Kecamatan Waway Karya tidak ditemukan kasus

Campak.

4.3.3. Program Surveilens Terpadu Penyakit (STP) dan Laporan Mingguan


Wabah ( W2)
a. P2 Diare

Program pemberantasan penyakit Diare dilakukan dengan cara penemuan

dan pengobatan penderita baik di Sarana Kesehatan maupun diluar sarana

kesehatan misalnya kader kesehatan. Penyakit diare juga merupakan

salah satu penyakit yang selalu i pada tahun 2011 terjadi peningkatan

kasus yaitu tercatan mencapai 1230 kasus dan pada tahun 2012 tercatat

559 kasus, pada tahun 2013 terjadi penurunan penemuan kasus diare

menjadi 408 kasus kemudian pada tahun 2014 terjadi penurunan menjadi

335 kasus, pada tahun 2015 tercatat 498 kasus. Kemudian pada tahun

2016 tercatat 603 kasus dan menempati urutan ke-5 dengan IR 11,71

per1000 penduduk.

b. Pencegahan dan pemperantasan DBD (P2 DBD)

44
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Pada tahun 2013 diwilayah kerja puskesmas Sumber Rejo terjadi 1 kasus

DBD di Desa Sumber Rejo dan di rujuk ke RS. Pada tahun 2014 s.d 2015

diwilayah kerja puskesmas Sumber Rejo tidak terdapat DBD. Kemudian

pada tahun 2016 di temukan 15 kasus yang tersebar di desa Ngesti Karya

4 kasus, desa Karya Basuki 4 kasus, desa Tri Tunggal 3 kasus, desa

Tanjung Wangi 2 Kasus, kemudian desa Karang Anom dan Sidorahayu

masing-masing 1 kasus.

c. P2 Malaria

Kasus Malaria klinis pada tahun 2016 tidak ditemukan kasus dan malaria

positif tidak ditemukan. Dikarenakan belum adanya tenaga

laboratorium/analis di Puskesmas Sumber Rejo.

4.3.4. P2 Tb Paru

Diagram 15. Cakupan Program TB Paru Puskesmas Sumber Rejo Tahun


2011 sampai Tahun 2016

600
480
500
558 556 556 556 556
400

300
157
200 116 10656
112 93 5556 52
100 23
58 8 60 15 60 20 14 15
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

TARGET SUSPECT TB PARU PEMERIKSAAN BTA SPUTUM


TARGET BTA POSITIF (+) BTA POSITIF (+)
Sumber : Laporan P2 TB Paru Puskesmas Sumber Rejo, 2015

45
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Dilihat dari pencapaian temuan penderita TB Paru (+) masih rendah, kasus

TB BTA (+) pada tahun 2016 CDR hanya tercapai 44 %. Target CDR

adalah tercapaianya angka penemuan TB BTA (+) hingga 70 % (40 kasus).

Rendahnya cakupan penemuan kasus TB paru BTA positif tersebut dapat

disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

penyakit TB paru. Hal ini ditandai dengan rendahnya kesadaran

masyarakat untuk memeriksakan diri kembali (kontrol) ke petugas

kesehatan saat dinyatakan sebagai tersangka (suspect) penderita TB

Paru. Hal ini menyebabkan banyak kasus yang didiagnosis sebagai

suspect TB Paru tidak dapat ditindaklanjuti.

2. Masih belum samanya pengetahuan dan persepsi petugas kesehatan

tentang cara penegakan diagnosis TB Paru. Hal ini menyebabkan

cakupan penjaringan pasien dengan suspect TB Paru masih rendah. Hal

ini dapat diperbaiki melalui pembinaan teknis maupun lokakarya mini

tingkat puskesmas bagi petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Sumber Rejo dengan menyatukan persepsi tentang cara penjaringan

suspect TB Paru melalui kriteria diagnosis TB Paru.

4.3.5. P2 Kusta

Menurut data dari P2PL Puskesmas Sumber Rejo pada tahun 2012 tercatat 3

penderita kusta yaitu 2 penderita dengan kasus Kusta MB dan 1 penderita Kusta

(PB).

46
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Gambar 5. Jumlah Kasus Kusta 2012

Gambar 6. Jumlah Kasus Kusta 2013

47
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Semua kasus penderita kusta dinyatakan sembuh pada tahun 2012. Pada

tahun 2013 di temukan 1 kasus Kusta MB & dinyatakan sembuh.

