Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Letak dan Batas Administrasi


Kabupaten Banyumas merupakan salah satu wilayah administrasi
kabupaten yang terlingkup dalam wilayah administrasi provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Banyumas terdiri atas 27 kecamatan. Secara astronomi, Kabupaten
Banyumas terletak antara 7o 15’ 05” – 7o 37’ 10” lintang selatan dan antara 108o
39’ 17” – 109o 27’ 15” bujur timur. Secara geografis adapun batas-batasnya yaitu :
 Sebelah Utara : Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang
 Sebelah Selatan : Kabupaten Cilacap
 Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
 Sebelah Timur : Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara
dan Kabupaten Kebumen
Untuk lebih jelas mengenai letak dan batas administrasi Kabupaten
Banyumas dijelaskan melalui peta pada gambar 6.

4.2 Kondisi Geografis


Kondisi geografis wilayah Kabupaten Banyumas secara umum akan
dibahas yaitu terdiri dari penggunaan lahan, topografi wilayah dan iklim.

4.2.1. Penggunaan Lahan


Secara umum penggunaan lahan di Kabupaten Banyumas di dominasi oleh
kegiatan perkebunan/kebun dengan luas sebesar 47.092,07 Ha atau 33,90% dari
total luas wilayah Kabupaten Banyumas. Luas kegiatan terluas kedua adalah
kegiatan sawah dengan luas sebesar 37.141,66 Ha atau atau sebesar 26,73%.
Sementara kegiatan dengan luas terkecil adalah danau/situ dengan luas 9,30 Ha
atau sebesar 0,01% dari luas wilayah Kabupaten Banyumas. Penggunaan lahan
Kabupaten Banyumas secara rinci dijelaskan pada tabel 10 dan gambar 7.

53
Gambar 6
Peta Administrasi Kabupaten Banyumas

54
Gambar 7
Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Banyumas

55
Tabel 10
Tabel Penggunaan Lahan Kabupaten Banyumas
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Presentase (%)
1 Danau/Situ 9,30 0,01
2 Gedung/Bangunan 18,98 0,01
3 Hutan Rimba 10.108,01 7,28
4 Padang Rumput 370,47 0,27
5 Perkebunan/Kebun 47.092,07 33,90
6 Permukiman dan Tempat Kegiatan 25.607,46 18,43
7 Sawah 37.141,66 26,73
8 Semak Belukar 6.467,90 4,66
9 Sungai 1.426,78 1,03
10 Tegalan/Ladang 10.686,39 7,69
Luas Total (Ha) 138.929,02 100%
Sumber : Peta RBI Kabupaten Banyumas, BIG

4.2.2. Topografi Wilayah


Kondisi topografi wilayah Kabupaten Banyumas, secara umum berada di
wilayah yang cenderung datar dengan kelerengan 0-2%, 2-5% dan 5-15% masing
masing sebesar 24,31%, 21,73% dan 34,18% dari total luas wilayah. Sementara
kelerengan yang curam sebesar 15-40% dan >40% masing masing sebesar
19,16% dan 0,62% dari total luas wilayah. Wilayah yang memiliki kelerengan
relatif tinggi berada di sebelah utara dan di sebelah barat Kabupaten Banyumas.
Dari ketinggian wilayah, wilayah tertinggi berada di sebelah utara dengan
ketinggian >3000 m dari permukaan laut seluas 24,97 Ha atau sebesar 0,02% dari
total luas wilayah. Sementara itu, wilayah lainnya di dominasi oleh dataran rendah
dengan ketinggian 0-250 dan 250-500 m dari permukaan laut dengan luas masing-
masing sebesar 99.645,81 Ha dan 21.562,98, atau sebesar 71,74% dan 15,52% dari total
luas wilayah. Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Banyumas secara rinci dijelaskan
pada tabel 11 dan gambar 8. Sementara kondisi ketinggian wilayah Kabupaten Banyumas
dijelaskan pada tabel 12 dan gambar 9.

56
Gambar 8
Peta Kelerengan Kabupaten Banyumas

57
Gambar 9
Peta Ketinggian Kabupaten Banyumas

58
Tabel 11
Tabel Kelerengan Wilayah Kabupaten Banyumas
No Kelas Lereng (%) Luas (Ha) Presentase (%)
1 0-2% 33.768,26 24,31
2 2-5% 30.178,03 21,73
3 5-15% 47.475,94 34,18
4 15-40% 26.619,46 19,16
5 >40% 862,24 0,62
Luas Total (Ha) 138.903,93 100,00
Sumber : Analisa data DEM Kabupaten Banyumas 1,5 Arc/s.

Tabel 12
Tabel Ketinggian Wilayah Kabupaten Banyumas
No Ketinggian (Mdpl) Luas (Ha) Presentase (%)
1 0-250 m 99.645,81 71,74
2 250-500 m 21.562,98 15,52
3 500-750 m 5.691,74 4,10
4 750-1000 m 2.710,97 1,95
5 1000-1250 m 3.001,73 2,16
6 1250-1500 m 2.156,91 1,55
7 1500-1750 m 1.312,41 0,94
8 1750-2000 m 1.348,99 0,97
9 2000-2250 m 724,31 0,52
10 2250-2500 m 326,01 0,23
11 2500-2750 m 244,80 0,18
12 2750-3000 m 152,23 0,11
13 >3000 m 24,97 0,02
Luas Total (Ha) 138.903,86 100,00
Sumber : Analisa data DEM Kabupaten Banyumas 1,5 Arc/s.

