Oleh :
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkah dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan
Program Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan / Anak di Puskesmas
Kecamatan Senen Jakarta Pusat dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi DKI Jakarta.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian laporan ini
masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia dan staff yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk mengikuti pelatihan Konseling Penanganan Kekerasan terhadap
Perempuan / Anak
2. Kepala Puskesmas dan staff Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat,
yang telah bersedia menerima kunjungan kami dan memberikan gambaran
tentang Kegiatan Program Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan /
Anak di Puskesmas
3. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Provinsi DKI Jakarta
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam pelatihan ini
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peserta pelatihan Konseling
Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan / Anak pada khususnya dan
petugas kesehatan pada umumnya.
Jakarta, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL (COVER) ......................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................... 2
C. Manfaat............................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 1
B. Saran................................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, angka kekerasan terhadap perempuan (KtP), cenderung
meningkat. Dalam Lembar Fakta Catatan Tahunan yang dirilis setiap tahun
oleh Komnas Perempuan, tercatat ada sebanyak 279.760 kasus KtP pada
sepanjang tahun 2013. Dari jumlah tersebut, 96% diantaranya merupakan
kekerasan dalam rumah tangga dan juga kekerasan dalam masa pacaran.
Namun ironisnya, tingginya angka kekerasan yang terlapor tersebut tidak
diimbangi dengan ketersediaan lembaga layanan bagi korban.
Puskesmas merupakan salah satu lembaga yang dijadikan sebagai
tempat Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan/Anak. Pengembangan
puskesmas mampu tata laksana kasus kekerasan terhadap
perempuan/anak (KtP/A) memerlukan dukungan sumber daya, bantuan
teknis dan pembinaan dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kabupaten / Kota. Kementerian Kesehatan dan Dinas
Kesehatan Provinsi bertanggung jawab untuk memfasilitasi Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota selaku penanggung jawab langsung terhadap
pencapaian indicator yang ditetapkan di dalam Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
Indikator tersebut meliputi cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapat pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A, cakupan tenaga
kesehatan terlatih tentang tatalaksana kasus korban KtP/A di Puskesmas.
Pencapaian indikator tersebut membutuhkan peran aktif lintas sektor
terkait dengan menggunakan pendekatan multidisiplin. Oleh karena itu
kerjasama dalam bentuk kemitraan dan pengembangan jejaring merupakan
suatu keharusan.
Dalam pengembangan Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A,
diperlukan pelatihan tenaga kesehatan puskesmas tentang teknis
penanggulangan kasus KtP/A. Keterampilan teknis dimaksud harus
didukung oleh kemampuan untuk mengembangkan dan mengelola suatu
pelayanan yang memerlukan pendekatan kemitraan dan jejaring dengan
sektor terkait.
Untuk mencapai hal tersebut diatas, perlu dilakukan kunjungan studi
banding di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat dan Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mengetahui Kegiatan Program
Penanganan KtP/A.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan kegiatan program penanganan kekerasan
terhadap perempuan/anak secara komprehensif di Puskesmas
Kecamatan Senen Jakarta Pusat dan Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi DKI Jakarta.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu mengidentifikasi KtP/A melalui deteksi dini
b) Mampu mengembangkan sikap dan keterampilan dalam penanganan
KtP/A
c) Mampu tatalaksana konseling pada korban KtP/A
C. Manfaat
1. Mengetahui secara langsung cara konseling penanganan kekerasan
terhadap perempuan/anak di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta
Pusat dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Anak (P2TP2A) Provinsi DKI Jakarta
2. Mampu menerapkan cara konseling penanganan kekerasan terhadap
perempuan/anak di Puskesmas masing-masing.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2. Profil Lembaga
Puskesmas Kecamatan Senen merupakan Badan Layanan Umum
Daerah yang bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kecamatan
Senen, Kota Administrasi Jakarta Pusat. Wilayah Kecamatan Senen
mempunyai satu unit Puskesmas tingkat Kecamatan dan lima unit
Puskesmas tingkat Kelurahan.