Kemudian di tahun 2014 sampai dengan tahun 20165 tidak ditemukan kasus

Kusta baikjenis Kusta MB maupun Kusta PB.

Tabel 20. Data Penderita Kasus Kusta di Puskesmas Sumber Rejo tahun
2012
Klasifikasi Keca Status
No Nama Umur Alamat
MB PB catan Pengobatan
Sembuh
1. Mujiono 63 th Jembrana √ -
(Desember 2012)
Sembuh
2. Tarsum 45 th Sumber Rejo √ -
(Desember 2012)
Sembuh (Juni
3. Efendi 74 th Mekar Karya √ -
2012)
Sumber : Data P2PL Puskesmas Sumber Rejo 2012

Tabel 21.Data Penderita Kasus Kusta di Puskesmas Sumber Rejo tahun


2013
Klasifikasi Keca Status
No Nama Umur Alamat
MB PB catan Pengobatan
Dedi
1. 54 th Sumber Jaya √ - Belum selesai
Hermawan
Sumber : Data P2PL Puskesmas Sumber Rejo 2013

Menurut data dari P2PL Puskesmas Sumber Rejo pada tahun 2012 tercatat 3

penderita kusta yaitu 2 penderita dengan kasus Kusta MB dan 1 penderita

Kusta (PB).

4.3.6. P2 ISPA

Program pemberantasan penyakit Diare dilakukan dengan cara penemuan

dan pengobatan penderita baik di Sarana Kesehatan maupun diluar sarana

kesehatan misalnya kader kesehatan. Penyakit diare juga merupakan salah

48
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

satu penyakit yang selalu masuk dalam 10 besar penyakit. Tahun 2010

tercatat 787 kasus, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kasus yaitu tercatan

mencapai 1230 kasus dan pada tahun 2012 tercatat 559 kasus, pada tahun

2013 terjadi penurunan penemuan kasus diare menjadi 408 kasus kemudian

pada tahun 2014 terjadi penurunan menjadi 335 kasus. kemudian pada tahun

2015 tercatat 498 kasus dan menempati urutan ke-5 dengan IR 11,71

per1000 penduduk.

4.3.7. P2 Rabies

Jumlah kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR) di wilayah kerja

Puskesmas Sumber Rejo pada tahun 2011 adalah sebanyak 3 kasus. Dari

ketiga kasus tersebut dua kasus mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR),

dan satu kasus meninggal dunia di rumah sakit. Hewan penggigit pada 3

kasus GHTR tersebut adalah kera yang umumnya adalah hewan peliharaan.

Kematian pada kasus GHTR diatas disebabkan oleh keterlambatan pasien

untuk mencari pertolongan medis sehingga pasien dibawa berobat saat

gejala neurologis akut menjadi berat. Untuk mencegah munculnya kasus

Rabies perlu kerjasama lintas sektoral khususnya dengan Dinas Peternakan

untuk melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan yang berpotensi untuk

menularkan penyakit Rabies. Masyarakat juga perlu diberi pengetahuan

mengenai penyakit Rabies dan cara pencegahannya melalui kegiatan

promosi kesehatan. Ketersediaan VAR juga perlu dijamin sehingga

pencegahan penyakit dapat dilaksanakan sedini mungkin. Kemudian pada

tahun 2012 sampai dengan 2016 tidak ditemukan kasus GHTR atau Rabies.

49
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

4.4. UPAYA PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DASAR

Tujuan pokok dari program upaya pembinaan kesehatan lingkungan dasar adalah

untuk mengurangi insiden penyakit yang berbasis lingkungan. Dalam

pelaksanaanya, upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan melalui upaya

pemberdayaan masyarakat dengan petugas dari puskesmas yang dibantu oleh kader

kesehatan lingkungan sebagai pembina dan pendorong kegiatan tersebut dengan

warga masyarakat sebagai peserta aktif dalam upaya peningkatan kesehatan

lingkungan tersebut.

