KAJIAN TEORI
A. KONSEP KONSUMSI
1. Pengertian Konsumsi
dan jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia. 1 Adapun
tahan lama seperti kendaraan, alat rumah tangga, dan barang tidak tahan
lama seperti makanan, pakaian. Adapun jasa meliputi barang yang tidak
dasar, yaitu rasionalisme dan utilitarianisme. Kedua nilai dasar ini kemudian
11
sederhana dapat dikatakan bahwa prinsip dasar bagi konsepsi adalah “saya
Pada dasarnya konsumsi dibangun atas dua hal yaitu kebutuhan (need)
merupakan konsep yang lebih bernilai dari sekadar keinginan (went). Kalau
2. Fungsi Konsumsi
a. Fungsi konsumsi
C=a+bY
b. Fungsi tabungan
S = -a + (1-b)Y
4
Tarigan, Azhari Akmal, Tafsir-tafsir Ayat Ekonomi, (Medan : Febi UIN-Su Pers 2016),
h. 194.
5
Fordebi & Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016), h.
317-318.
12
Dimana a adalah konsumsi rumah tangga ketika pendapatannya nol,
3. Jenis-jenis Konsumsi
a. Barang tidak tahan lama (Non Durable Goods) adalah barang yang habis
b. Barang tahan lama (Durable Goods) adala barang yang memiliki usia
a. Faktor Ekonomi
6
Paul A Samuelson, dan William D. Nordhaus, Ilmu Mikroekonomi, (Jakarta: Media
Global Edukasi 2003), h. 129-131.
7
Mankiw,N. Gregory, Pengantar Ekonomi Makro, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), h.
11.
8
Pratama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) Edisi ke tiga, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 264
13
Pendapatan adalah jumlah seluruh uang yang diterima oleh
menjadi konsuntif.
9
Paul. A Samuelson , William D Nordhaus, Mikro Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1992), h.
258
10
Pratama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) Edisi ke tiga, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,, 2008), h. 264
14
tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif
(mengurangi).
4) Tingkat bunga
mengurangi konsumsi.
b. Faktor-faktor demografi
11
Ibid.
12
Ibid. h. 267
15
1) Jumlah penduduk
2) Komposisi penduduk
ini:
semakin besar.
16
keberadaannya (eksistensinya). Seringkali biaya yang
c. Faktor-faktor Non-Ekonomi
sosial budaya makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru
masyarakat lain yang dianggap lebih hebat (tipe ideal). Contoh paling
(fast food).13
5. Perilaku Konsumtif
perilaku manusia paling banyak adalah belajar. Kelas sosial, kelas sosial
adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para
13
Ibid. h. 268
17
anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.
Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal (pendapatan) tetapi
sebagai salah satu perilaku ekonomi dan kebutuhan asasi dalam kehidupan
manusia.
sebagai hamba dan khalifah Allah untuk mendapatkan dunia dan akhirat.14
6. Pola Konsumsi
Pola konsumsi berasal dari kata pola dan konsumsi. Pola adalah bentuk
18
mereka terutama untuk memenuhi kebutuhan hidup berupa makanan dan
akan mengalami peningkatan juga. Akan tetapi, ada batasan terhadap uang
kesejahteraan yang rendah, hal ini disebabkan karena rumah tangga yang
kesejahteraan yang lebih baik, hal ini disebabkan karena rumah tangga yang
non makanan.17
16
Ibid.
17
Ibid.
19
Pola konsumsi ialah berbagai informasi yang memberi gambaran
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh
konsumsi dibangun atas dua hal yaitu kebutuhan (need) dan kegunaan atau
18
Yulia Fatma, Pola Konsumsi dan Gaya Hidup Sebagai Faktor resiko Terjadinya
Hipertensi Pada Nelayan Di Kabupaten Bintan, Provinsi kepualauan Riau Tahun 2009. Tesis.
(Yogyakarta: UGM, 2010)
19
Tika Restiyani, Pola Konsumsi Rumah Tangga Pekerja Pembuat Lanting Di Desa
Lemah Dhuwur Kecamatan Kuwarasan kabupaten Kebumen. Skripsi. (Yogyakarta: Perpustakaan
FISE UNY, 2010)
20
semua barang dan jasa yang memberikan masalahah disebut kebutuhan
manusia.20
sekarang akan semakin besar juga konsumsinya, dan semakin tinggi tingkat
pendapatan, konsumsi tidak akan meningkat. Oleh karena itu setiap individu
pendapatannya.21
B. KONSEP PENDAPATAN
1. Pengertian Pendapatan
keuntungan.22
20
Fordebi & Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016), h.
