MATERI 3
OLEH KELOMPOK 5
NO NAMA NIM DOSEN PA
1 KATARINA KEWA 1803020264 DR.PIUS BUMI KELLEN,MM
2 SHERRYN A. B. DAIK 1803020381 DR.PIUS BUMI KELLEN,MM
3 ASER JEKSON LUDJI 1803020362 DR.PIUS BUMI KELLEN,MM
4 VIVI MAPADA 1803020081 DR.PIUS BUMI KELLEN,MM
5 ANTONIO S. Y. LEDI 1803020068 DR.ABAS KASIM, MSI
KUPANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karna atas rahmat dan berkatnya
sehingga kami boleh menyelesaikan makalah kami yang berjudul: PERANAN UANG
DALAM PEREKONOMIAN: PERPUTARAN UANG DAN BARANG,UANG DAN SUKU
BUNGA . Penulisan makalah ini marupakan salah satu tugas yang di berikan dalam mata
kuliah Lahan Kering dan Pariwisata.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik teknis
penulisan maupun materi,mengigat akan kemampuan yang kami miliki.Untuk itu,kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah dengan caranya sendiri membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 3 PENDAHULUAN..........................................................................................1
BAB 3 PEMBAHASAN............................................................................................2
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................11
3.3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...12
3
BAB 3
Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk
pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang
diinginkan.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral atau bank indonesia
dengan tujuan memelihara dan mencapai stabilitas nilai mata uang yang dapat dilakukan
antara lain dengan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku
bunga.
Peningkatan jumlah uang yang beredar yang berlebihan dapat mendorong peningkatan
harga melebihi tingkat yang diharapkan sehinngga dalam jangka panjang dapat mengangu
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, apabila peningkatan uang beredar sangat rendah, maka
kelesuan ekonomi akan terjadi. Apabila hal ini barlangsung secara terus-menerus,
kemakmuran masyarakat secara keseluruhan pada gilirannya akan mengalami penurunan.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi,stabilitas
harga,pemerataan pembangunan) dan keseimbangan internal (keseimbangan neraca
pembayaran)serta tercapainya tujuan ekonomi.Tujuan kabijakan moneter adalah suatu
kondisi ekonomi makro yang inggin dicapai. Tujuan tersebut tidak sama dari suatu negara
dengan negara lainnya sertat tidak sama dari waktu ke waktu. Adapun tujuan kebijakan
moneter yaitu: pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja,
stabilitas harga, keseimbangan neraca pembayaran.
4
3.2. PEMBAHASAN
Dalam kegiatan perekonomian terdapat dua aliran yaitu, aliran barang dan aliran uang.
Kegiatan produk membutuhkan input berupa bahan baku dan tenaga kerja. Sehingga dalam
kegiatan produksi terjadi aliran barang dan jasa berupa bahan baku dan tenaga kerja dari
masyarakat.
Mankiw (2006) menjelaskan pengertian jumlah uang beredar (JUB) secara sederhana sebagai
jumlah uang yang tersedia. Dalam perekonomian yang menggunakan uang komoditas, jumlah
uang beredar adalah jumlah dari komoditas itu.
Dalam kamus bank indonesia, uang beredar didefenisikan sebagai kewajiban system moneter
terhadap sektor swasta domestik. Uang beredar dapat diartikan dalam arti luas (M2) dan arti
sempit (M1). Uang beredar dalam arti sempit disimbolkan dengan M1, didefenisikan sebagai
kewajiban system moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C)
dan uang giral (D). Uang beredar dalam arti luas, yang sering disebut sebagai likuiditas
perekonomian yang di beri simbol M2, didefenisikan sebagai kewajiban sytem moneter
terhadap sektor swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C), dan uang giral (D), dan
uang kuasai (T). Dengan kata lain M2 adalah M1 di tambahkan dengan uang kuasai (T)
(Sigalingging,Hotbin,dkk.,2004)
Uang kartal (currency) adalah uang kertas dan uang inam yang dikeluarkan oleh otoritas
moneter sebagai alat pembayaran yang sah. Uang giral adalah simpanan milik sektor swasta
domestik pada bank Indonesia dan bank Umum yang setiap saat dapat ditarik untuk dapat di
tukarkan dengan uang kartal sebagai nilai nominalnya. Uang kuasai adalah simpanan milik
sektor swasta domestik pada bank Umum dan BPR yang dapat memenuhi fungsi-fungsi uang.
Dengan pengertian tersebut, yang termasuk kedalam uang kuasai adalah simpanan berjangka,
serta rekening-rekening milik swasta domestik dalam valuta asing.