Bentuk kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan di wilayah kerja puskesmas

Sumber Rejo antara lain : Sarana dan persediaan air bersih (SAB)

4.4.1. Sarana dan Persediaan Air Bersih (SAB)

Tabel 22. Data Cakupan Program Air Bersih per Desa di Kecamatan
Waway Karya tahun 2016
Persediaan Air Bersih
Jumlah KK yang SAB yang % Cakupan
No Desa SAB yang
Sasaran memiliki memenuhi SAB
diperiksa
SAB syarat
1 2 3 4 5 6 7
1 Sumber Rejo 1215 1082 220 220 89.1%
2 Ngesti Karya 1208 1004 250 250 83.1%
3 Mekar Karya 765 682 170 170 89.2%
4 Tj. Wangi 907 768 180 180 84.7%
5 Tri Tunggal 647 598 180 180 92.4%
6 Jembrana 866 722 150 150 83.4%
7 Sidorahayu 1142 926 250 250 81.1%
8 Marga Batin 1443 1096 100 100 76.0%
9 Sumber Jaya 1070 879 200 200 82.1%
10 Karang Anom 747 731 100 100 97.9%
11 Karya Basuki 786 701 120 120 89.2%
Jumlah 10.796 9.189 1.920 1.920 85.1%
Sumber : Data Kesling tahun 2016

50
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Secara umum program penyehatan Air bertujuan untuk meningkatkan

kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia untuk seluruh

penduduk dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemamapuan

masyarakat dalam memakai air. Secara khusus program penyehatan air

bertujuan meningkatkan cakupan air berrsih pada masyarakat. Dari data

dibawah ini diketahui bahwa cakupan kepemilikan sarana air bersih (SAB)

di wilayah kerja puskesmas Sumber Rejo adalah 85,1% yang berarti sudah

tercapai target (84%)

4.4.2. Kepemilikan Jamban Sehat

Tabel 23. Data Cakupan Kepemilikan Jamban di Wilayah Kerja Puskesmas


Sumber Rejo tahun 2016

Cakupan Jamban
Jumlah Jumlah Jamban yg
No. Desa Persentase
Sasaran Rumah Memenuhi
(%)
Diperiksa Syarat
1 2 3 4 5 6
1 Sumber Rejo 1215 1107 846 76.4%
2 Ngesti Karya 1208 1136 825 72.6%
3 Mekar Karya 765 713 286 40.1%
4 Tanjung Wangi 907 825 707 85.7%
5 Tri Tunggal 647 619 555 89.7%
6 Jembrana 866 770 459 59.6%
7 Sidorahayu 1142 1013 757 74.7%
8 Marga Batin 1443 1235 950 76.9%
9 Sumber Jaya 1070 986 703 71.3%
10 Karang Anom 747 740 555 75.0%
11 Karya Basuki 786 714 510 71.4%
Jumlah 10796 9858 7153 72.6%
Sumber : Data Kesling tahun 2016

51
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Dari data diatas diketahui bahwa cakupan kepemilikan jamban di wilayah

kerja puskesmas Sumber Rejo adalah 72,6% yang berarti masih berada di

bawah target Indikator Kinerja yaitu 95%.

4.4.3. Kepemilikan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Tabel 24. Data Cakupan Penyehatan Lingkungan Pemukiman per Desa di


Kecamatan Waway Karya tahun 2016
Cakupan SPAL
Jumlah Jumlah SPAL yg
No. Desa Persentase
Sasaran Rumah Memenuhi
(%)
Diperiksa Syarat
1 2 3 4 5 6
1 Sumber Rejo 1215 220 93 7.65%
2 Ngesti Karya 1208 250 110 9.11%
3 Mekar Karya 765 170 69 9.02%
4 Tanjung Wangi 907 180 87 9.59%
5 Tri Tunggal 647 180 85 13.14%
6 Jembrana 866 150 80 9.24%
7 Sidorahayu 1142 250 89 7.79%
8 Marga Batin 1443 100 105 7.28%
9 Sumber Jaya 1070 200 97 9.07%
10 Karang Anom 747 100 60 8.03%
11 Karya Basuki 786 120 61 7.76%
Jumlah 10796 1920 936 8.67%
Sumber : Data Kesling tahun 2016

Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan rumah tangga dengan

kepemilikan SPAL di wilayah kerja puskesmas Sumber Rejo adalah 1.920

dan semua SPAL yang memenuhi syarat kesehatan 8,67 %.