317-318.
21
Haroni Doli H. Ritonga, Pola Konsumsi Dalam Prespektif Ekonomi Islam, dalam Jurnal
Ekonomi, Vol. 13, No. 3, 3 Juli, 2010), h. 89-90.
22
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syari‟ah : Teori dan Praktik, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2001), h. 204
21
Menurut Soekartawi, analisis pendapatan adalah penerimaan dikurangi
Pd = TR - TC
TR = P. Q
TC = FC + VC
Dimana :
Pendapatan yang dimiliki oleh petani jagung dapat menjadi tolak ukur
terhadap kesejahteraan keluarga baik itu anak ataupun istri petani. Apabila
sendiri baik dari segi konsumsi maupun dari kelayakan hidupnya. Tingkat
22
mempunyai produktifitas tenaga kerja yang lebih tinggi, yang pada akhirnya
masyarakat adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya (TC).
antara harga (P) dengan jumlah permintaan barang yang diperoleh (Qd).
(fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya
yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang
diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besar
tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya
23
kebutuhan primer maupun sekunder. Tingkat perekonomian diberbagai
daerah pada saat ini masih tergolong rendah terutama dalam sektor
pertanian. Hal ini terlihat dari fakta yang ada saat ini bahwa kesejahteraan
arah.
Tingkat yang lebih tinggi. Persoalan pertama yang perlu dihadapi dalam
tujuan akhir usaha tani adalah pendapatan yang terdiri dari laba, upah tenaga
kerja rumah tangga petani, dan bunga modal sendiri. 26 Pendapatan yang
dimaksud adalah selisih antara nilai produksi dikurangi dengan biaya yang
Dalam ekonomi modern terdapat dua cabang utama teori yaitu teori
24
a. Perilaku jutaan rupiah peneluaran konsumen
masyarakat makin maju, para tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya
umumnya diperoleh dari hasil penjualan produk atau dapat pula dikatakan
total biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha selama satu tahun.
periode tertentu. Maka dari itu, pendapatan dapat diartikan sebagai semua
25
pendapatan tersebut digunakan untuk keperluan hidup dan untuk mencapai
kepuasan.30
(personal Income) adalah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga dan
diterima rumah tangga yang berasal dari kepemilikan atas utang negara dan
faktor ekonomi yang paling penting bagi petani. Tingkat pendapatan petani
2. Macam-macam Pendapatan
30
M. L Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (Padang: PT. Raja
Grafindo .2003), h. 31
31
N.Gregory Mankiw, Teori Makroekonomi, (Jakarta: Erlangga. 2006), h. 9
26
a. Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh atau
32
R. Soediro Mangundjojo, Sosial Ekonomi Masyarakat (Jakarta: Direktorat Jendral,
2001), h. 5
33
Ratna Sukmayani, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega 2008), h.
117
27
menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan sebagai bekal
4. Sumber Pendapatan
yakni:
c. Dari pemerintah
yang bekerja. Adapaun jumlah property yang dihasilkan oleh rumah tangga
bergantung pada jumlah dan jenis hak milik yang dimilikinya. Sedangkan
28
Pada dasarnya, perekonomian secara keseluruhan itu meruapakan
yang satu sama lain terus berinteraksi diberbagai pasar (pasar output, pasar
Biaya produksi meliputi biaya riil tenaga kerja dan biaya riil sarana
produksi.35
34
Ibid, h 6
35
Haryani, “Pengaruh Biaya Sarana Produksi Terhadap Pendapatan Usaha Tani
Semangka Di Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen”, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Volume 17, No.
1 (Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen – Aceh 2017), h. 18
29
Menurut Hernanto, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang
rata.
pertanaman.