4.2.3. Klimatologi
Berdasarkan data BMKG, curah hujan rata-rata Kabupaten Banyumas
pada tahun 2017 berkisar antara 101-150 mm/tahun. Dengan kata lain, curah
hujan tahun 2017 di Kabupaten Banyumas termasuk ke dalam kategori sedang.
Meskipun di beberapa wilayah terdapat curah hujan dengan kisaran 51-100
mm/tahun yang termasuk ke dalam kategori rendah. Sementara dari kondisi suhu
udara, Kabupaten Banyumas memiliki suhu udara berkisar antara 26 o – 28o C.
Untuk lebih jelas mengenai kondisi klimatologi Kabupaten Banyumas, dijelaskan
pada gambar 10.

59
Gambar 10
Peta Curah Hujan Kabupaten Banyumas

60
4.3 Kondisi Perekonomian
Secara umum, kondisi perekonomian wilayah Kabupaten Banyumas yang
akan dibahas yaitu PDRB wilayah, PAD wilayah, produksi pertanian dan
perikanan dan pertumbuhan ekonomi.

4.3.1. Pendapatan Domestik Regional Bruto Kabupaten Banyumas


Selama kurun waktu empat tahun terakhir, PDRB Wilayah Kabupaten
Banyumas mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada PDRB atas harga
berlaku, pada tahun 2013 jumlah pendapatan Kabupaten Banyumas mencapai
jumlah sebesar Rp. 31.369.317,74 dan pada empat tahun selanjutnya, terjadi
kenaikan pendapatan menjadi sebesar Rp. 42.016.940,50. Adapun tiga sektor
teratas yang menyumbang PDRB Kabupaten Banyumas pada tahun 2016 yaitu
sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar, eceran, reparasi kendaraan,
dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Masing-masing sektor
memberikan kontribusi pendapatan daerah sebesar Rp. 10.286.686,82, Rp.
6.489.419,46, dan Rp. 5.781.295,07.

Sejalan dengan PDRB atas harga berlaku, pada PDRB atas harga konstan
Kabupaten Banyumas memperoleh kenaikan pendapatan dari tahun 2013 sampai
tahun 2016. Tercatat, pada tahun 2013 total pendapatan Kabupaten Banyumas
mencapai Rp. 27.793.138,46 dan naik pada tahun 2016 menjadi Rp.
33.051.046,64. Serupa dengan PDRB atas harga berlaku, sektor yang menempati
urutan tertinggi adalah sektor industri, sektor perdagangan besar, eceran, reparasi
kendaraan, dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Masing-masing
memberikan kontribusi sebesar Rp. 7.582.323,83, Rp. 5.501.789,40, dan Rp.
4.29.221,60. Secara rinci, PDRB Kabupaten Banyumas dijelaskan pada tabel 13
dan tabel 14.

61
Tabel 13
Tabel PDRB Atas Harga Berlaku Kabupaten Banyumas dalam Juta Rupiah
N Tahun
Lapangan Usaha
o 2013 2014 2015 2016
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.668.080,91 4.991.336,59 5.514.200,36 5.781.295,07
2 Pertambangan dan Penggalian 1.633.848,37 1.892.243,11 2.219.751,28 2.334.799,82
3 Industri Pengolahan 6.951.195,68 8.164.876,50 9.385.315,40 10.286.686,59
4 Pengadaan Listrik dan Gas 29.006,75 30.567,73 32.906,92 38.579,13
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 27.915,33 28.885,82 30.280,04 31.522,72
6 Konstruksi 3.811.031,23 4.228.131,51 4.674.249,11 5.258.224,17
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5.400.556,81 5.734.774,45 6.118.040,09 6.489.419,46
8 Transportasi dan Pergudangan 1.075.864,03 1.242.788,59 1.411.764,12 1.500.768,59
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 975.992,79 1.111.201,34 1.256.063,81 1.431.064,68
10 Informasi dan Komunikasi 1.447.287,52 1.544.328,88 1.618.350,79 1.769.627,28
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1.019.971,00 1.108.157,74 1.217.463,38 1.370.744,42
12 Real Estate 660.194,57 763.107,62 851.097,64 918.643,59
13 Jasa Perusahaan 89.683,97 97.169,09 111.968,85 123.437,53
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.075.722,53 1.157.690,40 1.300.430,47 1.370.867,96
15 Jasa Pendidikan 1.671.446,69 1.875.673,84 2.030.067,55 2.174.242,29
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 298.954,02 339.649,88 370.498,81 404.315,47
17 Jasa Lainnya 532.565,56 612.791,60 656.340,74 732.701,73
Total PDRB Kabupaten Banyumas 31.369.317,74 34.923.374,71 38.798.789,35 42.016.940,50
Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

