KABUPATEN NGAWI
TAHUN 2018
PROGRAMER LANSIA
FITRIYAH
NIP.19790820 201001 2 007
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT serta atas Rahmat dan
HidayahNya saya selaku Perawat Pustu Wonorejo dapat membuat profil Program Kesehatan
Lansia Di Wilayah UPTD Puskesmas kedunggalar Tahun 2016.
Penyusunan Profil Program Kegiatan Lansia Tahun 2016 ini merupakan Laporan
tahun 2016 diUPTD Puskesmas Kedunggalar
Selain itu diharapkan Profil ini bisa berguna sebagai sarana untuk memberikan gambaran
dari berbagai hasil program – program yang ada di UPTD puskesmas kedunggalar pada tahun
2016.
Dalam penyusunan kegiatan ini, saya selaku Perawat PUstu Wonorejo menyadari bahwa
masih banyak kekurangan maka mohon dapat di maklumi. Hal ini bukan karena saya tidak
mengikuti petunjuk tetapi karena baru sampai disini pengetahuan saya.
Dengan menyadari sepenuh nya bahwa Profil Program Kesehatan Lansia Di UPTD
Puskesmas Kedunggalar Tahun 2016 masih dapat dikembangkan ,saya terima dengan senang
hati.
Dalam penyusunan laporan ini kami sampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Kepala UPTD Puskesmas Kedunggalar
2. Semua programmer bidang terkait di puskesmas kedunggalar.
3. Semua teman – teman dan pihak yang terkait
Karena telah membantu dalam pemberian informasi data penunjang sehingga bias
tersusun Profil ini.
Akhir kata semoga Profil ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
pengelola Program pada khusunya. Amin.
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................................
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PEMANGKU KEPENTINGAN..................................................................................
BAB VII
PENUTUP....................................................................................................................
LAMPIRAN…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh perkembangan
masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan kelangsungan pekembangan usia dini
ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk pengembangan di usia muda, seperti peningkatan
mutu pendidikan, pengembangan pola-pola intelektual, pola pendidikan moral dan banyak aspek
lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan, meskipun tidak bisa menjadi jaminan bahwa upaya
tersebut dapat meningkatkan kualitas generasi selanjutnya.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia memiliki
peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki penalaran moral yang bagus untuk generasi
dibawahnya. Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi karena secara alami, manusia akan
cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara optimal untuk melakukan pewarisan nilai
dan norma. Hal ini justru mempermudah kita untuk membina moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan, integritas, dan
refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan ketimpangan dan bahkan dapat
mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan (Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka
keadaan masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan
norma berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi dimasyarakat
kita, dimana lansia berlaku yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab sehingga secara tidak
langsung akan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia,
menurut Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang
terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkannya pelayanan bagi lansia melalui
beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia.
Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan tingkat lanjutan
adalah Rumah Sakit.
Dengan demikian, posyandu lansia sangat kita perlukan, dimana posyandu lansia ini dapat
membantu lansia sesuai dengan kebutuhannya dan pada lingkungan yang tepat, sehingga para
lansia tidak merasa lagi terabaikan didalam masyarakat.
BAB II
DATA UMUM
1. Data Geografis
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Ngawi ±20 Km, sedangkan jarak dengan Ibukota Propinsi
Jawa Timur (Surabaya) ± 231 Km. Luas Wilayah Kecamatan Kedunggalar 73.23815 Km²,
2. Data Demografi
d. Jumlah KK : 10733 KK
Mata Pencarian penduduk sebagian besar adalah petani dan buruh tani, disamping buruh
Data sarana pendidikan dan jumlah anak sekolah adalah sebagai berikut:
b. SD/MI : 32 anak
c. SLTP/MTs : 4 buah
d. SLTA/Kejuruan : 4 buah
1. Desa Kedunggalar
2. Desa Wonorejo
4. Desa Jatigembol
5. Desa Katikan
6. Desa Begal
A. Visi, Misi dan Motto
1. Visi
2. Misi
3. Motto
Sehatmu, kebahagianku.
B. Struktur Organisasi
Pemerintah Daerah Tingkat II Ngawi dan bertanggungjawab langsung baik teknis maupun
administratif Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, kedudukan pelayanan kesehatan sesuai Sistem
pertama.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Puskesmas Kedunggalar sampai tahun 2014
d. 2 buah Ambulance
sistem local area network (LAN) terdiri atas 14 unit komputer dimana setiap komputer
di masing-masing ruangan saling berhubungan dan mampu mengakses data dari ruang
manapun.
Sistem ini sudah dilaksanakan selama 4 tahun dengan terus dilakukan perbaikan sistem
dan program yang sudah ada. Diharapkan dengan sistem komputerisasi ini,
pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data lebih cepat, efektif dan efisien.