C. KOPRA
1. Produkisi Kelapa
Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya
yang dapat diolah menjadi santan, kopra dan minyak kelapa, tetapi seluruh
minyak kelapa antara Ceylon dan Inggris maupun antara Indonesia dan
30
Compagnie). Karena perdagangan minyak kelapa dan kopra terus
diharapkan akan membantu para petani dalam penanaman kelapa yang lebih
Semakin baik bibit unggul yang digunakan maka samakin baik pula
produktivitas kopra.37
faktor tanaman kelapa itu sendiri dan faktor lingkungan. Kelapa merupakan
tanaman tropika dan tumbuh baik pada suhu 20-350 C (optimal pada suhu
270 C) dan baik ditanam pada ketinggian 0 sampai 400 m dpi. Curah htijan
Selain faktor iklim, faktor tanah juga memegang peranan penting dalam
31
Untuk tanaman kelapa fase menghasilkan, agar memperoleb tanaman
tanaman tetapterpelihara.
dipacul atau dibajak dengan traktor, 1-2 kali dalam setahun. Tujuannya
2. Pengelolaan Kopra
dari kelapa yang masih basah diperkirakan memiliki kadar air sekitar 52%,
minyak 34%, putih telur dan gula 4,5%, serta mineral 1%. Setelah menjadi
39
Setyamidjaja D, Bertanam Kelapa Hibrida, (Yogyakarta : Kanisius 1999), h. 44
32
kopra, kandungan air turan menjadi 5%-7%, minyak meningkat menjadi
60%- 65%, putih telur dan gula menjadi 20%-30%, dan mineral 2%-3%
(Warisno, 2007).40
Kopra yang kualitasnya baik, berasal dari buah kelapa yang telah
masak, umur buah 1- 12 bulan yang di tandai dengan perubahan wama kulit
luar kelapa dari warna hijau atau coklat kemerahan menjadi coklat tua.
yang tepat sehingga dapat di peroleh mutu yang baik. Pemetikan buah yang
yang masih utuh selama waktu tertentu sebelum buah diolah menjadi
kopra.41
buah kelapa dari pohon ke permukaan tanah. Ada dua cara pemetikan
yaitu secara alami di mana buah kelapa masak jatuh sendiri dari pohon
tangga pemanjat atau dengan kera pemanjat. Tanda buah yang layak
40
Warisno, Budidaya Kelapa, (Yogyakarta : Genjah Kanisius 2003), h. 21
41
Ibid.
33
Pengangkutan yang cepat mampu menghindarkan kerusakan-kerusakan
yang terbuat dari besi berbentuk seperti iinggis yang berdiritegak atau
bawah terdapat alat dudukan agar besi tidak masuk kedalam tanah pada
cara ini dikenai dengan cara tradisional dan hasil kopranya disebut
sundried copra.
yang dibuat pada lantai bangunan. Di atas lubang ini ditempatkan rak yang
34
terbuat dari belahan bambu atau kayu kelapa. Bangunan rumah pengeringan
yang masih basah di atas rak secara berlapis-Iapis, rata-rata lima lapis. Dua
pada lapisan pertama dan kedua tidak akan terlalu banyak terkena asap tidak
itu, pengeringan dapat dilanjutkan kembali kira-kira selama dua hari dan
42
Ibid.
35
dengan Ekonomi Islam ada juga yang menamakan Ekonomi Syariah. Hal
bidangnya.43
tidak dapat berdiri sendiri, tetapi perlu penguasaan yang baik dan
43
Juhaya S Praja, Ekonomi Syariah, (Bandung:Pustaka Setia, 2012), h. 56
44
Veithzal Rivai, Andi Buchari, Islamic Economics (Ekonomi Syariah Bukan Opsi,
Tetapi Solusi), (Jakarta, Bumi aksara, 2009) h. 325
45
Al Arif.Nur Rianto dan Euis Amaia, teori Mikrobiologi:Suatu perbandingan Ekonomi
Islam dan Ekonomi Konvensional,(Jakarta:Gramata Publishing, 2010) h. 7
36
yang mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam
Greek atau Yunani “oiokonomia” yang terdiri dari dua kata yaitu oikos
yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Jadi, ilmu
ekonomi adalah ilmu ekonomi yang mengatur rumah tangga, yang dalam
adalah ilmu tentang hukum-hukum syarat aplikatif yang diambil dari dalil-
dalil yang terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan, dan tata cara
sebuah ekonomi yang purposive dan tidak netral atau bebas nilai dan
Hadis.48
46
Ibid.
47
Abdul Mannan, Hukum Ekonomi Syariah dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama (Cet.II; Jakarta: Prenada Media Group, 2014), h. 25-28.
48
Andi Bahri, Ekonomi Islam Zakat Ajaran Kesejahteraan dan Keselamatan Ummat
(Cet.I; Stain Parepare, 2013), h.19-20.
