Anda di halaman 1dari 79

Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

GAMBARAN UMUM

3 KABUPATEN TOBA
REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KABUPATEN TOBA TAHUN 2023

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Toba


3.1.1 Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
Kabupaten Toba merupakan salah satu kota dari delapan kota yang
berada di Provinsi Sumatera Utara. Letak astronomis Kabupaten Toba terletak
antara 20 03’-20 40’ Lintang Utara dan 980 56’-99040’ Bujur Timur dengan
ketinggian antar 900 m hingga 2.200 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan posisi geografisnya. Kabupaten Toba berada di antara lima
kabupaten diantaranya:
➢ Sebelah Utara : Kabupaten Simalungun;
➢ Sebelah Timur : Kabupaten Labuhan Batu Dan Kabupaten
Asahan;
➢ Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara; Dan
➢ Sebelah Barat : Kabupaten
Kabupaten Toba terdiri dari 16 kecamatan yaitu, Kecamatan Balige,
Kecamatan Tampahan, Kecamatan Laguboti, Kecamatan Habinsaran,
Kecamatan Borbor, Kecamatan Nassau, Kecamatan Silaen, Kecamatan
Sigumpar, Kecamatan Porsea, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kecamatan
Siantar Narumonda, Kecamatan Parmaksian, Kecamatan Lumban Julu,
Kecamatan Uluan, Kecamatan Ajibata dan Kecamatan Bonatua Lunasi. Untuk
Lebih Jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3. 1 Luas Wilayah Kabupaten Toba Menurut Kecamatan Tahun 2021
Luas Wilayah Persentase Luas
No Kecamatan
(Km2)) Wilayah (%)
1 Balige 91,05 4,5
2 Tampahan 24,45 1,21
3 Laguboti 73,9 3,66
4 Habinsaran 408,7 20,21

3-1
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Luas Wilayah Persentase Luas


No Kecamatan
(Km2)) Wilayah (%)
5 Borbor 176,65 8,74
6 Nassau 335,5 16,59
7 Silaen 172,58 8,54
8 Sigumpar 25,29 1,25
9 Porsea 37,88 1,87
10 Pintu Pohan Meranti 277,27 13,71
11 Siantar Narumonda 22,2 1,1
12 Parmaksian 45,98 2,27
13 Lumban Julu 90,9 4,5
14 Uluan 109 5,39
15 Ajibata 72,8 3,6
16 Bonatua Lunasi 57,74 2,86
Jumlah 2.021,80 100,00
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2022

Gambar 3. 1 Grafik Luas Wilayah Kabupaten Toba


Tahun 2022

3-2
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 2 Orientasi Kabupaten Toba

3-3
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 3 Administrasi Kabupaten Toba

3-4
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 4 Citra Satelit Spot 6 & Spot 7

3-5
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.2 Karakteristik Fisik Dasar Wilayah


3.2.1 Kelerengan
Kabupaten Toba terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian
antara 900 - 2.200 meter di atas permukaan laut, dengan topografi secara
umum terdiri dari daerah bergelombang dan berbukit yang diselingi oleh
dataran yang relatif rata serta berbatasan langsung dengan Danau Toba.
Kondisi kelerengan atau topografi wilayah Kabupaten Toba sangat variatif,
yaitu datar (0–8%), berombak (8-15%), bergelombang (15-25%), curam (25-
40%), dan Terjal/ bergunung (>40%), untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
dan peta berikut ini.
Tabel 3. 2 Kelerengan di Kabupaten Toba, 2022
No Kelasifikasi Keterangan Luas (Ha)
1 0%-8% Datar 141.212,93
2 9 % - 15 % Landai 31.046,57
3 16 % - 25 % Agak Curam 6.490,87
4 26 % - 45 % Curam 3.341,01
5 > 45 % Sangat Curam 25.813,66
Sumber : Pengolahan Data Tim Konsultan 2023, DEM 30 Meter

Gambar 3.5 Grafik Kelerengan di Kabupaten Toba Tahun 2022

Datar 141.212,93

Landai 31.046,57

Agak Curam 6.490,87

Curam 3.341,01

Sumber : Pengolahan Data Tim Konsultan 2023, DEM 30 Meter

3-6
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Tabel 3.3 Kelerengan Menurut Kecamatan di Kabupaten Toba Tahun 2022


No Kecamatan Kelasifikasi Keterangan Luas (Ha)
Ajibata > 45 % Sangat Curam 1.224,49
Ajibata 0%-8% Datar 3.601,81
1 Ajibata 16 % - 25 % Agak Curam 17,07
Ajibata 26 % - 45 % Curam 65,88
Ajibata 9 % - 15 % Landai 128,85
Balige No Data No Data 69,41
Balige > 45 % Sangat Curam 1.740,18
Balige 0%-8% Datar 5.028,61
2
Balige 16 % - 25 % Agak Curam 13,57
Balige 26 % - 45 % Curam 122,86
Balige 9 % - 15 % Landai 1.156,97
Bonatua Lunasi No Data No Data 20,73
Bonatua Lunasi > 45 % Sangat Curam 1.404,00
Bonatua Lunasi 0%-8% Datar 2.921,02
3
Bonatua Lunasi 16 % - 25 % Agak Curam 126,57
Bonatua Lunasi 26 % - 45 % Curam 230,07
Bonatua Lunasi 9 % - 15 % Landai 2.908,18
Bor-Bor No Data No Data 178,92
Bor-Bor > 45 % Sangat Curam 475,55
4 Bor-Bor 0%-8% Datar 26.222,30
Bor-Bor 16 % - 25 % Agak Curam 259,93
Bor-Bor 9 % - 15 % Landai 1.370,76
Habinsaran No Data No Data 35,17
Habinsaran > 45 % Sangat Curam 2.568,61
Habinsaran 0%-8% Datar 25.454,92
5
Habinsaran 16 % - 25 % Agak Curam 1.728,45
Habinsaran 26 % - 45 % Curam 232,82
Habinsaran 9 % - 15 % Landai 7.062,55
Laguboti No Data No Data 19,78
Laguboti > 45 % Sangat Curam 926,39
Laguboti 0%-8% Datar 5.257,70
6
Laguboti 16 % - 25 % Agak Curam 3,14
Laguboti 26 % - 45 % Curam 143,65
Laguboti 9 % - 15 % Landai 359,73
Lumbanjulu No Data No Data 88,52
Lumbanjulu > 45 % Sangat Curam 1.428,97
Lumbanjulu 0%-8% Datar 8.879,50
7
Lumbanjulu 16 % - 25 % Agak Curam 853,55
Lumbanjulu 26 % - 45 % Curam 171,86
Lumbanjulu 9 % - 15 % Landai 1.335,16
Nassau No Data No Data 199,23
8
Nassau > 45 % Sangat Curam 5.511,02

3-7
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

No Kecamatan Kelasifikasi Keterangan Luas (Ha)


Nassau 0%-8% Datar 24.528,73
Nassau 16 % - 25 % Agak Curam 1.136,00
Nassau 26 % - 45 % Curam 863,35
Nassau 9 % - 15 % Landai 7.251,78
Permaksian > 45 % Sangat Curam 859,28
Permaksian 0%-8% Datar 2.575,14
9
Permaksian 26 % - 45 % Curam 38,83
Permaksian 9 % - 15 % Landai 287,01
Pintu Pohan Meranti No Data No Data 223,43
Pintu Pohan Meranti > 45 % Sangat Curam 4.401,63
Pintu Pohan Meranti 0%-8% Datar 12.885,33
10
Pintu Pohan Meranti 16 % - 25 % Agak Curam 2.049,70
Pintu Pohan Meranti 26 % - 45 % Curam 1.118,87
Pintu Pohan Meranti 9 % - 15 % Landai 5.583,30
Porsea No Data No Data 11,06
Porsea > 45 % Sangat Curam 460,51
11
Porsea 0%-8% Datar 3.570,66
Porsea 26 % - 45 % Curam 77,99
Siantar Narumonda No Data No Data 0,20
Siantar Narumonda > 45 % Sangat Curam 303,94
12
Siantar Narumonda 0%-8% Datar 2.245,26
Siantar Narumonda 9 % - 15 % Landai 170,05
Sigumpar No Data No Data 18,30
13
Sigumpar 0%-8% Datar 2.030,59
Silaen > 45 % Sangat Curam 1.672,20
Silaen 0%-8% Datar 7.872,40
14 Silaen 16 % - 25 % Agak Curam 166,97
Silaen 26 % - 45 % Curam 207,28
Silaen 9 % - 15 % Landai 2.906,37
Tampahan No Data No Data 84,24
Tampahan > 45 % Sangat Curam 970,34
Tampahan 0%-8% Datar 1.846,38
15
Tampahan 16 % - 25 % Agak Curam 53,66
Tampahan 26 % - 45 % Curam 30,20
Tampahan 9 % - 15 % Landai 401,34
Uluan No Data No Data 80,55
Uluan > 45 % Sangat Curam 1.696,33
16
Uluan 0%-8% Datar 5.843,66
Uluan 16 % - 25 % Agak Curam 11,76
Sumber : Pengolahan Data Tim Konsultan 2023, DEM 30 Meter

3-8
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 6 Topografi dan Kelerengan Kab.Toba

3-9
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.2.2 Geologi
Geologi adalah salah satu cabang ilmu kebumian yang mempelajari
tentang Bumi dan segala isi di dalamnya. Kajian di dalam geologi meliputi
sejarah terbentuknya Bumi beserta dengan bahan, struktur dan proses yang
menyertainya. Ruang lingkup objek kajian geologi mulai dari sesuatu yang
sekecil atom hingga sesuatu yang sebesar benua atau samudra. Salah satu
jenis batuan yang ada di Kabupaten Toba merupakan jenis batuan hasil erupsi
gunung api dan batuan beku hasil pendinginan magma. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4 Jenis Batuan di Kabupaten Toba
No Formasi Dasar Luas (Ha)

1 Batuan hasil erupsi gunung api, daya dukung 1.962.491,30


cukup tinggi
2 Batuan sedimen dari non clastik, daya dukung 783.270,75
kecil atau sedang
3 Batuan beku hasil pendinginan magma daya 1.586.672,13
dukung batuan tinggi
4 Batuan sedimen mempunyai porositas dan 1.281.059,94
permeabilitas
5 Batuan sedimen mempunyai porositas kecil atau 1.457.521,70
tidak ada sama
Sumber Data : Geoportal esdm (https://geologi.esdm.go.id)
Tabel 3.5 Jenis Batuan Menurut Kecamatan di Kabupaten Toba
No Kecamatan Formasi Dasar Luas (Ha)
Batuan beku hasil pendinginan magma
Ajibata 337,04
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Ajibata 3.551,20
dukung cukup tinggi
1
Batuan sedimen dari non clastik, daya
Ajibata 566,39
dukung kecil atau sedang
Batuan sedimen mempunyai porositas
Ajibata 557,74
dan permeabilitas
Batuan beku hasil pendinginan magma
Balige 139,69
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Balige 1.370,63
dukung cukup tinggi
Batuan sedimen dari non clastik, daya
2 Balige 1.033,33
dukung kecil atau sedang
Batuan sedimen mempunyai porositas
Balige 4.007,54
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Balige 1.522,97
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
3 Bonatua Lunasi 4.477,01
daya dukung batuan tinggi

3-10
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

No Kecamatan Formasi Dasar Luas (Ha)


Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Bonatua Lunasi 1.906,59
dukung cukup tinggi
Batuan sedimen mempunyai porositas
Bonatua Lunasi 0,14
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Bonatua Lunasi 1.226,81
kecil atau tidak ada sama
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Bor-Bor 21.427,82
dukung cukup tinggi
Batuan sedimen mempunyai porositas
4 Bor-Bor 5.937,18
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Bor-Bor 1.074,10
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Habinsaran 9.341,75
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Habinsaran 14.971,57
dukung cukup tinggi
5
Batuan sedimen mempunyai porositas
Habinsaran 7.593,02
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Habinsaran 5.107,68
kecil atau tidak ada sama
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Laguboti 748,04
dukung cukup tinggi
Batuan sedimen mempunyai porositas
6 Laguboti 4.024,34
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Laguboti 1.887,52
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Lumbanjulu 1.799,11
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Lumbanjulu 8.466,19
dukung cukup tinggi
7
Batuan sedimen mempunyai porositas
Lumbanjulu 1.566,20
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Lumbanjulu 827,36
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Nassau 377,50
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Nassau 12.109,72
dukung cukup tinggi
8
Batuan sedimen mempunyai porositas
Nassau 4.434,56
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Nassau 22.287,37
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Permaksian 1.091,23
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
9 Permaksian 1.773,58
dukung cukup tinggi
Batuan sedimen mempunyai porositas
Permaksian 895,46
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Pintu Pohan Meranti 10.365,75
daya dukung batuan tinggi
10
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Pintu Pohan Meranti 11.842,39
dukung cukup tinggi

3-11
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

No Kecamatan Formasi Dasar Luas (Ha)


Batuan sedimen dari non clastik, daya
Pintu Pohan Meranti 58,06
dukung kecil atau sedang
Batuan sedimen mempunyai porositas
Pintu Pohan Meranti 3.948,86
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Pintu Pohan Meranti 11,56
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Porsea 1,07
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Porsea 1.092,69
dukung cukup tinggi
11
Batuan sedimen mempunyai porositas
Porsea 1.063,95
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Porsea 1.941,29
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Siantar Narumonda 286,80
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Siantar Narumonda 1.072,89
dukung cukup tinggi
12
Batuan sedimen mempunyai porositas
Siantar Narumonda 577,59
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Siantar Narumonda 769,15
kecil atau tidak ada sama
Batuan sedimen mempunyai porositas
Sigumpar 801,87
dan permeabilitas
13
Batuan sedimen mempunyai porositas
Sigumpar 1.198,53
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Silaen 4.759,88
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Silaen 3.691,38
dukung cukup tinggi
14
Batuan sedimen mempunyai porositas
Silaen 2.937,18
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Silaen 1.436,78
kecil atau tidak ada sama
Batuan beku hasil pendinginan magma
Tampahan 326,32
daya dukung batuan tinggi
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
15 Tampahan 2.047,31
dukung cukup tinggi
Batuan sedimen mempunyai porositas
Tampahan 971,80
dan permeabilitas
Batuan hasil erupsi gunung api, daya
Uluan 766,37
dukung cukup tinggi
Batuan sedimen mempunyai porositas
16 Uluan 5.881,54
dan permeabilitas
Batuan sedimen mempunyai porositas
Uluan 895,20
kecil atau tidak ada sama
Sumber Data : Geoportal esdm (https://geologi.esdm.go.id)

