Anda di halaman 1dari 2

HARMONIS DAN DISHARMONIS

Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi
positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang
akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan.

Suasan harmoni dalam lingkungan kerja akan membuatkan kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling berkolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktivitas dalam bekerja dan kualitas layanan kepada masyarakat.

Ada tiga hal yang menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja yang harmonis,
diantaranya : tempat kerja harus di buat sedemikian rupa agar karyawan tetap senang dan
nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik dan terbuka dapat meningkatkan komunikasi,
hubungan interpersonal dan kepuasan kerja. Kemudian hal yang kedua yaitu, memberikan
keleluasaan untuk belajar dan berkontribusi. Selalu di ingat dalam sebuah organisasi kita
bukanlah satu satunya orang yang menjalakan alur pelayanan kepada masyarakat. Ketika
kita sudah mentok tidak ada ide dalam menjalankan tugas pekerjaan, ada baiknya kita
mencari ide dari orang lain yang berada dalam satu tim. Hal itu dapat meningkatkan
keterlibatan dan rasa memiliki bagi karyawan dalam sebuah tempat kerja atau organisasi.
Dan hal yang ketiga yaitu, berbagi kebahagian bersama seluruh anggota didalam tempat
kerja atau organisasi. Karna dengan membagi kebahagian juga dapat meningkatkan rasa
kepemilikan dan meningkatkan antusiasme para karyawan dalam bekerja.

Membangun hubungan kerja yang harmonis juga melibatkan kompromi dan mengenal
rekan kerja sebagai individu. Ada banyak manfaat membentuk hubungan kerja yang positif.
Ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis. Yaitu :
1. Berkomunikasi secara efektif
Dasar dari setiap hubungan yang baik adalah komunikasi yang solid. Apakah kita
berkomunikasi melalui email, telepon, atau tatap muka, kita harus pastikan kita
harus berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Hubungan yang baik bergantung pada
komunikasi yang terbuka dan jujur.
2. Hargai keanekaragaman
Penting unuk diingat bahwa setiap orang berbeda. Setiap orang yang bekerja
membawa atribut yang berbeda dengan tempat kerja kita. Meskipun mereka
mungkin bukan tipe orang yang kita kenal, sebaiknya coba untuk fokus pada
karakteristik positif mereka.
3. Kembangkan rasa saling menghormati
Saling menghormati berarti kita menunjukkan rasa hormat kepada sesama pekerja.
Temukan cara untuk menunjukkan bahwa anda kita benar benar menghargai
kontribusi teman kerja di tempat kerja. Biarkan mereka tahu bahwa kita
menganggap mereka dan pekerjaan mereka penting.
4. Berhati hatilah
Menjadi mindful berarti melatih tingkat kesadaran yang lebih dalam. Perhatikanlah
kata kata dan tindakan kita dengan mungkin cermat. Jika kita bertindak dan
berbicara tanpa berpikir, kita mungkin dapat merusak hubungan kerja tanpa
menyadarinya. Cobalah memikirkan kata kata kita sebelum benar benar
mengucapkan.
Untuk mewujudkan suasana harmonis tidak lah mudah, realita lingkunga yang selalu
berubah sehinga situasi dan kondisi juga mengikutinya. Ibarat baterai untuk menggerakkan
motor dan mesin perlu di charge ulang, oleh karena itu upaya untuk menciptakan suasana
kondusif yang harmonis bukan usaha yang dilakkan sekali dan jadi untuk selamanya. Upaya
terus menciptakan dan menjaga suasana harmonis dilakukan secara terus menerus.
Mulai dari mengenalkan kepada seluruh personil karyawan dari jenjang terbawah sampai
yang paling tinggi, memlihara suasana harmonis, menjaga diantara stake holder dan
karyawan. Kemudian tidak boleh lupa untuk selalu menyesuaikan dan meningkatkan usaha
tersebut, sehingga menjadi suatu kebiasaan dan budaya hidup harmonis dikalangan
karyawan.
Di lingkungan kerja, konflik pasti akan terjadi dan tak bisa dihindari. Meskipun hal tersebut
wajar, bukan berarti dibiarkan begitu saja. Mengapa? Jika konflik yang terjadi di tempat
kerja tidak ditangani dengan benar, bisa membuat para karyawan di tempat kerja merasa
stres dan berujung pada performa yang tidak maksimal.
 Setiap karyawan memiliki kebutuhan dan harapan tertentu di tempat kerja, dan konflik
dapat muncul di tempat kerja ketika harapan individu tersebut tidak terpenuhi atau
diabaikan.
 gejala sosial yang akan selalu hadir dalam kehidupan manusia. Pada umumnya, konflik
dikenal sebagai suatu bentuk pertentangan atau perbedaan ide, pendapat, paham, atau
juga kepentingan yang terjadi di antara dua pihak atau lebih. Konflik dapat muncul dari
berbagai sumber.
 
Konflik dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori besar: Faktor struktural, yang berasal
dari organisasi serta cara kerjanya. Kemudian ada juga faktor sumber dari konflik pribadi,
yang muncul akibat perbedaan antar individu.
 
Nah sumber konflik organisasi biasanya berasal dari manusia dan organisasinya itu sendiri.
Untuk faktor manusia umumnya karena gaya kepemimpinan seorang leader yang dinilai
kurang sesuai. Misalnya pemimpin yang senang memerintah atau bossy, egois, tempramen,
dan otoriter.

Anda mungkin juga menyukai