LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengeluaran Konsumsi
pengertian yang luas yaitu barang dan jasa akhir yang dibutuhkan
dimaksud adalah barang dan jasa yang sudah siap di konsumsi oleh
15
Suparmoko, Keuangan Negara: Dalam Teori Dan Praktik (Yogyakarta: BPFE, 2013).
16
Samuelson, Paul A & Nordhaus,William D, Makroekonomi, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2010),
hlm.88
14
15
pengeluaran aktual.18
tidak kepada umat manusia itu masih berhak mereka miliki walaupun
hal tersebut tidaklah termasuk ciri khas manusia yang tidak mengenal
tabzir didalam kontek kekinian akan lebih luas lagi yaitu seseorang
17
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro-Makro, (Yogyakarta: BPFE, 2014), hlm.41
18
Sukirno, Sadono, Makro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2013),
hlm.38
19
Al-Arif, Nur Rianto, Dasar-dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: Era Adicitra Intemedia, 2011),
hlm.17
16
yang layak bagi diri, keluarga dan orang paling dekat di sekitarya.
sampai masa darurat itu hilang, tidak berlebihan pada dasarnya untuk
20
Pujiyono, Arif, Teori Konsumsi Islami, Jurnal Dinamika Pembangunan 3, no. 2, (2013), hlm.31
17
berdiri dan mudah berpuasa. Ketiga, mubah yaitu sesuatu yang lebih
melebihi batas kenyang, yang dalam hal ini terdapat dua pendapat, ada
kekuatan dalam mentaati Allah SWT, yang ini memiliki indikasi positif
18
bahwa tujuan utama yang ingin dicapai oleh Islam dalam aspek
Masyarakat
sebagai berikut:
1) Faktor selera
individu.
21
Zamalchsyari, Asmuni Solihan, Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khathab, (Khalifa, 2010), hlm.7
22
Siddiqi, Muhammad Nejatullah, Kegiatan Ekonomi Dalam Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),
hlm.9
19
lebih tinggi pada kelompok usia muda dan mencapai puncak pada
3) Faktor kekayaan
konsumsi masyarakat.23
23
Suparmoko, Keuangan Negara: Dalam Teori dan Praktik (2013), hlm.47
20
debit card.24
1) Konsumsi Makanan
e) Telor dan susu, meliputi telur penyu, telur angsa, telur asin,
susu cair bubuk, dan susu bubuk bayi serta hasil dari
f) Sayur-sayuran.
h) Buah-buahan.
dan lain-lain.
jeruk purut, jeruk limau, sereh, tempoyak, jeruk nipis, dan daun
salam.
m) Makanan dan minuman jadi, misal roti tawar, kue basah, makanan
gorengan.
sopir, jasa lembaga keuangan (jasa ATM, jassa kartu kredit, biaya
transfer, dsb)
gantungan pakaian.
25
Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2014) hlm.117
23
perbaikannya.
pengeluaran konsumsi:
1) Pendapatan
26
Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2014) hlm.117
24
2) Tingkat Harga
berkurang.
4) Tingkat Bunga
pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah, ada yang sakit butuh
2. Debit Card
berasal dari rekening nasabah. Jenis kartu yang masuk pada kategori
Debit Card adalah ATM, Debit Card dan perpaduan kartu ATM
ekonomi pembayaran.28
27
Tama, Ridony, Pengeluaran Konsumsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, (2014), hlm.14
28
Mulyati, Sri Tri Subari, Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia, (Jakarta:Pusat
Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, 2015), hlm.8
26
berbasis syariah. Pada dasarnya konsep dari Debit Card yang ada di
syariah dengan yang ada di bank konvensional tidak jauh berbeda, yaitu
mekanisme Debit Card yang ada di bank konvensional dengan yang ada
tersimpan dalam Debit Card seorang nasabah itu dapat saja diambil
tidak ada perbedaan pada Debit Card syariah dengan Debit Card
29
Mulyati, Sri Tri Subari, Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia, (2015), hlm.9
27
karena dianggap riba, namun pada bank syariah lebih dikenal dengan
sistem bagi hasil dan pemberian bonus secara sukarela oleh pihak
bank.30
transfer uang, cek saldo rekening tabungan, bayar tagihan dan tarik
karena setiap kartu punya batas yang berbeda, ada yang Rp5 juta
30
Ibrahim, Abdul Wahab, Banking Cards Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm.59
31
Arthesa, & Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, (Jakarta: Indeks, 2009),
hlm.259
28
yang akan dikirimkan ke bank dan juga nomor tujuan SMS banking.
3) Pembelian barang
tidak selalu ingat persis jumlah saldo dalam rekeningnya, Debit Card
Manfaat lain dari Debit Card, dikutip dari website Bank Indonesia:
1) Tabungan Bergerak
debit tersebut di mesin EDC yang ada di setiap toko, restoran, atau
pembelanjaan anda.