3-12
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.2.3 Jenis Tanah


Tanah merupakan lahan dan salah satu komponen dalam bentuk muka
bumi. Lahan yang dimaksud di sini adalah kondisi tanah. Tanah juga
merupakan salah satu sumber daya yang sering dimanfaatkan oleh manusia.
Menanam tumbuhan, membangun rumah, hingga beraktivitas pun
memerlukan tanah. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanah
dapat diartikan sebagai permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali;
keadaan bumi di suatu tempat; permukaan bumi yang diberi batas; daratan;
dan lain-lain. Jenis tanah adalah istilah teknis klasifikasi tanah, ilmu yang
berhubungan dengan kategorisasi tanah secara sistematis. Jenis tanah yang
terdapat di Kabupaten Toba adalah terdiri dari 3 jenis yang terluas adalah jenis
tanah humic acrisols (AH) dengan luas sebesar 89.599,59 hektar, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Jenis Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Toba
Luas
No Keterangan
(Ha)
1 Humic Acrisols 89.599,59
2 Orthic Acrisols 33.684,12
3 Humic Cambisols 81.967,61
4 Water 2.954,11
Sumber Data : Geoportal esdm (https://geologi.esdm.go.id)

3-13
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 7 Peta Jenis Tanah

3-14
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.2.4 Klimatologi
Uraian tentang klimatologi bermanfaat untuk mengenali tingkat
pengaruh iklim terhadap fungsi ruang yang akan ditetapkan. Guna
melakukan analisis daya dukung lahan, klimatologi dijadikan kriteria
penilaian tingkat kesesuaian unit lahan. Beberapa variabel yang
mempengaruhi kondisi klimatologi suatu daerah adalah besaran curah hujan,
kondisi atau tingkat suhu udara rata-rata, tingkat kelembaban udara dan
intensitas penyinaran matahari. Secara umum iklim di Kabupaten Toba
tergolong ke dalam daerah beriklim tropis (karena berada dekat garis
khatulistiwa) yang mempunyai musim kemarau dan musim penghujan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba, suhu
udara maksimum di Kabupaten Toba yaitu 29º C, minimum 17ºC, serta
kelembaban udara rata-rata 85,04%. Selama tahun 2021 rata-rata curah
hujan di Kabupaten Toba yaitu sebesar 196,77 mm/ tahun dengan rata-rata
lama hari hujan bulanan sebanyak 14,19 hari. Rata-rata curah hujan terendah
terjadi pada bulan Oktober 2021 dengan jumlah curah hujan bulanan sebesar
117,20 mm.
Kondisi iklim di Kabupaten Toba sangat dipengaruhi oleh posisinya yang
dekat dengan Pegunungan Bukit Barisan di sebelah Barat. Bagian tengah
Kabupaten Toba merupakan wilayah pengaruh bayangan hujan karena
posisinya yang lebih rendah dibandingkan pegunungan di sebelah Barat dan
Timur. Walaupun wilayah bayangan hujan relatif lebih kering, namun
intensitas hujannya masih lebih dari 1.250 mm per tahun. Berikut data rata-
rata curah hujan di Kabupaten Toba dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut.
Tabel 3.7 Banyaknya Curah Hujan Kabupaten Toba Tahun 2021
Curah Hujan
No Bulan
(mm)
1 Januari 215,20
2 Februari 121,87
3 Maret 207,53
4 April 288,27
5 Mei 131,53
6 Juni 202,80
7 Juli 205,33
8 Agustus 120,93
9 September 203,33

3-15
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Curah Hujan
No Bulan
(mm)
10 Oktober 117,20
11 November 336,67
12 Desember 210,60
Jumlah 2361,26
Rata-Rata 196,77
Sumber : Kabupaten Toba dalam Angka Tahun 2022

Tabel 3.8 Banyaknya Curah Hujan Berdasarkan Luas Wilayah


di Kabupaten Toba
Curah Hujan (Mm) /
No Luas (Ha)
Kecamatan
2700 - 2800 4.575,33
Ajibata 3.360,59
1
Balige 4,18
Tampahan 1.210,56
2800 - 2900 6.877,61
Ajibata 1.083,11
2 Balige 1.112,60
Lumbanjulu 2.935,14
Tampahan 1.746,76
2900 - 3000 7.951,22
Ajibata 716,77
Balige 2.633,75
3
Lumbanjulu 4.301,97
Tampahan 286,15
Uluan 12,58
3000 - 3100 8.900,75
Balige 2.606,88
Laguboti 345,62
4 Lumbanjulu 4.506,75
Porsea 283,08
Tampahan 142,68
Uluan 1.015,73
3100 - 3200 11.848,80
Balige 1.688,13
Bonatua Lunasi 1.740,48
5 Laguboti 1.938,23
Lumbanjulu 928,15
Porsea 1.261,83
Uluan 4.291,97
3200 - 3300 13.264,85
6
Balige 86,05

3-16
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Curah Hujan (Mm) /


No Luas (Ha)
Kecamatan
Bonatua Lunasi 2.602,64
Habinsaran 598,94
Laguboti 5.339,35
Lumbanjulu 85,55
Permaksian 588,73
Porsea 1.480,55
Silaen 492,59
Uluan 1.990,46
3300 - 3400 55.279,66
Bonatua Lunasi 2.811,61
Habinsaran 15.992,08
Laguboti 19.744,19
Permaksian 1.700,63
7 Pintu Pohan Meranti 319,33
Porsea 1.094,75
Siantar Narumonda 2.022,00
Sigumpar 2.045,13
Silaen 9.228,36
Uluan 321,57
3400 - 3500 99.507,22
Bonatua Lunasi 455,82
Habinsaran 20.491,49
Laguboti 7.850,45
Nassau 39.490,11
8
Permaksian 1.470,90
Pintu Pohan Meranti 25.942,94
Siantar Narumonda 697,46
Sigumpar 3,76
Silaen 3.104,28
Sumber : BMKG Curah Hujan Bulanan Tahun 2022-2023

3-17
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 8 Curah Hujan

3-18
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.2.5 Hidrologi
Kabupaten Toba merupakan wilayah yang terdiri dari pegunungan dan
memiliki potensi sumber daya air dengan keberadaan air permukaan seperti
Danau Toba, sungai dan mata air, yang cukup banyak tersebar diseluruh
wilayah Kabupaten Toba.
a. Danau
Danau Toba memiliki luas permukaan perairan sebesar 110.260 Ha,
dengan luas Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba lebih kurang
369.854 Ha, yang terdiri dari 190.314 Ha daratan di pulau Sumatera
(keliling luar danau), 69.280 Ha daratan pulau (di tengah danau).
b. Sungai
Sungai-sungai yang terdapat di DTA Danau Toba dan mengalirkan airnya
dari DTA ini ke dalam Danau Toba terdiri dari 19 sungai yaitu:
• Sungai Sigubang,
• Sungai Bah Bolon,
• Sungai Guloan, Sungai Arun,
• Sungai Tomok,
• Sungai Pulau Kecil,
• Sungai Halian,
• Sungai Simare,
• Sungai Aek Bolon,
• Sungai Mandosi,
• Sungai Gopgopan,
• Sungai Bah Tongguran,
• Sungai Mongu,
• Sungai Kijang,
• Sungai Sinabung,
• Sungai Ringo,
• Sungai Prembakan,
• Sungai Sipultakhuda dan
• Sungai Silang.
Sedangkan satu-satunya sungai yang merupakan pelepasan air dari Danau
Toba menuju laut adalah Sungai Asahan yang mengalir dan bermuara di

3-19
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Pantai Timur Sumatera Utara. Air yang mengalir ke Sungai Asahan ini
dimanfaatkan sebagai sumber daya energi listrik. Kabupaten Toba
merupakan salah satu wilayah yang menjadi Daerah Tangkapan Air Danau
Toba yang memliki 8 Sub DTA Danau Toba.
c. Daerah Aliran Sungai
Kabupaten Toba meliputi 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai yaitu DAS Toba
• DAS Asahan ,
• DAS Kualuh dan
• DAS Bilah.
Tabel 3.9 Nama Aliran dan Luas Sungai Menurut Kecamatan
di Kabupaten Toba
Das/Kecamatan Luas (Ha)
Ajibata 5,345.69
DAS DANAU TOBA 5,345.69
TOBA - ASAHAN 5,345.69
STRATEGIS NASIONAL 5,345.69
Bonatua Lunasi 6,358.11
DAS ASAHAN 1,525.03
TOBA - ASAHAN 1,525.03
STRATEGIS NASIONAL 1,525.03
DAS DANAU TOBA 4,833.08
TOBA - ASAHAN 4,833.08
STRATEGIS NASIONAL 4,833.08
Habinsaran 36,252.46
DAS ASAHAN 2,414.77
TOBA - ASAHAN 2,414.77
STRATEGIS NASIONAL 2,414.77
DAS DANAU TOBA 1,456.46
TOBA - ASAHAN 1,456.46
STRATEGIS NASIONAL 1,456.46
DAS KUALUH 32,381.23
KUALUH BARUMUN 32,381.23
PROVINSI 32,381.23
Kec. Balige 8,474.14
DAS DANAU TOBA 8,474.14
TOBA - ASAHAN 8,474.14
STRATEGIS NASIONAL 8,474.14
Kec. Borbor 29,366.81
DAS BILAH 9,881.79
KUALUH BARUMUN 9,881.79
PROVINSI 9,881.79
DAS DANAU TOBA 1,827.54
TOBA - ASAHAN 1,827.54

3-20
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Das/Kecamatan Luas (Ha)


STRATEGIS NASIONAL 1,827.54
DAS KUALUH 17,657.49
KUALUH BARUMUN 17,657.49
PROVINSI 17,657.49
Kec. Laguboti 6,177.58
DAS DANAU TOBA 6,177.58
TOBA - ASAHAN 6,177.58
STRATEGIS NASIONAL 6,177.58
Kec. Porsea 205.76
DAS DANAU TOBA 205.76
TOBA - ASAHAN 205.76
STRATEGIS NASIONAL 205.76
Kec. Silaen 13,085.98
DAS ASAHAN 6,026.60
TOBA - ASAHAN 6,026.60
STRATEGIS NASIONAL 6,026.60
DAS DANAU TOBA 6,655.63
TOBA - ASAHAN 6,655.63
STRATEGIS NASIONAL 6,655.63
DAS KUALUH 403.74
KUALUH BARUMUN 403.74
PROVINSI 403.74
Lumbanjulu 12,774.45
DAS ASAHAN 800.88
TOBA - ASAHAN 800.88
STRATEGIS NASIONAL 800.88
DAS DANAU TOBA 11,973.57
TOBA - ASAHAN 11,973.57
STRATEGIS NASIONAL 11,973.57
Nassau 39,626.47
DAS KUALUH 39,626.47
KUALUH BARUMUN 39,626.47
PROVINSI 39,626.47
Parmaksian 4,974.60
DAS ASAHAN 960.7
TOBA - ASAHAN 960.7
STRATEGIS NASIONAL 960.7
DAS DANAU TOBA 4,013.90
TOBA - ASAHAN 4,013.90
STRATEGIS NASIONAL 4,013.90
Pintu Pohan Meranti 23,675.92
DAS ASAHAN 14,798.00
TOBA - ASAHAN 14,798.00
STRATEGIS NASIONAL 14,798.00
DAS KUALUH 8,877.92

3-21
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Das/Kecamatan Luas (Ha)


KUALUH BARUMUN 8,877.92
PROVINSI 8,877.92
Porsea 4,285.76
DAS DANAU TOBA 4,285.76
TOBA - ASAHAN 4,285.76
STRATEGIS NASIONAL 4,285.76
Siantar Narumonda 4,261.46
DAS ASAHAN 1,271.97
TOBA - ASAHAN 1,271.97
STRATEGIS NASIONAL 1,271.97
DAS DANAU TOBA 2,989.49
TOBA - ASAHAN 2,989.49
STRATEGIS NASIONAL 2,989.49
Sigumpar 2,024.14
DAS DANAU TOBA 2,024.14
TOBA - ASAHAN 2,024.14
STRATEGIS NASIONAL 2,024.14
Tampahan 2,983.76
DAS DANAU TOBA 2,983.76
TOBA - ASAHAN 2,983.76
STRATEGIS NASIONAL 2,983.76
Uluan 7,736.56
DAS DANAU TOBA 7,736.56
TOBA - ASAHAN 7,736.56
STRATEGIS NASIONAL 7,736.56
Sumber : Perda 12 Tahun 2017 RTRW Kabupaten Toba

3-22
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3.9 Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Toba

3-23
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.2.6 Penggunaan Lahan


Luas wilayah Kabupaten Toba berdasarkan data statistik adalah 202.180
ha, sedangkan berdasarkan luasan dari analisis peta tutupan lahan sebesar
207.666,62 ha. Penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Toba berdasarkan
data BPS tahun 2022, dengan menggunakan analisis peta tutupan lahan,
diperoleh penggunaan lahan yang terdiri dari hutan primer, hutan sekunder,
perkebunan, hutan tanaman, permukiman, pertanian lahan kering, sawah,
semak belukar, tanah terbuka dan tubuh air. Penggunaan lahan terbesar terdiri
dari penggunaan lahan pertanian lahan kering sebanyak 79424.14 Ha, dan
terkecil penggunaan lahan untuk tubuh air. Untuk lebih jelasnya luasan tiap
jenis penggunaan lahan di Kabupaten Toba berdasarkan identifikasi tutupan
lahan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3. 10 Tutupan Lahan Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Toba
Luas
Kecamatan / Tutupan Lahan
(Ha)
Ajibata 5.073,14
Hutan Tanaman 282,18
Permukiman 71,22
Pertanian Lahan Kering 4.484,88
Semak/Belukar 194,74
Tubuh Air 40,12
Balige 8.078,21
Hutan Tanaman 459,92
Permukiman 234,61
Pertanian Lahan Kering 3.362,93
Sawah 1.832,28
Semak/Belukar 893,58
Tanah Terbuka 1.218,72
Tubuh Air 76,17
Bonatua Lunasi 7.610,56
Hutan Sekunder 4.556,28
Pertanian Lahan Kering 2.051,35
Sawah 680,57
Semak/Belukar 322,36
Bor-Bor 28.439,10
Hutan Primer 3.900,58
Hutan Sekunder 4.140,74
Hutan Tanaman 4.238,90
Pertanian Lahan Kering 6.723,26
Sawah 170,52

3-24
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Luas
Kecamatan / Tutupan Lahan
(Ha)
Semak/Belukar 7.055,02
Tanah Terbuka 2.210,08
Habinsaran 37.014,03
Hutan Primer 1.827,40
Hutan Sekunder 10.048,47
Hutan Tanaman 908,24
Pertanian Lahan Kering 15.064,50
Sawah 1.477,77
Semak/Belukar 6.865,57
Tanah Terbuka 822,08
Laguboti 6.661,99
Hutan Tanaman 723,91
Permukiman 53,10
Pertanian Lahan Kering 3.922,56
Sawah 1.494,13
Semak/Belukar 433,12
Tubuh Air 35,17
Lumbanjulu 12.672,30
Hutan Sekunder 2.839,55
Hutan Tanaman 1.444,93
Pertanian Lahan Kering 8.309,54
Semak/Belukar 61,63
Tubuh Air 16,65
Nassau 39.209,14
Hutan Primer 1.365,97
Hutan Sekunder 20.850,14
Permukiman 151,25
Pertanian Lahan Kering 7.952,87
Sawah 96,08
Semak/Belukar 8.694,08
Tanah Terbuka 98,75
Permaksian 3.760,27
Hutan Sekunder 429,41
Hutan Tanaman 177,81
Pertanian Lahan Kering 964,26
Sawah 878,07
Semak/Belukar 1.283,48
Tubuh Air 27,23
Pintu Pohan Meranti 26.226,62
Hutan Sekunder 12.547,64
Hutan Tanaman 246,13
Perkebunan 357,90
Pertanian Lahan Kering 6.627,57
Semak/Belukar 6.386,74