4.4.4. Kepemilikan Sarana Tempat Pembuangan Sampah

Pada tabel berikut ini dapat dilihat data cakupan kepemilikan tempat

pembuangan sampah di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo tahun 2012 :

52
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Tabel 25. Data Cakupan Kepemilikan Sarana Tempat Pembuangan Sampah


di Wilayah Kerja Pusk Sumber Rejo tahun 2016
Cakupan Tempat Sampah
Jumlah T.S yg
No. Desa
Sasaran Jmlh Rumah Memenuhi Persentase
Diperiksa (%)
Syarat
1 2 3 4 5 6
1 Sumber Rejo 1215 1142 1090 89.9%
2 Ngesti Karya 1208 824 779 64.5%
3 Mekar Karya 765 725 708 95.5%
4 Tanjung Wangi 907 915 850 94.1%
5 Tri Tunggal 647 651 623 76.6%
6 Jembrana 866 685 676 80.1%
7 Sidorahayu 1142 1078 1066 95.8%
8 Marga Batin 1443 1185 1134 90.7%
9 Sumber Jaya 1070 1014 976 92.5%
10 Karang Anom 747 637 548 81.8%
11 Karya Basuki 786 651 624 84.2%
Jumlah 10796 10799 9074 86.0%
Sumber : Data Kesling tahun 2016

Dari tabel 25 diatas diketahui bahwa cakupan kepemilikan tempat sampah

di wilayah kerja puskesmas Sumber Rejo adalah 100% yang berarti sudah

mencapai target Indikator Kinerja yaitu 84%.

4.4.5. Pembinaan Tempat-Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Tabel 26. Data Cakupan Kepemilikan Tempat Pengolahan Makanan di


Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

53
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

NAMA MEREK NO
JENIS
NO NAMA DESA PEMILI DAGAN REGISTRASI (P. KETERANGAN
PRODUK
K G IRT)
1 2 3 4 5 6 7
1 Sumber Rejo Wagio Kerupuk - - Usaha tahu,
440/449/110/ tempe, getuk
Mekar tidak di daftar
2 Sumber Rejo Dasmo Roti LAIK SEHAT/
Sari 31/SK/2011 karena hanya
untuk konsumsi
3 Sumber jaya Atok Kerupuk - -
lingkungan di
4 Marga Batin Suliyah Kelanting - - tempat dengan
kapasitas
5 Karang Anom Zulkifli Es Lilin - - produksi sekitar
10 kg kedelai/ubi
Sumber : Data Kesling tahun 2016

4.5. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Pada bab sebelumnya (Bab III) telah diulas mengenai upaya perbaikan gizi

masyarakat yaitu pada bayi dan balita, cakupan pemberian zat besi (Fe) pada ibu

hamil dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Upaya perbaikan gizi

masyarakat yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sumber Rejo pada tahun 2015

menggunakan dana Bantuan Operasional Puskesmas (BOK) yaitu untuk kegiatan

Sweeping Fe 3, Sweeping Bumil KEK, Sweeping vitamin A, Pembinaan Kader

Kadarsi dlam rangka Penggerakan Kadarsi, Pemberian PMT Pemulihan Pada Balita

dengan Gizi Kurang, kunjungan Rumah dalam rangka pendampingan PMT

Pemulihan Pada Balita dengan Gizi Kurang dan Pendistribusian PMT Gizi Kurang

dan 2T dari Puskesmas ke Desa.

4.6. PROGRAM KESEHATAN PENGEMBANGAN

Program kesehatan pengembangan yang dilaksanakan oleh puskesmas Sumber Rejo

meliputi program Pembinaan Keluarga Berencana (KB), pembinaan Usaha

54
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Kesehatan Sekolah (UKS) dan pelayanan kesehatan masyarakat Usia Lanjut

(Usila).

4.6.1. Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan sebagai salah satu kegiatan untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan. Promosi kesehatan

dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dengan topik-topik

materi yang disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di masyarakat

dan permasalahan-permasalahan yang muncul, guna meningkatkan

wawasan dan pengetahuan penduduk di Wilayah Puskesmas Sumber Rejo,

sehingga kedepan dapat menjadi masyarakat yang mandiri dan sehat.

Sepanjang Tahun 2016 dilakukan penyuluhan di seluruh desa binaan di

Wilayah Puskesmas Sumber Rejo dengan pelaksana petugas puskesmas

sesuai dengan tupoksi masing-masing. Penyuluhan ditekankan pada upaya

pembinaan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) pada sasaran tatanan rumah

tangga, sekolah, tempat-tempat umum dan tempat potensial lainnya. Dengan

materi penyuluhan KIA, Gizi, kesling, BP, imunisasi, dan Peran serta

masyarakat potensial seperti Kespro remaja.