Non PNS
Profesi /
PNS CPNS Harian Jumlah Total
Pendidikan Honorer
Lepas Non PNS
Dokter
11 3 2 - 2 16
Umum
Dokter gigi 7 - 3 - 3 10
Perawat 15 1 3 - 3 19
Perawat
2 - - - - 2
Gigi
Bidan 12 2 5 - 5 19
Apoteker 1 - - - - 1
Ass.
1 1 6 - 6 8
apoteker
Analis 2 - - - - 2
Radiologist - - 1 - 1 1
Sanitarian 2 - - - - 2
Nutrisionis 1 - 1 - 1 2
Non Medis 9 - 21 2 28 35
3. Tujuan Lembaga
P2TP2A Provinsi DKI Jakarta memiliki tujuan umum
untuk melakukan pelayanan bagi tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak dan berupaya memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan
perempuan dan anak dalam rangka terwujudnya Kesetaraan dan
Keadilan Gender. Disamping tujuan umum, P2TP2A juga memliki tujuan
khususnya yaitu :
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
SUDINKES
JAKARTA
PUSAT
DINKES
PROVINSI DKI
JAKARTA DIREKTUR BINA
KESEHATAN IBU
KEMENTRIAN DIREKTUR BINA
KESEHATAN KESEHATAN
ANAK
3. Jejaring
Puskesmas Kecamatan Senen dalam penganganan kasus
kekerasan pada perempuan dan anak mempunyai kerjasama dengan
Rumah Sakit rujukan yaitu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan
RSPAD Gatot Subroto serta bekerjasama dengan POLRES Jakarta
Pusat dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak). Selain itu Puskesmas juga melakukan
sosialisasi dengan kader-kader dan tokoh lintas sektoral untuk
penjaringan kasus KtP/A.
4. Jumlah Kasus
a. Tahun 2014
Pada tahun 2014 terdapat 4 kasus kekerasan terhadap
perempuan dan 1 kasus kekerasan terhadap anak. Dengan
rincian terdapat 4 kasus dengan kekerasan fisik, 5 kasus dengan
kekerasan psikis dan 1 kasus dengan kekerasan seksual.
1
KtA KtP
4
kekerasan fisik
kekerasan psikis 0
kekerasan seksual 0
penelantaran 0
TPPO
d. Home Visit
Kegiatan kunjungan ke rumah korban, keluarga dan
lingkungannya dengan tujuan agar permasalahan kekerasan
yang dialami dapat diketahui secara lengkap dan
proporsional. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungannya
bagi para korban.
e. Hotline
Melayani informasi melalui telepon mengenai berbagai
masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak serta
pelayanan dan perlindungan yang dapat diperoleh. Melalui
hotline para korban juga dapat melakukan konsultasi untuk
kasus kekerasan yang dialami.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kunjungan lapangan di Puskesmas Kecamatan Senen didapatkan hasil
sebagai berikut:
a. Terdapat tenaga kesehatan yang sudah terlatih PKtP/A.
b. Team penanganan KtP/A sudah terbentuk.
c. Alur pelayanan jelas dan terstruktur.
d. Adanya sosialiasi dalam gedung (sosialisasi antar petugas) serta luar
gedung (kader, lintas sektoral).
e. Kemudahan akses dengan sektor terkait.
f. Adanya upaya penyebaran informasi melalui leaflet, banner, brosur,
maupun poster.
B. Saran
1. Agar memperbanyak lagi jumlah petugas yang sudah terlatih PKtP/A
terutama tentang deteksi dini tindakan kekerasan.
2. Penjaringan kasus kekerasan ini dapat menggunakan instrumen
skrining KtP / KtA terutama di hari-hari yang ramai.
3. Agar dilakukan advokasi terkait sistem pendanaan untuk masyarakat
miskin atau yang belum memiliki BPJS demi kelancaran penanganan
kasus.