Tabel 14

62
N Tahun
Lapangan Usaha
o 2013 2014 2015 2016
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.923.570,34 3.903.344,58 4.131.290,79 4.249.221,60
2 Pertambangan dan Penggalian 1.536.092,63 1.600.762,13 1.634.698,29 1.700.817,83
3 Industri Pengolahan 5.959.582,53 6.621.418,09 7.192.718,61 7.582.323,83
4 Pengadaan Listrik dan Gas 31.169,42 32.795,03 33.474,99 35.872,59
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 27.057,54 27.384,19 27.824,60 28.402,85
6 Konstruksi 3.401.804,88 3.526.715,48 3.739.023,76 4.160.014,82
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4.919.741,72 5.087.139,81 5.257.473,89 5.501.759,40
8 Transportasi dan Pergudangan 1.046.028,69 1.130.987,74 1.208.358,52 1.280.498,64
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 899.305,15 978.307,73 1.064.036,79 1.163.709,71
10 Informasi dan Komunikasi 1.538.591,24 1.674.917,93 1.790.319,78 1.955.654,89
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 852.065,97 886.102,01 928.774,94 1.015.806,79
12 Real Estate 645.625,35 708.345,33 762.958,76 812.442,90
13 Jasa Perusahaan 77.519,37 81.881,35 89.818,27 96.142,12
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 923.773,27 936.828,98 1.013.086,86 1.026.711,75
15 Jasa Pendidikan 1.263.549,46 1.361.872,42 1.451.892,19 1.536.214,41
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 249.435,22 271.535,18 283.774,73 308.792,32
17 Jasa Lainnya 498.225,68 537.349,42 555.350,63 596.660,19
Total PDRB Kabupaten Banyumas 31.369.317,74 27.793.138,46 29.367.687,40 31.164.876,40
Tabel PDRB Atas Harga Konstan Kabupaten Banyumas dalam Juta Rupiah
Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

63
4.3.2. Pendapatan Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Banyumas
Pendapatan daerah Kabupaten Banyumas pada tahun 2015 tercatat sebesar
Rp. 2.308.424.398.455,40 dengan alokasi pendapat dari pendapatan asli daerah
sebesar Rp. 435.597.688.642,40, dana perimbangan sebesar Rp.
1.358.535.407.338,00 dan Rp. 514.291.302.475,00. Dana paling besar pada
pendapatan asli daerah bersumber pada dana lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah sebesar Rp. 269.741.314.086,40. Secara rinci, pendapatan daerah Kabupaten
Banyumas dijelaskan pada tabel 15.
Tabel 15
Tabel Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas
N
Pendapatan Daerah Keterangan Jumlah (Rupiah)
o
Pendapatan Pajak daerah Rp. 110.189.330.128,00
Hasil Retrubisi Daerah Rp. 43.892.027.090,00
Pendapatan Asli Hasil pengelola Kekayaan Daerah
Rp. 11.775.017.338,00
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Rp. 269.741.314.086,40
yang Sah
Jumlah (Rupiah) Rp. 435.597.688.642,40
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Rp. 51.305.275.338,00
Pajak
Dana Perimbangan
Dana Alokasi Umum Rp. 1.224.710.992.000,00
Dana Alokasi khusus 82.519.140.000,00
Jumlah (Rupiah) Rp. 1.358.535.407.338,00
Pendapatan Hibah Rp. 1.778.000.000,00
Dana bagi hasil pajak dari Provinsi
Rp. 142.753.771.000,00
Lain-Lain dan Pemerintah Daerah Lainya
Pendapatan Daerah Dana Penyesuaian dan Otonomi
Rp. 320.319.844.000,00
Yang Sah Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Rp. 49.439.687.475,00
Pemerintah daerah Lainya
Jumlah (Rupiah) Rp. 514.291.302.475,00
Total Pendapatan (Rupiah) Rp. 2.308.424.398.455,40
Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

64
Pendapatan daerah Kabupaten Banyumas dalam kurun waktu tahun 1994-
2013 memiliki kenaikan cukup signifikan. Tercatat pada tahun 1994 pendapatan
daerah Kabupaten Banyumas masih dibawah angka 50 Milyar, sementara pada
tahun 2013, pendapatan daerah Kabupaten Banyumas mencapai angka 300
Milyar. Secara rinci pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas dijelaskan
melalui diagram pada gambar 11.
Gambar 11
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Banyumas

Sumber : Survey Kemenko Perekonomian Tahun 2014

4.3.3. Produksi Perikanan Kabupaten Banyumas


Dalam data Kabupaten Banyumas Dalam Angka yang dikeluarkan oleh
BPS Kabupaten Banyumas, jumlah produksi perikanan terbagi atas jumlah
produksi berdasarkan jenis ikan dan jenis kolam. Jumlah produksi perikanan tiap
kecamatan berdasarkan jenis ikan dijelaskan pada tabel 16.

Tabel 16
Tabel Jumlah Produksi Perikanan Tiap Kecamatan Berdasarkan Jenis Ikan
N Produksi Berdasarkan Jenis Ikan (Kg)
Kecamatan
o Tawes Gurame Karper Nilam Bawal Nila Mujair Lele Patin Sidat
1 Lumbir - 16.351 - - - 7.619 1.659 2.133 - -
2 Wangon - 33.166 - - 1.136 28.576 - 75.872 22.716 -
3 Jatilawang - 16.847 - - 68.914 17.366 1.411 35.843 3.650 -
4 Rawalo - 10.348 - - 498 16.978 2.943 32.389 261 -
5 Kebasen - 583.917 - - - 16.401 252 5.033 - -