Penyuluhan yang dilakukan di Puskesmas Sumber Rejo belum mencapai target.

Dan juga pembinaan Remaja dengan Pramuka Saka Bhakti Husada (SBH)

belum maksimal, jumlah frekuensi latihan/pertemuan dan pemberian materi

kesehatan belum sesuai dengan target yang di harapkan yaitu empat kali dalam

setahun. Belum maksimalnya pengelolaan dan kerja sama Pelayanan Kesehatan

Peduli Remaja (PKPR) yang ada di Puskesmas Sumber Rejo.

55
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Upaya-upaya yang akan dilakukan meningkatkan promosi kesehatan

terutama dengan topik P3 Napza, KIA, Gizi, Kesling, Imunisasi, JPKM,

Jamkesmas, Jamkesda, dan upaya desa siaga/sehat/UKBM.

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Puskesmas Sumber Rejo adalah salah satu puskesmas di wilayah Kabupaten

Lampung Timur yang merupakan pecahan dari Puskesmas Jabung dan merupakan

Puskesmas yang berada dalam wilayah administasi Kecamatan Waway Karya

Kabupaten Lampung Timur. Puskesmas Sumber Rejo telah memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya sejak tahun 1992.

Wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo meliputi 11 desa binaan dengan dibantu

3 buah puskesmas pembantu (Pustu), yaitu Pustu Jembrana, Pustu Ngesti Karya, dan

Pustu Sidorahayu serta 11 Poskesdes yang ada di setiap desa. Pada bab ini akan dibahas

mengenai situasi sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sumber Rejo,

meliputi situasi tenaga kesehatan (sumber daya manusia), sarana pelayanan kesehatan,

dan sumber pendanaan kegiatan Puskesmas.

56
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

5.1. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah meliputi tenaga Medis (Dokter dan Dokter

Gigi), Paramedis (Bidan dan Perawat), tenaga Farmasi (Apoteker dan asisten

Apoteker), tenaga analis gizi (D-1 atau D-3 Ilmu Gizi), Teknisi Medis (Analis

Laboratorium, Penata Radiologi, Anestesi, dan Fisioterapi), tenaga Sanitasi

(Diploma Kesehatan Lingkungan), dan tenaga ahli bidang Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Pada tabel berikut ini dapat dilihat kondisi ketenagaan di Puskesmas

Sumber Rejo hingga tahun 2016:

Tabel 27. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

Tenaga kesehatan
Farmasi
Perawat

Sanitasi

Kesmas
Teknisi

No Unit Kerja Jumlah


Medis

Medis
Bidan

Gizi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. PUSKESMAS
a. Tenaga PNS - 6 8 - - - - - 12
b. PTT 2 1 1 1 1 - 1 - 7
c. Honorer/ TKS - 8 4 - - - - - 12
2. PUSKESMAS
PEMBANTU
a. Tenaga PNS - 1 - - - - - - 1
b. PTT - - - - - - - - 0
c. Honorer/ TKS - 1 1 - - - - - 2
3. POSKESDES
a. Tenaga PNS - - - - - - - - 0
b. PTT - - 5 - - - - - 5
c. Honorer/ TKS - - 6 - - - - - 6

Jumlah 2 17 23 1 1 0 1 0 45

Sumber : Bidang Tata Usaha Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

57
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Mengingat puskesmas Sumber Rejo adalah puskesmas dengan fasilitas rawat inap

maka jumlah petugas kesehatan yang ada masih kurang memadai. Oleh karena itu

perlu dilakukan penambahan jumlah tenaga kesehatan meliputi tenaga paramedis

(bidan dan perawat) dan analis laboratorium.

5.2. Sarana dan Prasarana

Sejak bulan April tahun 2011 Puskesmas Sumber Rejo telah menjalankan fungsinya

sebagai Puskesmas Perawatan. Dengan meningkatnya fungi Puskesmas Sumber

Rejo menjadi puskesmas perawatan maka Puskesmas Sumber Rejo mendapatkan

tambahan fasilitas berupa gedung Unit Rawat Inap yang letaknya berada di

belakang gedung puskesmas lama.

Unit Rawat Inap Puskesmas Sumber Rejo memiliki fasilitas berupa ruang Unit

Gawat Darurat (UGD), ruang persalinan, ruang staf, ruang rawat inap yang

memiliki 7 buah tempat tidur rawat inap terdiri dari 2 tempat tidur rawat inap

Wanita (Bangsal Wanita) dan 3 tempat tidur rawat inap Pria (Bangsal Pria), serta 2

tempat tidur rawat inap kebidanan.

