TEORI KOMSUMSI
Ekonomi Syariah
Disusun Oleh :
Assalamu`alaikum wr.wb
Alhamdulillah dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah
dengan judul “ Teori Ekonomi ” untuk memenuhi nilai matakuliah ekonomi
Syariah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca.
Wassalamu`alalikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A, Latar Belakang
1
1) Lipsey et al…, Pengantar Makroekonomi, Jilid Kesatu, Edisi Kesepuluh, Cetakan
Pertama, Alih Bahasa: Jaka Wasana, Jakarta: Binarupa Aksara, 1995, hal.21
dengan tahun sebelumnya. Hal ini menimbulkan konsumsi masyarakat mengalami
penurunan, karena masyarakat lebih memilih menyimpan uangnya di bank dengan
kompensasi bunga dari pada konsumsi. Pada tahun 1999 laju inflasi di Indonesia
mulai terkendali. Upaya pemulihan kestabilan moneter melalui penetapan
kebijakan moneter ketat yang dibantu dengan upaya pemulihan kepercayaan
masyarakat terhadap perbankan nasional mulai memberikan hasil yang positif.
Pada tahun 2000 sampai 2002, inflasi sempat mengalami kenaikan yang
bersumber dari nilai tukar yang bergejolak karena berbagai perubahan kondisi
sosial politik yang terjadi serta meningkatnya harga BBM dan barangbarang yang
dikendalikan oleh pemerintah sehubungan dengan dikuranginya subsidi. Suku
bunga mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Akibat dari
meningkatnya harga BBM, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat juga ikut
naik. Pada tahun 2003 sampai tahun 2005 perekonomian indonesia mulai
membaik dengan penurunan inflasi dan tingkat suku bunga sehingga pengeluaran
konsumsi masyarakat mulai menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan ekonomi saat ini bertumpu pada konsumsi karena peranan sektor
investasi dan ekspor mendorong pertumbuhan ekonomi.
B, Rumusan Masalah
C, Tujuan
1. Prinsip Keadilan
Syariat ini mengandung arti ganda yang penting mengenai
mencari rezeki secara halal dan tidak dilarang hukum. Dalam soal
makanan dan minuman, yang terlarang adalah darah, daging binatang
yang telah mati sendiri, daging babi, daging binatang yang ketika
disembelih diserukan nama selain Allah. (QS. Al-Baqarah: 173)
2. Prinsip Kebersihan
Syariat yang kedua ini tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an
maupun Sunnah tentang makanan. Harus baik atau cocok untuk
dimakan, tidak kotor ataupun menjijikkan sehingga merusak selera.
Karena itu, tidak semua yang diperkenankan boleh dimakan dan
diminum dalam semua keadaan. Dari semua yang diperbolehkan
makan dan minumlah yang bersih dan bermanfaat.
3. Prinsip Kesederhanaan
Prinsip ini mengatur perilaku manusia mengenai makanan dan
minuman adalah sikap tidak berlebih-lebihan, yang berarti janganlah
makan secara berlebihan. Sebagaimana firman Allah yang artinya :
2
Pujiono, Arif. 2006. Teori Konsumsi Islami. www.slideshare.net/BrajaMas/faktor-
yangmempengaruhi-tingkat-konsumsi diakses tanggal 19 November 2011 pukul 07.00
wib).
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-
apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah
kamu melampaui batas.”
Arti penting ayat ini adalah kenyataan bahwa kurang makan dapat
mempengaruhi pembangunan jiwa dan tubuh, demikian pula bila perut
diisi secara berlebih-lebihan tentu akan ada pengaruhnya pada perut.
Praktik memantangkan jenis makanan tertentu dengan tegas tidak
dibolehkan dalam Islam.
4. Prinsip Kemurahan Hati
Dengan menaati perintah Islam tidak ada bahaya maupun dosa
ketika kita memakan dan meminum makanan halal yang disediakan
Tuhan karena kemurahan hati-Nya. Selama maksudnya adalah untuk
kelangsungan hidup dan kesehatan yang lebih baik dengan tujuan
menunaikan perintah Tuhan dengan keimanan yang kuat dalam
tuntutan-Nya, dan perbuatan adil sesuai dengan itu, yang menjamin
persesuaian bagi semua perintah-Nya. Hal tersebut tertuang dalam
firman Allah SWT berikut yang artinya:
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang
berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu dan bagi
orang-orang dalam perjalanan.
5. Prinsip Moralitas
Bukan hanya mengenai makanan dan minuman langsung tetapi
dengan tujuan terakhirnya, yakni untuk peningkatan atau kemajuan
nilai-nilai moral dan spiritual. Seseorang muslim diajarkan untuk
menyebut nama Allah sebelum makan dan menyatakan terima kasih
kepada-Nya setelah makan. Dengan demikian ia akan merasakan
kehadiran Ilahi pada waktu memenuhi keinginan-keinginan fisiknya.
Hal ini penting artinya karena Islam menghendaki perpaduan nilai-
nilai hidup material dan spiritual yang berbahagia. Sebagaimana yang
telah Allah jelaskan dalam firman-Nya yang artinya:
Mereka bertanya kepadamu (Nabi) tentang khamar dan judi.
Katakanlah, ”pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa
manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya.”
B. Teori Komsumsi Dalam Ekonomi Syariah.
mendapatkan pahala. Sebab hal-hal yang mubah bisa menjadi ibadah jika
disertai niat pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah, seperti: makan, tidur
kepada Ilahi. Dalam ekonomi islam, konsumsi dinilai sebagai sarana wajib
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
Karena itu tidak aneh, bila islam mewajibkan manusia mengonsumsi apa
prespektif ekonomi Islam, dua unsur ini mempunyai kaitan yang sangat
komoditas yang baik dan jauh dari sesuatu yang diharamkan, maka,
itu sendiri. Artinya, karakteristik dari kebutuhan dan manfaat secara tegas
distribusi atau hampir setiap cabang lain dari subyek tersebut. Menurut
kebutuhan ini.
dan mengabaikan orang lain. Oleh sebab itu, konsumsi Islam harus
4
Nugraheni,httprepository.unisba.ac.idbitstreamhandle12345678971106bab2_nugraheni_
10090211003_skr_2015.pdfsequence=6&isAllowed=y (Diakses pada tanggal 2-Februari-2016)
C. Fungsi Komsumsi Agregat.
A. Kesimpulan