65
N Produksi Berdasarkan Jenis Ikan (Kg)
Kecamatan
o Tawes Gurame Karper Nilam Bawal Nila Mujair Lele Patin Sidat
6 Kemrajen - 829.640 - - 18.680 35.109 2.954 12.997 - -
7 Sumpiuh - 156.223 - 4.656 18.752 9.763 521 19.382 - -
8 Tambak 6.881 106.916 - - - 12.174 - 27.417 6.351 -
9 Somagede - 266.195 - 4.268 6.829 32.207 - 11.408 - -
10 Kalibagor - 72.135 - - - 16.297 15.472 88.332 - -
11 Banyumas - 43.374 - - - 32.105 - 7.709 - -
12 Patikraja 6.734 112.961 - 17.101 11.806 19.965 - 12.453 - -
13 Purwojati 2.029 13.591 - - - 37.629 6.086 18.155 11.664 45
14 Ajibarang - 130.291 13.375 51.733 221.476 44.672 4.455 16.848 9.306 -
15 Gumelar 5.312 19.164 - 3.860 - 21.744 1.287 9.422 - -
16 Pekuncen 24.038 59.023 11.791 76.354 23.393 86.041 34.390 29.512 30.226 -
17 Cilongok 24.626 130.255 2.430 162.325 50.809 21.764 6.336 120.343 456 -
18 Karanglewas 2.486 128.359 1.657 24.957 55.920 6.363 - 77.862 2.981 180
19 Kedungbanteng 104.638 218.713 8.485 251.855 45.472 115.858 69.483 15.084 - 815
20 Baturraden 5.464 128.395 1.821 79.162 44.557 80.314 2.125 9.713 - -
21 Sumbang 39.987 127.217 22.626 96.665 52.684 101.835 39.976 142.832 - -
22 Kembaran - 633.354 - 1.437 - 22.125 718 326.645 - -
23 Sokaraja - 840.371 - - 7.990 39.449 - 33.463 - -
Purwokerto
24 - 17.363 - 12.809 197.587 30.220 43.484 38.195 - -
Selatan
25 Purwokerto Barat 9.684 68.966 - 48.304 140.226 121.513 64.823 11.373 - -
Purwokerto
26 1.352 71.670 - 79.608 76.002 45.723 19.827 20.382 - -
Timur
27 Purwokerto Utara 28.008 81.176 - 65.032 22.143 33.962 13.289 7.268 - -
Total (Kg) 261.237 4.915.981 62.184 980.146 1.064.876 1.053.769 331.519 1.208.061 87.611 1.040

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui produksi perikanan paling besar


adalah dari jenis gurame dengan jumlah produksi ikan sebesar 4.915.981 Kg.
Produksi paling besar berada di Kecamatan Sokaraja dan Kecamatan Kemranjen
dengan jumlah masing-masing sebesar 840.371 Kg dan 829.640 Kg. Selain
gurame, produksi yang besar juga berasal dari jenis ikan lele dan ikan bawal
dengan jumlah produksi masing-masing sebesar 1.208.061 Kg dan 1.064.876 Kg.
Sementara itu, jumlah produksi paling kecil adalah dari jenis ikan sidat dengan
jumlah hanya sebesar 1.040 Kg.

66
Selain dari jenis ikan, jumlah hasil produksi juga dapat dilihat berdasarkan
jenis kolam. Untuk lebih jelas mengenai jumlah produksi perikanan berdasarkan
jenis kolah dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17
Tabel Jumlah Produksi Perikanan Kecamatan Berdasarkan Jenis Kolam
Produksi Berdasarkan Jenis Kolam (Kg)
No Kecamatan
Kolam Minapadi Kolam Pembesaran Kolam Pembenihan
1 Lumbir 27.762 533.443

2 Wangon 161.467 1.041.144

3 Jatilawang 144.062 245.287

4 Rawalo 63.417 118.448

5 Kebasen 605.603 1.204.444

6 Kemrajen 899.380 2.084.819

7 Sumpiuh 209.299 1.736.013

8 Tambak 159.738 55.699

9 Somagede 320.908 468.867

10 Kalibagor 192.234 367.425

11 Banyumas 83.188 694.347

12 Patikraja 181.021 1.500.415

13 Purwojati 89.198 5.260

14 Ajibarang 492.157 2.644.030

15 Gumelar 60.789 538.904


16 Pekuncen 1.511.569 374.766 4.29.751
17 Cilongok 2.113.904 519.343 13.099.505
18 Karanglewas 7.994.345 300.765 210.231.944
19 Kedungbanteng 7.705.324 830.401 85.507.198
20 Baturraden 5.681.854 351.549 79.954.370
21 Sumbang 4.874.691 623.842 2.009.387
22 Kembaran 948.278 5.511.951

23 Sokaraja 921.273 238.380

24 Purwokerto Selatan 339.658 37.140

25 Purwokerto Barat 464.891 158.327

26 Purwokerto Timur 314.563 402.223


27 Purwokerto Utara 150.000 250.878 164.881
Total (Kg) 30.031.686 9.966.429 414.813.599

67
Produksi Berdasarkan Jenis Kolam (Kg)
No Kecamatan
Kolam Minapadi Kolam Pembesaran Kolam Pembenihan

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

Tabel diatas menunjukan jumlah produksi perikanan berdasarkan kolam


paling banyak pada kolam pembenihan dengan jumlah sebesar 414.813.599 Kg.
Kecamatan yang memiliki produksi terbesar pada kolam pembenihan yaitu
Kecamatan Karanglewas dengan jumlah produksi mencapai 210.231.944 Kg.
Angka tersebut berbanding terbalik dengan Kecamatan Purwojati yang hanya
mampu memproduksi perikanan pada kolam pembenihan sebesar 5.260 Kg.
Sementara dari kolam pembesaran, Kabupaten Banyumas mampu memproduksi
ikan sebanyak 9.966.429 Kg dengan Kecamatan Kembaran sebagai wilayah
dengan produksi terbesar yaitu sebanyak 948.278 Kg.

4.4 Kondisi Kependudukan


Kondisi kependudukan Kabupaten Banyumas dijelaskan berdasarkan
jumlah dan pertumbuhan penduduk, mata pencaharian penduduk dan struktur
penduduk.

4.4.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk


Pada tahun 2016, total jumlah penduduk Kabupaten Banyumas tercatat
sebanyak 1.650.625 jiwa. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling
banyak adalah Kecamatan Cilongok dengan jumlah penduduk sebanyak 117.100
jiwa. Sementara jumlah penduduk paling sedikit berada pada Kecamatan
Purwojati yang hanya mencapai 31.893 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten
Banyumas secara rinci dijelaskan pada tabel 18.