a. Ruang Pendaftaran
b. Ruang Kasir
c. UGD (Unit Gawat Darurat)
f. Ruang Laboratorium
g. Ruang Apotek
h. Ruang Gigi
k. Ruang Komputer
m. Gudang
meliputi:
a. Gizi
- Pos Gizi
- Restu ibu
- Kunjungan Neonatal
- Kunjungan Neonatal
c. Keluarga Berencana
- Pelayanan KB
- Pemeriksan Papsmear
- IVA tes
- Screening Usila
- Pemeriksaan dasar
- Pemeriksaan berkala
- Senam Usila
- Penyuluhan kesehatan
2. Program PSM
a. P2 DBD
- Penyelidikan epidemiologi
- Penyuluhan kesehatan
b. P2 TB Paru
c. P2 KUSTA
d. P2 ISPA
e. P2 Flu burung
- Pendidikan kesehatan pada masyarakat
f. P2 Diare
g. Kesehatan lingkungan
- Klinik sanitasi
h. Imunisasi
i. IMS
- Penanggulangan KLB
- Autopsi Verbal
c. Laboratorium Kesehatan
- Pemeriksaan Kecacingan
DATA KHUSUS
Kegiatan posyandu Lansia Wilayah UPTD Puskesmas Kedunggalar terdiri dari 6 desa
1. Desa Kedunggalar
2. Desa Wonorejo
4. Desa Jatigembol
5. Desa Katikan
6. Desa Begal
Posyandu Lansia
Kader
No Tahun Total
Total Aktif Terlatih
1 2017 12 36 36 36
2 2018 16 80 80 36
DATA DASAR
1. PROGRAM LANSIA
1. Jumlah Puskesmas : 1
2. Jumlah Puskesmas Yang Lapor : 1
3. Jumlah Puskesmas Santun Lansia : - :-
4. Jumlah Panti werdha : 1
5. Jumlah Sasaran Pra Lansia ; 2371 .Laki laki 1091 Perempuan 1280
6. Jumlah Sasaran Lansia : 4821 Laki laki 2218 perempuan 2603
7. Jumlah Posyandu Lansia : 12
8. Jumlah Kader : 24
9. Jumlah Kelompok Olahraga Lansia : 6
10. Jumlah Pelatih Olahraga lansia : 6
HASIL CAKUPAN YANKES PRALANSIA DAN LANSIA
TAHUN 2016
(Bulan Januari-Desember)
Puskesmas : Kedunggalar
Yankes
Total Yankes Lansia Total Total
No Bulan Pralansi
Pralansia Lansia Cakupan
L P L P
1 Januari 14 48 62 51 166 217 279
2 Pebruari 5 30 35 67 193 260 295
3 Maret 11 26 37 102 163 265 302
4 April 9 94 103 40 186 226 329
5 Mei 26 44 70 74 193 267 337
6 Juni 4 13 17 41 89 130 147
7 Juli 37 77 114 91 217 308 422
8 Agustus 104 168 272 174 193 367 639
9 September 80 144 224 105 124 229 453
10 Oktober 97 166 263 130 265 395 658
11 Nopember 50 68 118 193 292 485 603
12 Desember
Jumlah 437 878 1315 1068 2081 3149 4464
KEGIATAN KESEHATAN
Berdasarkan buku Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas kesehatan, kegiatan
petugas Puskesmas dalam program Usila adalah:
1. Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berksinambungan sesuai kebutuhan melalui
berbagai media mengenai kesehatan usia lanjut.Usaha ini dilakukan terhadap berbagai kelompok
sasaran yaitu usia lanjut sendiri, keluarga dan masyarakat dilingkungan usia lanjut.
2. Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan berkala usia lanjut dan
memberi petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan
yang dapat terjadi pada usia lanjut.
3. Melaksanakan diagnose dini, pengobatan,perawatan dan pelayanan rehabilitative kepada usia
lanjut yang membutuhkan dan memberi petunjuk mengenai tindakan kuratif atau rehabilitative
yang harus dijalani, baik kepada usia lanjut maupun keluarganya.
4. Melaksanakan rujukan medic ke fasilitas rumah sakit untuk pengobatan, perawatan atau
rehabilitative bagi usia lanjut yang membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan-
kemudahannya.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di Uptd Puskesmas Kedunggalar terkait dengan program
Kesehatan Lansia (posyandu Lansia) antara lain: Pemeriksaan tekanan darah, pengobatan
secara umum,Pemeriksaan Laboratorium meliputi (cek asam urat,kolesterol,GDS) ,penyuluhan
terkait dengan penyakit yang diderita (face to face), senam lansia dan rujukan medic ke Rumah
sakit.
BAB V
1. Umumnya Lansia tidak Mengetahui Keberadaan dan Manfaat dari Posyandu Lansia
2. Jarak Rumah dengan Lokasi Posyandu Lansia Jauh atau Sulit Dijangkau
3. Kurangnya Dukungan Keluarga untuk Mengantar Maupun Mengingatkan Lansia Untuk
datang Ke Posyandu Lansia
4. Banyak Lansia yang Mengeluh Tidak Mempunyai Kartu BPJS.
5. Sikap yang Kurang Baik dengan Petugas
6. Kader Posyandu lansia yang kurang Mengerti tentang TugasNya
7. Kurangnya kekompakan tim dalam tugas dilapangan sehingga pelaksaanan tugas dilapangan
belum maksimal.
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH
LAMPIRAN- LAMPIRAN
1. Sruktur organisasi
2. Peta wilayah
PENUTUP
Posyandu lansia merupakan wadah terpadu untuk para lansia dimasa tuanya karena pada usia
lanjut seperti ini, kondisi para lansia umumnya mempunyai fisik yang relatif lemah dan
kesepian, perlu berkumpul dan saling mengawasi sehingga tidak merasa kesepian dan
terabaikan.
Manfaat yang dirasakan dengan adanya posyandu lansia ini bukan hanya dirasakan oleh
lansia tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan dimana lansia tersebut tinggal. Posyandu lansia
dapat membantu lansia untuk menyesuaikan diri dalam perubahan fase kehidupannya sehingga
menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan keberadaannya.
Banyak kendala yang ditemui dalam menggerakkan posyandu lansia tetapi kendala tersebut akan
dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak, yaitu pemerintah pusat, daerah, pihak swasta dan
seluruh elemen masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Subijanto, dkk. (2011). Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia.
Surakarta : Fakulas Kedokeran Universitas Sebelas Maret.
http://posyandulansia.pdf.co.id. (diungguh 19 Mei 2013, jam 16.20 wib).