37
َو َج َع ْلنَا النَّهَا َر َم َعا ًشا َو َج َع ْلنَا الَّ ْي َل لِبَاسًا
Terjemahnya:
Dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan kami jadikan siang
Terjemahnya:
49
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2008),
h. 583.
50
Ibid. h. 555.
38
banyaknya dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari
Islam memiliki nilai-nilai yang berfokus pada ‘amar ma’ruf dan nahi
a. Ekonomi ketuhanan
Rasulullah Saw.
b. Ekonomi Pertengahan
dunia dan akhirat, jiwa dan raga, akal dan hati, perumpamaan dan
39
c. Ekonomi Berkeadilan
semua pihak yang terlibat dalam praktek ekonomi Syariah. Hal ini
terjadi dalam kualitas dan proporsi yang tidak wajar sekalipun realitas
1) Ekonomi ketuhanan
2) Ekonomi Pertengahan
51
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Refika Aditama, 2011), h. 7
40
Ekonomi Syariah mempunyai keseimbangan antara
keseimbangan yang adil tentang dunia dan akhirat, jiwa dan raga,
3) Ekonomi Berkeadilan
terjadi dalam kualitas dan proporsi yang tidak wajar sekalipun realitas
52
Ibid. h. 8
41
Sebagai bagian dari ajaran syariat Islam, ekonomi Syariah
mempunyai sumber yang sama dengan sumber hukum dalam Islam secara
umum, yaitu:
a. Al-Quran
ulama Ushul Fiqhi adalah sebagai berikut : Kalam Allah Azza Wajalla
Syariah, didalamnya dapat kita temui hal ihwal yang berkaitan dengan
antara 230 sampai dengan 250 ayat saja,56 Sedangkan jumlah ayat
dalam Al-Qur’an seluruhnya lebih dari 600 ayat. Jadi jumlah ayat
53
Syahrul Anwar, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, (Bogor : Gahlia Indonesia, 2010), h. 84
54
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Refika Aditama, 2011), h. 8
55
Faturrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam, (Jakata: Sinar Grafika, 2013), h.74
56
Abdul Al-Wahhab Khailaf, Ilmu Ushul Al Fiqhi, (Jakarta : almajlis ala’la a l-indunisili
alDa’wat al-islamiyyat, 1972), h. 22-23
42
hukum ekonomi Syariah dalam Al-Qur’an hanya sekitar 3% sampai
b. Hadis
berfungsi sebagai penjelas dan pelaksana dari apa yang ditulis dalam
Al-Qur’an.57
Dari sini dapat kita pahami bahwa hadis atau sering disebut juga
hadis, ada juga yang berpendapat jumlahnya 1200 hadis, yang lain
c. Ijtihad
57
Faturrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: sinar Grafika, 2013), h. 86
58
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Refika Aditama, 2011), h. 8
59
Ahmad Bahruddin, Utang dan Pendapat Perusahaan dalam kriteria dan penerbit efek
Syariah perspektif Hukum bisnis Syariah, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2015),
h. 23
43
Al-Syaukani berpendapat dalam kitabnya Irsyad al-Fuhuli, ijtihad
sebagai berikut:62
60
Amir Syafruddin, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana,2008), h. 226
61
Muhammad Masrus, Peranan Prinsip-prinsip Ekonomi Syariah dalam Revolusi
Mental, (Pekalongan; IAIN Pekalongan Press, 2016), h. 434
62
Sudarso, MB, Hendri, Pengantar Ekonomi Mikro Islam, (Yogyakarta; Ekonomi,2001),
h. 105
44
b. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu,
f. Seorang muslim harus takut kepada Azza Wa jalla dan hari penentuan
g. Islam melarang riba dalam segala bentuk, dimana saat ini banyak sekali
45
Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia merupakan dasar
orang miskin diberi hak atas Sebagian harta orang-orang kaya, terutama
yang masih dekat dalam hubungan keluarga. Adalah kewajiban negara dan
Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia ada tiga,
yaitu:
a. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
63
Munrokhim Misanam, Priyonggo Suseno, & M. Bhekti Hendrieanto, Ekonomi Islam
(Cet. IV; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 54
46
3) Keselamatan akal (Al-aql)
shadaqah, hibah, waris, wasiat, dan lain sebagainya agar tidak terjadi
pemeliharaan dari kelima tujuan dasar ini terletak pada penyediaan tingkat
64
Ibid. h. 55
47