Tabel 18
Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Banyumas Tahun 2010, 2015 dan 2016
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2010 2015 2016
1 Lumbir 43.391 44.189 44.308
2 Wangon 73.163 75.291 75.654

68
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2010 2015 2016
3 Jatilawang 57.140 58.690 58.949
4 Rawalo 45.343 46.907 47.182
5 Kebasen 55.834 57.576 57.876
6 Kemrajen 62.497 65.231 65.730
7 Sumpiuh 49.865 51.175 51.392
8 Tambak 41.971 42.743 42.859
9 Somagede 31.881 33.010 33.210
10 Kalibagor 46.037 48.010 48.370
11 Banyumas 45.681 46.520 46.647
12 Patikraja 50.460 53.422 53.984
13 Purwojati 30.852 31.742 31.893
14 Ajibarang 90.063 94.193 94.952
15 Gumelar 45.216 46.048 46.172
16 Pekuncen 64.619 65.980 66.214
17 Cilongok 109.077 115.819 117.100
18 Karanglewas 57.334 62.270 63.248
19 Kedungbanteng 51.218 54.062 54.598
20 Baturraden 47.261 50.824 51.521
21 Sumbang 74.812 80.644 81.787
22 Kembaran 72.335 79.166 80.532
23 Sokaraja 77.084 83.171 84.366
24 Purwokerto Selatan 70.674 75.564 76.510
25 Purwokerto Barat 49.182 51.892 52.403
26 Purwokerto Timur 57.193 58.246 58.403
27 Purwokerto Utara 57.397 63.524 64.765
Total (Jiwa) 1.557.480 1.635.909 1.650.625

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyumas selama tahun 2010-


2016 tercatat sebesar 0,97% atau nasik sebesar 0,07% jika dibandingkan pada
tahun 2015-2016 yang hanya sebesar 0,90%. Adapun wilayah yang memiliki
jumlah pertumbuhsan terbesar berada di Kecamatan Kembaran sebesar 1,73% dan
Kecamatan Karanglewas sebesar 1,57%. Secara rinci pertumbuhan penduduk
dijelaskan pada tabel 19.

Tabel 19
Tabel Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Banyumas

69
Pertumbuhan Penduduk (%)
No Kecamatan
2010-2016 2015-2016
1 Lumbir 0,35 0,27
2 Wangon 0,56 0,48
3 Jatilawang 0,52 0,44
4 Rawalo 0,66 0,59
5 Kebasen 0,60 0,52
6 Kemrajen 0,84 0,76
7 Sumpiuh 0,50 0,42
8 Tambak 0,35 0,27
9 Somagede 0,68 0,61
10 Kalibagor 0,83 0,75
11 Banyumas 0,35 0,27
12 Patikraja 1,13 1,05
13 Purwojati 0,55 0,48
14 Ajibarang 0,88 0,81
15 Gumelar 0,35 0,27
16 Pekuncen 0,43 0,35
17 Cilongok 1,19 1,11
18 Karanglewas 1,65 1,57
19 Kedungbanteng 1,07 0,99
20 Baturraden 1,45 1,37
21 Sumbang 1,50 1,42
22 Kembaran 1,81 1,73
23 Sokaraja 1,52 1,44
24 Purwokerto Selatan 1,33 1,25
25 Purwokerto Barat 1,06 0,98
26 Purwokerto Timur 0,35 0,27
27 Purwokerto Utara 2,03 1,95
Total (Jiwa) 0,97 0,90

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

4.4.2. Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Banyumas pada tahun 2016 tercatat
sebanyak 693.340 jiwa. Pekerjaan utama penduduk Kabupaten Banyumas
didominasi oleh lapangan kerja sebagai buruh/karyawan/pegawai dengan jumlah
tenaga kerja sebanyak 198.313 jiwa yang terdiri dari 125.958 jiwa laki-laki dan
72.355 jiwa perempuan. Lebih lanjut, status pekerjaan utama penduduk
Kabupaten Banyumas dijelaskan pada tabel 20.

70
71
Tabel 20
Tabel Pekerjaan Utama Penduduk Kabupaten Banyumas Tahun 2016
Status Pekerjaan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah
Berusaha sendiri 72 346 60 544 132 890

Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar 82 667 23 010 105 677

Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 11 192 4 145 15 337

Buruh/Karyawan/Pegawai 125 958 72 355 198 313

Pekerja bebas 141 226 26 040 167 266

Pekerja keluarga/tak dibayar 11 097 62 760 73 857

Jumlah/Total (Jiwa) 444 486 248 854 693 340

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

Pada tahun 2016, Kabupaten Banyumas memiliki jumlah lowongan


pekerjaan sebanyak 693.340 lowongan. Jumlah lowongan yang tersedia di
dominasi pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan dengan
jumlah sebanyak 3.186 lowongan dengan alokasi 661 lowongan untuk laki-laki
dan 2.525 lowongan untuk perempuan. Pada sektor pertanian, perkebunan dan
kehutanan, Kabupaten Banyumas hanya memiliki 101 lowongan dengan alokasi
51 untuk laki-laki dan 50 untuk perempuan.