5
3.2.1.2.Siklus arus barang dan arus uang.
Arus barang adalah berpindahnya barang sebagai hasil dari rumah tangga produksi (rumah
tangga perusahaan) ke tangan masyahrakat (rumah tangga konsumsi. Rumah tangga
konsumsi memerlukan barang dari rumah tangga produksi untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhannya. Agar rumah tangga produksi menghasilkan barang yang diperlukan oleh
rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi memerlukan tenaga kerja yang dimiliki oleh
rumah tangga konsumsi. Dengan faktor tersebut rumah tangga produksi melaksanakan proses
produksi dan sebagai imbalannya rumah tangga produksi mendapatkan gaji atau upah.
a. Arus uang yang berasal dari rumah tangga produksi kepada rumah tangga konsumsi.
b. Arus uang yang berasal dari rumah tangga konsumsi kepada rumah tangga produksi.
Pada arus pertama ini, rumah tangga konsumsi merupakan sumber modal bagi
terlaksananya produksi. Hal ini terlihat dengan adanya penawaran faktor produksi seperti
tenaga kerja,modal,tanah dan sebagainya.
Dari rumah tangga produksi mengalir uang barupa gaji, upah, sewa, laba dan jenis
pendapatan lainya kerumah tangga konsumsi sebagai balas jasa penggunaan faktor
produksi yang digunakan oleh rumah tangga produksi yang berasal dari rumah tangga
konsumsi.
6
Pada arus nomor 3
Pendapatan yang dimiliki rumah tangga konsumsi kembali mengalir ke rumah tangga
produksi. Kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka pemenuhan konsumsi. Arus uang
akan terus berlangsung selama rumah tangga konsumsi mempunyai pendapatan yang
dapat sibelanjakan dan rumah tangga produksi tetap berproduksi.
Dari rumah tangga produksi mengalir arus barang yang dibutuhkan rumah tangga
konsumsi tersebut bisa saja disalurkan oleh perantara, pedagang dan lainnya.
3.2.2.1 Uang
1. Pengertian Uang
Ekonom mendefenisikan uang sebagai sesuatu yang secara umum diterima dalam
pembayaran barang dan jasa atau pembayaran atas utang. Masyarakat menggunakan kata
uang untuk menyatakan apa yang disebut oleh para ekonom sebagai pendapatan. Pendapatan
adalah (income) adalah arus penerimaan pada waktu tertentu.
Maskin (2008) mengatakan uang sebagai sesuatu yang secara umum diterima dalam
pembayaran barang dan jasa atau pembayaran atas utang. Sedangkan menurut Mankiw
(2006) uang adalah persediaan aset yang dapat dengan segera digunakan untuk melakukan
transaksi.
a. Arti luas, uang merupakan alat yang diterima secara umum sebagai alat pembayaran
dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran utang atau sebagai alat
untuk melakukan pembelian barang dan jasa.
b. Arti sempit, uang merupakan alat pembayaran sah yang diterbitkan oleh pemerintah
(bank sentral) baik berbentuk kertas maupun inam yang penggunaanya di atur dan
dilindungi oleh undang-undang (Suseno, 2002)
2. Fungsi Uang
a) Alat tukar
Penggunaan uang sebagai alat tukar dapat mendorong efiensi dalam perekonomian
karena dapat meminimumkan waktu yang perlukan dalam transaksi barang dan jasa.
Uang menjadikan pertukaran antar barang lebih fleksibel atau praktis, karena antara
pembeli dan penjual tidak perlu memiliki keinginan timbal balik sebagai layaknya
dalam pola barter.
7
b) Alat hitung
Penggunaan uang sebagai alat hitung guna untuk menghitung nilai barang dan jasa
dalam satuan uang. Tanpa satuan hitung seseorang mungkin akan menilai seekor sapi
sama dengan dua ekor kambing. Dengan adanya uang, tukar-menukar dan penilaian
terhadap suatu barang akan lebih mudah dilakukan.
c) Alat penyimpanan nilai
Alat penympanan nilai digunakan untuk menyimpan daya beli saat pendapatan
diterima sampai waktunya nanti dibelanjakan. Fungsi uang ini sangat berguna karena
sebagian besar dari kita tidak ingin menghabiskan pendapatan kita secepatnya dari
saat kita menerimanya, tetapi lebih suka menundannya sampai kita membutuhkannya
atau saat ingin berbelanja.
Uang sebagai penyimpanan nilai adalah nilai nominal yang tertera pada kertas atau
inamnya merupakan nilai yang memiliki daya beli yang sama pada jangka waktu
tertentu, pada saat harga-harga barang dan jasa belum naik.