3-25
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Luas
Kecamatan / Tutupan Lahan
(Ha)
Tanah Terbuka 36,48
Tubuh Air 24,16
Porsea 4.102,80
Pertanian Lahan Kering 2.329,38
Sawah 1.744,66
Tubuh Air 28,76
Siantar Narumonda 2.706,56
Hutan Tanaman 6,77
Pertanian Lahan Kering 1.692,10
Sawah 771,65
Semak/Belukar 207,20
Tubuh Air 28,85
Sigumpar 2.016,27
Pertanian Lahan Kering 1.010,01
Sawah 994,99
Tubuh Air 11,27
Silaen 12.825,22
Hutan Sekunder 1.840,33
Hutan Tanaman 933,13
Pertanian Lahan Kering 5.852,95
Sawah 1.809,57
Semak/Belukar 2.364,64
Tubuh Air 24,60
Tampahan 3.345,90
Hutan Tanaman 352,95
Pertanian Lahan Kering 1.998,83
Sawah 490,03
Semak/Belukar 152,51
Tanah Terbuka 298,51
Tubuh Air 53,06
Uluan 7.565,07
Pertanian Lahan Kering 6.988,70
Sawah 531,49
Tubuh Air 44,89
Sumber : Perda 12 Tahun 2017 RTRW Kabupaten Toba

Tabel 3.11 Luas Penggunaan Lahan Berdasarkan Jenisnya


di Kabupaten Toba
No Penggunaan lahan Luas (Ha)
1 Hutan Primer 7.180,89
2 Hutan Sekunder 57.358,25
3 Hutan Tanaman 9.803,98
4 Perkebunan 357,9
5 Permukiman 510,33

3-26
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

No Penggunaan lahan Luas (Ha)


6 Pertanian Lahan Kering 79.424,14
7 Sawah 129,72
8 Semak/Belukar 34.943,7
9 Tanah Terbuka 4.689,72
10 Tubuh Air 425,72
Jumlah 207.666,6
Sumber : Perda 12 Tahun 2017 RTRW Kabupaten Toba

3.3 Kondisi Kerawanan Bencana


Bencana alam pada dasarnya adalah gejala atau proses yang terjadi
akibat upaya alam mengembalikan keseimbangan ekosistem yang terganggu,
baik proses alam itu sendiri maupun oleh manusia. Jenis bencana alam yang
berpotensi terjadi di Kabupaten Toba yang bersumber dari geoportal
inariks tahun 2022 terdiri dari :
1. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gerakan Tanah/Likuefaksi
2. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi
3. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Cuaca Ekstrim
4. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Kekeringan
5. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Kebarakan Hutan dan Lahan
6. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Banjir
7. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Banjir Bandang
8. Kawasan Rawan Bencana (KRB) Tanah Longsor

3.3.1 Bencana Gerakan Tanah/Likuefaksi


Pencairan tanah, likuefaksi tanah, atau nalodo (bahasa Inggris: soil
liquefaction) adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak
jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya
getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak,
sehingga tanah yang padat bertingkah sebagai cairan.
Fenomena ini paling sering diamati pada tanah berpasir yang jenuh dan
longgar (kepadatan rendah atau tidak padat). Ini karena pasir yang longgar
memiliki kecenderungan untuk memampat ketika diberikan beban; sebaliknya
pasir padat cenderung meluas dalam volume atau melebar. Jika tanah jenuh
dengan air, suatu kondisi yang sering terjadi ketika tanah berada di bawah
permukaan air tanah atau permukaan laut, maka air mengisi kesenjangan di

3-27
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

antara butir-butir tanah ("ruang pori"). Sebagai respon terhadap tanah yang
memampat, air ini meningkatkan tekanan dan mencoba untuk mengalir keluar
dari tanah ke zona bertekanan rendah (biasanya ke atas menuju permukaan
tanah). Tapi, jika pembebanan berlangsung cepat dan cukup besar, atau
diulangi berkali-kali (contoh getaran gempa bumi dan gelombang badai), air
tidak mengalir keluar sesuai waktunya sebelum siklus pembebanan berikutnya
terjadi, tekanan air dapat bertambah melebihi tekanan kontak antara butir-
butir tanah yang menjaga mereka tetap saling bersentuhan satu sama lain.
Kontak antara butir-butir ini merupakan media pemindahan berat bangunan
dan lapisan tanah di atas dari permukaan tanah ke lapisan tanah atau batuan
pada lapisan yang lebih dalam. Hilangnya struktur tanah menyebabkan tanah
kehilangan semua kekuatannya (kemampuan untuk memindahkan tegangan
geser) dan fenomena ini terlihat seperti mengalir menyerupai cairan (maka
disebut 'pencairan'). Dari data yang didapatkan dari inaRIKS portal yang
memberikan hasil kajian risiko yang menggunakan arcgis server sebagai data
services yang menggambarkan cakupan wilayah ancaman bencana, populasi
terdampak, potensi kerugian fisik, potensi bencana likuefaski dengan
kelasifikasi tertinggi ada di kecamatan Balige dengan luas 586,71 hektar. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.12 Potensi Resiko Gerakan Tanah di Kabupaten Toba
Kelasifikasi (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
1 Ajibata 5.175,24
2 Balige 0,42 1.231,46 586,71 6.332,70
3 Bonatua Lunasi 1.464,37 6.166,97
4 Habinsaran 37.172,48
5 Laguboti 1.606,34 166,80 33.525,60
6 Lumbanjulu 1,26 12.791,95
7 Nassau 39.584,00
8 Permaksian 711,87 3.058,34
9 Pintu Pohan Meranti 26.332,95
10 Porsea 2.018,70 10,78 2.101,64
11 Siantar Narumonda 934,30 8,81 1.783,39

3-28
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Kelasifikasi (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
12 Sigumpar 1.401,45 12,07 640,55
13 Silaen 930,78 11.927,04
14 Tampahan 4,81 3.389,55
15 Uluan 859,06 26,64 6.766,58
Jumlah 0,42 11.164,40 811,81 191.573,73
Sumber : Geoportal InaRisk Tahun 2023

3.3.2 Rawan Bencana Longsor


Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa
geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor
yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama
kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam,
namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :
1. Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai
atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
2. Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
3. Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral
dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan
longsornya lereng-lereng tersebut
4. Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan
aliran debu-debu
5. Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan
bahkan petir
6. Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.
Berdasarkan dari data yang didapatkan dari portal inaRISK, menyajikan
informasi bawah kecamatan dengan kelasifikasi bencana rawan longsor tinggi
berada di kecamatan Nassau dengan luas Kawasan 36.697,850 Hektar, juga

3-29
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

hampir keseluruhan kecamatan memiliki Kawasan- Kawasan yang tidak


memiliki potensi akan bencana longsor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.13 Klasifikasi Rawan Bencana Longsor di Kabupaten Toba
Kelasifikasi (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
1 Ajibata 124,449 1.303,680 1.274,537 2.472,574
2 Balige 179,599 923,393 2.296,355 4.751,948
3 Bonatua Lunasi 90,019 432,156 5.479,864 1.629,301
4 Habinsaran 1.090,824 4.657,652 21.717,535 9.706,470
5 Laguboti 1.568,068 8.312,059 7.020,675 18.397,925
6 Lumbanjulu 443,824 3.022,584 5.286,262 4.040,545
7 Nassau 749,627 502,016 36.697,850 1.634,505
8 Permaksian 39,039 57,665 1.996,734 1.676,770
9 Pintu Pohan Meranti 756,751 1.166,754 21.107,609 3.301,837
10 Porsea 56,731 243,401 20,868 3.810,116
11 Siantar Narumonda 74,980 147,814 507,380 1.996,320
12 Sigumpar 14,033 37,438 - 2.002,602
13 Silaen 424,461 2.433,002 6.362,350 3.638,010
14 Tampahan 78,164 59,827 1.749,145 1.507,226
15 Uluan 343,013 1.066,893 1.583,948 4.658,426
Total 6.033,581 24.366,335 113.101,111 65.224,575
Sumber : Geoportal InaRisk Tahun 2023

3.3.3 Rawan Bencana Gempa Bumi


Gempa bumi (bahasa Inggris: Earthquake) adalah fenomena guncangan
yang terjadi pada permukaan bumi. Terdapat beberapa jenis gempa bumi
berdasarkan penyebabnya, antara lain adalah gempa bumi tektonik, yang
diakibatkan oleh pelepasan energi yang terakumulasi di antara dua atau lebih
lempeng bumi yang berdempetan (yang masing-masing selalu bergerak
hingga 10 cm per tahunnya); gempa bumi vulkanik, yang diakibatkan oleh
aktivitas gunung berapi; gempa bumi runtuhan, yang diakibatkan oleh
runtuhan gua atau tambang bawah tanah; dan gempa bumi ledakan yang
diakibatkan oleh ledakan yang besar seperti dari bom nuklir. Gempa bumi
memiliki intensitas yang beragam, mulai dari yang sangat lemah sehingga
tidak dapat dirasakan, sampai gempa yang cukup kuat yang dapat
melontarkan benda dan manusia ke udara, merusak infrastruktur penting, dan
menghancurkan satu kota. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat

3-30
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Seismometer, dan Moment magnitudo adalah skala yang paling umum


digunakan.
Dalam pengertian yang paling umum, kata gempa bumi digunakan untuk
menggambarkan peristiwa seismik apa pun, baik yang terjadi secara alami
maupun yang disebabkan oleh manusia, yang menghasilkan gelombang
seismik. Titik awal terjadinya gempa bumi disebut hiposentrum atau fokus.
Episentrum adalah titik di permukaan tanah yang berada tepat di atas
hiposentrum. Di permukaan bumi, gempa bumi ditunjukkan dengan
guncangan dan pergerakan atau gangguan pada tanah. Ketika pusat gempa
bumi besar terletak di lepas pantai, dasar laut dapat bergeser cukup jauh
sehingga menyebabkan tsunami. Gempa bumi juga dapat memicu tanah
longsor. Aktivitas seismik di suatu daerah adalah frekuensi, jenis, dan ukuran
gempa bumi yang dialami dalam kurun waktu tertentu. Seismisitas di lokasi
tertentu di Bumi adalah tingkat rata-rata pelepasan energi seismik per satuan
volume. Kata tremor digunakan untuk gemuruh seismik non-gempa. Gempa
Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
disebabkan lempengan yang bergerak ke satu arah atau bisa lebih. Semakin
lama itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Pergeseran lempeng bumi dapat
mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan
pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng Bumi,
gerak lempeng Bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat
mengakibatkan gempa bumi.

3.3.4 Rawan Bencana Cuaca Ekstrim


Gempa bumi Peningkatan intensitas curah hujan beberapa waktu ini
disebabkan oleh fenomena alam yang memicu perubahan cuaca yang
berakibat kepada tingginya curah hujan, fenomena peningkatan curah hujan
secara umum di berbagai wilayah Indonesia selama periode Natal dan Tahun
Baru disebabkan oleh sejumlah dinamika atmosfer. Setidaknya ada empat
faktor penyebab antara lain; Pertama, Peningkatan aktifitas Monsun Asia yang
meningkatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di

3-31
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan. Kedua, peningkatan


serukan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di
wilayah Indonesia bagian barat dan selatan serta meningkatkan potensi awan
hujan. Dinamika atmosfer lainnya yaitu adanya indikasi pembentukan pusat
tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat
memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan
berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan
kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di
sekitarnya. Keempat, terpantaunya beberapa aktifitas gelombang atmosfer,
yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan
dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, kondisi tersebut
berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa
wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.
Tabel 3. 14 Klasifikasi KRB Cuaca Ekstrim di Kabupaten Toba
Kelasifikasi KRB (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
1 Ajibata 3.767,08 1.039,11 354,28
2 Balige 4.161,45 895,35 3.074,80
3 Bonatua Lunasi 6.331,93 352,05 926,58
4 Bor-Bor 22.776,32 3.209,32 2.244,83 276,99
5 Habinsaran 30.289,34 3.486,88 3.306,30
6 Laguboti 1.818,17 1.358,19 3.534,04
7 Lumbanjulu 10.564,20 1.411,34 160,06 621,95
8 Nassau 39.305,64 122,53 61,94
9 Permaksian 2.438,04 352,02 970,21
10 Pintu Pohan Meranti 24.964,58 700,04 597,64
11 Porsea 566,21 1.152,50 2.401,50
12 Siantar Narumonda 792,46 315,38 1.611,61
13 Sigumpar 57,79 163,74 1.827,35
14 Silaen 9.710,90 530,32 2.584,01
15 Tampahan 2.623,80 632,8 129,56
16 Uluan 4.440,70 1.302,16 1.889,45
Jumlah Total 164.608,61 17.023,73 25.674,16 898,95
Sumber : Geoportal Inarisk Tahun 2022

3.3.5 Rawan Bencana Kekeringan


Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah
maupun karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan
menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis,

3-32
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan


meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah
hujan suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis terjadi ketika
pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis
berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga
pertumbuhan tanaman dapat terganggu.
Kekeringan sosial ekonomi merupakan muara dari semua kekeringan
yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan
adanya krisis sosial dan ekonomi. Pengertian kekeringan merupakan suatu
peristiwa yang terjadi pada musim kemarau, apalagi ketika musim kemarau
panjang melanda. Definisi kekeringan secara umum adalah kondisi di mana
suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kekeringan dapat disebabkan karena
suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang
cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di
dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Konsumsi air yang berlebihan
pun dapat menjadi penyebab kekeringan, hal tersebut disebabkan konsumsi
air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi
air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi
saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya
mengeluarkan air dengan jumlah yang sama (terbatas).
Vegetasi pun dapat menjadi penyebab dari bencana ini, wilayah yang
masih memiliki vegetasi yang lebat pasti memiliki cadangan air yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau
lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah
(infiltrasi) pun pasti akan berkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan
menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat
digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba. Hal ini berarti,
ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan
memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah
tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan.
Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa
mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber

3-33
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab
bencana ini. Ketika sumber air (mata air, sungai, dan lainnya) mengering maka
tidak dapat memenuhi kebutuhan air manusia. Begitu pula ketika sumber air
tersebut dimanfaatkan terlalu berlebihan hingga airnya habis maka
pemanfaatan sumber daya air tidak dapat berkelanjutan. Keadaan akan
semakin parah ketika sumber air yang ada di suatu wilayah jumlahnya sedikit
dan jaraknya yang jauh. Sumber air yang jaraknya jauh tersebut akan semakin
menyulitkan masyarakat ketika kekeringan melanda, apalagi ketika sumber air
tersebut merupakan sumber air yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Mau
tidak mau masyarakat harus mengambil air di tempat tersebut.
Tabel 3. 15 Klasifikasi KRB Kekeringan di Kabupaten Toba
Kelasifikasi KRB (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
1 Ajibata 4.532,76 627,7
2 Balige 3.951,42 1.945,58 2.234,60
3 Bonatua Lunasi 7.138,60 471,96
4 Bor-Bor 12.546,92 7.365,71 4.511,71 4.083,12
5 Habinsaran 31.724,92 2.406,64 2.364,36 586,6
6 Laguboti 4.899,13 300,4 1.510,87
7 Lumbanjulu 11.819,59 937,96
8 Nassau 35.777,80 1.965,32 1.746,99
9 Permaksian 2.985,81 774,45
10 Pintu Pohan Meranti 23.792,48 1.978,64 491,14
11 Porsea 3.022,51 1.097,71
12 Siantar Narumonda 2.170,08 549,38
13 Sigumpar 1.394,16 654,73
14 Silaen 10.991,97 813,36 1.019,89
15 Tampahan 2.858,47 21,96 505,73
16 Uluan 6.454,72 1.177,59
Jumlah Total 166.061,35 16.797,61 20.676,77 4.669,72
Sumber : Geoportal Inarisk Tahun 2022

3.3.6 Rawan Bencana Banjir


Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia.
Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam
jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan
memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat
datang tiba-tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa

3-34
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

disebut banjir bandang. Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tinggi;
permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut; wilayah terletak
pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit resapan air;
pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran sungai tidak lancar
akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu
sungai. Meskipun berada diwilayah "bukan langganan banjir'. Setiap orang
harus tetap waspada dengan kemungkinan bencana alam ini.
Tabel 3. 16 Klasifikasi KRB Bencana Banjir Kabupaten Toba
Kelasifikasi KRB (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
1 Ajibata 5.159,11 1,36
2 Balige 110,88 7.797,47 223,25
3 Bonatua Lunasi 2 7.607,92 0,64
4 Bor-Bor 37,07 28.156,24 314,15
5 Habinsaran 25,25 36.956,14 101,13
6 Laguboti 1,5 34,99 6.647,73 26,18
7 Lumbanjulu 41,72 12.567,00 148,84
8 Nassau 39.485,01 5,1
9 Permaksian 1,32 3.757,78 1,16
10 Pintu Pohan Meranti 12,83 26.163,52 85,92
11 Porsea 0,68 4.119,53
12 Siantar Narumonda 10,42 2.690,22 18,81
13 Sigumpar 1,35 1,37 2.046,17
14 Silaen 5,5 12.818,45 1,28
15 Tampahan 3.386,16
16 Uluan 1,16 50,28 7.512,47 68,4
Jumlah Total 4 334,3 206.870,93 996,22
Sumber : Geoportal Inarisk Tahun 2022

3.3.7 Rawan Bencana Banjir Bandang


Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit
air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur
sungai.
Bencana yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi ini selalu
meningkat setiap tahunnya. Meskipun terkadang tidak menimbulkan banyak
korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak infrastruktur dan mengganggu
stablitas perekonomian masyarakat secara signifikan. Karakteristik banjir
sangat beragam. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi

3-35
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

dengan tidak diimbangi serapan tanah yang cukup. Atau dapat terjadi dalam
bentuk rob atau bandang

Tabel 3. 17 Klasifikasi KRB Banjir Bandang Kabupaten Toba


Kelasifikasi KRB (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
1 Ajibata 11,407 13,135 5.079,49 56,436
2 Balige 8.131,60
3 Bonatua Lunasi 173,101 146,31 6.901,44 389,716
4 Bor-Bor 66,871 130,147 28.060,29 250,149
5 Habinsaran 586,588 508,74 35.208,95 778,24
6 Laguboti 6.710,39
7 Lumbanjulu 190,611 225,457 11.696,98 644,511
8 Nassau 537,987 679,375 36.618,76 1.653,99
9 Permaksian 42,544 48,399 3.416,39 252,934
10 Pintu Pohan Meranti 338,611 381,007 24.688,95 853,695
11 Porsea 7,369 37,465 3.746,63 328,749
12 Siantar Narumonda 3,029 14,156 2.567,26 135,005
13 Sigumpar 2.048,89
14 Silaen 52,327 37,923 12.636,34 98,638
15 Tampahan 3.386,16
16 Uluan 7.632,31
Jumlah Total 164.608,61 17.023,73 25.674,16 898,95
Sumber : Geoportal Inarisk Tahun 2022

3.3.8 Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan


Kebakaran hutan dibedakan dengan kebakaran lahan. Kebakaran hutan
yaitu kebakaran yang terjadi di dalam kawasan hutan, sedangkan kebakaran
lahan adalah kebakaran yang terjadi di luar kawasan hutan dan keduanya
bisa terjadi baik disengaja maupun tanpa sengaja (Hatta, 2008). Kebakaran
hutan ialah terbakarnya sesuatu yang menimbulkan bahaya atau
mendatangkan bencana. Kebakaran dapat terjadi karena pembakaran yang
tidak dikendalikan, karena proses spontan alami, atau karena kesengajaan.
Proses alami sebagai contohnya kilat yang menyambar pohon atau
bangunan, letusan gunung api yang menebarkan bongkahan bara api, dan
gesekan antara ranting tumbuhan kering yang mengandung minyak karena
goyangan angin yang menimbulkan panas atau percikan api
(Notohadinegoro, 2006). Kebakaran yang terjadinya akibat kesengajaan
manusia dikarenakan oleh beberapa kegiatan, seperti kegiatan ladang,

3-36
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

perkebunan (PIR), Hutan Tanaman Industri (HTI), penyiapan lahan untuk


ternak sapi, dan sebagainya (Hatta, 2008). Menurut Darwiati dan Tuheteru
(2010) di Indonesia, kebakaran hutan dan lahan hampir 99% diakibatkan oleh
kegiatan manusia baik disengaja maupun tidak (unsur kelalaian). Diantara
angka persentase tersebut, kegiatan konversi lahan menyumbang 34%,
peladangan liar 25%, pertanian 17%, kecemburuan sosial 14%, proyek
transmigrasi 8%; sedangkan hanya 1% yang disebabkan oleh alam. Faktor
lain yang menjadi penyebab semakin hebatnya kebakaran hutan dan lahan
sehingga menjadi pemicu kebakaran adalah iklim yang ekstrim, sumber
energi berupa kayu, deposit batubara dan gambut.
Tabel 3. 18 Klasifikasi KRB Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Toba
Kelasifikasi KRB (Ha)
No Kecamatan
Rendah Sedang Tinggi Tidak Ada
1 Ajibata 4.532,76 627,704
2 Balige 3.951,42 1.945,58 2.234,60
3 Bonatua Lunasi 7.138,60 471,963
4 Bor-Bor 12.546,92 7.365,71 4.511,71 4.083,12
5 Habinsaran 31.724,92 2.406,64 2.364,36 586,599
6 Laguboti 4.899,13 300,395 1.510,87
7 Lumbanjulu 11.819,59 937,962
8 Nassau 35.777,80 1.965,32 1.746,99
9 Permaksian 2.985,81 774,453
10 Pintu Pohan Meranti 23.792,49 1.978,64 491,143
11 Porsea 3.022,51 1.097,71
12 Siantar Narumonda 2.170,08 549,378
13 Sigumpar 1.394,16 654,727
14 Silaen 10.991,97 813,363 1.019,89
15 Tampahan 2.858,47 21,956 505,731
16 Uluan 6.454,72 1.177,59
Jumlah Total 166.061,35 16.797,61 20.676,77 4.669,72
Sumber : Geoportal Inarisk Tahun 2022

3-37
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 10 Peta KRB Gerakan Tanah/Likuefaksi

3-38
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 11 Peta KRB Bencana Longsor

3-39
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 12 Peta KRB Bencana Gempa Bumi

3-40
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 13 Peta KRB Cuaca Ekstrim

3-41
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 14 Peta KRB Kekeringan

3-42
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 15 Peta KRB Bencana Banjir

3-43
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 16 Peta KRB Banjir Bandang

3-44
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 17 Peta KRB Kebakaran Hutan dan Lahan

3-45
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.4 Kondisi Kependudukan Dan Sosial Budaya


3.4.1 Kondisi Kependudukan
A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Toba pada tahun 2022 adalah 212.133
jiwa yang tersebar di seluruh wilayah. Dengan luas wilayah daratan 2.021,8
Km², tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Toba tahun 2022 sebesar
104,92 jiwa/km². Kecamatan Balige yang merupakan ibukota kabupaten,
pusat perdagangan dan pusat pemerintahan adalah kecamatan dengan
jumlah penduduk terbanyak dan dengan tingkat kepadatan sebesar 506,32
jiwa/km². Kemudian diikuti oleh Kecamatan Porsea dengan tingkat
kepadatan sebesar 392,03 jiwa/km². Sedangkan Kecamatan Pintu Pohan
Meranti merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan yang terkecil,
yaitu hanya 26,81 jiwa/km². Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.19 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Toba Tahun 2022
Kepadatan
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Penduduk
(Jiwa) Per/km2
1 Balige 46.100 506,32
2 Tampahan 5.293 216,48
3 Laguboti 23.141 313,14
4 Habinsaran 18.272 44,71
5 Borbor 8.578 48,56
6 Nassau 9.553 28,47
7 Silaen 14.491 83,97
8 Sigumpar 8.800 349,21
9 Porsea 14.850 392,03
10 Pintu Pohan Meranti 7.433 26,81
11 Siantar Narumonda 7.778 350,36
12 Parmaksian 11.675 253,91
13 Lumban Julu 10.286 113,16
14 Uluan 9.826 90,15
15 Ajibata 9.86 135,44
16 Bonatua Lunasi 6.197 107,33
Jumlah 212.133 104,92
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-46
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

B. Penduduk Menurut Umur


Berdasarkan Kabupaten Toba Dalam Angka tahun 2023 Jumlah
Penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kabupaten Toba
secara umum didominasi oleh perempuan dengan jumlah 106.259 Jiwa
sementara laki-laki berjumlah 105.874. Lebih jelas mengenai Jumlah
Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Toba Tahun 2023
dapat dilihat pada Tabel dan grafik berikut.
Tabel 3.20Jumlah Penduduk (Jiwa) Menurut Umur
di Kabupaten Toba tahun 2022
Kelompok
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Umur
0-4 10.667 10.129 20.796
5-9 10.341 10.158 20.589
10-14 10.604 10.067 20.671
15-19 10.586 9.770 20.356
20-24 8.261 7.789 16.05
25-29 7.643 6.785 14.428
30-34 7.059 6.775 13.834
34-39 7.372 6.878 14.25
40-44 6.938 6.625 13.563
45-49 6.365 5.988 12.353
50-54 5.423 5.615 11.038
55-59 4.395 4.791 9.186
60-64 3.499 4.378 7.877
65-69 2.932 4.064 6.996
70-74 2.236 3.200 5.436
75+ 1.463 3.247 4.71
Jumlah 105.874 106.259 212.133
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

C. Laju Pertumbuhan Penduduk


Dengan luas wilayah daratan 2.021,8 Km², jumlah penduduk di
Kabupaten Toba tahun 2022 sebanyak 212.123 jiwa jika di lihat dari lima
(5) tahun kebelakang jumlah penduduk di Kabupaten Toba terus
mengalami peningkatan yang mana pada tahun 2018 jumlah penduduk di
Kabupaten Toba sebanyak 182.673 jiwa dan mengalami pertambahan
jumlah penduduk sebanyak 29.460 jiwa sampai pada tahun 2022. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

3-47
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 18 Grafik Jumlah Penduduk (Jiwa) Menurut Umur

75+ 1463 3.247


70-74 2236 3.200
65-69 2932 4.064
60-64 3499 4.378
55-59 4395 4.791
50-54 5423 5.615
45-49 6365 5.988
40-44 6938 6.625
34-39 7372 6.878
30-34 7059 6.775
25-29 7643 6.785
20-24 8261 7.789
15-19 10586 9.770
Okt-14 10604 10.067
05-Sep 10341 10.158
0-4 10667 10.129
Kelompok Umur 0 0
-15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000

Tabel 3.21 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan


di Kabupaten Toba Tahun 2018 Sampai Dengan 2022
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2018 2019 2020 2021 2022
1 Balige 38.752 38.972 44.635 45.276 46.100
2 Tampahan 4.530 4.556 5.141 5.207 5.293
3 Laguboti 19.389 19.500 22.397 22.724 23.141
4 Habinsaran 16.271 16.364 17..869 18.036 18.272
5 Borbor 7.140 7.181 8.299 8.422 8.578
6 Nassau 7.588 7.631 9.173 9.344 9.553
7 Silaen 12.741 12.813 14.143 14.289 14.491
8 Sigumpar 7.836 7.881 8.599 8.683 8.800
9 Porsea 14.140 14.220 14.669 14.732 14.850
10 Pintu Pohan Meranti 7.436 7.478 7.346 7.375 7.433
11 Siantar Narumonda 6.032 6.066 7.435 7.591 7.778
12 Parmaksian 10.846 10.908 11.556 11.594 11.675
13 Lumban Julu 8.584 8.633 9.953 10.099 10.286
14 Uluan 8.453 8.501 9.680 9.735 9.826
15 Ajibata 7.625 7.668 9.420 9.620 9.860
16 Bonatua Lunasi 5.310 534 5.884 6.027 6.197
Jumlah 182.673 183.712 206.199 208.754 212.133
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

D. Penduduk Kabupaten Toba Berdasarkan Jenis Kelamin


Dari 16 jumlah kecamatan tahun 2022 di Kabupaten Toba, ada 7
kecamatan yang memiliki jumlah penduduk laki-laki lebih banyak

3-48
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

dibandingkan dengan penduduk perempuannya, yaitu : Kecamatan


Tampahan dengan angka Rasio Jenis Kelamin sebesar 100,19 persen,
Kecamatan Habinsaran dengan angka Rasio Jenis Kelamin sebesar 101,68
persen, Kecamatan Borbor dengan angka rasio jenis kelamin sebesar
105,31 persen, Kecamatan Nassau dengan rasio jenis kelamin sebesar
101,63, Kecamatan Pintu Pohan Meranti dengan rasio sebesar 101,22,
Kecamatan Parmaksian dengan rasio sebesar 103,50 dan Kecamatan
Lumban Julu dengan angka rasio 101,37. Kecamatan dengan angka Rasio
Jenis Kelamin terkecil terdapat di Kecamatan Sigumpar sebesar 96,21
persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.22 Jumlah Penduduk Kabupaten Toba Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2022
Jenis Kelamin (Jiwa)
No Kecamatan Jumlah Rasio
Laki-Laki Perempuan
1 Balige 22.992 23.108 46.100 99,50
2 Tampahan 2.649 2.644 5.293 100,19
3 Laguboti 11.421 11.720 23.141 97,45
4 Habinsaran 9.212 9.060 18.272 101,68
5 Borbor 4.400 4.178 8.578 105,31
6 Nassau 4.815 4.738 9.553 101,63
7 Silaen 7.161 7.330 14.491 97,69
8 Sigumpar 4.315 4.485 8.800 96,21
9 Porsea 7.347 7.503 14.850 97,92
10 Pintu Pohan Meranti 3.739 3.694 7.433 101,22
11 Siantar Narumonda 3.845 3.933 7.778 97,76
12 Parmaksian 5.938 5.737 11.675 103,50
13 Lumban Julu 5.178 5.108 10.286 101,37
14 Uluan 4.906 4.920 9.826 99,72
15 Ajibata 4.910 4.950 9.860 99,19
16 Bonatua Lunasi 3.046 3.151 6.197 96,67
Jumlah 105.874 106.259 212.133 99,64
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023
Gambar 3.19 Penduduk Kabupaten Toba