Jumlah lowongan pekerjaan menurut sektor lapangan usaha Kabupaten


Banyumas dijelaskan pada tabel 21.
Tabel 21
Tabel Lowongan Pekerjaan Sektor Lapangan Usaha Tahun 2016
Sektor Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Jumlah

Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan 51 50 101

Pertambangan dan Galian - 1 1

Industri Pengolahan 1.100 1.275 1.375

Listrik, Gas, dan Air - - -

Bangunan 68 - 68

Perdagangan Besar Eceran, Rumah Tangga, dan Hotel 1.110 661 1.771

Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi 12 - 12

Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan/Tanah dan 215 136 351

72
Sektor Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Jumlah
Jasa Perusahaan

Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perseorangan 661 2.525 3.186

Jumlah/Total 444 486 248 854 693 340

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

4.4.3. Struktur Penduduk


Secara struktur, penduduk Kabupaten Banyumas di dominasi oleh
penduduk yang termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan kerja. Jumlah
penduduk dengan rentang usia 0-4 tahun merupakan kelompok usia dengan
jumlah terbanyak yaitu sebesar 137.225 jiwa dengan 70.765 jiwa laki-laki dan
66.457 jiwa perempuan. Sementara itu, penduduk angkatan kerja terbanyak
berada pada rentang usia 35-39 tahun sebanyak 124.066 jiwa dengan 60.886 jiwa
laki-laki dan 63.180 jiwa perempuan. Secara rinci struktur penduduk Kabupaten
Banyumas dijelaskan pada tabel 22 dan gambar 12.

Tabel 22
Tabel Struktur Penduduk Kabupaten Banyumas Tahun 2016
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 70.768 66.457 137.225

5-9 70.615 66.194 136.809

10-14 67.788 64.375 132.163

15-19 66.923 62.267 129.190

20-24 61.407 58.755 120.162

25-29 54.164 54.517 108.681

30-34 56.146 58.737 114.883

35-39 60.886 63.180 124.066

40-44 57.371 59.194 116.565

45-49 55.406 58.464 113.870

50-54 50.654 54.474 105.128

55-59 50.654 54.474 105.128

60-64 37.811 35.408 73.219

65-69 26.811 26.540 53.351

73
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

70-74 17.643 19.435 37.078

75+ 23.516 29.736 53.252

Jumlah/Total 824.717 825.908 1.650.625

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

Gambar 12
Piramida Penduduk Kabupaten Banyumas Tahun 2016

Piramida Penduduk Kabupaten Banyumas


Tahun 2016 (%)
Laki-Laki Perempuan
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

4.5 Gambaran Umum Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyumas


4.5.1. Kondisi Geografis dan Potensi Kawasan Minapolitan
Kondisi geografis dan potensi kawasan minapolitan merupakan dasar
penentuan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menentukan lokasi
pengembangan minapolitan di Kabupaten Banyumas.

a. Kondisi Geografis Kawasan Minapolitan


Kawasan minapolitan di Kabupaten Banyumas berada di ketinggian
bervariasi antara 10-300 m diatas permukaan laut. Suhu udara berkisar antara 24-
32o C dengan curah hujan +/- 1.700 mm/tahun.
Kecamatan Kedungbanteng dan Kecamatan Baturaden merupakan batas
kawasan minapolitan paling utara. Kecamatan Baturaden berkembang karena

74
merupakan pusat pariwisata di Kabupaten Banyumas, sementara Kecamatan
Kedungbanteng berkembang karena merupakan sentra produksi telur dan benih
gurami dengan cakupan pemasaran di tingkat lokal kabupaten, luar kabupaten,
luar provinsi dan luar pulau jawa.

Wilayah paling barat terdapat Kecamatan Ajibarang sebagai pusat


pemasaran produk perikanan sekaligus sebagai gerbang transportasi pemasaran
ikan ke daerah Jawa Barat maupun Jakarata. Sementara di wilayah paling
ternggara terdapat Kecamatan Sumpiuh dan Kecamatan Kemrajen sebagai
gerbang transportasi ke daerah Jawa Timur dan Yogyakarta. Lokasi minapolitan
dijelaskan dalam bentuk peta pada gambar 13.

b. Potensi Lahan Kawasan Minapolitan


Potensi lahan minapolitan di Kabupaten Banyumas terbagai menjadi
potensi lahan kolam untuk pembesaran dan pembibitan. Pada kolam pembesaran
Kecamatan Sokaraja dan Kecamatan Kemrajen memiliki jumlah kolam paling
luas di kawasan minapolitan. Masing-masing memiliki luas dan jumlah produksi
yaitu 73,88 ha dengan produksi 830.401 kg dan 51,40 ha dengan produksi
921.273 kg. Sementara luas kolam pembenihan paling luas berada di Kecamatan
Kedungbanteng dan Baturaden. Masing-masing memiliki luas dan hasil produksi
yaitu 20,90 ha dengan hasil produksi 85.507.198 kg dan 10,40 ha dengan hasil
produksi 79.954.370 kg. Namun hasil produksi terbesar pada kolam pembesaran
berada di Kecamatan Kembaran dengan luas kolam 49,78 ha dan hasil produksi
984.278 kg. Sementara untuk hasil produksi pembenihan berada di Kecamatan
Karanglewas dengan luas kolam 7,23 ha dan hasil produksi sebesar 210.231.944
kg.

