Penyusun:
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
1
Pertanyaan:
Jawaban:
1.
Penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi
untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja individu, tim, atau departemen dalam
mencapai tujuan organisasi. Ini adalah langkah penting dalam manajemen sumber
daya manusia yang membantu perusahaan memahami sejauh mana karyawan atau
unit kerja mencapai hasil yang diinginkan dan bagaimana mereka berkontribusi
terhadap kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
4. Motivasi karyawan: Penilaian kinerja yang baik dapat menjadi alat motivasi
bagi karyawan. Ketika karyawan melihat bahwa kinerja mereka diakui dan
2
dihargai, ini dapat meningkatkan motivasi mereka untuk bekerja lebih baik dan
mencapai target yang ditetapkan. Selain itu, penilaian kinerja yang terbuka dan
transparan dapat menciptakan budaya perusahaan yang didasarkan pada prestasi
dan memberikan dorongan bagi karyawan untuk berkembang.
3
2.
Tujuan dari rotasi dan promosi pekerjaan adalah untuk mencapai pengembangan
karyawan, mengoptimalkan potensi mereka, dan memenuhi kebutuhan organisasi.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai tujuan keduanya beserta contohnya:
1. Rotasi Pekerjaan:
Tujuan dari rotasi pekerjaan adalah mengalihkan karyawan ke berbagai tugas atau
posisi di dalam organisasi. Hal ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan
berikut:
2. Promosi Pekerjaan:
Tujuan dari promosi pekerjaan adalah memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk naik ke posisi yang lebih tinggi dalam hierarki organisasi. Berikut adalah
beberapa tujuan promosi pekerjaan:
4
motivasi mereka untuk bekerja lebih keras dan mencapai prestasi yang lebih
tinggi.
2.
Ada beberapa jenis konflik yang sering terjadi dalam konteks sosial dan
organisasi. Berikut ini adalah beberapa jenis konflik yang umum:
1. Konflik Interpersonal:
Konflik interpersonal terjadi antara individu-individu yang terlibat dalam interaksi
langsung. Ini bisa disebabkan oleh perbedaan pendapat, nilai-nilai, kepentingan,
atau gaya komunikasi yang berbeda. Konflik semacam ini sering kali melibatkan
emosi dan dapat mempengaruhi hubungan antarindividu di tempat kerja atau
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konflik Intragrup:
Konflik intragrup terjadi di dalam suatu kelompok atau tim kerja. Hal ini bisa
disebabkan oleh perbedaan pandangan, tujuan yang bertentangan, alokasi sumber
daya yang tidak merata, atau masalah koordinasi. Konflik semacam ini dapat
mengganggu kerja tim dan menghambat pencapaian tujuan kelompok.
3. Konflik Antargrup:
Konflik antargrup terjadi antara dua kelompok atau lebih dengan kepentingan
yang berbeda. Biasanya terjadi karena persaingan sumber daya, perbedaan nilai
atau tujuan, atau kurangnya pemahaman antara kelompok-kelompok tersebut.
Konflik semacam ini dapat memperburuk hubungan antara kelompok-kelompok
tersebut dan menghambat kerja sama yang efektif.
5
Konflik antara individu dan organisasi terjadi ketika ada ketidakcocokan antara
kepentingan individu dan kebijakan, prosedur, atau tujuan organisasi. Konflik
semacam ini dapat muncul dalam hal gaji, kebijakan pengembangan karir,
keseimbangan kerja-hidup, atau ketidakadilan yang dirasakan. Konflik semacam
ini dapat mempengaruhi motivasi dan keterlibatan karyawan dalam organisasi.
5. Konflik Peran:
Konflik peran terjadi ketika individu menghadapi tuntutan yang bertentangan atau
kontradiktif dari peran-peran yang mereka pegang. Misalnya, seorang karyawan
yang memiliki tugas yang saling bertentangan atau ekspektasi yang tidak realistis
dari berbagai pihak dalam organisasi. Konflik semacam ini dapat menyebabkan
kebingungan, stres, dan penurunan kinerja.
3.
6
5. Globalisasi: Globalisasi telah memperluas jangkauan hubungan industry.
Industri-industri tidak lagi terbatas oleh batasan geografis, tetapi dapat
berinteraksi dan berkompetisi di pasar global. Hal ini menciptakan peluang baru
dalam hal ekspansi pasar, investasi lintas negara, dan kolaborasi internasional.
5.
7
dan merasa pencapaian saat mencapai tujuan tersebut. Hal ini meningkatkan
kepuasan kerja, motivasi, dan komitmen terhadap perusahaan.
6.
8
secara sukarela. Alasan-alasan yang mungkin termasuk penemuan kesempatan
karir baru, alasan pribadi, atau ketidakpuasan dengan lingkungan kerja saat ini.
4. Pemutusan Hubungan Kerja Sebab Usia: Pemutusan hubungan kerja sebab usia
terjadi ketika seseorang diberhentikan oleh perusahaan berdasarkan usia mereka,
yang biasanya terkait dengan batasan usia pensiun yang ditetapkan oleh hukum
atau kebijakan perusahaan.
uktur, proses, dan strategi mereka agar tetap kompetitif. Ini dapat mengurangi
kebutuhan untuk pemutusan hubungan kerja besar-besaran.
9
kepada karyawan yang terkena dampak dapat membantu mereka mengatasi
perubahan dan menemukan peluang baru.
10