3-49
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.4.2 Ketenaga Kerjaan


Tingkat partisipasi Angkatan kerja Kabupaten Toba berjumlah 104.386 jiwa
sementara bukan Angkatan kerja sebanyak 27.673. Sebagian besar penduduk
berusia 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang paling banyak
adalah status pekerjaan Berusaha di Bantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak
dibayar sebanyak 24.843 jiwa sementara paling sedikit bekerja di sektor
Berusaha dibantu Buruh Tetap/Buruh dibayar sebanyak 2.054 jiwa. . Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.23Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun (Jiwa) Jenis Kegiatan Selama
Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin di Kabupaten Toba Tahun 2022
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Angkatan Kerja 54.188 50.198 104.386
1. Bekerja 53.250 49.690 102.940
2. Pengangguran
Terbuka 938 508 1.446
Bukan Angkatan
Kerja 10.599 17.074 27.673
Kabupaten Toba 64.787 67.272 132.059
Sumber : BPS, Kabupaten Toba dalam Angka Tahun 2023

Tabel 3.24 Penduduk berumur 15 Tahun (Jiwa) ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu
yang Lalu menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Toba ,
2022
Status Pekerjaan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah
Berusaha Sendiri 10.768 7.276 18.044
Berusaha dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak
dibayar 18.334 6.509 24.843
Berusaha dibantu Buruh Tetap/Buruh dibayar 1.597 457 2.054
Buruh/Karyawan/Pegawai 10.755 9.059 19.814
Pekerjaan Bebas di Pertanian 1.492 1.059 2.551
Pekerjaan Bebas di Non Pertanian 2.758 366 3.124
Pekerjaan Keluarga/Tak di Bayar 7.546 24.964 3.251
Kabupaten Toba 53.25 49.69 102.94
Sumber : BPS, Kabupaten Toba dalam Angka Tahun 2023

3-50
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.5 Kondisi Perekonomian Wilayah


3.5.1 Struktur Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sebuah nilai tambah
bruto dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan di wilayah domestik suatu
negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi, dan nilai ini biasanya
dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi
residen atau non-residen. PDRB merupakan salah satu ukuran dari tingkat
pendapatan masyarakat dapat digunakan sebagai bahan perencanaan
pembangunan regional di bidang ekonomi.
PDRB Kabupaten Toba atas dasar harga berlaku tahun 2022 sebesar
8.943.890,6 juta rupiah. Berdasarkan atas dasar harga konstan 2010 PDRB
Kabupaten Toba tahun 2022 sebesar 5.888.376,1 juta rupiah atau mengalami
pertumbuhan sebesar 4,24 persen. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan merupakan sektor yang memberi peranan atau kontribusi yang
terbesar terhadap PDRB tahun 2022.
Tahun 2022 sektor ini memberi andil terhadap PDRB sebesar 31,24
persen walaupun sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menunjukkan
adanya peningkatan dalam pembentukan PDRB tahun 2022. Hal ini dapat
dilihat dari peranannya tahun 2020 sebesar 31,13 persen. Produk Domestik
Regional Bruto menurut pengeluaran atas dasar berlaku pada tahun 2022
adalah sebesar 8.943.890,63 juta rupiah, sedangkan untuk produk domestik
regional bruto menurut pengeluaran atas dasar harga konstan adalah sebesar
5.888.376,19 juta rupiah. Distribusi persentase PDRB ADHB paling besar pada
kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 53,54 persen dan
paling kecil pada kelompok perubahan inventori sebesar 1,46 persen. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.25 PDRB Kabupaten Toba Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha (M) Tahun 2018-2022
PDRB HARGA KONSTAN (JUTA)
NO LAPANGAN USAHA
2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian,Kehutanan,dan
1 Perikanan/Agriculture Forestry and 1.726.234,9 1.775.009,9 1.782.366,3 1.833.430,9 1.892.501,6
Fishing
Pertambangan dan Penggalian/ Mining
2 15.764,1 16.449,8 16.309 16.987,6 17.816,9
and Quarrying
3 Industri Pengolahan/ Manufacturing 562.788,4 577.895,8 577.267,1 595.003,9 628.581,2
4 Pengadaan Listrik dan Gas/ Electricity 4.525,7 4.744,6 4.842,5 5.084,6 5.346,5

3-51
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

PDRB HARGA KONSTAN (JUTA)


NO LAPANGAN USAHA
2018 2019 2020 2021 2022
and gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang/ Water supply
5 2.603 2.686,7 2.674,1 2.773,3 2.915,4
Sewerage Waste Management and
Remediation Activities
6 Konstruksi/Construction 704.097,1 759.835,7 727.517,5 762.753,4 80.8571
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/
7 867.342,9 923.496,1 922.482,2 953.976 1.012.051,9
Wholesale and Retail Trade; Repair of
Motor Vehicles and Motorcycles
Transportasi dan Pergudangan/
8 158.597,3 167.369,4 159.608,1 165.241,4 17.4489,3
Transportation and Storage
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 Minum/ Accommodation and Food 15.491,5 165.532,7 164.198,1 164.533,8 17.0564,2
Service Activities
Informasi dan Komunikasi/Information
10 71.937,9 7.7794 84.304,7 90.927,8 9.6650,8
and Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial
11 92.554,1 94.090,8 96.238,1 99.573,1 103.043
and Insurance Activities
12 Real Estat/Real Estate Activities 152.436,6 159.630,5 163.070,3 165.507,9 170.617,6
13 Jasa Perusahaan/ Business Activities 44.183,5 46.044,7 45.722,8 46.737,7 4.8718,5
Administrasi Pemerintahan Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib/Public
14 491.758,3 524.724,9 524.635,2 523.498,4 525.977,4
Administration and Defence;
Compulsory Social Security
15 Jasa Pendidikan/ Education 148.575,5 155.104,6 162.429,4 167.503,5 173632,2
. Jasa Kesehatan dan Kegiatan
16 Sosial/Human Health and Social Work 42.782 44.734,7 46.799,2 46.910,1 47.853
Activities
17 Jasa lainnya/Other Services Activities 81.55,7 8.616,7 8.453,4 8.659,2 9.045,5
Jumlah 5.249.252 5.503.761,6 5.488.918 5.649.102,6 5.888.376
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Tabel 3.26 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Toba Tahun 2018 Sampai Dengan 2022
PDRB HARGA BERLAKU (JUTA)
NO LAPANGAN USAHA
2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian,Kehutanan,dan
1 2.271.393 2.367.086 2.454.214 2.573.398 2.794.264
Perikanan/Agriculture Forestry and Fishing
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and
2 19.549,7 20.623 21.058.7 22.258 23.777.7
Quarrying
3 Industri Pengolahan/ Manufacturing 815.102,3 834.326 83.9892 908.355 1.014.515
Pengadaan Listrik dan Gas/ Electricity and
4 4.529,7 4.968,9 5.079.4 5.361,8 5.681.7
gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang/ Water supply Sewerage
5 3.242 3.363,7 3.369.2 3.533,8 3.747.4
Waste Management and Remediation
Activities
6 Konstruksi/Construction 965.921,7 1.066.602 1.053.996 1.140.532 1.240.080
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor/ Wholesale and
7 1.247.434 1.391.415 1.421.990 1.512.918 1.681.754
Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and
Motorcycles
Transportasi dan Pergudangan/
8 227.752,5 245.895,9 241.884.1 256.286,9 277.880.3
Transportation and Storage

3-52
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

PDRB HARGA BERLAKU (JUTA)


NO LAPANGAN USAHA
2018 2019 2020 2021 2022
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/
9 200.960,6 215.352,4 214.714.8 215.524,9 225.852.7
Accommodation and Food Service Activities
Informasi dan Komunikasi/Information and
10 75.909,2 84.816,9 92.212,6 101.802,9 109.510.5
Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and
11 116.189,6 120.120,5 122.737,2 13.0343 139.919.6
Insurance Activities
12 Real Estat/Real Estate Activities 204.916,4 221.449,6 232.691 243.004 253.616.3
13 Jasa Perusahaan/ Business Activities 62.687,4 69.509 72.660 77.547,2 82.578.7
Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan
14 Jaminan Sosial Wajib/Public Administration 693.174,2 753.439 776.619,5 774.303,6 778.482.9
and Defence; Compulsory Social Security
15 Jasa Pendidikan/ Education 180.476 196.088,4 206.209,6 213.529,4 222.097.9
. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human
16 61.333,8 68.120 73.885,7 74.860,6 76.969.9
Health and Social Work Activities
17 Jasa lainnya/Other Services Activities 11.076,8 12.212,4 12.207,6 12.571,7 13.161.4
Jumlah 7.161.649 7.675.388 7.845.421 8.266.130 8.943.891
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3.5.2 Pertumbuhan Ekonomi


Perekonomian Kabupaten Toba di lihat dari lima tahun terakhir
perkembangannya cenderung menurun. Pada tahun 2018 pertumbuhannya
mencapai 4,96 %, sedangkan di tahun 2019 pertubuhannya menurun menjadi
4,85 %, tahun berikutnya 2020 menurun menjadi -0,27 %, pada tahun 2021
kembali mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 2,92 %, dan pada
tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi 4,24 %. Pada tahun 2020
Pertumbuhan ekonomi menurun yang diakibatkan adanya pandemi covid19
sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Toba turun. Untuk lebih jelasnya
laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Toba
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.27 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 Menurut
Lapangan Usaha (Persen)
No Lapangan Usaha/ Industrial Origin 2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian,Kehutanan,dan
1 Perikanan/Agriculture Forestry and 2,95 2,83 0,41 2,86 3,22
Fishing
Pertambangan dan Penggalian/ Mining
2 5,97 4,35 -0,86 4,16 4,88
and Quarrying
3 Industri Pengolahan/ Manufacturing 1,98 2,68 -0,11 3,07 5,64
Pengadaan Listrik dan Gas/ Electricity and
4 4,96 4,84 2,06 5,00 5,15
gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang/ Water supply
5 3,35 3,22 -0,47 3,71 5,13
Sewerage Waste Management and
Remediation Activities

3-53
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

No Lapangan Usaha/ Industrial Origin 2018 2019 2020 2021 2022


6 Konstruksi/Construction 7,97 7,92 -4,25 4,84 6,01
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor/ Wholesale and
7 7,41 6,47 -0,11 3,41 6,09
Retail Trade; Repair of Motor Vehicles
and Motorcycles
Transportasi dan Pergudangan/
8 5,75 5,53 -4,64 3,53 5,60
Transportation and Storage
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 Minum/ Accommodation and Food 5,32 6,85 -0,81 0,20 3,67
Service Activities
Informasi dan Komunikasi/Information
10 7,64 8,14 8,37 7,86 6,29
and Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial
11 6,44 1,66 2,28 3,47 3,48
and Insurance Activities
12 Real Estat/Real Estate Activities 6,83 4,71 2,15 1,49 3,09
13 Jasa Perusahaan/ Business Activities 5,56 4,21 -0,70 2,22 4,24
Administrasi Pemerintahan Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib/Public
14 5,25 6,70 -0,02 0,22 0,47
Administration and Defence; Compulsory
Social Security
15 Jasa Pendidikan/ Education 5,32 4,39 4,72 3,12 3,66
. Jasa Kesehatan dan Kegiatan
16 Sosial/Human Health and Social Work 5,66 4,56 4,62 0,24 2,01
Activities
17 Jasa lainnya/Other Services Activities 6,70 5,65 -1,90 2,44 4,46
Jumlah 4,96 4,85 -0,27 2,92 4,24
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun

3.6 Kondisi Perkembangan Sektoral


Sebagian besar penduduk Kabupaten Toba menggantungkan hidupnya
pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari luasnya hamparan pertanian
khususnya lahan persawahan. Salah satu pilar pembangunan Kabupaten Toba
yaitu terciptanya pertanian yang maju’. Hal ini menunjukkan kemauan yang
kuat dari meningkatkan kesejahteraan petani. Pertanian menjadi sektor
andalan bagi Kabupaten Toba dalam menggerakan perekonomian daerah.
Tahun 2022 sektor ini memberi kontribusi yang cukup besar dalam
pembentukan PDRB Kabupaten Toba yaitu sekitar 31,24 persen terhadap total
PDRB.
1. Sayuran
Pada tanaman sayur-sayuran seperti cabai rawit, cabai keriting, dan
bawang merah memiliki produksi terbesar dibandingkan dengan
komoditas lainnya yaitu masing-masing sebesar 9.342 kw, 9.080 kw, dan
8.038 kw dengan luas panen yang dapat dilihat pada tabel berikut

3-54
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Tabel 3.28 Luas Panen Tanaman Sayuran Dan Jenis Sayuran Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba Tahun 2022
Luas Panen (Ha)

No Kecamatan Bawang Bawang Cabai Cabe Cabai Kacang Petsai/Sa


Bayam Buncis Kangkung Kentang Ketimun Terung Tomat
Daun Merah Besar Rawit Keriting Panjang wi

1 Balige 11 16 0 0 5 0 6 7 10 0 5 12 0 6
2 Tampahan 0 3 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 1 4
3 Laguboti 5 1 0 8 2 0 2 3 8 0 3 7 1 2
4 Habinsaran 0 2 0 0 3 0 7 0 0 0 0 0 1 6
5 Borbor 0 0 0 0 2 0 5 0 0 0 0 0 0 3
6 Nassau 0 0 0 0 27 0 2 0 0 0 0 0 0 0
7 Silaen 13 0 0 0 5 0 13 13 0 0 0 0 0 5
8 Sigumpar 7 0 0 7 2 0 2 0 12 1 0 11 0 0
9 Porsea 11 0 0 10 4 0 5 0 10 0 0 12 0 0
10 Pintu Pohan Meranti 0 0 0 0 10 0 7 0 0 0 0 0 0 0
11 Siantar Narumonda 0 1 0 16 2 0 1 0 3 0 7 15 0 0
12 Parmaksian 3 0 0 0 1 0 2 2 1 0 0 1 0 1
13 Lumban Julu 1 20 0 0 4 0 15 1 0 3 1 0 1 13
14 Uluan 8 14 0 0 9 0 10 0 1 0 0 8 0 0
15 Ajibata 0 49 0 0 39 0 35 0 8 38 0 0 0 31
16 Bonatua Lunasi 15 20 0 16 0 0 2 8 15 0 0 0 0 0
Jumlah 73 126 0 57 114 0 114 34 68 44 16 66 4 70
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Tabel 3. 29 Produksi Tanaman Sayuran Dan Jenis Sayuran Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba Tahun 2022
Produksi (Kwintal)