Evolusi sistem pembayaran adalah (payment system), yaitu cara bagaimana transaksi
dilakukan dalam perekonomian. Sistem pembayaran telah berubah sepanjang waktu demikian
pula dengan bentuk uang.
8
E-Money
Teknologi pembayaran secara elektronik tidak hanya mengantikan cek tetapi juga
tunai dalam bentuk electronic money (atau, e-money) adanya uang dalam bentuk
elektronik. Bentuk pertama dari e-money adalah kartu debit, kartu debit, yang
bentuknya seperti kartu kredit, memungkinkan konsumen membeli barang dan jasa
dengan secara langsung dapat memindahkan dana secara elektronik dari rekening di
bank ke rekening pihak penjual.
1 Mengukur Uang
Untuk mengukur uang , kita perlu membuat definisi yng tepat untuk menyatakan
secara jelas aset mana yang termasuk didalamnya.
+ Cek jalan
+ Rekening giro
+ Rekening giro lainnya M1 total
M2= M1
Pengukuran uang yang paling sempit sebagaimana yang dilaporkan the fred adalah
M1, yang meliputi uang kartal, rekening koran, dan cek jalan.
9
3.2.2.2 Suku Bunga
Suku bunga merupakan salah satu variabel yang paling banyak diamati dalam
perekonomian. Hampir setiap hari pergerakannya di laporkan di surat kabar. Hal ini
disebabkan karena suku bunga langsung memengaruhi kehidupan kita dan mempunyai
konsekuensi bagi kesehatan ekonomi. Suku bunga mempengaruhi keputusan pribadi, seperti
memutuskan untuk dikonsumsi dan di tabung, akan membeli rumah atau tidak, atau
memutuskan obligasi atau menaruh dana dalam tabungan.
Instrumen yang berbeda mempunyai arus pembayaran kas yang sangat berbeda
kepada pemiliknya-yang dikenal sebagai arus kas (cash flow) dengan jangka waktu yang
berbeda. Untuk itu kita perlu menggunakan konsep nilai sekarang untuk membandingkan
nilai dari suatu jenis instrumen utang dengan intrumen utang lainnya.
a Nilai Sekarang
Proses perhitungan nilai dolar sekarang yang diterima dimasa depan. Kita dapat
menyamaratakan proses ini dengan menulis nilai hari ini ( sekarang ) sebagai PV (present
value), arus nilai kas yang datang sebagai CV (cash flow) dan mengantikan suku bunga 10 %
dengan i, maka akan menghasilkan rumus berikut:
𝑪𝑭
PV= (𝟏+𝐢)𝐧
Konsep nilai sekarang sangat berguna, karena konsep tersebut memungkinkan kita
untuk memikirkan nilai hari ini dari suatu instrumen pasar utang pada suatu suku bunga yang
sederhana, i, hanya dengan jumlah nilai sekarang dari semua pembayaran di masa depan yang
diterima secara individu.
Contoh soal
Berapa nilai sekarang dari $250 yang harus di bayar dalam dua tahun jika suku bunga 15%
Jawaban
10
Dimana 𝐶𝐹= arus kas dalam dua tahun=$250
n = banyak tahunan =2
Pinjaman sederhana (simple loan), yang telah dibahas, dimana pemberi pinjaman
memberikan kepada peminjam sejumlah dana, yang harus di bayarkan kembali
kepada pemberi pinjaman pada saat jatuh tempo dengan tambahan pembayaran untuk
bunga.
Pinjaman dengan pembayaran yang tetap (fixed-payment loan) yang juga disebut
dengan istilah pinjaman yang amortisasi penuh (fully amortized loan) dimana pemberi
pinjaman memberikan kepada peminjam sejumlah dana, yang harus dibayar kembali
secara berkala dalam jumlah yang sama kepada pemberi pinjaman, terdiri atas pokok
pinjaman dan suku bunga untuk sejumlah periode.
Obligasi kupon (coupon bond) membayar kepada pemilik obligasi sejumlah uang
yang tetap setiap tahun sampai dengan tanggal jatuh tempo, yaitu ketika sejumlah
akhir dana tertentu-nominal (face value) dan nilaim par (par value) dilunasi.
Obligasi diskonto (discount bond) disebut juga obligasi tanpa kupon (zero-coupon
bond) di beli pada harga lebih rendah dari nilai nominalnya , dan nilai nominalnya
dibayar kembali pada tanggal jatuh tempo.
