Anda di halaman 1dari 9

 JAWABAN NO 2

a. Pendekatan Bawah – Atas (Bottom – Up Approach)


Pada pendekatan ini peramalan kebutuhan dimulai dari level paling bawah dan
dilakukan pada setiap level dalam organisasi secara berturut – turut sehingga
akhirnya menghasilkan peramalan kebutuhan karyawan secara keseluruhan.
Pendekatan ini didasarkan pada alasan bahwa manajer di masing – masing unit
yang paling banyak mengetahui tentang tuntutan pekerjaannya. Dimulai dengan
unit kerja level terbawah, yaitu masing – masing manajer unit membuat suatu
estimasi kebutuhan personel untuk periode waktu tertentu yang dicakup melalui
siklus perencanaan. Kemudian masing – masing level manajer yang lebih tinggi
membuat estimasi kebutuhannya dengan menyatukan masukan dari masing –
masing level dibawahnya. Hasil akhirnya merupakan peramalan kebutuhan total
organisasi secara keseluruhan. Dalam proses menuju ke level yang lebih tinggi,
sering kali terjadi interaksi yang sangat intens tentang perkiraan kebutuhan yang
telah dihasilkan oleh level sebelumnya, yaitu didiskusikan atau dinegosiasikan,
bahkan diestimasi ulang bersama – sama dengan level manajer yang lebih tinggi.
Aspek interaktif ini merupakan satu keunggulan dari pendekatan ini karena
memaksa para manajer untuk melakukan justifikasi terhadap perkiraan kebutuhan
stafnya.

Menurut pendapat saya, teknik pendekatan bawah atas sangatlah cocok jika
dilakukan oleh PT. Surya Kencana.
Sesuai dengan penjabaran yang telah saya lakukan diatas tentang teknik
peramalan SDM pendekatan bawah atas.
Maka dari itu PT. Surya Kencana sangat cocok jika akan melakukan pendekatan
tersebut terhadap sdm nya, karena PT. Surya Kencana termasuk ke dalam
perusahaan yang bergerak di bidang property dimana penjualan sebuah property
sangat bergantung terhadap kualitas kinerja sdm nya. Semakin berkualitas baik
sdm nya semakin banyak property yang berpeluang untuk terjual.
b. Menurut pendapat saya, jika PT. Surya Kencana ingin mendapatkan karyawan
yang baik, maka yang harus dilakukan ialah melakukan perekrutan karyawan
menggunakan kebijakan personalia.
Dimana kebijakan tersebut memiliki empat langkah dalam merekrut karyawan
baru.
 Merekrut secara internal atau eksternal
Organisasi/Perusahaan yang memiliki kebijakan “promosi dari dalam”
akan berusaha mengisi lowongan pekerjaan/jabatan lebih banyak melalui
perekrutan secara internal, yaitu mencari calon dari mereka yang telah
bekerja dengan organisasi/perusahaan yang bersangkutan.
Sebagai kebijakan personalia, keputusan tentang perekrutan secara internal
atau secara eksternal akan mempengaruhi sifat jabatan, sumber perekrutan,
dan sifat pelamar. Kebijakan promosi dari dalam, misalnya dapat
memberikan sinyal kepada pelamar bahwa perusahaan telah memberikan
kesempatan untuk maju kepada para karyawan. Kebijakan promosi dari
dalam ini, di samping menyediakan jalur karier juga dapat membantu
melindungi karyawan dari pemberhentian selama terjadi surplus tenaga
kerja. Ini juga menandakan adanya kebijakan mempertahankan nilai
karyawan kapan saja perusahaan mampu melakukan.