No Kecamatan Bawang Bawang Cabai Cabe Cabai Kacang Petsai/


Bayam Buncis Kangkung Kentang Ketimun Terung Tomat
Daun Merah Besar Rawit Keriting Panjang Sawi

1 Balige 788 996 0 0 455 0 746 900 1.011 0 374 786 0 1.394
2 Tampahan 0 280 0 0 0 0 45 0 0 400 0 0 90 565

3-55
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Produksi (Kwintal)

No Kecamatan Bawang Bawang Cabai Cabe Cabai Kacang Petsai/


Bayam Buncis Kangkung Kentang Ketimun Terung Tomat
Daun Merah Besar Rawit Keriting Panjang Sawi

3 Laguboti 258 60 0 384 254 0 275 110 391 0 153 462 75 285
4 Habinsaran 0 65 0 0 605 0 1.683 0 0 0 0 0 95 2.93
5 Borbor 0 0 0 0 84 0 140 0 0 0 0 0 0 246
6 Nassau 0 0 0 0 2.986 0 1.012 0 0 0 0 0 0 0
7 Silaen 788 0 0 0 435 0 71 668 0 0 0 0 0 860
8 Sigumpar 123 0 0 205 75 0 76 0 157 8 0 157 0 0
9 Porsea 392 0 0 377 26 0 570 0 397 0 0 592 0 0
10 Pintu Pohan Meranti 0 0 0 0 577 0 80 0 0 0 0 0 0 0
11 Siantar Narumonda 0 70 0 767 125 0 186 0 155 0 415 881 0 0
12 Parmaksian 246 0 0 0 78 0 736 170 118 0 0 60 0 11
13 Lumban Julu 110 1634 0 0 150 0 521 60 0 720 110 0 130 2.575
14 Uluan 312 353 0 0 400 0 2.706 0 90 0 0 211 0 0
15 Ajibata 0 3020 0 0 3.093 0 110 0 424 2.417 0 0 0 3.452
16 Bonatua Lunasi 1120 1560 0 1354 0 0 9.08 640 1.15 0 0 0 0 0
Jumlah 4.137 8.038 0 3.087 9.342 0 9.08 2.548 3.892 3.545 1.052 3.148 390 12.317
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-56
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3.20 Kondisi Pertanian di Kabupaten Toba

2. Tanaman Biofarma
Berdasarkan data Kabupaten Toba Dalam Angka Tahun 2023, diketahui
bahwa komoditi tanaman biofarma di Kabupaten Toba terdiri dari Jahe,
Laos, Kencur dan Kunyit. Untuk lebih jelasnya terkait komoditi tanaman
biofarma dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.30 Luas Panen Tanaman Biofarma Menurut Kecamatan dan Jenis
Tanaman (m2), Tahun 2022
No Kecamatan Jahe Kencur Kunyit Laos
1 Balige 35.500 150 3.300 400
2 Tampahan 0 0 0 0
3 Laguboti 10.000 0 5.800 0
4 Habinsaran 270.000 0 0 0
5 Borbor 10.000 0 450 0
6 Nassau 19.000 0 0 0
7 Silaen 5.980 0 3.570 876
8 Sigumpar 6.000 0 5.700 0
9 Porsea 182.500 0 10.000 0
10 Pintu Pohan Meranti 150.000 0 0 0
11 Siantar Narumonda 0 0 0 400
12 Parmaksian 20.000 0 600 0
13 Lumban Julu 160.000 0 90.000 0
14 Uluan 106.000 0 0 0
15 Ajibata 90.000 0 0 0
16 Bonatua Lunasti 150.000 0 140.000 0
Jumlah 1.214.980 150 259.420 1.676
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Tabel 3.31 Produksi Tanaman Biofarma Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
(kg), Tahun 2022
No Kecamatan Jahe Kencur Kunyit Laos
1 Balige 75.000 280 4.910 680
2 Tampahan 0 0 0 0
3 Laguboti 30.000 0 17.000 0
3-57
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

No Kecamatan Jahe Kencur Kunyit Laos


4 Habinsaran 570.000 0 0 0
5 Borbor 10.000 0 1.040 0
6 Nassau 19.000 0 0 0
7 Silaen 27.962 0 6.981 3.546
8 Sigumpar 16.500 0 18.360 0
9 Porsea 81.000 0 12.000 0
10 Pintu Pohan Meranti 540.000 0 0 0
11 Siantar Narumonda 0 0 0 350
12 Parmaksian 37.500 0 660 0
13 Lumban Julu 559.000 0 265.000 0
14 Uluan 372.700 0 0 0
15 Ajibata 765.000 0 0 0
16 Bonatua Lunasi 837.000 0 454.000 0
Jumlah 3.940.662 280 779.951 4.576
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3. Buah-Buahan
Komoditi tanaman buah-buahan di Kabupaten Toba pada tahun 2022
terdiri dari Alpukat, belimbing, duku, durian, jambu air dll. Untuk tanaman
buah-buahan yang cukup potensial di Kabupaten Toba adalah durian,
alpukat, jeruk siam, dan mangga. Pada tahun 2022, diketahui produksi
komoditi paling tinggi yaitu komoditi Durian dengan jumlah 23.107 hasil
produksi ini menurun jika dibandingkan dengan hasil produksi tahun
sebelumnya yaitu tahun 2020 dengan jumlah produksi pisang yaitu 53.532
Kwintal. Sementara komoditi dengan produksi paling sedikit yaitu
komoditi salak dengan jumlah produksi tahun 2022 yaitu hanya 1 Kwintal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.32 Produksi Buah-Buahan (Kwintal) Menurut Jenis Tanaman Menurut
Kecamatan di Kabupaten Toba Tahun 2022
Duku/
No Kecamatan Alpukat Belimbing Durian Jambu Air Jambu Biji
Langkat
1 Balige 76 0 0 625 0 2.110
2 Tampahan 140 0 0 150 35 45
3 Laguboti 325 0 0 980 0 0
4 Habinsaran 1.300 0 25 1.925 0 0
5 Borbor 9 0 0 270 0 0
6 Nassau 585 0 400 4.305 20 7
7 Silaen 2.410 0 0 6.750 74 0
8 Sigumpar 162 0 0 235 0 0
9 Porsea 300 0 0 500 0 0
10 Pintu Pohan Meranti 1.791 0 0 904 0 0
3-58
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Duku/
No Kecamatan Alpukat Belimbing Durian Jambu Air Jambu Biji
Langkat
11 Siantar Narumonda 0 0 0 0 0 0
12 Parmaksian 1.395 9 0 1.549 47 293
13 Lumban Julu 2.785 0 0 0 0 0
14 Uluan 1.364 0 0 2.474 0 0
15 Ajibata 660 0 0 2.440 0 0
16 Bonatua Lunasi 0 0 0 0 0 0
Jumlah 13.302 9 425 23.107 176 2.455
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-59
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Tabel 3. 33 Produksi Buah-buahan (Kwintal) Menurut Jenis Tanaman Menurut Kecamatan di Kabupaten Toba
Tahun 2022
Jen Jeruk Jeruk Mang Ram Leng
No Kecamatan Mangga Nangka Nanas Pepaya Petai Pisang Salak Sawo Sirsak Sukun Lemon
gkol Besar Siam gis butan keng
1 Balige 0 0 0 209 0 40 7 6 170 23 0 0 0 34 0 0 0
2 Tampahan 15 0 320 1.200 0 4 0 5 15 200 0 0 0 0 0 0 0
3 Laguboti 0 0 0 765 0 0 0 72 97 56 0 0 0 7 0 0 0
4 Habinsaran 943 0 1.022 0 0 0 392 0 417 228 0 0 0 0 0 0 0
5 Borbor 0 0 1.965 0 0 0 102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Nassau 2.040 0 0 51 0 0 6 29 228 30 0 0 0 0 0 0 0
7 Silaen 0 0 320 8.135 0 40 22 154 0 1.320 0 0 0 0 0 0 0
8 Sigumpar 0 0 0 0 0 0 0 3 0 4 0 0 0 0 0 0 0
9 Porsea 43 0 0 0 0 0 0 60 54 315 0 0 0 0 0 0 0
Pintu Pohan
10 Meranti 97 0 895 0 0 0 0 0 125 1.089 0 0 0 0 0 0 0
Siantar
11 Narumonda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Parmaksian 150 0 0 545 0 311 0 30 360 310 190 1 6 16 0 172 19
13 Lumban Julu 0 0 775 0 0 0 70 0 385 290 0 0 0 0 0 0 0
14 Uluan 0 0 0 510 0 0 0 237 236 1.060 0 0 0 104 0 0 0
15 Ajibata 0 0 7.515 760 0 0 145 0 0 448 0 0 0 0 0 0 0
Bonatua
16 Lunasti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 106 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 3.288 0 12.812 12.175 0 395 744 595 5.478 5.478 190 1 6 161 0 172 19
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-60
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

a. Perkebunan
Tanaman perkebunan umumnya merupakan usaha yang dikelola
secara swadaya oleh rakyat. Tanaman perkebunan yang dikelola oleh
perusahaan perkebunan masih relatif kecil. Kelapa sawit merupakan
komoditi andalan tanaman perkebunan rakyat yang mempunyai
prospek yang baik. Dilihat dari luas tanam tanaman kelapa sawit
merupakan tanaman perkebunan rakyat dengan luas tanam terluas
dibanding dengan tanaman perkebunan lainnya. Luas tanaman kelapa
sawit tahun 2022 sebesar 4.760,28 Ha. Kecamatan Nassau merupakan
daerah yang mempunyai areal tanaman kelapa sawit terluas yakni
2.314,90 Ha dengan 16.383,00 ton tahun 2022 dan Kecamatan Pintu
Pohan Meranti merupakan daerah kecamatan yang mempunyai areal
tanaman kelapa sawit terluas kedua di Kabupaten Toba dengan luas
areal 2.085,98 Ha dan produksi sebesar 14.562,23 ton. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.34 Luas Area Tanaman Perkebunan Dan Jenis Tanaman Menurut
Kecamatan Di Kabupaten Toba Tahun 2022
Luas Tanaman Perkebunan (Ha)
No Kecamatan Kelapa
Kelapa Karet Kopi Kakao Kemenyan Kemiri Aren
Sawit
1 Balige 0 7,65 0 266,80 26,44 0 40,21 22,95
2 Tampahan 0 0 0 211,01 8,10 0 19,00 35,00
3 Laguboti 18,05 0 0 81,42 46,87 0 47,00 108,00
4 Habinsaran 357,75 0 75,75 37,24 11,00 118,20 14,00 41,00
5 Borbor 3,32 0 0 279,99 3,91 1.216,29 11,00 29,00
6 Nassau 2.314,90 36,70 665,56 90,91 5,32 0 38,00 36,00
7 Silaen 2,28 16,26 0 48,28 34,12 0 31,00 18,00
8 Sigumpar 0 0 0 211,64 29,20 0 15,00 14,00
9 Porsea 0 0 0 49,97 23,50 0 20,00 17,00
Pintu Pohan
10
Meranti 2.063,98 8,05 447,18 148,96 15,39 0 14,00 32,00
Siantar
11
Narumonda 0 13,85 84,57 449,60 29,59 0 20,00 16,00
12 Parmaksian 0 8,10 3,23 221,62 20,71 0 28,00 17,00
13 Lumban Julu 0 3,61 38,68 346,04 24,00 8,77 37,00 63,00
14 Uluan 0 12,75 0 1.437,28 17,41 0 35,75 55,00
15 Ajibata 0 14,05 0 310,15 19,00 0 19,50 26,00
16 Bonatua Lunasi 0 8,95 1,76 423,55 15,15 0 18,10 16,00
Jumlah 4.760,28 129,97 1.316,73 4.614,46 329,71 1.343,26 407,56 545,95
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-61
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Tabel 3.35 Produksi Perkebunan Dan Jenis Tanaman Menurut Kecamatan Di


Kabupaten Toba Tahun 2022
Produksi Perkebunan (Ton)
No Kecamatan
Kelapa Sawit Kelapa Karet Kopi Kakao Kemenyan Kemiri Aren
1 Balige 0 3 0 230,89 4,50 0 39,00 4,99
2 Tampahan 0 0 0 178,21 1,03 0 0,95 6,25
3 Laguboti 111 0 0 58,78 10,61 0 40,20 20,92
4 Habinsaran 2.523,60 0 67,80 24,88 1,91 30,60 5,15 9,35
5 Borbor 2317 0 0 254,86 0,55 157,30 4,55 5,80
6 Nassau 16.383,00 15,00 586,20 56,41 0,56 0 24,60 6,75
7 Silaen 15,92 4,80 0 31,84 8,20 0 30,22 0,75
8 Sigumpar 0 0 0 180,55 4,20 0 8,92 1,40
9 Porsea 0 0 0 36,44 3,75 0 16,90 2,10
10 Pintu Pohan Meranti 14.562,23 0,96 405,00 109,59 2,16 0 5,15 12,03
11 Siantar Narumonda 0 7,80 74,84 411,77 5,28 0 12,60 2,35
12 Parmaksian 0 0,72 2,09 196,24 3,60 0 16,07 2,20
13 Lumban Julu 0 0,23 26,40 313,37 4,80 2,29 22,07 12,80
14 Uluan 0 1,18 0 1621,17 4,20 0 37,50 10,20
15 Ajibata 0 7,80 0 275,14 4,85 0 12,15 2,28
16 Bonatua Lunasi 0 0,87 1,08 393,60 2,40 0 4,20 1,25
Jumlah 33.618,92 42,36 1.163,41 4.373,74 62,60 190,19 280,23 101,42
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Gambar 3.21 Kondisi Perkebunan di Kabupaten Toba

3.6.1 Peternakan
Usaha peternakan umumnya juga dikelola dan diusahakan oleh
masyarakat sebagai usaha rumah tangga. Ternak dapat dikelompokkan
menjadi ternak besar dan ternak kecil dan unggas. Ternak besar terdiri dari
sapi kerbau dan kuda. Ternak kecil meliputi kambing domba dan babi.
Sedangkan ternak unggas meliputi ayam dan itik.