Hal yang dirasakan masih kurang dan sangat berpengaruh bagi pelayanan di unit

rawat inap adalah belum adanya fasilitas laboratorium sederhana yang diperlukan

sebaga sarana penunjang diagnostik. Begitu pula dengan sarana berupa obat-obatan

yang secara kuantitas cukup memadai akan tetapi masih kurang dari segi jenis obat-

obatan yang ada. Untuk mengatasi masalah tersebut maka Puskesmas Sumber Rejo

58
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

terus berupaya untuk mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung

Timur sehingga sarana dan prasarana yang ada dapat lebih ditingkatkan lagi.

5.3. Sarana Pelayanan Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan yang dimaksud disini adalah sarana pelayanan

kesehatan non-pemerintah atau yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.

Berikut ini adalah data sarana pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Sumber Rejo :

Tabel 28. Data Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sumber
Rejo tahun 2015

No. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah Sarana

1 Rumah Sakit 0

2 Klinik / Balai Pengobatan 0

3 Klinik / Rumah Bersalin 0

4 Dokter Praktik Swasta 2

5 Bidan Praktik Swasta 7

6 Apotik 0

Sumber : Bidang Tata Usaha Puskesmas Sumber Rejo tahun 2016

5.4. Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan

Sejak bulan April tahun 2012 Puskesmas Sumber Rejo telah menjalankan fungsinya

sebagai Puskesmas Perawatan. Dengan meningkatnya fungi Puskesmas Sumber

Rejo menjadi puskesmas perawatan maka Puskesmas Sumber Rejo mendapatkan


59
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

tambahan fasilitas berupa gedung Unit Rawat Inap yang letaknya berada di

belakang gedung puskesmas lama.

Unit Rawat Inap Puskesmas Sumber Rejo memiliki fasilitas berupa ruang Unit

Gawat Darurat (UGD), ruang persalinan, ruang staf, ruang rawat inap yang

memiliki 7 buah tempat tidur rawat inap terdiri dari 2 tempat tidur rawat inap

Wanita (Bangsal Wanita) dan 3 tempat tidur rawat inap Pria (Bangsal Pria), serta 2

tempat tidur rawat inap kebidanan.

Hal yang dirasakan masih kurang dan sangat berpengaruh bagi pelayanan di unit

rawat inap adalah belum adanya fasilitas laboratorium sederhana yang diperlukan

sebaga sarana penunjang diagnostik. Begitu pula dengan sarana berupa obat-obatan

yang secara kuantitas cukup memadai akan tetapi masih kurang dari segi jenis obat-

obatan yang ada. Untuk mengatasi masalah tersebut maka Puskesmas Sumber Rejo

terus berupaya untuk mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung

Timur sehingga sarana dan prasarana yang ada dapat lebih ditingkatkan lagi.

5.5. Sumber Pembiayaan

Dalam melaksanakan program-program kesehatan Puskesmas Sumber Rejo

mendapatkan dana dari beberapa sumber, seperti dana Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK), dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan

Persalinan Universal (Jampersal), serta dana kapitasi PT. Asuransi Kesehatan

(BPJS). Berikut ini adalah sumber dana tersebut :

Tabel 29. Sumber Pembiayaan Kegiatan Tahun 2012 s.d 2016

60
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

No Sumber Dana 2012 2013 2014 2015 2016


1. Operasional PKM Rp. 84.160.000 Rp. 84.160.000 Rp. 208.300.000 Rp. 250.934.029 Rp. 156.213.464

2. JAMKESMAS / BPJS Rp. 35.657.500 Rp. 83.165.000 Rp. 1.236.672.500 Rp. 1.284.695.699 Rp. 1.502.132.524

3. Retribusi Rp. 30.001.000 Rp. 34.387.500 Rp. 38.990.000 Rp. - Rp. 31.022.500

4. Retribusi BPJS-Kes Rp. - Rp. - Rp. 25.410.000 Rp. - Rp. -

5. Jampersal Rp. 223.050.000 Rp. 256.840.000 Rp. 46.350.000 Rp. - Rp. -

6. BOK Rp. 93.395.000 Rp. 101.210.000 Rp. 109.605.000 Rp. 157.515.000 Rp. 406.236.000

JUMLAH Rp. 436.262.500 Rp. 525.375.000 Rp. 1.665.327.500 Rp. 1.693.144.728 Rp. 2.095.604.4888

Sumber : Laporan Keuangan Puskesmas Sumber Rejo Tahun 2016

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Jumlah dan Jenis ketenagaan masih belum sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal

ini Puskesmas Sumber Rejo masih memerlukan tenaga : paramedis (bidan dan

perawat), perawat gigi dan analis laboratorium.