75
Gambar 13
Peta Kawasan Minapolitan Kebang Cirawas

76
Potensi lahan perikana pada kawasan minapolitan di Kabupaten Banyumas
dapat dilihat pada tabel 23.
Tabel 23
Tabel Potensi Lahan Perikanan Budidaya di Kawasan Minapolitan
Kabupaten Banyumas
Kolam Pembesaran Kolam Pembenihan
Kecamatan
Luas (Ha) Produksi (Kg) Luas (Ha) Produksi (Kg)
Kedungbanteng 51,40 830.401 20,90 85.507.198
Karanglewas 30,56 300.765 7,23 210.231.944
Baturaden 23,30 351.549 10,40 79.954.370
Sokaraja 73,88 921.273 0,21 238.380
Kembaran 49,76 984.278 1,17 5.511.951
Sumbang 21,07 623.842 0,23 2.009.387
Sumpiuh 4,97 209.299 0,01 1.736.013
Ajibarang 26,79 492.157 0,16 2.644.030
Kemranjen 24,00 899.380 1,16 2.084.819
Cilongok 27,13 519.343 0,06 13.099.505
Jumlah 332,86 6.132.287 41,53 403.017.597
Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

c. Potensi Sumber Daya Manusia Kawasan Minapolitan


Potensi sumber daya manusia di kawasan minapolitan dilihat dari jumlah
penduduk berada di Kecamatan Cilongok dengan jumlah penduduk pada tahun
2017 sebanyak 117.100 jiwa. Sementara jumlah penduduk terendah berada di
Kecamatan Sumpiuh dengan jumlah penduduk sebanyak 51.392 jiwa.

Sementara itu jumlah tenaga kerja pembudidaya ikan di kawasan


minapolitan tahun 2017 paling banyak berada pada kawasan perikanan di kawasan
pembesaran dengan jenis kolam yaitu sebanyak 10.707 jiwa. Adapun wilaya
paling banyak berada di Kecamatan Kedungbanteng sebanyak 2.114 jiwa.

Untuk lebih jelasnya potensi sumber daya manusia di kawasan


minapolitan disajikan dalam bentuk tabel pada tabel 24 dan tabel 25.

77
Tabel 24
Tabel Jumlah Penduduk di Kawasan Minapolitan Tahun 2010, 2015
dan 2016
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2010 2015 2016
1 Kemrajen 62.497 65.231 65.730
2 Sumpiuh 49.865 51.175 51.392
3 Ajibarang 90.063 94.193 94.952
4 Cilongok 109.077 115.819 117.100
5 Karanglewas 57.334 62.270 63.248
6 Kedungbanteng 51.218 54.062 54.598
7 Baturraden 47.261 50.824 51.521
8 Sumbang 74.812 80.644 81.787
9 Kembaran 72.335 79.166 80.532
10 Sokaraja 77.084 83.171 84.366
Total (Jiwa) 691.546 736.555 745.226
Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

Tabel 25
Tabel Jumlah Tenaga Kerja Pembudidaya Ikan di Kawasan
Minapolitan Tahun 2017
Jumlah Tenaga Kerja
Pembenihan Pembesaran
No Kecamatan
Karamb Terpa
Sawah Kolam Terpal Sawah Kolam Karamba
a l
1 Kemrajen 0 39 22 0 0 701 71 0
2 Sumpiuh 0 1 4 0 0 274 20 2
3 Ajibarang 0 4 0 0 1 884 9 0
4 Cilongok 0 6 0 0 0 1.505 3 0
5 Karanglewas 0 99 14 0 73 1.069 8 0
6 Kedungbanteng 421 28 37 0 308 2.114 21 0
7 Baturraden 178 13 6 0 91 1.350 0 0
8 Sumbang 0 7 54 0 0 2.463 27 0
9 Kembaran 0 29 4 1 59 764 37 1
10 Sokaraja 1 27 16 0 4 798 20 0
Total (Jiwa) 600 253 157 1 536 10.707 216 3
Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

4.5.2. Produksi Perikanan di Kawasan Minapolitan


Produksi perikanan di kawasan minapolitan terbesar dari jenis ikan yaitu
jenis ikan gurame dengan jumlah produksi sebesar 3.322.818 kg dan jenis ikan

78
lele sebesar 775.169 kg. Jumlah produksi gurame terbesar berada di Kecamatan
Sokaraja dengan jumlah sebesar 840.371 kg dan Kecamatan Kemranjen sebesar
829.640 kg. Sementara itu produksi ikan lele paling besar berada di Kecamatan
Kembaran dengan jumlah sebesar 326.645 kg.

Jumlah produksi perikanan di kawasan minapolitan disajikan dalam bentuk


tabel pada tabel 26.
Tabel 26
Tabel Jumlah Produksi Perikanan di Kawasan Minapolitan
Produksi Berdasarkan Jenis Ikan (Kg)
No Kecamatan
Tawes Gurame Karper Nilam Bawal Nila Mujair Lele Patin Sidat
1 Kemrajen - 829.640 - - 18.680 35.109 2.954 12.997 - -
2 Sumpiuh - 156.223 - 4.656 18.752 9.763 521 19.382 - -
3 Ajibarang - 130.291 13.375 51.733 221.476 44.672 4.455 16.848 9.306 -
4 Cilongok 24.626 130.255 2.430 162.325 50.809 21.764 6.336 120.343 456 -
5 Karanglewas 2.486 128.359 1.657 24.957 55.920 6.363 - 77.862 2.981 180
6 Kedungbanteng 104.638 218.713 8.485 251.855 45.472 115.858 69.483 15.084 - 815
7 Baturraden 5.464 128.395 1.821 79.162 44.557 80.314 2.125 9.713 - -
8 Sumbang 39.987 127.217 22.626 96.665 52.684 101.835 39.976 142.832 - -
9 Kembaran - 633.354 - 1.437 - 22.125 718 326.645 - -
10 Sokaraja - 840.371 - - 7.990 39.449 - 33.463 - -
Total (Kg) 177.201 3.322.818 50.394 672.790 516.340 477.252 126.568 775.169 12.743 995
Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2017