4) Lebih aman
jumlah banyak.
5) Praktis
3. E-Money
a. Pengertian E-Money
adalah alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang
yang kemudian di topup atau isi ulang apabila saldo pada media
penyedia jasa. Berbeda dengan Debit Card yang dikeluarkan suatu bank
32
Abidin, Muhammad, Dampak Kebijakan E-moneydi Indonesia Sebagai Alat Sistem Pembayaran
Baru, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2015) hlm32
33
Neda Popovska-kamnar, “The Use Of Electronic Money And Its Impact On Monetary Policy”,
Vol.1, No..2 (2014),hlm.79–92
32
elektronik hal ini tidak lepas dari menjamurnya bisnis startup membuat
uang elektronik yang merupakan produk dari gejala sosial yang baru,
sebagai sesuatu hal yang boleh atau mubah, karena pada dasarnya asal
semua hal dalam muamalah itu adalah boleh, asal tetap berada dalam
hanyalah suatu bentuk baru dari uang yang senantiasa berubah. Islam
penyedia jasa mendapatkan keuntungan dari jasa yang mereka jual, dan
c. Indikator E-Money
memenuhi unsur-unsur:37
36
Muhammad Ridwan Firdaus, E-Money dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah, (2012),
hlm.155
37
Peraturan Bank Indonesia No. 20/6/PBI Tahun 2018
34
lain-lain.
berikut:38
38
Pamungkas, Gilang, Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Penggunaan E-Money, (2018),
hlm.17
35
4) Selain itu, E-Money juga efektif diberikan pada sopir atau asisten
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Peneliti Terdahulu
Nama
No Judul Hasil Perbedaan Persamaan
Peneliti
1. Laila Pengaruh Hasil Menggunak Menggunaka
Ramadani Penggunaan penelitian an objek n Kartu Debit
(2016). Kartu Debit ini penelitian sebagai
Dan Uang menunjuk pada variabel
Elektronik kan bahwa Mahasiswa independen,
(E-Money) Kartu Ekonomi Menggunaka
Terhadap Debit dan Pembangun n variabel
Pengeluaran Uang an Uang
Konsumsi Elektronik Universitas Elektronik
Mahasiswa mempuny Malang. sebagai
(Studi ai variabel
Kasus pada pengaruh independen
Masyarakat yang Menggunaka
di Kota positif n variabel
Semarang). terhadap pengeluaran
Pengeluar konsumsi
an sebagai
Konsumsi. variabel
dependen.
2. Nelasari Pengaruh Hasil dari Menggunak Menggunaka
dan Sistem penelitian an n konsumsi
Cahyono Pembayaran ini masyarakat sebagai
(2018) Non Tunai menunjuk Kota variabel
36
ATM
terhadap
pola
konsumsi
5. Putri Nela Pengaruh Hasil Menggunak Menggunaka
Hapsari penggunaan penelitian an transaksi n E-Money
(2015) E-Money ini tunai sebagai
dan Daya bertujuan sebagai variabel
Substitusi untuk variabel independen.
Transaksi mengetahu dependen.
E-Money i pengaruh
Terhadap penggunaa
Transaksi n E-Money
Tunai di dan daya
Indonesia. substitusi
transaksi
E-money
terhadap
transaksi
tunai di
Indonesia.
6. Lutfida Pengaruh Menggunak Menggunaka
Hasil
Siwinastiti Penggunaan an n Kartu
penelitian
(2014). Alat permintaan APMK dan
ini
Pembayaran uang kartal uang
bertujaun
Mengunaka sebagai elektronik (E-
untuk
n Kartu variabel Money)
mengetahu
(APMK) dependen. sebagai
i pengaruh
dan Uang variabel
penggunaa
Elektroinik independen.
n alat
Terhadap pembayara
Permintaan n
Uang Kartal mengguna
di kan kartu
Indonesia. (APMK)
dan uang
elektronik
terhadap
permintaa
n Uang
Kartal di
Indonesia
7. Risma Dampak Hasil Menggunak Menggunaka
Purnama Pembayaran penelitian an Tingkat n Konsumsi
Sari Non Tunai ini Konsumsi sebagai
38
C. Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran adalah gambaran tentang hubungan antar variabel
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Penggunaan Debit
Card (X1)
H3 Pengeluaran Konsumsi
Masyarakat (Y)
Penggunaan E-Money
(X2)
D. Pengembangan Hipotesis
1. Ho: Tidak terdapat pengaruh variable (X1) penggunaan Debit Card secara
39
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013)
41
3. Ho: Tidak terdapat pengaruh secara bersama antara variabel variable (X1)
Ha: Tidak terdapat pengaruh secara bersama antara variabel variable (X1)