3-62
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Pada tahun 2022 jumlah populasi ternak besar seperti sapi berjumlah
2.229 ekor dan kerbau 4.749 ekor. Populasi ternak kecil pada tahun 2022
yaitu kambing sebanyak 882 ekor, sementara jumlah domba 73 ekor dan
babi 7.671 ekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.36 Populasi Ternak Besar Dan Jenis Ternak Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Toba Tahun 2022
Jumlah Ternak (Ekor)
No Kecamatan
Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
1 Balige 0 210 392 0 108 0 690
2 Tampahan 0 135 479 0 83 0 694
3 Laguboti 0 743 587 0 54 0 600
4 Habinsaran 0 3 406 0 104 0 1.055
5 Borbor 0 12 206 0 0 0 131
6 Nassau 0 6 128 0 277 0 671
7 Silaen 0 188 869 0 0 0 893
8 Sigumpar 0 235 404 0 0 0 177
9 Porsea 0 108 85 0 57 28 193
Pintu Pohan
10
Meranti 0 75 96 0 82 0 226
Siantar
11
Narumonda 0 11 86 0 0 0 82
12 Parmaksian 0 273 106 0 23 0 134
13 Lumban Julu 0 84 364 0 2 0 1.003
14 Uluan 0 29 204 0 22 0 54
15 Ajibata 0 22 208 0 10 0 680
16 Bonatua Lunasi 0 95 129 0 60 45 388
Jumlah 0 2.229 4.749 0 882 73 7.671
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Tabel 3.37 Populasi Unggas Dan Jenis Ternak Menurut Kecamatan


Di Kabupaten Toba Tahun 2022
Jumlah Populasi (Ekor)
No Kecamatan Ayam Ayam Ayam Itik
Kampung Pedaging Petelur Manila
1 Balige 11303 0 0 7629
2 Tampahan 1900 0 0 2125
3 Laguboti 7647 0 0 1978
4 Habinsaran 19502 0 0 1089
5 Borbor 6168 0 0 285
6 Nassau 6907 0 0 1669
7 Silaen 14595 0 1100 13677
8 Sigumpar 3512 0 0 37552
9 Porsea 6689 0 0 6167
10 Pintu Pohan Meranti 2670 0 0 818
11 Siantar Narumonda 2460 0 0 179
12 Parmaksian 3234 0 0 40202
3-63
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Jumlah Populasi (Ekor)


No Kecamatan Ayam Ayam Ayam Itik
Kampung Pedaging Petelur Manila
13 Lumban Julu 7555 0 0 4359
14 Uluan 5176 0 0 5017
15 Ajibata 3281 0 0 823
16 Bonatua Lunasi 2640 0 0 1285
Jumlah 105239 0 1100 124854
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Berdasarkan data Kabupaten Toba dalam angka jumlah produksi ternak


kecil terbagi menjadi ternak ayam kampung dan ternak itik dilihat dari jumlah
produksinya ternak ayam kampung merupakan produksi ternak kecil yang
paling banyak di Kabupaten Toba sebanyak 146.725 ekor sementara produksi
ternak kecil berjenis itik sebanyak 128.317 ekor. Untu lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.38 Produksi Ternak Kecil dan Jenis Ternak Menurut Kecamatan Di
Kabupaten Toba Tahun 2022
Jumlah Ternak (Ekor)
No Kecamatan
Ayam Kampung Itik
1 Balige 8297 9751
2 Tampahan 3223 5069
3 Laguboti 16047 14045
4 Habinsaran 17922 1695
5 Borbor 7414 688
6 Nassau 6338 5753
7 Silaen 15712 15503
8 Sigumpar 6115 16222
9 Porsea 11387 7720
10 Pintu Pohan Meranti 6690 1846
11 Siantar Narumonda 6079 227
12 Parmaksian 7050 12863
13 Lumban Julu 8587 9529
14 Uluan 15355 16402
15 Ajibata 4931 4035
16 Bonatua Lunasi 5578 6969
Jumlah 146725 128317
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3.6.2 Perikanan
Usaha perikanan pada umumnya juga dikelola sebagai usaha rumah
tangga baik sebagai kegiatan budidaya maupun kegiatan penangkapan ikan.

3-64
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Budidaya perikanan dilakukan dikolam sawah jaring apung kolam air deras
dan pembenihan sedangkan usaha penangkapan dilakukan di danau sungai
dan rawa Pada tahun 2022 jumlah rumah tangga perikanan dengan budidaya
secara kolam sebanyak 2.348 yang terdiri dari kolam, jaring apung, dan sawah
masing-masing sebanyak 369 rumah tangga, 92 rumah tangga dan 1.887
rumah tangga. Produksi perikanan terbesar yaitu sawah di Kabupaten Toba
pada tahun 2022 sebesar 554,51 ton dan produksi hasil budidaya secara
keseluruhan sebesar 1.263,70 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 3.39 Jumlah Produksi (Ton) Perikanan Tangkap Di Kabupaten Toba Tahun
2021 Sampai Dengan 2022
Perikanan Laut Perairan Umum
No Kecamatan
2021 2022 2021 2022
1 Balige 0 0 104,58 107,35
2 Tampahan 0 0 30,85 32,45
3 Laguboti 0 0 50,63 53,99
4 Habinsaran 0 0 0 0
5 Borbor 0 0 0 0
6 Nassau 0 0 0 0
7 Silaen 0 0 0 0
8 Sigumpar 0 0 75,01 77,33
9 Porsea 0 0 77,69 78,65
10 Pintu Pohan Meranti 0 0 0 0
11 Siantar Narumonda 0 0 1,59 1,42
12 Parmaksian 0 0 3,69 3,60
13 Lumban Julu 0 0 60,66 62,32
14 Uluan 0 0 114,39 116,58
15 Ajibata 0 0 72,15 74,95
16 Bonatua Lunasi 0 0 0 0
Jumlah 0 0 591,24 608,64
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Tabel 3.40 Produksi Perikanan Dan Jenis Budidaya Menurut Kecamatan


di Kabupaten Toba Tahun 2022
Jumlah Produksi (Ton)
No Kecamatan Budidaya Jaring
Tambak Kolam Keramba Sawah
laut Apung
1 Balige 0 0 39,23 0 14,43 61,36
2 Tampahan 0 0 2,97 0 0 4,64
3 Laguboti 0 0 75,58 0 76,24 118,22
4 Habinsaran 0 0 4,09 0 0 6,40
5 Borbor 0 0 1,16 0 0 1,81

3-65
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Jumlah Produksi (Ton)


No Kecamatan Budidaya Jaring
Tambak Kolam Keramba Sawah
laut Apung
6 Nassau 0 0 2,58 0 0 4,03
7 Silaen 0 0 16,00 0 0 25,02
8 Sigumpar 0 0 10,71 0 0 16,76
9 Porsea 0 0 90,67 0 89,43 141,81
Pintu Pohan
10
Meranti 0 0 11,86 0 0 18,56
11 Siantar Narumonda 0 0 3,44 0 0,09 5,38
12 Parmaksian 0 0 5,88 0 0,18 9,20
13 Lumban Julu 0 0 9,99 0 0 15,62
14 Uluan 0 0 38,47 0 32,76 60,16
15 Ajibata 0 0 25,24 0 141,50 39,45
16 Bonatua Lunasi 0 0 16,70 0 0 26,12
Jumlah 0 354,57 354,62 554,51
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3.6.3 Industri dan Perdagangan


Perdagangan adalah kegiatan yang melakukan penjualan kembali (tanpa
perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas meliputi perdagangan
besar dan eceran.
Jumlah usaha industri kecil di Kabupaten Toba tahun 2022 sebanyak
1.192 usaha dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 2.170
orang. Dari jumlah usaha tersebut industri sandang dan kulit merupakan
industri kecil dengan jumlah usaha terbanyak yaitu : 653 usaha (44,36
persen) dengan tenaga kerja sebanyak 934 orang. Berdasarkan kecamatan,
industri sandang dan kulit terbanyak berada di Kecamatan Uluan dengan
183 usaha dengan 183 tenaga kerja dan Kecamatan Silaen dengan 142
usaha dengan 199 tenaga kerja. Industri Kerajinan Umum menempati urutan
kedua terbanyak setelah industri sandang dan kulit sebanyak 275 usaha dan
305 tenaga kerja. Industri ini paling banyak terdapat di Kecamatan Laguboti
dengan 97 usaha yang menyerap 97 orang tenaga kerja. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

3-66
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Tabel 3.41 Jumlah Perusahaan/Usaha Dan Tenaga Kerja Industri Kecil Menurut
Kecamatan Di Kabupaten Toba Tahun 2022
Kimia dan
Sandang dan Kerajinan
Pangan Bahan Logam
Kulit Umum
No Kecamatan Bangunan
Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Unit Unit Unit Unit Unit
Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja
1 Balige 34 74 40 240 23 123 13 16 27 74
2 Tampahan 7 15 79 79 1 35 2 2 3 3
3 Laguboti 9 54 14 65 3 8 97 97 7 12
4 Habinsaran 17 35 4 4 3 4 2 3 3 8
5 Borbor 10 12 5 5 2 3 3 3 7 10
6 Nassau 6 6 2 2 1 2 1 1 8 11
7 Silaen 6 30 142 199 1 1 76 76 6 12
8 Sigumpar 5 18 45 45 1 1 56 56 5 7
9 Porsea 8 20 41 48 2 5 6 15 15 29
Pintu Pohan
10
Meranti 9 23 2 2 1 2 1 10 3 5
Siantar
11
Narumonda 6 87 5 5 1 1 2 2 10 16
12 Parmaksian 15 20 13 13 1 2 4 4 3 6
13 Lumban Julu 7 15 7 7 1 35 1 1 4 6
14 Uluan 14 14 183 183 1 6 1 3 3 4
15 Ajibata 36 17 26 26 1 2 7 11 3 7
16 Bonatua Lunasi 5 7 45 45 1 1 3 5 5 7
Jumlah 194 447 653 653 44 231 275 305 112 217
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-67
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Tabel 3.42 Jumlah Usah Mikro Kecil Dan Menengah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba Tahun 2022
Makanan Sandang dan
Perdagangan Perbengkelan Peternakan Industri Kesehatan
No Kecamatan Ringan Jasa
Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Unit Tenaga Kerja Unit Unit Unit Tenaga Kerja Unit Unit Unit
Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja

1 Balige 1734 3468 815 1630 575 1150 113 226 0 0 24 48 4 8


2 Tampahan 83 166 33 66 58 116 10 20 0 0 0 0 0 0
3 Laguboti 492 1250 165 330 219 438 45 90 0 0 54 108 0 0
4 Habinsaran 106 212 24 48 42 84 12 24 0 0 0 0 0 0
5 Borbor 56 112 40 80 24 48 13 26 0 0 5 10 0 0
6 Nassau 18 36 6 12 8 16 1 2 0 0 0 0 0 0
7 Silaen 79 158 44 88 144 288 11 22 0 0 32 64 0 0
8 Sigumpar 43 86 41 82 47 94 7 14 0 0 4 8 0 0
9 Porsea 218 436 395 790 255 510 134 268 0 0 2 4 0 0
Pintu Pohan
10 41 82 14 28 23 46 10 20 0 0 2 4 0 0
Meranti
Siantar
11 58 116 7 14 28 56 84 16 0 0 3 6 0 0
Narumonda
12 Parmaksian 199 398 161 322 183 366 51 102 0 0 3 6 0 0
13 Lumban Julu 60 120 44 88 29 58 14 28 0 0 5 10 0 0
14 Uluan 47 94 10 20 41 82 6 12 0 0 6 12 0 0
15 Ajibata 164 328 45 90 42 84 8 16 0 0 4 8 0 0
16 Bonatua Lunasi 31 62 37 74 32 64 9 18 0 0 0 0 0 0
Jumlah 3429 7124 1881 3762 1750 3500 528 904 0 0 144 288 4 8
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-68
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Jumlah pedagang yang terdapat di Kabupaten Toba tahun 2022


sebanyak 2.389 pedagang yang terdiri dari pedagang kecil sebanyak 1.604,
pedagang menengah sebanyak 657, dan pedagang besar sebanyak 128
pedagang. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
dalam melakukan transaksi jual beli barang maupun jasa. Pasar berfungsi
sebagai tempat bagi masyarakat dalam memasarkan hasil-hasil pertanian
perkebunan dan lain-lain. Jumlah pekan/pasar yang ada di Kabupaten tersebar
hampir di semua kecamatan kecuali Kecamatan Tampahan , Kecamatan Siantar
Narumodan, Kecamatan Sigumpar, dan Kecamatan Parmaksian. Hari Pekan
pada setiap kecamatan juga berbeda – beda tergantung wilayah masing-
masing. Selain itu, di Kecamatan Balige, Kecamatan Laguboti, Kecamatan
Nassau dan Kecamatan Bonatua Lunasi memiliki 2 (dua) lokasi pasar dimana
hari pasar sama atau ada yang berbeda juga. Jumlah pasar yang terdapat di
Kabupaten Toba sebanyak 16 pasar, 790 unit toko, 1.077 warung dan 1.018
unit kios yang ditempati oleh pedagang untuk berjualan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.43 Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis Bangunan Usaha di
Kabupaten Toba Tahun 2022
No Jenis Bangunan Jumlah (Unit)
1 Pasar 16
2 Toko 790
3 Kios 1.018
4 Warung 1.077
Jumlah 2.901
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Tabel 3.44 Nama Pekan/ Pasar di Kabupaten Toba


No Nama Pekan/pasar Lokasi
1. Balige Jl. SM Raja Balige
2. Balige Inpres Jl. Bukit Barisan, Balige
3. Tampahan -
4. Laguboti Jl. SM Raja Laguboti
5. Sibuea Jl. Patuan nagari, Laguboti
6. Habinsaran Parsoburan Kota
7. Borbor Desa Borbor
8. Pantil Desa Lumban Rau Tengah,
9. Parluasan Nassau
Desa Lumban Rau Utara, Nassau
10. Silaen Silaen Kota
11. Sigumpar -

3-69
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

No Nama Pekan/pasar Lokasi


12. Porsea Jl. SM Raja Porsea
13. Pintu Pohan Meranti Desa Meranti Utara
14. Siantar Narumonda -
15. Parmaksian -
16. Lumban Julu Desa Pasar Lumban Julu
17. Aek Natolu Desa Aek Natolu Jaya
18. Uluan Desa Dolok Saribu
19. Ajibata Sumber : Kabupaten Desa Pardamean
20. Toba dalam
Bonatua angka Tahun 2023 Desa Lumban Lobu
Lunasi

Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3.7 Pariwisata dan Perhotelan


Salah satu visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba adalah
menjadikan pariwisata yang indah di Toba. Didukung oleh sumber daya alam
dan keindahan Danau Toba sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang
dapat menjadi andalan di Kabupaten Toba dimasa mendatang. Perencanaan
pengembangan pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana yang baik
akan menjadikan Kabupaten Toba sebagai tempat pariwisata yang indah.
Jumlah hotel di Kabupaten Toba tahun 2022 sebanyak 40 hotel dengan 954
kamar.
Jumlah Wisatawan Datang Ke Toba tahun 2022 sebanyak 1.031.594
wisatawan terdiri dari 0 wisatawan mancanegera dan 1.031.594 wisatawan
domestik. Jumlah restoran/rumah makan yang terdapat di tahun 2021
sebanyak 179 restoran/rumah makan yang tersebar di 10 kecamatan yaitu
Kecamatan Balige, Kecamatan Tampahan, Kecamatan Laguboti, Kecamatan
Silaen, Kecamatan Sigumpar, Kecamatan Porsea, Kecamatan Pintu Pohan
Meranti, Kecamatan Siantar Narumonda, Kecamatan Lumban Julu dan
Kecamatan Ajibata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.45 Jumlah Restoran/ Rumah Makan Menurut Kecamatan Di Kabupaten
Toba Tahun 2019 Sampai Dengan 2022
Jumlah Restoran/Rumah Makan (Unit)
No Kecamatan
2019 2020 2021 2022
1 Balige 71 33 33 102
2 Tampahan 3 3 3 2
3 Laguboti 14 8 8 26
4 Habinsaran 6 0 0 4
5 Borbor 3 0 0 3
6 Nassau 0 0 0 0
3-70
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Jumlah Restoran/Rumah Makan (Unit)