2. Adanya sarana laboratorium sederhana sebagai sarana penunjang diagnostic

tetapi ketenagaan belum memadai

3. Cakupan kegiatan pokok puskesmas yang masih belum mencapai target

Standar Pelayanan Minimal, dalam hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

61
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

a. Jumlah kematian ibu selama 5 tahun ini tercatat 6 kasus dengan penyebab

kematian 2 kasus karena Pre eklamsia berat, 1 kasus Retensio Placenta 1

kasus dengan ruptur uteri dan 2 kasus dengan perdarahan.

b. Jumlah kasus kematian bayi di wilayah kerja puskesmas Sumber Rejo pada

tahun 2011 terdapat 6 kasus, pada tahun 2012 terdapat 4 kasus, pada tahun

2013 terdapat 5 kasus dan pada tahun 2014 terdapat 1 kasus kemudian pada

tahun 2015 terdapat 5 kasus dan pada tahun 2016 terdapat 3 kasus.

c. Jumlah kematian balita terjadi peningkatan yaitu pada tahun 2011 tidak

terdapat kasus kematian kemudian di tahun 2011 dan 2012 terdapat

masing-masing 1 kasus kematian balita . Dan pada tahun 2014 terdapat 1

kematian balita 1 s.d 5 tahun kemudian pada tahun 2015 s.d 2016 tidak

terjadi kematian balita.

d. K1 dan K4 : Terjadi peningkatan cakupan K1 dari 96,1% pada tahun

2011, tahun 2012 mengalami penurunan 95,9% kemudian meningkat

kembali yaitu 98,4 % pada tahun 2013 dan 98,2 % pada 2014, pada tahun

2015 meningkat menjadi 98,9 % dan kemudian di tahun 2016 menjadi

100% kunjungan K1.

Cakupan K4 dari 92,40% pada tahun 2011 menjadi 92,10% pada tahun

2012, kemudian meningkat pada tahun 2013 menjadi 94,1% dan pada

tahun 2014 mengalami penurunan 92,0 %, dan meningkat kembali pada

tahun 2015 menjadi 94,4 % dan pada tahun 2016 menjadi 95,2%.

e. Kunjungan Neonatal : KN 1 terjadi penurunan dari 94,7% pada tahun 2011

menjadi 92,5 % pada tahun 2012 dan tahun 2013 dan 2014 meningkat

62
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

Kembali menjadi menjadi 93,7 % dan 95,3%. Kemudian pada tahun 2015

dan 20616 juga kembali meningkat menjadi 99,5% dan 103%.

f. Persalinan Oleh Nakes : terjadi peningkatan dari 72,1% pada tahun 2011

menjadi 78,8% pada tahun 2012, tahun 2013 mencapai 87,9 % dan pada

tahun 2014 mencapai 88,2 % kemudian pada tahun 2015 terjadi penurunan

menjadi 86,2 % dan kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi 91,5%.

g. Penimbangan balita D/S pada tahun 2013 93,3 %, menurun terus sampai

dengan tahun 2016 menjadi 71,4 %.

h. Penimbangan Balita N/D 84,2 % diatas target SPM 80 %

i. Pemberian Vitamin A 2X sebesar 92,9% dengan target SPM 85%.

j. Cakupan BIAS DT 100% , TT 100 % , Campak 100%.

k. Kasus kesakitan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 terjadi

fluktuasi yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Kesakitan Malaria klinis: tahun 2010 tercatat 7 kasus malaria klinis,

tahun 2010 tercata 3 kasus dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan

kembali menjadi 11 kasus, tahun 2013 tercatat 48 kasus kemudian pada

tahun 2014 terjadi penenmuan kasus malaria klinis dan tercatat hanya 5

kasus. Kemudian pada tahun 2015s.d 2016 tidak ditemukan kasus.