 Strategi mengungguli tingkat upah sasaran


Menurut Noe, et al.., (2007), organisasi memperoleh keuntungan dalam
perekrutan jika kebijakan mereka adalah menggunakan pendekatan
“mengungguli upah pasar”, yaitu membayar upah lebih tinggi untuk suatu
jabatan tertentu daripada upah yang berlaku di pasar upah. Pembayaran
upah lebih tinggi dapat memperbaiki segi – segi kekurang
berhasratan/keberminatan terhadap jabatan/pekerjaan tertentu.
Contoh, banyak organisasi yang membayar lebih tinggi kepada kelompok
kerja yang bekerja tengah malam daripada kelompok kerja yang bekerja
pada siang hari (praktik ini disebut pembayaran “a shift differential”).
 “Kebijakan sewaktu – waktu pekerja dapat diberhentikan” VS “kebijakan
memberikan perlindungan”
Dalam mengambil keputusan berkaitan dengan pilihan kebijakan di atas,
pengusaha harus mempertimbangkan bukan hanya aspek keuntungan
legalnya saja, tetapi ada dampak kebijakan pada proses perekrutan secara
keseluruhan. Bagi sebagian besar pelamar, keamanan kerja adalah sangat
penting. Jika semua bahan-bahan/dokumen rekrutmen mengisyaratkan
bahwa karyawan akan mendapatkan perlindungan; mendapatkan hak
banding; dan tersedianya mekanisme penyampaian keluhan maka
kesan/image yang ditimbulkan adalah perusahaan memberikan perhatian
terhadap perlindungan dan keamanan kerja karyawan.

 Citra advertensi
Riset menunjukkan (Noe, et al.., 2007) bahwa citra organisasi yang
inovatif, dinamis, dan menyenangkan berpengaruh terhadap tingkat
ketertarikan orang terhadap organisasi. Ketertarikan juga terjadi terutama
jika sifat yang dimiliki seseorang nampak cocok dengan organisasi.
Di samping itu, para pelamar juga sering kali sensitive terhadap isu
keberagaman dan eksklusivisme. Oleh karena itu, perusahaan harus
mematiskan bahwa citra advertensinya menggambarkan sifat pasar tenaga
kerja yang luas tempat di mana mereka akan melakukan perekrutan.
 JAWABAN NO 3

A. Organisasi/Perusahaan perlu mengembangkan karyawannya hingga suatu


tingkat tertentu sejalan dengan tingkat pertumbuhan yang diinginkan oleh
perusahaan/organisasi bersangkutan.
Artinya, apabila organisasi/perusahaan ingin tumbuh dan berkembang
maka organisasi/perusahaan perlu menyelenggarakan peningkatan
kapasitas karyawannya sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang
diinginkan, umumnya mencakup aktivitas pelatihan dan pengembangan
karyawan. Pelatihan dan pengembangan merupakan upaya
perusahaan/organisasi terutama untuk meningkatkan kemampuan
(intelektual dan keahlian) dan kepribadian karyawan. Pelatihan mengacu
pada penyiapan pembelajaran untuk mengembangkan keahlian yang
segera dapat digunakan/diterapkan dalam pekerjaan/jabatan.
Pelatihan memiliki fokus yang sempit dan harus memberikan keahlian
bermanfaat segera kepada organisasi. Sedangkan pengembangan memiliki
cakupan yang lebih luas termasuk pengembangan dan pengetahuan yang
dapat digunakan pada saat ini dan di masa mendatang.
Hasilnya tidak langsung dapat dirasa, tetapi hanya diukur dalam periode
yang relatif lama.

B. Jalur Karier Keahlian Lateral


Pada jalur karier keahlian lateral, jalur karier bergerak secara lateral
(bergerak ke samping) yang memungkinkan karyawan untuk direvitalisasi
dan diberi tantangan baru. Artinya, disini tidak melibatkan perubahan gaji
dan promosi, tetapi karyawan dapat meningkatkan nilai dirinya bagi
organisasi, juga dapat merevitalisasi dirinya sendiri.

Menurut pendapat saya, PT. Surya Kencana sangat cocok jika akan
menggunakan jalur karier keahlian lateral, dikarenakan di bidang property
dalam penjualannya harus menggunakan target penjualan karena semakin
tinggi persaingannya dimana banyak kompetitor lainnya memiliki
keunggulan masing – masing.
Maka dari itu, PT. Surya kencana harus merevitalisasi dan membuat
tantang baru kepada karyawannya. Disini bukan hanya perusahaan yang
dintungkan saja, tetapi karyawan pun akan diuntungkan secara intelektual
maupun keahlian untuk semakin mengembangkan dirinya.

 JAWABAN NO 4

a) Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian nama merek,
yaitu :

 Singkat dan sederhana. Nama – nama seperti Rinso, Lux, Indomie, Sony,
merupakan sebagian contoh nama merek yang singkat dan sederhana.
 Mudah dieja dan diucapkan. Hendaknya dihindari pemberian nama yang
sulit dieja ataupun diucapkan.
 Menyiratkan manfaat produk. Nama – nama seperti Diabetasol, Tolak
Angin menyiratkan manfaat produk tersebut. Diabetasol menggambarkan
suplemen untuk sakit diabetes, dan Tolak Angin menyiratkan untuk
menghilangkan masuk angina.