4.5.3. Infrastruktur Kawasan Minapolitan


Sebagai bentuk komitmen daerah dalam mengembangkan kawasan
minapolitan, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyediakan beberapa sarana dan
prasarana pendukung guna meningkatkan produktivitas pada kawasan
minapolitan.

a. Infrastruktur Pengairan
Untuk menunjang kegiatan pada kawasan minapolitan, telah tersedia
infrastruktur pengairan yang cukup memadai. Infrastruktur pengairan tersebut
dibangun pada kawasan yang menjadi sentra pengembangan minapolitan.
Infrastruktur pengairan tersebut tersebar di kawasan pembenihan, pemasaran dan

79
pengolahan dan pemasaran sehingga pembudidaya ikan lebih mudah dalam
pengolahan air untuk keperluan kolam.
Adapun jenis infrastruktur pengairan yang telah dibangun yaitu jaringan
irigasi dan bendung. Fungsi masing-masing infratsruktur tersebut adalah untuk
menyuplai persediaan air baku untuk kepentingan pertanian maupun perikanan.
Infrastruktur pengairan di kawasan minapolitan dijelaskan pada gambar 14.

Gambar 14
Infrastruktur Pengairan di Kawasan Minapolitan

Irigasi di Kawasan Pembesaran

Irigasi di Kawasan Pembenihan


Sumber : Survey Lapangan Tahun 2018

b. Infrastruktur Jalan
Jaringan jalan merupakan simpul utama yang harus dimiliki sebuah
wilayah untuk dapat mengembangkan kawasan. Pada kawasan minapolitan,
jaringan jalan telah menghubungkan antar masing-masing sentra minapolitan
sehingga pergerakan barang dan jasa di kawasan minapolitan menjadi lebih

80
mudah. Selain itu, pada kawasan yang telah ditunjuk sebagai sentra pusat
minapolitan telah dibangun jalan produksi guna membantu pembudidaya ikan di
kawasan tersebut. Infrastruktur jalan di kawasan minapolitan dijelaskan pada
gambar 14.

Gambar 15
Infrastruktur Jalan di Kawasan Minapolitan

Jalan produksi di sentra pembesaran


Sumber : Survey Lapangan Tahun 2018

c. Infrastruktur Pasar
Pasar merupakan infrastruktur yang cukup strategis guna memasarkan
produksi hasil perikanan. Keberadaan pasar ini sudah lama telah dirasakan oleh
pembudidaya sehingga pembudidaya di kawasan minapolitan lebih mudah untuk
memasarkan hasil produksi perikanannya. Kawasan minapolitan di Kabupaten
Banyumas memiliki 25 pasar yang menaungi produksi hasil perikanan. Adapun
sebarannya disajikan dalam bentuk peta pada gambar 16.

4.5.4. Sejarah Kebijakan Kawasan Minapolitan


Kebijakan terkait minapolitan pertama kali dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Banyumas melalui Keputusan Bupati Banyumas No. 523/673/2008
tentang Penetapan Lokasi Minapolitan Kabupaten Banyumas. Dalam kebijakan
tersebut ditetapkan lokasi yang di prioritaskan pengembangannya untuk kegiatan
minapolitan. Selanjutnya pada tahun 2012, pemerintah Kabupaten Banyumas
mengelurakan kebijakan melalui Peraturan Bupati Banyumas No. 39 Tahun 2012

81
Gambar 16
Peta Sebaran Pasar di Kawasan Minapolitan

82
tentang Rencana Induk Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten
Banyumas Tahun 2013 - 2018 sebagai arahan program dalam perencanaan
pengembangan kawasan minapolitan. Pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten
Banyumas mengesahkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas No. 2 Tahun
2013 tentang RTRW Kabupaten Banyumas Tahun 2011-2031.

Selain itu, kebijakan terkait minapolitan juga dikeluarkan oleh Pemerintah


Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada tahun 2010, kebijakan
tentang minapolitan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat yaitu Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10/2010 tentang Minapolitan. Pada tahun
2011, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan KP No. 18/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan.
Kebijakan selanjutnya terbit di tahun 2012 melalui Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan No. 18/2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan Kawasan Minapolitan. Di tahun 2013, Pemerintah Pusat kembali
mengeluarkan kebijakan terkait minapolitan melalui Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan No. 35/2013 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan. Pada
kebijakan tersebut, Kabupaten Banyumas ditunjuk oleh Pemerintah Pusat sebagai
salah satu kawasan minapolitan perikanan air tawar.

Untuk lebih jelasnya kronologi kebijakan terkait minapolitan disajikan


dalam bentuk diagram pada gambar 17.

83
Gambar 17
Diagram Alur Kronologis Kebijakan Terkait Minapolitan

Kebijakan Pusat Kementerian Kelautan


Kebijakan Daerah Kabupaten Banyumas
dan Perikanan

Keputusan Bupati Banyumas No.


Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
523/673/2008 tentang Penetapan Lokasi
No. 10/2010 tentang Minapolitan
Minapolitan Kabupaten Banyumas

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan


KP No. 18/2011 tentang Pedoman Umum
Minapolitan

Peraturan Bupati Banyumas No. 39 Tahun


Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
2012 tentang Rencana Induk Pengembangan
No. 18/2012 tentang Pedoman Penyusunan
Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyumas
Rencana Induk Pengembangan Kawasan
Tahun 2013 - 2018
Minapolitan

Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas No. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
2 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten No. 35/2013 tentang Penetapan Kawasan
Banyumas Tahun 2011-2031 Minapolitan

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

84

Anda mungkin juga menyukai