2) Kesakitan tahun 2010 TB Paru BTA (+) 7 kasun, tahun 2011

ditemukan 8 kasus, pada tahun 2012 ditemukan 15 kasus, tahun 2013

tercatat 20 kassus, tahun 2014 tercatat 17 kasus, tahun 2015 tercatat 15

kasus dan pada tahun 20 16 meningkat ditemukan 23 kasus.

63
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

3) Kesakitan Diare semua umur terjadi peningkatan dari tahun 2010

tercatat 787 kasus menjadi 1230 kasus pada tahun 2011. Kemudian

pada tahun 2012 terjadi penurunan yaitu tercatat 559 kasus.dan pada

tahun 2014 tercatat 574 kasus, pada tahun 2015 meningkat temuan

kasusnya yaitu tercatat 498 dan meningkat kembali di tahun 2016

tercatat 500 kasus.

4) Penemuan kasus diare oleh kader 0.

5) Kesakitan DBD pada tahun 2013 di temukan 1 kasus dan pada tahun

2016 di temukan 15 kasus.

6) Kesakitan Pneumonia Balita : Terjadi peningkatan kasus yang

sebelumnya pada tahun 2010 dan 2011 hanya 3 kasus menjadi 15 kasus

pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 s.d 2015 tidak ditemukan kasus

pneumonia, kemudian pada tahun 2016 di temukan 9 kasus.

7) Kesakitan Kusta pada tahun 2016 tidak terdapat kasus.

8) Kesakitan filariasis pada tahun 2016 tidak terdapat kasus.

9) Pada tahun 2016 terdapat 2 kasus gizi buruk

6.2. SARAN

1. Perlunya kerjasama antara Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten

Lapung Timur untuk meningkatkan program pemberantasan penyakit dalam

upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang ada diwilayah

Puskesmas Sumber.

64
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

2. Perlunya evaluasi masing-masing program yang melibatkan kerjasama lintas

sektoral dan lintas program agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan

bersama.

3. Puskesmas Sumber Rejo mengajukan usulan kebutuhan tenaga kesehatan

kepada Dinas Kesehatan Lampung Timur.

4. Puskesmas Sumber Rejo mengajukan usulan kebutuhan kebutuhan

laboratorium sederhana sebagai sarana penunjang diagnostik kepada Dinas

Kesehatan Lampung Timur.

5. Melakukan upaya deteksi dini terhadap kehamilan risiko tinggi dan atau pada

kehamilan dengan faktor risiko sehingga kasus persalinan dengan penyulit

dapat ditangani sesuai prosedur standar atau dirujuk dengan segera jika

memerlukan fasilitas rumah sakit. Hal ini penting dalam rangka mencegah

kematian ibu dan bayi.

6. Melakukan tatalaksana bayi muda (neonatus) secara tepat sesuai dengan

prosedur standar. Misalnya melakukan tindakan resusitasi jantung paru pada

neonatus sesuai dengan algoritma standar.

7. Puskesmas menggalakkan kerjasama dengan sarana pelayanan kesehatan

swasta (Dokter Praktik Swasta, Bidan Praktik Swasta, dan Perawat Praktik)

dan kader kesehatan di Poskesdes untuk meningkatkan cakupan K1 dan K4

dalam pelayanan kesehatan antenatal.

8. Melakukan upaya promosi program Keluarga Berencana dengan cara yang

kreatif dan inovatif, misalnya melalui pemasangan KB implant dengan biaya

65
PROFILE
PUSKESMAS SUMBER REJO
TAHUN 2016

murah atau gratis, penyuluhan mengenai manfaat KB bagi masyarakat, dan

mengoptimalkan fungsi Posyandu dalam pelayanan KB.

9. Memaksimalkan peran kader kesehatan di poskesdes maupun posyandu

dalam upaya deteksi dini kasus suspect TB Paru melalui upaya pembinaan

kader dan sosialisasi penyakit TB Paru di masyarakat misalnya saat kegiatan

majlis taklim, arisan ibu-ibu, dll.

10. Mendorong masyarakat melalui kerjasama lintas sektoral dalam upaya

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dalam tatanan pribadi, rumah tangga, masyarakat dan lingkungan

sekitar.

11. Mendorong masyarakat melalui kerjasama lintas sektoral dalam upaya

pengadaan sumber air bersih misalnya dengan cara membuat sumur atau

sumber air bersih secara bergotong-royong.

66

Anda mungkin juga menyukai