Ada beberapa manfaat penggunaan merek, antara lain :

 Produk menjadi mudah dikenali


 Dapat mengangkat citra perusahaan
 Melindungi dari usaha pemalsuan
 Sebagai kekayaan yang tidak ternilai
 Memberi peluang untuk mendapatkan kelompok pelanggan yang setia
 Mempermudah dalam komunikasi pemasaran
b) Saya tidak setuju. Dikarenakan di zaman sekarang sudah banyak perusahaan di
bidang property tidak hanya fokus pada satu kalangan masyarakat saja, tetapi
semua kalangan mulai dari kalangan atas, menengah hingga kebawah semua
sudah menjadi segmentasi pasar yang akan di bidik oleh perusahaan di bidang
property. Terlebih lagi semakin maraknya perumahan maupun cluster untuk
kalangan bawah yang dijual dengan menggunakan subsidi dari pemerintah,
sehingga memudahkan untuk kalangan kebawah untuk memiliki hunian murah
namun tetap memiliki kualitas yang baik.

c) Aspek – aspek dalam melakukan marketing mix :

 Aspek Produk (Product)

Produk adalah barang atau jasa yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan customer.
Untuk memasarkan produk atau layanan secara efektif, pelaku bisnis perlu
mengidentifikasi apa yang membedakannya dari produk atau jasa milik
perusahaan lain.

 Aspek Promosi (Promotion)

Promosi mencakup semua alat yang tersedia bagi pelaku bisnis untuk
melakukan komunikasi pemasaran.
Ada banyak elemen promosi yang sering dimasukkan dalam teknik
komunikasi pemasaran seperti penjualan, iklan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, pemasaran langsung, komunikasi online, dan penjualan pribadi.

 Aspek Harga (Price)

Tujuan perusahaan dalam hal harga adalah mengurangi biaya melalui


peningkatan produksi dan efisiensi, dan yang paling penting pelaku bisnis
perlu meningkatkan value dari manfaat produk dan layanannya
kepada customer.
Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan biaya yang terkait dengan penelitian
dan pengembangan, manufaktur, pemasaran, dan distribusinya, atau yang
dikenal sebagai cost-based pricing (penetapan harga berbasis biaya).
Sedangkan harga yang didasarkan pada persepsi kualitas atau nilai konsumen
dikenal sebagai value-based pricing (harga berbasis nilai).

 Aspek Tempat (Place)

Place juga dikenal dengan saluran, distribusi, atau perantara. Tempat di sini
berarti mekanisme melalui mana barang atau jasa dipindahkan dari produsen
atau penyedia layanan ke customer.
Jenis produk atau jasa yang ditawarkan pun penting untuk dipertimbangkan
ketika menentukan area distribusi.
Produk konsumen biasa sering tersedia di banyak toko. Namun, produk
konsumen premium biasanya hanya tersedia di toko tertentu.

 Aspek Orang (People)

Aspek ini mencakup target pasar dan orang-orang yang terkait langsung
dengan bisnis. Perlu dilakukan penelitian menyeluruh untuk menemukan
apakah ada cukup banyak orang di pasar target kamu yang membutuhkan
jenis produk dan layanan tertentu.
Karyawan perusahaan juga merupakan bagian yang penting dalam pemasaran.
Karena merekalah yang akan memberikan layanan.

 Aspek Proses (Process)

Sistem dan proses organisasi sangat mempengaruhi pelaksanaan layanan.


Oleh karena itu, kamu harus memastikan bahwa kamu memiliki proses yang
dirancang dengan baik untuk meminimalkan biaya.
Aspek ini bisa diterapkan ke seluruh saluran penjualan kamu seperti sistem
pembayaran, sistem distribusi, dan prosedur sistematis lainnya, serta langkah-
langkah untuk memastikan bisnis berjalan dengan efektif.
 Aspek Bukti Fisik (Physical Evidence)

Dalam industri jasa, harus ada bukti fisik bahwa layanan itu diberikan. Selain
itu, bukti fisik juga berkaitan dengan bagaimana suatu bisnis dan produknya
dipersepsikan di pasar.

Anda mungkin juga menyukai