2 Aplikasi Yield to Maturity dari Pinjaman Sederhana
Perhitungan Yield to Maturity seharusnya dikenal, karena sama dengan pembayaran
bunga di bagi dengan jumlah pinjaman, yaitu sama dengan suku bunga sederhana atas
pinjaman.
3 Aplikasi Perpetuitas
Contoh soal
Beberapa yield to maurity atas suatu obligasi yang mempunyai harga $2.000 dan
membayar harga bunga $100 selama tahun selamaya?
Jawaban
𝑪
𝒊𝒄 =
𝑷𝒄
Di mana
C = pembayaran tahunan =$100
Pc = harga pertuity (consol) =$2.000
Maka
$𝟏𝟎𝟎
𝒊𝒄 = $𝟐.𝟎𝟎𝟎
𝒊𝒄 = 0,05 = 5%
11
Juga memberikan pendekatan yang berguna untuk menghitung yield to maurity
kupon. Apabila obligasi kupon mempunyai jangka waktu jatuh tempo panjang, sangat
menyerupai perpetuity, yang memberikan pembayaran kupon selamanya.
5. Yield Berbasis Diskonto
yield to maurity merupakan ukuran suku bunga yang paling akurat, ini yang dimaksud
oleh para ekonom ketika mereka menggunkan istilah suku bunga. Yield berbasis
diskonto didefenisiskan dalam rumus berikut:
rumus
Metode untuk menghitung suku bunga ini mempunyai dua kejanggalan. Pertama,
metode ini menggunakan keuntungan persentase atas nilai nominal bill, (F-P),/F,
daripada keuntungan persentase atas harga pembelian bill, (F-P),P, yang digunakan
untuk menghitung yield to maurity. Kedua, metode ini meletakan yield berbasis
tahunan dengan memperhitungkan tahun sama dengan 360 hari daripada 365 hari.
Suku bunga yang tidak memperhitungkan inflasi , kita sebut sebagai suku bunga
nomilal (nominal interest rate), yang dibedakan dari suku bunga rill (real interest rate), yaitu
suku bunga yang disesuaikan dengan mengurangi perubahan yang diharapkan dalam tingkat
harga (inflasi) sehingga lebih akurat untuk mencerminkan biaya peminjam yang
sesungguhnya. Suku bunga rill didefenisikan dalam teks lebih tepat di sebut sebagai suku
bunga rii ex ante karena suku bunga tersebut disesuaikan dengan perubahan yang diharapkan
dalam tingkat harga.
Suku bunga rill lebih tepat didefenisikan melalui persamaan fisher, yang dinamakan setelah
irving fisher, salah seorang ekonomi moneter besar abad ke-20. Persamaan fisher menyatakan
bahwa suku bunga nominal sama dengan suku bunga rill i, di tambah dengan tingkat inflasi
yang diharapkan π.
i = 𝒊𝒓 + 𝝅𝒆 + (𝒊𝒓 × 𝝅𝒆 )
Dan dengan menhurangi 1 dari kedua sisi di dapatkan persamaan pertama. Untuk perubahan
𝒊𝒓 dan 𝝅𝒆 yang kecil, suku 𝒊𝒓 × 𝝅𝒆 juga demikian kecil yang kita abaikan, sebagaimana
dalam teks.
i = 𝒊𝒓 + 𝝅𝒆
Menyusun ulang suku-suku, kita dapatkan bahwa suku bunga rill sama dengan suku bunga
nominal dikurangi tingkat inflasi yang diharapkan.
i = 𝒊𝒓 − 𝝅𝒆
12
Menghitung sku bunga rill dengan menggunakan rumus yaitu
Rumus. 𝒊𝒓 = 𝒊 − 𝝅𝒆
Dimana
Perbedaan antara suku bunga rill dan nominal penting kerena suku bunga rill, yang
mencerminkan biaya pinjaman rill, merupakan indikator intensif yang meminjam dan
memberikan pinjaman. Perbedaan tersebut tampak merupakan petunjuk yang lebih untuk
mengetahui bagaimana orang akan dipengaruhi oleh apa yang sedang terjadi di pasar kredit.
13
3.3. PENUTUP
3.3.1 Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral atau bank
indonesia dengan tujuan memelihara dan mencapai stabilitas nilai mata uang yang dapat
dilakukan antara lain dengan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan
penetapan suku bunga.
3.3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Mishkin S. Frederic, 2008, The Economic of Money, Banking, and Financial Markets
(Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan), jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.
Kholishoh Nur Machpudzoh, 2006, (Skripsi) Analisis Ekonomi Percepatan Perputaran Uang
Di Indonesia , Lampung.
15
16