No Kecamatan
2019 2020 2021 2022
7 Silaen 4 4 3 4
8 Sigumpar 5 2 5 3
9 Porsea 18 10 10 16
10 Pintu Pohan Meranti 1 1 1 0
11 Siantar Narumonda 4 1 1 1
12 Parmaksian 9 0 0 0
13 Lumban Julu 4 4 4 4
14 Uluan 4 0 0 0
15 Ajibata 15 3 3 14
16 Bonatua Lunasi 4 0 0 0
Jumlah 165 69 71 179
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Tabel 3.46 Jumlah Wisatawan Yang Datang Ke Kabupaten Toba Menurut Bulan
Tahun 2022
Jumlah Wisatawan
No Kecamatan (Jiwa) Jumlah
Asing Nusantara
1 Januari 0 84.070 84.070
2 Februari 0 55.515 55.515
3 Maret 0 54.079 54.079
4 April 0 58.026 58.026
5 Mei 0 179.605 179.605
6 Juni 0 107.853 107.853
7 Juli 0 81.288 81.288
8 Agustus 0 46.520 46.520
9 September 0 45.415 45..415
10 Oktober 0 59.451 59.451
11 November 0 76.549 76.549
12 Desember 0 183.223 183.223
Jumlah 0 1.031.594 1.031.594
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Gambar 3.22 Kondisi Pariwisata dan Perhotelan

3-71
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.8 Kondisi Fisik Sarana Wilayah


a. Pendidikan
Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan dalam
meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Dengan SDM yang ada baik
dari segi kualitas dan kuantitas yang tinggi diharapkan menjadi motor
penggerak dan pelaksana pembangunan di Kabupaten Toba. Indikator
dari keberhasilan sektor pendidikan salah satunya dapat dilihat dari
peningkatan angka partisipasi sekolah dari tahun ke tahun. Peningkatan ini
harus didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan
memadai. Pada tingkat sekolah dasar (SD) jumlah sekolah pada tahun
ajaran 2022/2023 berjumlah 225 unit dengan jumlah guru dan murid
masing-masing sebanyak 2.075 guru dan 24.833 siswa. Rasio murid SD
terhadap guru tahun ajaran 2022/2023 sebesar 11,97 orang artinya rata-
rata tiap guru mengajar sekitar 11 sampai 12 siswa. Sementara rasio murid
terhadap sekolah sebesar 110,36. Ini berarti bahwa rata-rata murid tiap
sekolah sekitar 110 murid. Pada tahun ajaran yang sama jumlah unit
sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) di Kabupaten Toba sebanyak 51
unit dengan jumlah guru dan siswa masing-masing 873 guru dan 13.686
siswa. Rasio murid terhadap guru dan sekolah masing-masing 15,68 dan
268,35. Sementara rasio guru terhadap Sekolah rata-rata 17,12. Pada
tingkat sekolah lanjutan tingkat atas (SMA) jumlah sekolah yang ada
sebanyak 16 unit dengan jumlah guru yang tersedia sebanyak 482 guru
dan murid sebanyak 8.428. Sedangkan pada sekolah menengah kejuruan
(SMK) jumlah sekolah guru dan murid masing-masing 20 sekolah 417 guru
dan 5.574 murid. Rasio murid SMA terhadap guru dan sekolah masing-
masing sebesar 17,49 dan 526,75. Sedangkan rasio murid SMK terhadap
guru dan sekolah masing-masing 13,37 dan 278,70. Rasio guru SMA dan
SMK terhadap sekolah masing-masing 30,13 dan 20,85. ada tahun 2022
Kabupaten Toba memiliki tujuh perguruan tinggi setingkat Akademi yang
tersebar di Kecamatan Balige, Kecamatan Laguboti, dan Kecamatan Silaen.
Jumlah mahasiswa tercatat 2.413 orang dengan jumlah dosen 129 orang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

3-72
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Tabel 3. 47 Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan Di Kabupaten


Toba Tahun 2022
Fasilitas Pendidikan (Unit)
No Perguruan
Kecamatan TK RA SD MI SMP MTs SMA SMK Tinggi
1 Balige 11 0 31 1 8 1 3 7 2
2 Tampahan -2 0 6 0 1 0 1 0 0
3 Laguboti 2 0 17 0 4 0 3 4 4
4 Habinsaran 0 0 27 0 6 0 1 1 0
5 Borbor 0 0 12 0 2 0 1 0 0
6 Nassau 0 0 15 0 3 0 0 1 0
7 Silaen 3 0 21 0 5 0 1 0 1
8 Sigumpar 2 0 9 0 2 0 0 1 0
9 Porsea 1 0 13 1 3 0 0 4 0
Pintu Pohan
10
Meranti 1 1 12 0 5 0 1 1 0
Siantar
11
Narumonda 0 0 8 0 3 0 1 0 0
12 Parmaksian 3 0 9 0 2 0 1 0 0
13 Lumban Julu 2 0 13 0 2 0 1 1 0
14 Uluan 1 0 14 0 2 0 1 0 0
15 Ajibata 1 0 10 0 2 0 1 0 0
16 Bonatua Lunasi 2 0 8 0 2 0 1 0 0
Jumlah 29 1 225 2 51 1 16 20 7
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Gambar 3.23 Kondisi Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Toba

b. Kesehatan
Sarana kesehatan sangat diperlukan oleh masyarakat banyak untuk
menunjang perbaikan kualitas hidup. Peningkatan sarana dan prasarana
maupun pelayanan kesehatan kepada masyarakat terus diupayakan oleh
pemerintah Kabupaten Toba. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
yang ditunjang oleh kemudahan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat luas merupakan salah satu pilar pembangunan dibidang

3-73
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

kesehatan Pemerintah Kabupaten Toba. Dengan tersedianya sarana dan


prasarana kesehatan berupa rumah sakit puskesmas pondok bersalin desa
posyandu apotek toko obat dan lain-lain merupakan sarana dalam
meningkatkan dan menunjang kualitas hidup masyarakat. Jumlah rumah sakit
di Kabupaten Toba tahun 2022 sebanyak 2 (dua) unit yang berlokasi di 2
kecamatan yaitu Balige dan Porsea. Sementara sarana kesehatan yang lain
seperti pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) berjumlah 19 unit, posyandu
320 unit, poskesdes sebanyak 181 unit, klinik/ balai kesehatan sebanyak 9 unit,
puskesmas pembantu 31 unit, apotek sebanyak 19 unit dan toko obat
sebanyak 45 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 3. 48 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba
Tahun 2022
Fasilitas Kesehatan (Unit)
No Kecamatan Rumah Toko
Klinik/Balai Puskesmas Pustu Apotek Posyandu Poskesdes
Sakit Obat
1 Balige 1 4 2 6 8 55 24 8
2 Tampahan 0 0 1 0 0 8 8 1
3 Laguboti 0 1 1 4 1 35 20 4
4 Habinsaran 0 0 1 4 0 33 19 5
5 Borbor 0 0 1 1 0 15 15 3
6 Nassau 0 0 1 1 0 21 11 0
7 Silaen 0 0 1 1 0 26 16 5
8 Sigumpar 0 0 1 1 0 10 8 3
9 Porsea 1 2 1 1 9 19 5 5
Pintu Pohan
10
Meranti 0 1 1 2 0 11 5 0
Siantar
11
Narumonda 0 0 1 2 0 14 5 2
12 Parmaksian 0 1 1 2 0 11 7 2
13 Lumban Julu 0 0 2 0 0 17 11 2
14 Uluan 0 0 2 4 0 21 15 2
15 Ajibata 0 0 1 2 1 12 5 0
16 Bonatua Lunasi 0 0 1 0 0 12 7 3
Jumlah 2 9 19 31 19 320 181 45
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-74
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 24 Kondisi Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Toba

c. Peribadatan
Sesuai dengan falsafah negara pelayanan kehidupan beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan
ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai
masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan bangsa.
Jumlah rumah ibadah menurut jenis rumah ibadah tahun 2022 di Kabupaten
Toba sebagai berikut : gereja Protestan sebanyak 321 gereja, gereja Katolik
sebanyak 67 gereja, 43 mesjid, dan mushola sebanyak 15. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 3. 49 Jumlah Fasilitas Peribadatan Menurut Kecamatan di kabupaten
Toba Tahun 2022
Fasilitas Peribadatan (Unit)
No Kecamatan
Masjid Musholla Gereja Protestan Gereja Katolik
1 Balige 6 6 43 3
2 Tampahan 0 0 6 1
3 Laguboti 2 0 32 3
4 Habinsaran 2 0 9 14
5 Borbor 0 0 38 1
6 Nassau 5 0 21 12
7 Silaen 1 0 10 8
8 Sigumpar 0 0 22 0
9 Porsea 3 3 11 3
10 Pintu Pohan Meranti 11 0 19 2
11 Siantar Narumonda 2 0 15 3
12 Parmaksian 5 1 15 1
13 Lumban Julu 3 5 26 4
14 Uluan 0 0 34 5
15 Ajibata 0 0 9 7
16 Bonatua Lunasi 3 0 11 0
Jumlah 43 15 321 67
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-75
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 25 Kondisi Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Toba

d. Perdagangan Jasa
Berdasarkan data Kabupaten Toba dalam angka tahun 2023 diketahui bahwa
jumlah pasar/market sebanyak 790 unit, toko sebanyak 1.018 unit, kios
sebanyak 1.077 unit dan warung sebanyak 2.901 unit dan usaha 16 unit. Lebih
jelasnya mengenai fasilitas perekonomian di Kabupaten Toba dapat dilihat
pada Tabel berikut ini.

Tabel 3. 50 Jumlah Fasilitas Perdagangan di kabupaten Kota Tahun 2022


Jenis Bangunan Jumlah
Usaha 16
Pasar 790
Toko 1.018
Kios 1.077
Warung 2.901
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

Gambar 3. 26 Kondisi Fasilitas Perdagangan dan Jasa

3-76
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

3.9 Kondisi Prasarana Wilayah


a. Jalan
Untuk menghubungkan antara suatu daerah terhadap daerah lainnya.
Selain itu jalan juga berfungsi untuk memperlancar dan mendorong
timbulnya kegiatan perekonomian. Sebagai prasarana transportasi yang
penting dari segi kuantitas selain harus dapat menjangkau seluruh daerah
untuk membuka daerah yang terisolir juga memperhatikan dari segi
kualitas yaitu keadaan/kondisi jalan serta rambu-rambu jalan. Sejalan
dengan laju pembangunan dituntut peningkatan pembangunan jalan
untuk semakin memudahkan mobilitas penduduk dan barang dari satu
daerah ke daerah lain. Di Kabupaten Toba pada tahun 2022 mencapai
1.006,48 Km yang terbagi atas jalan negara 61,08 Km jalan propinsi untuk
menghubungkan antara suatu daerah terhadap daerah lainnya. Selain itu
jalan juga berfungsi untuk memperlancar dan mendorong timbulnya
kegiatan perekonomian. Sebagai prasarana transportasi yang penting dari
segi kuantitas selain harus dapat menjangkau seluruh daerah untuk
membuka daerah yang terisolir juga memperhatikan dari segi kualitas
yaitu keadaan/kondisi jalan serta rambu-rambu jalan. Sejalan dengan laju
pembangunan dituntut peningkatan pembangunan jalan untuk semakin
memudahkan mobilitas penduduk dan barang dari satu daerah ke daerah
lain. Di Kabupaten Toba pada tahun 2022 mencapai 1.006,48 Km yang
terbagi atas jalan negara 61,08 Km jalan propinsi. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 3. 51 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi
(Km) Tahun 2022
Keadaan Panjang Jalan
Jenis Permukaan
1. Aspal 514,60
2. Beton 66,60
3. Krikil 105,20
4.Tanah 59,70
Kondisi Jalan
1. Baik 289,12
2. Sedang 82,50
3. Rusak 75,30
4. Rusak Berat 299,18
Sumber : Kabupaten Toba dalam angka Tahun 2023

3-77
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

Gambar 3. 27 Kondisi Jalan di Kabupaten Toba

b. Jaringan Listrik
Listrik, air dan gas merupakan kebutuhan yang penting, untuk saat ini
fasilitas pemerintah yang tersedia untuk melayani kebutuhan masyarakat
hanya fasilitas listrik melalui PLN (Perusahaan Listrik Negara. Pelayanan
PLN di Kabupaten Toba dapat dilihat dari jumlah pelanggan listrik
menurut kecamatan tahun 2021 yang dilawani oleh WP PLN Ranting
Balige. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 3. 52 Jumlah pelanggan Listrik menurut kecamatan Tahun 2021
No Kecamatan Jumlah
1 Balige + Tampahan Pelanggan
15.165
2 Laguboti 6.574
3 Habinsaran + Nassau 5.565
4 Borbor 2.853
5 Silaen+Sigumpar 6.522
6 Porsea 6.528
7 Pintu Pohan Meranti 1.174
8 Siantar Narumonda 2.311
9 Parmaksian 3.075
10 Lumban Julu 3.002
11 Uluan 2.870
12 Ajibata 1.455
Sumber : BPS, Kabupaten Toba dalam Angka, 2023
Gambar 3. 28 Kondisi Jaringan Listrik di Kabupaten Toba

3-78
Laporan Antara Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Toba

c. Jaringan Air Bersih


Air yang bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kebutuhan
manusia. Kebutuhan akan air bersih terutama untuk keperluan air minum.
Pada tahun 2022, sebanyak 67,33 persen produksi air digunakan oleh
rumah tempat tinggal dan 19,09 persen digunakan oleh toko dan industri,
jumlah pelanggan yang paling banyak terdapat pada Kecamatan Balige
sebanyak 3.580 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 3. 53 Jumlah Pelanggan dan Air yang Disalurkan Menurut Kecamatan
Tahun 2022
Air Disalurkan
No Kecamatan Pelanggan
(m3)
1 Balige 3.580 862.548
2 Tampahan 0 0
3 Laguboti 943 177.96
4 Habinsaran 0 0
5 Borbor 0 0
6 Nassau 0 0
7 Silaen 0 0
8 Sigumpar 0 0
9 Porsea 1.430 418.661
10 Pintu Pohan Meranti 0 0
11 Siantar Narumonda 261 36.271
12 Parmaksian 448 80.923
13 Lumban Julu 0 0
14 Uluan 0 0
15 Ajibata 516 99.204
16 Bonatua Lunasti 0 0
Jumlah 7.188 1.675.567
Sumber : BPS, Kabupaten Toba dalam Angka, 2022

Gambar 3. 29 Kondisi Jaringan Air Bersih di Kabupaten Toba

3-79

Anda mungkin juga menyukai